SKRIPSI
Oleh :
INDAH SUCI OKTAVIANA
1622060200
SKRIPSI
Oleh :
Mengetahui :
Dr. Ir. Darmawan, M.P Dr. Andi Ridwan Makkulawu, S.T, M.Si
NIP. 19670202 199803 1 002 NIP. 19750626 200112 1 001
ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI
NIM 1622060200
Menyetujui,
Tim Penguji :
Tim Penguji :
(………………………)
3. Dr. Ir. Sitti Nurmiah, M.Si. (………………………)
(………………………)
4. Dr. Ir. Sri Udayana Tartar, M.Si. (………………………)
Ke
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat rahmat dan
Variasi Konsentrasi Bubur Labu Kuning (Cucurbita moschata)”. Salawat dan salam
Laporan Skripsi ini tidak dapat terselesaikan tanpa adanya dukungan dan
bantuan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada kedua orang tua saya Bapak Mungkian dan Ibu Hafida yang telah
motivasi kepada penulis untuk terus belajar dan berfikir tentang masa depan.
Pangkep.
2. Bapak Dr. A. Ridwan Makkulawu, ST, M.Si selaku Ketua Jurusan Teknologi
4. Dr. Sriwati Malle, STP., M.Kes selaku pembimbing I dan Ibu Arnida Mustafa,
5. Dr.Ir. Sitti Nurmiah, M.Si selaku penguji I dan Ibu Dr. Ir. Sri Udayana Tartar,
banyak memberi masukan, bantuan dan motivasi, sunggu tiada yang dapat
v
menghapus kenangan yang tercipta saat kuliah serta seluruh rekan rekan
saran dan keritikan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Hal.
PERNYATAAN ..................................................................................................... iv
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................ 3
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 3
BAB V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan ...................................................................................... 31
5.2. Saran ................................................................................................ 31
LAMPIRAN ......................................................................................................... 33
viii
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 1. Komposisi Zat Gizi Labu Kuning Per 100 Gram Bahan ............... 5
Tabel 6. Hasil Pengujian Kimia Kadar Air, Gula Reduksi, Vitamin C dan Uji
Organoleptik ................................................................................................ 21
ix
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 3. Hasil Analisa Kadar Air Permen Jelly Labu Kuning ................ 22
Gambar 5. Hasil Analisa Gula Reduksi Permen Jelly Labu Kuning ........... 25
x
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
Lampiran 3. Hasil Analisis Kadar Air, Vitamin C, dan Gula Reduksi ........ 36
xi
ABSTRAK
Permen jelly merupakan permen yang dibuat dari air atau sari buah tanaman
dan bahan pembentuk gel. Permen jelly dapat dikonsumsi oleh semua kalangan baik
anak-anak sampai orang dewasa dan memilik rasa manis dan tekstur yang kenyal.
Penelitian ini bertujuan untuk (1) bagaimana pengaruh persentase bubur labu
kuning terhadap mutu kimia (kadar air, gula reduksi dan vitamin C) permen jelly
(2) bagaimana tingkat kesukaan panelis terhadap produk permen jelly labu kuning.
Rancangan percobaan yang dilakukan RAL (Rancangan Acak Lengkap) non
faktorial dengan perlakuan penambahan bubur labu kuning dengan perbandingan
konsentrasi bubur labu kuning dengan air yaitu (50% : 50%), (75% :25%) dan
(100% : 0%). Parameter pengujian kimia yaitu kadar air, vitamin C, dan gula
reduksi. Untuk uji organoleptik dilakukan uji mutu hedonik yaitu meliputi warna,
aroma, tekstur, dan rasa.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan kimia kadar air dan gula
reduksi terbaik terdapat pada perlakuan A1 (50% : 50%) dengan nilai rata-rata kadar
air sebesar 31,36% dan gula reduksi sebesar 26,99%. Sedangkan kandungan
vitamin C tertinggi terdapat pada perlakuan A3 (100% : 0%) dengan nilai rata-rata
sebesar 11,36 mg/100 gram sampel. berdasarkan sidik ragam dapat dilihat bahwa
permen jelly labu kuning memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap warna,
aroma tekstur dan rasa karena signifikan < 0,05 (sig>0,000).
Kata kunci : permen jelly, labu kuning, bubur
xii
ABSTRACT
Jelly candy is candy made from water or plant juice and a gel-forming
material. Jelly candy can be consumed by all people, both children and adults and
has a sweet taste and chewy texture. This study aims to (1) what is the effect of the
percentage of pumpkin pulp on the chemical quality (moisture content, reducing
sugar and vitamin C) of jelly candy (2) what is the level of preference for the
panelists to the jelly pumpkin jelly candy product.
