Diajukan Dalam Rangka Memenuhi Salah Satu Syarat Akademik Guna Memperoleh Gelar Ahli
Madya Sains (A.Md. Si) Dalam Bidang Analisis Kimia Diploma III
Politeknik ATI Padang
Di setujui oleh:
Mengetahui,
Program Studi Analisis Kimia
Ketua,
i
KATA PENGANTAR
ii
Logistic and Operation, yang selalu membantu, membimbing, dan
memberikan ilmu serta pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis
selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktik (KKP) di PT Sumber Indah
Perkasa.
10. Ayah dan Ibu tercinta serta keluarga yang turut memotivasi dan memberi
perhatian, nasehat, doa, serta dukungan dan kasih sayang yang tidak terhingga
selama proses perkuliahan ini.
11. Teman-teman angkatan 2020 terutama Zulfa dan Yana yang telah menjadi
teman berbagi keluh kesah, nasehat, candaan, dan memberikan bantuan
kepada penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktik (KKP).
12. Semua pihak yang telah mendukung, memberikan saran, dan kritikan yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu atas bantuan selama penulis
melaksanakan kuliah dan menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Praktik ini.
Penulis menyadari sepenuhnya dalam penyusunan laporan KKP ini, masih
banyak terdapat kekurangan dan kelemahan yang dimiliki penulis baik itu
sistematika penulisan maupun penggunaan bahasa. Untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang bersifat membangun
demi penyempurnaan laporan KKP ini.
Akhir kata penulis berdo’a semoga segala bantuan yang telah diberikan
tersebut mendapat balasan pahala dari Allah Subhanallahuwata’ala.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................... i
iv
3.2.2 Teknik Sampling ........................................................................48
4.4.3 Palm Kernel Meal (PKM) & Palm Kernel Expeller (PKE) ......82
4.4.7 FT NIR……………………………………………………….. 88
4.7 Penutup…………………………………………………………….. 95
v
4.7.1 Kesimpulan ..............................................................................95
BAB V PENUTUP………………………………………………………………97
5.1 Kesimpulan…......................................................................................97
5.2 Saran……………………………………………………………….. 97
LAMPIRAN .........................................................................................................102
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Tabel 3.1 Kapasitas Produksi PT Sumber Indah Perkasa……………….……….48
Tabel 4.1 Asam lemak yang terkandung dalam Crude Palm Kernel Oil………..81
Tabel 4.2 Data hasil analisa nilai Oil Content, dan Total Volatile Matter...….…93
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Gambar 3. 1 Jenis-jenis Data Sumber Ketidakpastian dan Cara Konversinya .....28
Gambar 3. 2 Logo Perusahaan ..............................................................................36
Gambar 3. 3 Struktur Organisasi PT Sumber Indah Perkasa. ..............................39
Gambar 3. 4 Bahan Baku Utama ..........................................................................42
Gambar 3. 5 Bahan Baku Penolong Proses Refinery............................................42
Gambar 3. 6 Produk Olahan CPO dan CPKO ......................................................43
Gambar 3. 7 Produk dari Pengolahan Inti Sawit (PK) .........................................43
Gambar 3. 8 Pengambilan Sampel Olein di Tangki dan Sampel CPO. ...............49
Gambar 3. 9 Pengambilan Sampel Hasil Produksi Menggunakan Valve. ............49
Gambar 3. 10 Pengambilan Sampel PK dan Sampel PKE Pada Plant KCP ........50
Gambar 3. 11 Struktur Organisasi QFS PT Sumber Indah Perkasa .....................74
Gambar 4.1 Inti Kelapa Sawit (Palm Kernel) .....................................................80
Gambar 4.2 Minyak Inti Kelapa Sawit (CPKO)..................................................82
Gambar 4.3 Palm Kernel Meal (PKM) dan Palm Kernel Ekspeller (PKE) ........83
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Lampiran 1. Flow Proses Produksi…………………………………….…...….102
Lampiran 2. Data Pengujian…………………………………………….…......104
Lampiran 3. Dokumentasi……………………………………………....…......106
ix
BAB I
PENDAHULUAN
ilmu-ilmu yang diperoleh selama masa perkuliahan pada dunia industri sehingga
yang ada di tempat kerja dan membantu mencari solusi penyelesaiannya sesuai
dengan kompetensi yang dimiliki. Kuliah Kerja Praktik dilakukan dengan cara
memberikan gambaran nyata mengenai sistem kerja di industri, aplikasi ilmu yang
Kuliah Kerja Praktik ini diharapkan mahasiswa untuk ikut serta dalam
1
2
yang terdiri dari Pengenalan Perusahaan, Teknik Sampling, Analisis Bahan Baku
Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA), Instalasi Pengolahan Air
Limbah (IPAL) dan Analisis Mutu Limbah, Manajemen Mutu Laboratorium, dan
di PT Sumber Indah Perkasa (PT SMART Tbk) yang merupakan perusahaan yang
bergerak dibidang pengolahan minyak Crude Palm Oil (CPO), Crude Palm
Kernel Oil (CPKO), dan inti sawit (Palm Kernel) sebagai bahan baku dan Refined
Kernel (RBDPK) Stearin, Palm Kernel Fatty Acid Destillate (PKFAD), Crude
Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE) sebagai bentuk dari
(KKP) bagi penulis dengan harapan dapat menambah bekal dan pengalaman kerja
1) Untuk memperoleh gambaran nyata tentang penerapan ilmu atau teori yang
Bahan Baku dan Produk, Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3),
Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Analisis Mutu Limbah, Manajemen Mutu
3) Untuk membuat suatu laporan ilmiah berupa tugas khusus yang berisi
selama melaksanakan Kuliah Kerja Praktik (KKP) pada Program Studi Analisis
Kimia Politeknik ATI Padang, antara lain yaitu Pengenalan Perusahaan, Teknik
Keselamatan Kerja (K3), Penerapan Quality Control (QC) dan Quality Assurance
(QA), Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) dan Analisis Mutu Limbah,
cakrawala berpikir yang lebih luas mengenai disiplin ilmu yang ditekuni selama ini.
Praktik.
sebenarnya sehingga dapat membangun etos kerja yang baik, serta sebagai
nyata dunia kerja sehingga nantinya diharapkan mampu menerapkan ilmu yang
informasi dan industri di Indonesia yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang
pengalaman dibidangnya dan dapat membina kerja sama yang baik antara
Dapat membina hubungan kerja sama yang baik antara Politeknik ATI
Padang dengan PT Sumber Indah Perkasa (PT SMART Tbk). Hasil analisis dan
penelitian yang dilakukan selama Kuliah Kerja Praktik dapat menjadi bahan
TINJAUAN PUSTAKA
mengolah sumber daya ekonomi untuk menyediakan barang dan jasa bagi
Terdapat beberapa hal penting yang harus kita ketahui untuk dapat
nomor telepon perusahaan, dan alamat email perusahaan. Kedua adalah informasi
dasar perusahaan, ini mencakup visi dan misi perusahaan, deskripsi produk atau
jasa perusahaan, struktur organisasi perusaan, dan portofolio klien atau customer.
Ketiga adalah pencapaian perusahaan, ini mencakup penghargaan yang diraih oleh
tersebut.
perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut pada
masa yang akan datang (Aditya, 2010). Bisa dikatakan visi menjadi tujuan masa
depan suatu organisasi atau lembaga. Visi berisi pikiran- pikiran yang terdapat di
5
6
dalam benak para pendiri. Pikiran - pikiran itu adalah gambaran dari masa depan
atau tujuan perusahaan dalam jangka pendek (biasanya 1 sampai 3 tahun). Selain
itu, misi juga akan menjawab beberapa pertanyaan seperti bagaimana sikap
rencana atau cara yang ditentukan untuk mewujudkan visi yang sudah ditetapkan.
pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau aktivitas yang beraneka
hierarki dan berisi deskripsi dari tiap komponen perusahaan. Dengan dibentuknya
pembagian tugas dan tanggung jawab tiap individu dalam menjalankan sebuah
struktur organisasi yang tertata dan jelas, artinya sesuai dengan fungsinya.
Dengan begitu, roda dalam perusahaan berjalan dengan baik dan berpotensi untuk
7
pengambilan sampel. Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang
dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan penelitian tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi itu.
dengan teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya
sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya,
yang representatif.
1. Probability Sampling
memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih
proporsional.
2. Nonprobability Sampling
yang tidak memberi peluang atau keempatan yang sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Jenis teknik sampling ini antara
lain :
dipandang orang yang kebetulan ditemui itu sesuai sebagai sumber data.
pertimbangan tertentu.
Bahan baku adalah semua bahan baku meliputi semua bahan yang
fisik akan digabungkan dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan pabrik
yang terwujud seperti tembakau, kertas, plastik, air, tanah, dan udara ataupun
bahan-bahan lainnya yang diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari
pemasok yang diolah sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses
produksinya sendiri.
tergantung dari upaya perusahaan untuk mencari dan memilih dengan teliti bahan
baku yang akan digunakan dalam proses produksi. Untuk mendapatkan bahan
baku yang bermutu baik maka dilakukan pengujian atau pengetesan bahan baku,
dengan begitu dapat diketahui mana bahan baku yang sesuai dengan kriteria yang
ditetapkan oleh perusahaan dan mana yang tidak sesuai (Prawirosentono, 2007).
kelancaran dan proses produksi. Pengendalian bahan baku meliputi kualitas dan
pengendalian fisik. Tindak lanjut dari proses produksi tergantung pada tersedianya
bahan baku yang mencukupi serta kualitas yang sesuai dengan standar yang
Beberapa jenis metode analisis bahan baku dan produk diantaranya yaitu
10
sebagai berikut :
jumlah.
perubahan. Contoh yang umum adalah menentukan massa air dalam suatu
sehingga akan ada perbedaan massa karena molekul air akan terlepas.
dianalisis sampai titik ekivalen tercapai. Jenis yang paling umum adalah
kesempurnaan jasmani dan rohani tenaga kerja pada khususnya, dan masyarakat
pada umumnya terhadap hasil karya dan budaya menuju masyarakat adil dan
atas keamanan kerja yang dialami pekerja baik fisik maupun mental dalam
adalah kondisi aman atau selamat dari kecelakaan, kerusakan dan kerugian di
tempat kerja.
penyakit.
