SKRIPSI
JUMAENI
1622060205
SKRIPSI
Oleh:
JUMAENI
1622060205
Skripsi ini sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Studi pada Program Studi
Agroindustri Jurusan Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan
Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Pembimbing I,
Mengetahui:
Dr. Ir. H. Darmawan, M.P Dr. Andi. Ridwan Makkulawu, S.T., M.Sc
NIP. 196702021998031002 NIP. 197506262001121001
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
Nama : Jumaeni
Nim 1622060205
Menyetujui,
Tim Penguji:
Mengetahui,
Ketua Program Studi,
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir/skripsi ini tidak
suatu perguruan tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam
daftar pustaka.
Jumaeni
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan
Penambahan Gula Aren” Shalawat dan salam senantiasa kita curahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, nabi yang telah membawa kita dari alam gelap
Nurasia Muhammad serta segenap keluaga tercinta yang telah banyak membantu
dan selalu mendoakan untuk keberhasilan penulis. Semoga semua ini bisa
memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Kepulauan.
3. Dr. Ir. Sitti Nurmiah, M.Si selaku Ketua Program Studi Agroindustri.
4. Dr. Ir. Syahriati, M.Si selaku Dosen Pembimbing I dan Dr. Ir. Sitti Nurmiah,
5. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen, Teknisi Dan Staf Program Studi Agroindustri
yang telah banyak memberikan ilmu dan pengalaman yang berharga selama
v
6. Seluruh rekan mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Agroindustri yang
penulis.
Akhir kata dengan segala kerendahan hati penulis memohon maaf atas
segala kekurangan dalam skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pihak yang membacanya.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Hal.
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
PERNYATAAN.......................................................................................... iv
DAFTAR TABEL....................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... xi
ABSTRACT................................................................................................ xiii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang..................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ............................................................... 3
1.3. Tujuan Penelitian................................................................. 3
1.4. Manfaat Penelitian............................................................... 3
viii
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 2.1. Komposisi Kimia Kacang Tanah ............................................... 6
Tabel 2.2. Persyaratan Mutu Selai SNI_01-3746-2008 .............................. 7
Tabel 2.3. Komposisi Gizi Produk Selai Kacang Tanah
(peanut butter)............................................................................ 8
Tabel 2.4. Komposisi Kimia Gula Aren, Gula Kelapa, dan
Gula Siwalan (per 100 gram)..................................................... 10
Tabel 4.1. Nilai Rata-Rata Tingkat Kesukaan Secara Keseluruhan............ 26
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1. Kacang Tanah......................................................................... 5
Gambar 2.2. Selai kacang Tanah................................................................. 8
Gambar 2.3. Gula Aren ............................................................................... 9
Gambar 3.1. Diagram Alir Pembuatan Selai Kacang Tanah ...................... 14
Gambar 4.1. Kadar Lemak pada Selai Kacang Tanah ................................ 19
Gambar 4.2. Total Padatan Terlarut Selai Kacang Tanah........................... 20
Gambar 4.3. Diagram Batang Rata-rata Organoleptik Rasa ....................... 21
Gambar 4.4. Diagram Batang Rata-rata Organoleptik Aroma.................... 22
Gambar 4.5. Diagram Batang Rata-rata Organoleptik Warna .................... 23
Gambar 4.6. Diagram Batang Rata-rata Organoleptik Tekstur................... 24
Gambar 4.7. Diagram Batang Rata-rata Oganoleptik Daya Oles ............... 25
Gambar 4.8. Diagram Tingkat Penerimaan Secara Keseluruhan................ 26
x
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan ........................................................... 31
Lampiran 2. Hasil Analisis Karakterisitk Kimia Selai Kacang Tanah........ 33
Lampiran 3. Hasil Analisis Statistical Product and Service
Solution (SPSS)....................................................................... 34
Lampiran 4. Hasil Uji Organoleptik............................................................ 35
xi
ABSTRAK
xii
ABSTRACT
xiii
1
BAB I
PENDAHULUAN
memiliki peranan penting bagi kebutuhan pangan, disamping itu kacang tanah
juga memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi sehingga kacang tanah juga
dijadikan sebagai bahan baku dalam dunia industri pangan (Gafur, et. al, 2013).
banyak ditanam oleh para petani di Indonesia. Secara ekonomi, kacang tanah
kedelai. Produk olahan dari kacang tanah sangat berkembang pesat bahkan telah
ada yang memiliki industri yang cukup besar salah satunya adalah kacang oven
merek Duo Kelinci dan berbagai macam olahan kacang tanah lainnya, sehingga
mengakibatkan kebutuhan akan kacang tanah terus saja meningkat (Balla et, al,
2019).