The experimental design was carried out by non-factorial RAL (Completely
Randomized Design) with the addition of pumpkin pulp with a ratio of
concentration of pumpkin pulp with water, namely (50%: 50%), (75%: 25%) and
(100%: 0). %). Chemical testing parameters are moisture content, vitamin C, and
reducing sugar. For the organoleptic test, the hedonic quality test was carried out,
which included color, aroma, texture, and taste.
The results showed that the best chemical content of water content and
reducing sugar was found in treatment A1 (50%: 50%) with an average water
content of 31.36% and reducing sugar of 26.99%. While the highest content of
vitamin C was found in treatment A3 (100%: 0%) with an average value of 11.36
mg / 100 gram sample. Based on variance, it can be seen that pumpkin jelly candy
has a very significant effect on the color, aroma, texture and taste because it is
significant <0.05 (sig> 0.000).
xiii
I. PENDAHULUAN
tanaman menjalar yang tergolong dalam jenis tanaman semusim yang banyak
keistimewaan yaitu mempunyai rasa manis, aroma dan warna yang menarik.
Umumnya labu kuning hanya diolah menjadi kolak ataupun sayuran (Gardjito,
2006). Labu kuning memiliki kandungan gizi yang cukup lengkap seperti
karbohidrat, protein, lemak, kalori, kalsium, kalium, natrium, magnesium, zat besi
serta vitamin (A, B6, B12, dan C). Selain itu labu kuning mengandung β-karoten
karoten juga berperan sebagai antioksidan yang efektif pada konsentrasi rendah
mengingat kandungan gizi yang cukup lengkap dan warna yang menarik dengan
harga yang terjangkau. Menurut Hayati (2006), konsumsi labu kuning di Indonesia
masih sangat rendah, yaitu kurang dari 5 kg per kapita per tahun. Diperlukan
pengolahan produk pangan yang memiliki nilai umur simpan yang relatif lama salah
terutama anak-anak. Permen memiliki rasa manis di lidah ketika dihisap atau
dikunyah. Umumnya permen yang beredar di masyarakat yaitu permen keras (hard
Permen jelly merupakan permen yang dibuat dari air atau sari buah tanaman
dan bahan pembentuk gel. Permen jelly berpenampilan jernih dan transparan serta
mempunyai tekstur yang elastis dengan kekenyalan tertentu. Permen jelly termasuk
permen lunak (soft jelly). Bahan pembentuk gel yang biasa digunakan antara lain
gelatin, karaginan dan agar. Salah satu faktor yang mempengaruhi mutu permen
Gel yang kuat dan tekstur yang kenyal pada permen jelly dapat dihasilkan
kuning
3
kuning
selesai berbuah akan mati. Pada daging buah inilah terkandung beberapa vitamin
antara lain : vitamin C, vitamin A, dan vitamin B. Pada bagian tengah labu
kuning terdapat biji yang diselimuti lendir dan serat. Biji ini berbentuk pipih
dengan kedua ujungnya yang meruncing. Bentuk buah labu kuning ini
pipih, beralur), oval, panjang dan piala. Berat buah labu kuning rata-rata 2-
5kg/buah, dan ada yang mencapai 30 kg/buah untuk labu kuning jenis tertentu.
Tekstur daging buah tergantung jenisnya ada yang halus, padat, lunak, dan
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Cucurbitales
Famili : Cucurbitaceae
Genus : Cucurbita
(Anonimb, 2010).
5
Labu kuning kaya akan sarat gizi, memiliki kandungan serat, vitamin dan
karbohidrat yang tinggi. Selain itu, didalam waluh juga terkandung 34 kalori, lemak
0.8, 45 mg kalsium, dan mineral 0.8 sehingga labu kuning sangat baik dikonsumsi
oleh anak-anak maupun orang tua, karena kandungan gizi yang terdapat didalamnya
sangat baik untuk kesehatan tubuh. Pada anak-anak dapat digunakan untuk
yang kaya vitamin A, B dan C, mineral, serta karbohidrat. Daging buahnya pun
mengandung antioksidan sebagai penangkal berbagai jenis kanker. Sifat labu yang
lunak dan mudah dicerna serta mengandung karoten (pro vitamin A) cukup tinggi,
serta dapat menambah warna menarik dalam olahan pangan lainnya. Tetapi, sejauh
Tabel 1. Komposisi zat gizi labu kuning per 100 gram bahan
Kalori Kal 29
Protein gr 1,1
Lemak gr 0,3
Karbohidrat gr 6,6
Kalsium mg 45
Fosfor mg 64
Besi mg 1,4
Vitamin A SI 180
Vitamin B1 mg 0,08
Vitamin C mg 52
Air gr 91,2
b.d.d % 77
Sumber: Departemen Kesehatan RI (1996).
