Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI TUMBUHAN

PENGARUH FAKTOR IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN

DISUSUN OLEH

NAMA : NOVIDYANA PUSPITA DEWI


NIM : F1071141058
KELOMPOK : 2 (DUA)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila
tanaman ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak
sesuai dengan yang diharapkan.Menurut Sutarno at all (1997) Studi tentang perilaku
kejadian tiap organisme atau tumbuhan dalam hubungannya dengan perubahan-
perubahan iklim disebut dengan fenologi. Untuk faktor iklim yang dipergunakan
dalam penelitian fenologi pada umumnya adalah curah hujan hal ini adalah karena
curah hujan secara langsung atau tidak langsung penting untuk pengaturan waktu dan
ruang dalam pembentukan bunga dan buah pada tumbuhan tropis.
Menurut Ashari (2006) sedikitnya ada 2 unsur yang mempengaruhi hal tersebut, yaitu
1. Curah hujan dan distribusi hujan
2. Tinggi tempat dari permukaan laut.
Selain unsur iklim di atas, menurut Guslim (2007) Produksi tanaman juga dipengaruhi
oleh Radiasi Matahari dan Suhu. Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam
berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan
akan merangsang tanaman untuk berbunga dan menghasilkan benih. Kebanyakan
speises tidak akan memasuki masa reproduktif jika pertumbuhan vegetatifnya belum
selesai dan belum mencapai tahapan yang matang untuk berbunga, sehubungan
dengan ini terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan perubahan itu terjadi, yaitu
suhu dan panjang hari (Nasution, Tanpa tahun). Pengaruh iklim terhadap tanaman
yang perlu kita ketahui adalah :
1. Suhu
Dikenal tiga macam suhu :
a. Suhu minimum : adalah suhu yang paling rendah dimana tanaman masih bisa
hidup, sedangkan pada suhu di bawah minimum tanaman sudah tidak bisa
hidup lagi.
b. Suhu maksimum : adalah suhu yang paling tinggi dimana tanaman masih bisa
hidup, sedangkan pada suhu di atas maksimum tanaman sudah tidak bisa
hidup lagi.
c. Suhu optimum : adalah suhu dimana tanaman tumbuh dan berproduksi dengan
sebaik-baiknya. Pada temperature ini cocok untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Untuk tanaman holtikultura berdasarkan kisaran
temperature optimumnya dapat dikelompokkan menjadi > 1) Tanaman dengan
kisaran temperature optimum yang rendah (cool season crops); 2) Tanaman
dengan kisaran temperature optimum yang tinggi (warm season crops).
2. Sinar Matahari
a. Pengaruh teriknya/kerasnya sinar matahari : setiap tanaman berbeda-beda responnya
terhadap kerasnya sinar matahari. Ada tanaman yang tumbuh baik pada tempat yang
terbuka, sebaliknya ada tanaman yang tumbuh lebih baik pada tempat yang memakai
peneduh atau di tempat yang teduh.
b. Pengaruh lama/panjangnya sinar matahari terhadap tanaman : disebut juga foto-
periodisme. Perkembangan tanaman sehari-hari dipengaruhi oleh lama/panjangnya
penyinaran. Perkembangan tanaman di daerah tropis berbeda dengan di daerah
temperate.
Menurut reaksi tanaman sesuai dengan panjangnya penyinaran maka dibedakan 3 jenis
tanaman :
(1) Tanaman yang membutuhkan penyinaran panjang.
(2) Tanaman yang membutuhkan penyinaran pendek.
(3) Tanaman yang reaksinya netral.
Kegagalan bagi beberapa tanaman yang dibibitkan di 3 Indonesia seperti Paprika, jenis-
jenis kubis disebabkan karena foto- periodisme yang tidak sesuai.