Pada kehidupan modern sekarang ini telah banyak berbagai olahan pangan
yang digemari masyarakat. Salah satu contoh olahan pangan yang cukup praktis
dan mudah dibuat oleh masyarakat adalah olahan selai. Selai adalah salah satu
telah dihancurkan dan kemudian ditambahkan gula pasir sebagai pemanis dan
dimasak hingga mengental dan berbentuk selai. Salah satu jenis selai yang cukup
digemari oleh konsumen adalah selai kacang karena mudah dan praktis dibuat
umumnya menggunakan pemanis sukrosa yaitu gula pasir sebagai perasa manis.
Dalam pembuatan selai dibutuhkan pemanis dengan tingkat kemanisan yang lebih
pekat dari sukrosa. Fruktosa merupakan jenis gula dengan tingkat kemanisan lebih
memberikan rasa manis pada selai. Beberapa gula fruktosa alami yang sering
Gula pasir adalah gula yang berasal dari tebu yang diproses dengan
kristalisasi sedangkan gula aren adalah gula yang berasal dari nira aren. Gula aren
biasanya terdiri atas 2 bentuk yaitu gula cetak dan gula semut. Gula cetak pada
menyerupai cetakannya sedangkan gula semut adalah gula aren yang telah
diproses dalam bentuk kristal atau bubuk. Gula aren dalam bentuk gula semut
telah banyak digunakan sebagai pengganti gula pasir karena lebih praktis dan
Gula aren adalah salah satu bahan pemanis yang telah digunakan oleh
masyarakat sejak dahulu. Gula aren banyak dikonsumsi karena merupakan bahan
pemanis alami yang dampaknya cukup aman bagi tubuh jika dikonsumsi (Hesty,
2016). Disamping itu kandungan dalam gula aren cukup tinggi untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Gula aren sangat cocok dikonsumsi untuk para
penderita diabetes karena kandungan indeks glikemik pada gula aren lebih rendah
yaiu sebesar 35 dibandingkan dengan nilai kandungan indeks glikemik pada gula
pasir yang cukup tinggi yaitu sebesar 58. Gula aren dengan indeks glikemik
rendah lebih aman untuk dikonsumsi dan tidak mengakibatkan lonjakan pada
3
kadar gula darah dalam tubuh sehingga tidak membahayakan para penderita
gula aren?
b. Berapa formulasi terbaik dalam penambahan gula aren pada pembuatan selai
kacang tanah?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Tanaman kacang merupakan salah satu jenis tanaman polong yang banyak
kehidupan, namun jika masyarakat menyebut nama kacang biasanya yang mereka
maksud adalah kacang tanah dengan bentuk oval yang memiliki lekukan dibagian
tanah adalah salah satu tanaman pangan yang memiliki nilai ekonomi yang tinggi
sebagai bahan sayur dan saus serta dapat pula direbus dan digoreng. Disamping
itu dalam dunia industri kacang tanah dapat diolah menjadi keju, mentega, minyak
dan yang paling sering ditemui adalah olahan selai (Hesty, 2017).
nilai ekonomi yang cukup tinggi selain itu juga merupakan salah sau sumber
(Sembiring, et.al, 2014). Selain dipanen biji atau polongnya, kacang tanah juga
dipanen hijauannya (daun dan batang) untuk makanan ternak atau merupakan
Kacang tanah sebagai bahan makanan yang memiliki gizi yang cukup
tinggi. Kacang tanah merupakan bahan pangan yang mengandung minyak, kadar
lemak dalam kacang tanah dapat berkisar 40-50%, protein 27 %, karbohidrat dan
juga vitamin (Balla, 2019). Kacang tanah lebih banyak mengandung lemak tak
jenuh yang dapat menurunkan kolesterol darah. Kadar lemak tak jenuh kacang
tanah mencapai 21% sedangkan untuk kadar lemak jenuh mencapai 10% Kadar
protein pada kacang tanah dapat mencapai 25 gr per 100 g. Protein pada kacang
tanah adalah protein nabati berkualitas tinggi yang sangat diperlukan pada masa
pertumbuhan anak, vegetarian dan juga orang yang tidak terlalu menyukai daging.
