Anda di halaman 1dari 10

ACARA I

IDENTIFIKASI GULMA

(CHROMOLAENA ODORATA )

1 . Nama Gulma :

- Latin : Chromolaena Odorata L


- Indonesia : Kirinyuh
- Daerah : Rumput Minjangan atau Semak Bunga Putih

2 . Deskripsi :

- Akar :
Sistemnya radix primaria (akar tunggang). Bentuknya fusiformis (tombak)
dan menjalar pada pangkalnya.
- Batang :
memiliki batang yang tegak, berkayu, ditumbuhi rambut-rambut halus,
bercorak garis-garis membujur yang paralel, tingginya mencapai 100-200
cm, bercabang-cabang dan susunan daun berhadapan
- Daun :
Daunnya berbentuk oval, bagian bawah lebih lebar, makin ke ujung
makin runcing. Panjang daun 6-10 cm dan lebarnya 3-6 cm. Tepi daun
bergerigi, menghadap ke pangkal. Letak daun juga berhadap - hadapan.
- Bunga :
Karangan bunga terletak di ujung cabang (terminal), dan setiap karangan
terdiri atas 2035 bunga. Warna bunga pada saat muda kebiru-biruan,
semakin tua menjadi coklat. Waktu berbunga serentak pada musim
kemarau selama 34 minggu.
- Buah :
Berupa buah yang kelopaknya tertinggal sebagai pappus (jambul).
Sehingga bisa dianggap tanaman ini tidak berbuah.
- Biji :
Kirinyuh memiliki kemampuan mendominasi area dengan sangat cepat.
Hal ini didukung karena jumlah biji yang dihasilkan sangat melimpah.
Setiap tumbuhan dewasa mampu memproduksi sekitar 80 ribu biji setiap
musim. Pada saat biji pecah dan terbawa angin, lalu jatuh ke tanah, biji
tersebut dapat dengan mudah berkecambah. Dalam waktu dua bulan saja,
kecambah dan tunas-tunas telah terlihat mendominasi area. Kepadatan
tumbuhan bisa mencapai 36 batang tiap meter persegi, yang berpotensi
menghasilkan kecambah, tunas, dan tumbuhan dewasa berikutnya
(Wikipedia 2010).

3 Klasifikasi :
Ilmiah :
Klasifikasi Chromolaena odorata L. menurut Wikipedia,(2010) adalah:
- Kingdom : plantae
- Diviso : Magnoliohyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Sub-kelas : Asterales
- Familia : Asteraceae
- Genus : Chromolaena
- Spesies : Chromolaena odorata.

Umum : Siklus hidup, Habitat, Bentuk Daun

a) Siklus Hidup : Kirinyuh merupakan gulma yang dapat hidup lebih dari
satu tahun hingga beberapa tahun (perennial). Kirinyuh memiliki
kemampuan mendominasi area dengan sangat cepat. Hal ini didukung
karena jumlah biji yang dihasilkan sangat melimpah. Pada saat biji
pecah dan terbawa angin, lalu jatuh ke tanah, biji tersebut dapat
dengan mudah berkecambah. Dalam waktu dua bulan saja, kecambah
dan tunas-tunas telah terlihat mendominasi area (Wikipedia 2010).
b) Habitat : Gulma ini dapat tumbuh baik pada semua jenis tanah dan
akan tumbuh lebih baik lagi bila mendapat cahaya matahari yang
cukup. Kondisi yang ideal bagi gulma ini adalah wilayah dengan
curah hujan > 1.000 mm/tahun. Gulma ini tidak tahan terhadap
naungan, namun demikian di Indonesia dan negara-negara Asia
lainnya krinyu banyak dijumpai di perkebunan karet, kelapa sawit,
kelapa, jambu mente dan sebagainya (Wikipedia 2010).
c) Bentuk Daun : Bentuk daun oval dan bagian bawahnya lebih lebar,
makin ke ujung makin runcing (Wikipedia 2010).

4 Daerah Asal :
- krinyu berasal dari Amerika Tengah, tetapi kini telah tersebar di daerah
tropis dan subtropik.

5 Ditribusi :
- Dunia : Di Afrika, gulma padang rumput ini digolongkan pada gulma
yang paling berbahaya selain dari alangalang (Imperata cylindrica), puteri
malu (Mimosa sp.), sadagori (Sida acuta), Commelina sp., Hyptis sp. Dan
saliara (Lantana camara) karena mengganggu padang rumput dengan
mengurangi produktivitas dan mengurangi diversitas jenis-jenis rumput.
Gulma berkayu ini tidak hanya tumbuh di daratan Afrika, tetapi juga di
pulau-pulau sekitarnya seperti Pulau Madagaskar dan Mascarene. Tidak
hanya di Asia dan Afrika, gulma ini juga ternyata sudah masuk ke
Australia. Pada tahun 1994 kirinyuh telah berada di Queensland
(Department Of Natural Resources, Mines And Water, 2006).
- Indonesia : Widayanto (2004) memperkirakan bahwa kirinyuh menyebar
di kepulauan Indonesia sejak Perang Dunia II. Dengan penyebaran itu kini
kirinyuh dapat dijumpai di semua pulau-pulau besar di Indonesia. Di lain
pihak Sipayung et al. (1991) memperkirakan kirinyuh telah ada di
Indonesia sebelum tahun 1912. Namun demikian, laporan pertama yang
menyangkut kerugiannya terhadap ternak baru dilaporkan pada tahun 1971,
yaitu mengenai keberadaan kirinyuh di cagar alam Pananjung, Jawa Barat,
yang merugikan banteng di suaka alam tersebut karena rumput pakannya
berkurang akibat invasi gulma berkayu ini. Kirinyuh tidak hanya
ditemukan di Pulau Jawa, tetapi juga ditemukan di seluruh Indonesia
seperti di Sumatera, di Kalimantan, di Lombok, Sumbawa, Flores,
Sulawesi dan Irian Jaya.

6 Propagasi dan Cara Penyebarannya (Propagation and Dispersal) :


- Cara propagasi ialah dengan melakukan kompetisi interspesifik dengan
tanaman budidaya baik di atas maupun di bawah permukaan tanah seperti
kompetisi cahaya matahari, air, karbondioksida, unsur hara, dan oksigen.
Jika hal ini tetap berlanjut dan kebutuhan-kebutuhan tersebut terbatas
maka dapat menyebabkan pertumbuhan tanaman budidaya terhambat
( Prawiradiputra, 2007)
- Cara penyebarannya : biji pecah dan terbawa angin, lalu jatuh ke tanah,
biji tersebut dapat dengan mudah berkecambah. Dalam waktu dua bulan
saja, kecambah dan tunas-tunas telah terlihat mendominasi area.
Kepadatan tumbuhan bisa mencapai 36 batang tiap meter persegi, yang
berpotensi menghasilkan kecambah, tunas, dan tumbuhan dewasa
berikutnya ( Prawiradiputra, 2007)

7 Tingkat Pentingya pada Bidang Pertanian dan Lingkungan (Agricultural


Andenvironmental Importances) :
- Masalah umum yang ditimbulkan pada tanaman budidaya :
1. Secara umum, tumbuhan ini menyandang status sebagai gulma
atau tumbuhan pengganggu, yang merupakan kompetitor tanaman
budidaya, terutama dalam hal penyerapan air dan unsur hara.
2. Menghambat/ menekan pertumbuhan bahkan meracuni tanaman
budidaya dengan mengeluarkan zat alelopat.
3. Mempersulit pemeliharaan tanaman seperti pemupukan,
penggemburan tanah, dan pengendalian OPT, terutama disebabkan
oleh akar Kirinyuh yang tunggang dan kuat menancap di tanah.
4. Mengganggu dan mempersulit aktivitas manusia dalam budidaya
tanaman sejak pratanam sampai pascapanen seperti halnya sanitasi
kebun atau lahan budidaya ( Prawiradiputra, 2007).

- Masalah Khusus pada Tanaman Budidaya Tertentu : Gulma dapat


menyebabkan kerugian pada berbagai bidang kehidupan. Pada bidang
pertanian, gulma dapat menurunkan kuantitas hasil tanaman. Penurunan
kuantitas hasil tersebut disebabkan oleh adanya kompetisi gulma dengan
tanaman dalam memperebutkan air tanah, cahaya matahari, unsur hara,
ruang tumbuh dan udara yang menyebabkan pertumbuhan tanaman
terhambat. Pertumbuhan tanaman yang terhambat akan menyebabkan hasil
menurun. Besarnya penurunan hasil tanaman tergantung pada varietas
tanaman, kesuburan tanah, jenis dan kerapatan gulma, lamanya kompetisi
dan tindakan budidaya ( Prawiradiputra, 2007)
- Masalah pada lingkungan : Ada empat alasan pokok mengapa kirinyuh
digolongkan sebagai gulma yang sangat merugikan bagi lingkungan
sekitar : (1) dapat mengurangi kapasitas tampung padang penggembalaan,
(2) dapat menyebabkan keracunan, bahkan mungkin sekali kematian
ternak, (3) menimbulkan persaingan dengan rumput pakan, sehingga
mengurangi produktivitas padang rumput, dan (4) dapat menimbulkan
bahaya kebakaran terutama pada musim kemarau ( Prawiradiputra, 2007)

8 Nilai Positif
Meskipun Kirinyuh merupakan gulma yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman, namun gulma ini memiliki nilai positif karena dapat
memberikan manfaat yang cukup besar bagi mahluk hidup khususnya manusia.
Marthen (2007) memaparkan berbagai hal yang menuntungkan dengan
memanfaatkan tanaman semak bunga putih sebagai pakan ternak yaitu :
1. Kandungan protein tinggi (21 36%) setara dengan lamtoro, turi dan
gamal
2. Produksi Protein kasar 15 ton/ha/tahun
3. Memiliki keseimbangan asam amino yang baik untuk ternak monogastrik
4. Degradabilitas efektif dalam rumen > 80%
5. Palatabilitas lebih baik dari gamal
6. Suplementasi sampai 30 % dalam ransum meningkatkan konsumsi dan
pertumbuhan ternak kambing.
Chromolaena odorata) adalah salah satu tumbuhan yang dapat digunakan
sebagai larvasida alami. Tumbuhan ini mengandung senyawa fenol, alkaloid,
triterpenoid, tanin,flavonoid (eupatorin) dan limonen. Kandungan tanin yang
terdapat dalam daun kirinyuh adalah 2,56% (Romdonawati, 2009).
Pemanfaatan semak bunga putih (chromolaena odorita) ini diberikan kepada
unggas dalam bentuk teung setelah semak bunga putih dikeringkan dan digiling
sehingga bentuknya menjadi tepung. Pemberian tepung semak bunga putih
dicampur dengan bahan pakan yang lain dengan persentase yang berbeda dalm
ransum sehingga dapat dilihat bagaimana palatibiltas konsumsi pertambahan
bobot badan maupun konversi ransumnya terhadap ayam pedaging (Ginting,
2009)
Kirinyu (Chromolaena odorata) adalah salah satu tumbuhan yang dapat
digunakan sebagai larvasida alami. Tumbuhan ini mengandung senyawa fenol,
alkaloid, triterpenoid, tanin,flavonoid (eupatorin) dan limonen. Kandungan tanin
yang terdapat dalam daun kirinyuh adalah 2,56% (Romdonawati, 2009).
DAFTAR PUSTAKA

Departmen Of Natural Resources, Mines And Water. 2006. Siam Weed Declared
no.1 . Natural Resources, Mines And Water, Pesr. Series. Queensland,
Australia

Ginting, J. 2009. Pengaruh Semak Bunga Putih (Chromolaena odorata) Dalam


Ransum Terhadap Performans Ayam Pedaging Umur DOC - 42 Hari.
USU, Medan

Marthen L.2007. Pemanfaatan Semak Bunga Putih (Chromolena Odorata)


Untuk Peningkatan Produksi Tanaman dan Ternak. Fakultas
Peternakan Universitas Nusa Cendana , Kupang. NTT

Prawiradiputra, B.R. 2007. Bahan komposisi vegetasi padang rumput alam


akibat pengendalian kirinyu (Chromolaena odorata (L) R.M. King and
H. Robinson)di Jonggol, Jawa Barat. Thesis, Fakultas Pascasarjana
Institut Pertanian Bogor.

Romdonawati.2009. Arti, Peran, dan Klasifikasi Gulma.


http://elisal.ugm.ac.id/file/ .Diakses tanggal 1 November 2015

Sipayung, A., R.D. De Chenon And P.S. Sudharto. 1991. Observations on


Chromolaena odorata (L.) R.M. King and H. Robinson in Indonesia.
Second International Workshop on the Biological Control and
Management of Chromolaena odorata.Biotrop, Bogor.

Widayanto.2004. Penyebaran dan Arti Penting Gulma. Fakultas Pertanian,


Universitas Lambung Mangkurat

Wikipedia.2010.Gulma Semak Putih ( Chromolena Odorata).


http://www.wikipedia.com . Diakses tanggal 1 November 2015
LAMPIRAN

Gambar Tumbuhan Kirinyuh

(CHROMOLAENA ODORATA )

Gambar tumbuhan Kirinyuh yang tumbuh dan hidup di dataran rendah pada lahan
perkebunan pepaya yang awalnya merupakan lahan kosong yang tidak terpelihara.
LAPORAN PRAKTIKUM
PENGELOLAAN GULMA

ACARA I

IDENTIFIKASI GULMA

(CHROMOLAENA ODORATA )

Oleh :
I Gede Asena Pradana
C1M 013 080
UNIVERSITAS MATARAM
FAKULTAS PERTANIAN
2015

Anda mungkin juga menyukai