Anda di halaman 1dari 14

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Iklim merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
produktivitas tanaman selain tanah dan kualitas tanaman yang digunakan. Iklim
merupakan fenomena alam yang digerakan oleh gabungan beberapa unsur
seperti radiasi matahari, suhu, kelembaban, awan, curah huja, evaporasi, tekanan
udara dan angin. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut pertumbuhan
tanaman, tingkat fotosintesis, dan respirasi dapat dimodifikasi dan disimulasikan
(Setiawan, 2009). Intensitas cahaya, kelembaban dan suhu udara merupakan
kompenen iklim yang dapat diamati. Pada skala kecil, iklim mikro sangat mudah
untuk dikaji karena lingkupnya yang kecil. Iklim mikro merupakan kondisi
disekitar tanaman mulai dari perakaran hingga bagian paling atas dari tanaman
yang memberikan pengaruh langsung terhadap fisik suatu lingkungan (Indrawan
dkk., 2017). Kajian pengaruh iklim mikro terhadap pertumbuhan tanaman
diharapkan mampu membantu meningkatkan produktifitas tanaman dengan
penerapan berbagai macam modifikasi iklim mikro yang dilakukan dalam
praktikum ini.
B. Tujuan
Tujuan praktikum ini adalah:
1. Mengetahui pengaruh iklim mikro terhadap pertumbuhan tanaman
2. Mengkaji faktor iklim mikro yang paling berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan produktivitas tanaman
3. Mengetahui manfaat dan cara kerja luxmeter
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
Iklim adalah suatu keadaan alam yang terjadi secara tiba-tiba tanpa diketahui
oleh manusia, keadaan iklim biasanya terjadi dalam waktu yang cukup lama.
Trewartha dan Horn (1995) mengatakan bahwa iklim merupakan suatu konsep yang
abstrak, dimana iklim merupakan komposit dari keadaan cuaca hari ke hari dan
elemen-elemen atmosfer di dalam suatu kawasan tertentu dalam jangka waktu yang
panjang. Iklim bukan hanya sekedar cuaca rata-rata, karena tidak ada konsep iklim
yang cukup memadai tanpa ada apresiasi atas perubahan cuaca harian dan perubahan
cuaca musiman serta suksesi episode cuaca yang ditimbulkan oleh gangguan atmosfer
yang bersifat selalu berubah, meski dalam studi tentang iklim penekanan diberikan
pada nilai rata-rata, namun penyimpangan, variasi dan keadaan atau nilai-nilai yang
ekstrim juga mempunyai arti penting. Sedangkan mikro bisa diartikan kecil.
Iklim mikro merupakan kondisi iklim pada suatu ruang yang sangat terbatas,
tetapi komponen iklim ini penting artinya bagi kehidupan manusia, tumbuhan dan
hewan, karena kondisi udara pada skala mikro ini yang akan berkontak langsung
dengan (dan mempengaruhi secara langsung) makhlukmakhluk hidup tersebut.
Makhluk hidup tanggap terhadap dinamika atau perubahan-perubahan dari unsur-
unsur iklim disekitarnya. Keadaan unsur-unsur iklim ini akan mempengaruhi tingkah
laku dan metabolisme yang berlangsung pada tubuh makhluk hidup, sebaliknya,
keberadaan makhluk hidup tersebut (terutama tumbuhan) akan pula mempengaruhi
keadaan iklim mikro disekitarnya. Antara makhluk hidup dan udara disekitarnya akan
terjadi saling pengaruh atau interaksi satu sama lain (Lakitan, 2002:53).
Kajian iklim dapat secara global dan dapat pula pada skala menengah atau
kecil. Iklim mikro seperti yang diungkapkan oleh Geiger didefinisikan sebagai iklim
dalam ruang kecil (Geiger, dalam Utomo, 2009: 2). Unsur-unsur iklim seperti suhu,
kelembaban, angin, dan curah hujan pada suatu wilayah seluas beberapa kilometer
persegi dapat berbeda sangat nyata dengan unsur-unsur iklim pada wilayah
sekitarnya, misalnya kondisi unsur-unsur iklim di pusat perkotaan akan berbeda
dengan daerah pinggiran kota atau pedesaan disekitarnya (Lakitan, 2002:47). Studi
tentang ciri-ciri tipikal iklim pada lapisan atmosfer bawah (<2 meter di atas
permukaan tanah) disebut sebagai iklim mikro (micro climate) seperti iklim kota dan
iklim hutan (Haurwitz dan Austin, dalam Utomo, 2009:2). Iklim mikro oleh Geiger
didefinisikan sebagai iklim dalam ruang kecil atau iklim dekat permukaan tanah
(Miller dan Gates, dalam Utomo, 2009: 2).
Pengaruh suhu terhadap makhluk hidup sangat besar terutama dalama hal
mempengaruhi kegiatan pertumbuhannya. Sebagai contoh, tanaman memerlukan suhu
tertentu, artinya tanaman itu tidak akan tumbuh dengan baik bila syarat-syaratnya
tidak dipenuhi. Pengaruhnya pada proses pematangan buah adalah makin tinggi suhu
makin cepat matang. Benih-benih yang berada pada daerah dengan suhu yang tinggi
akan melakukan metabolisme lebih cepat. Benih yang dibiarkan atau ditanam pada
