Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM MANDIRI

MATA KULIAH

AGROKLIMATOLOGI

OLEH :

NAMA : AULYA NAVA PUSPITA

NO. BP : 2010213025

KELAS : AGRO B

DOSEN : Ir. Muhsanati, MS

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena atas karunia-Nya lah
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Agroklimatologi ini. Di kesempatan kali ini
pula penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan laporan ini. Harapan penulis, kiranya laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
untuk dijadikan sebagai bahan referensi dalam mempelajari Agroklimatologi ini.
Akhir kata, tak ada gading yang tak retak. Kami menyadari bahwa Laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati akan menerima kritik dan
saran yang membangun

Kabupaten 50 kota,4 April 2021

Penulis
BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Klimatologi berasal dari bahasa Yunani di mana klimadan logos. Klimat berarti
kemiringan (slope) yang diarahkan ke lintangtempat, sedangkan logosberarti ilmu. Jadi definisi
klimatologi adalah ilmu yang mencari gambaran dan penjelasan sifat iklim, mengapa iklim di
berbagai tempat di bumi berbeda, dan bagaimana kaitan antara iklim dan dengan aktivitas
manusia. Karena klimatologi memerlukan interpretasi dari data-data yang banyak sehingga
memerlukan statistik dalam pengerjaannya, orang-orang sering menawarkan klimatologi sebagai
meteorologi statistik.

Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari keadaan rata-rata cuaca yang terjadi pada
suatu wilayah dalam kurun waktu yang sama. Cuaca merupakan keadaan fisik atmosfer pada
suatu saat dan tempat tertentu dalam jangka pendek. Klimatologi pertanian ialah cabang ilmu
iklim atau cuaca terapan yang mempelajari tentang hubungan antara proses-proses fisik di
atmosfer (unsur-unsur cuaca) dan proses pertanian. Tercakup didalamnya antara lain hubungan
antara faktor iklim dengan produksi pertanian. Sasaran yang hendak dicapai oleh klimatologi
pertanian ialah untuk memahami dan mengkaji proses-proses yang terjadi pada perubahan
lingkungan fisik disekitar organisme pertanian akibat perkembangan organisme tersebut serta
dampak perubananya bagi organisme itu sendiri.

Iklim merupakan salah satu faktor pembatas dalam prosespertumbuhan dan produksi
tanaman. Jenis-jenis dan sifat-sifat iklim bisa menentukan jenis tanaman yang tumbuh pada suatu
daerah serta produksinya. Oleh karena itu kajian klimatologi dalam bidang pertanian sangat
diperlukan. Seiring dengan semakin berkembangnya isu pemanasan global dan akibatnya terjadi
pada perubahan iklim, membuat sektor pertanian begitu terpukul. Tidak teraturnya perilaku iklim
dan perubahan awal musim dan akhir musim seperti musim kemarau dan musim hujan membuat
para petani begitu susah untuk merencanakan masa tanam dan masa panen. Untuk daerah tropis
seperti Indonesia, hujan merupakan faktor pembatas penting dalam pertumbuhan dan produksi
tanaman pertanian.

Selain hujan, ternyata suhu juga bisa menentukan jenis-jenis tanaman yang hidup di
daerah tertentu. Misalnya perbedaan tanaman yang tumbuh di daerah tropis, gurun, dan kutub.
Indonesia merupakan daerah tropis, perbedaan suhu antara musim hujan dan musim kemarau
tidaklah seekstrim perbedaan suhu musim panas dan kemarau di daerah subtropis dan kutub.
Oleh karena itu untuk daerah tropis, klasifikasi suhu lebih diarahkan pada perbedaan suhu
menurut ketinggian tempat. Perbedaan suhu akibat dari ketinggian (elevasi) berpengaruh pada
pertumbuhan dan produksi tanaman.

