Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN EKOLOGI TUMBUHAN

PERCOBAAN

“PENGARUH FAKTOR IKLIM TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN “

Disusun Oleh

Nama : Marsiana Ade Elpina

Nim : F1072141037

Kelompok: 2

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2015
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pertumbuhan merupakan pertambahan ukuran karena organisme multisel


tumbuh dari zigot. Pertumbuhan itu bukan hanya dalam volume, tapi juga dalam
bobot, jumlah sel, banyaknya protoplasma, dan tingkat kerumitan. Pertumbuhan
tanaman mencakup macam-macam variasi dan kejadian kompleks, umumnya
termasuk sedikit atau seluruh bagian kehidupan tanaman. Pertumbuhan dipengaruhi
oleh beberapa faktor dalam dan luar dan adalah penyesuaian diri antara genetik dan
lingkungan. Iklim merupakan salah satu factor abiotik yang mempengaruhi
kehidupan tumbuhan. Iklim memegang peranan penting dalam penentuan jenis
kultivar tanaman yang dapat dibudidayakandan dalam penentuan hasil akhir.
Keberhasilan produksi tanaman mensyaratkan penggunaan sumber daya iklim,
seperti penyinaran matahari, karbondioksida dan air secara efisien.
Pemegang masalah utama dalam memproduksi tanaman adalah iklim dan cuaca yang
saat ini tidak beraturan. Kondisi ini mengakibatkan mutu hasil pertanian yang
diperoleh kurang memuaskan bahkan gagal dikarenakan tidak adanya pemahaman
yang baik dalam mempelajari karakteriktik iklim dan perubahan cuaca yang ekstrim
akibat dari pemanasan global yang terjadi. Oleh karena itu pendekatan yang efektif
adalah dengan menyesuaikan sistem usahatani dengan kondisi iklim setempat
mengingat kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terbatas. Penyesuaian
dapat dilakukan dengan menganalisis dan mengintrepetasi data iklim dan cuaca yang
ada. Pada dasarnya iklim dan cuaca mempunyai hubungan yang saling terkait satu
dengan lainnya. Analisis data iklim dan cuaca harus secara kompeherensif dan
berkelanjutan karena iklim dan cuaca merupakan sistem yang selalu dapat berubah.
Cuaca dan iklim sama-sama mengacu pada keadaan atmosfer pada suatu
tempat dan waktu tertentu. Cuaca dan iklim berbeda dalam rentang waktu dan luas
tempat. Cuaca didefinisikan sebagai keadaan atmosfer pada daerah dan waktu
tertentu. Iklim adalah keadaan atmosfer pada daerah yang lebih luas dalam kurun
waktu yang panjang. Dengan kata lain iklim adalah rata-rata cuaca dalam periode
waktu yang panjang dan daerah yang lebih luas. Untuk mengetahui cuaca di suatu
tempat maka dapat diukur langsung keadaan cuaca di tempat tersebut. Namun, untuk
mengetahui iklimnya kita memerlukan rekaman data keadaan atmosfer di tempat
tersebut puluhan tahun yang lalu. Alat-alat ini harus tahan setiap waktu terhadap
pengaruh-pengaruh buruk cuaca sehingga ketelitiannya tidak berubah. Pemeliharaan
alat akan membuat ketelitian yang baik pula sehingga pengukuran dapat dipercaya.
Hasil pertanian selain dipengaruhi oleh faktor tanah juga ditentukan oleh
faktor iklim. Kompleksnya karakteristik dan perilaku cuaca serta iklim
mengakibatkan kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengendalikan
iklim sangat terbatas. Hal itu bisa terjadi karena iklim merupakan kondisi alam
dalam wilayah yang luas sehingga manusia tidak dapat mengendalikan iklim
maupun cuaca yang akan terjadi. Namun manusia dapat mensiasati hal itu dengan
menanam jenis tanaman yang sesuai misalnya bawang merah dan bawang putih
ditanam pada musim kemarau, padi di tanam pada musim penghujan dan lain
sebagainya.
Pendekatan yang paling efektif untuk memanfaatkan sumber daya iklim
adalah menyesuaikan sistem usahatani dan paket teknologinya dengan kondisi iklim
setempat.Penyesuaian tersebut harus berdasarkan pada pemahaman terhadap
karakteristik dan sifat iklim secara baik melalui analisis dan interpretasi data iklim.
Data yang benar dan lengkap melalui pengamatan akan membuka kejelasan gejala
dan perilaku cuaca atau keadaan iklim setempat dan dapat digunakan sebagai
pedoman dalam kegiatan pertanian karena dunia pertanian berkaitan erat dengan
cuaca dan iklim sehingga data yang benar akan sangat membantu kegiatan pertanian.
Data yang baik pada umumnya memberikan hasil yang sama dengan data
yang diperoleh ditempat lain yang lingkup iklimnya masih bisa di anggap sama.
Dengan adanya data yang valid maka data cuaca dapat diolah hingga informasinya
dapat bermanfaat bagi petani maupun pengguna lain. Informasi yang diberikan akan
sangat membantu dalam manajemen pertanian karena unsur-unsur cuaca
memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan tanaman yang
dibudidayakan.Metode statistik dapat digunakan sebagai pendekatan dalam upaya
memahami kejelasan dan keeratan hubungan antara unsur cuaca dan iklim. Karena
melalui analisis kita dapat mengetahui data secara tepat dan akurat. sehingga hasil
yang diperoleh tidak melenceng sehingga kita dapat menentukan perencanaan yang
baik untuk kedepannya. 

