AGROKLIMATOLOGI
“Pengenalan Alat-Alat Meteorologi Klimatologi dan Geofisika”
Oleh:
sukar karena semakin menipisnya sumber pangan dialam bebas akibat laju
dengan efisiensi pemanfaatan radiasi matahari, komponen iklim makro dan mikro
Klimatologi pertanian adalah cabang ilmu yang mengkaji proses fisik dari
atmosfer yang membentuk kondisi skala mikro yang berhubungan dengan proses
produksi sedangkan dalam arti luas sebagai subyek yang mengkaji tanggap
organisme terhadap lingkungan fisik. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa bidang
bencana meliputi banjir, angin kencang, kekeringan, tsunami dan gempa. Alat-alat
yang ada di stasiun BMKG memiliki fungsi masing-masing seperti alat untuk
mengukur radiasi matahari, pengukur lama penyinaran matahari, pengukur suhu
dan kelembaban udara, pengukur suhu dan kelembaban tanah, pengukur tekanan
udara, pengukur arah dan kecepatan angin, pengukur curah hujan, pengukur tingkat
lahan yang jauh dari bangunan fisik. Sebab, untuk melakukan pengamatan cuaca
dan iklim tidak boleh terhalang oleh bangunan, karena akan berpengaruh dalam
mengamati unsur-unsur iklim mulai dari temperatur, curah hujan dan kelembapan.
Cuaca merupakan keadaan fisik atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu
dalam jangka pendek. Unsur-unsur cuaca antara lain radiasi matahari, suhu,
kelembaban nisbi udara, tekanan udara, evaporasi, curah hujan, angin, awan dan
dari kondisi cuaca yang kemudian disusun dan dihitung dalam bentuk rata-rata
BMKG untuk mengenal alat-alat BMKG dan mengetahui fungsi dari alat-alat
tersebut.
Tujuan pelaksanaan kegiatan ini yaitu untuk mengenal alat-alat BMKG dan
Kegunaan dari kegiatan ini yaitu agar mahasiswa dapat mengenal alat-alat
penyebaran biji, spora, tepung sari dan serangga. Dibidang kehutanan ruang lingkup
klimatologi dapat dimulai dari beberapa meter di bawah permukaan tanah sampai
beberapa meter di atas permukaan tajuk pohon. Secara makro, hubungan iklim
dengan vegetasi hutan dapat dilihat dengan jelas pada penyebaran tipe/formasi
Klimatologi atau Ilmu cuaca adalah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang
gejala-gejala cuaca yang mempunyai sifat umum dalam jangka waktu dan daerah
yang luas di atmosfer permukaan bumi. Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca
berdasarkan waktu yang panjang untuk suatu lokasi. Perbedaan iklim begitu besar
yang memberikan pengaruh yang luas terhadap manusia untuk menduduki dan
mengelola bumi. Iklim bergantung kepada hubungan yang kompleks. Ada beberapa
faktor yang mempengaruhi iklim yaitu suhu, curah hujan dan angin (Priyahita et
al., 2016).
cuaca yang akan datang dengan melihat gejala-gejala yang mempengaruhi cuaca.
Unsur-unsr cuaca yang akan diamati mulai dari suhu udara, curah hujan, intensitas
cahaya, kelembaban udara, tekanan, serta angin. Pada pagi hari, siang hari, dan
malam hari keadaan cuaca berbeda-beda di setiap waktu dan tempatnya. Cuaca
sangat mempengaruhi aktivitas manusia baik secara langsung maupun tidak
kegiatan pertanian cuaca akan mempengaruhi jenis tanaman yang sesuai untuk
direkam kemudian dilakukan analisis data terlebih dahulu sehingga didapati pola
aktifitas cuaca yang selanjutnya menjadi prediksi akan terjadinya perubahan iklim
ataupun cuaca pada suatu wilayah tertentu. Hal ini juga dimanfaatkan apabila akan
terjadinya cuaca buruk, maka akan segera diambil keputusan untuk memberikan
kencang, kekeringan, tsunami dan gempa. Alat-alat yang ada di stasiun BMKG
pengukur suhu dan kelembaban tanah, pengukur tekanan udara, pengukur arah dan
meningkatnya fenomena alam yang tidak lazim terjadi atau biasa disebut dengan
cuaca ekstrim yang sulit untuk dikendalikan dan dimodifikasi. Sebagai ontoh
meningkatnya fenomena alam yang tidak lazim terjadi atau biasa disebut dengan
cuaca ekstrim yang sulit untuk dikendalikan dan dimodifikasi (Mirawati, 2013).