Agroklimatologi adalah ilmu iklim yang mempelajari tentang hubungan antara unsur-
unsur iklim dengan proses kehidupan tanaman. Yang dipelajari dalam agroklimatologi adalah
bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan di dalam kehidupan tanaman.Kita akan mempelajari
bagaimana agar fotosintesis bisa tinggi, respirasi optimal, transpirasi normal, sehingga hasil bisa
tinggi. Arah dari ilmu ini adalah bagaimana fotosintesis bisa lebih tinggi dari respirasi yang
dipengaruhi unsur udara dan air.

Cuaca merupakan keadaan udara pada saat tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif
sempit dan dalam jangka waktu yang singkat. Cuaca terbentuk dari beberapa unsur cuaca dan
jangka waktu cuaca bisa hanya terjadi dalam beberapa jam saja. Perubahan cuaca bisa terjadi
karena proses alam internal maupun kekuatan dan tingkah laku aktivitas manusia yang terus
menerus mengubah komposisi atmosfer dan tata guna lahan. Perubahan cuaca ini merupakan
ancaman bagi bumi, karena dapat memengaruhi semua aspek kehidupan. Dan tentu saja akan
merusak keseimbangan kehidupan bumi.

Unsur-unsur cuaca yang diamati dalam klimatologi pertanian meliputi: radiasi matahari,
suhu, kelembaban nisbi udara, tekanan udara, evaporasi, curah hujan, angin,awan dan lain-lain.
Sedangkan unsur pertanaian yang diamati tergantung pada tujuan peneliat pertanian tersebut
seperti : fase pertumbuhan tanaman, produksi tanaman, serangan hama dan penyakit dan lain-
lain.

B. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mengetahui kedaan cuaca disuatu tempat.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Prakiraan cuaca baik harian maupun prakiraan musim, mempunyai arti pentingdan
banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Prakiraan cuaca 24 jam yang dilakukan oleh
BMKG, mempunyai arti dalam kegiatan harian misalnya untuk pelaksanaan pemupukan dan
pemberantasan hama. Misalnya pemupukan dan penyemprotan hama perlu dilakukan pada pagi
hari atau ditunda jika menurut prakiraan sore hari akan hujan lebat. Prakiraan permulaan musim
hujan mempunyai arti pentingdalam menentukan saat tanam di suatu wilayah. Jadi, bidang
pertanian inimemanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim mulai dari perencanaan
sampaidengan pelaksanaannya (Setiawan, 2003).

Ilmu yang mempelajari mengenai cuaca disebut meteorologi yakni cabang ilmu yang
membahas pembentukan dan perubahan cuaca serta proses-proses fisika yang terjadi diatmosfer.
Secara luas menyatakan bahwa meteorologi sebagai suatu cabang ilmu pengetahuan dari
atomosfer mempunyai kaitan secara fisik, dinamik, dan menyangkut status kimia atmosfer dan
interaksi antara atmosfer bumi dengan permukaan bumi. Nilai total dari perubah fisik atmosfer
yang berlangsung dalam keadaan sesaat yang terjadi pada tempat terntentu. Nilai tersebut
diperoleh melaui pengukuran pada stasium pengamatan terhadap unsur-unsur cuaca. Meteorologi
lebih menekankan proses terjadinya cuaca misalnya mengapa sampai terjadi suhu ekstrim, hujan
lebat, kelembaban rendah, penguapan tinggi, sedangkan klimatologi penekannya lebih menekan
kepada penyebaran hasil dari proses tersebut misalnya penyebaran suhu udara, kelembaban
udara, curah hujan, frekuensi terjadinya banjir, kekeringan, El Nino, baik skala harian, bulanan
maupun tahunan (Sabaruddin, 2014).
Klimatologi pada dasarnya mempelajari peranan unsure-unsur cuaca/iklim baik skala
global, regional maupun local atau setempat dalam kegiatan pertanian. Dalam mempelajari
klimatologi terlebih dahulu harus memahami istilah cuaca- iklim dan meteorologi- klimatologi.
Batasan secara klasik menyatakan bahwa iklim adalah keadaan rata-rata, ekstrim (maksimun dan
minimum), frekuensi terjadinya nilai tertentu dari unsur cuaca ataupun frekuensi dari tipe iklim.
Iklim mengkaji dan membahas tentang pola tingkah laku cuaca pada suatu tempat atau wilayah
berulang selama waktu periode waktu yang panjang. Sebagai suatu sistem, wilayah iklim
cakupannya sangat luas mulai dari skala planiter sampai pada skala lokal atau setempat
merupakan kisaran atmosfer secara bersambung. Kajiannya menyangkut berbagai aspek proses
pembentukan iklim (Sabaruddin, 2014).
Jenis Alat-alat Meteorologi, Ditinjau dari cara pembacaannya, alat-alat Meteorologi dibagi
menjadi dua jenis yaitu bersifat Recording dan Non Recording. Alat yang bersifat Recording
adalah alat yang dapat mencatat data dengan sendirinya secara terus menerus sejak pemasangan
pias hingga penggantian pias berikutnya .(Darsiman, 2006).
Unsur cuaca dan iklim utama seperti suhu udara, kelembaban udara, curah hujan, tekanan
udara, angin, durasi sinar matahari, dan beberapa unsur iklim yang kurang penting. Faktor yang
mempengaruhi unsur iklim sehingga dapat membedakan iklim di suatu tempat dengan iklim di
tempat lain disebut kendali iklim. Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber
energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut.. Kendali iklim yang lain, misalnya
distribusi darat dan air, sel semi permanen tekanan tinggi dan rendah, massa udara, pegunungan,
arus laut, dan badai (Bayong Tjasyono HK, 2004).