6
Permen merupakan bahan pangan yang cukup digemari oleh masyarakat. Dari
berbagai jenis permen yang beredar dimasyarakat salah satunya adalah permen
jelly. Permen jelly merupakan suatu produk yang berbentuk padat yang teksturnya
relatif lunak bila dikunyah, jernih dan elastis, terbuat dari gula, glukosa, gula jagung
atau pemanis lain dengan cara mencampur sari buah dan bahan pembentuk gel yang
Pada saat ini permen jelly sudah cukup populer dikalangan masyarakat.
Eropa pada abad ke-15. Permen jelly yang telah banyak beredar dipasaran harus
memenuhi standar mutu yag telah ditetapkan. Adapun mutu dari permeen jelly
dipengaruhi oleh faktor-faktor yang dapat diamati secara langsung yang merupakan
sifat organoleptik dari permen jelly tersebut seperti rasa, aroma, warna, dan
Saat ini dilakukan inovasi permen jelly yaitu dengan mencampur ekstrak
sayur sayuran untuk menambah nilai gizi dari permen jelly tersebut. Adanya inovasi
mengkonsumsi sayuran. Maka dari itu penambahan ekstrak sayur sayuran kedalam
permen jelly diharapkan dapat menambah nilai gizi dan juga menjadikan permen
jelly sehat (Indah, 2019). Syarat mutu permen jelly dapat di lihat pada Tabel 2.
7
Untuk mendapatkan permen jelly yang baik juga harus diperhatikan formulasi
bahan pembentuk permen jelly yang digunakan. Komposisi bahan yang optimum
2.4. Karaginan
yang diperoleh dari rumput laut merah dan penting untuk pangan. Pada bidang
thickener (bahan pengental), pembentuk gel dan lain-lain. Dalam industri makanan
alkohol. Jenis alkohol yang biasa digunakan untuk pemurnian hanya terbatas pada
Karaginan adalah polimer yang larut dalam air dari rantai linear sebagian
galaktan sulfat yang memiliki potensi tinggi sebagai pembentuk edible film (Skurtys
et al., 2010), Karaginan merupakan hidrokoloid yang potensial untuk dibuat edible
film, karena sifatnya dapat membentuk gel, stabil, yang kaku dan elastis, dapat
lipid serta sifat mekanis yang diperlukan. Selain itu karaginan merupakan
polisakarida non kalori yang sering disebut dietary fibre (serat makanan) yang
sangat baik untuk pencernaan karena kandungan serat kasarnya yang cukup tinggi.
Standar mutu karaginan menurut Food Chemical Codex (FCC), Food and Drugs
2.5. Sukrosa
pengolahan makanan dan banyak terdapat pada tebu, bit, siwalan, dan kelapa
kristal halus atau kasar dan dalam jumlah yang banyak dipergunakan dalam bentuk
cairan sukrosa (sirup). Pada pembuatan sirup, gula pasir (sukrosa) dilarutkan dalam
air dan dipanaskan, sebagian sukrosa akan terurai menjadi glukosa dan fruktosa,
yang disebut gula invert. Inversi sukrosa terjadi dalam suasana asam. Gula invert
ini tidak dapat berbentuk kristal karena kelarutan sukrosa sangat tinggi (Winarno,
2010).
manis dan dapat pula sebagai pengawet yaitu dalam konsentrasi yang tinggi dapat
Sifat-sifat citarasa dan warna dari banyak bahan pangan yang dimasak dan
diolah tergantung pada reaksi antara gula pereduksi dan kelompok asam amino
Asam sitrat (C6H8O7) adalah asam organik yang banyak digunakan dalam
makanan, minuman, deterjen dan obat-obatan. Asam sitrat memiliki bobot molekul
192,12, pKa 3,09; 4,75; 6,41 dan melebur pada suhu 153ºC. Asam sitrat berbentuk
hablur bening, tidak berwarna atau serbuk hablur granul sampai halus, putih, tidak
berbau atau praktis tidak berbau, rasa sangat asam. Bentuk hidrat mekar dalam
udara kering. Asam sitrat sangat mudah larut dalam air, mudah larut dalam etanol,
III. METODOLOGI
3.2.1 Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan permen jelly labu kuning yaitu
baskom, mangkok, kompor, panci, panci kukusan, pisau, gelas ukur, blender, wadah
pencetak, dan sendok. Alat yang digunakan dalam pengujian kadar air yaitu oven,
cawan, eksikator, dan timbangan analitik. Alat yang digunakan dalam pengujian
vitamin C yaitu timbangan analitik, labu ukur 100 ml, pipet ukur, dan buret.