Curah hujan merupakan salah satu unsur iklim yang sanga penting, namun
keberadaannya secara spasial dan temporal masih sulit diprediksi. Selain sifatnya
yang dinamis, proses fisis yang terlibat juga sangat kompleks. Informasi tentang
berbagai model pendekatan untuk prakiraan curah hujan (Wigena et al., 2015).
Cuaca terbentuk dari gabungan unsur-unsur cuaca yang hanya beberapa jam
saja. Misalnya keadaan udara pada pagi hari dapat berubah pada siang hari, sore
hari, dan malam hari. Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu yang relatif
lama dan meliputi wilayah luas. Proses terjadinya cuaca dan iklim merupakan
kombinasi dari variabel-variabel atmosfir yang sama yang disebut unsur-unsur
atau daerah, dan juga memberi pengertian bahwa iklim adalah ciri kecuacaan suatu
tempat atau daerah, dan bukan cuaca rata-rata. Oleh karena itu, tidak mungkin kita
mengatakan iklim hari ini, iklim besok pagi, iklim minggu depan dan seterusnya,
tetapi kita dapat mengatakan iklim zaman dahulu, iklim selama ini, iklim di waktu
mendatang. Jadi, iklim berkaitan dengan periode waktu panjang tidak tentu
aktifitas dan keselamatan penerbangan. Tentunya hal ini perlu ditunjang dengan
taman alat yang baik agar hasil pengamatan unsur cuaca lebih akurat dan dapat
dipertanggung jawabkan. Persyaratan lokasi taman alat yang baik dan representatif
telah diatur oleh BMKG dalam peraturan kepala Badan Meteorologi, Klimatologi
Parameter cuaca seperti suhu, kelembaban, tekanan udara, arah dan kecepatan
angin serta lama penyinaran matahari yang biasanya diukur menggunakan alat
banyak diproduksi. Alat-alat ini bekerja secara tersendiri, dengan membuat suatu
alat portable yang dapat mengukur suhu kelembaban dan tekanan udara sekaligus,
dapat membantu efisiensi dalam penggunaan alat dan mengurangi angka kesalahan
Klimatologi pertanian adalah cabang ilmu yang mengkaji proses fisik dari
atmosfer yang membentuk kondisi skala mikro yang berhubungan dengan proses
produksi sedangkan dalam arti luas sebagai subyek yang mengkaji tanggap
organisme terhadap lingkungan fisik. Dalam hal ini dapat dijelaskan bahwa bidang
2014).
Pertanian diterjemahkan dari kata agriculture berasal dari bahasa latin yaitu
khusus yang didasarkan atas proses pertumbuhan tanaman dan hewan. Produksi
pertanian dalam arti luas tergantung dari faktor genetik yang ditanam, lingkungan
termasuk antara lain tanah, iklim dan teknologi yang dipakai. Dalam arti yang
sempit terdiri dari varietas tanaman, tanah, iklim dan faktor-faktor non teknis
seperti keterampilan petani, biaya produksi dan alat-alat yang kegunaan (Nurmala,
2012).
(atmosfer) serta pengamatan tentang keadaan biologi dari tanaman dan objek
stasiun, agar hasil peramatan cukup representatif, misalnya taman alat-alat untuk
(Gunawan, 2009).
Stasiun Klimatologi dan dibangun sedemikian rupa agar dapat beroperasi dengan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu kamera dan alat tulis-menulis.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu AWS (Automatic Weather Station),
tanah berumput, cup counter, panci penguapan, penakar curah hujan (observasi),
2. Menjelaskan bagian-bagian dari alat tersebut serta cara kerja dan fungsinya.
2. Iklim Mikro
3. Termometer Tanah
4. Anemometer
5. Sangkar Meteorologi
7. Campbell Stokes
Automatic Solar Radiation
8.
Session (ASRS)
10. Lysimeter
4.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan di atas, maka kita dapat mengetahui nama dan
Terdapat berbagai macam alat dengan fungsi atau kegunaan yang berbeda.
