Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PERKENALAN ALAT-ALAT KLIMATOLOGI


(PKD 1232)

Dosen Pembimbing :
I Gde Darmaputra,S.P.,M.Si
Ir. Ismadi Raharjo, M.Si

DISUSUN OLEH :

FAUZI GATOT TRI UTOMO


22732013

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
PRODI MEKANISASI PERTANIAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan penulis kemudahan sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya
tentunya penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat
serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad
SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik
itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah klimatologi ini.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya. Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Terima kasih.

Bandar Lampung, sabtu 06 maret 2023

FAUZI GATOT TRI UTOMO


BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

Klimatologi pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang


hubungan antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan pertanian,
terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka pendek.Pengamatan dan
penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro yakni keadaan dari lapisan atmosfer
permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman atau obyek pertanian tertentu yang
bersangkutan.Selain itu dalam hubungan yang luas, klimatologi pertanian mencakup pula
lama musim pertanian, hubungan antara laju pertumbuhan tanaman atau hasil panen
dengan faktor atau unsur-unsur cuaca dari pengamatan jangka panjang.
Untuk menentukan iklim suatu tempat atau daerah diperlukan data cuaca yang
telah terkumpul lama (10-30 tahun)yang didapatkan dari hasil pengukuran cuaca dengan
alat ukur yang khusus atau instrumentasi klimatologi. Alat-alat yang digunakan harus
tahan lama dari pengaruh-pengaruh buruk cuaca untuk dapat setiap waktu mengukur
perubahan cuaca.Alat dibuat sedemikian rupa agar hasil pengukuran tidak berubah
ketelitiannya.Pemeliharaan alat yang baik membawa keuntungan pemakaian lebih lama.
Pemasangan alat di tempat terbuka memerlukan persyaratan tertentu agar tidak
salah ukur, harus difikirkan tentang halangan dari bangunan-bangunan ataupun
pohon-pohon di dekat alat.Agar data yang diperoleh dapat dibandingkan, kemudian
perbedaan data yang didapat bukanlah akibat kesalahan prosedur, tetapi betul-betul akibat
iklimnya yang berbeda. Berdasakan hal tersebut perlunya adanya pengetahuan mengenai
alat-alat klimatologi tersebut, baik dari kegunaan atau fungsinya dan cara
menggunakannya.
Pengetahuan akan Agroklimatologi sangat dibutuhkan guna menunjang
kemampuan praktikan dalam melakukan kegiatan pertanian. Pada praktikum ini dibahas
tentang pengenalan alat pengukuran lama penyinaran matahari dan suhu udara serta suhu
tanah.
Di bidang meteorologi dan klimatologi pertanian, data tentang lama penyinaran
sinar matahari sangat penting.Pengukuran dilakukan terhadap cahaya surya yang sampai
ke permukaan bumi.Ada beberapa alat yang biasa digunakan dalam melakukan
pengukuran penyinaran matahari ini diantaranya Tipe Campbel Stokes, Tipe Jordan, Tipe
Martin dan Tipe Foster.
Sedangkan pada pengukuran suhu udara hal ini berhubungan langsung dengan
manusia dan kehidupannya dan penting untuk dipelajari dan dipahami.Ada beberapa jenis
termometer (alat pengukur suhu) diantaranya Termometer maksimum, termometer
minimum, termometer bola basah dan kering, hygrometer dan alat klimatologi lainnya.
Seringnya terjadi kesalahan dalam pendataan hasil klimatologi, menjadikan
pentingnya pengetahuan tentang klimatologi dalam hal ini di bidang pertanian. Oleh
sebab itu di adakannya praktikum agroklimatologi ini.

1.2 Tujuan Praktikum


1. Praktikum dapat mengenal alat-alat klimatologi
2. Praktikum dapat mengetahui nama serta cara penggunaan alat-alat klimatologi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjaun Pustaka
Pada pengamatan keadaan atmosfer kita di stasiun cuaca atau stasiun meteorologi
digunakan beberapa alat yang mempunyai sifat-sifat yang hampir sama dengan alat-alat
ilmiah lainnya yang digunakan untuk penelitian di dalam laboratorium, misalnya bersifat
peka dan teliti. Perbedaannya terletak pada penempatannya dan para pemakainya. Alat-alat
laboratorium umumnya dipakai pada ruang tertutup, terlindung dari hujan dan debu-debu,
angin dan lain sebagainya serta digunakan oleh observer. Dengan demikian sifat alat-alat
meteorologi disesuaikan dengan tempat pemasangannya dan para petugas yang menggunakan
(Anonim, 2008)
Pada proses pengamatan keadaan amosfer kita ini, digunakan beberapa alat. Sebelum
ditemukan satelit meteorologi, satu-satunya cara untuk mendapatkan gambaran menyeluruh
mengenai keadaan atmosfer adalah dengan memasukkan keadaan yang diamati pada stasiun
cuaca di seluruh dunia ke dalam peta cuaca (Neiburger, 1982).
Adapun alat-alat meteorologi yang ada di Stasiun Meteorologi Pertanian diantaranya
alat pengukur curah hujan (Ombrometer), Alat pengukur kelembaban relatif udara
(Hygrometer), alat pengukur suhu udara (Termometer Biasa, Termometer Maksimum,
Termometer Minimum, dan Termometer Maximum-Minimumalat pengukur suhu air
(Termometer Maksimum-Minimum Permukaan Air), alat pengukur panjang penyinaran
matahari (Solarimeter tipe Combell Stokes), alat pengukur suhu tanah (Termometer Tanah),
dan alat pengukur kecepatan angin (Anemometer) dan masih banyak yang lainnya
(Prawirowardoyo,1996).
Prakiraan cuaca baik harian maupun prakiraan musim, mempunyai arti penting dan
banyak dimanfaatkan dalam bidang pertanian. Prakiraan cuaca 24 jam yang dilakukan oleh
BMKG, mempunyai arti dalam kegiatan harian misalnya untuk pelaksanaan pemupukan dan
pemberantasan hama. Misalnya pemupukan dan penyemprotan hama perlu dilakukan pada
pagi hari atau ditunda jika menurut prakiraan sore hari akan hujan lebat. Prakiraan permulaan
musim hujan mempunyai arti penting dalam menentukan saat tanam di suatu wilayah. Jadi,
bidang pertanian ini memanfaatkan informasi tentang cuaca dan iklim mulai dari perencanaan
sampai dengan pelaksanaannya (Setiawan, 2003).

Anda mungkin juga menyukai