Anda di halaman 1dari 6

Pengaruh Komponen Iklim (Sinar Matahari, 

Temperatur, Kelembaban,
Curah Hujan dan Angin) dalam Proses Pertumbuhan Tanaman

Nama : Salma Hana Faizah


NIM : 20200210161
Kelas : Agroteknologi D

1. Sinar Matahari

Radiasi matahari yang diserap oleh klorofil pada tumbuhan berdaun hijau merupakan
energi dalam proses fotosintesis. Hasil fotosintesis merupakan bahan utama untuk
pertumbuhan dan produksi tanaman pangan. Selain meningkatkan laju fotosintesis,
sinar matahari pada umumnya mempercepat pertumbuhan dan pembuahan.
Sebaliknya, pengurangan intensitas penyinaran matahari akan mempercepat masa
tanam. Jika air mencukupi, pertumbuhan dan produksi beras hampir seluruhnya dapat
ditentukan oleh suhu dan radiasi matahari.

Radikalisasi matahari merupakan faktor penting dalam metabolisme tanaman


berdaun hijau, karena dapat dikatakan produksi tanaman dipengaruhi oleh
ketersediaan sinar matahari. Namun pada umumnya hasil panen berfluktuasi (hasil
fotosintesis) dari tahun ke tahun, hal ini disebabkan faktor lain seperti hujan, suhu
udara, hama dan penyakit lain yang turut mempengaruhi hasil panen (hasil
fotosintesis).

Pengaruh unsur cahaya pada tanaman berfokus pada pertumbuhan vegetatif dan
generatif. Respon tanaman terhadap cahaya ditentukan oleh sintesis daun hijau,
aktivitas stomata (respirasi, transpirasi), pembentukan antosianin, suhu permukaan
organ, penyerapan hara, permeabilitas, laju pernapasan, dan aliran. Secara teoritis,
jumlah energi yang tersedia jauh lebih tinggi, sehingga menghasilkan banyak hasil
fotosintesis.
2. Temperature

Temperatur yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang tanaman disebut temperatur


kerdil, yang meliputi temperatur optimum, temperatur minimum, dan temperatur
maksimum. Derajat dasar yang dibutuhkan untuk tanaman bervariasi sesuai dengan
jenis tanamannya. Temperatur dibawah atau diatas temperatur normal tidak cocok
untuk tanaman, dan kondisi ini sering disebut dengan temperatur ekstrim. Pengaruh
suhu pada tumbuhan mengganggu tumbuhan secara morfologi dan fisiologi.

Batas suhu yang tidak menguntungkan bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
dapat dibedakan  baik secara morfoligi dan fisiologinya.
Suhu Diatas Maksimum yang berpengaruh terhadap : 
1. Respirasi yaitu terjadinya proses respirasi dan absobsi air yang tinggi sehingga terjadi
proses-proses perombakan protein dan terhambatnya kinerja enzim (denaturasi).
2. Terganggunya pembentukan sel generatif yang  terjadi karena rusaknya pembelahan
sel secara mitosis sehingga biji akan mandul atau kosong.
3. Terjadinya translokasi yaitu terganggunya proses pengangkutan dan penyebarann
assimilat (hasil fotosintesis) dari sumber fotosintesis ke bagian-bagian tanaman yang
menggunakan atau menyimpan cadangan makanan seperti : buah, batang dan umbi.
4. Terjadinya mutasi gen akibat adanaya suhu yang terlalu tinggi yang menyebabkan
berubahnya susunan genetik tanaman atau adanya sinar gamma.
5. Tanaman kekurangan unsur hara, karena suhu tinggi dapat mengganggu perombakan-
perombakan senyawa-senyawa penting bagi tanaman.
6. Tanaman menjadi layu akibat suhu yang tinggi sehingga absorbsi air yang rendah dan
tingginya evapotranspirasi.

