Oleh:
Disetujui Oleh,
Henny Charitassari
Badge No. 85.2071
Superintendent Pelaksanaan Diklat
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur saya ucapkan atas kehaditan Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat dan karunia-Nya,sehingga Penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik
Kerja Industri dengan judul “Analisis Batubara di Pabrik STG&Boiler Batubara di
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
i
Bapak Darmus,selaku pembimbing Prakerin di sekolah yangbtelah
membantu penulis
Bapak Viko Gita Buana selaku pembimbing Prakerin di PT Pupuk Sriwidjaja
Palembang yang telah banyak memberikan pengarahan,pengajaran dan
membantu dalam pembuatan laporan Prakerin ini.
Seluruh Karyawan di Laboratorium STG&Boiler Batubara (Kak Ferli,Bang
Joko,Kak Bagus,Kak Bobby,Kak Gume,KakMimin,Kak Endri,Kak A’an,dan Pak
Maye) serta seluruh Karyawan PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang yang telah
memberikan wawasan serta pengalamannya kepada penulis selama proses
prakerin.
Keluarga besar HASTA palembang yang telah banyak membantu penulis
selama proses prakerin berlangsung baik dari segi moral dan material
Seluruh rekan – rekan Aliansi Merak yang melaksanakan prakerin di PT Pupuk
Sriwidjaja Palembang terutama rekan – rekan Kos Johari
(Genta,Hendra,Faisal,dan Rian) yang membuat kegiatan prakerin menjadi
berkesan.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna,sehingga
laporan ini masih perlu untuk dievaluasi baik dalam penulisan maupun
penyajian.Oleh karena itu,penulis sangat terbuka terhadap kritik dan saran
yang bersifat membangun sehinnga laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi.
Akhir kata, penulis berharap semoga laporan Praktek Kerja Industri ini
dapat bermanfaat khususnya dalam ilmu kimia serta bermanfaat bagi pembaca
pada umumnya
Rayhan Alfaza(166581)
ii
DAFTAR ISI
5.1. Kesimpulan............................................................................. 66
5.2. Saran ...................................................................................... 67
5.3. Daftar Pustaka ........................................................................ 68
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
yang diperoleh di dunia kerja atau industri untuk mencapai suatu tingkat
keahlian professional.
2
a) Merupakan suatu program kurikulum yang ditetapkan oleh
sekolah.
b) Memperoleh masukkan saran dan kritik yang dapat
memperbaikiserta mengembangkan pendidikan di Sekolah
Menengah Kejuruan -SMAK Padang
4. Ditinjau dari segi praktikan, yaitu:
a) Menambah pengalaman dan keterampilan kerja serta sikap
perilaku disiplin.
b) Meningkatkan wawasan pada aspek - aspek yang potensial
dalam dunia industri, antara lain: struktur organisasi,
kedisiplinan, lingkungan dan manajemen kerja.
c) Memperkenalkan fungsi dan tugas analis kimia kepada
lembaga - lembaga atau instansi penelitian dan perusahaan di
dunia industry tempat prakerin. Memberikan peluang bagi
siswa untuk menangani teknologi terutama bagi alat - alat yang
telah canggih dan modern.
3
5. . Pengetahuan tentang pengetahuan mutu (terutama bagi yang
melaksanakan Prakerin di perusahaan industri).
6. Materi yang diberikan dititik beratkan pada latihan analisis
kimia, bukanpenelitian seperti halnya pada program diploma
atau sarjana
1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Industri
4
BAB II
INSTITUSI PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Sumber:http://sumsel.tribunnews.com/2018/04/30/kumpulan-foto-pusri-menjagaketahanan-
pangan-indonesia)
5
Gambar 2 . PT Pupuk Sriwidjaja Palembang
Sumber:https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Berkas:Industri_pupuk_nasional_Pupuk_Sriwijay
a.jpg&filetimestamp=20140203073318&
PT. Pupuk Sriwidjaja telah mengalami dua kali perubahan bentuk badan
usaha. Perubahan pertama berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20 tahun 1964
yang mengubah statusnya dari Perseroan Terbatas (PT)menjadi Perusahaan
Negara (PN). Perubahan kedua terjadi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 20
tahun 1969 dan dengan Akta Notaris Soeleman Ardjasasmita pada bulan Januari
1970, statusnya dikembalikan ke Perseroan Terbatas (PT).
