Anda di halaman 1dari 4

Ø Kalibasi Standar HGI

1. Siapkan sampel batu bara standar/referensi HGI dengan komposisi nilai HGI : 32, 44, 61,
87
2. Grinding (menggiling) masing – masing sampel standar HGI dengan alat grinding mill.
Kemudian diayak dengan menggunakan ayakan ukuran dengan tahapan berikut :

- 2.36 mm + 1.18 mm
-1.18 mm + 0.6 mm

3. Selanjutnya masukkan ayakan beserta batu bara pada alat vibratory sieve shakers.
4. Buat ukuran sampel batu bara menjadi + 0.6 mm.
5. Setelah didapat sampel batu bara dengan ukuran 0.6 mm, Selanjutnya lakukan proses
dusting (penghilangan debu) dengan memasukkan sampel beserta ayakan +0.6 mm ke
alat vibratory sieve shakers selama 5 menit. Tujuannya agar sampel terhindar dari debu
pengotor yang dimana dapat mempengaruhi ketidakrataaan ukuran sampel batu bara
karena pada proses Analisa HGI ketidakrataan ukuran sampel mempengaruhi hasil analisa.
6. Timbang sampel batubara standar dengan berat 50 gr (± 0.01 gr).
7. Selanjutnya masukkan sampel batubara standar dan bola baja kedalam mangkuk alat HGI.
8. Tutup mangkuk tersebut dan Dorong mangkuk alat HGI yang berisi sampel batu bara ke
pangkalan dan tekan tombol start.
9. Proses penggilingan kurang lebih 3 menit (60 putaran tuas).
10. Setelah proses penggilingan, pindahkan dengan hati-hati batu bara yang terdapat pada
mangkuk dan bola-bola ke ayakan dengan ukuran 4.75 mm dan 0.075 mm beserta alas
ayakan. Tujuan ayakan 4.75 mm untuk menahan bola-bola agar batubara yang menempel
dibola-bola dapat dikuas.
11. Masukkan ayakan 0.075 mm beserta alas ayakan tersebut kedalam alat vibratory sieve
shakers dan start alat vibratory sieve shakers dengan amplitudo 2.5 (mm/”g’”).
12. Setelah 10 menit stop alat vibratory sieve shakers kemudian lepaskan ayakan dan sapu
batu bara yang tersangkut pada sisi bawah ayakan 0.075 mm.
13. Masukkan kembali ayakan kedalam alat vibratory sieve shakers dan tunggu proses hingga
5 menit kemudian lepaskan ayakan dan sapu batu bara yang tersangkut pada sisi bawah
ayakan 0.075 mm.
14. Tahap terakhir Masukkan kembali ayakan kedalam alat vibratory sieve shakers dan tunggu
proses hingga 5 menit. kemudian lepaskan ayakan dan sapu batu bara yang tersangkut pada
sisi bawah ayakan 0.075 mm.
15. Timbang sampel batu bara yang terdapat pada ayakan 0.075 (timbang hingga 0,01 g),
tandai sebagai m1 (gram).
16. Timbang sampel batubara di bawah ayakan 0,075 mm (timbang menjadi 0,01 g), beri
tanda m2 (gram). Berat total m1 dan m2 tidak boleh berbeda lebih dari 0,5 g dari berat
sebelum pengayakan atau tes tidak valid.
17. Lakukan hal diatas secara duplo (2 kali analisa) untuk semua sampel standar HGI dengan
komposisi nilai HGI : 32, 44, 61, 87.
18. Setelah semua standar dianalisa masukkan semua nilai m2 ke instrument pada menu verify
untuk mendefinisikan persamaan regresi linier & instrument menunjukkan hasil tes secara
otomatis.
Ø Preparasi sampel.
1. Siapkan sampel batu bara dengan ukuran 4.75 mm dengan berat tidak kurang dari 1000
gram.
2. Timbang sampel dan traykemudian ratakan permukaan sampel.
3. Panaskan dalam drying oven pada temperature 30-40 ⁰C hingga 16 jam.
4. Keluarkan tray dari oven kemudian didiamkan kurang lebih 15 menit.
5. Catat berat tray dan hitung nilai air dry loss (ADL).

