M. SEPTARIVANDO
05021381520054
TEKNOLOGI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2016
BAB 1
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang.
Matahari adalah kendali iklim yang sangat penting dan sumber energi di
muka bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus laut.Unsur utama cuaca dan
iklim meliputi suhu udara, kelembapan udara, curah hujan, tekanan udara, angin,
intensitas cahaya matahari serta unsur iklim lainnya. Faktor yang mempengaruhi
unsur iklim sehingga dapat membedakan iklim di suatu tempat dengan iklim di
tempat lain disebut dengan kendali iklim. Iklim membatasi pertumbuhan tanaman
di muka bumi, pada umumnya tanaman dan ternak mempunyai kondisi iklim
optimumnya masing-masing, namun perlu juga memperhatikan faktor lain, seperti
tanah, penyakit, dan fasilitas transportasi yang dapat mengubah keserasian suatu
daerah untuk jenis khusus pertanian dan peternakan. Di bidang klimatologi
pertanian, data tentang lama penyinaran sinar matahari sangat penting.Pengukuran
dilakukan terhadap cahaya surya yang sampai ke permukaan bumi.Ada beberapa
alat yang biasa digunakan dalam melakukan pengukuran penyinaran matahari ini
diantaranya Tipe Campbel Stokes, Tipe Jordan, Tipe Martin dan Tipe
Foster.Sedangkan pada pengukuran suhu udara hal ini berhubungan langsung
dengan manusia dan kehidupannya dan penting untuk dipelajari dan
dipahami.Ada beberapa jenis termometer (alat pengukur suhu) diantaranya
Termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola basah dan
kering, dan alat pencatat otomatis (termograf, termohidrograf).
Klimatologi pertanian merupakan suatu cabang ilmu pengetahuan tentang
hubungan antara keadaan cuaca dan problema-problema khusus kegiatan
pertanian, terutama membahas pengaruh perubahan cuaca dalam jangka
pendek.Pengamatan dan penelaahan ditekankan pada data unsur cuaca mikro
yakni keadaan dari lapisan atmosfer permukaan bumi kira-kira setinggi tanaman
atau obyek pertanian tertentu yang bersangkutan.Selain itu dalam hubungan yang
luas, klimatologi pertanian mencakup pula lama musim pertanian, hubungan
antara laju pertumbuhan tanaman atau hasil panen dengan faktor atau unsur-unsur
1. 2. Tujuan.
Untuk mengetahui beberapa macam dan fungsi alat di stasiun klimatologi
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
bersifat
peka
dan
teliti.
Perbedaannya
terletak
pada
BAB 3
METODELOGI
3. 1. Waktu dan Tempat pelaksanaan:
3.1.1 Waktu : Jam 10.00 WIB
3.1.2 Lokasi : Stasiun klimatologi program studi agroekotekonologi
fakultas pertanian universitas sriwijaya
2.
2. Cara kerja
3.2.1. Sangkar cuaca
Didalam sangkar cuaca dipasang alat-alat seperti Thermometer bola
ikut tertarik kebawah, namun bila suhu meningkat maka indek akan tetap
pada posisi dibawah. Selain itu peletakan thermometer harus miring
sekitar 20-30 derajat, dengan posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal
ini juga dimaksudkan untuk mempertahankan agar indek tidak dapat naik
kembali bila sudah berada diposisi bawah (suhu minimum).