(Astawan, 2009).
mengurangi resiko terseran penyakit jantung koroner. Kacang tanah juga banyak
mengandung vitamin B yang berguna dalam mencegah kelainan cacat janin dalam
kandungan serta vitamin B juga dapat mengurangi homosistein dalam darah yang
No Komposisi Jumlah
1 Kalori 525 (g)
2 Protein 27,9 (g)
3 Karbohidrat 17,4 (g)
4 Lemak 42,7 (g)
5 Kalsium 3,5 (g)
6 Fosfor 456 (g)
7 Zat besi 5,7 (g)
8 Vitamin A 0 (UI)
9 Vitamin B 0,44 (mg)
10 Vitamin C 0 (mg)
Sumber: Direktorat Gizi Depkes (2015).
utama dalam makanan seperti pecel, gado-gado dan ketoprak. Saat ini, seiring
Secara umum selai adalah olahan makanan yang dibuat dengan konsistensi
gel atau semi gel yang terbuat dari bubur buah yang dicampurkan dengan bahan
pemanis seperti gula. Saat sekarang ini penggunaan selai dikalangan masyarakat
digunakan sebagai bahan pelengkap untuk menyantap roti semakin meningkat, hal
ini disebabkan karena adanya kebiasaan masyarakat untuk menyantap roti sebagai
sarapan dipagi hari. Banyak masyarakat memilih roti dengan selai sebagai
pengganti nasi, alasannya antara lain lebih praktis dan menghindari rasa terlalu
kenyang akibat menyantap nasi dipagi hari (Gaffar, et. al, 2017). Adapun syarat
mutu selai buah menurut SNI_01-3746-2008 dapat dilihat pada Tabel 2.2.
7
Selai kacang atau mentega kacang (peanut butter) adalah salah satu olahan
makanan dari kacang tanah berbentuk pasta dengan memiliki permukaan yang
berminyak. Pengolahan kacang tanah menjadi selai dapat dikatakan sebagai upaya
dalam memperpanjang umur simpan produk pascapanen (Widiantoro et. al, 2019).
Selai kacang dijual dalam kemasan toples plastik atau gelas dengan berbagai
macam variasi rasa. Jenis selai kacang yang halus disebut creamy atau smooth,
sedangkan selai kacang yang ditambah kacang tanah yang digiling kasar disebut
crunchy. Variasi lain berupa selai kacang dicampur coklat dan honey roasted yang
yang berasal dari bahasa Belanda pindakaas (keju kacang). Selai kacang tanah
Eropa selai kacang bersaingan dengan selai hazelnut merek nutella. Selai kacang
digunakan sebagai olesan roti, permen rasa kacang, dan perasa pada kue kering
rasa kacang. Selai kacang sangat enak dimakan dengan selai buah yang disebut
jelly. Sandwich dengan paduan selai kacang dan jelly disebut di Amerika Serikat
sebagai peanut butter and jelly sandwich. Selai kacang bisa juga dibuat dari
kacang almond, kacang mede dan hazelnut. Adapun komposisi gizi untuk selai
Tabel 2.3. Komposisi Gizi Produk Selai Kacang Tanah (peanut butter)
Gula aren adalah salah satu olahan makanan hasil pengolahan yang berasal
dari air nira aren. Dalam pembuatan gula aren air nira yang didapat dari tandan
bunga jantan pohon aren dilakukan proses perebusan hingga air nira aren berubah
menjadi gula aren yang bewarna gelap pekat. Proses dari pembuatan gula aren
pada umumnya lebih sederhana sehingga zat-zat tertentu yang terkandung dalam
gula aren tidak mengalami kerusakan dan tetap utuh. Gula aren juga banyak
dikonsumsi sebagai salah satu bahan pemanis alami yang dinilai cukup aman bagi
Gula aren diperoleh dari proses penyadapan nira aren yang kemudian
dikurangi kadar airnya hingga menjadi padat. Produk gula aren ini adalah berupa
gula cetak dan gula semut. Gula cetak diperoleh dengan memasak nira aren
berbentuk setengah lingkaran. Gula aren dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gula aren sudah dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai salah satu
pemanis makanan dan minuman yang bisa menjadi substitusi gula pasir (gula
tebu). Gula aren diperoleh dari proses penyadapan nira aren yang kemudian
10
dikurangi kadar airnya hingga menjadi padat. Kekhasan gula aren dibandingkan
dengan gula lainnya adalah gula aren mengandung kadar sukrosa lebih tinggi
(84%), dibandingkan gula tebu (20%) dan gula bit (17%). Selanjutnya kandungan
nutrisi gula aren seperti kadar protein, lemak, kalium dan fosfor ternyata lebih
tinggi dibandingkan dengan gula tebu dan gula bit. Sebagai bahan komparasi,
tabel 2.4 memperlihatkan kandungan beberapa zat penting dalam komoditas gula
Tabel 2.4. Komposisi Kimia Gula Aren, Gula Kelapa, dan Gula Siwalan (per 100
gram)
satu jenis makanan yang berbentuk “pasta” dengan medium minyak, terbuat dari
biji kacang tanah sangrai kemudian digiling tanpa atau dengan bahan tambahan.