2) Alat kerja dan bahan adalah semua alat kerja dan bahan yang dibutuhkan
3) Metode kerja merupakan standar cara kerja yang harus dilakukan oleh pekerja
agar tujuan pekerjaan tersebut tercapai secara efektif dan efisien, serta
bahan yang mudah terbakar, asam dan basa kuat, dan lain sebagainya. Potensi
bahaya biologi bisa berasal dari darah dan cairan tubuh, spesimen kultur, jaringan
tubuh, hewan percobaan, maupun pekerja lainnya. Potensi bahaya fisik termasuk
didalamnya radiasi ion dan non ion, ergonomi, kebisingan, tekanan panas,
yang dapat dilakukan untuk mengenali seluruh situasi atau kejadian yang
berpotensi sebagai penyebab terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang
12
Quality Control (QC) adalah bagian dari manajemen yang bertugas untuk
memastikan kalau kualitas produk sudah baik, sudah sesuai dengan ketentuan
perusahaan. Sebelum produk masuk ketahap akhir untuk dijual, maka QA akan
bahan baku hingga pengendalian mutu pada bagian produksi (Muko dingsih,
dan outcome yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan atau standar yang telah
yaitu :
Fokus pada pencegahan cacat, mencari cara yang paling efektif untuk
kualitas produk menjadi lebih baik, proses reaktif, pendekatan berdasarkan produk
13
(product base approach), verifikasi terhadap kualitas produk itu sendiri (pada
produknya).
yang diperlukan pelanggan. Standar ini awalnya merujuk pada Good Laboratory
yang standard.
pelaksanaan yang benar serta menjadi suatu dasar petunjuk dalam upaya
dan teknis operasional. ISO 17025 berisi tentang persyaratan manajemen dan
teknis laboratorium.
kepentingan tidak ada, atau diselesaikan sehingga tidak berpengaruh buruk pada
1) Tepat waktu dan peka terhadap penyimpangan metode atau cara yang
14
2) Bentuk tindakan yang diadakan tepat dan benar. Untuk maksud ini diperlukan
3) Terpusat pada masalah atau titik yang sifatnya strategis, dilihat dari segi
atau masalah yang strategis agar penggunaan waktu dan tenaga dapat efisien.
dilaksanakan.
5) Kegiatan pengendalian tidak lebih dari yang diperlukan biaya yang dipakai
untuk kegiatan pengendalian tidak boleh melampaui faedah atau hasil dari
datang.
waktu. Proses stabilitas yang ditunjukkan dalam kartu kendali diartikan sebagai
suatu keadaan dimana data hasil pengujian berada dalam control limit, yang
15
dibatasi ±3SD dari garis tengah. Ketika data berada dalam batas control limit
hasil pengujian memenuhi batas keberterimaan yang telah ditentukan. (Hadi &
Asiah, 2020).
pada barang yang sama atau serupa oleh dua atau lebih laboratorium sesuai
pada barang yang sama dalam laboratorium yang sama sesuai dengan kondisi
yang ditentukan.
3. Uji Profisiensi
Water Treatment Plant, WWTP) adalah sebuah struktur yang dirancang untuk
membuang limbah biologi dan kimia dari air sehingga memungkinkan air tersebut
untuk digunakan pada aktivitas yang lain. Limbah adalah bahan yang hendak
dibuang, atau tidak lagi berguna sesuai peruntukannya, yang terdiri dari limbah
16
3) Pengolahan air limbah industri, untuk mengolah limbah cair dari aktivitas
pertambangan.
Menurut Said (2013) bahwa ada tiga jenis metode pengolahan limbah cair,
1. Cara Fisika
khususnya padatan tersuspensi atau koloid dari limbah cair dengan memanfaatkan
gaya-gaya fisika.
2. Cara Kimia
polutan dalam limbah cair dengan penambahan bahan-bahan kimia atau reaksi
kimia lainnya.
3. Cara Biologi
Cara biologi ini dapat menurunkan kadar zat organik terlarut dengan
sangat peka terhadap faktor suhu, pH, oksigen terlarut (DO) dan zat-zat inhibitor
17
melaksanakan dan mengatur. Manajemen ini juga dilihat sebagai ilmu yang
dengan beberapa orang dalam organisasi tersebut. Sehingga, ada orang yang
manajer.
bertujuan menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk (barang atau jasa)
yang ditulis secara jelas dan terperinci serta mudah dipahami oleh semua personel
ISO 17025.
mеmеlіhаrа kеbіjаkаn dаn sasaran untuk реmеnuhаn tujuаn dоkumеn іnі dаn
hаruѕ mеmаѕtіkаn bаhwа kеbіjаkаn dаn ѕаѕаrаn tеrѕеbut dіаkuі dаn dіtеrарkаn
meningkatkan efektivitasnya.
реrѕуаrаtаn dоkumеn ini harus dіѕеrtаkаn, dіrujuk dаrі atau terkait dengan
sistem manajemen.
persyaratan yaitu :
dengan kebutuhan dengan suhu diatas 0ºC, dibawah atau sama dengan 6ºC.
b) Ruang timbang yang bebas debu dilengkapi meja bebas getar dengan suhu
ruangan 20ºC ± 3ºC dan kelembaban 45% (empat puluh lima persen)
20
sampai dengan 65% (enam puluh lima persen), serta disarankan untuk
c) Ruang preparasi contoh uji dilengkapi meja dengan ukuran minimal lebar
disesuaikan kebutuhan.
kelembaban 45% (empat puluh lima persen) sampai dengan 65% (enam
lima) m2 yang dilengkapi dengan exhaust fan dan penyimpanan gas harus
dilengkapi dengan exhaust fan dan penyimpanan gas harus berada diluar
ruangan.
4) Ruang mikrobiologi yang dilengkapi dengan ruang steril dan bebas debu
pekat atau pelarut organik yang mudah menguap dan harus dilengkapi
scrubber.
Laboratorium
Bernard mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem aktivitas kerja sama yang
penyampaian laporan.
dan pengalaman.
komprehensif.
bukti yang objektif bahwa persyaratan tertentu untuk tujuan penggunaan tertentu
17025:2017)
2. Mengidentifikasi aspek kritis dari suatu metode yang harus dikontrol dan
3. Mengetahui sejauh mana penyimpangan yang tidak dapat dihindari dari suatu
metode pada kondisi normal, dimana seluruh elemen terkait telah dilaksanakan
dengan benar.
23
metode pengujian.
2. Mengidentifikasi aspek kritis dari suatu metode pengujian yang harus dikontrol
pengujian standar pada kondisi normal dimana seluruh elemen terkait telah
1. Presisi Metode
pengukuran ulangan dari ukuran yang sam. Hal ini mencerminkan kesalahan acak
yang terjadi dalam sebuah metode. Presisi biasanya diukur sebagai koefisien
variasi atau deviasi standar relatif dari hasil analisis yang diperoleh dari
laboratorium yang sama oleh satu analis serta menggunakan peralatan dan
dilakukan pada hari yang sama. Presisi antara merupakan kepadatan pada kondisi
24
percobaan pada laboratorium yang sama oleh analis, peralatan dan reagen yang
2. Linearitas
memperoleh hasil pengujian yang sesuai dengan konsentrasi analit yang terdapat
pernyataan batas terendah dan tertinggi analit yang sudah ditunjukkan dapat
Rentang dapat dilakukan dengan cara membuat kurva kalibrasi dari beberapa
hubungan antara respon dengan konsentrasi analit pada beberapa seri larutan
baku. Dari kurva kalibrasi ini kemudian akan ditemukan regresi linearnya yang
berupa persamaan :
y=bx+a
dimana:
x = konsentrasi
y = respon
a = intersep
b = slope
Tujuan dari dibuatnya regresi ini adalah untuk menentukan estimasi
terbaik untuk slope dan intersep y sehingga akan mengurangi residual error, yaitu
perbedaan nilai hasil percobaan dengan nilai yang diprediksi melalui persamaan
regresi linear.
25
sampel yang dapat dideteksi, namun tidak perlu diukur sesuai dengan nilai
sebenarnya.
Limit kuantitas adalah jumlah analit terkecil dalam sampel yang dapat
ditentukan secara kuantitatif pada tingkat ketelitian dan ketepatan yang baik.
analit yang rendah dalam matriks yang kompleks dan digunakan untuk
menentukan adanya pengotor atau degradasi produk. Limit deteksi dan limit
kuantitas dihitung dari rata-rata kemiringan garis dan simpangan baku intersep
Untuk menentukan LoD dan LoQ meggunakan standar deviasi dari respon
mengunakan rumus :
LoD = 3 ×(SD/S)
LoQ = 10 ×(SD/S)
dimana :
SD = Standar Deviasi
S = Slope dari kurva kalibrasi
terukur dengan nilai yang diterima baik nilai konvensi, nilai sebenarnya, atau nilai
rujukan. Akurasi diukur sebagai banyaknya analit yang diperoleh kembali pada
Terdapat tiga cara yang dapat digunakan untuk menentukan akurasi suatu
organisasi Internasional.
addition method).
metode untuk tidak terpengaruh oleh variasi kecil tetapi disengaja dalam
layak dimiliki pada benda yang diuji atau ukur (ISO GUM).
dilakukan yaitu :
1. Spesifikasi pengujian
Pada bagian ini, yang menjadi kunci adalah rumus atau formula pengujian
memerlukan pernyataan yang jelas dan tidak meragukan tentang objek yang
Dalam tahap ini perlu dibuat suatu daftar yang menyeluruh dari semua
sumber ketidakpastian yang relevan. Tujuan dari tahap ini adalah untuk
dengan rumus perhitungan. Sudah tentu semua parameter yang terdapat dalam
rumus pasti memiliki ketidakpastian yang melekat padanya, dan oleh karenanya
Selain itu mungkin terdapat parameter lain yang tidak muncul secara
eksplisit dalam rumus tapi secara nyata berkontribusi terhadap hasil uji
2020)
Cause and effect atau fish bone diagram merupakan salah satu alat bantu
28
dan bagaimana pengaruhnya terhadap ketidakpastian akhir. Selain itu diagram ini
juga dapat membantu untuk melihat adanya duplikasi sumber ketidakpastian yang
sama.
sumber perlu dikonversi terlebih dahulu menjadi ketidakpastian baku (μ) agar
komponen tersebut saling bebas atau tidak bergantung satu sama lain, seperti
untuk menggunakan nilai k=2 (atau tepatnya 1,96) yang akan memberikan tingkat
kepercayaan 95%.
BAB III
PELAKSAAN KKP
Kuliah Kerja Praktik ini dimulai pada tanggal 05 September 2022 sampai
dengan 30 April 2023. Kuliah Kerja Praktik ini dilakukan di PT SMART Tbk unit
Lampung yaitu PT Sumber Indah Perkasa yang beralamat di Jl. Soekarno Hatta
(satu) kompetensi yang tidak terpenuhi yaitu Validasi Metoda Uji. Adapun
rincian kompetensi dasar atau indikator yang harus dipenuhi yaitu sejarah
perusahaan, visi dan misi perusahaan, nilai dan budaya perusahaan, struktur
kepada pihak asing dan status perusahaan berubah menjadi PMA (Penanaman
30
31
Modal Asing) sesuai dengan surat keputusan Menteri Negara Ekonomi Keuangan
dan Industri No. KEP/MENKEUIN/1970 tanggal 15 Juli 1970. Pada tahun 1985,
sesuai dengan surat dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) No.
Agung, perkebunan dengan luas areal 450 Ha, PT Global Agronusa Indonesia,
minyak goreng, margarin dan lemak nabati, serta mengakuisisi 25% saham PT
perusahaan mengambil alih 100% saham PT Kunci Mas Wijayam, 49% saham PT
Inti Gerak Maju, perkebunan kelapa hibrida dan kelapa sawit serta 49 % saham
penyulingan minyak goreng, margarin dan lemak nabati, dan PT Sinar Pure Foods
32
berlokasi di Jambi serta PT Pilinti Perkasa Alam yang berlokasi di Riau, PT Pilinti
Surabaya dari 600 ton per hari menjadi 1000 ton per hari. Selain itu pembangunan
4 buah tangki timbun yang berlokasi di Cirebon dan Banyuwangi untuk minyak
tidak bermerek telah pula dirampungkan dan yang berlokasi di Dumai dan
Overseas Holding Pte, Ltd dari Australia dengan nama Smartindo Bluebird
Snacks (SBS). Pada bulan Desember 1995, perusahaan menjual 60% saham
kinerja perusahaan.
Corporation, yang memiliki 51% saham pada PT Nala Vini Eka Beverage
dan Crush. Selain itu perusahaan juga memiliki lisensi untuk memproduksi Cuzz
SMART pada NAVIKA meningkat dari 35,7% menjadi 51%. Pada saat yang
International Indonesia.
corporation perusahaan induk dari NAVIKA dan ASIANINDO. Pada bulan Juni
Kalimantan Timur yaitu, PT Sangatta Andalan Utama dan PT Matra Sawit Sarana
Sejahtera dengan luas areal masing-masing sebesar 5.700 Ha dan 16.650 Ha.
Perusahaan juga melakukan joint venture di bidang pemupukan dengan sumber air
tahun 1998 perihal pemakaian nama perseroan terbatas, menyusul listing saham
perseroan sudah tidak beroperasi lagi sejak awal tahun 2000, yang disebabkan
sawit yang terintegrasi, mulai dari pembibitan, perkebunan dan pengolahan kelapa
Ltd merupakan bagian dari Asia Food & Properties Ltd (AFP), sebuah perusahaan
perkebunan kelapa sawit, pabrik dan refinery yang membuat minyak goreng
yaitu PT Sinar Mas Oleo Chemical. Selain itu ilmu pengetahuan yang mendukung
merupakan pusat penelitian bagian kebutuhan untuk industri hulu, benih dan
bahan tanam yang lebih baik untuk meningkatkan hasil panen, menghasilkan lebih
kemasannya) untuk mendukung diet makanan global yang lebih sehat dan
berkelanjutan.
35
Provinsi Lampung.
penyimpanan sementara (bulking) minyak mentah atau Crude Palm Oil (CPO)
Indah Perkasa.
pengolahan inti sawit (Palm Kernel) dan Crude Palm Oil (CPO) menjadi produk
Chrushing Plant (KCP) yang mengolah inti sawit (Palm Kernel) menghasilkan
produk Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE).
melalui proses refine akan diolah menjadi Refined Bleached and Deodorized Palm
Oil (RBDPO) dan produk samping berupa Palm Fatty Acid Destilate (PFAD).
Deodorized Palm (RBDP) Olein dan Refined Bleached Deodorized Palm (RBDP)
Stearin.
36
yang digunakan adalah Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dari hasil pengolahan
Kernel Chrushing Plant (KCP) yang diolah menjadi Refined Bleached Degummed
Palm Kernel Oil (RBDPKO) dan produk sampingan berupa Palm Kernel Fatty
Acid Destillate (PKFAD). Pada fractionation process, CPKO akan diolah menjadi
Refined Bleached Deodorized Palm Kernel (RBDPK) Olein dan Refined Bleached
Visi, misi, nilai dan budaya perusahaan PT Sumber Indah Perkasa yaitu
sebagai berikut :
a. Visi
b. Misi
bisnis. Oleh karena itu seluruh karyawan PT Sumber Indah Perkasa berkomitmen
hasil terbaik.
kerja, dan organisasi secara terus menerus untuk mencapai hasil terbaik.
SMART.
b) Rasa Memiliki, kita hanya melakukan apa yang terbaik bagi perusahaan.
kita.
untuk menyeimbangkan proses produksi selama 24 jam. Jam kerja yang berlaku di
General time non shift merupakan waktu kerja yang berlaku untuk karyawan
yang bekerja di kantor (office). Waktu kerja yang berlaku di bagian ini, yaitu :
b) Hari Jumat :
Shift time merupakan waktu kerja yang berlaku untuk karyawan yang
berlangsung selama 24 jam, maka waktu kerja untuk karyawan yang bekerja
dibagi atas 3 shift kerja. Pembagian waktu kerja pada masing-masing shift tersebut
terintegrasi satu sama lain. Setiap divisi memiliki perannya masing-masing dan
saling berkaitan satu sama lain. Skema struktur organisasi PT Sumber Indah
dalam setiap departemen tersebut terdapat seseorang yang memiliki tugas dan
dalam segala hal yang berkaitan dengan perbaikan, pemeliharaan, perawatan, dan
b. Deputy GM
Deputy GM pada pabrik ini adalah sebagai wakil GM yang juga memiliki tugas
bawahannya dan memiliki tanggung jawab yang sama besarnya dengan posisi
GM.
c. Departemen Head
departemen yang ada dalam pabrik di mana hal ini tidak dapat dilakukan oleh
seorang bawahannya. Wewenang ini tentu akan tetap dalam pengawasan seorang
d. Section Head
baik sebelum proses maupun setelah proses. Section Head memiliki tanggung
e. Staff Officer
produksi, pemeliharaan dan perbaikan alat mesin proses serta rencana kebutuhan
material atau sparepart secara periodik. Staff Officer memiliki tanggung jawab
mesin produksi yang sudah ditetapkan, kelancaran dan kelangsungan alat mesin
untuk pengoperasian proses produksi. Dimana dalam hal ini tetap dalam
pada pengolahan bahan baku CPO, CPKO, dan inti sawit (PK) menjadi produk
setengah jadi yang diolah melalui proses refine & fractionation hingga
menghasilkan produk berupa minyak RBDP Olein, RBDP Stearin, RBDPK Olein,
RBDPK Stearin, PFAD, PKFAD, serta hasil produk dari pengolahan inti sawit
penolong dan produk yang di hasilkan dari proses produksi di PT Sumber Indah
42
Perkasa.
1) Bahan Baku
Dari gambar di atas dapat dilihat CPO dan CPKO sebagai bahan baku
utama dari proses Refinery dan inti sawit sebagai bahan baku utama pengolahan
BE Asam Fosfat
senyawa yang dapat menyebabkan rasa dan aroma yang tidak diinginkan dalam
2) Produk
sedangkan olein dan stearin merupakan produk dari proses fractionation yang
CPKO PKE
merupakan hasil olahan dari inti sawit atau Kernel Crushing Plant (KCP), yang
kemudian CPKO akan diolah pada refinery dan fractionation plant untuk
bagian, yaitu pengolahan minyak RBDPO, RBDPKO, Olein, Stearin dan produk
samping PFAD, PKFAD serta pengolahan Palm Kernel (PK) dengan produk
samping Palm Kernel Expeller (PKE). Secara garis besar pengolahan Crude Palm
Oil (CPO) dan Crude Palm Kernel Oil (CPKO) menjadi minyak RBDPO,
RBDPKO, Olein dan Stearin terdiri dari beberapa proses yaitu proses refinery dan
Crude Palm Kernel Oil (CPKO) terdiri dari proses crushing & pressing.
a. Proses Refinery
Proses Refinery merupakan proses pengolahan minyak mentah atau CPO &
CPKO menjadi Refined Bleached Deodorized Palm Oil (RBDPO) & Refined
kadar air dan impurities yang terkandung di dalam CPO/CPKO, dan dilakukan
secara kontinu pada tahapan temperatur minyak dari 45-115 ºC dan dalam kondisi
1) Bleaching
45
2) Filtration
3) Deodorization Section
bebas dan zat berbau yang terkandung di dalam minyak DBPO/DBPKO dengan
b. Proses Fractionation
proses pemisahan berdasarkan fraksi-fraksinya dimana dalam hal ini yang akan
dipisahkan adalah antara fraksi cair Refined Bleached Deodorized Palm Kernel
1) Pre Treatmen
350C ke max 500C menggunakan hot water di HEIII, dengan tujuan agar dapat
memastikan RBDPKO yang akan diproses sudah homogen dalam fase liquid
46
2) Kristalisasi
Setelah keluar dari tempering tank minyak akan dipompakan menuju tray
minyak, conveyor akan menggerakkan nampan masuk dalam cold room untuk
3) Filtrasi
Proses filtrasi ini bertujuan memisahkan fraksi padat (RBDPK Stearin) dan
fraksi cair (RBDPK Olein). Waktu yang dibutuhkan untuk I kali proses filtrasi
Palm Kernel (PK) yang berasal dari PK Storage (PK Flat atau Seed Silo)
dilakukan secara bertahap, dimana tahapan pertama disebut First Press, tahap
1. Palm Kernel (PK) dari seed sillo l, Il, Ill atau PK Flat ditransfer menggunakan
2. Pada First Press Machine, PK dipress sehingga oil keluar melalui celah body
Kernel Meal (PKM) masih mengandung Oil Content (OC max 14 %) dan
(PKE). Oil akan keluar melalui celah body cage press machine dan masuk ke
Ekspeller (PKE) masih terkandung Oil Content (OC 7% — 7.5%) dan running
Ampere 50A -70A (jika melewati batas yang ditentukan maka dilakukan adjust
minyak bersih dan powder cake. Minyak yang jernih akan ditampung kedalam
CPKO di jalur After bag oleh pihak Quality Control (QC) untuk mengetahui
7. Proses Storaging CPKO ke Tank Farm melalui unit filter bag sebelum
berikut.
langsung oleh operator produksi lalu diantarkan ke laboratorium untuk diuji oleh
analis laboratorium. Hal ini dikarenakan efisiensi terhadap waktu dan juga analisa
yang dilakukan oleh analis laboratorium setiap jam. Namun ada beberapa sampel
sampel minyak CPO yang baru datang dari truk dan dari kapal, sampel PK dari
truk dan dari kapal, serta pengambilan sampel dari tank farm.
dahulu diberikan label yang berisikan data seperti tanggal, jenis sampel dan jenis
parameter yang akan diuji oleh analis laboratorium dipilih dengan cara memberi
tanda ceklis pada pilihan parameter pengujian, dan nama analis yang melakukan
penyamplingan.
menggunakan peralatan khusus dan ada juga langsung pada valve tanpa peralatan
khusus. Peralatan yang digunakan untuk mengambil sampel adalah sampling can
yang berfungsi untuk mengambil sampel yang terdapat dalam tank serta di dalam
49
palka kapal.