6
PT. Pupuk Kalimantan Timur Tbk., dan PT. Petrokimia Gresik dialihkan
kepemilikannya kepada PT. Pupuk Sriwidjaja (Persero) sehingga membuat
PT.Pupuk Sriwidjaja menjadi induk dari semua pabrik pupuk di Indonesia
Pada tahun 2010, dilakukan pemisahan (Spin - Off) dari PT. Pupuk
Sriwidjaja (Persero) kepada PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang (Pusri Palembang).
Pengalihan hak dan kewajiban Pusri kepada Pusri Palembang tertuang dalam
Rapat Umum Pemegang Saham - Luar Biasa pada 24 Desember 2010. Serah
terima jabatan dan pengalihan hak dan kewajiban efektif pada 1 Januari 2011.
Pusri Palembang tetap menggunakan logo dan merk dagang Pusri. Pusri sendiri
berganti nama menjadi Pupuk Indonesia dan menggunakan merk Pupuk Indonesia
dan logo Pupuk Indonesia.
7
Gambar 3. PT.Pupuk Indonesia (Persero) sebagai Induk Perusahaan Pupuk di Indonesia
(Sumber : http://www.pusri.co.id/ina/profil-sekilas-perusahaan/)
8
Sebagai perusahaan yang sudah berjalan lebih dari 50 tahun, PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang telah mengalami banyak sekali perubahan,
berikut skema perjalanan singkat dari PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang.
(Sumber :http://www.pusri.co.id/ina/perusahaan-perjalanan-kami/)
9
kapasitas terpasang sebesar 100.000 ton urea dan 59.400 ton Amoniakk
per tahun
10
yaitu PT. Rekayasa Industri. Pada tahun 1998, anak perusahaan Pusri
bertambah satu BUMN lagi, yaitu PT. Mega Eltra yang bergerak di bidang
perdagangan.
11
baku pembuatan steam, pemenuhan kebutuhan proses
produksi lainnya, sebagai air minum dan tempat
pembuangan limbah yang telah mengalami pengolahan.
Selain itu, sungai Musi mempunyai peranan penting untuk
transfortasi bahan baku maupun hasil produksi baik dalam
bentuk pupuk curah (bulk) maupun dalam bentuk pupuk
kantong (in bag) dari atau ke lokasi pabrik.
Dekat dengan sarana pelabuhan dan kereta api.
Dekat dengan Bukit Asam yang merupakan pengolahan
batubara sehingga dapat dijadikan cadangan bahan baku
yang sangat potensial jika persediaan gas bumi sudah
menipis.
Luas tanah yang digunakan untuk lokasi pabrik adalah 20,4732 hektar
ditambah untuk lokasi perumahan karyawan seluas 26,5265 hektar.
Disamping itu, sebagai lokasi cadangan disiapkan tanah seluas 41,7965
hektar untuk persediaan perluasan komplek pabrik dan perumahan
karyawan bila diperlukan dikemudian hari.
12
2.3. Visi, Misi, Tata Nilai, serta Makna Logo Perusahaan
2.3.1. Visi
(Sumber : http://www.pusri.co.id/ina/perusahaan-tata-nilai-
perusahaan/)
1. Integritas
13
Bekerja bertanggung - jawab sebagai ibadah.
2. Profesional
14
4. Loyalitas
5. Baik Sangka
15
2.3.5. Makna Logo Perusahaan
1
Lambang Pusri yang berbentuk huruf "U"
melambangkan singkatan "Urea". Lambang
ini telah terdaftar di Ditjen Haki Dep.
Kehakiman & HAM No. 021391
2
Setangkai padi dengan jumLah butiran 24
melambangkan tanggal akte pendirian PT
Pusri.
3
Butiran - butiran urea berwarna putih
sejumLah 12, melambangkan bulan
Desember pendirian PT Pusri
16
4
Setangkai kapas yang mekar dari
kelopaknya. Butir kapas yang mekar
berjumLah 5 buah Kelopak yang pecah
berbentuk 9 retakan ini, melambangkan
angka 59 sebagai tahun pendirian PT Pusri
(1959)
5
Perahu Kajang, merupakan legenda rakyat
dan ciri khas kota Palembang yang terletak
di tepian Sungai Musi. Perahu Kajang juga
diangkat sebagai merk dagang PT Pupuk
Sriwidjaja.