Automatic Rain Water Sampler (ARWS) merupakan alat yang digunakan untuk
mengetahui kandungan air hujan. ARWS memiliki sensor yang jika dikenai air
hujan akan mengalihkan air hujan tersebut ke dalam tabung hingga 10 ml lalu
setelah tabung penuh maka sensornya secara otomatis bergerak ke tempat semula,
kemudian sampel air pada tabung di bawa ke laboratorium pusat untuk dianalisis
Iklim mikro merupakan alat untuk mengukur intensitas iklim mikro pada 3
komputer. Iklim mikro juga berfungsi untuk mengetahui arah kecepatan angin dan
suhu tiap 10 menit. Termometer tanah terbagi menjadi dua macam yaitu termometer
tanah gundul dan termometer tanah berumput. Termometer tanah berfungsi untuk
menggunakan cairan air raksa dan diletakkan di tanah yang permukaan tanahnya
berumput pendek, dan tanah gundul. Untuk thermometer dengan kedalaman 0 cm,
2 cm, 5 cm, 10 cm, dan 20 cm dipasang dengan sudut kemiringan 60º dan dipasang
angin. Cara kerjanya yaitu angin yang bertiup akan menggerakkan cup dan
mengarahkan wing pin ke arah mata angin. Setelah itu, kecepatan laju putaran dan
arah angin akan dikirim ke dalam wind meter. Anemometer terdiri dari cup counter
yang berfungsi menerima angin dan kemudian ia berputar-putar dan wing pin,
tempat-tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan satu sama lain. Selain
itu, alat-alat yang terdapat di dalam sangkar akan terlindung dari radiasi matahari
langsung, hujan, dan debu. Sangkar cuaca dibuat dari kayu yang baik sehingga
tahan terhadap perubahan cuaca. Sangkar dicat putih supaya tidak banyak menyerap
radiasi panas matahari. Sangkar dipasang dengan lantainya yang berada 120 cm di
atas tanah, panjang 60cm, dan lebanya 40cm pemansangan ini sudah merupakan
menggunakan pondasi yang dicor beton sehingga tetap kokoh dari angin kencang.
selain itu agar tidak mudah di makan rayap. Sangkar mempunyai dua buah pintu
dan dua jendela yang berlubang-lubang. Lubang ini memungkinkan adanya aliran
dengan temperatur dan kelembaban udara di luar. Sangkar dipasang dengan pintu
tidak terkena radiasi matahari langsung sepanjang tahun. Jika matahari berada pada
belahan bumi selatan pintu sebelah utara yang dibuka untuk observasi atau
sebaliknya.
tertentu, agar tehindar dari sinar matahari langsung dan pengaruh lingkungan.
Sangkar ini terbuat dari kayu jati yang dicat warna putih, bentuknya segi 4 dengan
setiap dinding diberi jalusi berlapis dua dan juga atapnya terbuat dari papan kayu ,
intensitas, jumlah, dan waktu terjadinya hujan, dipasang dengan ketinggian 120 cm
dari permukaan tanah sampai ke corong penakar dan luas penampang corong 200
cm2. Pada alat ini terdapat sebuah silinder jam sebagai tempat pe masangan pias,
sehingga akan dapat diketahui curah hujan maksimum dan minimum serta waktu
terjadinya. Prinsip kerja alat ini yaitu air hujan masuk melalui corong kemudian
akan terkumpul dalam tabung. Dalam tabung ini terdapat pelampung yang
dihubungkan dengan tangkai pena, sehingga air yang masuk kedalam tabung akan
menekan pelampung, maka pelampung akan naik dan tangkai pena turut bergerak
keatas. Gerakan pena tersebut akan mencatat pada pias yang dipasang pada silinder
jam, jika gerakan pena mencapai skala 10 mm pada pias maka secara otomatis air
akan turun melalui pipa siphon dan jatuh kedalam bejana plastik. Air dalam tabung
terkuras habis sehingga tangkai pena turut bergerak turun sampai pena menunjuk
skala nol, jika hujan masih turun pena akan naik lagi, demikian seterusnya. Waktu
pengamatan dilakukan selama 24 jam dan penggantian pias dilakukan pada jam
07.00 WIB.
berupa bola kaca masif dengan garis tengah/diameter 10 – 15 cm, berfungsi sebagai
lensa cembung (konvex) yang dapat mengumpulkan sinar matahari ke suatu titik
api (fokus), dan alat ini dipasang di tempat terbuka diatas pondasi beton dengan
dengan jalan memfokuskan sinar matahari tepat mengenai kertas pias yang khusus
dibuat untuk alat ini, dan hasilnya pada pias akan terlihat bagian yang terbakar,
Pada kertas pias terdapat skala jam, sehingga dapat dijumlahkan berapa lamanya
matahari bersinar terang/cerah. Pias akan mulai terbakar bila sinar matahari > 0.3
cal/cm2 atau 209,34 WM2. Pias Campbell Stokes ada 3 macam, yaitu pias lengkung
pendek dipasang antara tanggal 11 April – 31 Agustus. Pias lurus dipasang antar
tanggal 1 Maret – 10 April dan 1 September – 10 Oktober. Waktu pengamatan yaitu
matahari bisa secara global, dipantulkan dari bumi maupun ang terhalang oleh
partikel air atau awan. ASRS adalah alat yang mengikuti pergerakan arah mata
angin. Automatic Weather System (AWS) berfungsi untuk mengukur dan mencatat
unsur cuaca secara otomatis. AWS ini dilengkapi dengan alat sensor , unsur- unsur
cuaca akan terdeteksi oleh sensor dan terekam selama 24 jam, dan unsur-unsur
cuaca tersebut akan terekam setiap 10 menit pada alat Lodger, kemudian data dari
Lodger tersebut dipindahkan dan di edit ke PC Computer program AWS. Data yang
BMG Jakarta. Alat ini dapat mengamati dan mencatat unsur-unsur cuaca, yaitu
Suhu udara, Suhu tanah dengan kedalaman 10 cm dan 20 cm, Kelembaban udara,
Titik embun, Tekanan udara, Arah dan kecepatan angin, Curah hujan, dan Radiasi
tanah bervegetasi secara langsung. Alat ini berupa sebuah bejana penampang
lain). Unsur yang diamati adalah besarnya penguapan yang berlangsung pada
sebidang tanah yang bervegetasi. Prinsip kerja alat tersebut diatas adalah dengan
ini dipasang diatas tonggak kayu yang dibeton dengan ketinggian 120 cm dari
permukaan tanah sampai mulut corong penaka r, luas penampang corong yaitu 100
cm2 dengan kapasitas menampung curah hujan ± 5 liter, dan ditengah corong
penakar dipasang kran. Jumlah curah hujan yang tertampung akan dituangkan
melalui kran dan ditakar dengan gelas ukur yang berskala sampai dengan 20 mm.
