Anda di halaman 1dari 6

LINGKUNGAN MEMPENGARUHI KEHIDUPAN TANAMAN

LAPORAN

OLEH :
MUHAMMAD IKHMAL
210301036
AGROTEKNOLOGI 1

MATA KULIAH EKOLOGI TANAMAN


PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2022
Bagaimana Lingkungan Mempengaruhi Kehidupan Tanaman?
Tumbuhan yang ada di dunia ini sangat beraneka ragam. Perbedaan
tersebut meliputi bentuk, ukuran maupun warna. Perbedaan bentuk maupun
ukuran dapat diamati secara keseluruhan pada satu tanaman, sedangkan untuk
perbedaan warna tampak jelas pada warna bunga dan pada warna daunnya.
Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
internal. Faktor-faktor eksternal antara lain tanah, kelembapan, udara, suhu,
cahaya dan air. Faktor-faktor internal dapat mencakup gen, hormon, kandungan
klorofil serta struktur morfologi dan anatomi organ tumbuhan.
Salah satu contoh faktor lingkungan yang sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah udara. Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia
yang begitu pesat mengakibatkan bertambahnya kebutuhan yang diperlukan oleh
masyarakat. Salah satunya adalah alat transportasi. Akibat dari kebutuhan
masyarakat akan alat transportasi yang semakin meningkat menimbulkam dampak
negatif karena menyebabkan bertambahnya jumlah polusi udara. Salah satu
sumber dari pencemaran udara yaitu berasal dari transportasi yang semakin padat.
Daun adalah bagian utama yang berinteraksi langsung dengan udara sekitar,
sehingga kondisi udara sekitar akan langsung mempengaruhi aktivitas dalam
daun. Karna daun merupakan bagian dari tanaman yang paling sensitif terhadap
udara sekitar. Menurut Penelitian Singsaas dalam Tambaru (2013) polusi yang
terlalu tinggi diatas ambang batas mengakibatkan perubahan morfologi, anatomi,
biokimia dan fisiologi tanaman, sebagian stomata tertutup karena CO2 yang
terlalu tinggi dapat menyebabkan cairan sel menjadi masam, sehingga mengurangi
transpirasi dan respirasi. Karbon dioksida sangat dibutuhkan untuk fotosintesis,
tetapi jika konsentrasinya melampaui ambang batas udara bersih dapat
menghambat pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman
secara garis besar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Kedua faktor ini memiliki peran masing-masing dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Berikut adalah uraian kedua faktor ini
dalam mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
FAKTOR INTERNAL
1. Gen
Gen merupakan substansi pembawa sifat yang diturunkan dari induk ke
generasi selanjutnya. Gen mempengaruhi ciri dan sifat makhluk hidup dimana
pada tanaman mempengaruhi bentuk tubuh, warna bunga, dan rasa buah. Gen juga
menentukan kemampuan metabolisme sehingga sangat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tersebut. Tanaman yang memiliki gen
tumbuh yang baik akan tumbuh dan berkembang cepat sesuai dengan periodenya.
Meskipun faktor dari gen sangat penting, namun faktor ini bukan satu-
satunya yang menentukan pola pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Di
samping itu ada faktor lingkungan yang ikut berpengaruh. Misalnya pada tanaman
yang memiliki sifat unggul, hanya dapat tumbuh dengan cepat, berbuah lebat, dan
rasanya manis di lahan yang subur dan kondisinya sesuai. Bila ditanam di lahan
tandus dan kondisinya tidak sesuai, pertumbuhan dan perkembangan tanaman ini
tidak akan optimal.
2. Hormon
Hormon merupakan zat yang berperan dalam mengendalikan berbagai
fungsi di dalam tubuh. Meskipun jumlahnya sedikit, hormon memberikan
pengaruh nyata dalam pengaturan berbagai proses dalam tubuh. Hormon yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman ada beragam
jenisnya. Auksin, berperan untuk memacu proses pemanjangan, pembelahan, dan
diferensiasi sel. Giberlin, berperan untuk pembentukan biji serta perkembangan
dan perkecambahan embrio. Etilen, berperan untuk pematangan buah dan
perontokan daun. Sitokinin, berperan untuk pembelahan sel atau sitokenesis,
seperti merangsang pembentukan akar dan cabang tanaman. Asam absisat,
berperan untuk proses penuaan dan gugurnya daun. Kaolin, berperan untuk proses
organogenesis tanaman. Asam traumalin, berperan untuk regenerasi sel apabila
mengalami kerusakan jaringan.
FAKTOR EKSTERNAL
1. Nutrisi
Nutrisi merupakan bahan baku dan sumber energi dalam proses
metabolisme tubuh. Kualitas dan kuantitas nutrisi akan mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Tanaman membutuhkan nutrisi berupa