Suhu Dibawah Minimum berpengaruh terhadap :


1. Perlambatan pertumbuhan dan perkembangan serta menghambat pembungaan
tanaman.
2. Absorbsi unsur hara dan air terganggu karena air akan membekupada suhu dibawah
minimum dan akar tanaman akan membeku yang menyebabkan fikositas  menjadi naik.
Penyerapan unsur hara juga terganggu karena bakteri-bakteri pengurai akan mengalami
dormansi atau istrihat
3. Respirasi menurun karena kebutuhan air dan udara dalam tubuh tanaman menjadi
rendah seiring rendahnya aktivitas-aktivitas dalam tubuh tumbuhan.
4. Perkecambahan benih akan teganggu dimana embrio akan rusak yang disebabkan
rusaknya membran sel dalam biji.
5. Sufokasi (suffocationI) lambatnya pertumbuhan tanaman karena suhu udara yang
rendah pada tanah dan kekurangan oksigen.
6. Dedikasi yaitu terjadinya kekeringan fisiologis karena absorbso air terhambat karena
kurangnya permeabilitas selaput akar atau karena naiknya visikositas air dalam air bahkan
membeku.

3. Kelembapan

Kelembaban berarti kadar air di udara. Tumbuhan membutuhkan kelembapan agar


tubuhnya tidak cepat kering melalui penguapan. Kelembaban yang dibutuhkan oleh
tanaman bervariasi menurut jenisnya. Jika ingin produktivitas optimal ada tanaman
yang membutuhkan kelembaban tinggi dan ada juga yang membutuhkan kelembaban
rendah.

Kelembaban mempengaruhi penguapan di permukaan tanah dan penguapan daun.


Pada pohon dengan kelembaban tinggi, misalnya, pertumbuhan pohon terganggu
akibat ketidakseimbangan elemen air dan cahaya. Namun kelembapan yang tinggi
berpengaruh kuat terhadap pertumbuhan organ vegetatif pada pohon.

Kelembaban mempengaruhi laju penguapan atau keringat. Saat kelembapan rendah,


laju keringat meningkat dan penyerapan air dan mineral juga meningkat. Ini
meningkatkan ketersediaan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Sebaliknya, bila
kelembaban tinggi, laju transpirasi rendah dan serapan hara juga rendah. Hal tersebut
akan menurunkan ketersediaan unsur hara untuk pertumbuhan tanaman sehingga
pertumbuhannya juga dapat terancam. Selain itu, kelembapan yang tinggi
menyebabkan tumbuhnya jamur, yang dapat merusak atau membusuk akar tanaman.
Dan ketika kelembaban rendah, berkembang hama yang dapat merusak tanaman.
Setiap bagian kehidupan membutuhkan air. Layaknya hama, hama membutuhkan air
untuk bertahan hidup, terutama untuk hama. Serangga mengkonsumsi air di
lingkungan dan terus melepaskan air melalui penguapan dan ekskresi. Dalam hal ini,
air yang dibutuhkan oleh serangga akan mempengaruhi lingkungan khususnya
kelembaban udara.

Kelembaban secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi terjadinya,


pertumbuhan, perkembangbiakan dan respon hama dan penyakit, karena iklim yang
lebih basah maka perkembangan penyakit semakin cepat. Kelembaban yang relatif
tinggi adalah kondisi penyakit. Terjadinya infeksi patogen biasanya tergantung pada
kondisi kelembaban di sekitar perkebunan, terutama jamur patogen. Berbeda dengan
penyakit jamur, infeksi virus biasanya lebih sering berkembang pada musim kemarau.
Kondisi lain dari perkembangan hama adalah jika kelembaban rendah maka
timbulnya penyakit dapat berkurang, tetapi hama tanaman dapat tumbuh. Kemampuan
hama untuk menahan kelembaban udara di sekitarnya bervariasi tergantung pada
spesiesnya. Selain itu, kelembaban juga dapat mempengaruhi penyebaran hama
penyakit.

4. Curah Hujan
Hujan atau air adalah sumber kehidupan. Bagi tumbuhan, air berperan penting dalam
memungkinkan lautan mengangkut dan mengangkut unsur hara yang dibutuhkan
tumbuhan dari dalam tanah.

Hujan mempengaruhi proses pertumbuhan dan hasil tanaman pangan. Ini karena air
basah dapat digunakan untuk mengangkut unsur hara dari tanah ke akar tanaman,
kemudian menyebar ke tempat lain.

5. Angin
Secara umum angin akan mempengaruhi elemen cuaca seperti suhu optimal dimana
tanaman tumbuh dan berproduksi sebaik mungkin, kelembaban udara mempengaruhi
penguapan permukaan tanah dan penguapan permukaan daun, serta pergerakan awan,
Membawa uap air hingga udara panas menjadi dingin dan juga Pembawa gas - Gas
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan ekspansi tanaman.
Dari segi kelebihannya, angin sangat membantu dalam penyerbukan tanaman. Angin
akan membuat penyerbuk serangga lebih aktif untuk membantu persistensi bunga dan
penyemaian alami. Sedangkan pada kecepatan angin tinggi, keberadaan serangga
penyerbuk berkurang sehingga mempengaruhi hasil pembibitan dan akan
menyebabkan penyerbukan silang.