3. Air
Air merupakan kebutuhan terbesar bagi tanaman. Kandungan air tiap tanaman
berbeda-beda, berkisar dari 90% untuk tanaman muda sampai kurang dari 10% untuk
tanaman yang menua. Tanaman yang mengandung minyak kandungan airnya juga sedikit.
Bagi tanaman keras atau tanaman menahun kandungan airnya akan menurun sesuai
dengan umurnya. Air yang dibutuhkan oleh tanaman adalah air yang terdapat di dalam
tanah yang ditahan oleh butir-butir tanah, air hujan dan air irirgasi. Tanaman lebih banyak
memerlukan air pada masa pertumbuhan vegetatifnya. Bila pada masa mudanya tanaman
menderita karena kekurangan air akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman itu sendiri. Oleh karena itu tanaman pada masa ini sangat peka terhadap kekurangan
air. Masa ini disebut masa kritis, yang tidak sama untuk semua tanaman. Misalnya untuk
kentang masa kritis itu pada masa umbi terbentuk.

4. Kelembaban
Kelembaban udara berpengaruh terhadap penguapan pada permukaan tanah dan penguapan
pada daun. Bila kelembaban udara tinggi sangat menguntungkan tumbuhnya cendawan/fungi
yang berarti merugikan petani. Tetapi kelembaban yang tinggi akan berpengaruh terhadap
tumbuhnya organ vegetative.

5. Angin
Angin merupakan unsure penting bagi tanaman. Karena angin dapat :
a) Mengatur penguapan/temperature.
b) Membantu penyerbukan, lebih-lebih penyerbukan silang.
c) Membawa uap air, sehingga udara panas menjadi sejuk.
d) Membawa gas-gas yang sangat dibutuhkan oleh tanaman
.
Hal-hal tersebut ditinjau dari segi keuntungannya, tetapi dari segi
kerugiannya adalah :
a) Tanaman bisa terbakar karena angin.
b) Penyerbukan karena angin, bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu
diisolasi.
c) Dapat menyebarluaskan gulma.
d) Membawa serangga tertentu ke mana-mana.
e) Angin yang kencang dapat merebahkan tanaman.
Salah satu jalan untuk mengatasi pengaruh buruk angin, ialah dengan jalan menanam pohon
penahan angin yang dapat menjamin perlindungan sejauh 15-20 kali tinggi pohon pelindung.
Misalnya tinggi pohon 10 meter, tanaman sejauh 150-200 meter dapat dilindungi sehingga
memperlambat kecapatan angin. Angin dengan kecepatan 4-5 sampai 6-7m/s sudah tidak
mampu untuk merobohkan tanaman (

Maka dari itu dilakukanlah praktikum tentang Pengaruh Faktor Iklim Terhadap
Pertumbuhan Tanaman untuk mengetahui bagaimana hubungan antara faktor-faktor iklim
terhadap pertumbuhan tanaman.

B. Permasalahan
Adapun permasalahan yang muncul dari praktikum Pengaruh Faktor Iklim Terhadap
Pertumbuhan Tanaman adalah
1. Apa saja faktor-faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman?
2. Bagaimanakah pengaruh faktor iklim terhadap pertumbuhan tanaman ?
3. Bagaimana perbedaan faktor iklim ditempat terbuka dan ditempat yang teduh
(naungan) ?