Ø Analisa sampel.
1. Nyalakan Power Listrik.
2. Siapkan sampel batu bara.
3. Grinding (menggiling) masing – masing sampel batubara dengan alat grinding mill.
Kemudian Masukkan sampel batu bara kedalam ayakan dengan tahapan ukuran sebagai
berikut :

- 2.36 mm + 1.18 mm
-1.18 mm + 0.6 mm

4. Selanjutnya masukkan ayakan beserta batu bara pada alat vibratory sieve shakers.
5. Buat ukuran sampel batu bara menjadi 0.6 mm.
6. Setelah didapat sampel dengan ukuran 0.6 mm. Selanjutnya proses dusting (penghilangan
debu) dengan memasukkan sampel beserta ayakan 0.6 mm ke alat vibratory sieve shakers
selama 5 menit. tujuannya agar sampel terhindar dari debu pengotor yang dimana dapat
mempengaruhi ketidakrataaan ukuran sampel batu bara karena pada proses Analisa HGI
ketidakrataan ukuran sampel mempengaruhi hasil analisa.
7. Timbang sampel batubara dengan berat 50 gr (± 0.01 gr).
8. Selanjutnya masukkan sampel batubara dan bola baja kedalam mangkuk alat HGI.
9. Tutup mangkuk tersebut dan Dorong mangkuk alat HGI yang berisi sampel batubara ke
pangkalan dan tekan tombol start.
10. Proses penggilingan kurang lebih 3 menit (60 putaran tuas).
11. Setelah proses penggilingan, pindahkan batu bara yang terdapat pada mangkuk dan bola-
bola ke ayakan dengan ukuran 4.75 mm dan 0.075 mm beserta alas ayakan. Tujuan ayakan
4.75 mm untuk menahan bola-bola agar batubara yang menempel dibola-bola dapat
dikuas.
12. Masukkan ayakan 0.075 mm beserta alas ayakan tersebut kedalam alat vibratory sieve
shakers dan start alat vibratory sieve shakers dengan amplitudo 2.5 (mm/”g’”).
13. Setelah 10 menit stop alat vibratory sieve shakers kemudian lepaskan ayakan dan sapu
batu bara yang tersangkut pada sisi bawah ayakan 0.075 mm.
14. Setelah 10 menit stop alat vibratory sieve shakers kemudian lepaskan ayakan dan sapu
batubara yang tersangkut pada sisi bawah ayakan 0.075 mm.
15. Masukkan kembali ayakan kedalam alat vibratory sieve shakers dan tunggu proses hingga
5 menit kemudian lepaskan ayakan dan sapu batu bara yang tersangkut pada sisi bawah
ayakan 0.075 mm.
16. Tahap terakhir Masukkan kembali ayakan kedalam alat vibratory sieve shakers dan tunggu
proses hingga 5 menit. kemudian lepaskan ayakan dan sapu batu bara yang tersangkut pada
sisi bawah ayakan 0.075 mm.
17. Timbang sampel batubara yang terdapat pada ayakan 0.075 mm ( timbang hingga 0,01 g),
tandai sebagai m1 (g).
18. Timbang sampel batubara di bawah ayakan 0,075 mm (timbang menjadi 0,01 g), beri
tanda m2 (g). Berat total m1 dan m2 tidak boleh berbeda lebih dari 0,5 g dari berat sebelum
pengayakan atau tes tidak valid.
19. Pilih menu calculate, isi ID sampel, Massa total sampel, Massa sampel yang tertahan pada
0.075 mm, dan massa yang lolos dari 0,075 mm setelah itu tekan confirm, maka nilai HGI
akan muncul secara otomatis pada tampilan layar.
20. Lakukan Analisa secara duplo (2 kali analisa).

Anda mungkin juga menyukai