Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PRAKTIKUM

AGROKLIMATOLOGI
TPT 2017
ACARA I
PENGENALAN PERALATAN METEOROLOGI PERTANIAN DI STASIUN
AGROKLIMAT

Disusun Oleh:
Nama

: Bayu Pranata Bangun

NIM

: 13/346878/TP/10626

Gol.

:C

PJ Acara

: Laila Rahmawati

LABORATORIUM TEKNIK SUMBER DAYA LAHAN DAN AIR


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cuaca dan Iklim adalah komponen yang tidak terpisahkan dari atmosfer
kita,sebagaimana atmosfer juga tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia.Perbedaan
mendasar antara iklim dan cuaca terdapat pada ruang lingkup dan jangka waktunya.Cuaca
adalah keadaan atmosfer pada suatu wilayah yang sempit dan dalam jangka waktu yang
relative singkat (biasanya 24 jam),contohnya keadaan ber awan,mendung ,hujan,cerah,dan
lain-lain. Sedangkan iklim adalah keadaan atmosfer yang terdapat pada suatu wilayah yang
sangat luas dan dalam jangka waktu yang lama pula ,biasanya sampai 30 tahun.Contohnya
iklim tropis,sub tropis dan iklim kutub.
Seiring dengan berkembangnya zaman,manusia mulai mempelajari dan menguasai
atmosfer.Segala bentuk penyesuaian dan rekayasa dapat dilakukan demi kesejahteraan umat
manusia.Berbagai alat alat untuk memonitor cuaca kini banyak dikembangkan,mulai dari
yang manual sampai yang otomatis atau kita kenal sebagai AWS (Automatic Weather
Station).Monitoring cuaca dilakukan agar kita bisa mengetahui keadaan cuaca di sekitar
kita,mengetahui pergantian musin atau sebagai peringatan dini terhadap bencana seperti topan
dan badai.
Di Indonesia,badan yang secara khusus mengamati keadaan cuaca dan iklim adalah
Badan Meteorologi,Klimatologi dan Geofisika (BMKG).BMKG bertugas untuk mengamati
keadaan atmosfer di wilayah Indonesia berdasarkan letak stasiun nya masing-masing dan
mengabarkan informasinya ke masyarakat secara actual.

B. TUJUAN
Tujuan dilakukannya praktikum ini antara lain:
1. Mengenal tata letak penempatan peralatan meteorology pertanian dalam stasiun
meteorologi
2. Mengeenal cara kerja alat-alat meteorology pertanian
3. Mengenal cara pengamatan alat-alat meteorology pertanian

