PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kacang hijau merupakan salah satu Leguminosae yang cukup penting di
Indonesia. Posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai dan kacang tanah. Salah satu
ciri mahluk hidup adalah mengalami pertumbuhan dan perkembangan, begitu pula dengan
pertumbuhan kecambah kacang kacangan. Sebagaimana yang telah kita tahu bahwa
proses perkecambahan kacang hijau akan terjadi bila ada air di sekelilingnya. Apabila air
yang digunakan untuk menyirami tanaman kacang hijau adalah air deterjen, akan terbentuk
suatu pencemaran dan terjadi perubahan kondisi tertentu pada kecambah.
Dalam karya tulis ilmiah ini, penulis mencoba untuk mengambil topik
pertumbuhan pada tumbuhan sebagai bahan acuan untuk mengadakan sebuah pengamatan.
Pengamatan kami lakukan didasari dengan keingintahuan penulis terhadap pertumbuhan
kecambah serta apa yang terjadi apabila tanaman kacang hijau disirami oleh limbah
deterjen. Penulis mengkaji pengamatan tersebut dalam sebuah karya tulis ilmiah yang
bejudul, Pengaruh Limbah Deterjen dan Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau.
1.2
Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah di atas, dapat diangkat rumusan masalah, sebagai berikut:
1. Apakah dampak yang ditimbulkan oleh air limbah deterjen terhadap perkecambahan
tumbuhan kacang hijau?
2. Bagaimana perbedaan tumbuhan kacang hijau yang disiram dengan air bersih, dengan
yang disiram dengan air deterjen?
3. Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan kacang hijau?
1.3
Hipotesis
Dari rumusan masalah penulis berpendapat bahwa tanaman kacang hijau tidak
akan tumbuh dengan baik apalagi disirami air deterjen meskipun tidak dilakukan dengan
rutin. tanaman kacang hijau disirami dengan air bersih hasilnya akan baik dan kita tidak
rugi menanaminya. Adapun dampak-dampak yang ditimbulkan oleh limbah diterjen, seperti
rusaknya tanaman, rugi terhadap diri sendiri juga, dan tanaman tidak hanya rusak, tetapi
juga bias mati. Dan pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap lebih cepat mengalami
pertumbuhan daripada pertumbuhan kacang hijau di tempat terang atau ruang kamar.
1.4
Tujuan Penelitian
Tujuan penulis dalam melakukan pengamatan berdasarkan rumusan masalah adalah :
1. Tujuan Umum
Tujuan membuat karya tulis ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang
dampak negatif penggunaan deterjen serta pengaruh cahaya terhadap
pertumbuhan kacang hijau.
2. Tujuan Khusus
1.5
Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademis
Sebagai tambahan ilmu pengetahuan bagi siswa-siswi SMA khususnya dalam
pertumbuhan kacang hijau.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi Peneliti
Warga sekolah lebih mengenal apa yang harus dilakukan untuk merawat
tanaman dengan baik dan menjauhinya dari limbah-limbah semacam limbah
deterjen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
A. Pengertian
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan diawali dengan perkecambahan.
Perkecambahan merupakan proses pertumbuhan dan perkembanmgan embrio. Proses
perkecambahan dipengaruhi oleh cahaya, suhu, dan oksigen. Berdasarkan letak kotiledon
pada saat berkecambah dikenal dua macam tipe perkecambahan, yaitu :
1. Perkecambahan Epigeal
Merupakan pertumbuhan memanjang dari hipokotil yang menyebabkan pluma dan
kotiledon terdorong kepermukaan tanah.
2. Perkecambahan Hipogeal
Merupakan pertumbuhan memanjang dari epikotil yang menyebabkan plumula
keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah, tetapi kotiledon tetap berada di dalam
tanah.
Pertumbuhan merupakan proses pertambahan ukuran atau volume serta jumlah sel
secara irreversible (tidak dapat kembali ke bentuk semula). Pertumbuhan pada tumbuhan
bersifat kuantitatif (dapat diukur). Pertumbuhan pada tumbuhan dibedakan menjadi dua
yaitu :
1. Pertumbuhan Primer
Pertumbuhan primer merupakan proses aktivitas sel-sel meristem yang
menyebabkan batang dan akar tumbuh memanjang. Pertumbuhan primer terjadi pada
embrio, ujung batang, dan ujung akar.