C. Tujuan Praktikum
Tujuan dalam praktikum Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman yaitu
untuk mengetahui bagaimana hubungan antara faktor-faktor iklim terhadap pertumbuhan
tanaman.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Pertumbuhan didefenisikan sebagai pertumbuhan yang tidak dapat dibalikkan dalam
ukuran pada sistem biologi. Secara umum, pertumbuhan berarti pertambahan ukuran karena
organisme multisel tumbuh dari zigot. Pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga
dalam bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan
tanaman mencakup macam-macam variasi dan kejadian kompleks, umumnya termasuk
sedikit atau seluruh bagian kehidupan tanaman. Kenaikan linear, pertambahan berat, kenaikan
ukuran, pembelahan sel dan pembesaran sel, penambahan biomassa dan lain-lain.
Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam dan luar dan adalah penyesuaian diri
antara genetik dan lingkungan (Mukherji and Ghosh, 2002).
Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan dan
pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut kebutuhannya
tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi/ dorman yaitu berhenti
melakukan aktivitas hidup. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman
yaitu faktor iklim (Amanina, 2009) :
1. Faktor Suhu/ Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh kembang,
reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik bagi tumbuhan adalah
antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajat selsius. Temperatur yang lebih atau kurang
dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau berhenti.
Suhu optimum untuk aktivitas metabolisme maksimum berbeda untuk setiap jenis
tanaman, populasi dan individu dari setiap jenis. Bagian tanaman dan juga tingkat
perkembangannya membutuhkan suhu optimum yang berbeda (Manan, 1979).
Suhu dan hujan rata-rata bulanan maupun tahunan yang dihubungkan dengan keadaan
vegetasi alami berdasarkan peta vegetasi De-Canddle. Vegetasi yang hidup secara alami
menggambarkan iklim tempat tumbuhnya. Vegetasi tersebut tumbuh dan berkembang sesuai
dengan hujan efektif (Fitter dan Hay, 1991).
Tiap jenis tanaman maupun populasi harus menyesuaikan diri dengan suhu di
lingkungannya. Dalam suatu luasan geografis akan terdapat bertahun-tahun yang mempunyai
kenaikkan atau penurunan suhu diluar batas normal yang mempengaruhi pertumbuhan dan
mempengaruhi fungsi-fungsi tanaman yang jelek (Michael, 1997).

2. Faktor Kelembaban
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan dimana tumbuhan dapat
mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan yang akan berdampak pada
pembentukan sel yang lebih cepat.
3. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka tanaman
itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi). Pada kecambah,
justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan (Amanina, 2009).
Faktor iklim sangat menentukan pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman
ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak sesuai dengan yang
diharapkan.Menurut Sutarno at all (1997) Studi tentang perilaku kejadian tiap organisme atau
tumbuhan dalam hubungannya dengan perubahan-perubahan iklim disebut dengan fenologi.
Untuk faktor iklim yang dipergunakan dalam penelitian fenologi pada umumnya adalah curah
hujan hal ini adalah karena curah hujan secara langsung atau tidak langsung penting untuk
pengaturan waktu dan ruang dalam pembentukan bunga dan buah pada tumbuhan tropis.
Menurut Ashari (2006) sedikitnya ada 2 unsur yang mempengaruhi hal tersebut, yaitu :
a. Curah hujan dan distribusi hujan

b. Tinggi tempat dari permukaan laut.

Pertumbuhan tanaman dapat dipengaruhi dalam berbagai cara oleh lingkungan. Kondisi
lingkungan yang sesuai selama pertumbuhan akan merangsang tanaman untuk berbunga dan
menghasilkan benih. Kebanyakan speises tidak akan memasuki masa reproduktif jika
pertumbuhan vegetatifnya belum selesai dan belum mencapai tahapan yang matang untuk
berbunga, sehubungan dengan ini terdapat dua rangsangan. Yang menyebabkan perubahan itu
terjadi, yaitu suhu dan panjang hari (Mugnisjah dan Setiawan, 1995).

Diwilayah dengan empat musim, pengaruh suhu berlaku ganda. Pada waktu awal
pertumbuhan suhu harus cukup tinggi agar pertumbuhan tidak terhambat. Tetapi bagi
kebanyakan tanaman terutama tanaman tahunan, suhu sebelum perubahan fase pertumbuhan
itu terjadi sangat penting. Cekaman (stress) air yang diikuti oleh hujan sering merangsang
pembungaan tanaman tahunan tropika. Faktor lain yang memicu pembungaan adalah panjang
hari, atau panjang periode selama setiap 24 jam. Tanaman berhari pnjang tidak akan berbunga
jika ditanam di wilayah tropika (Mugnisjah dan Setiawan,1995).