C. MANFAAT
Manfaat dilaksanakannya praktikum ini antara lain:

1. Praktikan dapat mengetahui jenis-jenis alat-alat meteorologi yang berperan dalam


bidang teknik pertanian beserta fungsinya.
2. Praktikan dapat menambah wawasan nya tentang cara penggunaan alat-alat
meteorologi dan mampu mengaplikasikan nya sesuai bidang ilmu yang dipelajari.
3. Praktikan dapat mengetahui dan memahami tata letak dan syarat ditempatkannya alatalat meteorologi pertanian.
4. Praktikan dapat mengetahui cara menghitung data-data hasil pengukuran anasir iklim
yang dapat diterapkan pada bidang teknik pertanian.
5. Praktikan dapat mengenal medan BMKG,khususnya taman alat secara langsung.
6. Praktikan mendapat informasi lebih melalui seminar.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pada dasarnya, cuaca adalah perilaku yang terjadi pada atmosfer dan berdampak
langsung pada aktifitas kehidupan manusia. Perbedaan antara cuaca dan iklim terdiri dari
jangka waktu perubahan pada atmosfer. Cuaca berhubungan dengan suhu, kelembaban, curah
hujan, kecerahan, kejernihan, angin, visibilitas, dan tekanan atmosfer.Di suatu tempat, cuaca
bisa berubah dalam hitungan menit, jam, hari, dan musim. Iklim merupakan rata-rata cuaca
yang terjadi dalam suatu waktu. Cara yang paling mudah untuk mengingat keduanya adalah
iklim merupakan apa yang anda harapkan seperti udara yang panas, sedangkan cuaca adalah
apa yang anda rasakan seperti saat ini panas sekali.
Secara singkat, iklim adalah pola jangka panjang cuaca yang terjadi pada suatu
daerah. Beberapa ahli mendefinisikan iklim sebagai rata-rata cuaca yang terjadi di suatu
daerah dalam jangka waktu tertentu. Iklim biasanya dipengaruhi oleh rata-rata curah hujan,
suhu, sinar matahari, kelembaban, kecepatan angin, dan fenomena alam lainnya.Mempelajari
iklim dan perubahan iklim sangat penting karena mampu mempengaruhi kehidupan manusia
di seluruh dunia. Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menaikkan permukaan air laut
dan mengubah curah hujan/iklim di suatu tempat. Mengubah iklim bisa mengoptimalkan
kesehatan manusia, hasil panen, tingkat persediaan air, dan sebagainya. Bahkan hal ini juga
mampu memperluas daerah jangkauan di gurun pasir.(Anonim,2014)
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari iklim dan merupakan sebuah cabang dari
ilmu atmosfer. Dikontasakan dengan meteorologi yang mempelajari cuaca jangka pendek
yang berakhir sampai beberapa minggu. Klimatologi mempelajari beberapa frekuensi dimana
sistem cuacaa ini terjadi. Klimatologi tidak mempelajari fenomena atmosfer sacara tepat
(misalnya pembentukan awan, curah hujan dan petir) tetapi mempelajari kejadian rata-rata
selama beberapa tahun sampai millenia dan juga perubahan dalam pola cuaca jangka panjang,
dalam hubungannya dengan kondisi atmosfer(Tjasyono,2004).
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari masalah atmosfer, misalnya, suhu, udara,
cuaca, angin, dan berbagai sifat fisika dan kimia atmosfer lainnya yang digunakan untuk
keperluan prakiraan cuaca. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, meteorologi di definiskan
sebagai cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang ciri-ciri fisik dan kimia atmosfer
untuk meramalkan keadaan cuaca di suatu tempat secara khusus dan di seluruh dunia secara
umum. Pengertian meteorologi yang lain adalah bahwa meteorologi adalah ilmu yang
mempelajari proses fisis dan gejala cuaca yang terjadi di dalam atmosfer terutama pada
lapisan bawah yaitu troposfer.Meteorologi berasal dari bahasa Yunani meteoros yang artinya
ruang atas (atmosfer), dan logos yang artinya ilmu. Sehingga secara harfiah Meteorologi
dapat di artikan sebagai ilmu tentang atmosfer (RafiI,1995).

Unsur-unsur pembentuk cuaca dan iklim adalah temperatur udara, kelembaban udara,
curah hujan, angin, tekanan udara, dan penyiaran matahari. Alat-alat yang digunakan untuk
pengamatan meteorologi terdiri atas dua jenis, yakni alat-alat laboratorium yang dipakai di

ruang tertutup dan alat-alat yang dipasang di ruang terbuka. Sesuai fungsinya, alat-alat
meteorologi harus memenuhi dua persyaratan, yaitu kuat dan sederhana. Berdasarkan cara
membacanya, alat meteorologi terdiri atas dua jenis, yaitu recording dan non-recordig.
Recording artinya alat yang dapat mencatat data secara terus-menerus, sejak pemasangan
sampai pergantian alat berikutnya. Non-recording artinya alat yang digunakan harus dibaca
pada saat-saat tertentu untuk memperoleh data. (Abdul Rauf, 1996).
Agroklimatologi terdiri tari 3 kata yaitu: agro (lahan/pertanian), klimat (iklim) dan
logi/logos (ilmu). Jadi agroklimatologi dapat di artikan sebagai ilmu yangmempelajari
tentang iklim yang langsung berhubungan dengan pertanian.
Hubungan cuaca dengan pertanian dapat di perhatikan dala 6 segi:
1.

