SALSABILA PRATIWI
Oleh
SALSABILA PRATIWI
E 281 19 083
ii
LEMBAR PENGESAHAN
Judul
Nama
: Salsabila Pratiwi
Stambuk
: E281 19 083
Mengetahui,
ii
i
Koordinator Asisten Asisten Penanggung Jawab
Mengetahui,
DosenPenanggungJawabPraktikum
MatakuliahMetodePenelitiandan Penulisan Ilmiah
Mentimun atau timun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis
Asia Utara, tetapi sebagian lagi menduga berasal dari Asia Selatan. Para
dibudidayakan oleh manusia seribu (1000) tahun yang lalu. Adapun tujuan
ii
i
dari praktikum metode penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian
pupuk kotoran dan dosis pupuk setiap bedeng. Jenis pupuk kotoran yang
digunakan yaitu pupuk kotoran ayam dan pupuk kotoran kambing, dosis
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
Universitas Tadulako.
ii
i
1. Dr.sc.agr.Ir. Henry Novero Barus, M.Sc. Selaku Dosen
Penulisan Ilmiah
paktikum ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan. Olehnya
itu,dengan penuh rasa rendah hati menerima kritikan dan saran yang
kepada pembacanya.
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.............................................................................. i
HALAMAN JUDUL..................................................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................
RINGKASAN .....................................................................................................
KATA PENGANTAR...............................................................................
v
DAFTAR ISI........................................................................................................
DAFTAR TABEL ..............................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
ii
i
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarB el akang..........................................................................
1
1.2 RumusanMasalah.......................................................................
2
1.3 TujuanPraktikum........................................................................
2
1.4 ManfaatPraktikum......................................................................
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PenelitianTerdahulu...................................................................
4
2.2 TanamanMentimun....................................................................
5
2.3SyaratTumbuhTanamanMentimun.................................................
8
2.4 PupukKotoranAyam..................................................................
9
2.5 Hipotesis.............................................................................................
ii
i
DAFTAR TABEL
vii
i
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran la. Data pengamatan periode muncul tunas (hari) umur 4 HST pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambingError! Bookmark not defined.
Lampiran lb. Sidik ragam periode muncul tunas (hari) umur 4 HST pada berbagai
dosis pupuk kandang ayam dan kambing.............................................................33
Lampiran 2a. Data pengamatan tinggi tanaman mentimun umur 2 MST pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing...............................................33
Lampiran 2b. Sidik ragam tinggi tanaman mentimun umur 2 MST pada berbagai
dosis pupuk kandang ayam dan kambing.............................................................33
Lampiran 3a. Data pengamatan tinggi tanaman mentimun umur 4 MST pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing...............................................34
Lampiran 3b. Sidik ragam tinggi tanaman mentimun umur 4 MST pada berbagai
dosis pupuk kandang ayam dan kambing.............................................................34
Lampiran 4a. Data pengamatan jumlah daun tanaman mentimun umur 2 MST pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing...............................................34
Lampiran 4b. Sidik ragam jumlah daun tanaman mentimun umur 2 MST pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing...............................................35
Lampiran 5a. Data pengamatan jumlah daun tanaman mentimun umur 4 MST pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing...............................................35
Lampiran 5b. Sidik ragam jumlah daun tanaman mentimun umur 4 MST pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing...............................................35
Lampiran 6a. Data pengamatan rata-rata bobot buah tanaman mentimun pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing...............................................36
Lampiran 6b. Sidik ragam rata-rata bobot buah tanaman mentimun pada berbagai
dosis pupuk kandang ayam dan kambing.............................................................36
Lampiran 7a. Data pengamatan diameter buah tanaman mentimun pada berbagai
dosis pupuk kandang ayam dan kambing.............................................................36
Lampiran 7b. Sidik ragam diameter buah tanaman mentimun pada berbagai dosis
Mentimun atau timun (Cucumis sativus L.) merupakan salah satu jenis
sayuran dari family Cucurbitales yang sudah populer di seluruh dunia. Menurut
sejarahnya tanaman mentimun berasal dari benua Asia. Beberapa sumber literatur
menyebutkan daerah asal tanaman mentimun adalah daerah Asia Utara, tetapi
sebagian lagi menduga berasal dari Asia Selatan. Para ahli tanaman memastikan
daerah asal tanaman mentimun adalah India, tepatnya di lereng gunung Himalaya.