6
Kuncup teratai yang akan mekar,
merupakan imajinasi pencipta akan prospek
perusahaan dimasa depan.
7
Komposisi warna lambang kuning dan biru
benhur dengan dibatasi garis-garis hitam
tipis (untuk lebih menjelaskan gambar) yang
melambangkan keagungan, kebebasan cita -
cita, serta kesuburan, ketenangan, dan
ketabahan dalam mengejar dan mewujudkan
cita – cita itu.
17
2.4. Profil Pabrik
Fasilitas pabrik dari PUSRI I, II, III, IV, V dan IB dibangun secara
bertahap. Masing - masing pabrik dibangun dengan perencanaan matang
sesuai dengan Rencana Pembangunan Lima Tahun yang dicanangkan oleh
Pemerintah Indonesia dan untuk memenuhi kebutuhan pupuk nasional
yang terus meningkat. (Sumber:http://www.pusri.co.id/ina/profilprofil-
pabrik/)
18
2.4.3. PUSRI III
2.4.4. PUSRI IV
2.4.5. PUSRI IB
19
merupakan effective date dari pelaksanaan pembangunannya dan
diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 22
Desember 1994. PUSRI IB memiliki kapasitas produksi 446.000 ton
Amoniak per tahun dan 570.000 ton urea per tahun.
20
Amoniak dan 36.05 MMBTU/Ton Urea. (Sumber : http://www.pusri.co.id
/ina/riset-amp-pengembangan-pusri-ii-b/)
Persiapan proyek NPK sudah dimulai sejak awal tahun 2013 dan
pengumuman pemenang telah dilaksanakan pada tanggal 18 Desember
2013, dengan pemenang PT. Timas Suplindo. Penunjukkan pemenang
dilaksanakan pada tanggal 3 Januari 2014 dan Pembahasan Kontrak
dilaksanakan pada bulan Januari 2014.
21
mulai Februari 2016 dengan kapasitas 100.000 ton per tahun. (Sumber :
http://www.pusri.co.id/ina/riset-amp-pengembangan-npk-fusion/)
22
dan memanfaatkan sumber daya alam berupa batubara yang berlimpah di
Sumatera Selatan.
23
Direksi terdiri dari:
1. Direktur Produksi
2. Direktur Keuangan dan Pemasaran
3. Direktur Teknik dan Pengembangan
4. Direktur SDM dan Umum
1. Direktur
2. General Manager
3. Manager
4. Sub. Departemen
5. Kepala Bagian (superintendent)
6. Supervisor
7. Foreman Senior
24
administrasi sistem mutu Internasional ISO 17025:2005,
ISO 14000, ISO 9001.
25
cair dan urea butiran (prill). Peralatan yang digunakan
antara lain: oven, destilation, automatic titrator, separately
funnel shaker, spectrophotometer, sieve shaker , Gas
Chromatography, Chromameter, Karl Fischer, neraca
analitik, dan peralatan - peralatan lainnya.
26
bahan baku batubara. Alat – alat yang digunakan antara lain
ialah pH meter, Spektrofotometer UV – Vis serta
Kalorimeter.
Manajer
Laboratorium
27
Struktur Organisasi Bagian Laboratorium Kontrol Produksi PT Pusri
Palembang
Analis Analis
Senior Senior Analis Analis
Senior Senior
28
BAB III
KEGIATAN DI LABORATORIUM
29
menjadi dua tahap dengan durasi proyek tahap pertama dari tahun 2013 –
2016 untuk memasok kebutuhan uap air bertekanan dan listrik Pabrik
Pusri IIB. (Sumber : http://www.pusri.co.id/ina/riset amppengembangan-
stg-coal/)
30
3.1.1.1. Laboratorium STG (Steam Turbine Generator) & Boiler
Batubara.
3.1.2. Batubara
31
Menurut hasil eksplorasi pada tahun 1999 akhir, sumber daya batubara
indonesia jumlahnya sekitar 38,8 miliar ton, dan sampai tahun 2003 sekitar
57,85 miliar ton.
Batubara adalah mater heterogen yang jika dilihat dari sisi kimiawai
terdiri dari komponen
1. Moisture (Air)
2. Inorganic Matter (Zat Anorganik)
3. Organic Matter (Zat Organik)
32
Inherent Mineral
Material ini terdapat dalam batubara dalam bentuk partikel
halus yang tersebar keseluruh bagian batubara.Pada dasarnya,sebagian
material ini adalah unsur anorganik yang berasal dari tanaman yang
membentuk batubara tersebut,dan sebagian lainnya berasal dari material
sampingan yang terbawa kedalam batubara selama terjadinya proses
pembentukan batubara,oleh karena itu,jumlah serta sifat mineral dalam
batubara biasanya berbeda dari satu lapisan kelapisan lainnya
Extraneous Mineral
Zat ini berasal dari lapisan floor,roof,serta dirt band yang
terbawa kedalam batubara pada saat proses penambangan.Kadang kadang
mineral ini juga disebut sebagai”free stone”
33
Walauupun zat organik batubara merupakan satu satunya komponen yang
menghasilkan kalori,namin didalamnya terdapat didalamnya unsur yang
dianggap pengotor,karena pada proses pembakaran,unsur ini dapat
menimbulkan polusi
34
Prinsip Kerja Alat:
35
Proximate Analyzer (Thermogravimetric Analyzer, TGA)
digunakan untuk menentukan kelembaban, abu, bahan mudah menguap
dan karbon tetap dalam batubara dan kokas. Itu juga dapat menentukan
sisa abu dan bahan bakar terak sesuai dengan ASTM, yang secara luas
diterapkan di pembangkit listrik, tambang batubara, metalurgi, industri
kimia, inspeksi komersial, penelitian ilmiah, pendidikan, dll. (Hasil
Volatile Matter hanya untuk referensi .)
36
karena itu TGA merupakan teknik pengukuran secara termal yang
sangat tepat, namun memberikan informasi kimia secara tidak
langsung. Kemampuan analisis produk yang volatile selama
penghilangan berat dalam jumlah yang besar. Untuk mendapatkan
data dalam bentuk informasi grafis TGA biasanya di gabungkan
pada beberapa detektor dan spektrofotometer seperti MS dan FTIR.
37
elektronik dengan resolusi 1/10.000 derajat.Selama analisis,kecepatan
kipas dimodulasi untuk mengontrol suhu jaket.
38
air-dried basis
Fixed Volatile
moisture Ash content
Carbon Matter
Total Moisture
Parameter yang dianlisis dalam kondisi as-recaived,baik
langsung ataupun secara bertahap,adalah total moisture,sedangkan
parameter lain pada umumnya dianalisis pada kondisi contoh yang telah
dikeringkan terlebih dahulu dan digerus halus.
Umumnya pengujian total moisture dilakukan dalam dua tahap
sehingga pengujian disebut two-stage determination.
Tahap pertama dilakukan di ruang preparasi contoh dengan cara
menimbang contoh kemudian dikeringkan pada suhu ruangan sampai
diporeleh berat konstan,kehilangan berat dihitung persentasenya dan
disebut dengan air-dry loss (ASTM),setelah dicapai berat konstan,contoh
digiling ke partikel tertentu,diambil sebagian dan dikirimkan ke
laboratorium untuk dianlisis
39
TM=ADL+RM*(1-ADL/100)
40
4) Lakukan pengecekan awal dengan memilih
Diagnostic,kemudian System Check.Intrument akan
melakukan System Check,ikuti langkah yang diberikan
lalu klik OK jika sudahn selesai
41
”lubang kecil”.Tekan tombol acuator (pada panel depan
instrument),furnace akan tertutup dan sistem akan
menginisialisasi dan menimbang semua crucible.
6) Setelah selesai furnace akan kembali terbuka dan
coursel akan kembali pada posisi crucible penimbangan
pertama dan siap untuk menimbang sampel.
7) Masukan sampel sesuai yang diperlukan kedalam
crucibel (data penimbangan dapat dilihat pada kotak
estimasi dialog balance)
8) Tekan tombol acuator,coursel akan berputar dan
berhenti pada posisi crucuble berikutnya,ulangi hingga
semua cruciblr terisis sampel.Jikatelah terisis
semua,penekana tombol acuator akan memulai semua
analisa secara otomatis.