menampung air hujan dalam gelas penakar kemudian dibaca skala yang
periode waktu tertentu. Alat ini berupa sebuah panci bundar besar terbuat dari besi
yang dilapisi bahan anti karat dengan garis tengah/diameter 122 cm dan tinggi 25.4
cm. Panci ini ditempatkan diatas tanah berumput pendek dan tanah gundul, dimana
alat tersebut diletakkan diatas pondasi terbuat dari kayu yang bagian atas kayu dicat
warna putih gunanya untuk mengurangi penyerapan radiasi. Tinggi air dari bibir
panci ± 5 cm, bila air berkurang harus segera ditambah agar besarnya penguapan
sesuai. Waktu pengamatan : pengamatan I, II, III ( Jam 07.30, 13.30, 17.30 WIB).
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari kegiatan praktikum ini, yaitu cuaca dan iklim sangat
muka bumi. Oleh sebab itu, informasi berupa data atau keterangan tentang cuaca
dan iklim sangat diperlukan. Data yang benar dan lengkap melalui analisis dari hasil
meteorologi, klimatologi dan geofisika yang terdiri dari AWS (Automatic Weather
standar, ARWS (Automatic Rain Water System), penakar hujan otomatis (Hellman),
termometer tanah berumput, cup counter, panci penguapan, penakar curah hujan
(observasi), actinograph bimetal dan iklim mikro mengenai nama alat, kegunaan
dan cara kerja dari alat-alat tersebut guna mendapatkan hasil yang akura dan
maksimal.
5.2. Saran
Saran saya pada praktikum ini adalah agar alat-alat BMKG di Ranomeeto
secepatnya dilengkapi agar data-data tentang cuaca bisa lebih akurat dan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Caraka RE, Yasin H, Suparti. 2015. Pemodelan Tinggi Pasang Air Laut Di Kota
Semarang dengan Menggunakan Maximal Overlap Discrete Wavelet
Transform (Modwt). Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika.
2(2):104-114.
Fachry AK, Kamus Z, Nugroho S. 2017. Studi Alat Dan Hasil Pengukuran
Kecepatan Angin Menggunakan Instrumen Agroclimate Automatic
Weather Station (Aaws) Di BMKG Sicincin. Jurnal Pillar of Physics.
9(1):1-8.
Miftahuddin. 2016. Analisis Unsur-unsur Cuaca dan Iklim Melalui Uji Mann-
Kendall Multivariat. Jurnal Matematika, Statistika dan Komputasi.
13(1):26-83.
Mirawati TD, Yasin H, Rusgiyono A. 2013. Prediksi Curah Hujan Dengan Metode
Kalman Filter (Studi Kasus di Kota Semarang Tahun 2012). Jurnal
Gaussian. 2(3):239-248.
Priyahita FW, Sugianti N, Aliah H. 2016. Analisis Taman Alat Cuaca Kota
Bandung dan Sumedang Menggunakan Satelit Terra Berbasis Python.
Jurnal Alhazen of Physics. 2(2):28-37.
Putera AP, Toruan KL. 2016. Rancang Bangun Alat Pengukur Suhu, Kelembaban
dan Tekanan Udara Portable Berbasis Mikrokontroler ATMEGA16.
Jurnal Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 3(2):42-50.
Untara, W. 2014. Kamus Sains Panduan Praktis Berbagai Istilah Ilmu Pengetahuan
dan Teknologi. Yogyakarta. Indonesia Tera Press.