Gambar 3. 8 Pengambilan Sampel Olein di Tangki dan Sampel CPO pada Kapal
Menggunakan Alat Sampling Can.
dilakukan dengan cara terlebih dahulu putar valve ke arah open lalu ditunggu
beberapa saat dengan membiarkan sampel keluar. Hal ini dilakukan untuk
membuang sisa kotoran yang menempel pada valve, setelah sampel yang keluar
pada valve telah bersih maka sampel langsung ditampung dengan wadah. Bilas
terlebih dahulu wadah dengan sampel yang akan diambil, agar sampel tidak
datang dari jalur darat maupun laut. Sampel inti sawit pada truk sebelum
dengan cara mengambil 10 titik pada inti sawit yang berada pada truk dengan
menggunakan sekop lalu dimasukkan ke dalam kantong plastik dan diberi label
sesuai kendaraan. Dan sampel hasil produksi dari pengolahan inti sawit pada plant
50
KCP, sampel di ambil menggunakan sekop pada setiap mesin yang sedang
running lalu, sampel di masukkan ke dalam wadah sampel dan diberi label.
berbeda dengan tempat pengujian yang berbeda. Adapun sampel yang terdapat di
Refined Bleached Deodorized Stearin (RBDST) atau stearin, Palm Kernel (PK),
Palm Kernel Expeller (PKE), spent earth, batu bara, bahan tambahan pangan dan
bahan penolong.
Palm Oil (CPO), Bleached Palm Oil (BPO), Refined Bleached Deodorized
Palm Fatty Acid Distilate (PFAD), Refined Bleached Deodorized Olein (RBDOL)
sampel lauric, sampel palmitic, sampel utility, sampel bahan tambahan pangan,
dan bahan penolong. sampel tersebut memiliki tempat pengujian yang berbeda.
Sampel lauric, sampel utility, sampel bahan tambahan pangan dan bahan
pengolahan Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku utama produksi minyak
RBDP Olein, RBDP Stearin dan produk samping Palm Fatty Acid Destilate
(PFAD). Sedangkan Crude Palm Kernel Oil (CPKO) sebagai bahan baku utama
produksi minyak RBDPK Olein, RBDPK Stearin dan produk samping Palm
Kernel Fatty Acid Destillate (PKFAD). Dan pengolah inti sawit PK (palm kernel)
sebagai bahan baku utama produksi minyak Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan
Bahan baku CPO didatangkan dari Pulau Sumatera melalui jalur darat
dan jalur laut, jalur darat di angkut menggunakan mobil truk sedangkan jalur laut
diangkut menggunakan kapal. Bahan baku CPO ada juga yang berasal dari
berasal dari olahan KCP (Kernel Crushing Plant), yang mana bahan bakunya
yaitu inti sawit atau PK (Palm Kernel) yang berasal dari perkebunan rakyat dari
Analisa ini merupakan analisa yang dapat dilihat secara fisik. Analisa ini
dilakukan untuk raw material dan water for utility. Adapun parameter yang diuji
seperti analisa impurities, TVM (Total Volatile Matter), pH, Color dll.
yaitu :
dalam sampel uji PK (Palm Kernel) dengan cara memisahkan seperti cangkang,
batu dan sejenisnya yang terdapat pada palm kernel per kilogramnya.
Pengukuran kadar air & zat yang mudah menguap dalam Palm Kernel,
c. Analisa pH
larutan dengan cara mengukur konsentrasi ion hidrogen (H +) yang terdapat dalam
diantaranya yaitu air CCT refinery & fraksinasi, air DCT refinery, air limbah dari
utility dll.
d. Analisa Color
sampel dengan warna stanfar Lovibond Tintometer. Metode ini dapat digunakan
untuk vegetable fats dan oils yang mempunyai penampakan jernih. Pengukuran
terhadap berapa besar skala warna merah, kuning dan biru dari sampel minyak
dengan cara membandingkan warna minyak dengan warna skala yang paling sama
dilakukan untuk raw material, proses produksi, dan water for utility. Adapun
53
parameter yang diuji yaitu Free Fatty Acid (FFA), Iodine Value (IV), Peroxide
Value (PV).
yaitu :
NaOH dan dititrasi dengan larutan standar Sodium Hydroxide (NaOH) dengan
indikator Phenolphthalein.
menetralkan asam lemak bebas dalam 1 gram sampel minyak atau lemak. Angka
Semakin besar nilai FFA dari suatu minyak berarti semakin banyak asam lemak
yang terpisah pada minyak atau lemak. Hal ini akan menimbulkan bau pada
minyak atau lemak. Penyebab dari tingginya FFA adalah panas dan oksigen.
dalam jumlah centrigram yodium yang diserap per gram sampel uji (% iodine
yang diserap). Dapat diaplikasikan pada lemak dan minyak dengan iodine value
dalam range 15-70 dan tidak mengandung ikatan ganda terkonjugasi. Semakin
besar Iodine Value maka berarti semakin banyak ikatan rangkap (ikatan tidak
gram) dalam sampel yang mengoksidasi kalium iodida. Metode ini dapat
Bleachibility Index (DOBI) dan Analisa Phosphor Content, Near Infra Red (NIR)
untuk pengujian parameter Iodine Value (IV) serta dan alat Lovibond untuk
parameter color.
jumlah pemakaian bleaching earth pada saat proses bleaching. Semakin besar
DOBI berarti semakin baik mutu CPO sehingga pemakaian bleaching earth akan
semakin kecil. Spesifikasi DOBI hanya dipakai hanya untuk CPO saja. Penyebab
nilai DOBI tinggi yaitu adanya penurunan karoten dan kenaikan totox.
yang terdapat dalam sampel minyak dengan cara pengabuan sampel dalam zinc
Salah satu upaya menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari
Keselamatan Kerja (K3), sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari
kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya memengaruhi
korban jiwa maupun kerugian materi, tetapi juga dapat mengganggu proses secara
menyeluruh.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) untuk ruang lingkup industri Kelapa
Sawit.
kesadaran.
zona pertama adalah zona hijau, zona ini merupakan zona dengan bahaya rendah.
Zona hijau sendiri berada di parkir area, smoking area, dan halaman main office.
Pada area ini diperbolehkan untuk tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD).
dengan bahaya sedang. Pada area ini diharuskan memakai Alat Pelindung Diri
(APD) seperti safety shoes, safety helmet. Zona ini terdiri dari sepanjang jalur
produksi dan merupakan zona yang tidak termasuk ke dalam kategori zona hijau
Terakhir zona merah, zona ini merupakan zona dengan potensi bahaya
yang sangat tinggi. Zona ini hanya diberlakukan oleh petugas khusus. Zona ini
yaitu area boiler plant , boiler tersebut merupakan sumber penghasil steam yang
digunakan untuk proses produksi. Potensi bahaya dari boiler ini adalah
kebisingan, percikan api, tangan terjepit, bocoran uap, tekanan tinggi, kontak
dengan pipa uap air yang panas, terpeleset, dan terjatuh dari ketinggian.
Adapun limbah B3 PT Sumber Indah Perkasa antara lain Spent Earth, Bag Filter,
Cartridge filters, tinta coding, lampu neon, spent nikel, limbah chemical. Limbah
Sementara (TPS) sisa bahan kimia tersebut terlebih dahulu ditampung dalam jerry
57
can. Selain limbah B3 juga terdapat limbah non B3 seperti limbah anorganik
antara lain kemasan filling rusak, karton, jerry can, cver shoes, dan hair net.
tempat berobat bagi karyawan yang sakit yang dilayani oleh dokter dan
didampingi oleh perawat. Jika terjadi kecelakaan kerja dan tindakan tersebut tidak
dapat dilakukan di klinik perusahaan maka pasien dapat diantarkan ke rumah sakit
beberapa titik juga terdapat kotak Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
yang berguna untuk mengobati apabila terjadi cedera saat bekerja. Selain itu untuk
mading pada setiap plant. Dan juga dilakukan training yang berisikan pelatihan
memiliki tanggung jawab pada bagian bahaya api. Dikarenakan PT Sumber Indah
Perkasa memiliki banyak potensi bahaya yang bisa terjadi kapanpun dan
salah satunya kebakaran, dampak dari kebakaran antara lain adanya korban jiwa,
58
kebakaran serta peningkatan gas CO² dan polusi udara. kebakaran sendiri bisa
dipicu dari penerapan K3 yang salah, proses produksi, konsleting listrik. Selain itu
segitiga api. Segitiga api tersebut adalah oksigen, bahan bakar dan sumber panas.
Oleh karena itu salah satu upaya PT Sumber Indah Perkasa dalam
tersebut. Pada PT Sumber Indah Perkasa terdapat hydrant system yang merupakan
jaringan instalasi pipa air untuk pemadam kebakaran yang dipasang secara
permanen. Adapun persediaan air pada tangki hydrant PT Sumber Indah Perkasa
yaitu 250.000 liter yang secara normalnya dapat digunakan ± 2 jam untuk
memadamkan api. Selain itu hydrant system pada PT Sumber Indah Perkasa
memiliki pipa khusus untuk menerima air bantuan dari pemadam kebakaran.
(APAR) yang terdapat di setiap area yang selalu dilakukan pengecekan setiap 6
bulan.