air dan zat hara yang terlarut dalam air. Melalui proses fotosintesis, air dan karbon
dioksida diubah menjadi zat makanan. Zat hara tidak berperan langsung dalam
proses fotosintesis, namun sangat diperlukan agar tanaman dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik.
2. Cahaya Matahari
Cahaya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan makhluk
hidup. Tanaman sangat membutuhkan cahaya matahari untuk fotosintesis. Namun
keberadaan cahaya ternyata dapat menghambat pertumbuhan tumbuhan karena
cahaya dapat merusak hormon auksin yang terdapat pada ujung batang.
3. Air dan Kelembaban
Air dan kelembaban merupakan faktor penting untuk pertumbuhan dan
perkembangan. Air sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup. Tanpa air, makhluk
hidup tidak dapat bertahan hidup. Air merupakan tempat berlangsungnya reaksi-
reaksi kimia di dalam tubuh. Kelembaban mempengaruhi keberadaan air yang
dapat diserap oleh tanaman mengurangi penguapan. Kondisi ini sangat
mempengaruhi sekali terhadap pemanjangan sel. Kelembaban juga penting untuk
mempertahankan stabilitas bentuk sel.
4. Suhu
Suhu memiliki pengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman. Contohnya pada padi yang ditanam pada awal musim kemarau dimana
suhu rata-rata tinggi akan lebih cepat dipanen daripada padi yang ditanam pada
musim penghujan dimana suhu rata-rata lebih rendah. Hal ini disebabkan karena
semua proses dalam pertumbuhan dan perkembangan seperti penyerapan air,
fotosintesis, penguapan, dan pernapasan pada tanaman dipengaruhi oleh suhu.
5. Tanah
Tanah berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Tanaman akan tumbuh dan berkembang dengan optimal bila kondisi tanah tempat
hidupnya sesuai dengan kebutuhan nutrisi dan unsur hara. Kondisi tanah
ditentukan oleh faktor lingkungan lain, misalnya suhu, kandungan mineral, air,
dan derajat keasaman atau pH.
Pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh lingkungannya, karena
faktor-faktor lingkungan akan mempengaruhi fungsi fisiologis tanaman. Respons
tanaman sebagai akibat faktor lingkungan akan terlihat pada penampilan tanaman,
yaitu salah satunya vegetasi hutan bakau yang tumbuh di pantai berlumpur,
beradaptasi dengan cara membentuk akar napas. Begitu pula tumbuhan yang
tumbuh pada ekosistem rawa, mempunyai akar papan. Ini semua ada maksudnya,
dan terkandung makna bahwa tumbuhan itu juga menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Begitu pula biasanya vegetasi yang tumbuh di sekitar ekosistem
tersebut juga spesifik atau tertentu, karena hanya tumbuhan yang sesuai dan cocok
saja yang dapat hidup berdampingan.
Fluktuasi lingkungan setiap hari menantang kehidupan tumbuhan.
Kadang-kadang, faktor dalam lingkungan berubah cukup drastis sehingga
membuat tumbuhan menjadi tercekam. Kita akan mendefinisikan disini sebagai
kondisi lingkungan yang dapat memberi pengaruh buruk pada tumbuhan.
Cekaman merupakan faktor lingkungan biotik dan abiotik yang dapat mengurangi
laju proses fisiologi. Tanaman mengimbangi efek merusak dari cekaman melalui
berbagai mekanisme yang beroperasi lebih dari skala waktu yang berbeda,
tergantung pada sifat dari cekaman dan proses fisiologis yang terpengaruh.
Respon ini bersama-sama memungkinkan tanaman untuk mempertahankan
tingkat yang relatif konstan dari proses fisiologis, meskipun terjadinya cekaman
secara berkala dapat mengurangi kinerja tanaman tersebut. Jika tanaman akan
mampu bertahan dalam lingkungan yang tercekam, maka tanaman tersebut
memiliki tingkat resistensi terhadap cekaman. Beberapa contoh cekaman yang
akan mempengaruhi proses fisiologis seperti pada tanah marginal, suhu ekstrim
dll.
Pada tanah marginal pertumbuhan tanaman berada pada kondisi sub-
optimal. Kekurangan optimal tersebut berbeda antara lain menurut lingkungan
diamana tanah tersebut berada. Beberapa jenis tanah marginal antara lain: tanah
masam, tanah salin, tanah tergenang, dan tanah alkalis. Munculnya tanah marginal
bisa jadi karena kekurangan atau kelebihan hara. Selain itu bisa juga disebabkan
oleh kondisi sub optimal karena buruknya sifat kimia tanah seperti pada tanah
masam, tanah alkalin, tanah salin, tanah tergentang, dan lain sebagainya Respon
atau kemampuan adaptasi tanaman budidaya (crops) dan tanaman liar (wild
plants) terhadap kendala hara mineral sangat berbeda, terutama terkait dengan laju
pertumbuhan.

Anda mungkin juga menyukai