Pemasangan alat-alat meteorologi didalam sangkar dimaksudkan agar hasil
pengamatan dari tempat-tempat dan waktu yang berbeda dapat dibandingkan satu
sama lain. Selain itu, alat-alat yang terdapat didalamnya terlindung dari radiasi
matahari langsung, hujan dan debu. Sangkar Meteorologi dibuat dari kayu yang
baik ( jati/ Ulin) sehingga tahan terhadap perubahan cuaca. Sangkar dicat putih
supaya tidak banyak menyerap radiasi panas matahari. Sangkar dipasang dengan
lantainya berada pada ketinggian 120 cm diatas tanah berumput pendek,
sedangkan letaknya paling dekat dua kali (sebaiknya empat kali) tinggi benda
yang berada di sekitarnya. Sangkar harus dipasang kuat, berpondasi beton,
sehingga tidak dapat bergerak atau bergoyang jika angin kencang. selain itu agar
angkar tidak mudah di makan rayap. Sangkar mempunyai dua buah pintu dan dua
jendela yang berlubang-lubang/kisi. Lubang/kisi ini memungkinkan adanya aliran
udara. Temperatur dan kelembaban udara didalam sangkar mendekati/hampir
sama dengan temperatur dan kelembaban udara diluar. Sangkar dipasang dengan
pintu membuka/menghadap Utara-Selatan, sehingga alat-alat yang terdapat
didalamnya tidak terkena radiasi matahari langsung sepanjang tahun. jika
matahari berada pada belahan bumi selatan pintu sebelah utara yang dibuka untuk
observasi atau sebaliknya.
3.2.2 Campbell Stocks
Lamanya penyinaran sinar matahari dicatat dengan jalan memusatkan
(memfokuskan) sinar matahari melalui bola gelas hingga fokus sinar matahari
tersebut tepat mengenai pias yang khusus dibuat untuk alat ini dan meninggalkan
pada jejak pias. Dipergunakannya bola gelas dimaksudkan agar alat tersebut dapat
dipergunakan untuk memfokuskan sinar matahari secara terus menerus tanpa
terpengaruh oleh posisi matahari. Pias ditempatkan pada kerangka cekung yang
konsentrik dengan bola gelas dan sinar yang difokuskan tepat mengenai pias. Jika
matahari bersinar sepanjang hari dan mengenai alat ini, maka akan diperoleh jejak
pias terbakar yang tak terputus. Tetapi jika matahari bersinar terputus-putus, maka
jejak dipiaspun akan terputus-putus. Dengan menjumlahkan waktu dari bagianbagian terbakar yang terputus-putus akan diperoleh lamanya penyinaran matahari.
Panjang pias yang terbakar dinyatakan dalam jam.
Alat dipasang di tempat terbuka, tak ada halangan ke arah Timur matahari
terbit dan ke barat matahari terbenam. Kemiringan sumbu bola lensa disesuaikan
dengan letak lintang setempat. Posisi alat tak berubah sepanjang waktu hanya
pemakaian pias dapat diganti-ganti setiap hari. Ada 3 tipe pias yang digunakan
pada alat yang sama.
3.2.3 Anemometer
Angin merupakan pergerakan udara yang disebabkan karena
adanya perbedaan tekanan udara di suatu tempat dengan tempat lain. Dengan
adanya pergerakan udara di atmosfer ini maka terjadilah distribusi partikelpartikel di udara, baik partikel kering (debu, asap, dsb) maupun partikel basah
seperti uap air. Pengukuran angin permukaan merupakan pengukuran arah dan
kecepatan angin yang terjadi dipermukaan bumi dengan ketinggian antara 0.5
sampai 10 meter.
Pergerakan udara atau angin umumnya diukur dengan alat cup
counter anemometer, yang didalamnya terdapat dua sensor, yaitu: cup propeller
sensor untuk kecepatan angin dan vane/ weather cock sensor untuk arah angin.