42
3.2.1.2. Valatile Matter
43
Bahan
1. Sampel (Raw Coal Feeder)
2. Gas O2
3. Gas N2
4. Udara
44
d. Pada atribut Count,tuliskan jumlah sampel yang
akan dianalisa,klik OK
e. Ulangi langkah b-d sampai samua sampel
dimasukan
f. Untuk mengakhiri proses ini,klik cancel
2) Pada menu utama,klik view,pilih balance dan coursel
(akan menampilkan data penimbangan neraca dan
posisi coursel)
3) Pilih configuration,Method untuk melakukan setting
metode
4) Pada menu utama klik F5 Analyze
5) Furnace akan segera membuka,tempatkan sejumlah
crucible yang akan digunakan untuk analisa pada
lubang lubang caorsel,ditambah satu crucible kosong
(sebagai reference) pada posisi Home yang bertanda
”lubang kecil”.Tekan tombol acuator (pada panel depan
instrument),furnace akan tertutup dan sistem akan
menginisialisasi dan menimbang semua crucible.
6) Setelah selesai furnace akan kembali terbuka dan
coursel akan kembali pada posisi crucible penimbangan
pertama dan siap untuk menimbang sampel.
7) Masukan sampel sesuai yang diperlukan kedalam
crucibel (data penimbangan dapat dilihat pada kotak
estimasi dialog balance)
8) Tekan tombol acuator,coursel akan berputar dan
berhenti pada posisi crucuble berikutnya,ulangi hingga
semua cruciblr terisis sampel.Jikatelah terisis
semua,penekana tombol acuator akan memulai semua
analisa secara otomatis.
45
1) Setelah proses analisa selesai,furnace akan
membika.Karena temperatur masih terlalu tinggi maka
biarkan sistem menurunkan temperatur sampai
mencapai temperatur ruang
2) Klik F7 COVER untuk menutup furnace
3) Tutup semua tabung gas
4) Keluar dari Software TGA
5) Matikan instrument TGA dengan switch tombol yang
berada disamping kanan instrument
46
membawa pula sedikit persentase nitrogen,sulphur,hidrogen,dan mungkin
pulaoksigen sebagai zat terabsorbsi atau bergabung secara kimia.
47
3) Nyalakan PC,klik ganda ikon TGA701 sofware pada
layar dekstop untuk mengaktifkan Software.
4) Lakukan pengecekan awal dengan memilih
Diagnostic,kemudian System Check.Intrument akan
melakukan System Check,ikuti langkah yang diberikan
lalu klik OK jika sudahn selesai
48
6) Setelah selesai furnace akan kembali terbuka dan
coursel akan kembali pada posisi crucible penimbangan
pertama dan siap untuk menimbang sampel.
7) Masukan sampel sesuai yang diperlukan kedalam
crucibel (data penimbangan dapat dilihat pada kotak
estimasi dialog balance)
8) Tekan tombol acuator,coursel akan berputar dan
berhenti pada posisi crucuble berikutnya,ulangi hingga
semua cruciblr terisis sampel.Jikatelah terisis
semua,penekana tombol acuator akan memulai semua
analisa secara otomatis.
49
batubara. Hal ini disebabkan antara lain karena menguapnya air konstitusi
(hidratasi) dan lempung, karbon dioksida serta karbonat, teroksidasinya
pirit menjadi besi oksida, dan juga terjadinya fiksasi belerang oksida.
Ash batubara, disamping ditentukan kandungannya (ash
content), ditentukan pula susunan (komposisi) kimianya dalam analisa ash
dan suhu leleh dalam penentuan suhu leleh ash.
Abu merupakan komponen non-combustible organic yang
tersisa pada saat batubara dibakar. Abu mengandung oksida-oksida logam
seperti SiO2, Al2O3, Fe2O3, dan CaO, yang terdapat didalam batubara.
Kandungan abu diukur dengan cara membakar dalam tungku pembakaran
(furnace) pada suhu 815°C. Residu yang terbentuk merupakan abu dari
batubara.
Dalam pembakaran, semakin tinggi kandungan ash batubara,
semakin rendah panas yang diperoleh dari batubara tersebut. Sebagai
tambahan, masalah bertambah pula misalnya untuk penanganan dan
pembuangan ash hasil pembakaran
50
2.) Cara Kerja
2.1. Menyalakan Intrumen
51
2) Pada menu utama,klik view,pilih balance dan coursel
(akan menampilkan data penimbangan neraca dan
posisi coursel)
3) Pilih configuration,Method untuk melakukan setting
metode
4) Pada menu utama klik F5 Analyze
5) Furnace akan segera membuka,tempatkan sejumlah
crucible yang akan digunakan untuk analisa pada
lubang lubang caorsel,ditambah satu crucible kosong
(sebagai reference) pada posisi Home yang bertanda
”lubang kecil”.Tekan tombol acuator (pada panel depan
instrument),furnace akan tertutup dan sistem akan
menginisialisasi dan menimbang semua crucible.