B. Masalah

1. Mengapa iklim dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman?

2. Bagaimana perbandingan faktor iklim pada lapangan dan naungan?

3. Kenapa digunakan biji kacang hijau dalam praktikum ?

4. Mengapa terjadi perbedaan pada tinggi tanaman?


C. Tujuan

Untuk mengetahui bagaimana hubungan antaraa factor-faktor iklim


terhadap pertumbuhan tanaman.

BAB 2

KAJIAN PUSTAKA

Pertumbuhan tanaman mencakup macam-macam variasi dan kejadian


kompleks, umumnya termasuk sedikit atau seluruh bagian kehidupan tanaman.
Kenaikan linear, pertambahan berat, kenaikan ukuran, pembelahan sel dan
pembesaran sel, penambahan biomassa dan lain-lain. Pertumbuhan dipengaruhi oleh
beberapa faktor dalam dan luar dan adalah penyesuaian diri antara genetik dan
lingkungan (Mukherji, 2002).
Banyak faktor alasan atau penyebab yang mempengaruhi perkembangan
dan pertumbuhan tumbuh-tumbuhan, tanaman, pohon, dll. Apabila faktor tersebut
kebutuhannya tidak terpenuhi maka tanaman tersebut bisa mengalami dormansi/
dorman yaitu berhenti melakukan aktivitas hidup. Salah satu faktor yang
berpengaruh dalam pertumbuhan tanaman yaitu faktor iklim (Amanina, 2009).
Iklim merupakan salah satu factor abiotik yang mempengaruhi kehidupan
tumbuhan. Iklim memegang peranan penting dalam penentuan jenis kultivar
tanaman yang dapat dibudidayakandan dalam penentuan hasil akhir. Keberhasilan
produksi tanaman mensyaratkan penggunaan sumber daya iklim, seperti penyinaran
matahari, karbondioksida dan air secara efisien. Faktor iklim sangat menentukan
pertumbuhan dan produksi tanaman. Apabila tanaman ditanam diluar daerah
iklimnya, maka produktivitasnya seringkali tidak sesuai dengan yang diharapkan
(Ayu, 2009).
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik
bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajat selsius.
Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti.  Suhu optimum untuk aktivitas metabolisme
maksimum berbeda untuk setiap jenis tanaman, populasi dan individu dari setiap
jenis. Bagian tanaman dan juga tingkat perkembangannya membutuhkan suhu
optimum yang berbeda. Suhu dan hujan rata-rata bulanan maupun tahunan yang
dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami berdasarkan peta vegetasi De-Canddle.
Vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya.
Vegetasi tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan hujan efektif (Fitter, 1991).
Tiap jenis tanaman maupun populasi harus menyesuaikan diri dengan suhu
dilingkungannya. Dalam suatu luasan geografis akan terdapat bertahun-tahun yang
mempunyai kenaikkan atau penurunan suhu diluar batas normal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan mempengaruhi fungsi-fungsi tanaman yang jelek (Chasanah,
2010).
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan
dimana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya
penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat. Sinar
matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan fotosintesis
(khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya matahari, maka
tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-kuningan (etiolasi).
Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses pertumbuhan
(Amanina, 2009).
1. Faktor Suhu/ Temperatur Lingkungan
Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan juga kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik
bagi tumbuhan adalah antara 22 derajat celcius sampai dengan 37 derajat selsius.
Temperatur yang lebih atau kurang dari batas normal tersebut dapat mengakibatkan
pertumbuhan yang lambat atau berhenti. Suhu optimum untuk aktivitas metabolisme
maksimum berbeda untuk setiap jenis tanaman, populasi dan individu dari setiap
jenis. Bagian tanaman dan juga tingkat perkembangannya membutuhkan suhu
optimum yang berbeda. Suhu dan hujan rata-rata bulanan maupun tahunan yang
dihubungkan dengan keadaan vegetasi alami berdasarkan peta vegetasi De-Canddle.
Vegetasi yang hidup secara alami menggambarkan iklim tempat tumbuhnya.
Vegetasi tersebut tumbuh dan berkembang sesuai dengan hujan efektif
Tiap jenis tanaman maupun populasi harus menyesuaikan diri dengan suhu
di lingkungannya. Dalam suatu luasan geografis akan terdapat bertahun-tahun yang
mempunyai kenaikkan atau penurunan suhu diluar batas normal yang mempengaruhi
pertumbuhan dan mempengaruhi fungsi-fungsi tanaman yang jelek
2. Faktor Kelembaban
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta
perkembangan tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan
dimana tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya
penguapan yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
3. Faktor Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat proses
pertumbuhan (Michael, 1997).
BAB 3
METODOLOGI