Selain itu terdapat juga sprinkler system yang digunakan untuk proteksi
tangki dengan cara mengelilingi tangki tersebut. Hal ini merupakan upaya
pencegahan jika salah satu tangki terbakar maka tangki yang lainnya diselamatkan
dengan sprinkler system sehingga tidak terjadi kebakaran. Selain itu dalam
ruangan bekerja terdapat smoke detector yang berfungsi untuk mendeteksi asap,
apabila terdeteksi asap oleh smoke detector sehingga alarm akan berbunyi dan jika
terdeteksinya panas dalam ruangan tersebut yang disebabkan oleh api maka
yang merupakan salah satu upaya pengarahan safety kepada tamu yang akan
masuk ke plant Lampung. Selain itu dalam bekerja adanya hierarki K3 yaitu
dimulai dari kebijakan yang mana kebijakan tersebut seperti ISO 14001 tentang
proses produksi dan produk yang berkomitmen untuk menjaga lingkungan, dan
menjadi manual, setelah itu dijadikan Standar Operasional Prosedur (SOP), dari
SOP tersebut di sederhanakan menjadi Work Instruction (WI), dan terakhir ketika
suatu teknik yang menitik beratkan pada cara atau tugas untuk mengidentifikasi
suatu bahaya sebelum bahaya terjadi terfokus untuk segala aspek contoh HIRA
besar ketika proses produksi ataupun kegiatan operasi yang dapat dilakukan
dan menurunkan nilai risiko dari suatu bahaya. Dalam pengelolaan bahaya
aktivitas kerja lalu dilakukan identifikasi bahaya dan risiko yang didapat,
kemudian dilakukan pengendalian risiko dan analisa nilai risiko, dan terakhir
(Log Out Tak Out) dan Work Permit. LOTO merupakan tindakan penguncian
dengan gembok dan memasang tag ketika melakukan perbaikan pada suatu alat.
Sedangkan Work Permit merupakan salah satu tindakan yang berupa pemberian
izin dalam bekerja di tempat yang panas dan tempat yang dingin, yang mana izin
ini diberikan oleh bagian EHFS. Ketika bekerja di tempat yang panas, dingin
maka dilakukan Behavior Based Safety (BSS) yang berfokus pada At Risk
observasi, pengarahan dan mempengaruhi secara positif yang pada akhirnya dapat
Sumber Indah Perkasa atau dengan memasang aplikasi berbasis android bernama
61
D’Safe.. observasi tersebut nantinya akan ditemukan perilaku safe atau unsafe
dalam suatu aktivitas di tempat kerja. Untuk feedback dari perilaku safe dianggap
masalah tersebut dapat diselesaikan saat itu juga atau tidak. Apabila tidak maka
akan diselesaikan melalui follow up kepada PIC (person in charge) area, jika
perilaku unsafe dinyatakan close. Hasil dari observasi BSS ini menjadi laporan
yaitu adanya Panitia Pembina Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (P2K3) yang
dan keselamatan kerja yang diketuai oleh General Manager (GM) yang
Sekretaris dijabat oleh EHFS dan para anggota terdiri dari Departemen Head dan
Selain itu setiap sebulan sekali dilaksanakan safety talk yang bertujuan
Assurance (QA) berada di bawah departemen Quality Food Safety (QFS). QFS
persyaratan mutu yang ditetapkan tercapai dengan kata lain Quality Control
menentukan hasil serta memberikan izin dalam penarikan CPO yang berada di
tank untuk diolah ataupun ketika CPO baru datang. Quality Assurance sebagai
penjamin mutu, yaitu penetapan dan pemenuhan standar mutu, pengelolaan secara
customer. Quality Assurance tidak bisa melakukan merilis produk dan Quality
merilis produk.
yang berfokus kepada melakukan analisa pada sampel palmitic yang berasal dari
CPO & CPKO yang melalui proses refinery dan fraksinasi. Adapun sampel yang
di analisa oleh QC Palmitic Based antara lain CPO, CPKO, BPO, BPKO,
RBDPO, RBDPKO, PFAD, PKFAD, Olein dan Stearin. Serta analisa incoming
dan delivery. Pada PT Sumber Indah Perkasa QC ini berada di lab proses.
dengan analisa sampel yang berasal dari PK yang dianalisa oleh QC PK, dan QC
KCP yang melakukan analisa untuk sampel olahan KCP plant, selain itu QC ini
juga melakukan analisa terhadap sampel utility yang dianalisa oleh QC Utility. QC
bahan tambahan pangan, bahan penolong. Adapun pengujian yang dilakukan oleh
QC ini antara lain analisa kalori batu bara dengan bomb kalorimeter.
63
Method & Analysis, QA Regulation & Food Safety, QA Supplier & Customer
Compliance.
QA ini memastikan metode analisa dapat digunakan dan hasil yang diperoleh
akurat yang kemudian dijadikan sebagai prosedur analisanya dan dijadikan acuan
oleh QC.
1. Metode
(MPOB), Standar Nasional Indonesia (SNI), dan American Society for Testing
and Materials (ASTM) atau sumber lainnya yang diakui secara nasional maupun
2. Analis
rekuitment yaitu bekerja sama dengan tim HR, QA mengatur kualifikasi yang
memancing kemampuan yang harus dimiliki analis. Selain itu juga dilakukan
64
17025.
3. Chemical
ada Certificat Of Analysis (COA), menerapkan First Expired First Out (FEFO).
Selain itu juga diatur penyimpanan bahan chemical yang disimpan pada suhu 18-
25℃ dan untuk beberapa chemical juga disimpan pada suhu < 5℃ dengan acuan
dari Material Safety Data Sheet (MSDS). Pada chemical juga dipastikan expired
yang terkontrol yaitu 6 (enam) bulan sebelum expired date dilakukan pembelian,
terbagi menjadi dua yaitu instrumen yang masuk ruang lingkup ISO 17025 dengan
tidak masuk ruang lingkup ISO 17025. Instrumen ini dilakukan kalibrasi oleh
internal apabila dapat dilakukan kalibrasi oleh tim engineering, apabila tidak bisa
terakreditasi dengan membuat jadwal analisa eksternal yang dibuat per produk
kolektif oleh R&D untuk mendapatkan spesifikasi produk serta jika tidak ada
65
Dalam penerapan food safety, QA ini bertanggung jawab dalam pest control yang
ada di perusahaan.
jawab mengenai bahan baku atau material yang diterima dan produk yang
diterima oleh customer sesuai dengan kualifikasi yang telah ditentukan. Adapun
salah satu tugas yang dilakukan oleh QA ini yaitu melakukan audit terhadap
supplier.
dikelola oleh Sect. Untility. Utility merupakan sebuah unit pada section
antaranya lain yaitu limbah padat, limbah cair dan limbah gas. Limbah cair PT
Sumber Indah Perkasa terbagi menjadi dua yaitu limbah cair produksi dan limbah
cair domestik. Limbah cair produksi merupakan limbah cair yang dihasilkan
limbah cair yang dihasilkan dari aktivitas kamar mandi atau toilet, dapur, dan
produksi berasal dari air cooling tower dan boiler dan juga limbah dari tetesan
minyak yang ada dilantai dibersihkan secara rutin oleh petugas, dan dibuang ke
saluran pembuangan. Limbah cair ini terlebih dahulu diolah oleh Waste Water
66
Treatment Plant (WWTP) pabrik dan selanjutnya akan dialirkan menuju saluran
Karakteristik limbah cair yang diolah oleh Waste Water Treatment Plant
lemak dan kandungan phospat. Adapun sifat limbahnya adalah asam (acidic
water).
Berikut ini karakteristik limbah yang dihasilkan oleh PT Sumber Indah Perkasa
yaitu :
yang diperlukan oleh bakteri biologi untuk mereduksi senyawa organik dalam air
limbah. Untuk parameter BOD yang ada pada air limbah PT Sumber Indah
Perkasa adalah sebesar 1200 ppm, dan pada kualitas outlet diharapkan sebesar <
20 ppm.
air limbah yang dapat diolah secara kimiawi. Adapun parameter COD pada air
limbah PT Sumber Indah Perkasa adalah sebesar 3000 ppm dan pada kualitas
Total Suspended Solid merupakan kadar padatan terlarut yang tidak dapat
melewati saringan dengan ukuran 0,45 µm. Adapun parameter inlet TSS pada air
limbah PT Sumber Indah Perkasa sebesar 800 ppm dan diharapkan kualitas outlet
67
4. pH
dalam suatu zat cair. pH yang dihasilkan pada air limbah PT Sumber Indah
Perkasa sebesar 3,8-7,0 sedangkan kualitas outlet yang dikehendaki sebesar 6,5-
8,0.
Minyak dan lemak yang merupakan dihasilkan dari sisa bahan baku proses
produksi. Untuk kadar minyak dan lemak yang dihasilkan PT Sumber Indah
Perkasa sebesar 1000 ppm sedangkan kualitas outlet yang diharapkan sebesar < 1
ppm.
6. Suhu
Suhu yang diharapkan pada air limbah adalah < 40℃ dimana suhu
diamati oleh operator WWTP. Air yang dihasilkan dari pengolahan tersebut
digunakan untuk kebutuhan non kosumsi dikarenakan air tersebut tidak memenuhi
baku mutu untuk dikonsumsi. Adapun air tersebut digunakan antara lain
(WWTP ) terdiri dari proses pengolahan secara fisika, proses pengolahan secara
sebagai berikut.
68
memberikan bahan kimia tertentu yang diperlukan. Adapun bahan kimia yang
digunakan seperti pollyalumunium chloride (PAC), kapur, ferro sulfat, ferri klorida.
limbah. Pada proses ini akan terjadi penurunan BOD (± 90%). Terdapat dua
macam proses biologi yaitu aerobik dan anaerobik. Bakteri aerobik membutuhkan
oksigen yang dapat di suplai dari serator atau blower, sedangkan bakteri
dengan tingkat pencemaran tinggi (BOD > 2000 ppm), sedangkan proses aerobik
digunakan untuk mengolah air limbah dengan tingkat pencemaran rendah dan
a. Proses Aerobik
Senyawa organik (BOD) akan dikonsumsi oleh bakteri jika oksigen dan nutrisi
69
cukup. Massa bakteri akan tumbuh dan akan terbentuk sel- sel baru. Pertumbuhan
ini dapat dilihat dari perkembangan sludge volume atau Mixed Liquor Suspended
Solid (MLSS).
digunakan beberapa alat seperti aerator atau blower. Sedangkan untuk memenuhi
kebutuhan nutrisi bakteri (N dan P) dapat dilakukan penambahan pupuk Urea dan
TSP.
b. Proses Anaerobik
Sistem ini terdiri dari sebuah reaktor dan di dalamnya terdapat media
media tersebut. Karena bakteri dan mikrorganisme yang tumbuh tipenya adalah
aerob, maka dari sisi bawah reaktor tersebut diaerasi dengan menggunakan blower
reaktor akan tumbuh dalam waktu beberapa hari setelah ditambahkan makanan
laboratorium. Pada pengamatan secara visual timbulnya warna coklat pada reaktor
dan jika dipegang maka pada permukaannya terdapat lendir. Sedangkan pengujian
perbandingan kualitas air limbah yang masuk dan keluar dari proses. Hasil yang
berikut:
yang mendadak (shock load), dan pengaturan laju air, pH, temperatur, serta nutrisi
yang tepat. Jika kondisi ini dapat terjaga dengan baik maka bakteri akan tumbuh
sehari adapun parameter pengujian yang dilakukan yaitu total hardness, pH,
limbah dari plant dialirkan menuju saluran influent chamber. Setelah itu dipompa
menuju summpit tank, sebelum air limbah masuk ke summpit tank terlebih dahulu
air limbah melewati proses pengolahan fisika yaitu proses penyaringan dengan
makro tidak ikut masuk ke sistem penyaluran yang bisa mengganggu proses
pengolahan limbah. Sampah yang tertahan oleh saringan secara rutin diangkat dan
penampungan sementara air limbah. Pada summpit tank terdapat pompa yang
berfungsi memompakan air limbah ke oil and greace trap, tahap ini merupakan
proses pemisahan fisik minyak dan lemak yang terbawa oleh air limbah, minyak
dan lemak serta padatan diharapkan tertahan dan mengambang di greace trap
dan lemak sehingga kadar parameter minyak dan lemak pada air limbah
berkurang.
equalization tank ini terjadi proses kimia yang mana air limbah dibuat menjadi
homogen dan alirannya teratur. Di dalam equalization tank terdapat diffuser yang
sehingga pH air limbah menjadi netral dan semua karakteristik air limbah di
72
Setelah itu air limbah dipompakan menuju flocculation tank. Pada tank
ini terjadi proses flokulasi dan koagulasi. Proses pemisahan partikel dilakukan
dengan cara koagulasi dan flokulasi dengan cara menambahkan bahan kimia PAC
dan polymer ke dalam air. Pada tahap koagulasi koagulan digunakan adalah Poly
bertujuan untuk memisahkan minyak yang masih terkandung di dalam air limbah
disapu oleh scrapper dan dimasukkan ke dalam bak penampungan minyak. Flok
yang berat akan mengendap dan terkumpul di dasar dan secara periodik di pompa
ke Sludge Thinckener. Air yang terbebas dari minyak dan lemak secara overflow
Dalam pengolahan ini dilakukan proses pengolahan air limbah secara aerobik
dengan bantuan lumpur actived (actived sludge). Hal yang harus diperhatikan
dalam proses ini yaitu sludge volume (SV), semiable solid (SS), mixer liquor
suspended solid (MLSS), dan total suspended solid (TSS). Keberhasilan proses ini
dapat dilihat secara visual yaitu timbulnya warna coklat pada reaktor dan jika
Setelah itu air limbah dialirkan menuju bak sendimentasi sebagai proses
73
fisika. Di sini lumpur akan mengendap dan di pompa secara kontinu ke bak aerasi
limbah akan dialirkan ke control tank pada bak ini air limbah dilakukan pengujian
apakah sudah memenuhi baku mutu atau belum. Apabila air limbah memenuhi
baku mutu maka air limbah pada control tank dipompakan ke WWTP, sedangkan
jika tidak memenuhi baku mutu air limbah akan dialirkan melalui pipa menuju ke
Lumpur padatan yang berasal dari sludge thickner akan dikeringkan di filter press
agar kandungan air di dalam lumpur berkurang dan secara otomatis kandungan air
yang ada di dalam lumpur kembali ke summpit tank dan lumpur yang sudah di
laboratorium sudah mendapat sertifikat ISO 17025 : 2017, FSSC 22000 V5.1
tentang sistem manajemen keamanan pangan, ISO 9001 : 2015 tentang sistem
manajemen mutu.
disesuaikan dengan jenis dan volume kegiatan, jumlah peralatan dan personil
laboratorium, tata ruang laboratorium diatur sesuai dengan jenis kegiatan dan
penghisap udara.
dikalibrasi oleh pihak eksternal perusahaan yang memiliki sertifikat kalibrasi atau
Selain itu juga dilakukan audit internal yang mana audit ini dilakukan
oleh divisi yang berbeda ke divisi lainnya, seperti QA melakukan audit terhadap
Quality Food Safety. Adapun struktur organisasinya dapat dilihat pada gambar 3.2
berikut ini :
training yang dilakukan basic materi dari HRD dan Tim QA. Selain itu juga
dilakukan instrumen dan proses. Training tersebut dilakukan 2 (dua) tahun 1 kali
75
bukan analis labor tetapi dari pihak ketiga/vendor. Verfikasi dilakukan oleh pihak
TUGAS KHUSUS
Minyak yang berasal dari kelapa sawit ada dua macarn yaitu daging buah
sebagai minyak kelapa sawit kasar atau Crude Palm Oil (CPO) dan minyak yang
berasal dari inti sawit yang dikenal sebagai minyak inti sawit atau Crude Palm
Kernel Oil (CPKO). Komposisi minyak kelapa sawit ini hampir sama dengan
minyak yang dihasilkan dari kelapa. Dari keduanya dapat diolah menjadi berbagai
pengolahan minyak kelapa sawit CPO dan menghasilkan produk turunanya yaitu
Deodorized Palm Stearin (RBDPSt), dan Palm Fatty Acid Destilate (PFAD).
dan Palm Kernel Fatty Acid Destillate (PKFAD) yang merupakan produk turunan
dari CPKO. PT Sumber Indah Perkasa juga mengolah inti sawit menjadi produk
Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Expeller (PKE).
PT Sumber Indah Perkasa mengunakan bahan baku palm kernel (PK) atau
inti sawit sebagai bahan baku yang akan diolah pada proses Kernel Crushing
bagian dari buah tanaman Elaeis Guineensis yang telah dipisahkan dari daging,
buah, dan tempurung serta dikeringkan. Hasil olahan dari biji sawit yang telah
76
77
pecah menjadi cangkang dan inti. Cangkang sawit digunakan untuk bahan bakar
ketel uap, arang, pengeras jalan, dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah
kembali menjadi minyak inti sawit (Palm Kernel Oil). Bentuk inti sawit bulat
padat atau agak bulat gepeng berwarna coklat hitam. Inti sawit mengandung
Iemak, protein, serat, dan air. Pada pemakaian, bungkilnya yang kaya akan protein
Salah satu produk samping kelapa sawit yang masih memiliki nilai
ekonomis dan menjadi komoditas ekspor adalah bungkil sawit atau Palm Kernel
Expeller (PKE). PKE merupakan hasil ikutan dari proses pembuatan minyak inti
kelapa sawit yang biasa dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pakan
ternak. Menurut Badan Karantina Pertanian (2019) PKE merupakan bahan pakan
ternak yang paling banyak diekspor diikuti dengan dedak gandum, bungkil kopra
dan rumput laut. Indonesia telah mengekspor bahan baku pakan ternak ke
beberapa negara tujuan, antara lain, Selandia Baru, Vietnam, Thailand, Korea,
China, Saudi Arabia, Turki, Jepang, Malaysia, Filipina, Pakistan, Myanmar, India,
Crushing Plant (KCP). KCP merupakan unit pengolahan Palm Kernel (PK) yang
menghasilkan produk Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Expeller
(PKE). Tujuan dari proses KCP sendiri yaitu untuk mengambil minyak sebanyak-
tingginya.
Pada proses KCP tidak terdapat penambahan chemical apapun karena pada
proses KCP hanya melakukan pengolahan inti sawit dengan cara dipress untuk
78
menghasilkan produk minyak CPKO dan PKE yang merupakan ampas dari hasil
pengepresan inti sawit. Pada proses pengepresan tersebut parameter yang selalu di
kontrol yaitu nilai Oil Content (OC) dan Total Volatile Matter (TVM). Nilai OC
dan TVM yang dihasilkan sangat mempengaruhi hasil dari target minyak CPKO
yang didapatkan.
Mesin press inti sawit adalah peralatan yang digunakan dalam industri
pengolahan kelapa sawit untuk mengekstraksi minyak dari inti (kernel) kelapa
sawit. Proses ekstraksi minyak dari inti kelapa sawit melibatkan aplikasi tekanan
pada inti kelapa sawit. Mesin press ini dapat mempengaruhi nilai oil content
(kandungan minyak) dan total volatile matter (kadar air) dalam PKE. Salah satu
parameter penting yang dikendalikan dalam mesin press inti sawit adalah ampere.
Ampere (A) adalah satuan untuk mengukur arus listrik yang melewati
mesin press. ampere pada mesin press dapat mempengaruhi efisiensi ekstraksi
minyak. Jika pengaturan ampere tidak tepat, dapat terjadi rendemen minyak yang
rendah, yaitu jumlah minyak yang diekstraksi menjadi tidak optimal. Oleh karena
itu, pengaturan ampere yang tepat pada mesin press inti sawit penting untuk
memperoleh kandungan minyak yang diinginkan dalam PKE. Mesin press inti
sawit dapat mempengaruhi kadar air dalam PKE karena proses ekstraksi minyak
yang melibatkan aplikasi tekanan dan panas. Pengaturan ampere yang tidak tepat
menyebabkan penguapan dan peningkatan kadar air dalam PKE. Selain itu, jika
mesin press menghasilkan rendemen minyak yang rendah, maka kadar air dapat
mengenai ―Pengaruh Kuat Arus pada Mesin Press terhadap nilai Oil Content
(OC) dan Total Vollatile Matter (TVM) Pada Proses Kernel Crushing Plant
penulisan yang lebih terarah dan terfokus, perlu dilakukan pembatasan masalah.
Dalam penelitian ini penulis membatasi masalah mengenai pengaruh kuat arus
pada mesin press untuk mengolah Palm Kernel (PK) terhadap nilai Oil Content
(OC) yaitu kandungan minyak yang masih terkandung didalam inti sawit dan
Total Vollatile Matter (TVM) atau kadar air pada produk akhir yaitu Palm Kernel
1. Untuk mengetahui pengaruh kuat arus pada mesin press KCP terhadap
2. Untuk mengetahui berapa kuat arus yang baik (optimum) pada mesin selama
Inti kelapa sawit, juga dikenal sebagai kernel kelapa sawit, adalah bagian
dalam biji kelapa sawit yang merupakan sumber utama minyak kelapa sawit.
Setiap biji kelapa sawit mengandung inti yang terbungkus oleh lapisan luar yang
disebut endokarp. Inti kelapa sawit mengandung sekitar 45-55% minyak kelapa
sawit yang sangat berharga dalam industri minyak nabati (Yusoff, S. 2007).
80
Inti sawit merupakan hasil olahan dari biji sawit yang telah dipecah
menjadi cangkang dan inti, cangkang sawit digunakan sebagai bahan bakar ketel
uap, arang, pengeras jalan dan lain-lain. Sedangkan inti sawit diolah kembali
menjadi minyak inti sawit (Crude Palm Kernel Oil). Proses pengolahan inti sawit
menjadi minyak inti sawit tidak terlalu rumit bila dibandingkan dengan proses
Bentuk inti sawit bulat padat atau agak gepeng berwarna cokelat hitam.
Inti sawit mengandung lemak, protein, serat dan air. Pada pemakaiannya lemak
yang terkandung didalamnya disebut minyak inti sawit dan ampas atau
mikroorganisme. Setelah kering inti sawit dapat diolah lebih lanjut yaitu dengan
Minyak inti sawit merupakan hasil pengolahan biji inti sawit dengan cara
dilakukan dengan menggunakan mesin screw press (press ulir), hasil dari
minyak inti sawit kemudian dilakukan analisis mutu produk, hal ini bertujuan agar
produk yang dihasilkan sesuai dengan standar yang ditentukan analisis mutu
minyak inti sawit meliputi analisis kadar air (maks 0,5%), kadar kotoran (maks
0,05%), kadar FFA (maks 5,00%) dan bilangan peroksida (maks 2,2 meq)
(Herlinda, 2003).
SP 10-1975. Adapun syarat mutu CPKO adalah kadar minyak min 48%; kadar air
max 8,5%; kontaminasi max 4,0%; kadar inti pecah max 15%; warna max 40%;
dipisahkan dari daging buah dan tempurungnya. PKO terdiri dari asam lemak,
esterifikasi dengan gliserol sama seperti minyak biasa. PKO bersifat semi padat
pada suhu ruang, lebih jenuh dari pada minyak kelapa sawit namun setara dengan
minyak kelapa.
4.4.3 Palm Kernel Meal (PKM) & Palm Kernel Expeller (PKE)
Palm Kernel Expeller (PKE) atau Palm Kernel Meal (PKM) merupakan
salah satu produk turunan kelapa sawit yang banyak digunakan sebagai bahan
baku pakan ternak. PKE termasuk salah satu komoditas ekspor unggulan
Indonesia yang banyak dikirim ke berbagai negara, antara lain; New Zealand,
China, Korea, Vietnam, Thailand, dan Eropa. (PT Sumber Indah Perkasa, 2023)
PKE atau PKM yang pada umumnya dikenal dengan bungkil sawit
merupakan produk turunan kelapa sawit hasil proses pengolahan inti sawit
menjadi minyak sawit. Selama tahun 2014, ekspor PKE yang dikenakan tindakan
karantina mencapai 1.388.020 ton. New Zealand sebagai negara terbesar tujuan
ekspor PKE dari Indonesia yang mencapai lebih kurang 70% dari jumlah produksi
PKE Indonesia atau setara dengan 43,3% dari total kebutuhan PKE di New
Zealand.
PKM merupakan hasil dari pengolahan mesin first press atau inti sawit
83
yang belum sepenuhnya hancur dan masih mengandung minyak 14% max,
sedangkan PKE merupakan hasil olahan dari mesin second press yaitu PKM yang
masih mengandung minyak 14% tadi diolah dimesin second press dan
Gambar 4 3 Palm Kernel Meal (PKM) dan Palm Kernel Ekspeller (PKE)
Produk PKE dijaga dalam kondisi aman dan dicegah dari kontaminasi
benih atau biji-bijian tumbuhan yang memiliki daya tumbuh serta kontaminasi
bagian tanaman yang belum diproses, bagian tubuh maupun kotoran hewan,
1) Lantai dalam kondisi baik dan bersih, tidak ada retakan yang dapat
2) Dinding dan atap gudang harus dapat mencegah masuknya burung, tikus,
4) Pintu gudang harus dapat dibuka dan ditutup dengan mudah, serta seluruh
mencegah masuknya burung atau serangga terbang pada saat pintu dibuka.
pelabuhan dan mengirim PKE ke negara tujuan harus bersih dari tanah,
10) Penerapan sistem manajemen mutu dalam proses bisnis fasilitas ekspor
PKE.
minyak sawit. Oil Content (OC) diperoleh dari ekstraksi minyak dari inti sawit.
Kandungan minyak dalam ekstrak inti sawit mengacu pada jumlah minyak yang
pada beberapa faktor, antara lain efisiensi proses ekstraksi dan kualitas inti sawit.
hingga 12%. Namun, penting untuk dicatat bahwa angka-angka ini dapat
bervariasi dan sebaiknya berkonsultasi dengan sumber tertentu atau melakukan tes
Analisis kadar minyak (Oil Content) pada Palm Kernel Expeller (PKE)
sampel PKE. Ini dapat dilakukan dengan beberapa metode, termasuk metode
85
dalam kondisi yang dikontrol, dan minyak yang diekstraksi kemudian diukur dan
Metode NIR, metode ini menggunakan alat NIR untuk mengukur kadar minyak
yang diketahui. Alat NIR akan menganalisis spektrum cahaya yang terpantul atau
dengan kadar minyak dalam sampel PKE. Alat NIR akan memberikan pembacaan
kadar minyak dalam bentuk persentase berat atau metrik lainnya. Hasil dapat
langsung ditampilkan di layar alat atau disimpan untuk analisis lebih lanjut
dalam penggunaan alat NIR. Kalibrasi harus dilakukan menggunakan sampel PKE
yang mencakup variasi kadar minyak yang luas untuk membuat model kalibrasi
yang andal. Validasi hasil dengan metode laboratorium referensi juga disarankan
akurat tetapi membutuhkan lebih banyak waktu dan peralatan khusus. Sementara
86
itu, analisis dengan alat NIR dapat memberikan hasil yang cepat dan non-
destruktif, tetapi memerlukan kalibrasi yang baik dengan sampel PKE yang telah
Total Vollatile Matter atau kadar air merujuk pada persentase air yang
terkandung dalam suatu bahan. Biasanya diukur sebagai persentase berat air
terhadap berat total bahan tersebut. Kadar air adalah parameter penting dalam
banyak industri, termasuk industri makanan, pertanian, dan energi. Konten air
yang tinggi dapat mempengaruhi kualitas dan stabilitas bahan, dan dapat
Total Vollatile Matter sebutan untuk kadar air pada bahan yang padat.
Kadar air dalam suatu bahan dapat diukur menggunakan alat yang disebut
laboratorium yang dirancang khusus untuk menentukan kadar air suatu sampel
dengan cepat dan akurat (Shafee, M. A., Ahmed, A., & Islam, M. R. 2015).
pemanasan sampel bahan dengan suhu tertentu untuk menguapkan air yang
dan sensor suhu untuk mengukur perubahan berat sampel dan suhu selama proses
pengeringan.
Kadar air dalam suatu bahan juga dapat diukur menggunakan alat Near
Infrared (NIR). Near Infrared atau dekat inframerah adalah salah satu metode
atau sifat suatu bahan berdasarkan interaksi cahaya inframerah dekat dengan
87
sampel. Hasil yang diperoleh dari alat NIR mungkin memerlukan validasi dengan
digunakan untuk mengolah biji kelapa sawit (Palm Kernel) menjadi produk
turunannya, seperti Crude Palm Kernel Oil (CPKO) dan Palm Kernel Meal
(PKM). KCP merupakan bagian penting dari pabrik pengolahan kelapa sawit dan
berfungsi untuk memisahkan inti (kernel) dari cangkang biji kelapa sawit. (PT
diantaranya penerimaan dan penyimpanan biji kelapa sawit biji kelapa sawit
dipanen dan dikirim ke KCP untuk diproses. Biji tersebut akan diterima dan
disimpan di tempat penyimpanan yang sesuai. Pemisahan inti dan cangkang, biji
inti (kernel) dari cangkang. Hasil pemisahan ini menghasilkan inti yang akan
diolah lebih lanjut dan cangkang yang biasanya digunakan sebagai bahan bakar
dalam pabrik kelapa sawit atau dikomersialkan sebagai bahan bakar biomassa.
Pengolahan inti, inti biji kelapa sawit yang telah terpisah akan diproses
lebih lanjut untuk mendapatkan produk turunannya. Biasanya, inti akan digiling
atau digerus menjadi partikel kecil untuk memudahkan proses ekstraksi minyak.
Ekstraksi minyak inti, minyak yang terkandung dalam inti biji kelapa sawit
dalam extractor untuk memisahkan minyak dari biji. Pemisahan minyak dan
dikeringkan, minyak inti yang dihasilkan, yaitu Crude Palm Kernel Oil (CPKO),
akan disimpan dalam tangki penyimpanan sebelum dikemas atau dijual ke pabrik
pengolahan selanjutnya. Sementara itu, kernel meal atau sering disebut Palm
Kernel Meal (PKM), yang merupakan hasil samping dari proses ekstraksi minyak,
biasanya digunakan sebagai pakan ternak atau dijual ke industri pakan ternak.
Kernel Crushing Plant (KCP) merupakan salah satu unit penting dalam
rantai pengolahan kelapa sawit, yang bertujuan untuk memperoleh minyak inti biji
berbagai keperluan.
4.4.7 FT NIR
Spektrometer FT-NIR modern dapat menganalisis sampel, cairan dan padat dan
merupakan alat yang ideal untuk menganalisis bahan baku, produk antara dan
produk jadi yang tidak merusak dan cepat di seluruh proses manufaktur.
lainnya, teknologi FT-NIR bersifat cepat, hemat biaya, tidak merusak dan aman,
karena tidak menggunakan bahan kimia, zat pelarut maupun gas. Metode ini
mengandung kelompok C-H, N-H atau O-H. Dengan demikian, spektroskopi NIR
adalah pilihan pertama untuk analisis semua jenis bahan organik, sehingga ideal
komposisi bahan. Prinsip kerja dan fungsi utama alat FT-NIR yaitu, pemancaran
cahaya NIR, alat FT-NIR memancarkan cahaya NIR melalui sampel yang akan
berinteraksi dengan molekul-molekul dalam sampel (Workman Jr, J., & Weyer, L.
2012).