Pertama kali tanaman mentimun dibudidayakan oleh manusia seribu (1000) tahun
tanaman mentimun keseluruh dunia. Di Cina mentimun dikenal dua abad sebelum
dan lain-lain. Buah mentimun dapat juga dimanfaatkan untuk kosmetik kerut,
Kandungan serat buah mentimun yang tinggi berguna untuk melancarkan buang air
peluang eksport juga semakin besar. Beberapa negara yang dijadikan sasaran
Belanda (samadi, 2002) . Pemupukan adalah salah satu pemeliharaan yang utama
untuk mendapatkan hasil yang optimal. Peranan suplai unsur hara untuk tanaman
Tanpa air, semua makhluk hidup di bumi tidak akan bertahan hidup. Demikian
pula untuk tanaman. Air akan diserap bersama unsur pupuk, untuk keperluan
hidupnya. Air juga tidak boleh diberikan dalam jumlah berlebih. Karena air dalam
jumlah banyak dan terlalu lama berada di daerah perakaran akan menyebabkan
akar tidak bisa bernafas, sehingga akar akan mati. Penyiraman yang baik
dosis pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia
telah dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian, baik untuk tanaman pangan (padi,
jagung dan kentang) maupun tanaman sayur-sayuran (kacang panjang, timun dan
ton/ha. Pupuk kotoran kambing merupakan pupuk padat yang mengandung air dan
lendir, dalam keadaan demikian peranan jasad renik untuk mengubah bahan-bahan
yang terkandung dalam pupuk menjadi zat-zat hara yang tersedia dalam tanah, juga
sayur-sayuran buah (timun, labu-labuan dan belewah) (Intan, 2010). Secara umum
Hasil yang dituju dari praktikum ini yaitu mahasiswa dapat mengetahui
pengaruh pemberian pupuk kotoran kambing dengan dosis yang telah ditentukan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Penggunaan kotoran ayam sebagai pupuk adalah satu pilihan yang tepat, karena
kotoran ayam merupakan salah satu jenis pupuk organik yang mengandung unsur
hara makro dan mikro yang dapat meningkatkan kesuburan tanah secara kimia dan
dalam memperbaiki sifat fisik maupun biologi tanah. Penelitian ini bertujuan untuk
pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) yang optimal di
dengan enam perlakuan dan empat ulangan yaitu : PKO : 0 ton/ha, PK1 : 20 ton/ha,
sangat nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah buah tan' 1, panjang buah tan' 1, bobot
buah tan'1, bobot buah ha'1, dan berpengaruh nyata nyata terhadap jumlah daun.
Dosis pupuk kandang ayam 60 ton/ha merupakan perlakuan pupuk terbaik untuk
pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) yang optimal
Daerah asal tanaman mentimun adalah benua Asia. Para ahli botani
menyebutkan bahwa mentimun berasal dari lereng gunung Himalaya dan India.
mentimun liar. Pada 1882, seorang ahli botani, Augustin Pyramus de Condolle
memasukan mentimun ke daftar tanaman asli India, seperti dikutip dari buku
Sayuran Agroindustri Potensial. Namun, sebagian ahli menyebutkan sumber
dikenal sejak abad kedua sebelum Masehi. Adapun ahli botani Soviet, Nikolai
Ivanovich, juga berpendapat bahwa mentimun atau Cucumis sativus berasal dari
dataran Cina. Wilayah ini meliputi daerah pegunungan Cina bagian tengah dan
barat, serta dataran-dataran rendah disekitarnya. Selain itu, wilayah ini juga
merupakan sentra asal tanaman terluas dan wilayah pertanian tertua di dunia. Di
sentra pertanaman mentimun terdapat di Jawa Barat, Aceh, Bengkulu, Jawa Timur
akar tetapi daya tembusnya relatif dangkal, sekitar kedalaman 30-60 cm. Oleh
karena itu, tanaman mentimun termasuk peka terhadap kekurangan dan kelebihan
berambut halus, berbuku-buku, dan berwarna hijau segar. Batang utama dapat
menumbuhkan cabang anakan. Ruas batang atau buku-buku batang berukuran 7—
10 cm dan berdiameter 10—15 mm. Diameter cabang anakan lebih kecil dari
batang utama. Pucuk batang aktif memanjang (Imdad dan Nawangsih, 2001).