Tanah

Pelapukan merupakan faktor penting dalam pembentukan tanah. Iklim dan cuaca
mempengaruhi sifat-sifat kimia, fisika dan mekanis tanah serta organisme yang terdapat di
dalamnya
2.

Tanaman

Setiap fase pertumbuhan tanaman di pengaruhi oleh keadaan lingkungannya.


3.

Peternakan

Selain berpengaruh langsung pada ternak, cuaca juga mempengaruhi peternakan melalui
tanaman-tanaman yang menjadi makanannya, dan juga tanah yang menjadi tempatnya di
pelihara.
4.

Penyakit dan hama tanaman dan hewan

Penyakit dan hama biasanya akan berkembang lebih cepat apabila berada pada musim hujan.
5.

Bangunan-bangunan pertanian

Cuaca dan iklim bisa menjadi penyebab cepat rusaknya bangunan-bangunan pertanian, di
karenakan terkena hujan dan terik matahari.
6.

Modifikasi iklim dan cuaca

Manusia tidak dapat mengendalikan iklim dan cuaca secara keselurhan tetapi ada beberapa
usaha yang di gunakan untuk membuat iklim buatan(Jen-Hu,1980).

BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. ALAT DAN BAHAN

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah:


1. alat tulis
2. alat dokumentasi
3. alat ukur panjang(meteran)
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini antara lain adalah:
1.
2.
3.
4.
5.

Cup evaporimeter
Termohidrograf/piche
Penangkar hujan/Hillman
Chambell Stokes
AWS

6.
7.
8.
9.

HV Sampler
Psycometer
Ombrometer
Pan evaporimeter

10.
B. CARA KERJA
1. Praktikan dirkumpulkan di Fakultas Teknologi Pertanian terlebih dahulu sebelum
berangkat ke BMKG Yogyakarta di jalan wates km 8.
2. Setelah sampai di BMKG , diadakan seminar mengenai iklim oleh petugas BMKG
3. Setelah seminar dan diskusi,praktikan diarahkan ke taman alat
4. Sesampainya di taman alat, praktikan diberi penjelasan mengenai peralatan-peralatan
yang ada di sana seperti cara kerja,fungsi,satuan,dan lain-lain.
5. Informasi mengenai alat di catat dan di dokumentasi.
6. Denah taman alat digambar oleh praktikan dengan skala 1:100
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22. BAB IV
23. HASIL DAN ANALISIS
A. HASIL PENGAMATAN
1. Sangkar Meteorologi (Psikrometer)
24. Fungsi
: Pengukuran suhu, kelembaban udara, dan tekanan udara
25.
26.
27.
28. Keterangan Nama Alat:
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.

a
b
c
d

40. Keterangan dan fungsi:


A. Termometer kering termometer air
raksa dalam bejana kaca berfungsi
untuk mengukur suhu udara aktual yang terjadi.

B. Termometer basah termometer dengan tabung air raksa dibasahi agar suhu
yang terukur adlah suhu saturasi/ titk jenuh yaitu suhu yang diperlukan agar uap
air dapat berkondensasi. Alat ini berfungsi untuk untuk mengetahui kelembaban
udara.
C. Termometer maksimum untuk mengetahui suhu udara maksimum dalam 1 hari
D. Termometer minimum untuk mengetahui suhu udara minimum dalam 1 hari
41.

Prinsip Kerja : Alat

pengukur

suhu

menunjukkan

data

pada

stiap

pengamatannya, data yang didapatkan diolah sehingga dapat mengetahui kelembaban


uadra dan tekanan udara.
42.
Satuan :Celsius
43.
Frekuensi pengambilan data :sekali sehari pada jam 7 malam atau jam 7 pagi
2. Pan Evaporimeter
44. Fungsi
: Pengukuran penguapan air
45.
46.
47. Keterangan bagian alat:
48.
49.
a
50.
51.
52.
b
53.
54.
55.
c
56. Keterangan dan fungsi:
a. Hook Gauge