Untuk pengamatan angin permukaan,Anemometer dipasang dengan ketinggian 10
meter dan berada di tempat terbuka yang memiliki jarak dari penghalang sejauh
10 kali dari tinggi penghalang (pohon, gedung atau sesuatu yang menjulang
tinggi). Tiang anemometer dipasang menggunakan 3 buah labrang/ kawat penahan
tiang, dimana salah satu kawat/labrang berada pada arah utara dari tiang
anemometer dan antar labrang membentuk sudut 1200. Pemasangan penangkal
petir pada tiang anemometer merupakan faktor terpenting terutama untuk daerah
rawan petir. Hal ini mengingat tiang anemometer memiliki ketinggian 10
Penakar hujan jenis Hellman termasuk penakar hujan yang dapat mencatat
sendiri. Jika hujan turun, air hujan masuk melalui corong, kemudian terkumpul
dalam tabung tempat pelampung. Air ini menyebabkan pelampung serta
tangkainya terangkat (naik keatas). Pada tangkai pelampung terdapat tongkat pena
yang gerakkannya selalu mengikuti tangkai pelampung. Gerakkan pena dicatat
pada pias yang ditakkan/ digulung pada silinder jam yang dapat berputar dengan
bantuan tenaga per. Jika air dalam tabung hampir penuh, pena akan mencapai
tempat teratas pada pias. Setelah air mencapai atau melewati puncak lengkungan
selang gelas, air dalam tabung akan keluar sampai ketinggian ujung selang dalam
tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias
merupakan garis lurus vertikal. Dengan demikian jumlah curah hujan dapat
dhitung/ ditentukan dengan menghitung jumlah garis-garis vertikal yang terdapat
pada pias.
B.
Penakar hujan ini termasuk jenis penakar hujan non-recording atau tidak
dapat mencatat sendiri. Bentuknya sederhana, terdiri dari :
Jumlah air hujan yang tertampung diukur dengan gelas ukur yang telah
dikonversi dalam satuan tinggi atau gelas ukur yang kemudian dibagi sepuluh
karena luas penampangnya adalah 100 cm sehingga dihasilkan satuan mm.
Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam yaitu pada pagi hari. Hujan yang
diukur pada pagi hari adalah hujan kemarin bukan hari ini.
3.2.5 Panci Evaporasi
Penguapan ialah proses perubahan air menjadi uap air. Proses ini
dapat terjadi pada setiap permukaan benda pada temperatur diatas 0 0K.
Faktor-faktor yang mempengaruhi penguapan ialah temperatur benda dan
udara, kecepatan angin, kelembaban udara, intensitas radiasi matahari dan
tekanan udara, jenis permukaan benda serta unsur-unsur yang terkandung
didalamnya. Dalam meteorologi dikenal dua istilah untuk penguapan yaitu
evaporasi dan evapotranspirasi.
Evaporimeter panci terbuka digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin
luas permukaan panci, makin representatif atau makin mendekati penguapan yang
sebenarnya terjadi pada permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.
Pengukuran
evaporasi
dengan
menggunakan
evaporimeter
memerlukan
Empat keping bimetal yang digunakan sebagai sensor. Dua keping hitam
terletak ditengah diapit oleh dua keping bimetal berwarna putih mengkilat.
2.
Botol tempat silica gel bahan higroskopis untuk melindungi alat dari
Botol tinta.
Seluruh bagian alat tertutup kotak berwarna putih metalik. Radiasi
matahari atmosfer jatuh kepermukaan sensor melalui kubah kaca Pyrex. Jenis
kaca tersebut terhadap radiasi gelombang panjang, sehingga yang masuk ke
permukaan sensor kira-kira 90% radiasi gelombang pendek antara 0,36-2,0
mikron. Keempat bimetal diikat menjadi satu pada salah satu ujung-ujungnya.
Pada ujung lainnya, kedua keping warna putih mengkilat dipakukan kepada
kerangka aktinograf, sedangkan kedua keping hitam dihubungkan dengan
mekanisme pencatat. Karena keping putih mengkilat bersipat memantulkan
seluruh radiasi yang jatuh dipermukaannya, maka bimetal ini hanya
berkompensasi terhadap perubahan suhu ruangan kotak alat. Sedangkan bimetal
warna hitam berkompensasi terhadap seluruh radiasi gelombang pendek yang
jatuh dipermukaannya, maupun terhadap suhu ruangan dalam kotak alat.
