Anda di halaman 1dari 3

Peralatan Praktikum Teknologi Benih

Pengenalan alat laboratorium sangatlah penting untuk praktikan karena pada mata
kuliah Teknologi Benih, Ilmu Penyakit Tumbuhan Umum, dll, pasti akan ada praktikum yang
berhubungan dengan laboratorium. Setiap melaksanakan praktikum, kita akan menjumpai
alat-alat yang kita gunakan dalam praktikum. Namun, terkadang kita tidak mengetahui nama
dan fungsi dari alat-alat tersebut.
Selain itu, pengenalan alat-alat laboratorium juga penting dilakukan untuk
keselamatan kerja saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak
atau bahkan berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Untuk itu,kita harus
mengetahui nama, fungsi, dan prinsip kerja alat-alat yang akan digunakan untuk melakukan
percobaan dan guna memperlancar pemakaian pada praktikum-praktikum mendatang.
Laboratorium berasal dari kata latin laborare yang berarti bekerja. Kemudian kata itu
berkembang pada tahun 1605, yangvartinya menjadi suatu tempat yang disiapkan untuk tujan
percobaan dan pengkajian, atau pengembangan ilmu, atau untuk tujuan pengujian atau
penyidikan (analisis). Secara luas, sekarang laboratorium adalah tempat bekerja melakukan
percobaan, pengamatan, dan penelitian.
Teknologi benih merupakan suatu daya upaya manusia untuk mendapatkan sesuatu
dan mengelola benih; mulai dari kegiatan memproduksi benih, menanganinya, kemudian
,mengelola benih itu sendiri. Kemudian benih tersebut disimpan, diuji mutunya atau
kualitasnya, dan mendistribusikannya kepada orang-orang benih, seperti konsumen dan
pedagang.
Pengenalan alat-alat laboratorium sangat penting dilakukan untuk keselamatan kerja
saat melakukan penelitian. Alat-alat laboratorium biasanya dapat rusak atau bahkan
berbahaya jika tidak sesuai dengan prosedur pemakaian. Untuk itu, kita harus mengetahui
nama, fungsi, dan prinsip kerja alat-alat yang akan digunakan untuk melakukan percobaan
dan guna memperlancar pemakaian pada praktikum-praktikum mendatang.

1. Alat Pengecambah Benih (Germinator)
Germinator merupakan alat yang digunakan sebagai tempat pengecambahan dalam periode
waktu tertentu, sama seperti APB. Germinator mempunyai keunggulan, yaitu memiliki sistem
pengaturannya sehingga proses pengecambahan dapat lebih terkontrol.
Prinsip kerja alat ini yaitu air diletakkan dibawah ruangan, kemudian air itu dapat diam dan
juga bersirkulasi. Cahaya dapat berupa lampu atau sinar matahari dan udara dapat
bersirkulasi keluar masuk sesuai dengan kebutuhan.

2. Mesin Pengusang Cepat
Mesin Pengusang cepat menggunakan metode pengusang cepat secara kimia. Bahan kimia
yang dipakai adalah etanol. Di dalamnya terdapat 3 tabung, 2 tabung berisi etanol, sedangkan
yang 1 berisi air. Benih harus dilembabkan selama 12 jam sebelum dmasukkan ke dalam
alat ini agar enzim yang terdapat dalam benih dapat beraktivitas. Prinsip kerja alat ini yaitu
benih diletakkan di dalam rak rak untuk didera dengan menggunakan uap etanol. Lama
penderaan dapat diatur dengan menggunakan timer.


3. Alat Kamar Pertumbuhan (Growth Chamber)
Kamar pertumbuhan merupakan kamar yang digunakan untuk menambuhkan baik benih
maupun bibit tanaman. Kamar dalam alat ini cukup besar sehingga dapat menampung bibit
tanaman dalam pot yang sedang dalam pertumbuhan. Prinsip kerja alat ini yaitu bibit tanaman
dapat ditampung didalam kamar ini, kemudian cahaya di dalam kamar ini dapat dipenuhi
dengan lampu pendar dan suhu juga dapat diatur sesuai kebutuhan.