Daun mentimun terdiri atas helaian daun (lamina), tangkai daun, dan ibu
tulang daun. Helaian daun mempunyai bangun dasar bulat atau bangun ginjal,
bagian ujung daun runcing berganda. Pangkal daun berlekuk, tepi daun bergerigi
ganda. Daun mentimun dewasa mempunyai ukuran panjang dan lebar yang dapat
mencapai 20 cm, berwarna hijau tua hingga hijau muda, permukaan daun berbulu
mekar. Mentimun termasuk tanaman berumah satu, artinya bunga jantan dan betina
letaknya terpisah, tetapi masih dalam satu tanaman. Bunga betina mempunyai
bakal buah yang membengkak, terletak di bawah mahkota bunga, sedangkan pada
bunga jantan tidak mempunyai bagian bakal buah yang membengkak (Sumpena,
2008).
Buah mentimun merupakan buah sejati tunggal, terjadi dari satu bunga
yang terdiri satu bakal buah saja (Imdad dan Nawangsih, 2001). Buah
memanjang dengan ukuran yang beragam. Jumlah dan ukuran duri atau kutil yang
terserak pada ukuran buah beragam, biasanya lebih jelas terlihat pada buah muda.
Warna kulit buah juga beragam dari hijau pucat hingga hijau sangat gelap, daging
bagian dalam berwarna putih hingga putih kekuningan. Biji matang berbentuk
atas permukaan laut (dpi). Mentimun juga membutuhkan sinar matahari terbuka,
drainase air lancar dan bukan bekas penanaman mentimun dan familinya seperti
sayuran komersil lainnya, seperti kecocokan tanah dan tinggi tempat, serta iklim
yang sesuai meliputi suhu, cahaya, kelembapan dan curah hujan. Untuk
pertumbuhan yang optimum diperlukan iklim kering, sinar matahari yang cukup
udara (RH) yang dikehendaki oleh tanaman mentimun agar hidup dengan baik
adalah antara 50 - 85%. Sementara curah hujan optimal untuk budidaya mentimun
adalah 200 - 400 mm/bln, curah hujan yang terlalu tinggi tidak baik untuk
hara bagi tanaman melalui proses penguraian. Proses ini terjadi secara bertahap
Feses kambing mengandung sedikit air sehingga mudah terurai, kambing juga
memiliki unsur N yang lebih tinggi dari pada pupuk kotoran hewan lainnya
Penambahan bahan organik seperti pupuk kotoran kambing ke dalam tanah
merupakan salah satu teknik budidaya yang lebih baik dari segi teknis, ekonomis,
sosial maupun dari lingkungan karena tidak menimbulkan pencemaran dan dapat
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah. Pupuk kandang mengandung
kandang mengandung unsur makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K)
kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan sulfur (S). Unsur fosfor dalam pupuk kandang
dosis pupuk dan dampak pencemaran lingkungan akibat penggunaan pupuk kimia
telah dibuktikan oleh beberapa hasil penelitian, baik untuk tanaman pangan (padi,
jagung dan kentang) maupun tanaman sayur-sayuran (kacang panjang, timun dan
terong) (Rusmaili, 2011). Pupuk kotoran kambing merupakan pupuk padat yang
mengandung air dan lendir, dalam keadaan demikian peranan jasad renik untuk
mengubah bahan-bahan yang terkandung dalam pupuk menjadi zat-zat hara yang
2.5 Hipotesis
Terdapat pengaruh interaksi antara takaran pupuk kascing dan pupuk urea
terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman mentimun varietas wulan dan diperoleh
takaran pupuk kascing dan urea yang optimum sehingga mampu memberikan
wulan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
14 Mei 2022.
Alat yang digunakan praktikum yaitu Tractor, cangkul, sekop, tali rafia,
meteran, ajir bambu, patok kayu, dan alat tulis. Adapun Bahan yang digunakan
dan kotoran ayam), Pupuk anorganik (NPK, Sp 36, dan KCL) dan Air.
Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dengan 2 Faktor. Faktor pertama
ialah jenis pupuk yang digunakan (P), yaitu pupuk kandang ayam (Pl) dan pupuk
kandang kambing (P2) . Faktor kedua yaitu takaran atau dosis penggunan pupuk
1
9
Tabel 1. Kombinasi Perlakuan
DI D2 D3 D4 D5
P1 P1D1 P1D2 P1D3 P1D4 P1D5
P2 P2D1 P2D2 P2D3 P2D4 P2D5
Keterangan :
PlDl=Pemberian pupuk kotoran ayam 5 Ton/ha (3 Kg/
Bedeng),
P1 D2=Pemb pupu kotor Kg/
ayam 10 Ton/ha (6
eri an k an Bedeng),
PlD3=Pemberia pupu kotor Ton/ Kg/
ayam 15 (9
n k an Ha Bedeng),
P1 D4=Pemb pupu kotor Ton/ (1 Kg/
ayam 20
eri an k an Ha 0 Bedeng),
P1D 5 =Pemb pupu kotor Ton/ (1 Kg/
ayam 25
eri an k an Ha 5 Bedeng),
P2D1 =Pemb Pupu kotor Ton/ Kg/
kambing 5 (3
eri an k am ha Bedeng),
P2D2=Pemb eri Pupu kotora kambing | Kg/
(6
an k m 10 Ton/ha Bedeng),
P2D3=Pemberi Pupu kotora kambing Ton/ Kg/
(9
an k m 15 Ha Bedeng),
P2D4=Pemberian Pupuk kotoram kambing 20 Ton/Ha (10 Kg/Bedeng), dan
traktor untuk menggemburkan dan membersihkan lahan dari gulma dan tanaman
dengan ukuran lebar 200 cm, panjang 300 cm dan setiap bedeng memiliki
2
0
ketinggian 15 cm.