: Suatu alat

untuk mengukur perubahan tinggi


permukaan air dalam panci
b. Termometer apung
:
Mengukur suhu udara di panci
c. Panci evaporimeter : Panci anti karat sebagai tempat penampungan air
57. Prinsip Kerja:
58. Pengukuran dilakukan di dalam still well yang terdapat lubang pada dasarnya untuk
jalan masuk air. Jumlah

air yang menguap dalam jangka waktu tertentu diukur

menggunakan hook gauge dengan merubahletak ujung jarum sampai menyentuh


permukaan air. Pengamatan dilakukan dengan mencatat hasil pengukuran perubahan
tinggi air pada panci penguapan, pencatatan kecepatan angin rata-rata dari cup counter

anemometter serta pencatatan jumlah curah hujan dari penakar hujan OBS yang
terpasang.
59. Satuan : mm (kadar penguapan) dan Celsius (suhu)
60. Frekuensi pengambilandata :Sekali sehari pada jam 7 pagi
61.
62.
63.
3. Cup Counter Anemometer
64. Fungsi
: Pengukuran kecepatan angin
65. Keterangan nama alat:
66.
67.
a
68.
b
69.
c
70.
71. Nama:
72.

a.Cup :berfungsi

untuk

menanagkap angin
73.
b.Counter sebagai penunjuk data
74.
c.Tiang
Penyangga
sebagai
penyangga alat
75. Prinsip Kerja Alat:
76. Alat ini dilengkapi dengan dua sensor yaitu cup-propeler sensor untuk kecepatan angin
dan vane/ weather untuk arah angin. Untuk penagmatan angin permukaan,
anemometer dipasang bekerja berdasarkan adnaya angin, angin ynga melewati
anemometer akan menggerakkan cup sehingga sensor akan menangkap perubahan.
Data yang terekan kemudian ditampilkan di sistem komputer.
77. Satuan : m/s
78. Frekuensi pengambilan data : bebas
79.
4. Penakar Hujan Type Hellman
80. Fungsi
: untuk mengetahui curah hujan
81. Keterangan Bagian Alat:
A. Corong penakar

B. Jam pemutar dan kertas pias


C. Pintu penakar
D. Tabung Pelampung yang dihubungkan dengan
pena
E. Tabung penampung air
82.
83.
84.
85.
86.
masuk

corong

Prinsip Kerja Alat:


Setiap terjadi hujan, air akan
kemudian

disalurkan

ke

pelampung sehingga membuat pena naik dan membuat grafik pada pias. Ketinggian
grafik menunjukkan jumlah curah hujan yang turun. Jika curah hujan mencapai 10 mm/
lebih maka pena menunjukkan angka 10 mm sebagai angka maksimal, kemudian air
akan tumpah dari pelampung melalui pipa hevel dan pena akan turun lagi ke angka 0
( nol) . Jika masih ada hujan lagi maka pena akan akan mencatat lagi, demikian
berlangsung terus menerus.
87.
Satuan : mm
88.
Frekuensi Pengambilan data : 1 x 24 jam
89.
5. AWS (Automatic Weather Station)
90. Fungsi :
Pengukuran
intensitas

cahaya

matahari,

kecepatan

kelembaban udara, curah hujan, arah angin, dan penguapan secara otomatis
91.
92.
93.

a
b

94.

angin,

95.
C

96.

97. A. Anemometer
98. B. Panel Surya
99. C. Alat pengukur curah hujan
100.D. Sensor kelembaban udara
101.E. Alat pengukur radiasi sinar matahari
102.Prinsip Kerja
103. Semua data tentang intensitas cahaya matahari, kecepatan angin,
kelembaban udara, curah hujan, arah angin, dan penguapan dari alat pada AWS
dihubungkan ke komputer secara otomatis.
104.Satuan : 105.Frekuensi pengambilan data : bebas dan otomatis
106.
6. Campbell Stoke
107.Fungsi
: untuk mengetahui lamanya matahari bersinar

A
B
C

108.
109.Keterangan :
110.A. Bola kaca pejal : berfungsi meneruskan cahaya matahari dan memfokuskannya
pada satu titik di kertas pias
111. B. Penyangga (tempat pias) : tempat penyanggga bola pejal
112. C. Kertas pias : berfungsi sebagia penanda intensitas cahay matahari
113. Prinsip Kerja

114.