dataran atau tanah tinggi, maka daya kecambahnya akan turun. Berkaitan dengan
tersebut, maka tanaman memerlukan suhu maksimum dan suhu optimum tertentu.
Pertumbuhan tanaman akan berhenti bila suhu turun di bawah minimum tertentu atau
naik di atas maksimum tertentu (Kartasapoetra, 2004).
Tanaman dapat mengubah fluktuasi suhu dari iklim mikro. Bunga dan daun
dapat menangkap insolasi pada lapisan atas, sehingga suhu maksimumnya terletak
dekat sekitar puncak tanaman, kecuali jika tanaman masih rendah dan masih
terpencar, sehingga pemanasan di sela-sela tanaman dari tanah akan menentukan
distribusi suhu vertikal.
Suhu siang hari yang tinggi banyak merusak tanaman, terutama tanaman
yang masih muda. Suhu udara makin dekat permukaan tanah makin tinggi. Tanaman
yang rendah seperti kedelai dan kacang tanah mengalami suhu udara yang lebih tinggi
dari tanaman yang tinggi seperti jagung atau sorghum.
Suhu akan memberikan pengaruh yang penting untuk diketahui apabila menimbulkan
gejala yang kurang baik pada morfologi atau faktorfaktor lain yang menyebabkan
penurunan produksi. Suhu rendah di atas titik beku pengaruhnya terhadap morfologi
yaitu :
1. Mengurangi pertambahan luas daun.
2. Mengurangi pembesaran buah.
3. Menurunkan respirasi.
4. Mempengaruhi penyebaran hasil fotosintesis di bagian atas dan
bawah tanah.
5. Meningkatkan pembungaan dan buah, terutama pada suhu malam
yang rendah.
Pengaruh suhu tanah sebagai faktor lingkungan sangat penting terhadap
kelangsungan hidup tanaman bila dibandingkan dengan suhu udara. Suhu tanah cepat
sekali berubah terhadap radiasi matahari yang datang, terutama pada permukaan
tanah, demikian juga keadaan topografi. Di dataran rendah suhu tanah lebih tinggi
daripada dataran tinggi. Suhu tanah pada lereng gunung atau bukit yang menghadap
matahari pagi berbeda dengan yang menghadap utara atau selatan dan akan
mempengaruhi tanaman. Suhu tanah berkaitan dengan kedalaman akar tanaman.
Fluktuasi suhu di dalam tanah akan mempengaruhi kegiatan akar tanaman dalam
menghisap air, terutama pada tanaman yang mempunyai akar dangkal. Untuk tanaman
muda maka gelombang suhu tanah terutama daur suhu harian akan berpengaruh pada
aktivitas akar karena gelombang suhu harian mempunyai amplitudo yang cukup
besar.
Menurut Kartasapoetra (2004), suhu tanah berpengaruh pada tanaman.
Pengukuran biasanya dilakukan pada kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100
cm. Pengaruh utama suhu tanah terhadap tanaman, yaitu pada perkecambahan biji,
aktivitas mikroorganisme, dan perkembangan penyakit tanaman. Pengaruh lainnya
adalah pada aktivitas akar, percepatan dan lamanya pertumbuhan tanaman dan
penyakit-penyakit tanaman. Suhu tanah yang ekstrim tinggi berpengaruh jelek pada
akar dan dapat merusak batang. Suhu yang rendah menghambat pengambilan mineral
hara tanaman. Pada suhu tanah yang rendah umumnya tanaman menjadi kerdil. Suhu
tanah yang tidak sesuai selama pertumbuhan tanaman dapat menghambat atau
menghancurkan pertanaman.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tanaman
1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses metabolisme tubuh.
Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa air dan zat hara yang terlarut dalam
air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon dioksida diubah menjadi zat makanan.
Zat hara tidak berperan langsung dalam proses fotosintesis, namun sangat diperlukan
agar tanaman dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena cahaya
dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
3. Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk hidup
tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-reaksi kimia
di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang dapat diserap oleh
tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat mempengaruhi sekali terhadap
pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk mempertahankan stabilitas bentuk
sel.
4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana suhu rata-rata
tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada musim penghujan
dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena semua proses dalam
pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air, fotosintesis, penguapan, dan
pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman
akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat hidupnya
sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah ditentukan oleh faktor
lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air, dan derajat keasaman atau
pH.
Bagian dan manfaat luxmeter

