Anda di halaman 1dari 15

BIOLOGI GULMA

A. ORGAN PERKEMBANGBIAKAN DAN PENYEBARAN GULMA


(Laporan Praktikum Teknik Pengendalian Gulma)

Oleh

Haitomi
1514121118
Kelompok 1

JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
DAFTAR ISI

COVER
DAFTAR ISI
Teki(Cyperus kyllingia).....................................................................................1
Rumput ganda rusa(Asystacia gangetica....................................................... ...2
Teki(Cyperus rotundus).......... ..........................................................................3
Patikan kebo(Euphorbia hirta)..........................................................................4
Rumput dawai (Eragrostis tenella)....................................................................5
Vernania cinerea.......................................................... ...................................6
Ageratum conyzides................................................................ .........................7
Ottochloa nodosa........................................................................ ..................8
Chromolaena odorata........................................................................................9
Rumput belulang (Eleusine indica)................................... ......................10
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
I. ISI

Adapun hasil pengamatan dan pembahasan adalah sebagai berikut:

Teki (Cyperus kyllingia)

Organ Perkembangbiakan : Biji dan rhizom


Alat bantu penyebaran : Biji gulma ini memiliki alat sabut,sehingga
dapat menempel pada binatang, dan manusia.
Biji gulma yang ringan dapat terbawa air dan
angin dalam penyebarannya.
Jenis perkembangbiakan : Generatif dan vegetatif
Cara pengendalian : Pengendaliannya dapat dilakukan dengan
membabat ataupun mencabut gulma ini pada
sekitaran lahan pertanian. Dan dapat
menggunakan pengendalian kimia dengan
menggunakan herbisida (Dalimartha, 2003).
Rumput ganda rusa (Asystacia gangetica)

Organ Perkembangbiakan : Biji


Alat bantu penyebaran :Biji gulma ini memiliki alat pengkait, sehingga
dapat menempel dibagian tubuh binatang, dan
manusia. Selain itu, biji gulma yang ringan
dapat terbawa oleh angin dalam
penyebarannya.
Jenis perkembangbiakan : Generatif
Cara pengendalian : Untuk pengendaliannya dapat dilakukan
penyiangan gulma dan pengolahan tanah yang baik.
Selain itu dapat juga dilakukan penyemprotan
menggunkan herbisida sesuai dengan dosis yang telah
ditentukan terlebih dahulu (Sukman, 1991).
Teki (Cyperus rotundus)

Organ Perkembangbiakan : berkembangbiak dengan umbi (stolon)


Alat bantu Penyebaran : Dengan menggunakan pengait
Jenis perkembangbiakan : Vegetatif dan generatif
Cara pengendalian : Pengendalian dari gulma ini dapat dilakukan
dengan cara mekanik yakni dengan membabat
gulma dengan menggunakan peralatan seperti
coret dan cangkul. Sedangkan untuk
pengendalian secara mekanik dapar dilakukan
dengan menggunakan herbisida sesuai dengan
dosis dan bahan aktif yang terkandung dalam
kemasan.
Patikan kebo (Euphorbia hirta)

Organ Perkembangbiakan : Stolon dan biji


Alat bantu penyebaran : Stolon pada patikan kebo merupakan salah
satu alat penyebaran dari patikan kebo sendiri,
karna stolon ini memiliki banyak cabang dan
memungkinkan sangat efektif untuk
penyebaran dari jenis gulma ini sendiri.
Sedangkan untuk bagian biji tidak kalah efektif
dengan stolon masalah pekembangbiakan
patikan kebo sendiri. Biji dapat terbawa oleh
angin dan transportasi.
Jenis perkembangbiakan : Vegetatif dan generatif
Cara pengendalian : Pengendalian dari gulma patikan kebo ini
dapat dilakukan dengan cara mekanik yakni dengan membabat gulma dengan
menggunakan peralatan seperti coret dan cangkul. Sedangkan untuk
pengendalian secara mekanik dapar dilakukan dengan menggunakan herbisida
sesuai dengan dosis dan bahan aktif yang terkandung dalam kemasan.
Rumput dawai (Eragrostis tenella)

Organ Perkembangbiakan : Biji


Alat bantu penyebaran : Biji rumput dawai ini sangat ringan sehingga
dapat menyebar dengan mudah melalui angin,
transportasi dan aliran air.
Jenis perkembangbiakan : Generatif
Cara pengendalian : Pengendalian dapat dilakukan dengan cara
manual yakni mencabut rumput dawai dengan
tangan yakni menyiangi gulma dengan cara
intesif.
Pengendalian dengan mekanis yakni
menggunakan alat seperti sabit, pacul.
Pengendalian dengan cara kimiawi
menggunakan jenis herbisida yang cocok dan
sesuai
Vernania cinerea

Organ Perkembangbiakan : Biji


Alat bantu penyebaran : Biji gulma ini memiliki alat bantu penyebaran
sayap, sehingga gulma ini dalam
penyebarannya dibantu oleh angin.
Jenis perkembangbiakan : generatif
Cara pengendalian : Pengendalian dengan mekanis yakni
menggunakan alat seperti sabit, pacul.
Pengendalian dengan cara kimiawi
menggunakan jenis herbisida yang cocok dan
sesuai
Ageratum conyzides

Organ Perkembangbiakan : Biji


Alat bantu penyebaran : Alat bantu penyebaran pada gulma ini adalah bulu
halus yang dibantu oleh manusia, binatang, air,
angin dll (Sostro Sudirja, 1979)
Jenis perkembangbiakan : Generatif
Cara pengendalian : Pengendalian gulma ini dengan metode
mekanis adalah dengan mencabut atau
membabat. Dengan tujuan untuk merusak
sistem perakaran dengan alat-alat pertanian
sehingga gulma mati. Melalui metode fisis
dengan membakar gulma dan melalui metode
kimia dengan herbisida, misalnya : glyphosate,
dalapon, dll
Ottochloa nodosa

Organ Perkembangbiakan : Biji


Alat bantu penyebaran : Alat bantu penyebaran pada gulma ini adalah bulu
halus yang dibantu oleh manusia, binatang, air,
angin dll
Jenis perkembangbiakan : generatif
Cara pengendalian : Pengendalian gulma ini dengan metode
mekanis adalah dengan mencabut atau
membabat. Dengan tujuan untuk merusak
sistem perakaran dengan alat-alat pertanian
Chromolaena odorata

Organ Perkembangbiakan : Biji


Alat bantu penyebaran : biji pecah dan terbawa angin, lalu jatuh ke
tanah, biji tersebut dapat dengan mudah
berkecambah. Dalam waktu dua bulan saja,
kecambah dan tunas-tunas telah terlihat
mendominasi area. Kepadatan tumbuhan bisa
mencapai 36 batang tiap meter persegi, yang
berpotensi menghasilkan kecambah, tunas, dan
tumbuhan dewasa berikutnya
( Prawiradiputra, 2007)
Jenis perkembangbiakan : Generatif
Cara pengendalian : dengan cara mekanis (dibabad) atau dengan
cara hayati (dengan serangga atau kompetisi
dengan vegetasi lain). Pengendalian dengan
kombinasi mekanis dan herbisida lebih baik
daripada hanya dengan herbisida saja
Rumput belulang (Eleusine indica)

Organ Perkembangbiakan : Biji


Alat bantu penyebaran : Biji gulma ini memiliki alat bantu penyebaran
sayap, sehingga gulma ini dalam
penyebarannya dibantu oleh angin.
Jenis perkembangbiakan : Generatif
Cara pengendalian : Pengendalian gulma jenis ini dengan cara
pengolahan lahan secara optimal dan terus melakukan
penyiangan secara intensif. Selain itu juga dapat
dilakukan pengendalian secra mekanis dengan
mencabut satu persatu gulma ini dan secara kimiawi
dengan menggunakan bahan kimia yakni herbisida
(Rukmana, 1999).
II. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan praktikum kali ini adalah sebagai berikut:

1. Organ perkembangbiakan gulma terdapat dua jenis diantaranya generatif dan


vegetatif.
2. Gulma yang termasuk kedalam jenis perkembangan vegetatif diantaranya
adalah Chromolaena odorata, Ageratum conyzides, Vernania cinerea,
jalamparan (Digitaria ciliaris), rumput belulang (Eleusine indica), Asystacia
gangetica, rumput dawai (Eragrostis tenella)
3. Gulma yang memiliki dua jenis perkembangbiakan (vegetatif dan generatif)
adalah teki (Cyperus kulingia), Cyperus rotundus dan patikan kebo
(Euphorbia hirta)
DAFTAR PUSTAKA

Barus. 2003. Pengendalian Gulma di Perkebunan. Kanisius. Yogyakarta.

Dalimartha. 2003. Atlas Tumbuhan Obat Jilid 3. Puspa Swara. Jakarta

Mugnisjah et al. 1994. Panduan Praktikum dan Penelitian Bidang Ilmu dan
Teknologi Benih. Raja Grafindo Persada .Jakarta.
Mulmulyani, Sutedjo.1994. Gulma dan Pengendaliannya. Bineka Cipta. Jakarta

Prawiradiputra, B.R. 2007. Bahan komposisi vegetasi padang rumput alam


akibat pengendalian kirinyu (Chromolaena odorata (L) R.M. King and
H. Robinson)di Jonggol, Jawa Barat. Thesis, Fakultas Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor.

Rukmana. 1999. Gulma dan Teknik Pengendalian. Kanisius. Yogyakarta.

Sukman. 1991. Gulma dan Teknik Pengendaliannya. Rajawali Press. Jakarta.

Tjtrosoepomo. 2001. Morfologi Tumbuhan. Gadjah Madha University Press.


Yogyakarta

Wudianto, Rini.1993. Pengendalian Gulma. Penebar Swadaya. Jakarta.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai