Anda di halaman 1dari 6

Nama : Kristoforus Farian Waringga

NIM : 175040100111070

Kelas : Agribisnis K

Asisten Praktikum : Arin Novia

Tanaman
No Spesimen Gejala
Inang
Gejala awal yang terlihat akibat
Fusarium oxysporum serangan pathogen ini yaitu
memucatnya tulang-tulang daun
terutama daun-daun atas kemudian
diikuti dengan menggulungnya daun
yang lebih tua selanjutnya tangkai daun
1 Tomat
akan merunduk dan akhirnya tanaman
menjadi layu secara keseluruhan.. jika
tanaman sakit dipotong maka dekat
pangkal batang akan terlihat suatu cincin
dari berkas pembuluh
(Semangun, 2004)

Puccinia shorgi adanya bisul, terutama pada daun.


Bisul terbentuk pada kedua
permukaan daun bagian atas dan
bawah. Tanda Bisul dengan warna
2 Jagung coklat kemerahan tersebar pada
permukaan daun dan berubah warna
menjadi hitam kecoklatan setelah
teliospora berkembang
(Mujim, 2009)
1. Pada tahap awal serangan,
Hemileia vastatrix
terdapat beberapa bercak pada
helaian daun yang menghadap ke
bawah. Bercak tersebut awalnya
3 Kopi berwarna kuning muda dan lama
kelamaan berubah menjadi kuning
tua.
2. Bercak ini mula-mula berbentuk
bulatan kecil dengan diameter <
0,5 cm dan terus tumbuh
membesar hingga diameter > 5 cm.
3. Bercak yang tadinya berwarna
kuning tua lama kelamaan menjadi
coklat dan akhirnya mengering.
4. Pada berbagai stadium serangan,
bercak daun dapat dilihat dari daun
bagian atas namun untuk tepung
yang berwarna orange jingga yang
melingkupi bercak tersebut hanya
dapat dilihat dari helaian daun
yang menghadap ke bawah.
5. Serangan tingkat lanjut dari
penyakit ini dapat mengakibatkan
daun berguguran sebelum
waktunya, tanaman gundul, dan
akhirnya mati.
(Semangun, 2000)
Gejala awal serangan ditandai dengan
adanya bintik-bintik kecil yang
Colletotrichum capsica
berwarna kehitam-hitaman dan sedikit
melekuk. Selanjutnya buah yang
terinfeksi mengerut, membusuk dan
rontok/gugur. Bercak berbentuk
4 Cabai
bundar cekung dengan berbagai
ukuran dan berkembang pada buah
muda. Pada serangan parah bercak
akan bersatu dan merata hampir di
seluruh permukaan kulit buah.
(Agriros, 2010)
Gejala pada daun berupa hawar
(blight) atau bercak berwarna abu-abu

Phytoptora infestan yang berukuran besar dengan bagian


tengahnya agak gelap dan agak
basah. Gejala serangan pada leher
akar dan akar berupa busuk berwarna
hitam. Serangan pada umbi berupa
5 Kentang
busuk basah umbi yang berwarna abu-
abu atau hitam. Apabila umbi
diinkubasikan dalam temperatur 15 –
20oC, akan muncul konidia yang
dibentuk dalam jumlah banyak, berupa
tepung berwarna keabuan.
(Purwantisari, 2002)

Gejala yang umum pada tanaman


kubis-kubisan adalah busuk basah,
berwarna coklat atau kehitaman, pada
daun, batang, dan umbi. Pada bagian
terinfeksi mula-mula terjadi bercak
kebasahan. Bercak membesar dan
Erwinia carotovora
mengendap (melekuk), bentuknya
tidak teratur, coklat tua kehitaman. Jika
kelembaban tinggi, jaringan yang sakit
tampak kebasahan, berwarna krem
6 Wortel
atau kecoklatan, dan tampak agak
berbutir-butir halus. Di sekitar bagian
yang sakit terjadi pembentukan
pigmen coklat tua atau hitam. Jaringan
yang membusuk pada mulanya tidak
berbau tettapi adanya serangan
bakteri sekunder jaringan tersebut
menjadi berbau khas yang mencolok
hidung.
(Javandira, 2013)
Gejala serangan penyakit busuk hitam
yang di akibatkan oleh bakteri
xanthomonas camprestis
Xanthomonas campestris pv.campestris diawali dengan infeksi
yang biasanya disebabkan luka
ataupun bekas gigitan serangga pada
pori – pori air ( Hidatoda ) di ujung tepi
Kubis
7 daun. Infeksi patogen tersebut
(brassicae)
menyebabkan tepi daun berubah
warna dari hijau menjadi kekuning-
kuningan ( Klorosis ) yang meluas ke
berbagai bagian pelepah daun dan
akhirnya daun menjadi berwarna
coklat dan rontok.
(Semangun, 2000)