Klimatologi yang pengukurannnya dilakukan secara kontinyu dan meliputi periode waktu
yang lama paling sedikit 10 tahun, bagi stasiun klimatologi pengamatan utama yang dilakukan
meliputi unsur curah hujan, suhu udara, arah dan laju angin, kelembapan, macam dan tinggi
dasar awan, banglash horizontal, durasi penyinaran matahari dan suhu tanah . oleh karena itu
persyaratan stsiun klimatologi ialah lokasi, keadaan stasiun dan lingkungan sekitar yang tidak
mengalami perubahan agar pemasangan dan perletakan alat tetap memenuhi persyaratan untuk
menghasilkan pengukuran yang dapat mewakili (prawirowardoyo, 1996).
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Cuaca di kabupaten Badung, Bali pada bulan Februari

Tanggal Tavg RR ss
01-02-2020 28.2 8888 7.6
02-02-2020 28.3 8888 7.4
03-02-2020 28.7 0 10.3
04-02-2020 28.6 0 11.2
05-02-2020 28.4 0 11.8
06-02-2020 28.5 27.2 11.5
07-02-2020 29 1.3 8.3
08-02-2020 29.2 1.6 5.8
09-02-2020 25.6 22.1 4.2
10-02-2020 29 39.8 0
11-02-2020 27.7 0.5 8.7
12-02-2020 28.2 0 9.2
13-02-2020 28.7 7.1 6.2
14-02-2020 28.2 8888 9.6
15-02-2020 28.8 0 8.1
16-02-2020 27.6 17.3 9.1
17-02-2020 27.4 4 9
18-02-2020 28.7 0 5
19-02-2020 28.1 1.2 5.1
20-02-2020 28.4 7.7 7.4
21-02-2020 28.6 6.7 2.1
22-02-2020 8888 20.1 7
23-02-2020 28.6 1.2 9.3
24-02-2020 28.7 3.2 11.6
25-02-2020 28.9 0.3 11.9
26-02-2020 27.8 51 9.5
27-02-2020 28.8 1.5 2
28-02-2020 28.9 0 8.8
29-02-2020 8888 0 8
Cuaca di kabupaten Badung, Bali pada bulan Maret

Tanggal Tavg RR Ss
01-03-2020 27.4 1.5 7.7
02-03-2020 28.5 15.5 5.9
03-03-2020 28.6 0 9.6
04-03-2020 26.7 44.6 7.4
05-03-2020 8888 40.7 0.5
06-03-2020 28.3 1.2 8.1
07-03-2020 26.7 21.1 1.2
08-03-2020 26.8 57.8 7.9
09-03-2020 27 1.9 2.8
10-03-2020 28 4.3 3.9
11-03-2020 28.7 3 8.8
12-03-2020 27.8 32.3 9
13-03-2020 28.7 0.2 4.1
14-03-2020 27.3 31.9 6
15-03-2020 28.7 0 4.9
16-03-2020 28.4 0.7 7.5
17-03-2020 28.3 0 10
18-03-2020 27.9 0 11.3
19-03-2020 28.2 0 8.4
20-03-2020 28.5 0 7.8
21-03-2020 28.5 0 11.1
22-03-2020 28.2 8888 6
23-03-2020 28 0 7.1
24-03-2020 27.6 16.6 5.9
25-03-2020 27.8 0 8.6
26-03-2020 28.9 0 11
27-03-2020 28 9.8 11
28-03-2020 28.3 0.5 3.6
29-03-2020 28.2 0 10
30-03-2020 28.4 0 10.3
31-03-2020 28.4 0 10.9
Cuaca di kabupaten Badung, Bali pada bulan April

Tanggal Tavg RR Ss
01-04-2020 28 0 10.1
02-04-2020 28.3 0 8.2
03-04-2020 29 0 10.5
04-04-2020 28.5 8888 8.1
05-04-2020 28.4 0 7.8
06-04-2020 28 6.6 3.6
07-04-2020 28 0 3.8
08-04-2020 28.3 0 7.9
09-04-2020 28.3 0 8.6
10-04-2020 28.5 0 8888
11-04-2020 27.3 6.2 11
12-04-2020 27.5 0.8 7.4
13-04-2020 27.7 8888 6.6
14-04-2020 28.2 0 8.4
15-04-2020 28.4 0 8.3
16-04-2020 28.4 10.7 0
17-04-2020 28.6 1 6.5
18-04-2020 28.6 0 7.2
19-04-2020 27.7 1.1 8.1
20-04-2020 28.1 37 7.2
21-04-2020 28.2 0 10.4
22-04-2020 28.2 0 10.7
23-04-2020 28.2 0 10.8
24-04-2020 29.2 0 11
25-04-2020 28.1 0 10.4
26-04-2020 28.1 0 3
27-04-2020 27.8 4.8 10
28-04-2020 27.6 0 9.3
29-04-2020 27.2 0 9.3
30-04-2020 28.5 0 10.7
Keterangan:
8888: data tidak terukur
9999: tidak ada data (tidak dilakukan pengukuran)

Tavg: temperature rata-rata ( )


RR: curah hujan (mm)
ss: lamanya penyinaran matahari (jam)
B. Pembahasan
Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa cuaca di Bali mengalami perubahan-perubahan
tertentu. Unsur-unsur iklim yang diamati selama 3 bulan (februari sampai april ) yaitu
temperature ( , curah hujan (mm), dan lamanya penyinaran matahari (jam).

Suhu (temperature) merupakan derajad panas atau dingin suatu benda atau dapat
dinyatakan sebagai energi kinetis rata-rata suatu benda. Dalam praktikum kali ini pengukuran
suhu ada dua macam yaitu suhu udara dan suhu tanah. Dataran rendah memilki suhu yang lebih
tinggi daripada dataran tinggi. Rata –rata dari temperature di Bali pada bulan Februari, Maret,
April yaitu 28.5 derajat. Temperature yang terendah pada bulan februari yaitu 25,6 derajat dan
temperature tertingginya yaitu 29 derajat. Pada bulan Maret temperature terendah yaitu 26,7 dan
temperature tertinggi yaitu 28,7 derajat. Dan pada bulan April temperature terendah yaitu 27,3
derajat dan temperature tertinggi yaitu 29,2 derejat.