6) Setelah selesai furnace akan kembali terbuka dan
coursel akan kembali pada posisi crucible penimbangan
pertama dan siap untuk menimbang sampel.
7) Masukan sampel sesuai yang diperlukan kedalam
crucibel (data penimbangan dapat dilihat pada kotak
estimasi dialog balance)
8) Tekan tombol acuator,coursel akan berputar dan
berhenti pada posisi crucuble berikutnya,ulangi hingga
semua cruciblr terisis sampel.Jikatelah terisis
semua,penekana tombol acuator akan memulai semua
analisa secara otomatis.
52
4) Keluar dari Software TGA
5) Matikan instrument TGA dengan switch tombol yang
berada disamping kanan instrument
53
Metode Analisis Ultimat:
2. Nitrogen.
54
persentase C, H,dan N, pada senyawa organik yang secara umum dapat
terbakar pada suhu 1800 °C
Bahan
1. Sampel (Raw Coal Feeder)
2. Cangkir Timah (Tin Foil)
3. Gas He
4. Gas O2
5. CRM CHN
55
3) Nyalakan PC,klik ganda ikon CHN628 software pada layar
desktop untuk mengaktifkan software
4) Lakukan conditionng dan pengecekan awal,dengan memilih
diagnostic,kemudian chat,kemudian tunggu sampai smua
parameternya OK (±8 jam)
5) Klik leak check kemudian lakukan proses leak cheak untuk
Whole O2 dan segmented O2,lakukan juga untuk whole He
dan segmented He.
6) Klik system Check,kemudian start dan amatihasulnya
(pastikan tanda o berwarna hijau semua atau passed)
56
pastikan method yang akan digunakan sudah
terkalibrasi
Catatan:
57
7) Tentukan standar sampel yang akan digunakan untuk drift
dengan memberi tanda silang pada kolom drift
8) Lalu langkah 2-7 untuk cell lainnya
9) Klik OK
10) Pilih kalibrasi cell yang diinginkan dengan memberi tanda
silang pada persamaan kurva kalibrasi
11) Klik save untuk menyimpan data kalibrasi
58
3.2.3. Analisa Calori
Bahan
1. Benzoic Acid
2. Demin
3. Sampel (Raw Coal Feeder)
4. Gas O2
59
3) Pada layar PC,pilih icon software LECO AC500
4) Timbang 1 tablet Caloric standar (Benzoic Acid) pada cup
sampe calorimeter
5) Persiapkan sample holder,sebagai berikut
a. Pasang fuse wire pada sampl holder
b. Masukkan cup sampel ke sample holder
c. Atur fuse ±0,5 cm diatas sampel
6) Masukan sample holder ke dalam combustion vassel,tutup
secara kuat
7) Isi combustion vassel dengan gas O2,tunggu hingga selesai
8) Isi bucket denga air demin menggunakan pipet tank
(±2L).(Patikan F7 WATER PUMP aktif pada software).
9) Masukan combustion vassel dengan menggunakan vassel
handle ke dalam bucket dan sesuaikan posisinya agar tidak
goyang
10) Masukan bucket yang berisi combustion vassel ke dalam
instrument (jangan air sampai tumpah dan membasahi
insulatin material)
11) Pada software akifkan F4 BALANCE untuk menampilkan
pembacaan neraca
12) Membuat data standar,dengan cara: pilih configaration
standar .tambahkan standar ,isi data standar dan nilai
kalorinya, klik OK
13) Membuat method dengan cara : pilih configuration,
method, pilih add,isikan nama method, klik properties,isis
komposisis zat sebagai koreksi jika ada, pilih high precision
pada heat correction. Klik OK
14) Pada tabel sampel masukan data standar yang akan
dianalisa (Nama, Berat, Fuse Length, dan Method).
15) Klik F5 ANALYZE tunggu hasilnya muncul
16) Lakukan pengulangan sebanyak minimal 3 kali untuk
standar.
60
17) Untuk mengubah faktor kalibrasi, blok hasil analisa
kalibrasi.
