LAPORAN LENGKAP
ADITYA SOEMANTRI
i
PENGARUH PERTUMBUHAN KACANG TANAH
(Arachis hypogaea L.) TERHADAP PEMBERIAN
PUPUK HAYATI MIKORIZA
LAPORAN LENGKAP
ADITYA SOEMANTRI
E 281 15 115
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Menyetujui,
Disahkan oleh :
a.n Dosen Penangung Jawab Praktikum
Koordinator Umum Praktikum Integrasi
Semester Ganjil Tahun 2017-2018
iii
PERNYATAAN KEASLIAN
1. Karya ilmiah ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa
bantuan pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing.
2. Dalam karya ilmiah ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai
acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalam
daftar pustaka.
3. Pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat
penyimpangan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia
menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karena
karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang berlaku diperguruan
tinggi ini.
ADITYA SOEMANTRI
E 281 12 115
iv
RINGKASAN
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) secara ekonomi merupakan tanaman kacang-
kacangan yang menduduki urutan kedua setelah kedelai, sehingga berpotensi
untuk dikembangkan karena memiliki nilai ekonomi tinggi dan peluang pasar
dalam negeri yang cukup besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pertumbuhan dan produksi kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dengan
pemberian mikorza dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman kacang
tanah (A. hypogaea), untuk mendapatkan dosis pupuk yang tepat pada metode
pemberian pupuk secara konvensional menggunakan Komponen Tumbuh Tinggi
Tanaman, Jumlah Daun Tanaman. Praktek lapang Budidaya Tanaman
dilaksanakan di lahan praktek Fakultas Pertanian Universitas Tadulako
dilaksanakan mulai tanggal 21 Oktober sampai dengan tanggal 02 Desember
2017. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) Satu faktor
yaitu Pemberian PuPuk hayati mikoriza dengan 4 perlakuan yaitu FM1 = 36gr
/Tetak, FM2= 48 gr /petak, FM3 = 60 gr/petak, FM4 = 72gr/petak (FM1) setiap
perlakuan di ulang sebanyak 5 kali sehingga menghasilkan 20 unit bedengan
percobaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian mikoriza pada
tanaman dengan menggunakan dosis pupuk yang berbeda tidak berpengaruh nyata
terhadap pertumbuhan tinggi tanaman dan juga tidak berpengaruh nyata terhadap
Jumlah Daun Tanaman dikarenakan karena dosis mikorriza yang digunakan tidak
sesuai sehingga akar taman tidak dapat menyerap unsur hara dengan baik sehigga
dan mempengaruhi ukuran dari polong kacang tanah. karena jumlah daun lebih
dipengaruhi oleh faktor genetik dari tanaman kacang tanah yang menyebabkan
jumlah daun yang hampir sama.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
Laporan lengkap ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
1. Dr. Ir. Usman Made, MP. sebagai Dosen Penanggung Jawab Mata Kuliah
Budidaya Tanaman.
Tanaman.
Lengkapini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kehilafan.
Olehnya itu dengan penuh rasa rendah hati penulis menerima kritikan dan saran
yang sifatnya membangun. Semoga laporan ini dapat memberikan manfaat kepada
pembacanya. Amin
Penyusun
vi
DAFTAR ISI
Halaman
vii
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 15
4.1 Komponen Tumbuh ..................................................................................... 15
4.1.1 Tinggi Tanaman .............................................................................. 15
4.1.2 Jumlah Daun Tanaman .................................................................... 16
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 17
5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 17
5.2. Saran ............................................................................................................ 17
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BIODATA PENYUSUN
viii
TABEL
Nomor Halaman
ix
BAB I PENDAHULUAN
peluang pasar dalam negeri yang cukup besar. Biji kacang tanah dapat digunakan
langsung untuk pangan dalam bentuk sayur, digoreng atau direbus, dan sebagai
bahan baku industri seperti keju, sabun dan minyak, serta brangkasannya untuk
berada di bawah potensi produksi. Hasil kacang tanah lokal baru mencapai 1,45 t
ha-1 , lebih rendah dibanding dengan potensi hasil varietas unggul seperti;
varietas Panter dan Singa yang dapat mencapai hasil 4,5 t ha-1 (Adisarwanto,
2000). Hal ini menunjukkan bahwa hasil tanaman kacang tanah masih dapat
ditingkatkan, walaupun saat ini tersedia beberapa varietas unggul namun belum
banyak diketahui oleh petani, dan petani lebih mudah memasarkan varietas lokal
yang mempunyai bentuk biji dan polong yang disukai oleh konsumen serta
(Adisarwanto, 2000).
1
1.2 Tujuan
1. Mendapatkan dosis pupuk yang tepat pada metode pemberian pupuk secara
konvensional.
1.3 Manfaat
2
BAB II TINJAUAN
dan hasil biji kering. Beberapa manfaat lain dari mikoriza adalah dapat
dapat memanfaatkan hara yang tidak tersedia menjadi tersedia bagi tanaman.
dan pupuk organik berupa pupuk kandang. Pemupukan dilakukan sebagai salah
satu upaya peningkatan produktivitas kacang tanah. Pemilihan pupuk yang tepat
antara lain apabila tidak disterilisasi dengan baik, maka pupuk kandang cenderung
mengandung bibit penyakit dan hama bagi tanaman. Penggunaannya juga harus
pupuk kandang sapi harus dilakukan pengomposan dengan rasio C/N di bawah 20
3
2.2 Landasan Teori
golongkan menjadi tipe tegak dan menjalar. Tanaman kacang tanah yang bertipe
tegak mempunyai cabang percabangan banyak dan lurus. Pada tanaman kacang
tanah yang tipe menjalar pertumbuhan cabang lebih mengarah ke atas. batang
utama kacang tanah tipe menjalar rata-rata lebih panjang dari yang bertipe tegak.
Umur tanaman kacang tanah tipe tegak berkisar antara 100-120 hari, sedangkan
Dilihat dari kandungan gizinya, kacang tanah memiliki nilai gizi yang
tinggi. Kadar protein mencapai 25 g per 100 g. Protein kacang merupakan protein
vegetarian dan orang yang mengkonsumsi sedikit daging. Kadar lemak kacang
tanah merupakan bahan pangan sumber minyak. Kadar lemak kacang tanah
mencapai 43 g per 100 g. Kacang tanah kaya akan asam lemak tidak jenuh yang
tanah berkecambah. Daun berikutnya berupa daun tunggal dan berbentuk bundar.
4
bersirip genap, terdiri atas empat anak daun dengan tangkai daun agak panjang.
Helaian anak daun ini beragam ada yang berbentuk bulat, elips dan agak lancip
tergantung varietasnya. Permukaan daun ada yang tidak berbulu dan ada yang
berbulu. Bulu daun ada yang hanya sedikit dan pendek, sedikit dan panjang,
banyak dan pendek, ataupun banyak dan panjang (Tim Bina karya Tani, 2009).
Batang tanaman kacang tanah tidak berkayu dan berbulu halus, ada yang
tumbuh menjalar dan ada yang tegak. Tinggi batang rata-rata sekitar 50 cm, tetapi
ada juga yang mencapai 80 cm. Tanaman yang bertipe menjalar tumbuh ke segala
arah dan dapat mencapai garis tengah 150 cm. Bagian bawah batang merupakan
3-6, sedangkan tipe menjalar dapat membentuk 10 cabang primer. Pada cabang
primer terbentuk cabang sekunder dan kemudian tumbuh cabang tersier. Batang
dan cabang kacang tanah terbentuk bulat, bagian atas batang ada yang terbentuk
cm. Bagian akar tunggang tersebut akan tumbuh akar cabang dan diikuti oleh akar
serabut. Akar kacang berfungsi sebagai penopang berdirinya tanaman serta alat
penyerap air dan zat-zat hara serta mineral dalam tanah. Cabang dan akar rambut
berperan untuk memperluas permukaan akar guna meningkatkan daya serap akar
tanaman tersebut. Pada pangkal dan cabang akar tunggang kacang tanah biasanya
5
terdapat bintil-bintil bakteri Rhizobium yang berperan dalam penyerapan nitrogen
yang disebut ginofora, yang nantinya akan menjadi tangkai polong. Mula-mula
ginofora tadi mengarah ke bawah dan selanjutnya masuk ke dalam tanah. Pada
tumbuh memanjang dan mencapai ukuran antara 6-18 cm. Kacang tanah yang tipe
pertumbuhannya tegak, ginofora yang terbentuk panjang. hal ini menjadi catatan
bahwa tidak semua ginofora dapat masuk ke dalam tanah, terutama pada tipe
tegak, ginofora yang terbentuk dari bunga terletak di bagian atas cabang, sehingga
2005).
dan suhu hangat. Kacang tanah dapat tumbuh pada lahan yang memiliki
oleh faktor lingkungan, seperti tanah, temperatur, sinar matahari, hujan, kecepatan
6
angin dan faktor-faktor iklim lainnya. Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi
merupakan faktor yang sulit dikendalikan. 9 Kacang tanah sangat cocok ditanam
pada jenis tanah lempung berpasir, liat berpasir, atau lempung liat.
adalah 6.5 dengan sistem drainase yang baik. Drainase yang baik menciptakan
aerasi yang baik pula sehingga akar tanaman akan lebih mudah menyerap air, hara
nitrogen dan oksigen. Tingkat kesuburan tanah dipengaruhi oleh kandungan atau
kecukupan unsur hara dalam tanah. Semakin tinggi tingkat kesuburan tanah maka
semakin banyak unsur hara yang tersedia bagi tanaman. Semua tanaman termasuk
kacang tanah memerlukan unsur hara esensial makro (C, H, O, N, P, K, Ca, Mg,
dan S) dan mikro (Fe, Mn, Cu, Zn, Mo, B, dan Cl). Kebutuhan hara tersebut
diperoleh dari udara, air, tanah, sisa-sisa tanaman dan pupuk. Semua unsur hara
esensial tersebut harus tersedia dalam jumlah yang optimum sesuai dengan
kebutuhan kacang tanah dan mudah diserap agar dicapai hasil maksimal. Menurut
Pitojo (2005), menyatakan bahwa kacang tanah tumbuh paling baik dalam kisaran
suhu udara 25-35o C. Suhu tanah yang menjadi faktor penentu dalam
perkecambahan biji dan pertumbuhan awal tanam. Suhu ideal untuk pertumbuhan
ginofor sekitar 30-34o C dan suhu optimal perkecambahan benih berkisar 20-30o
Naungan lebih dari 30% akan menurunkan hasil kacang tanah karena
7
pembentukan ginofor akan mengurangi jumlah ginofor sedangkan intensitas
cahaya yang rendah saat pengisian polong akan menurunkan jumlah dan berat
dikehendaki iklim yang kering untuk membantu pemasakan polong karena iklim
udara untuk tanaman kacang tanah berkisar antara 65%. Curah hujan yang tinggi
tidak menjamin produksi kacang tanah yang dihasilkan akan tinggi pula.
merata dari pertumbuhan sampai panen yang baik yaitu 300-500 mm. Curah hujan
yang terlalu banyak pada awal tumbuh akan menekan pertumbuhan dan
menurunkan hasil. Bila curah hujan agak banyak pada periode pemasakan polong
maka polong akan pecah dan biji berkecambah karena penundaan saat panen.
Mikoriza adalah asosiasi mutualistik antara fungi dan akar tanaman yang
8
Mikoriza merupakan jenis mikroba tanah yang mempunyai kontribusi
dalam penyerapan unsur hara, seperti fosfat (P), kalsium (Ca), natrium (N),
mangan (Mn), kalium (K), magnesium (Mg), tembaga (Cu), dan air. Hal ini
bidang penyerapan akar dengan adanya hifa eksternal yang tumbuh dan
P2O2 45 kg/ha dan K2O 50-60 kg/ha. Tanah yang kurang bahan organiknya
cukup 25-50 kg/ha dan untuk memenuhi kebutuhan N tersebut lewat penambatan
2.3 Hipotesis
tersebut.
produksinya
9
BAB III. METODE PENELITIAN
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis menulis, meter,
ember, gembor, cangkul, sekop, dan kamera. Adapun bahan yang digunakan
adalah tanah, pupuk organik, pupuk hayati fungi mikoriza, dan benih kacang
tanah.
Faktor pertama adalah dosis pupuk hayati (FM) yang terdiri dari 5 level yaitu
10
3.4 Prosedur Penelitian
bedengan untuk media tanam kacang tanah dengan ukuran bedengan yang
kedalam ember yang berisi air. Benih kacang tanah yang tenggelam adalah benih
kacang tanah yang baik sedangkan yang terapung adalah benih kacang tanah yang
kurang baik. Setelah itu benih direndam selama beberapa menit untuk merangsang
perkecambahan.
3.4.3 Penanaman
membenamkan benih ke dalam lubang tanam sebanyak 2 biji. Pada saat proses
3.4.4 Pemupukan
tanah atau persiapan media tanam dengan menggunakan pupuk kandang sebanyak
6 kg perbedeng dan pada saat penanaman benih, dengan cara menabur pupuk
11
hayati fungi mikoriza disekitar benih kacang tanah yang dibenam sebanyak 36
gram/petak.
3.4.5 Pemeliharaan
uji F pada taraf α=5%. Jika analisis keragaman menunjukkan adanya pengaruh
12
yang signifikan, maka dilanjutkan dengan uji Beda Nyata Jujur (BNJ) dengan
taraf α=5%.
13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Di karenakan terdapat Infeksi yang di hasilkan oleh mikoriza kurang optimal pada
perakaran tanaman di sebabkan karena pada tanaman kacang tanah belum terdapat
akar pada tanaman kacang tanah (Rahayu, 2005). proses infeksi mikoriza
dipengaruhi oleh faktor kepekaan inang, faktor iklim, dan faktor kepekaan
Selanjutnya suhu tanah akan mempengaruhi kapasitas dan derajat infeksi mikoriza
pada tanaman .
14
Tabel 2.Pengamatan Jumlah Daun Tanaman Kacang Tanah
( Arachis Hypogea.L)
pengamatan minggu ke-
Perlakuan
1 2 3 4 5 6 7
FM1 21,4tn 23,3tn 62,3tn 46,4tn 79,4tn 35,8tn 70,8tn
FM2 18,2tn 28,6tn 54,3tn 42,3tn 61,9tn 31,9tn 70,5tn
FM3 5,5tn 10,5tn 49,2tn 36,6tn 50,0tn 17,1tn 46,8tn
FM4 11,4tn 13,9tn 42,6tn 41,0tn 55,8tn 26,7tn 59,1tn
hayati mikoriza tidak berpengaruh nyata pada jumlah daun tanaman kacang tanah.
Pemberian pupuk hayati mikoriza berpengaruh tidak nyata pada semua perlakuan.
Hal ini karena pada pertumbuhan vegetatif pada tanaman kacang tanah lebih di
berfungsi membentuk asam amino dan protein yang dimanfaatkan dalam memacu
15
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
unsur hara, seperti fosfat (P), kalsium (Ca), natrium (N), mangan (Mn),
5.2 Saran
Saya harap ada penelitian lebih lanjut buat penelitian ini karena banayak
sekali kekurangan yang ada, dan saya harap yang meneliti selanjutnya agar
16
DAFTAR PUSTAKA
Astawan, M., 2009. Sehat dengan Hidangan Kacang dan Biji-bijian. Penebar
Swadaya, Jakarta
17