B. DASAR TEORI
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang.
Pertumbuhan adalah proses perubahan pertambahan ukuran meliputi
volume, massa, tinggi, atau ukuran lainnya yang dapat dinyatakan dalam
bilangan secara kuantitatif. Adapun perkembangan adalah perubahan
kualitatif yang terjadi pada makhluk hidup.
Pertumbuhan pada tumbuhan dapat dibedakanmenjadi
pertumbuhan primer dan pertumbuhansekunder. Pertumbuhan primer pada
tumbuhan adalah pertumbuhan yang terjadi mulai dari fase embrio hinga
dewasa. Pertumbuhan primer menghasilkan pemanjangan akar dan batang.
Pertumbuhan sekunder terjadi pada tumbuhan yang
memiliki kambium. Pertumbuhan sekunder menyebabkan batang dan akar
bertambah lebar.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhandipengaruhi oleh
dua faktor. Kedua faktor tersebutadalah faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan dari dalam tumbuhan itu sendiri. Faktor internal
meliputi:
1. Gen
Gen mempengaruhi pertumbuhan melalui sifat yang diwariskan
dan sintesis protein yang dikendalikan.
2. Hormon
E. CARA KERJA
1. Siapkan semua alat dan bahan yang diperlukan.
2. Rendamlah biji kacang hijau yang akan ditanam selama semalam.
3. Masukkan pasir ke dalam enam gelas air mineral.
4. Masukkan tanah ke dalam enam gelas air mineral yang lain.
5. Tanam lima biji kacang hijau pada masing-masing gelas air mineral.
6. Berilah tanda pada setiap biji untuk mempermudah pengamatan.
7. Letakkan gelas air mineral pada tempat yang telah ditentukan.
8. Siramlah dengan air sesuai volume/ ukuran yang telah ditentukan.
9. Hitung pertumbuhan biji setiap harinya.
F. DATA HASIL PENGAMATAN
18 sendok makan
Har Gelap
i ke Pasir Tanah
Rata- Rata-
- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
rata rata
1. 0,5 0,3 0,4 0,3 0,2 0,34 - - - - - -
2. 3 1,8 1,8 1,6 1 1,84 1,3 2 1,7 1,5 0,5 1,4
3. 6,5 3,5 4,2 5 4 4,64 4 6,5 6 5,5 4 5,2
4. 13 10,5 13 12,5 8 11,4 14 7,5 10 13 12,5 11,4
5. 25 13,5 18 18,5 22 19,4 22 21 22 22,5 22,5 22
7,4 7,52
9,6 5,92 7,58 7,04 8,26 7,4 7,94 8,5 7,9 8
8 4
18 sendok makan
Har Terang
i ke Pasir Tanah
Rata- Rata-
- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
rata rata
1. - - - - - - - - - - - -
2. 1,2 - - - - 0,24 - 0,5 0,9 0,4 1,2 0,6
3. 1,8 - - - 1,5 0,66 - 0,8 1 1 1,6 0,88
4. 3,5 - - - 3,5 1,4 - 1,5 2 5 2 2,1
5. 8 - - - 9,5 3,5 1,5 5 5 9 6 5,3
2,9 - - - 2,9 1,16 0,3 1,56 1,78 3,08 2,16 1,776
14 sendok makan
Har Gelap
i ke Pasir Tanah
Rata- Rata-
- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
rata rata
1. - - - - - - - - - - - -
2. 0,9 - 0,9 2 1,4 1,04 - 1,2 1 1,1 1,7 1
3. 3,5 - 4 5 3,4 3,18 - 2,5 4,5 4,8 6 3,56
4. 10,9 - 13,2 9,7 13,9 9,54 - 5 10 13,5 15,4 8,78
5. 16,2 - 18,6 19,1 20,2 14,82 - 5,7 15,6 19,6 20,9 12,36
6,3 - 7,34 7,16 7,78 5,716 - 2,88 6,22 7,8 8,8 5,14
14 sendok makan
Har Terang
i ke Pasir Tanah
Rata- Rata-
- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
rata rata
1. - - - - - - - - - - - -
2. 0,3 0,7 0,2 0,1 0,1 0,28 - - - - - -
3. 5 6,5 4,8 0,2 0,1 3,32 - 0,4 0,3 - 1 0,34
4. 7,5 10,7 9,5 1,3 0,2 5,84 - 1,5 1,3 - 6,3 1,82
5. 10,1 13,2 12,4 - - 7,14 - 2,4 4,6 - 7 2,8
4,58 6,22 5,38 0,32 0,08 3,31 - 0,86 1,24 - 2,86 0,992
6
12 sendok makan
Har Gelap
i ke Pasir Tanah
Rata- Rata-
- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
rata rata
1. 1,7 1,5 0,9 1,1 1,2 1,28 0,4 0,1 - 0,7 1,2 0,4
2. 3,8 4,1 2,9 3,1 4,1 3,6 1,4 1,5 - 2,1 3,2 1,64
3. 11,8 13,1 6,7 7,9 13,2 10,54 1,5 2,1 - 10,1 11,9 5,12
4. 18,1 18,3 17,2 16,3 19,9 17,96 - 2,7 - 10,8 17,9 6,28
5. 23,1 22,9 23,2 22 23,7 22,98 - 2,9 - - 24,4 5,46
11,7 11,98 10,18 10,08 12,42 11,3 0,6 1,86 - 4,74 11,7 3,78
12 sendok makan
Har Terang
i ke Pasir Tanah
Rata- Rata-
- 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
rata rata
1. 0,2 0,2 0,2 0,1 - 0,14 0,3 0,1 0,3 0,3 0,1 0,22
2. 1,2 0,2 0,8 1,1 - 0,66 2,5 0,1 2,4 2,3 1,5 1,76
3. 3,3 0,3 1,5 3,1 - 1,64 4,2 - 8,1 2,8 - 3,02
4. 6,5 - 5,7 6,2 - 3,68 5,4 - 8,9 3 - 3,46
5. 10,2 - 9,9 9,1 - 5,84 6,9 - 11,4 - - 3,66
4,28 0,14 3,62 3,92 - 2,4 3,86 0,04 6,22 1,68 0,32 2,42
G. ANALISIS DATA
Dalam percobaan ini, penulis menggunakan 12 gelas air mineral di
mana dua belas gelas tersebut diletakkan pada tempat, media tanam, dan
volume penyiraman yang berbeda. Persamaannya disini menggunakan
gelas air mineral dan jenis biji kacang hijau.