BAB III
METODOLOGI

A. Waktu dan Tempat


Hari, tanggal : Senin, Oktober 2016
Waktu : 15. 30 - 17. 00 WIB
Tempat : Laboratorium Biologi FKIP dan Lokasi Sampling Taman Rektorat
Universitas Tanjungpura

B. Alat dan Bahan


1. Pot/polibag yang sudah ditanami anakan kacang hijau
2. Meteran
3. Oven
4. Alat pengukur suhu udara, suhu tanah, cahaya, kelembaban, curah hujan
5. Anakan kacang hijau yang sudah berumur satu minggu

C. Prosedur Kerja
1. Disiapkan 10 pot/polibag yang telah berisi 2 anakan kacang hijau berumur 1
minggu.
2. Dilakukan penyiraman setiap hari dengan jumlah air yang sama.
3. Ditempatkan 5 pot di lapangan terbuka dan 5 pot lainnya di dalam lingkungan
hutan (ingat tidak diperkenankan merusak lingkungan hutan!)
4. Dilakukan pengukuran terhadap suhu udara dan tanah, kelembaban, cahaya, dan
curah hujan pada ledua tempat setiap ahri.
5. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap minggu dan dihitung pertambahan
pertumbuhan tinggi tanaman tiap minggu (tiap tinggi mingguan)
6. Dihitung rata-rata faktor iklim mingguan berdasarkan data temperatur udara dan
tanah, kelembaban, cahaya, dan curah hujan.
7. Pengamatan dilakukan sampai mulai tahap generatif (kira-kira 7-8 minggu)
8. Dilakukan perhitungan statistik pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman di
kedua tempat.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Tabel 1. Pengamatan fisiko kimia dilapangan dengan naungan

Minggu Suhu Tanah Suhu Udara Kelembaba Curah


Evaporasi Dry Wet
ke- (C) (C) n (%) Hujan
1 28 27 30 28 68 70 13 11 4 3 20 22 32 29
2 30 29 30 29 67 76 13 11 4,1 4 22 25 27 25
3 28 27 29 28 70 78 11 9 3 2,9 22 23 28 24
4 29 27 28 27 73 78 15 13 2,1 2 25 27 26 22
5 27 27 29 28 73 76 21 18 5 4,7 20 22 27 25
6 29 26 29 27 70 75 30 24 3,1 3,0 20 22 28 24
7 28 17 28 26 70 80 15 14 3,5 3,3 22 24 30 23
8 29 28 27 26 69 77 11 10 4 4 25 28 29 25
Rata- 28,5 27,2 28,7 27,3 70 76,2 16,1 13,7 3,6 3,36 19,5 24,1 28,3 24,
rata 5 5 5 3 6

Tabel .2. Pengamatan Rata-Rata Tinggi Tanaman

Mingg Lapanga Naungan


u ke- n (cm) (cm)
1 17 18,56
2 20,24 21,56
3 22 25,4
4 25,45 32,9
Jumlah 84,69 98,42
Rata2 71,17 24,60

Gambar 1. Grafik Perbandingan Tinggi Tanaman di Lapangan dan Naungan (cm)

Tinggi Tanaman Di Lapangan dan Di Naungan


Tinggi Tanaman L Tinggi Tanaman N
156.3
133.7
109.5
94.8
Tinggi Tanaman 64.5
48.7