Pengertian Lux meter:

Luxmeter merupakan sebuah alat yang mampu mengetahui serta mengukur


seberapa besar intensitas cahaya yang berada di suatu tempat. Tentunya bukan rahasia
umum lagi jika setiap tempat memiliki ukuran penerangan yang berbeda-beda, hal
tersebut ditentukan oleh faktor kebutuhan yang melekat.
Fungsi Lux Meter:

Sesuai dengan namanya, fungsi alat tersebut adalah sebagai pengukur


intensitas cahaya yang tersebar di dalam suatu tempat. Penciptaan alat ukur cahaya
tersebut dilatarbelakangi kesadaran kebutuhan cahaya yang berbeda-beda di tiap
ruangan, misalnya pada ruang kerja. Pencahayaan yang ada di ruang kerja tentunya
harus lebih terang daripada kamar tidur.

Hal tersebut karena mata harus dengan jelas menangkap segala hal dengan
baik yang nantinya digunakan untuk menunjang aktivitas kerja. Akan tetapi berbeda
dengan kamar tidur yang tidak bermasalah meskipun menggunakan pencahayaan
tidak terlalu terang, sebab saat tidur akan lebih baik apabila tubuh tidak menyerap
terlalu banyak cahaya.

Sama seperti media ukur lainnya, alat ini juga memiliki bagian-bagian yang
memiliki fungsi berbeda-beda. Bentuk alat ukur tersebut yang minimalis dan hampir
menyerupai seperti handphone, tidak membuatnya memiliki bagian-bagian yang
rumit. Terdapat lima bagian penting dari alat ini yang perlu Anda ketahui agar
nantinya bisa menggunakan serta membaca hasilnya dengan mudah.