Berdasarkan aktivitasnya, daerah pertumbuhan pada ujung batang dan ujung akar
belakang meristem apikal dibedakan menjadi tiga, yaitu :
Daerah pembelahan sel, sel-sel di daerah ini aktif membelah, dan sifatnya tetap
pembelahan.
Daerah diferensiasi, merupakan daerah yang sel-selnya berdiferensiasi menjadi sel-sel
yang memiliki struktur dan fungsi khusus.
2. Pertumbuhan Sekunder
Merupakan aktivitas sel-sel meristem sekunder yaitu kambium dan kambium
gabus. Pertumbuhan ini dijumpai pada tumbuhan dikotil, gymnospermae dan menyebabkan
membesarnya ukuran (diameter) tumubuhan. Pada pertumbuhan sekunder yang aktif
membelah adalah sel-sel meristem yang terdapat pada kambium. Sel-sel tersebut akan
melakukan pembelahan secara radial, yaitu pembelahan sel yang terdapat disekitar xylem
mengarah ke dalam dan sel-sel yang terdapat disekitar floem mengarah keluar.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan dipengaruhi oleh dua fakor yaitu,
dalam (internal) dan luar (eksternal).
1. Faktor Eksternal
a. Air.
Air merupakan kebutuhan yang sangat vital bagi tumbuhan. Air diperlukan
tumbuhan sebagai media berlangsungnya reaksi kimia di dalam sel, komponen dasar
pembentukan zat makanan, dan membantu mengedarkan zat makanan ke seluruh bagian
tubuh. Tumbuhan yang kekurangan air akan menjadi layu dan warna hijau berubah menjadi
kuning, kering, dan pada akhirnya mati.
b. Oksigen (O2).
Oksigen dibutuhkan tumbuhan untuk menghasilkan energi. Dalam hal ini oksigen
digunakan untuk memecah zat-zat makanan yang mereka buat sehingga menghasilkan
senyawa sederhana dan sejumlah energi. Jika suplai oksigen berkurang, maka proses
tumbuh dan berkembangnya tumbuhan menjadi terganggu.
c. Suhu.
Pada dasarnya, suhu yang dibutuhkan tumbuhan selama pertumbuhan dan
perkembangannya berbeda-beda, bergantung pada jenis tumbuhan dan tempat hidupnya.
d. Cahaya.
Cahaya dibutuhkan agar dapat melakukan fotosintesis. Tumbuhan yang dipelihara
dalam ruangan gelap atau memperoleh cahaya redup akan menghasilkan batang yang
tumbuh panjang, tetapi dalam kondisi lemah, daun berukuran kecil, dan tumbuhan tampak
berwarna pucat.
e. Zat hara dalam tanah.
Tumbuhan membutuhkan berbagai unsur hara yang tersimpan di dalam tanah.
Semua unsure hara tersebut digunakan sebagai komponen penyusun zat organik di dalam
sel.
f. Kelembapan
Kelembapan udara mempengaruhi penguapan air yang berhubungan dengan
penyerapan nutrisi. Penguapan air akan meningkat apabila kelembapan rendah, akibatnya
tumbuhan dapat menyerap banyak nutrisi. Keadaan ini memacu pertumbuhan tanaman.
2. Faktor Internal
a. Gen.
Gen berfungsi untuk mengatur seluruh aktivitas yang terjadi di dalam sel, termasuk
pertumbuhan. Meskipun dua tumbuhan mendapat pengaruh lingkungan yang sama, tetapi
jika kedua tumbuhan tersebut memiliki gen yang berbeda maka kemampuan tumbuhnya
pun berbeda.
b. Hormon.
Aktivitas tumbuh dan berkembang juga diatur oleh senyawa kimia berupa hormon
tumbuhan (fitohormon). Ada enam macam hormon tumbuhan, yaitu: auksin, sitokinin,
etilena, asam absisat, dan kalin.
C. Deterjen
Detergen sudah sangat akrab di kehidupan. Detergen digunakan untuk mencuci
pakaian. Untuk menyempurnakan kegunaannya, biasanya pabrik menambahkan Natrium
Perborat, pewangi, pelembut, Naturium Silikat, penstabil, enzim, dan zat lainnya agar
fungsinya semakin beragam. Tapi diantara zat-zat tersebut ada yang tak bisa
dihancurkan/dilarutkan oleh mikroorganisme sehingga otomatis menyebabkan pencemaran
lingkungan. Apabila air yang mengandungi detergen dibuang ke dalam air, tercemarlah air
dan pertumbuhan Alga yang sangat cepat. Hal ini akan menyebabkan kandungan oksigen
dalam air berkurangan dan otomatis ikan, tumbuhan laut, dan kehidupan air lainnya mati.
Selain itu limbah Detergen juga menyebabkan pencemaran tanah yang menurunkan
kualitas kesuburan tanah yang mengakibatkan tanaman serta hidupan tanah termasuk
cacing mati.Larutan sabun akan menaikkan pH air sehingga dapat mengganggu kehidupan
organisme di dalam air. Bahan antiseptik dalam sabun atau detergen mengganggu
kehidupan mikroorganisme, yang ada di alam air bahkan dapat mematikan. Ada sebagian
Pengaruh Limbah Deterjen dan Cahaya Matahari Terhadap Pertumbuhan
Kacang Hijau
bahan sabun atau detergen tidak dapat dipecah (didegradasi oleh mikroorganisme, yang ada
di dalam air yaitu senyawa benzena.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah adalah metode eksperimen. Menurut
kamus besar Bahasa Indonesia, eksperimen adalah percobaan yang bersistem dan berencana
(untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainya)
3.2
Variabel Penelitian
1. Variabel bebas
Dalam hal ini yang menjadi variable bebas dalam penelitian adalah konsentrasi
deterjen dan cahaya.
2. Variabel terkait
Sebagai
variabel
terkait
yang
dalam
penelitian
ini
adalah
kecepatan
perkecambahan biji kacang hijau yang diukur setiap hari selama satu minggu.
3.3
Dalam pelitian ini jenis biji yang digunakan adalah biji kacang hijau. Jumlah
kacang hijau yang diteliti adalah 30 biji.
Populasi
Dalam penelitian ini populasinya adalah jenis kacang hijau yang besar dan tua
(seperti sampel penelitian yang banyak terdapat dipasaran).
3.4
3.5
10
dan yang air diterjen ditempatkan ditempat yang terang, di tempat gelap dan diruang
kamar masing-masing satu.
5. Amati selama 6 hari.
6. Apabila kacang hijau sudah tumbuh tetesi gelas yang berisi tanda air deterjen tersebut
dengan 5 tetes air limbah deterjen pada masing-masing gelas.
7. Dan kembali amati perubahannya.
3.6
Rancangan Penelitian
1. Pengamatan dilakukan selama tujuh hari, pada tanggal 2-7 Agustus 2012, bertempat di
Jalan Arifin Ahmad V Nomor 7. Desa Ie Masen Kayee Adang. Banda Aceh.
2. Pengamatan menggunakan media tanam 6 buah gelas plastik dengan kapas, sebagai
objeknya adalah biji kacang hijau.
3. Pengamatan menggunakan tiga analisa tempat yang berbeda, yaitu tempat tempat
dengan cahaya yang cukup, ruangan gelap atau tidak tembus cahaya, dan ruang pada
kamar.
4. Pengamatan menggunakan air bersih dan air limbah deterjen, air bersih dan deterjen
diletakan di ruang bercahaya atau terang, di ruang gelap, dan pada ruang kamar.
5. Penelitian objektif dilakukan dengan mengamati pertumbuhan atau perkecambahan biji
kacang hijau setiap hari dengan mengukur pertumbuhan, baik dari ruangan terbuka
maupun di ruangan gelap.
11
3.7
Analisis Data
Tabel pengamatan perkecambahan di tempat terbuka terhadap air limbah deterjen.
Hari ke
Air Bersih
Air Deterjen
0 cm
1 cm
0 cm
1.5 cm
1 cm
1.5 cm
1 cm
2 cm
1.5 cm
2 cm
1.5 cm
Pada ruangan terbuka, dari pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
kami merangkum analisa pengamatan sebagai berikut :
Hari pertama, 2 Agustus 2012, pada air bersih sudah mulai terlihat pertumbuhan kacang
hijau.