bermutu dan berkualitas baik. Namun sebelum dilakukan proses penaman terlebih
3.4.4 Penanaman
Pada proses penanam dilakukan dengan cara membuat lubang pada tanah
memasukkan dua butir benih mentimun dan menutup kembali dan dilakukan
3.5 Pemeliharaan
3.5.1 Penyiraman
Penyiraman dilakukan 2 kali sehari setiap pagi dan sore hari agar tanaman
mendapatkan air yang cukup. Penyiraman dapat dilakukan saat lahan tidak
dibasahi oleh air hujan dikarenakan tanaman membutuhkan ketersediaan air saat
masa pertumbuhan.
3.5.2 Penyiangan
dengan cara pembersihan tanaman dari gulma yang dapat menggangu pertumbuhan
pada tanaman dengan pengendalian menggunakan bahan yellow trap, pitfail trap
2
1
3.6 Parameter Pengamatan
Tanaman diamati ketika dilakukan penyiraman setiap pagi dan sore hari.
Pengamatan dilakukan secara langsung tanpa alat bantu dan priode tunas muncul
pada 3 HST.
Pengamatan dilakukan mulai dari umur 7 HST, 14 HST, 21, HST dan 28 HST.
dengan cara menghitung daun yag sudah ada. Pengamatan dilakukan mulai dari
langsung dilihat dari tanaman yang telah berbunga disetiap tanaman. Periode
2
2
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
4.1.1 Periode Muncul Tunas
Tabel 1. Interaksi antara jenis pupuk dan dosis pada periode muncul tunas
Ulan i
Perlakuan Jumlah Rerata
1 gar 3 4
D1P1 5 32 5 6 19
00
D1P2 3 3 4 5 15 3,8ab
D2P1 3 5 3 3 14 3,5ab
D2P2 4 4 5 4 17 4,3C
D3P1 5 4 6 5 20 5,0c
D3P2 2 2 5 3 12 3,0ab
D4P1 2 2 2 4 10 2,5a
D4P2 5 4 3 4 16 4,0b
D5P1 3 4 3 3 13 3,3ab
D5P2 3 4 4 5 16 4,0b
BNJ 5% 1,34
Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda pada uji
BNJ taraf 5%
4.1.2 Tinggi Bibit (cm)
mentimun pada berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing disajikan pada
Tabel lampiran 2a dan 3a. Sedangkan sidik ragamnya pada Tabel 2b dan 3b. Hasil
sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam dan kambing
pada berbagai dosis pupuk memberikan pengaruh sangat nyata pada minggu ke-2
Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman (cm) tanaman mentimun pada berbagai dosis
pupuk kandang ayam dan kambing.
Waktu Pengamatan (MST)
Perlakuan
2 MST 4 MST
DI 7,76a 67,68ab
D2 1 l,30b 57,83a
D3 12,45b 65,19ab
D4 12,23b 73,09b
D5 15,06c 80,70c
2
3
BNJ 5% 2,32 13,83
Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda pada uji
BNJ taraf 5%
kandang ayam dan kambing pada dosis D5 memberikan nilai rata-rata tertinggi
pada tinggi tanaman mentimun pada minggu ke-2 maupun minggu ke-4 yaitu
dengan jumlah 15,06 pada minggu ke-2 dan 80,70 pada minggu ke-4. Dosis ini
mentimun pada berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing disajikan pada
Tabel lampiran 4a dan 5a. Sedangkan sidik ragamnya pada Tabel 4b dan 5b. Hasil
sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam dan kambing
pada berbagai dosis pupuk memberikan pengaruh nyata pada jumlah daun tanaman
Tabel 3. Rata-rata jumlah daun tanaman mentimun pada berbagai dosis pupuk
kandang ayam dan kambing.
BNJ taraf 5%
2
4
kandang ayam dan kambing pada dosis D5 memberikan nilai rata-rata tertinggi
pada jumlah daun tanaman mentimun pada minggu ke-4 yaitu dengan jumlah
20,50. Dosis ini berbeda dengan D4, D3, D2, dan DI.
Data pengamatan bobot buah pada tanaman mentimun dan sidik ragam
berdasarkan hasil pengamatan pada penelitian yang telah dilakukan tersaji pada
Tabel lampiran 6a dan 6b. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing berpengaruh sangat nyata pada
bobot buah. Sedangkan jenis pupuk dan interaksi kedua faktor tidak berpengaruh.
Tabel 4. Rata-rata bobot (gr) buah tanaman mentimun pada berbagai dosis pupuk
Jenis Dosis
Pupuk Rerata
Pupuk DI D2 D3 D4 D5
P1 867 85 841 1035 1151 237,45
P2 1020 5 94 799 1030 1119 245,45
Rerata 235,88ab 1224,50a 205,00a 258,13 283,75c
b b
BNJ 41,
5% 69
Keterangan : angka-angka yang diikuti huruf yang sama, tidak berbeda pada uji
BNJ taraf 5%
kandang ayam dan kambing pada dosis D5 memberikan nilai rata-rata tertinggi
pada bobot buah tanaman mentimun. Dosis ini berbeda dengan D4, D3, D2, dan
DI.
4.2 Pembahasan
daun, dan besar buah. Adapun perlakuan interval waktu penyiraman memiliki
2
5
pengaruh yang sangat nyata pada efesiensi penggunaan air.
mentimun pada berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing disajikan pada
Tabel lampiran 2a dan 3a. Sedangkan sidik ragamnya pada Tabel 2b dan 3b. Hasil
sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam dan kambing
pada berbagai dosis pupuk memberikan pengaruh sangat nyata pada minggu ke-2
mentimun pada berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing disajikan pada
Tabel lampiran 4a dan 5a. Sedangkan sidik ragamnya pada Tabel 4b dan 5b. Hasil
sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam dan kambing
pada berbagai dosis pupuk memberikan pengaruh nyata pada jumlah daun tanaman
Data pengamatan bobot buah pada tanaman mentimun dan sidik ragam
berdasarkan hasil pengamatan pada penelitian yang telah dilakukan tersaji pada
Tabel lampiran 6a dan 6b. Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa pemberian
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing berpengaruh sangat nyata pada
bobot buah. Sedangkan jenis pupuk dan interaksi kedua faktor tidak berpengaruh.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
2
6
meningkatkan hasil produksi tanaman sayur-sayuran buah (timun, labu-
labuan dan belewah).
2. Pupuk kandang mengandung unsur hara lengkap yang dibutuhkan tanaman
untuk pertumbuhannya. Pupuk kandang mengandung unsur makro seperti
nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K) kalsium (Ca), magnesium (Mg), dan
sulfur (S).
3. Interval waktu penyiraman yang baik pada tanaman mentimun yaitu dua
hari sekali.
5.2 Saran
2
7
DAFTAR PUSTAKA
Lista et al, 2016. Peranan Bahan Organik Terhadap Kesuburan Tanah dan
Upaya. Surakarta : Sebelas maret Universitas Press.
Lubis, A.M., Pulungan,A. Gnyapang Dan M.Y. Pulungan. 2017. Pupuk Dan
Pemupukan. Fakultas Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara.
Medan.
Wiyantoko et al, 2017. Genesis dan Klasifikasi tanah. Jurusan tanah fakultas
pertanian Universitas andalas padang.
Marliah. 2013. Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Mentimun (Cucumis sativus L.) Akibat
Perbedaan Jarak Tanam dan Jumlah Benih Per Lubang Tanam. J. Agrista.
Hal 55-59.
Bertua, Irianto dan Ardiyaningsih, 2O12."Pengaruh Dosis Pupuk Kandang Ayam Terhadap
Pertumbuhan Dan Hasil Mentimun (Cucumis Sativus L.) Pada Tanah
Ultisol "Program Studi Agroekotek nologi, Fakultas Pertanian Universitas
Jambi
Aisyah, S., N. Sunarlim, dan B. Solfan. 2011. Pengaruh urine sapi terfermentasi
dengan dosis dan interval pemberian yang berbeda terhadap
2
8
pertumbuhan tanaman sawi (Brassica juncea L). Jurnal
Agroteknologi 2: 1-5
Duaja, M.D. 2012. Pengaruh Bahan dan Dosis Kompos Cair Terh
Rajak, O., J. R. Patty, dan J. I. Nendissa. 2016. Pengaruh dosis dan interval waktu
pemberian pupuk organic cair terhadap pertumbuhan dan produksi
tanaman sawi. Jurnal budidaya pertanian Vol 12, No 2. Hal. 66-73.
Roidah, I S., 2013. Manfaat Penggunaan Pupuk Organik untuk Kesuburan Tanah
Jurnal Universitas Tulungagung Bonorowo Vol.l No.l Tahun
2013:30-42
2
9
LAMPIRAN
Konversi :
Sp 36 150 kg/ha
Rumus :
Bak Air
X X
30
P1 KLP P1D KLPK 6
D5 K1 5
■
* Keterangan
Ulangan l
P1 KLP P1D KLPK 7
Ulangan D1 K2 1
Ulangan 2
P1 KLP P1D KLPK 8
D2 K3 2
Ulangan 3
i aiiaiiian P1 KLP P1D KLPK 9
Ulangan 4
Mentimun D3
P1
K4
KLP
3
P1D KLPK
D4 K5 4 10
3
* Faktor Pertama Tabel 1. Kombinasi Perlakuan
P1 Pupuk Kandang Ayam P2
Pupuk Kandang Kambing
* Faktor Ke Dua
DI 5 Ton/ha (3 Kg/Bedeng) D2 10
Ton/ha (6 Kg/Bedeng) D3 15
Ton/ha (9 Kg/Bedeng) D4 20
Ton/ha (12 Kg/Bedeng) D5 25
Ton/ha (15 Kg/Bedeng)
Keterangan Perlakuan
DI D2 D3 D4 D5
RI P1D1 P1D2 P1D3 P1D4 P1D5
P2 P2D1 P2D2 P2D3 P2D4 P2D5
Keterangan Perlakuan
3
Lampiran la. Data pengamatan periode muncul tunas (hari) umur 4 HST pada berbagai dosis
pupuk kandang ayam dan kambing
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rerata
1 2 3 4
D1P1 5 3 5 6 19 4,8
D1P2 3 3 4 5 15 3,8
D2P1 3 5 3 3 14 3,5
D2P2 4 4 5 4 17 4,3
D3P1 5 4 6 5 20 5,0
D3P2 2 2 5 3 12 3,0
D4P1 2 2 2 4 10 2,5
D4P2 5 4 3 4 16 4,0
D5P1 3 4 3 3 13 3,3
D5P2 3 4 4 5 16 4,0
Jumlah 35 35 40 42 152 3,8
3
Lampiran 2b. Sidik ragam periode muncul tunas (hari) umur 4 HST pada berbagai
dosis pupuk kandang ayam dan kambing
Sumber F Tabel
DB JK KT F Hit Notasi
Keragaman 5% 1%
Perlakuan 9 21,4 2,4 2,77 * 2,2 3,15
5 2,9
Blok 3 3,8 1,3 1,47 ns 4,60
6 2,7
Faktor D 4 4,6 1,2 1,35 ns 4,11
3 4,2
Faktor P 1 o,o o,o 0,00 ns 7,68
** 1 2,7
Interaksi D*P 4 16,8 4,2 4,87 4,11
3
Galat 27 23,2 0,9
Total 39 48,4 1,2 K =24 39
Keterangan : ns (tidak nyata), * (nyata), ** (sangat nyata) K=
Lampiran 3a. Data pengamatan tinggi tanaman mentimun umur 2 MST pada berbagai dosis
pupuk kandang ayam dan kambing
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rerata
1 2 3 4
D1P1 8,5 7,3 7,6 8,8 32,2 8,1
D1P2 6,7 9,4 8,5 5,3 29,9 7,5
D2P1 H,3 5,6 10,3 14,5 41,7 10,4
D2P2 9,4 14,2 13,2 H,9 48,7 12,2
D3P1 10,8 8,3 H,4 12,1 42,6 10,7
D3P2 8,8 17,3 14,6 16,3 57 14,3
D4P1 13,5 11,7 13,2 9,4 47,8 12,0
D4P2 H,4 13,9 12,3 12,4 50 12,5
D5P1 15,1 12,5 16,1 13,7 57,4 14,4
D5P2 13,6 17,1 18,1 14,3 63,1 15,8
Jumlah 109,1 117,3 125,3 118,7 470,4 H,8
Lampiran 4b. Sidik ragam tinggi tanaman mentimun umur 2 MST pada berbagai dosis pupuk
kandang ayam dan kambing
Sumber F Tabel
DB JK KT F Hit Notasi
Keragaman 5% 1%
Perlakuan 9 259,7 28, 5,6 ** 2,2 3,15
Blok 3 13, 9 4, 1 0,8 ns 5 2,9 4,60
Faktor D 3 4 55, 6 ** 6 2,7
4 222,3 10,82 4,11
18, 6 18, 3,5 3 4,2
Faktor P 1 ns 7,68
2 19, 2 4, 5 0,9 1 2,7