 Layar panel.
Layar panel yang terdapat di dalam alat ukur ini memiliki ukuran persegi yang
tidak terlalu lebar. Fungsinya adalah untuk menampilkan hasil pengukuran yang
sudah dilakukan menggunakan skala. Semakin besar angka yang muncul
menandakan semakin besar pula cahaya yang ada di tempat tersebut, begitu juga
sebaliknya semakin kecil angka yang muncul maka semakin kecil pula cahaya
yang berada dalam tempat yang diukur.
 Tombol Off/On.
Setiap alat tentunya memiliki tombol off/on yang berfungsi untuk bisa
menghidupkan dan mematikan, sehingga penggunaannya juga dapat lebih diatur.
Selain itu, dengan adanya tombol dapat berguna untuk menghemat baterai yang
ada pada alat tersebut, dan nantinya sama saja dengan menghemat listrik.
 Tombol Range.
Tombol range adalah salah satu komponen yang sangat penting untuk digunakan
dalam proses pengukuran. Hal itu dikarenakan tombol inilah yang nantinya akan
menentukan jangkauan pengukuran hingga sebesar apa.
 Zero Adjust VR.
Pada bagian ini berfungsi untuk mengatasi masalah alat yang berkaitan dengan
pembagian tanda skala. Apabila terjadi error, Zero adjust VR mampu
mengembalikannya seperti semula, namun artinya Anda juga harus mengulang
kembali proses pengukuran dari awal.
 Sensor Cahaya.
Bagian yang satu ini memiliki peran yang paling penting karena digunakan untuk
menangkap cahaya yang hendak diukur. Oleh karena itu pastikan untuk
merawatnya dengan baik karena biasanya sensor cahaya tersebut memiliki layar
yang sangat sensitif. Selain itu, jangan lupa juga untuk rutin membersihkannya
menggunakan tisu atau kapas, dan pastikan agar tidak terkena air.

Manfaat Lux Meter Dengan menggunakan lux meter, Kita dapat lebih mudah
mengetahui besaran intensitas cahaya pada ruangan yang diuji untuk mengetahui
apakah penerangannya sudah cukup atau belum