12
Hari kedua, 3 Agustus 2012, pada dua gelas yang diisi dengan air bersih mulai
tumbuh tunas keci yang rata-rata memiliki panjang 1 cm, pada saat ini mulailah ditetesi
satu gelas yang berisi kacang hijau dengan lima tetes air limbah deterjen.
Hari ketiga sampai dengan hari keenam, 4-7 Agustus 2012, dalam kurun waktu tersebut
kacang hijau mulai tumbuh dengan baik, tetapi pada kacang hijau yang isi berisi air
limbah deterjen berkembang sangat lambat, kekuning-kuningan, biji menjadi keriput,
dan lama kelamaan kacang hijau akan tidak mengalami perubahan hingga mati.
Hari ke
Air Bersih
Air Deterjen
0 cm
2.5 cm
0 cm
9 cm
2 cm
9 cm
2 cm
15 cm
10 cm
23 cm
19 cm
Pada ruang gelap, dari pengamatan terhadap pertumbuhan biji kacang hijau kami
merangkum analisa pengamatan sebagai berikut.
13
Hari pertama, 2 Agustus 2012, dari kelima biji semua biji mulai ada pembelahan yang
menandakan pertumbuhan kacang hijau.
Hari kedua, 3 Agustus 2012, biji-biji pada dua gelas tersebut sudah mulai muncul tunas
yang rata-rata memiliki panjang 1.2 cm. Salah satu dari gelas tersebut ditetesi lima tetes
air limbah deterjen.
Hari ketiga hingga hari keenam, 4-7 Agustus 2012, pertumbuhan kecambah
menunjukan perbedaan di ruang gelap kacang hijau tumbuh dengan sangat cepat. Tetapi
pada gelas yang ditetesi dengan air limbah diterjen mengalami pertumbuhan yang
lambat, biji menguning bahkan sampai keriput.
Tabel pengamatan perkecambahan di dalam ruang kamar terhadap air limbah deterjen.
Hari ke
Air Bersih
Air Deterjen
0 cm
2.5 cm
1 cm
7.5 cm
3 cm
13 cm
5 cm
14.5 cm
10 cm
18.5 cm
13 cm
14
Pada ruang kamar, dari pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau kami
merangkum, analisa pengamatan sebagai berikut.
Hari pertama, 2 Agustus 2012, dari kelima biji, semua biji mulai ada tanda bahwa
kacang hijau tersebut sudah mulai tumbuh.
Hari kedua, 3 Agustus 2012, biji-biji pada dua gelas tersebut sudah mulai muncul tunas
yang rata-rata memiliki panjang 1 cm sama seperti yang terjadi dengan gelas yang
berada pada ruang terang. Salah satu dari gelas tersebut mulai ditetesi dengan lima tetes
air limbah deterjen.
Hari ketiga hingga hari keenam, 4-7 Agustus 2012, pertumbuhan kecambah
menunjukan perbedaan pada ruang kamar kacang hijau tumbuh sama dengan yang
berada pada ruang terang hanya saja pada kamar, pertumbuhan sedikit lebih cepat dari
pada diruangan terang. Tetapi pada gelas yang ditetesi dengan air limbah deterjen
mengalami pertumbuhan yang lambat, biji menguning bahkan sampai keriput sama
dengan diruang-ruang lainnya.
15
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
16
bewarna kuning, begitu pula dengan batangnya terlihat layu dan agak kekuningkuningan ( tumbuhan kacang hijau mengalami etiolasi ) limbah dierjen mengalami
perbedaan-perbedaan seperti pada ruang terang. Bijinya menjadi keriput dan tumbuh
secara lambat. Pertumbuhan yang ditetesi dengan air limbah deterjen tidak berjalan
secepat yang menggunakan air bersih.
3. Biji kacang hijau pada media air bersih pada ruang kamar mengalami pertumbuhan
yang sedang tetapi lebih cepat dibandingkan dengan yang berada pada ruang terang.