tanah yang sudah dikupas yang kemudian disangrai menggunakan wajan sampai
matang. Kacang tanah yang telah disangrai dimasukkan ke dalam blender sampai
bahan-bahan seperti gula aren dan minyak nabati. Penambahan gula aren pada
a. Karakteristik Kimia
1) Kadar Lemak
dihasilkan per gram lemak adalah lebih besar dari energi yang dihasilkan oleh 1
gram karbohidrat atau 1 gram protein. 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori (kal).
besar terdiri dari trigliserida. Trigliserida disebut lemak jika pada suhu ruang
berbentuk padatan, dan disebut minyak jika pada suhu ruang berbentuk cairan.
rantai karbon sebanyak 12 sampai 22 dengan jumlah ikatan rangkap dari 0 sampai
dan fitosterol.
kombinasi dari semua zat-zat yang terdapat dalam suatu bahan makanan baik
b. Sifat Organoleptik
1) Rasa
12
Rasa adalah perasaan yang ditimbulkan dari barang atau sesuatu yang
masuk ke dalam mulut dan langsung dirasakan oleh indera perasa yaitu lidah.
Secara umum ada empat rasa dasar yaitu manis, pahit, masam, dan asin ( Gaffar ,
et al.,2017).
2) Warna
Warna adalah salah satu atribut penting yang digunakan untuk uji
organoleptik suatu produk. Warna merupakan salah satu sifat visual yang pertama
kali dilihat oleh konsumen. Warna mempunyai arti dan peranan yang sangat
3) Aroma
mengenal enaknya makanan yang belum terlihat hanya dengan mencium bau atau
4) Tekstur
Tekstur suatu bahan pangan merupakan salah satu sifat fisik dari bahan
pangan yang penting. Hal ini berhubungan dengan rasa pada waktu mengunyah
bahan pangan tersebut. Salah satu cara penentuan tekstur suatu bahan adalah
5) Daya Oles
Daya oles adalah kemampuan selai untuk dioleskan secara merata pada
roti. Selai yang baik adalah selai yang mudah dioleskan pada roti dan tidak
menggumpal. Selai yang bertektur keras atau yang terlalu encer akan sulit
BAB III
METODE PENELITIAN
2020.
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah baskom plastik, blender,
panci, kompor gas, timbangan digital, spatula kayu. Alat untuk analisis meliputi
Bahan dalam pembuatan selai adalah kacang tanah, gula aren dam minyak
nabati. Bahan untuk analisis kimiawi antara lain petrolium benzene, kertas saring.
terlebih dahulu setelah itu dihaluskan dengan menggunakan blender. Setelah itu
kacang tanah yang telah dihaluskan kemudian dicampur dengan gula aren dan
minyak nabati sambil terus diaduk. Kemudian dihaluskan lagi sampai benar-benar
halus dan siap dikemas. Dapat dilihat pada Gambar 3.1 diagram alir pembuatan
Berikut ini disajikan diagram alir pembuatan selai oles kacang tanah
Kacang Tanah
50%
Penyangraian ± 30 menit
Gula Aren
30%, 40%,
50%
Pengupasan Kulit Ari
Penghalusan I Pemarutan
Minyak Penghalusan
Pencampuran
Nabati 10%
Penghalusan II
Pengemasan
dengan perlakuan penambahan gula aren dengan variasi yang berbeda sebanyak 3
5) Soxhlet dipasang, lalu labu lemak dan pendingin dibalik pada waterbath suhu ±
6) Labu didih dioven berisi PE yang telah melarutkan lemak pada suhu 100°C
Keterangan:
1) Pengendapan
dalam larutan induk (proses aging / digestion) agar semua endapan turun. Selama
2) Pencucian endapan
3) Penyaringan
cairan induk dan cairan pencuci. Alat penyaring antara lain kertas saring, krus
Pengeringan jika suhu kurang 250ºC, sedang pemijaran antara suhu 250 ºC - 1200
ºC. Endapan yang sudah kering didinginkan sampai suhu sama dengan suhu
kamar dalam deksikator karena perbedaan suhu yang besar dapat merusak neraca
17
menyerap uap air dari udara. Setelah endapan ke luar dari pemanas maka ditunggu
sampai pijar hilang dan desikator tutupnya dipasang dengan celah sedikit ½ - 1
menit karena kalau langsung ditutup rapat maka udara dalam desikator dapat
5) Perhitungan
x 100
menggunakan skala 1-5 yaitu 1= sangat tidak suka, 2= tidak suka, 3= agak suka
4= suka, 5= sangat suka. Untuk pengujian parameter daya oles menggunakan uji
skoring. Skala yang digunakan 1-5 yaitu 1= sulit, 2= agak sulit, 3= agak mudah,