Sinar matahari yang jatuh pada bola kaca akan diteruskan dan

difokuskan kertas pias. Pemfokusan itu akan membakar kertas pias. Pergerakan
matahari dari timur ke barat (karena adanya rotasi bumi), akan menggeser
pembakaran pada kertas pias. Saat pengamatan pias diangkat dan diganti
kemudian dibaca.
115.
116.

Satuan : jam/hari
Frekuensi pengambilan data: sekali sehari pada jam 7 malam

117.
7. Ombrometer
118. Fungsi
: untuk mengetahui curah hujan
A

B
C

119.
120.Keterangan :
121.A. Mulut corong sebagai corong tempat masuknya air hujan
122.B. Tabung penampung sebgai tempat penmapungan air hujan
123.C. Kran untuk mengeluarkan air berfungsi untuk mengeluarkan air ketika tabung
penampung sudah terisi penuh
124.D. Penyangga berfungsi sebagi penyangga alat.
125.Prinsip Kerja
126. Air hujan masuk ke dalam corong penakar kemudian dialirkan
dan terkumpul di dalam tabung penampung. Pada jam-jam pengamatan air hujan
yang tertampung diukur dengan menggunakan gelas ukur. Apabila jumlah curah hujan
yang tertampung

jumlahnya melebihi kapasitas ukur gelas ukur, maka

pengukuran dilakukan beberapa kali hingga air hujan yang tertampung dapat
terukur semua.
127.Satuan : mm
128.Frekuensi pengambilan data: 1 x 24 jam
129.

8. HV Sampler
130.

Fungsi : Untuk mengambil sampel

Suspended Particulate Monitor ( SPM )

131.
132.
mengandung partikel debu

Prinsip

Kerja

udara

yang

di hisap mengalir melalui kertas filter dengan

menggunakan motor putaran kecepatan tinggi kemudian debu menempel pada kertas
filter yang akan diukur konsentrasinya dengan cara kertas filter tersebut ditimbang
sebelum dan sesudah sampling. Disamping itu, dicatat waktu lamanya sampling
sehingga didapat konsentrasi debu tersebut.
133.
134.

Satuan : ppm
Frekuensi Pengambilan Data :1 x24

jam
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
9. Sangkar Meteorologi
145.
146.
147.
148.
149.

150.
151.
152.
153.
154.
A. Piche evaporimeter
155.

b
Keterangan :
Fungsi : mengukur penguapan air

secara relatif
156.

Prinsip Kerja : Setelah pengisian

dan alat digantung (terpasang terbalik), air meresap kedalam filter.


Penguapan terjadi pada permukaan kertas filter yang basah pada kedua
sisinya. Penguapan

yang

terjadi

secara

terus

menerus

akan

mengurangi volume air yang ada dalam pipa kaca berskala sehingga
permukaan air pada pipa kaca berskala akan berkurang.
B. Termohigrograf
157.
Fungsi : untuk mengetahui suhu
dan kelembaban udara
158.

Prinsip Kerja : Thermograph ini

adalah logam panjang yang terdiri dari 2 bagian, kuningan dan invar. Bentuk
bimetal merupakan spiral yang terpasang pada sumbu horizontal dan diluar kotak
Thermograph. Satu ujung bimetal dipasang pada kotak dengan sekrup penyetel
halus, sehingga letak pena dapat diatur. Ujung lain dihubungkan ketangkai pena
melalui sumbu horizontal sehingga dapat menimbulkan track/ rekaman pada
kertas pias yang berputar 24 jam per rotasi. Jika temperatur naik, ujung bimetal
menggerakkan tangkai pena keatas, dan sebaliknya
159.
Satuan
Celsius (suhu)
160.

mm(kadar

penguapan)

Frekuensi pengambilan data : 1x 24

jam.
161.
162.
163.
164.