Sedangkan alat yang digunakan dalam pengujian gula reduksi yaitu labu takar 250
ml dan 100 ml, timbangan analitik, erlenmeyer, buret, pipet ukur dan water bath
3.2.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan permen jelly labu kuning yaitu labu
kuning, karaginan, asam sitrat dan air. Bahan yang digunakan dalam pengujian
vitamin C yaitu aquades, indikator amilum 1%, 0,01 N standar lodium. Sedangkan
bahan yang digunakan dalam pengujian gula reduksi yaitu Pb asetat setengah basa,
Na2HPO4 10%, KI 30%, H2SO4 25%, Na2S2O3 0,1 N, larutan Luff schoorl, dan
Proses pembuatan bubur labu kuning mengacu pada Dedy Insani dkk. (2017)
perbandingan penambahan air. Labu kuning terlebih dahulu dikupas kulitnya lalu
Proses pembuatan permen jelly mengacu pada Dedy Insani dkk. (2017)
dengan sedikit modifikasi, yaitu tidak menggunakan sirup fruktosa. Bubur labu
kuning dan air (sesuai dengan rasio perlakuan) dicampur terlebih dahulu dengan
sukrosa sampai larut lalu ditambahkan karaginan diaduk hingga rata. Kemudian
dimasak selama ± 3 menit sambil diaduk sampai larutan mengental. Kemudian suhu
diturunkan dan ditambahkan asam sitrat. Adonan kemudian dituang dalam cetakan
dan dibiarkan selama 1 jam pada suhu ruang. Adonan dipotong dadu lalu diberi
baluran sukrosa.
13
Labu kuning
pengupasan Kulit
Pencucian
Pemotongan
tipis-tipis
Pengukusan
selama 5 menit
+ Air dengan
penghalusan
perbandingan 1:1
Bubur labu
kuning
Ada 3 perlakuan :
Penambahan asam
sitrat 0,20 %
pencetakan
Pendinginan di suhu
ruang
pemotongan
pembaluran
Gambar 2. Diagram Alir Prosedur Kerja Pembuatan Permen Jelly Labu Kuning
15
non faktorial dengan 1 (satu) perlakuan yaitu penambahan bubur labu kuning
Formulasi pembuatan permen jelly labu kuning pada penelitian ini dapat
Perlakuan (%)
Komposisi
A1 A2 A3
Bubur labu kuning 19,96 29,94 39,92
Air 19,96 9,98 0
Karaginan 9,98 9,98 9,98
Sukrosa 49,90 49,90 49,90
Asam sitrat 0,20 0.2 0.2
Jumlah 100 100 100
1. Oven dipanaskan pada suhu 95oC, masukkan cawan kosong kedalam oven
2 jam.
𝑏−𝑐
%𝐾𝐴 (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑏𝑎𝑠𝑎ℎ) = × 100%
𝑏−𝑎
𝑏−𝑐
%𝐾𝐴 (𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑖𝑛𝑔) = × 100%
𝑐−𝑎
Keterangan :
a = berat cawan
Vitamin C adalah suatu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki
peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga dikenal
dimasukkan kedalam labu ukur 100 ml. lalu ditambahkan aquadest sampai
kemudian dititrasi dengan 0.01 N standar lodium hingga timbul warna biru.
Perhitungan :
𝑌 × 0.88 × 𝑓𝑝 × 100
𝑚𝑔 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙
Keterangan :
fp = faktor pengenceran
3.5.3 Analisis Kadar Gula Reduksi Metode Luff Schoorl (SNI 01-2891-1992)
Kemudian Cu2+ yang tidak tereduksi (sisa) dapat dititer secara iodometri. Jumlah
Cu2+ asli ditentukan dalam suatu percobaan blanko dan dari perbedaannya dapat
3. KI 30%
4. H2SO4 25%
5. Na2S2O3 0.1 N
2. Erlenmeyer
3. Buret
a. Persiapan sampel
takar 250 ml. ditepatkan dengan aquades sampai tanda tera dan kocok.
schoorl.
6. Segera titrasi dengan larutan Na2S2O3 0.1 N dan larutan kanji 0.5%
Perhitungan :
Z dapat dilihat pada tabel Luff schoorl untuk melihat kandungan gulanya.
20
𝑚𝑔 𝑔𝑢𝑙𝑎×𝐹𝑃×100%
Kadar gula sebelum inversi (%) =
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑝𝑒𝑙 (𝑚𝑔)
Atribut sensori yang dinilai pada pengujian adalah aroma, warna, rasa,
tekstur, dan daya oles. Panelis yang digunakan pada evaluasi sensori sebanyak 31
orang. Panelis diberikan penjelasan mengenai semua atribut yang akan dinilai untuk
warna dilakukan secara visual, atribut aroma dinilai dengan cara dicium aromanya,
sedangkan atribut tekstur dan rasa dinilai dengan cara mencoba pemen jelly telah
Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu uji mutu hedonik untuk
mengetahui secara spesifik baik dari rasa, aroma, warna, dan tekstur pada produk
Data yang diperoleh nantinya dari hasil pengukuran kadar air, kadar vitamin
C dan kadar gula reduksi, akan dianalisis secara statistik dengan menggunakan