MODIFIKASI IKLIM MIKRO


Iklim mikro adalah kondisi iklim pada suatu ruang yang sangat terbatas, komponen
iklim ini penting artinya bagi kehidupan tanaman, hewan dan manusia terutama dalam
kaitannya dengan kegiatan pertanian yang dilakukan di dalam lingkup ruangan bukan
pada lahan luar. Modifikasi iklim mikro adalah upaya untuk
(atau paling tidak lebih baik) untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tana
man dalam kegiatan pertanian.Iklim mikro merupakan kondisi iklim pada suatu ruang
yang sangat terbatas, tetapi komponeniklim ini penting artinya bagi kehidupan tumbuhan, hewan,
dan manusia, karena kondisi udara pada skalamikro ini yang akan berkontak langsung dengan (dan
mempengaruhi secara langsung) makhlukmakhlukhidup tersebut. Keadaan unsur-unsur iklim ini
akan mempengaruhi tingkah laku dan metabolisme yang berlangsung pada tubuh makhluk
hidup, sebaliknya keberadaan makhluk tersebut (terutama tumbuhan)akan pula
mempengaruhi keadaan iklim mikro di sekitarnya. Antara mahkluk hidup dan udara disekitarnya
akan terjadi saling mempengaruhi satu sama lain.Keberadaan bangunan fisik buatan manusia dan
benda-benda alami pada suatu lingkungan jugamempunyai pengaruh terhadap iklim mikro setempat,
misalnya terhadap suhu udara, kecepatan arahangin, intensitas dan lama penyinaran yang diterima
oleh suatu permukaan, dan kelembaban udara.Keragaman dari unsur-unsur iklim in disebabkan
karena perbedaan kemampuan dari benda-bendatersebut dalam menyerap radiasi matahari,
menyiram air, dan keragaman rupa fisiknya.Pengetahuan tentang sifat-sifat benda atau bahan
sehubungan dengan kemampuannya untukmenyerap, memantulkan, atau meneruskan radiasi
matahari serta kemampuannya dalam menyerap danmenahan air, sering dimanfaatkan menusia
dalam usahanya untuk memodifikasi iklim mikro.Modifikasi iklim mikro sering dilakukan dengan
tujuan untuk menciptakan lingkungan yang lebihnyaman bagi manusia atau untuk menciptakan
lingkungan yang lebih optimal (atau paling tidak lebih baik) untuk pertumbuhan
dan perkembangan tanaman. Pendekatan lain untuk memodifikasi iklim mikroyang
dilakukan manusia diantaranya adalah dengan merubah kelembaban udara dan temperatur.
1. Radiasi Surya
Radiasi matahari, yakni sumber utama energi bumi yang mempengaruhi cuaca dan iklim.
Baik bumi maupun matahari, pada dasarnya beradiasi sebagai blackbodies, yakni bend
a-benda yang memancarkan panjang gelombang yang hampir sama dengan jumlah radiasi
maksimum teoritis dari temperatur-temperaturnya. Energi maksimum radiasi matahari berupa
gelombang pendek dalam rentang -nilai -tampak (visible range) adalah dari 0,4 sampai 0,8
µm. Radiasi surya terdiri dari spektra ultraviolet dengan panjang gelombang kurang dari
0,38 mikro yang berpengaruh merusak karena daya bakarnya sangat tinggi, spektra
Photosynthetically Active Radiation yang berperan membangkitan proses fotosintesis dan
spektra inframerah dengan lebih dari 0.74 mikron yang merupakan pengatur suhu udara.
Spektra radiasi PAR dapat dirinci lebih lanjut menjadi pita- pita spektrum yang masing-
masing memiliki karakteristik tertentu. Ternyata spektrum biru memberikan
sumbangan yang paling potensial dalam fotosintesis
2. Tekanan Udara
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara karena gerak udara tersebut
setiap 1cm 2 bidang datar dari permukaan bumi hingga atmosfer. Satuan yang digunakan
adalah 1 atm = 76 cmHg= 760 mmHg. Alat yang digunakan untuk mengukur tekanan udara
adalah barometer. Analisa tekanan udara di Indonesia dilakukan oleh Badan meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika yang digunakan untuk meramalkan cuaca di Indonesia.
BAB 3 METODELOGI
A. Waktu dan Lokasi
Praktikum dilakukan pada bulan Juni 2021 di lingkungan rumah mahasiswa, tepatnya
di Cilongok.
B. Alat dan Bahan
1. Termometer
: 2 buah
2. Bibit kangkung
3. Media tanam
4. Screen house
5. Penggaris
6. Luxmeter
C. Prosedur Praktikum
1. Mempersiapkan lahan yang dilindungi dan tidak dilindungi screen house
2. Melakukan penyemaian tanaman kangkung pada lahan yang dilindungi
dan tidak dilindungi screen house
3. Melakukan pengamatan selama 20 hari yang meliputi tingkat
pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman dan banyak daun), suhu udara
harian, kelembaban lingkungan dan intensitas radiasi surya.
Pengamatan dilakukan setiap 2 hari sekali pada pukul 7.00 WIB.
BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN
Data hasil pengamatan disusun berdasarkan format pada Tabel 2.
Pengamatan Kondisi Tinggi Banyak Suhu Udara Intensitas Pembacaan
(Hari Ke -) Modifikasi Tanaman Daun (°C) Radiasi RH (%)
(Lux)

BB BK

Screen House - - 22° 23° 4328 85%


1 Tanpa Screen - - - - -
Screen House 2,3 cm 2 23° 23° 4958 92%
2 Tanpa Screen 2,5 cm 2 - -
Screen House 4 cm 4 23° 23° 3982 88%
3 Tanpa Screen 4,2 cm 4 - -
Screen House 6 cm 4 2,3° 23,5° 5486 80%
4 Tanpa Screen 6.5 cm 4 24° 25°
Screen House 8,2 cm 4 24° 25° 9855 91%
5 Tanpa Screen 8,5 cm 4
Screen House 9,5 cm 6 22° 22° 736 93%
6 Tanpa Screen 9,5 cm 6
Screen House 11,9 cm 6 25° 25,5° 6611 90%
7 Tanpa Screen 12,5 cm 6
Screen House 13,5 cm 8 25° 25,1° 4432 95%
8 Tanpa Screen 13,8 cm 8
Screen House 15 cm 8 24° 25° 5768 90%
9 Tanpa Screen 15,3 cm 8
Screen House 17,1 cm 8 23° 23,5° 3871 82%
10 Tanpa Screen 17,5 cm 8