167.

165.BAB V
166.PEMBAHASAN
BadanMeteorologi , Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merupakan badan

yang mengamati keadaan cuaca dan iklim.Cuaca dan iklim merupakan komponen yang
sangat penting dalam pertanian karena menyangkut hal-hal semacam masa panen,masa tanam
dan peringatan hama.Petani saat ini sangat membutuhkan informasi cuaca dan iklim untuk

membuat hasil pertanian mereka lebih baik,karena jika salah member perilakui sesuai cuaca
dan iklim,hasil panen akan berkurang atau lebih parah,gagal panen.
168.
Dalam Prakteknya,BMKG dibantu oleh alat-alat dalam suatu area yang
disebut taman alat.Peralatan ini ada yang manual dan ada yang sudah otomatis,namun di
BMKG DIY, sebagian besar alatnya masih manual dan sudah beroperasi puluhan
tahun,meskipun kini sudah ditemui AWS (automatic weather station).Target BMKG DIY
pada tahun 2017 semua peralatan sudah full otomatic .
169.
Sebenarnya peralatan yang terdapat di BMKG DIY masih kurang lengkap dan
belum memenuhi standar.Adapun standar yang diterapkan antara lain
170.
171. Taman alat dalam stasiun meteorologi memiliki persyaratan yang harus
dipenuhi. Syarat-syarat itu antara lain:
1. Berada pada permukaan tanah yang datar dan rata serta tertutup rumput pendek.
2. Tidak boleh diletakkan di atas permukaan tanah yang berbatu atau berpasir atau di
tempat dengan kelerengan yang terjal.
3. Areal di sekitar stasiun agroklimat bebas dari rintangan, gedung-gedung, pohonpohon tinggi dan jauh dari jalan raya yang mempengaruhi hasil pengamatan
4. . Tempatnya harus luas antara alat satu dengan yang lain harus terpisah 2 kali
ketinggian alat namun di BMKG DIY ,peralatan satu sama lain

masih terlalu

rapat,terkendala luas areal yang tidak memadai


5. Dekat dengan tempat tinggal pengamat.
6. Dipagari kawat setinggi 1,5 2 m hasil pengamatan dapat mewakili keadaan iklim
daerah seluas mungkin sehingga pengaruh iklim lokal dapat dihindarkan.
7. BMKG DIY di wates ini merupakan stasiun yang kecil sehingga areal pengamatan
nya belum memadai untuk daerah Yogyakarta ,sehingga dibutuhkan stasuin tambahan
yang saat ini sedang dikerjakan di Mlati.
172.
173.
174.

Taman alat BMKG DIY Secara keseluruhan bisa dikatakan baik,namun ada

beberapa objek yang masih belum memenuhi standar seperti wilayah yang terlalu
sempit, letak lokasi yang terlalu jauh di pinggir kota dan peralatan yang sudah
ketinggalan zaman meski di kalim masih bekerja dengan baik.
175.
176.
177.

Adapun peralatan-peralatan tersebut diantaranya:

1. Pengukur kecepatan angin(cup anemometer)


178. Alat ini disubut cup karena bentuknya cup, cup ini dalam 1 alat berjumlah tiga
dengan fungsi sebagai penangkap angin. Bentuk cup tersebut sangat memungkinkan
alat ini untuk dapat menagkap angin dengan maksimal. Setelah angin tersebut