Hujan adalah uap air di atmosfer yang mengembun menjadi butir-butir air dan jatuh ke
tanah. Satuan ukuran hujan adalah mm. yang dimaksud dengan banyaknya hujan adalah tinggi
air hujan bila tidak ada yang merembes ke dalam tanah. Sebagai patokannya adalah tiap 100 cc
air hujan yang tertampung dalam ombrometer sama dengan 10 mm curah hujan. Pada saat
pengamatan tidak terjadi hujan karena itu tidak bisa dihitung besarnya curah hujan. Curah hujan
diukur tiap hari dari data tersebut dapat dihitung curah hujan tiap bulan dan akhirnya curah hujan
tahunan. Curah hujan diukur dengan menggunakan alat yang disebut ombrometer dan
ombrograf. Curah hujan yang paling tinggi pada bulan Februari tanggal 26 yaitu 51,0 mm. pada
bulan Maret curah hujan yang paling tinggi pada tanggal 8 yaitu 57,8mm dan curah hujan pada
bulan April yang paling tinggi yaitu pada tanggal 20 yaitu 37,0 mm.

Lama penyinaran adalah lamanya surya bersinar cerah sampai di permukaan bumi
dalam satu hari. Satuan lama penyinaran adalah jam/hari. Banyaknya panas dari matahari yang
diterima bumi tergantung dari tinggi matahari, panjangnya hari dan pengaruh atmosfer. Makin
tinggi matahari sinar yang diterima makin banyak sehingga semakin siang, kertas pias yang
terbakar semakin panjang. Hari makin panjang maka radiasi matahari juga semakin banyak.
Sinar matahari, tidak seluruhnya diserap oleh bumi tetapi sebagian akan diabsorbsi, dipantulkan,
dipancarkan dan dibiaskan. Lamanya penyinaran paling selama tiga bulan yaitu 11,8 jam.
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan unsur-unsur cuaca yang telah dilaksanakan, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa Iklim di suatu wilayah tertentu dipengaruhi oleh beberapa faktor cuaca, yaitu
radiasi surya, tekanan udara, suhu, kelembaban, curah hujan, angin, evapotranspirasi, dan awan.
Dari kedelapan faktor tersebut dinamakan unsur-unsur cuaca.

Unsur unsur cuaca tersebut sangat berpengaruh kepada pertanian oleh sebab itu
pengetahuan mengenai pengamatan iklim sangat diperlukan bagi sarjana pertanian .

B. Saran
Pengamatan hendaknya dilakukan secara berkala atau secaraberkelanjutan agar diperoleh data
yang lengkap dan dalam kurunwaktu yang lama. Apabila data telah lengkap, maka peta
perubahan cuaca dan iklim dapat diramalkan dengan baik dan sempurna. Jika perubahan cuaca
dan iklim dapat diramalkan, maka kerugian petani karena ketidak pastian cuaca dan iklim dapat
diatasi.
DAFTAR PUSTAKA

Bayong, T.H.K, 2004. Iklim dan lingkungan, Penerbit PT Cendikia Jaya Utama, Bandung

Darsiman , Nazaruddin Hisyam. 2006. Kharakteristik Zone Agroklimat E2 di Sumatera Utara.


Makalah Penunjang Kongres IV PERHIMPI dan Simposium Internasional I, Bogor, 18-20
Oktober 2006. 9 pp.

Prawiroardoyo, S. 1996. Meteorologi. Institut Teknologi Bandung, Bandung.Runtunuwu, E.,


Syahbuddin, H., dan A. Pramudia. 2008. Validasi model pendugaan evapotranspirasi : upaya
melengkapi sistem database iklim nasional. Jurnal Tanah dan Iklim 27: 8 – 9.

Setiawan, A. C. 2003. Otomatisasi stasiun cuaca untuk menunjang kegiatan pertanian. (http : //
www.bmg.ac.id)

SabaSabaruddin Laode. 2014. Agroklimatologi Aspek-aspek Klimatik untuk Sistem Budidaya


Tanaman. Bandung: Alfa Beta.

Anda mungkin juga menyukai