A. Waktu dan tempat

Waktu :  Selasa, 2016


Pukul : 12.30 – 15.00 WIB
Tempat : di Laboratorium dan area sekitar laboratorium Pendidikan Biologi
FKIP UNTAN, Pontianak.

B. Alat dan bahan

1. Pot /polibag
2. Alat ukur suhu udara, suhu tanah, cahaya, kelembaban, curah hujan
3. Meteran
4. Oven

C. Cara kerja

1. Siapkan 10 pot/polibag yang telah berisi 2 anakan  kacang hijau berumur 1


2. L akukan penyiraman setiap hari dengan jumlah air yang sama
3. Lima pot diletakkan di lapangan terbuka, 5 pot lainnya diletakkan di bawah
naungan.
4. Dilakukan pengukuran suhu udara, suhu tanah, kelembaban, dan curah hujan pada
kedua tempat setiap hari.
5. Pengukuran tinggi tanaman dilakukan setiap minggu dan hitung pertambahan
pertumbuhan tinggi tanaman tiap minggu (tiap tinggi mingguan)
6. Hitunglah rata-rata factor iklim mingguan berdasarkan data temperature udara
tanah, kelembaban, cahaya dan curah hujan
7. Pengamatan dilakukan selama 4 minggu.
8. Dilakukan perhitungan statistik pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman
kacang hijau dan dibandingkan pertumbuhan tanaman dikedua tempat. 

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan
Tabel 1. pengamantan tinggi tanaman perpot dilapangan dan di naungan (cm)

Minggu Pot 1 Pot 2 Pot 3 Pot 5 Pot 5


ke- L N L N L N L N L N
1 15 23,5 14 22,5 8 25 13 25 15,5 22
2 20 23 17 26 19 31 22 29 26 25
3 27 28 26 29 25 36 26 37 27 33
4 30 29 30 31 27 40 30 41 25 37
Rata- 23 25,87 21,75 27,13 19,75 33 22,75 33 23,37 30,25
rata

Tabel 2. pengamatan tinggi tanaman semua pot di lapangan dan naungan (cm)

Jumlah tinggi tanaman


Minggu ke-
L N
1 65,5 118
2 90 138
3 125 163
4 142 178
Jumlah 422,5 597
Rata-rata 106,63 149,25

Tabel 3. Pengaruh faktor iklim

Mingg Suhu udara ( Suhu tanah Kelembaban Evapor Curah Dry Wet
u ke- C
̊ ) (C
̊ ) asi Hujan

L N L N L N L N L N L N L N
1 27 28,5 29,63 32,15 48,43 49,50 6 3 20 60 25 29 29 28

2 27,5 27 32,21 35,25 46,29 59,67 7 3 30 65 30 25 25 29


3 30 31,5 32,83 29,63 59,67 46,71 8 4 25 65 29 35 31 28
4 30,5 30,5 36,18 32,82 43,57 47,71 4 8 30 70 28 30 33 30

