ONLINE SAMPLE
PREPARATION
SECONDARY SAMPLING PLANT
SECONDARY SAMPLER
HAMMER
CRUSHER
1
PENGERINGAN UDARA
CONTOH FLOW CHART PREPARASI SAMPLE (AIR DRYING) SAMPLE
GROSS SAMPLE
TIMBANG, KERINGKAN DAN TENTUKAN KADAR AIR DRY LOSS (ADL) 1. Tujuannya :
CRUSH KE 4.75 MM Untuk menghitung hasil Persentase Air Dry Loss atau Free
ADUK DAN BAGI DENGAN RSD Moisture
Untuk memudahkan batubara dicrusher atau dimill
SAMPLE GA SAMPLE HGI SAMPLE UNTUK GA/HGI SAMPLE RESIDUAL
KERINGKAN DALAM
OVEN MAX. 35 C
KERINGKAN DALAM
OVEN MAX. 35 C
FILE MOISTURE
2. Air dried/pengeringan udara sample tidak boleh lebih dari 40
MILL 0,212 mm PENGUJIAN HGI
derajat Celcius dengan waktu terbatas untuk menghindari
ISO / BS
ASTM terjadinya oksidasi dan perubahan kualitas.
SPOT CONTOH SPOT CONTOH
RM UNDER AIR
2
Crushing / Pengecilan Ukuran Butiran
Cara kerja setiap peralatan crusher :
Crusher dengan jalan penghancuran sample
Raymond mill menghaluskan sample oleh putaran
hammer yang sangat tinggi melewati suatu ayakan.
Plate mill atau coffee mill adalah penggerusan sample
antara dua lempengan.
Pengkondisian crusher berarti memasukkan sedikit sample
ke crusher terlebih dahulu sebelum proses crushing untuk
keseluruhan sample.
Pengkondisian crusher sebelum digunakan bertujuan
untuk menghindari kontaminasi dan hilangnya kadar air.
Crushing / Pengecilan Ukuran Butiran
menggunakan Hammer Crusher
3
RIFFLE ROTARY SAMPLE DIVIDER
Pembagian contoh dilakukan dengan cara
Pengecilan jumlah sample ini dilakukan dengan memasukkan sample kedalam hopper Rotary Sample
membagi-bagi batubara dengan riffle, berupa Divider sehingga sample mengalir dengan bebas.
sekat-sekat yang berlawanan. Jumlah pengambilan minimum 20 increment untuk
Jumlah lubang riffle ini harus minimal 16 buah dan setiap segmen, bila sample tercampur sempurna.
ukuran lubangnya adalah 3 x ukuran top size Biasanya Rotary Sample Divider dibagi menjadi 6 atau
sample batubara tersebut. 8 segmen.
Metode ini banyak digunakan untuk ukuran Setiap segmen diambil sesuai dengan kebutuhan.
batubara < 11.2 mm. Metode ini banyak digunakan untuk ukuran batubara <
11.2 mm.
Sebelum penggunaan RSD yang baru harus dilakukan
variance test masing-masing bucket/canister.
CONING - QUARTERING
Pembagian contoh secara quartering, dilakukan dengan
menumpahkan batubara di tempat yang bersih, yang
bentuknya seperti kerucut.
Kemudian kerucut itu didatarkan dan kemudian dibagi
dalam 4 (empat) segmen.
Dari empat segmen tadi diambil 2 segmen yang
berlawanan.
Cara ini dilakukan berulang-ulang sehingga jumlah
contoh sesuai dengan yang disyaratkan.
4
Pengoperasian Timbangan
1. Pindahkan benda dari permukaan timbangan dan bersihkan
bagian bawah pinggan.
2. Pastikan posisi timbangan rata dengan mengamati
gelembung udara. Atur jika diperlukan sehingga
gelembung udara berada dalam lingkaran.
3. Hidupkan timbangan dan tekan TARE untuk
mengenolkan. Jika timbangan tidak stabil, cek bahwa
tidak ada kotoran dan timbangan bersih
4. Letakkan benda yang ditimbang pada bagian tengah
permukaan timbangan, tunggu sampai penunjukan angka
stabil
PENYIMPANAN FILE SAMPLE DALAM 5. Catat beratnya pada lembar kerja
FREEZER CONTAINER 6. Angkat bendanya dan cek bahwa penunjukan angka
kembali ke nol.
5
Hardgrove Grindability Index Hardgrove Grindability Index
Hardgrove Grindability Index merupakan metoda pengujian Sample batubara sebelum dipreparasi dilakukan pengeringan (air-
yang paling umum digunakan untuk menggambarkan/ dry) sampai berat tetap dengan tujuan untuk memudahkan
mengukur kekerasan dari contoh batubara. proses pengecilan ukuran partikel menggunakan crusher/mill.
Sample batubara untuk pengerjaan HGI dicrusher secara
Hasil pengujian Hardgrove Grindability Index umumnya bertahap menggunakan plate mill/coffee mill menjadi material
1.18 mm x 0.600 mm untuk menghindari terbentuknya material
berkisar antara 30 dan 100 atau lebih, nilai yang besar halus secara berlebihan (material -0.600 mm)
menggambarkan batubara tersebut lebih mudah untuk
digerus. Jadi artinya jika ada hasil HGI sebagai berikut: 30 = Kesalahan-kesalahan dalam pengerjaan pengujian HGI :
keras, 50 = medium dan 80 = lunak/rapuh Pengeringan contoh batubara kurang sempurna
Kesalahan dalam kalibrasi mesin HGI
Hardgrove Grindability Index dari batubara sangat penting Kesalahan dalam pengayakan contoh.
dalam merancang dan pengoperasian peralatan milling. Menghasilkan material -0.600mm lebih dari 50 % sehingga akan
Nilai HGI digunakan untuk menentukan tenaga yang didapatkan nilai HGI yang rendah (kurang akurat)
diperlukan dalam proses penggilingan dan pemakaian mesin
penggilingan (crusher/mill).
6
FLOAT & SINK FLOAT & SINK
Pengujian float/sink adalah pemisahan fraksi sample batubara Bahan-bahan kimia yang digunakan untuk pengujian float/sink
berdasarkan densitas/berat jenis dengan mengunakan larutan adalah white spirit, perchloroethylene dan tetrabromoethane.
kimia tertentu yang berbeda berat jenisnya. Setiap fraksi
densitas/berat jenis dipreparasi dan dianalisa biasanya kadar Dalam pelaksanaan pengujian ini harus memperhatikan K3 karena
abunya. Persentase fraksi densitas/berat jenis dihitung juga. menggunakan bahan kimia yang membahayakan kesehatan antara
Pengujian float/sink ini digunakan untuk menentukan karak- lain :
teristik pencucian batubara guna merancang washing plant dan Gunakan jas laboratorium, masker pernapasan, sarung tangan
memonitor kinerja washing plant.
dan kaca mata
Kesulitan dalam melakukan pengujian ini : Tidak boleh merokok dan menyalakan api.
Apabila berat jenis larutan kimia tidak tepat, maka pemisahan
yang ideal tidak terjadi. Pastikan sirkulasi udara baik/gunakan ruang asam.
Batubaranya rapuh atau mudah pecah pada saat dicampur Bahan kimia disimpan dalam tempat yang tertutup rapat.
dengan bahan kimia Bahan kimia tidak boleh dibuang langsung ke saluran
Sample harus dikering-udarakan untuk menghilangkan pembuangan.
pelarutnya.
7