NIR pada panjang gelombang tertentu tergantung pada komposisi kimia mereka.
cahaya yang dipantulkan atau ditransmisikan oleh sampel setelah interaksi dengan
cahaya NIR. Perekaman spektrum, sinyal cahaya yang dideteksi oleh alat FT-NIR
Fungsi utama alat NIR yaitu, untuk analisis komposisi bahan, alat FT-
90
destruktif dan cepat, karena pengukuran dapat dilakukan secara langsung pada
produk. Dengan mengukur komposisi kimia sampel secara cepat dan akurat, alat
spesifikasi produk.
kualitas bahan baku, pemantauan proses produksi, identifikasi bahan, dan kontrol
kualitas produk jadi. Penting untuk mencatat bahwa penggunaan alat FT-NIR
pada Mesin Press terhadap nilai Oil Content (OC) dan Total Vollatile Matter
pada jam 10:00-12:00 WIB dan pada jam 09:00-10:00 WIB dilakukan
keranjang untuk botol sampel, label, sekop unuk mengambil sampel, alat FT NIR,
Bahan yang digunakan untuk analisa ini yaitu sampel PKE yang
merupakan inti sawit yang telah diolah pada proses Kernel Crushing Plant (KCP).
(PKE). Sampel akan diambil oleh analis QC langsung ke plant KCP, pengambilan
sampel PKE dilakukan pada setiap mesin press yang sedang running, dengan cara
sampel diambil sebanyak 300 gram (setara dengan 1 botol sampel terisi penuh)
menggunakan sekop lalu di masukkan kedalam botol sample dan diberi label
sesuai dengan nomor mesin. Sampel yang dimasukkan kedalam botol tidak boleh
ditutup karna sampel keluaran mesin dalam keadaan panas jadi apabila ditutup
akan menimbulkan uap air dan akan mempegaruhi pada kadar airnya.
4.5.3.2 Analisa Oil Content (OC) dan Total Vollatile Matter (TVM)
komputer, klik dua kali icon pada desktop, masukkan password Opus kemudian
klik login, klik OK pada menu About Opus, pastikan display instrumen
92
menunjukan bulatan warna hijau (bagian kanan bawah) hal ini menunjukkan
instrument dalam kondisi ready, kemudian lik menu LAB pada toolbar bagian
atas untuk masuk ke OPUS LAB, klik Measurements dan klik start. Untuk
pengukuran sampel solid (PK, PKM, dan PKE) menggunakan FT NIR Matrix atau
FT NIR MPA. Pada Product Group, pilih Group berdasarkan sampel yang diukur,
pilih Product berdasarkan sampel yang diukur yaitu PKE. Klik Measure
(pastikan tertutup semua dengan sampel) masukan semua sampel PKE yang ada
pada botol sampel (300 gram), pastikan bagian bawah Quartz Cup dalam kondisi
bersih. Letakan Quartz Cup pada Sphere Macrosampel Rotaring. Input data
(nomor mesin, nama sampel hari/tangal, shift, dan nama analist), kemudia klik
Setelah hasil analisa keluar, hasil analisa dipindahkan oleh analis ke log
sheet untuk dilaporkan ke pihak terkait, untuk besar ampere juga di pindahkan ke
log sheet. Apabila terjadi ketidak sesuaian hasil analisa (outspec) parameter OC
dan TVM sampel PKE hasil produksi KCP dengan standar yang telah ditetapkan
maka, dari pihak Quality Assurance akan memberikan saran terkait hasil analisa
sampel yang outspec tersebut, perlakuan apa yang harus dilakukan apakah pada
4.6.1 Hasil
dapat dilihat hasil pengujian nilai OC (Oil Content) dan TVM (Total Vollatile
Ampere OC TVM
Hari/Jam Kode Mesin
(65-100) (Max 14%) (Max 8%)
PK 01 90 10,76 5,05
PK 03 95 11,65 4,38
Senin/09:00 PK 05 80 9,80 6,47
PK 07 85 10,48 6,25
PK 09 75 10,12 6,82
PK 01 90 10,75 5,89
PK 03 90 10,89 4,44
Selasa/09:00 PK 05 85 10,26 6,17
PK 07 85 10,40 6,42
PK 09 80 9,75 6,65
PK 01 90 10,96 4,89
PK 03 95 11,47 5,32
Rabu/09:00 PK 05 85 10,42 6,21
PK 07 80 9,86 6,57
PK 09 75 10,29 6,71
4.6.2 Pembahasan
Dari data yang diperoleh dapat dilihat pada tabel 4.2 didapatkan nilai Oil
Content telah sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan, yaitu
bekerja dengan baik untuk mengolah material inti sawit. Dari data hasil yang
didapatkan terlihat bahwa semakin tinggi kuat arus pada mesin maka nilai Oil
Content yang diperoleh juga akan semakin tinggi karena semakin tinggi arus
listrik juga akan menyebabkan mesin menjadi overload atau beban berlebih pada
sistem listrik. Hal tersebut akan menyebabkan nilai Oil Content menjadi naik
karena mesin mengolah beban yang berlebih jadi pengepresannya tidak sempurna
Namun pada data yang didapatkan, pada kuat arus rendah yaitu 75 A
nilai Oil Content juga mengalami kenaikan, hal tersebut dikarenakan tekanan yang
dihasilkan oleh mesin pres tidak cukup tinggi untuk melakukan pengolahan pada
inti kelapa sawit. Akibatnya, sebagian minyak yang terkandung dalam inti kelapa
sawit tidak terekstrak sepenuhnya. Jadi dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi
kuat arus juga tidak baik dalam pengolahan inti sawit dan kuat arus yang rendah
juga tidak baik dalam mengolah inti sawit, dari analisa yang telah dilakukan besar
kuat arus 80-85 A sudah memperolah nilai Oil Content yang optimum.
Dari data yang didapatkan nilai Total Volatile Matter (TVM) atau kadar
air pada proses Kernel Crushing Plant (KCP) dari hasil analisa sudah sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan yaitu sebesar max 8%. Kuat
arus yang rendah menunjukkan kadar air yang dihasilkan tinggi, hal itu
disebabkan oleh mesin tidak melakukan pengepresan secara maksimal karena inti
Nilai Total Volatile Matter (TVM) juga dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor diantaranya yaitu variabilitas bahan baku, kualitas dan karakteristik bahan
baku dapat bervariasi dalam kandungan airnya. Jika bahan baku yang digunakan
95
memiliki kandungan air yang berbeda-beda, ini akan mempengaruhi nilai TVM
atau kadar air pada hasil pengolahan. Kondisi pemrosesan, kondisi operasional
dan parameter pemrosesan dalam proses KCP dapat mempengaruhi kadar air pada
produk akhir. Misalnya, suhu dan waktu pemrosesan yang tidak tepat.
juga berperan penting dalam menentukan kadar air pada produk akhir. Jika
lingkungan pengolahan memiliki kelembaban yang tinggi atau tidak ada langkah
kadar air pada produk. Kesalahan dalam teknik pengambilan yang tidak konsisten
juga dapat menyebabkan perubahan dalam nilai TVM atau kadar air yang
dilaporkan.
mesin-mesin yang digunakan dalam proses KCP mesin yang digunakan harus
berfungsi dengan baik dan dalam kondisi optimal dapat membantu dalam
4.7 Penutup
4.7.1 Kesimpulan
1) Pengaruh kuat arus pada mesin press terhadap parameter nilai OC dan
TVM, yaitu semakin tinggi tekanan ampere pada mesin maka nilai Oil
Content yang diperoleh juga akan semakin tinggi (max 14%). Yang mana
bahan, apabila nilai OC tinggi pada PKE maka hal itu dapat merugikan
96
perusahaan karna tujuan dari KCP sendiri yaitu untuk menghasilkan minyak
sebanyak banyaknya dari PK yang diproses dan mencapai target hasil yang
sesuai. Semakin tinggi ampere pada mesin press maka semakin rendah nilai
2) Kuat arus yang baik (optimum) pada mesin selama proses pengolahan inti
sawit di KCP adalah antara 80-85 A, karna pada kisaran ampere 80-85 A
sudah memperoleh nilai Oil Content dan kadar air yang bagus (optimum).
Berdasarkan hasil pengujian yang telah dilakukan nilai OC dan TVM tidak
4.7.2 Saran
tersebut karena dapat mempengaruhi kadar air (TVM) pada produk akhir.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
dan Keselamatan Kerja (K3), Penerapan Quality Control (QC) dan Quality
yang tidak tercapai yaitu, Penerapan Validasi Metode Uji karna Validasi
3) Dapat menyelesaikan suatu laporan ilmiah berupa tugas akhir yang berisi
5.2 Saran
Assurance (QA).
98
hubungan kerjasama yang baik antara pihak Politeknik ATI Padang dengan
(SMART Tbk).
99
DAFTAR PUSTAKA
Workman Jr, J., & Weyer, L. (2012). Practical Guide to Interpretive Near-
Infrared Spectroscopy. CRC Press.
Yohanes. 2020. ”Pengaruh Model Pembelajaran Tutor Sebaya Terhadap Prestasi
Belajar Matematika Siswa,” dalam Jurnal Kependidikan Matematika
(Asimtot) 1, no. 1 (2019): 62.
Yusoff, S. (2007). The Oil Palm Industry in Malaysia: From Seed to Frying Pan.
Malaysian Palm Oil Board.
102
LAMPIRAN
1. Proses Refinery
2. Proses Fractionation
103
1. Tabel Analisa OC
PK 01 10,76
PK 03 11,65
Senin PK 05 9,80
PK 07 10,48
PK 09 10,12
PK 01 10,75
PK 03 10,89
Selasa PK 05 10,26 Max 14%
PK 07 10,40
PK 09 9,75
PK 01 10,96
PK 03 11,47
Rabu PK 05 10,42
PK 07 9,86
PK 09 10,29
PK 01 90
PK 03 95
Senin PK 05 80
PK 07 85
PK 09 75 65-100
PK 01 90
PK 03 90
Selasa
PK 05 85
PK 07 85
105
PK 09 80
PK 01 90
PK 03 95
Rabu PK 05 85
PK 07 80
PK 09 75
PK 01 5,05
PK 03 4,38
Senin PK 05 6,47
PK 07 6,25
PK 09 6,82
PK 01 5,89
PK 03 4,44
Selasa PK 05 6,17 Max 8%
PK 07 6,42
PK 09 6,65
PK 01 4,89
PK 03 5,32
Rabu PK 05 6,21
PK 07 6,57
PK 09 6,71
106
Lampiran 3. Dokumentasi
Analisa oil content dan total volatile matter menggunakan alat NIR.