ditangkap maka akan menggerakkan cup alat ini sehingga pergerakannya dapat dicatat
dan dismpan kemudian diolah menghasilkan kecepatan angin. Alat ini ada dua bagian,
yang berada pada ketinggian 10 meter dan 1 meter dengan tujuan bahwa kecepatan
angin pada titik yang berbeda dapat dihitung. Untuk mengukur kecepatan angin pada
daerah pertanian atau ingin diaplikasikan pada bidang pertanian harus dengan
ketinggian kurang lebih 1 meter jika melebihi ketinggian tersebut harus ada koreksi dari
setiap penambahan tingginya.
2. Termohidrograf/piche
179.
Alat ini berfungsi sebagai alat pengukur suhu udara dan kelembaban udara
dengan menggunakan sensor yang terbuat dari logam, bila udara panas logam memuai
dan menggerakan pena keatas, bila udara dingin mengkerut gerakan pena turun.
Sensor Kelembaban udara terbuat dari rambut manusia, bila udara basah rambut
memanjang dan bila udara kering rambut memendek.
3. Penangkar hujan/Hillman
180. Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat
hasil pengukurannya sendiri. Gerakkan pena dicatat pada pias yang diletakkan/
digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan bantuan tenaga per.
4. Chambell Stokes
181.
Alat ini berfungsi untuk mengukur intensitas radiasi matahari di bumi. Alat
ini terdiri dari bola masif dari bahan yang tembus pandang seperti kaca sehingga dapat
meneruskan radiasi matahari dan memfokuskannya pada satu titik. Di bawah bola
tersebut terdapat kertas pias yang berfungsi sebagai penanda banyaknya penyinaran
matahari dengan cara terbakarnya bagian kertas karena adanya penyinaran yang sudah
terfokuskan oleh bola masif. Kertas pias ini berwarna hitam sehingga sangat mudah
menyerap sinar matahari dan dilengkapi dengan garis-garis waktu yang menunjukkan
banyaknya jam dalam satu hari. Kertas pias tersebut terdiri atas 3 bentuk yaitu kertas
dengan kelengkungan ke kiri, kelengkungan ke kanan dan kertas pias lurus. Hal
tersebut digunakan untuk mengantisipasi sudut kemiringan datangnya matahari akibat
gerak semu matahari.
5. AWS
182. AWS merupakan kepanjangan dari Automatic Weather Station
merupakan peralatan atau sistem terpadu yang di desain untuk pengumpulan data
secara otomatis dan diproses agar pengamatan menjadi lebih mudah. Alat ini dapat
mengukur curah hujan, kelembaban udara, radiasi matahari, dan kecepatan angin. Alat
ini sudah mencakup semua peralatan yang ada di BMKG namun cara kerjanya lebih
canggih karena sudah otomatis. Alat ini digunakan sebagai pembanding dengan data

yang diperoleh dari pengukuran alat-alat manual yang ada di BMKG. Jadi pengukuran
yang dilakukan tidak hanya mengacu pada hasil dari peralatan manual tetapi juga
mempertimbangkan hasil dari peralatan otomatis. Data-data yang didapatkan
disimpan pada data logger kemudian di catat pada sistem komputer. Alat ini kurang
cocok digunakan di Indonesia karena aspek rancangbangun dan kerekayasaannya
tidak terpenuhi, jika dilihat dari tolok ukur kesiapn penggunaan alat pengguna
mengalami kesulitan untuk mendapatkan suku cadang serta tempat reparasinya jauh
melebihi batas waktu yan ditentukan.
6. Pengukur kadar Debu Udara/Hv sampler
183. Alat ini digunakan untuk mengukur kadar debu di udara sehingga
diketahui kadar polusi di daerah tersebut. Alat ini berada pada wadah yang tertutup
agar tidak semua debu dapat terhitung(debu yang bukan polusi). Pengukuran kadar
debu ini menggunakan kertas yang sensitif terhadap debu, kemudian setelah waktu
yang ditentukan kertas tersebut diambil dan dikirim ke BMKG pusat unruk diolah.
Pengukuran kadar debu di uadara ini ditentukan waktunya oleh BMKG pusat karena
data yang didapatkan akan diolah oleh BMKG pusat.
7. Psycometer
184. Alat ini terdiri dari beberapa alat antara lain termometer bola basah,
termometer bola kering, termometer maximum dan termometer minimum.
Termometer boal kering berfungsi sebagai pengukur keadaan suhu teraktual.
Perbedaan dengan termometer bola basah hanya pada komponen yang menyusun
alatnya saja. Termometer bola basah dilengkapi dengan selimut yang selalu dibasahi,
termometer jenis ini menggunakan air raksa dalam pengoperasiannya.
185. Termometer maximum dan termometer minimum berfungsi untuk
mengukur suhu maximum maupun suhu minimum. Pengukuran suhu maximum
dlakukan setiap sore hari ketika matahari mulai condong ke barat dimana suhu
permukaan bumi sednag berada pada suhu maksimal. Sedangkan pengukurna suhu
minimum dilakukan pada pagi hari dimana keadaan suhu bumi pada pagi hari
mencapai suhu minimum.
8. Panci Evaporimeter
186. Alat ini berfungsi untuk mengukur penguapan yang terjadi di
permukaan bumi yaitu penguapan air dan di tanah. Bentuk alat ini berupa panci atau
tabung dengan tinggi tabung yang tidak terlalu tinggi. Untuk mengukur kecepatan
penguapan air alat ini dilengkapai dengan alat pengukur kecepatan penguapan yaitu
seperti mata pancing. Prinsip kerjanya pengurangan ketinggian air di panci dihitung