Xanthomonas oryzae
1. Gejala layu (kresek) pada tanaman
muda atau tanaman dewasa yang
peka,
8 Padi 2. Gejala hawar dan
3. Gejala daun kuning pucat

(Triharso, 2014)

erjadi klorosis pada daun (daun trotol


Cucumber Mozaik Virus kuning), belang hijau coklat.
Permukaan daun berlekuk lekuk
(bergelombang). Ukuran permukaan
Timun /
9 daun menjadi lebih kecil. Daun
Melon
berlepuh hijau gelap (blister). Daun
berbentuk mangkuk atau cawan.
Bercak hijau putih pada buah.
(Semangun, 2000)
Warna tulang daun berubah menjadi
kuning terang, mulai dari daun-daun
pucuk, berkembang menjadi warna
Gemini virus kuning yang jelas, tulang
daunmenebal dan daun menggulung
ke atas (cupping). Infeksi lanjut, daun-
daun mengecil dan berwarna kuning
10 Cabai
terang, tanaman kerdil dan biasanya
produksi buah menurun/tidak
berbuah.Gejala di lapangan di tiap
daerah biasanya tidak sama,
tergantung dari jenis varietas cabai,
ketinggian tempat dan lingkungan.
(Rusli, 2010)
Puruh akar

kerdil, $enderung layu pada hari panas


sedangkanakarnya akan mengalami
11 Terong pembengkakan.

(Ayuningtyas, 2008)

Tanaman tomat yang terin eksi


patogen ini menyebabkan daun
Ralstonia solanacearum
menjadi terkulai ke bawah (layu) dan
sistem pembuluh menjadi coklat,
batang tanaman akan terus tumbuh
12 Tomat
tinggi dan kurus, terbentuk lebih
banyak akar adventif di permukaan
batang sampai pada ruas tempat
terbentuknya bunga pertama.
(Bangun, 2016)
DAFTAR PUSTAKA

Agrios,G.N. 2012. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Ayuningtyas, T. 2008. Kepekaan Nematoda Puru Akar (Meloidogyne sp.) Terhadap Ekstrak Umbi
Gadung (Dioscorea hispida), Biji orok-orok (Clotalaria anagyroides), dan Biji Bengkuang
(Pachyrhizus erosus). [skripsi]. Malang: Universitas Brawijaya.

Bangun, Z, A, S. 2016. Ralstonia Solanacearum. Universitas Sumatera Utara.

Javandira, Cokorda. 2013. Pengendalian Penyakit Busuk Lunak Umbi Kentang Dengan
Memanfaatkan Agens Hayati Bacillys subtilis dan Pseudomonas fluorescens. HPT
Fakultas Pertanian UB, 1, (1): 90-97

Mujim, Subli. Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tumbuhan (Buku Ajar). 2009. Bandarlampung. Universitas
lampung.

Purwantisari, S. et al. (2008). Pengendalian Hayati Penyakir Lodoh (Busuk Umbi Kentang) Dengan
Agens Hayati Jamur-jamur Antagonis Isolat Lokal. Bioma, 10, (2): 13-19

Rusli, Eliza, S. 2010. Virus Gemini pada Cabai: Variasi Gejala dan Studi Cara Penularan. Buletin
Hama dan Penyakit Tumbuhan. 11, (1): 26-31

Semangun, 2001. Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Triharso. 2014. Dasar-dasar Perlindungan Tanaman. Yogyakarta: UGM Press.

Anda mungkin juga menyukai