Interaksi D*P 4 ns 4,11
Galat 2 1138,8 8 5, 3 3
7 3 1 10, K
Total 411,7 49,28
Keterangan : ns (tidak9nyata), * (nyata), **6 (sangat nyata) K=
3
4
Lampiran 5a. Data pengamatan tinggi tanaman mentimun umur 4 MST pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rerata
1 2 3 4
D1P1 65,6 53,2 81,5 56,3 256,6 64,2
D1P2 80,6 65,3 65,3 73,6 284,8 71,2
D2P1 84,3 47,8 32,1 63,9 228,1 57,0
D2P2 56,4 52,7 42,8 82,6 234,5 58,6
D3P1 53,4 67,5 53,6 78,2 252,7 63,2
D3P2 85,3 55,1 73,6 54,8 268,8 67,2
D4P1 67,3 71,2 43,7 87,3 269,5 67,4
D4P2 73,6 78,5 84,3 78,8 315,2 78,8
D5P1 71,2 73,6 88,3 65,8 298,9 74,7
D5P2 86,9 83,2 91,4 85,2 346,7 86,7
Jumlah 724,6 648,1 656,6 726,5 2755,8 68,9
Lampiran 6b. Sidik ragam tinggi tanaman mentimun umur 4 MST pada berbagai
dosis pupuk kandang ayam dan kambing
Sumber F Tabel
DB JK KT F Hit Notasi 5% 1%
Keragaman
Perlakuan 9 3041, 337,9 1,86 ns 2,25 3,15
Blok 3 3 539, 179,9 0,99 ns 2,96 4,60
Faktor D 4 6 2357, 589,4 3,24 * 2,73 4,11
Faktor P 1 7 519, 519,8 2,86 ns 4,2 7,68
Interaksi 8 1
D*P 4 163, 40,9 0,22 ns 2,73 4,11
Galat 27 8 4915, 182,1
Total 39 8 8496, 217,9 K =19,58
7 * (nyata), ** (sangat nyata)
Keterangan : ns (tidak nyata), K=
Lampiran 7a. Data pengamatan jumlah daun tanaman mentimun umur 2 MST pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing
D1P1 5 5 7 4 21 5,3
Perlakuan 2
D1P2 6 5 3 16 4,0
D2P1 4 3 8 6 21 5,3
D2P2 4 3 4 5 16 4,0
D3P1 3 7 5 7 22 5,5
D3P2 5 5 8 7 25 6,3
D4P1 5 5 4 5 19 4,8
D4P2 6 8 9 6 29 7,3
D5P1 7 3 6 9 25 6,3
D5P2 6 6 7 8 27 6,8
Ulangan - ------ Jumlah Rerata
1 2 3 4
35
Jumlah 47________________51_________63_________60________221________5,5
Lampiran 8b. Sidik ragam jumlah daun tanaman mentimun umur 2 MST pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing
Sumber Notas F Tabel
DB JK KT F Hit
Keragaman i 5% 1%
Perlakuan 9 43,7 4,9 2,14 ns 2,25 3,15
Blok 3 16,9 5,6 2,47 ns 2,96 4,60
Faktor D 4 23,3 5,8 2,57 ns 2,73 4,11
Faktor P 1 0,6 0,6 0,27 ns 4,21 7,68
Interaksi D*P 4 19,8 4,9 2,17 ns 2,73 4,11
Galat 27 61,4 2,3
Total 39 122,0 3,1 KK=27,29
Keterangan : ns (tidak nyata), * (nyata), ** (sangat nyata)
Lampiran 9a. Data pengamatan jumlah daun tanaman mentimun umur 4 MST pada berbagai
dosis pupuk kandang ayam dan kambing
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rerata
1 2 3 4
D1P1 19 19 18 16 72 18,0
D1P2 14 18 10 14 56 14,0
D2P1 23 16 16 18 73 18,3
D2P2 17 13 19 19 68 17,0
D3P1 16 18 19 15 68 17,0
D3P2 16 17 17 17 67 16,8
D4P1 18 20 19 19 76 19,0
D4P2 18 19 18 20 75 18,8
D5P1 17 21 20 19 77 19,3
D5P2 13 26 23 25 87 21,8
Jumlah 171 187 179 182 719 18,0