Berdasarkan penelitian tentang perkecambahan selama lima hari,
pada tanaman dengan volume penyiraman 12 sendok makan dengan media
tanam pasir dan ditempatkan di tempat gelap, didapatkan hasil rerata
kecepatan pertumbuhan per harinya adalah 11,3 cm. Ini membuktikan
bahwa dengan volume penyiraman 12 sendok makan air tumbuhan kacang
hijau dapat tumbuh dan berkecambah dengan baik. Selain itu, adanya
hormon auksin yang dapat bekerja secara optimal di tempat gelap juga
mempercepat pertumbuhan tinggi kacang hijau karena tidak adanya
penghambat hormon auksin berupa cahaya. Meskipun demikian,
tumbuhan tidak tumbuh tegak ke atas dan tidak kokoh, sebab pasir tidak
menyerap air tapi hanya dapat meneruskan air saja dan tidak dapat
menjerat akar dengan kuat.
Pada tanaman dengan volume penyiraman 14 sendok makan air
dengan media tanam tanah dan ditempatkan di tempat terang, didapatkan
hasil rerata kecepatan pertumbuhan per harinya adalah 0,992 cm. Ini
membuktikan bahwa dengan volume penyiraman 14 sendok makan air
tumbuhan kacang hijau tidak dapat tumbuh dan berkecambah dengan baik.
Selain itu, hormon auksin bekerja kurang optimal di tempat terang karena
adanya penghambat berupa cahaya. Meskipun demikian, tanaman dapat
berdiri dengan kokoh sebab media tanam tanah dapat menyerap air dengan
baik dan memiliki daun yang berwarna hijau tua sebab tanaman dapat
melakukan fotosintesis.
Tanaman dengan volume penyiraman 18 sendok makan air dengan
media tanam tanam dan ditempatkan di tempat gelap, didapatkan hasil
rerata kecepatan pertumbuhan per harinya adalah 8 cm. Ini membuktikan
bahwa dengan volume penyiraman 18 sendok makan air tumbuhan kacang
hijau dapat tumbuh dan berkecambah dengan baik meskipun tidak secepat
dengan volume penyiraman 12 sendok air.
Hasil tersebut menunjukkan bahwa dengan volume penyiraman
yang sedemikian tidak mampu membuat tanaman biji kacang hijau
tumbuh dan berkecambah dengan baik. Perlu diketahui bahwa banyak
sedikitnya volume penyiraman air dapat mempengaruhi kecepatan
pertumbuhan tinggi tanaman kacang hijau. Selain itu, media tanam pun
juga mempengaruhi karena agar mempercepat tinggi batang tanaman
diperlukan media tanam yang dapat menyerap air dengan cukup sehingga
tanaman bisa berdiri dengan kokoh dan mampu menjerat akar dengan
kuat. Memang hormon auksin bisa mempengaruhi kecepatan tinggi
tanaman, akan tetapi, tanaman yang dihasilkan kurang berkualitas karena
batangnya berwarna pucat, daunnya kecil dan berwarna kekuningan tidak
seperti pada tanaman yang mampu melakukan fotosintesis dengan baik,
juga bisa berpengaruh pada umur tanaman.
H. KESIMPULAN
1. Kacang hijau yg memiliki pertumbuhan paling cepat terdapat pada
media tanam pasir di tempat gelap dan volume airnya 12 sendok makan.
2. Paling cepat kedua adalah media tanam tanah di tempat gelap dengan
volume air 18 sendok.
3. Untuk menanam kacang hijau di media yang dapat menyerap air,
memerlukan air yang sedikit agar dapat tumbuh cepat seperti tanah.
4. Untuk menanam kacang hijau di media yang kurang menyerap air,
memerlukan air yang banyak agar dapat tumbuh cepat seperti pasir
5. Untuk menanam kacang hijau diperlukan adanya pengamatan atau
penelitian kekuatan menyerap air suatu jenis media tanam. Sehingga
dapat memperkirakan dalam proses penyiramannya, seperti yg
dijelaskan diatas.
6. Selain media tanam, pertumbuhan juga dipengaruhi oleh intensitas
cahaya. Dimana jika tumbuhan tersebut ditempatkan di tempat terang
akan lebih lambat pertumbuhannya daripada di tempat gelap. Karena
hormon auksin (hormon pertumbuhan tumbuhan) dapat rusak jika
terkena cahaya (ditempat terang).
I. LAMPIRAN
1. Volume air : 12 sendok makan
2. Volume air : 14 sendok makan
3. Volume air : 18 sendok makan
a. Gelap
b. Terang
Pengaruh Volume Air, Jenis Tanah,
dan Intensitas Cahaya terhadap
Pertumbuhan Biji Kacang Hijau
.............................Helianthus annuus...............................