Perbedaan suhu antara kedua macam bimetal merupakan fungsi intensitas radiasi
gelombang pendek yang jatuh dipermukaannya. Hal ini menghasilkan perbedaan
pemuaian dua macam bimetal tersebut untuk kemudian disalurkan kepada
mekanik pencatat. Goresan turun naik pena pencatat direkam oleh silinder berpias
yang berputar, menghasilkan suatu kurva pada kertas pias. Kertas pias yang
digunakan yakni kertas harian atau mingguan. Pada kertas pias harian dapat
dibaca intensitas radiasi setiap 15 menit selama periode sehari dan pada kertas
mingguan dapat dibaca intensitas radasi setiap dua jam selama periode satu
minggu. Akumulasi intensitas radiasi matahari harian atau mingguan dapat
dihitung dengan menggunakan planimeter. Dalam perhitungannya harus
dimasukan nilai koreksi yang berkaraktersitik untuk tiap alat. Pencatatan oleh
aktinograf umumnya mengalami keterlambatan (time lag) kira-kira lima menit
sebab adanya kebutuhan waktu untuk merubah penyerapan radiasi oleh sensor
menjadi gerak mekanik pena. Nilai kesalahan aktinograf bimetal berkisar antara
10%-15%. Alat ini perlu dikalibrasi kembali setiap enam bulan. Pada pemasangan
di lapang hampir sama dengan pemasangan alat Campbell Stokes, aktinograf
bimetal diletakkan ditempat terbuka sehingga selama matahari berada diatas
horizon bumi, sinarnya harus leluasa mencapai sensor. Penempatan pada bangku
bercat putih setinggi 120 cm diatas permukaan tanah, atau di atas menara apabila
sulit diperoleh tempat terbuka. Kedudukan alat terutama sensor harus benar-benar
datar.
BAB 4
PEMBAHASAN
tabung dan tangki pelampung dan pena turun dan pencatatannya pada pias
merupakan garis lurus vertikal. Penakar hujan jenis Obs ini termasuk jenis
penakar hujan non-recording atau tidak dapat mencatat sendiri. Bentuknya
sederhana, terdiri dari : Sebuah corong yang dapat dilepas dari bagian badan alat.
Bak tempat penampungan air hujan. Kaki yang berbentuk tabung silinder. Gelas
penakar hujan. Jumlah air hujan yang tertampung diukur dengan gelas ukur yang
telah dikonversi dalam satuan tinggi atau gelas ukur yang kemudian dibagi
sepuluh karena luas penampangnya adalah 100 cm sehingga dihasilkan satuan
mm. Pengamatan dilakukan sekali dalam 24 jam yaitu pada pagi hari. Hujan yang
diukur pada pagi hari adalah hujan kemarin bukan hari ini. Untuk mengukur
penguapan air digunakanlah alat yang dinamakan Panci Evaporasi dengan prinsip
kerja pengukuran selisih tinggi permukaan air. Evaporimeter panci terbuka
digunakan untuk mengukur evaporasi. Makin luas permukaan panci, makin
representatif atau makin mendekati penguapan yang sebenarnya terjadi pada
permukaan danau, waduk, sungai dan lain-lainnya.
BAB 5
PENUTUP
2. 1. Kesimpulan.
4. 1.1. Alat-alat ini mempunyai peranan penting dan banyak kegunaan
dibidang pertanian.
4.1.2. Alat-alat tersebut terdiri dari peralatan manual dan peralatan sistem
Automatic weather Station (AWS).
4.1.3. Alat-alat ini digunakan untuk megukur iklim suatu tempat.
4.1.4. Alat-alat ini mempunyai fungsinya masing-masing dan prinsip kerja
yang berbeda-beda.
4.1.5. Tingkat ketelitian alat dengan sistem AWS lebih tinggi dibandingkan
dengan peralatan manual.
3. 2. Saran.
Dalam melakukan pengamatan lapangan dengan menggunakan
alat-alat pengamatan, di harapkan haruslah berhati-hati menggunakan alat
karena harga dari alat-alat yang begitu mahal.
DAFTAR PUSTAKA