Lampiran 10b. Sidik ragam jumlah daun tanaman mentimun umur 4 MST pada berbagai dosis
pupuk kandang ayam dan kambing
Sumber F Tabel
DB JK KT F Hit Notasi
Keragaman 5% 1%
Perlakuan 9 147,2 16,4 2,08 ns 2,25 3,15
Blok 3 13,5 4,5 0,57 ns 2,96 4,60
Faktor D 4 99,4 24,8 3,16 * 2,73 4,11
Faktor P 1 4,2 4,2 0,54 ns 4,21 7,68
Interaksi D*P 4 43,6 10,9 1,39 ns 2,73 4,11
Galat 27 212,3 7,9
Total 39 373,0 9,6 K 45,60
Keterangan : ns (tidak nyata), * (nyata), ** (sangat nyata) K=
3
6
Lampiran 11a. Data pengamatan rata-rata bobot buah tanaman mentimun pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing
Ulangan
Perlakuan Jumlah Rerata
1 2 3 4
D1P1 250 223 237 157 867 216,8
D1P2 246 264 256 254 1020 255,0
D2P1 180 241 245 189 855 213,8
D2P2 210 217 213 301 941 235,3
D3P1 267 183 138 253 841 210,3
D3P2 179 192 190 238 799 199,8
D4P1 312 156 270 297 1035 258,8
D4P2 289 211 236 294 1030 257,5
D5P1 250 294 307 300 1151 287,8
D5P2 301 246 285 287 1119 279,8
Jumlah 2484 2227 2377 2570 9658 241,5
Lampiran 12b. Sidik ragam rata-rata bobot buah tanaman mentimun pada
berbagai dosis pupuk kandang ayam dan kambing
Sumber F Nota F Tabel
DB JK KT
Keragaman Hit si 5% 1%
Perlakuan 9 33916,9 3768,5 2,28 * 2,25 3,15
Blok 3 6557,3 2185,8 1,32 ns 2,96 4,60
Faktor D 4 29714,6 7428,7 4,49 ** 2,73 4,11
Faktor P 1 640,0 640,0 0,39 ns 4,21 7,68
Interaksi D*P 4 3562,3 890,6 0,54 ns 2,73 4,11
Galat 27 44637,7 1653,2
Total 39 85111,9 2182,4 KK=16,84
Keterangan : ns (tidak nyata), * (nyata), ** (sangat nyata)
Lampiran 13a. Data pengamatan diameter buah tanaman mentimun pada berbagai
dosis pupuk kandang ayam dan kambing
D1P1 3,5 2,8 4,8 4,6 15,7 3,
Perlakuan 9 3,
D1P2 3,2 3,2 3,8 3,1 13,3
D2P1 2,7 3,7 4,7 3,8 14,9 3 3,
D2P2 4,6 4,7 3,4 4,6 17,3 7 4,
D3P1 4,3 4,2 3,6 4,8 16,9 3 4,
D3P2 3,7 4,3 3,7 4,2 15,9 2 4,
D4P1 4 4,2 4,7 4,3 17,2 0 4,
D4P2 3,6 3,7 2,3 3,3 12,9 3 3,
D5P1 4,9 3,8 3.6 3,9 12,6 2 4,
D5P2 4,2 4,1 4,6 4,2 17,1 2 4,
Ulangan 3
-------- Jumlah Rerata
1 2 3 4
37
Jumlah 38,7 38,7 35 40,8 153,8 3,9
Lampiran 14b. ,6
. Sidik ragam diameter buah tanaman mentimun pada berbagai dosis
pupuk kandang ayam dan kambing
Sumber F F Tabel
DB JK KT Notasi 5% 1%
Keragama Hit
Perlakua 9 7,8 0,9 1,0 ns 2,25 3,15
n Blok 3 1,4 0,5 90,5 ns 2,96 4,60
Faktor 4 1,4 0,3 8
0,4 ns 2,73 4,11
D Faktor P 1 o,o o,o 3
0,0 ns 4,21 7,68
Interaksi D*P 4 6,4 1,6 2
2,0 ns 2,73 4,11
Galat 27 21,4 0,8 2
Total 39 30,5 0,8 KK= =23,15
Keterangan : ns (tidak nyata), * (nyata), ** (sangat nyata)
BIODATA PENYUSUN
tahun 2016.
Kejuruan di SMK Negeri 01 Baras dan lulus pada tahun 2019. Kemudian pada
3
9