9.77 1
4.88 2 3 4

1 2 3 4

Minggu ke-
B. Pembahasan
Pada praktikum ini yaitu tentang Pengaruh Faktor Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman
yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan antara faktor-faktor iklim terhadap
pertumbuhan tanaman. Pada praktikum pengaruh iklim terhadap pertumbuhan kacang hijau
(Phaseolus radiatus), yang dilakukan adalah pengamatan terhadap faktor abiotik seperti suhu
tanah, suhu udara, kelembapan, curah hujan, dan evaporasi serta dry dan wet yang dilakukan
pada daerah naungan dan lapangan terbuka.
Berdasarkan hasil pengukuran, dapat dilihat pada tabel 1, Temperatur/ suhu erkaitan
dengan jumlah cahaya yang masuk ke dalam naungan dan lapangan. Jumlah cahaya yang
masuk ke naungan lebih sedikit dibandingkan di lapangan terbuka, oleh karena itu suhu di
naungan lebih rendah dibandingkan suhu di lapangan terbuka yang berkisar antara 30-33C.
Panas yang ada pada cahaya matahari masuk ke dalam tanah dan menyebabkan suhu tanah di
lapangan terbuka lebih tinggi dibandingkan di naungan. Intensitas cahaya matahari
dilapangan lebih banyak jika dibandingkan dengan intensitas cahaya matahari yang ada pada
daerah naungan. Dilapangan, cahaya matahari yang diterima tanaman maksimal, tanaman
tidak terhalang kanopi hingga fotosintesis juga dapat terjadi maksimal akibatnya
pertumbuhan kacang hijau lebih maksimal. Sedangkan cahaya matahari yang diterima
tanaman di naungan lebih sedikit bila dibandingkan dengan dilapangan, karena kacang hijau
di naungan terlindung oleh atap. Hal ini dapat menyebabkan pertumbuhan kacang hijau tidak
maksimal karena tidak dapat malakukan fotosintesis dengan baik, dan lama kelamaan
tumbuhan akan mati karena kekurangan makanan. Jika dikaitkan dengan tinggi tanaman
(pada tabel 2), tanaman yang berada di naungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan
tanaman yang berada dilapangan yaitu 18,30625 cm berbanding 16,41125 cm.
Kelembaban berkaitan dengan pencahayaan dan penguapan. Pada lapangan, cahaya
matahari diterima secara maksimal dan menyebabkan penguapan tinggi sehingga kadar air
semakin sedikit, akibatnyan kelembapan tanah dan udara di lapangan lebih rendah.
Sedangkan di naungan kelembabannya lebih tinggi karena cahaya matahari sedikit dan
penguapan yang kecil akibatnya kadar airnya banyak yang dapat menyebabkan tanah di
naungan lebih lembab. Hormon auksin yang bekerja pada tanaman yang berada pada daerah
naungan bekerja optimal karena tidah terhalang oleh suhu yang tinggi dan penguapan yang
juga tinggi dibandingkan dengan yang berada dilapangan, oleh karena itu tanaman yang
berada dinaungan lebih tinggi.
Pada praktikum ini, akan dilihat pengaruh factor iklim terhadap pertumbuhan tanaman.
Digunakan Kacang hijau (Phaseolus radiatus) untuk pengamatan pada praktikum ini. Yang
diamati adalah pertumbuhan tinggi tanaman, apakah dipengaruhi oleh factor iklim atau
tidak. Factor iklim yang diukur adalah temperature udara, temperature tanah, kelembaban,
curah hujan dan evaporasi. Dari hasil yang didapat, rata-rata tinggi tanaman pada naungan
dan lapangan berbeda. Pada 2 minggu pertama, tinggi tanaman pada naungan lebih tinggi
dibanding dengan tanaman yang tumbuh di lapangan. Sedangkan pada minngu ketiga dan
keempat, rata-rata tinggi tanaman pada naungan dan lapangan kurang lebih sama. Tetapi,
pada minggu kelima hingga terakhir, tinggi tanaman pada lapangan lebih tinggi daripada
tanaman yang terdapat pada naungan. Hal ini dapat terjadi mungkin karena factor iklim yang
berbeda antara naungan dan lapangan. Dari data yang didapat ternyata temperature udara dan
temperature tanah naungan pada lebih rendah dari pada di lapangan, sebaliknya kelembaban
lebih tinggi pada naungan daripada di lapangan. Suhu yang lebih rendah dan kelembaban
lebih tinggi
pada naungan disebabkan oleh sedikitnya cahaya matahari yang masuk,
sehingga temperature menjadi lebih rendah. Sedikitnya cahaya yang
masuk, merangsang bekerjanya hormone auksi, sehingga tumbuhan pada
naungan dapat tumbuh lebih tinggi daripada tumbuhan pada lapangan.
- Tetapi, mulai minggu ketiga hingga terakhir, tinggi
tanaman pada lapangan lebih tinggi. Hal ini disebabkan sering matinyanya
tanaman pada naungan, sehingga harus diganti dengan yang baru.
Kematian ini diakibat banyaknya dan kuatnya curah hujan yang didapat,
sehingga menyebabkan tanaman tersebut patah ataupun busuk karena
sering tergenang air. Maka, tanaman sering diganti dengan sulaman yang
tingginya kurang lebih sama. Karena seringnya mati dan disulam, maka
juga mempengaruhi tinggi tanaman yang diukur.
11
- Dari hasil tersebut, dapat dilihat bahwa pertumbuhan suatu
tanaman dipengaruhi oleh factor iklim pada daerah tumbuh tanaman
tersebut. Factor iklim tersebut juga mempengaruhi factor eksternal pada
tumbuhan, seperti hormone pertumbuhan, sehingg dapat mempengaruhi
pertumbuhan suatu tanaman. Maka, tidak semua tumbuhan dapat hidup
pada iklim yang berbeda-beda pada semua tempat.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum yang berjudul Pengaruh Faktor Iklim Terhadap