Tetapi pada ruang ini kacang hijau yang tumbuh tidak sebagus atau sesegar yang berada
pada ruang terang. Pada ruang ini kacang hijau tampak memiliki daun yang kekuningkuningan tetapi tidak sekuning pada ruang gelap. Kacang hijau terlihat sedikit lebih
segar dibandingkan dengan yang berada di ruang gelap. Sedangkan pada kacang hijau
yang ditetesi oleh air limbah deterjen pada semua ruang terlihat pertumbuhan yang
sama yaitu, biji menjadi keriput, batang tumbuh melengkung-lengkung dan tumbuh
sangat lambat, tidak ada perubahan yang berarti pada setiap ruangan.
4.2 Pembahasan
Dari pengamatan terhadap pertumbuhan kacang hijau tersebut, kami dapat
menjawab permasalahan yang muncul pada pengamatan tersebut.
1. Ketidak sempurnaan pertumbuhan terjadi pada medium air limbah Deterjen karena
adanya zat-zat penyusun deterjen yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang
menyebabkan kacang hijau tidak dapat tumbuh dengan baik. Akibat dari zat-zat
tersebut dapat mengurangi za-zat hara pada tanah sehingga akar sulit untuk menyerap
17
zat-zat yang ada di dalam tanah, yang menyebabkan kerusakan pada kotiledon dan
jaringan akar yang menyebabkan tanaman mati.
2. Tanaman yang diletakkan pada ruangan terbuka terlihat segar. Hal ini dapat
dikarenakan karena tumbuhan mendapatkan energi matahari yang memungkinkan
tumbuhan tersebut untuk menghasil kan klorofil atau zat hijau daun yang didapat
melalui proses fotosistesis tumbuhan. Tetapi pertumbuhan tanaman pada ruang terbuka
tidak terjadi secara cepat, karena cahaya matahari dapat menghambat dan menguraikan
hormon auksin, yaitu hormon pertumbuhan untuk perpanjangan batang.
3. Pertumbuhan tanaman pada ruangan gelap terjadi sangat cepat atau yang biasa disebut
etiolasi, dan daun menguning akibat kurangnya penyerapan energi cahaya, sehingga
proses pembentukan makanan dan zat hijau daun jadi berkurang. Selain itu, tidak
adanya cahaya menyebabkan hormon auksin dapat bereaksi dengan cepat dan
pertumbuhan batang semakin cepat panjang.
4. Pertumbuhan yang diletakan di ruang kamar terjadi pertumbuhan yang sedang tidak
terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Karena cahaya yang didapat di kamar hanya dari
lampu yang menyala redup, sehingga tumbuhan hanya mendapatkan sedikit cahaya
untuk memproduksi klorofil, hal ini mengakibatkan kecambah menjadi agak kekuningkuningan.
18
BAB V
PENUTUP
5.1
Kesimpulan
Pada dasarnya tumbuhan membutuhkan air. Dari percobaan yang telah penulis
lakukan terhadap perkecambahan kacang hijau dengan biji, air dalam dalam kapas yang
sama namun dengan air yang berbeda (diisi air bersih biasa dengan diisi air deterjen),
penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa hipotesis yang kita perkirakan telah benar.
Kecambah kacang hijau tidak akan tumbuh dengan baik bila disilami dengan air
deterjen meskipun tidak dilakukan dengan rutin. Kecambah kacang hijau yang disirami air
bersih hasilnya akan lebih baik bila dibandingkan dengan kecambah yang disirami air
limbah deterjen.
5.2
Saran
Sebaiknya menyirami tumbuhan tidak dengan air limbah deterjen karena
mempunyai berbagai dampak negatif terhadap perkembangan tumbuhan itu sendiri. Lebih
baik menyiraminya dengan air bersih biasa agar tumbuhan dapat tumbuh dengan lebih baik.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org
www.google.com
www.anti.or.id
http://www.wikimu.com
20
LAMPIRAN
21
22
23
NO
Rp1500,00
Kapas
Rp5000,00
Rp3000,00
Air bersih
Limbah Detergen
Total
Rp9500,00
24
BIODATA
Nama
Tempat/tanggal lahir
Alamat
: tandestia_ya2nk@yahoo.com
Nama
: Dita Maunisa
Tempat/tanggal lahir
Alamat
: dita.maunisa@gmail.com
Nama
: Chairunisa
Tempat/tanggal lahir
Alamat
25
: andabron@yahoo.com
Nama
: Shofie Ahmad
Tempat/tanggal lahir
Alamat
: shofiez_simple@yahoo.com
26