Tinggi Tanaman
Dari uji korelasi dihasilkan bahwa nilai keeratan hubungan parameter
tinggi tanaman sangat kuat terhadap jumlah daun, luas daun, diameter batang,
berat kering dan berat segar tanaman (Lampiran 2). Semakin tinggi tanaman akan
menghasilkan jumlah daun yang semakin banyak, semakin luas daun dan semakin
besar diameter batang, serta menghasilkan berat kering yang semakin besar.
Tinggi tanaman kangkung juga berhubungan sangat kuat terhadap jumlah
produksi dari berat segar tanaman.
Jumlah Daun
Jumlah daun berhubungan sangat kuat terhadap semua parameter
pertumbuhan yang lain diantaranya yaitu tinggi tanaman, luas daun , diameter
batang dan berat kering tanaman. Dari uji korelasi (Lampiran 2), diketahui pula
bahwa jumlah daun berhubungan sangat kuat dalam meningkatkan produksi dari
berat segar tanaman.
BAB 5 PENUTUP
Setiap jenis tanaman mempunyai batas suhu minimum, optimum dan
maksimum yang berbeda-beda untuk setiap tingkat pertumbuhannya. Apabila
tanaman ditanam di luar daerah iklimnya, maka produktivitasnya sering kali tidak
sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena hal tersebut penting untuk
mengetahui kondisi suhu udara dan kelembaban udara di lingkungan penelitian.
Kangkung memerlukan suhu antara 20- 30 °C dan kelembaban udara > 60%
(Rahman, 2014), ditempat penelitian kondisinya memenuhi persyaratan suhu dan
kelembaban optimal untuk pertumbuhan kangkung. Suhu udara di sekitar tanaman
dipengaruhi oleh pindah panas konveksi, laju evaporasi, intensitas cahaya matahari,
kecepatan dan arah angin (Nurianingsih, 2011). Suhu yang relatif tinggi di tempat
penelitian mempengaruhi kelembaban udara menjadi lebih rendah, hal ini dikarenakan
pada suhu udara yang tinggi, udara mengandung uap air dalam jumlah yang sedikit
sehingga kelembaban udara menjadi rendah.
DAFTAR PUSTAKA
A.Faruq Hamdani,S.Pd: Makala “Tingkat Kenyamanan Kawasan Pemukiman
Berdasarkan Kajian Iklim Mikro”. UPT Sekolah Menengah Atas Negeri 2.
Mojokerto.
Lakitan, Benyamin,1994. Dasar-dasar Klimatologi, Raja Grafindo Persada; Jakarta.
Lakitan,Benyamin.2002. Dasar-dasar Ilmu Klimatologi,PT Grafindo persada;Jakarta
Anonim. 2010. Hubungan Epidemiologi dengan Ilmu Klimatologi. Tersedia di laman
http://sikeceng.blogspot.com/2010/07/hubungan-epidemiologidengan-ilmu.html.
Diakses pada 15 Juli 2010.
Anonim. 2014a. Ekologi Tanaman. Tersedia di laman
http://adspintar.blogspot.com/2011/08/ekologi-tanaman.html. Diakses pada 9
September 2014.
Anonim. 2014b. Pengaruh Cuaca Iklim dan Tanaman. Tersedia di laman
http://yprawira.wordpress.com/pengaruh-cuaca-iklim-dan
tanaman/. Diakses pada 12 Mei 2014.
Tjasjono,Bayong. 1999. Klimatologi Umum. Bandung: penerbit ITB.
Trewartha.G,T dan L.H.Horn.1995.Pengantar Iklim.UGM Press,Yogyakarta.
Utomo,Dwiyono Hari.2009.Meteorologi Klimatologi Dalam Studi Geografi. Malang ;
UM Press

Anda mungkin juga menyukai