Pertumbuhan Tanaman dapat diambil kesimpulan yaitu:

1. Factor iklim mampengaruhi pertumbuhan tanaman.


2. 2. Factor iklim mempengaruhi factor eksternal pada tumbuhan, sehingga
3. mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan tersebut.
4. 3. Semakin rendah intensitas cahaya yang masuk, maka temperature
5. udara dan tanah semakin rendah dan menyebabkan kelembaban yang
6. tinggi. Sehingga mempengaruhi kerja hormone auksin.
7. -
8. Faktor iklim sangat berpengaruh pada pertumbuhan tanaman kacang hijau
(Phaseolus radiatus).
9. Suhu tanah dan udara di naungan lebih rendah dengan kelembapan yang tinggi
karena cahaya yang masuk sebagian besar terhalang oleh kanopi .
10. Suhu tanah dan udara di lapangan lebih tinggi dengan kelembapan yang rendah
karena tingginya penyinaran.
11. Tanaman yang berada dinaungan lebih tinggi (18,30625 cm) dibandingkan
dengan tanaman yang berada dilapangan dengan tinggi 16,41125 cm.
12.

B. Saran

Diharapkan ketelitian dari praktikan dalam melakukan pengamatan dan keikutsertaan


praktikan dalam pengukuran data serta cara penulisan hasil pengamatan mengenai tumbuhan
apa saja yang didapatkan dari hasil pengamatan dikarenakan nanti akan dapat terjadi
kebingungan saat melakukan pengecekan data atau pengambilan kesimpulan yang diperoleh
dari pengamatan itu sendiri.

Daftar Pustaka

Amanina. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan. (Online).


(http://moslem4life.blogspot.com/), diakses pada tanggal 22 Januari 2016.
Fitter dan Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gajah Mada University .
Guslim,2007. Agroklimatologi. Medan: USU Press.

Manan. 1979.
Michael, P. 1997. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium. Jakarta :
UI Press.
Mukherji, S. and Glosh, A.K., 2002. Plant Fisiology. New Delhi: Tata Mc-Graw Hill.
Nasution.2009. Pengantar Biologi Reproduksi Tanaman. Jakarta : Penerbit Rineka Cipta.
Press.

Anda mungkin juga menyukai