Rumus suhu udara:


dry +wett
2

 Suhu udara di lapangan minggu ke-

25+29
1. 2
= 27
29+25
2. 2
= 27,5
29+31
3. 2
=30
28+33
4. 2
= 30,5

 Suhu di naungan minggu ke-

29+28
1. = 28,5
2
25+29
2. = 27
2
35+28
3. = 31,5
2
30+31
4. = 30,5
2

B. Pembahasan
Praktikum kali ini membahas tentang pengaruh faktor iklim terhadap
pertumbuhan tanaman bertujuan untuk mengetahui hubungan antara faktor-faktor iklim
terhadap pertumbuhan tanaman. Bahan yang digunakan yaitu biji kacang hijau.
Praktikum ini hal yang diamati adalah pengamatan terhadap faktor iklim seperti suhu
tanah, suhu udara, kelembapan, curah hujan dan evaporasi yang dilakukan pada daerah
naungan dan lapangan terbuka dengan pengamatan selama 4 minggu. Berdasarkan hasil
pengamatan, suhu tanah, kelembapan, curah hujan dan evaporasi pada naungan lebih
rendah daripada dilapangan, begitu juga untuk curah hujan. Namun suhu udara di
lapangan lebih rendah, dari hasil ini terjadi kesalahan atau tidak teliti dalam mengamati
atau membaca alat dry and wet. Yang seharusnya suhu udara di lapangan lebih tinggi
dibandingkan di naungan . Hal ini karena suhu berkaitan dengan jumlah cahaya yang
masuk ke dalam naungan dan lapangan. Jumlah cahaya yang masuk ke naungan lebih
sedikit dibandingkan di lapangan terbuka, oleh karena itu seharusnya suhu di naungan
lebih rendah dibandingkan suhu di lapangan terbuka. Panas yang ada pada cahaya
matahari masuk ke dalam tanah dan menyebabkan suhu tanah di lapangan terbuka lebih
tinggi dibandingkan di naungan.
Selain itu suhu juga berkaitan dengan evaporasi dimana jika suhu tinggi maka
evaporasi yang terjadi besar. Besar kecil penguapan tentu akan mempengaruhi
pertumbuhan kacanag hijau, dimana bila penguapan besar maka proses fotosintesis nya
semakin cepat, ini dibuktikan pada tanaman yang ada dilapangan maupun di naungan.
Selanjutnya hasil pengamatan pada tinggi rata- rata tanaman, tanaman yang
berada di naungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanaman yang berada
dilapangan yaitu 105,63 cm berbanding 149,25 cm. Dapat terlihat bahwa tanaman yang
diletakan pada lapangan terbuka rata- rata tinggi tanaman lebih rendah dibandingkan
daerah naungan. Akan tetapi tanaman yang berada pada daerah lapangan memiliki daun
yang segar serta berwarna hijau. Karena mendapatkan cayaha matahari yang cukup dan
mengandung klorofil yang banyak sehingga proses fotosintesisnya berjalan baik.
Sedangkan di naungan, tanaman sedikit sekali mendapatkan cahaya matahari sehingga
klorofil yang terkandung pada daun pun sedikit sehingga menyebabkan tanaman tersebut
tidak segar dan daun nya sedikit kuning dan layu. Tanaman yang di simpan ditempat
naungan lebih tinggi dari pada di lapangan karena tanaman tersebut terus tumbuh
meninggi untuk mendapatkan cahaya yang cukup, sedangkan dilapangan tanaman sudah
mendapatkan cahaya yang cukup dan pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon auksin
yang bila terkena cahaya akan rusak dan menghambat pertumbuhan dari tanaman
tersebut, sedangkan tanaman yang di naungan akan terus bertambah tinggi dengan cepat
karena hormon auksinnya tidak rusak. .
Selain itu, Kelembaban juga menjadi faktor berkaitan dengan pencahayaan dan
penguapan. Pada lapangan, cahaya matahari diterima secara maksimal dan
menyebabkan penguapan tinggi sehingga kadar air semakin sedikit, akibatnyan
kelembapan tanah dan udara di lapangan lebih rendah. Sedangkan di naungan
kelembabannya lebih tinggi karena cahaya matahari sedikit dan penguapan yang kecil
akibatnya kadar airnya banyak yang dapat menyebabkan tanah di naungan lebih lembab.
Digunakannya biji kacang hijau dalam praktikum pengaruh faktor iklim dalm
pertumbuhan tanaman karena biji kacang hijau paling mudah diamati pertumbuhannya
dibandingkan dg tanaman lain yg relatif lama.