Kerugiannya, angin kencang dapat membahayakan penyerbukan, karena benih angin


tidak bisa murni sehingga tanaman perlu diisolasi. Dan juga bisa menyebarkan hama
dan penyakit seperti perkembangan jamur.

Angin tidak hanya merupakan agen patogen yang menyebar, tetapi juga
mempengaruhi jumlah cedera pada tanaman inang dan juga dapat mempercepat
pengeringan tanaman basah. Penyebaran penyakit yang cepat dapat disebabkan oleh
angin, secara langsung maupun tidak langsung melalui vektor yang terbawa angin
dalam jarak yang jauh. Selain itu, akibat angin yang berlebihan atau kontak antar
tanaman atau pasir yang terbakar, kerusakan permukaan tanaman dapat tertular.
Banyak jamur parasit terutama disebarkan oleh angin karena membentuk spora yang
tak terhitung jumlahnya dan dilepaskan ke udara, sangat kecil dan ringan sehingga
dapat diangkut pada jarak angin. Meskipun spora jamur umumnya berada di lapisan
udara dekat tanah, namun masih terdapat spora di lapisan udara yang panjangnya
ribuan meter. Faktanya, beberapa penyakit hanya dapat disebarkan melalui angin
dalam jarak pendek, seringkali melalui jarak jauh. Umumnya spora ini mati karena
kondisi kering dan sinar matahari jika tersebar dalam jarak yang jauh, sedangkan saat
disapih tidak cocok jika jatuh pada tanaman atau bagian yang rentan. Angin bertiup
lebih cepat, spora menyebar kemudian semakin jauh.

Angin hampir tidak terkendali. Karena pengaruh angin yang sangat kompleks, maka
harus ada pengelolaan lingkungan. Salah satu upaya yang mungkin dilakukan adalah
menghindari pengaruh yang tidak diinginkan seperti penanaman tanaman yang sama
untuk mencegah penyerbukan silang. Namun, jika masalahnya adalah penyebaran
patogen, maka upaya penanggulangan dapat dilakukan dengan cepat guna mengurangi
jumlah patogen yang dapat menyebarkan angin. Selain itu, Anda juga dapat
menggunakan tanaman pelindung angin untuk mengontrol kecepatan dan arah angin
dengan mudah, misalnya. B. menanam pohon angin yang menjaga perlindungan
hingga 15 sampai 20 kali tinggi pohon pelindung. Misalnya dengan tinggi pohon 10
meter, tanaman hingga 150-200 meter bisa terlindungi, sehingga angin lebih pelan.
Dengan perlindungan angin, kecepatan dan arah angin ke arah tumbuh-tumbuhan
dapat dengan mudah ditekan, sehingga penyebaran patogen menjadi rendah.

Angin tidak hanya menjadi salah satu elemen cuaca, tetapi juga memberikan pengaruh
yang signifikan terhadap kondisi di sekitar tanaman. Selain banyaknya dampak positif
terhadap tumbuhan, juga terdapat potensi kerusakan akibat angin akibat angin. Oleh
karena itu perlu adanya pengaturan lingkungan sedemikian rupa sehingga fungsi
angin mengarah pada hal-hal yang menunjang budidaya pertanian. Pengelolaan angin
di lahan pertanian sangat sulit. Tetapi upaya masih bisa dilakukan, tetapi tidak
berhasil.

Daftar Pustaka
1. https://sustainablemovement.wordpress.com/2012/03/08/pengaruh-cahaya-
terhadap-pertumbuhan-tanaman/

2. https://wahanapertanian.blogspot.com/2010/11/pengaruh-suhu-terhadap-
tanaman.html

3. http://kajianpertanian.blogspot.com/2015/05/pengaruh-kelembaban-udara-
terhadap.html

4. https://brainly.co.id/tugas/23444792

5. http://cybex.pertanian.go.id/mobile/artikel/91827/PENGARUH-ANGIN-
TERHADAP-TANAMAN/

Anda mungkin juga menyukai