setiap harinya dengan penanda mata pancing itu. Data yang didapatkan kemudian
diolah sehingga didapatkan besar kecepatan penguapan air.
9. Ombrometer
187. komponen-komponennya adalah corong masukan sebagai tempat
masuk air, tabung sebagai penampung air, dank ran sebagai pembuka-penutup saluran
keluar ombromometer. Mekanisme kerja dari ombromometer ini adalah air masuk ke
dalam corong masukan, lalu akan tertampung pada tabung. Jumlah air yang
tertampung pada tabung tiap periode waktu ini diukur dengan gelas ukur.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.BAB VI
202.PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Tata letak peralatan di BMKG DIY masih belum memenuhi standar
2. Praktikan telah mengetahui cara kerja alat-alat meteorology pertanian
3. Tata cara pengamatan alat-alat meteorology pertanian di BMKG DIY kebanyakan
masih manual.
A. SARAN
1. Waktu praktikum menurut saya tidak tepat,akan lebih baik jika praktikum dilakukan
saat pengambilan data oleh pertugas,sehingga praktikan dapat mengamati secara
langsung proses pengambilan data.
2. Sarana kendaraan harusnya disediakan ,misalnya bus,karena lokasi cukup jauh dan
melewati jalur cepat sehingga berbahaya jika memakai sepeda motor.ditambah lagi
tidak semua praktikan memiliki motor sehingga dikhawatirkan praktikan tidak
mendapat tumpangan.
3. Praktikan hanya dijelaskan cara pengambilan data ,akan lebih baik jika ditunjukkan
data nya secara langsung.
4. System moving saat praktikum masih kacau , diperlukan pembagian waktu dan
kelompok yang lebih baik.

5. Dikarenakan sulitnya mencari fotokopian yang memiliki scanner dan mahalnya biaya
scanning,maka diharapkan kedepannya pemakaian scanner untuk praktikum dapat
dikurangi.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
213.
214.
215.DAFTAR PUSTAKA
216. Abdul Rauf,dkk. 1996 .Alat Meteorologi Pertanian. Universitas Tadulako: Lembaga
Penelitian Universitas Tadukolo.
217. Abidin,Zainal.2014.Inilah
perbedaan
cuaca
dan
iklim
dalam
http://farof.blogspot.com/2013/10/inilah-perbedaan-antara-cuaca-dan-iklim.html
Diakses pada :Selasa 23 September 2014 pukul :22:40.
218. Jen-Hu,Chang.1980.Some Aspects of Agroclimatology in SouthEast Asia and New
Guinea.Geojournal.
219. RafiI,Suryatna.1995.Meteorologi dan Klimatologi.Angkasa.Jakarta.
220.
221.Tjasyono, B. 2004. Klimatologi. ITB: Bandung.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
233.

234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.LAMPIRAN

244.Catatan saat kunjungan

245.

246.
247.

248.Gambar denah taman alat

249.

Anda mungkin juga menyukai