Grafik perbandingan pertumbuhan tanaman kacang hijau dilapangan dan


dinaungan.
BAB 5
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Faktor-faktor iklim yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman yaitu cahaya


matahari, temperature, curanh hujan, kelembaban udara dan angin.

2. suhu tanah, suhu udara, kelembapan, curah hujan dan evaporasi, rata-rata suhu
tanah dan pada naungan lebih rendah daripada dilapangan, begitu juga untuk curah
hujan.
3.  Terjadi kesalahan pada hasil dari suhu udara yang menunjukan bahwa di lapangan
suhu udaranya lebih rendah dibandingkan di naungan yang seharusnya suhu udara
dilapangan lebih tinggi dibandingkan di naungan.
4. Besar kecil penguapan mempengaruhi pertumbuhan kacanag hijau, dimana bila
penguapan besar maka proses fotosintesis nya semakin cepat, ini dibuktikan pada
tanaman yang ada dilapangan maupun di naungan.
5. jika suhu tinggi maka evaporasi yang terjadi besar. Besar kecil penguapan tentu
akan mempengaruhi pertumbuhan kacanag hijau, dimana bila penguapan besar
maka proses fotosintesis nya semakin cepat, ini dibuktikan pada tanaman yang ada
dilapangan maupun di naungan.
6. tanaman yang berada di naungan lebih tinggi jika dibandingkan dengan tanaman
yang berada dilapangan yaitu 105,63 cm berbanding 149,25 cm .Dapat terlihat
bahwa tanaman yang diletakan pada lapangan terbuka rata- rata tinggi tanaman
lebih rendah dibandingkan daerah naungan.
7. Tanaman yang di simpan ditempat naungan lebih tinggi dari pada di lapangan
karena tanaman tersebut terus tumbuh meninggi untuk mendapatkan cahaya yang
cukup, sedangkan dilapangan tanaman sudah mendapatkan cahaya yang cukup dan
pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon auksin yang bila terkena cahaya akan
rusak dan menghambat pertumbuhan dari tanaman tersebut, sedangkan tanaman
yang di naungan akan terus bertambah tinggi dengan cepat karena hormon
auksinnya tidak rusak
8. Kelembaban menjadi faktor berkaitan dengan pencahayaan dan penguapan. Pada
lapangan, cahaya matahari  diterima secara maksimal dan menyebabkan
penguapan tinggi sehingga kadar air semakin sedikit, akibatnyan kelembapan tanah
dan udara di lapangan lebih rendah.
9. Digunakannya biji kacang hijau dalam praktikum pengaruh factor iklim dalm
pertumbuhan tanaman karena biji kacang hijau paling mudah diamati
pertumbuhannya dibandingkan dg tanaman lain yg relatif lama.

B. Saran

Dalam praktikum ini sebaiknya dapat dilakukan kerjasama antar 2 kelompok


yang digabung untuk melakukan pengamatan, sehingga dalam proses pengamatan,
semua praktikan dapat mengetahui faktor abiotik dari tanaman kacang hijau serta dapat
mengukurnya.

DAFTAR PUSTAKA

Amanina. 2009. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan. (Online).


(http://moslem4life.blogspot.com/, diakses pada tanggal 18 Januari 2015)
Ayu,Wulan. 2009. Laporan Fisiologi Tumbuhan. (Online).
(http://4m3one.wordpress.com/) (diakses pada tanggal 18 Januari 2015)
Chasanah, Nur. 2010. Pengenalan Stasiun Meteorologi Pertanian Khusus Dan
Peralatan Pengamatan Cuaca. Yogyakarta: Fakultas Pertanian Universitas
Gadjah Mada.
Fitter dan Hay. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Yogyakarta : Gajah Mada
University  Press.
Michael, P. 1997. Metode Ekologi Untuk Penyelidikan Ladang dan Laboratorium.
Jakarta : UI Press.
Mukherji, S. and Glosh, A.K., 2002. Plant Fisiology. New Delhi : Tata Mc-Graw Hill.

Anda mungkin juga menyukai