18) Pilih configuration, calibration, kemudian OK. Maka akan
muncul tampilan faktor yang baru.
19) Masih dalam posisi blok hasil, klik kanan ,pilih recalculate
61
BAB IV
DATA HASIL ANALISA DAN PEMBAHASAN
62
4.1.3. Rabu/18 September 2019
Hasil
Parameter
Simplo Duplo Rata rata
Moisture (%) 16,01 16,05 16,03
63
4.2. Pembahasan
Dalam pengerjaan analisa sampel batubara harus disertakan pengerjaan
analisa (daily check)yaitu bertujuan untuk meyakinkan ketepatan hasil analisa
yang dilakukan oleh analis.
Volatile Matter
Kadar Volatile Matter dalam batubara ditentukan oleh peringkat batubara.
Semakin tinggi peringkat suatu batubara akan semakin rendah kadar volatile
matternya.
64
Volatile Matter digunakan sebagai parameter penentu dalam penentuan
peringkat batubara. Volatile matter dalam batubara dapat dijadikan sebagai
indikasi reaktifitas batubara pada saat dibakar.
Kandungan Volatile Matter mempengaruhi kesempurnaan pembakaran
dan intensitas api. Penilaian tersebut didasarkan pada rasio atau perbandingan
antara kandungan karbon (fixed carbon) dengan zat terbang, yang disebut dengan
rasio bahan bakar (fuel ratio).
Semakin tinggi nilai fuel ratio maka jumlah karbon di dalam batubara yang
tidak terbakar juga semakin banyak. Jika perbandingan tersebut nilainya lebih dari
1.2, maka pengapian akan kurang bagus sehingga mengakibatkan kecepatan
pembakaran menurun.
Fixed Carbon
Nilai kadar karbon diperoleh melalui pengurangan angka 100 dengan
jumlah kadar air (kelembaban), kadar abu, dan jumlah zat terbang. Nilai ini
semakin bertambah seiring dengan tingkat pembatubaraan. Kadar karbon dan
jumlah zat terbang digunakan sebagai perhitungan untuk menilai kualitas bahan
bakar, yaitu berupa nilai fuel ratio sebagaimana dijelaskan di atas.
Ash Content
Kadar abu dalam batubara tergantung pada banyaknya dan jenis
mineral matter yang dikandung oleh batubara baik yang berasal dari inherent atau
dari extraneous. Semakin tinggi kadar abu pada jenis batubara yang sama,
semakin rendah nilai kalorinya. Kadar abu didalam penambangan batubara dapat
dijadikan penentu apakah penambangan tersebut bersih atau tidak, yaitu dengan
membandingkan kadar abu dari data geology atau planning, dengan kadar abu dari
batubara produksi.
Caloric Value ( Nilai Klaori )
Nilai Kalori batubara bergantung pada peringkat batubara. Semakin
tinggi peringkat batubara, semakin tinggi nilai kalorinya. Pada batubara yang
sama Nilai kalori dapat dipengaruhi oleh moisture dan juga Abu. Semakin tinggi
moisture atau abu, semakin kecil nilai kalorinya.
65
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
66
batubara tersebut. Hal ini menyebabkan semakin kecil kandungan
moisturenya khususnya inherent moisturenya.
5.2. Saran
67
5.3. Daftar Kepustaka
68
http://www.pusri.co.id/ina/perusahaan-makna-logo/
(diakses 15 September 2019)
PT.Pupuk Sriwidjaja Palembang. 2013. Profil Pabrik
http://www.pusri.co.id/ina/profil-profil-pabrik/ (diakses 16
September 2019)
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. 2013. Profil Proyek NPK Fusion
http://www.pusri.co.id/ina/riset-amp-pengembangan-npk-
fusion/ (diakses 17 September 2019)
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. 2013. Profil Proyek STG &
Boiler Batubara
http://www.pusri.co.id/ina/riset-amp-pengembangan-stg-
coal/# (diakses 17 September 2019)
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang. 2013. PUSRI IIB
http://www.pusri.co.id/ina/riset-amp-pengembangan-pusri-
ii-b/ (diakses 17 September 2019)
69
LAMPIRAN
Spatula Bucket
70
Combustion Vassel Tang Combustion Vassel
71
Neraca Tin Foil
Pinset Spatula
72
Wadah Tin Foil Wadah Timbang Tin Foil
Pabrik STG
Laboratorium STG
73