4. Alat Pengempa Kertas Merang
Alat pengempa kertas ini digunakan untuk mengempa kertas merang yang telah direndam
dalam air agar air yang banyak terhisap kertas sebagian mengalir keluar lagi dari kertas
menjadi lembab saja. Prinsip kerja alat ini yaitu kertas yang akan dikempa diletakkan di
antara kedua lempeng itu, lalu baut diputar sehingga kertas terkempa dan kertas basah itu
mengalir keluar.

5. Oven
Oven digunakan pada sterilisasi udara kering (udara panas) dengan membebaskan alat- alat
dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban.
Fungsi dari oven adalah :
a. Mensterilkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Untuk mengukur bobot kering kecambah normal.
c. Untuk menetapkan kadar air benih secara langsung.
Prinsip kerja alat ini yaitu bahan yang akan dikeringkan dimasukkan kedalam oven,
kemudian diatur suhunya. Bahan yang akan dikeringkan tidak boleh basah karena dapat
merusak oven.

6. Alat Pembagi Tepat
Alat ini berfungsi untuk mencampur dan membagi tepat contoh kiriman benih menjadi dua
bagian yang sama rata.Alat ini digunakan untuk pengambilan contoh kerja dengan cara
pembagian bertahap contoh kiriman hingga didapat berat contoh kerja yang telah ditentukan
untuk pengujian. Prinsip kerja alat ini yaitu benih dimasukkan kedalam alat ini, lalu tombol
dihidupkan, dan mesin akan membagi benih menjadi sama rata.

7. Pembersih Benih tipe Blower (Seed Blower)
Alat ini digunakan untuk membersihkan dan memilah kotoran benih hampa/benih yang
berukuran ringan dengan benih yang lainnya, seperti sisa daun, jerami, dan sekam.
Prinsip kerja alat ini yaitu benih dimasukkan ke dalam tabung vertikal, lalu dihidupkan timer
blowernya dan kotoran akan tertampung di sekat penampung kotoran benih.

8. Alat Penerok (Stick Sampler)
Berfungsi untuk mengambil sampel benih di tempat penyimpanan benih. Prinsip kerja alat ini
yaitu benih diambil dengan alat ini, lalu alat ini diputar berlawanan arah dan benih tidak akan
tercurah keluar.


9. Timbangan
Berfungsi untuk menimbang sampel/benih yang akan diuji. Timbangan dibagi menjadi dua
yaitu timbangan kasar dan timbangan halus. Prinsip kerja alat ini yaitu benda diletkkan di
atas timbangan, kemudian timbangan akan menghitung bobot benda tersebut.

10. Pengatur Kadar air (Moisture Tester)
Alat ini digunakan untuk mnghitung kadar air yang ada pada benih. Terdapat 3 macam alat
pengukur kadar air demikian, yaitu tipe Steinlite, tipe Dolly, dan tipe tongkat.
Prinsip kerja alat ini yaitu benih diletakkan ke dalam alat, kemudian alat akan menghitung
kadar air yang terkandung di dalam benih.

11. Penghitung Benih (Seed Counter)
Seed counter merupakan alat untuk menghitung jumlah benih. Alat ini terdiri dari dua
bagian, yaitu alat penggetar dan alat penghitung. Prinsip kerja alat ini yaitu benih diletakkan
ke dalam alat, tekan tombol, dan alat akan menghitung benih dengan cepat dan otomatis.

12. Meja Anilisis Kemurnian
Alat ini berfungsi untuk membantu memilah benih pada proses analisis kemurnian.
Sehingga kita dapat dengan mudah mnegetahui kemurnian fisik dan genetiknya.
Prinsip kerja alat ini yaitu benih diletakkan diatas kaca baur berwarna susu, lalu diterangi
dengan cahaya matahari atau lampu, dan dipisahkan benih murni ke dalam laci meja ini.

13. Desikator
Desikator digunakan untuk menurunkan suhu/meninggikan suhu benih. Alat ini juga
dapat digunakan untuk meletakkan bahan-bahan yang sudah dikeringkan. Prinsip kerja alat
ini yaitu bahan diletakkan ke dalam rak bagian atas, dan silica gel diletakkan di bagian bawah
rak Bahan-bahan tersebut tidak akan bisa menyerap uap air dari lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai