Anda di halaman 1dari 16

PRAKTIKUM BATUBARA

LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

BAB VIII
ANALISIS TOTAL MOISTURE

8.1. Tujuan Praktikum

Tujuan dari percobaan ini adalah agar praktikan mengerti, mampu


melaksanakan, menganalisis, serta membandingkan cara kerja analisis total
moisture pada batubara dengan metode ASTM dan ISO.

8.2. Dasar Teori


Total moisture adalah seluruh jumlah air yang terdapat pada batubara
dalam bentuk inherent dan adherent pada kondisi saat batubara tersebut
diambil contohnya (as sample) atau pada kondisi saat batubara tersebut
diterima (as received). Total Moisture (TM) yang disebut pula sebagai as
received moisture atau as sampled moisture. Moisture batubara merupakan
kandungan air yang menguap dari batubara apabila batubara tersebut
dipanaskan pada suhu 105° - 110° C.
(Tim Asisten, 2017)
Rumus dalam penentuan nilai Inherent moisture pada sampel, sebagai
berikut :

.........Persamaan (8.1)

Keterangan :
W1 = massa cawan, tutup cawan dan sampel sebelum pemanasan (gram)
W2 = massa cawan, tutup cawan dan sampel setelah pemanasan (gram)
Rumus nilai kandungan air pada sampel yang telah dikeringkan,
sebagai berikut :

...........Persamaan (8.2)

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Keterangan :
M1 = Massa sampel (gram)
M2 = Massa cawan dan sampel sebelum pemanasan (gram)
M3 = Massa cawan dan sampel setelah pemanasan (gram)
M ad = Moisture dalam sampel yang telah dikeringkan (%)
Nilai total moisture diperoleh dari hasil perhitungan free moisture
dengan nilai residual moisture dengan rumus seperti di bawah ini:

% 𝐹𝑀
% TM = % FM + % RM x (1 − )
100 ..persamaan (8.3)

Keterangan:
TM = Total moisture
FM = Free moisture
RM = Residual moisture
Berdasarkan penempatan kadar air pada batubara dapat dikenal
dengan beberapa istilah yaitu sebagai berikut :
1. Surface Moisture
Surface moisture yaitu sejumlah air yang menguap apabila conto
batubara dikeringkan dalam ruang terbuka pada kondisi tertentu sampai
didapat berat konstannya.
2. Inherent Moisture
Inherent moisture yaitu moisture yang dianggap terdapat di dalam
rongga kapiler dan pori-pori batubara yang relatif kecil, pada kedalaman
aslinya dinyatakan dalam suatu kondisi dengan tingkat kelembaban 100 %
serta suhu 300C.
(Sukandarrumidi, 1995)
Dalam pembuatan laporan biasanya dipakai basic pelaporan, berupa
istilah-istilah sebagai berikut :
1. As Received (ar)
2. Air Dried (ad)
3. Dry Basis (db)
4. Dry Ash Free (daf)
5. Dry mineral matter free (dmmf)

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Tabel 8.1
Faktor Konversi Dasar Hasil Pelaporan Analisis Batubara

AS AIR DRY ASH DRY MINERAL


Diminta/ DRY
RECEIVED DRIED FREE MATTER FREE
Diberi (D.B)
(A.R) (A.D.B) (D.A.F) (D.M.M.F)
AS
RECEIVED
(A.R)
100
AIR DRIED
(A.D.B) (100 − 𝑀1 − 𝐵 ∗)

DRY (D.B)

DRY ASH
FREE
(D.A.F)
DRY
MINERAL
MATTER
FREE
(D.M.M.F)
*Sumber: Anonim, 2017
Keterangan:
M = Lengas total (total moisture) – as received
M1 = Lengas bawaan (inherent moisture) – air dried
A = Kandungan abu (ash) – air dried
B = Zat mioneral (mineral matter) – air dried
* = Harga B (air dried) diperoleh dengan rumus Parr, yang banyak
digunakan di Amerika Serikat
B = 1.08 A + 0,55 S dimana
S = harga kandungan belerang total

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

8.3. Alat dan Bahan


8.3.1 Alat
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah sebagai
berikut :
a. Oven
b. Cawan
c. Neraca analitik
d. Sendok
e. Termometer
f. Penjepit
g. Stopwatch
h. Safety tools
i. Desikator
8.3.2. Bahan
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah batubara
dengan kalori 7000 kkal/kg yang telah dipreparasi.

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

8.4 Prosedur Percobaan


8.4.1. Analisis Total Moisture Menggunakan ASTM D-3022
Adapun langkah kerja dari analisis total moisture menggunakan
ASTM D-3022 adalah sebagai berikut :

Cawan kosong
Ditimbang dan dicatat

Sampel batubara ukuran


0,180 mm
Ditimbang sebanyak
1 gram (duplo)

Cawan + sampel

Diletakkan

Oven

Dipanaskan temperatur
106°C selama 1,5 jam
Desikator

Diletakkan selama
5 - 10 menit

Cawan + Sampel
ditimbang

Hasil

Gambar 8.1
Flowchart Analisis Total Moisture Menggunakan ASTM D-3022

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Langkah kerja :
1) Menimbang dan mencatat berat cawan kosong.
2) Menimbang berat batubara yang sudah dipreparasi seberat 1 gram
(duplo) lalu catat dan beri label.
3) Meletakkan cawan dan sampel batubara di dalam oven dengan
temperatur 106oC selama 1,5 jam.
4) Mengambil cawan yang berisi sampel kemudian meletakkan di
dalam desikator selama 5 - 10 menit.
5) Menimbang berat cawan dan sampel setelah dikeringkan.

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

8.4.1. Analisis Total Moisture Menggunakan ISO 11722


Adapun langkah kerja dari analisa total moisture menggunakan
ISO 11722 adalah sebagai berikut :

Cawan Kosong

Ditimbang dan Dicatat

Sampel Batubara
Berukuran 0,180 mm
Ditimbang Sebanyak
1 gram (duplo)

Cawan + Sampel

Diletakkan

Oven

Dipanaskan Pada Temperatur


106°C selama 3 jam

Desikator

Diletakkan selama
5 - 10 menit

Cawan + Sampel
ditimbang

Hasil

Gambar 8.2
Flowchart Analisis Total Moisture Menggunakan ISO 11722

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Langkah kerja :
1) Menimbang dan mencatat berat cawan kosong.
2) Menimbang berat batubara yang sudah dipreparasi seberat 1 gram
(duplo) lalu catat dan beri label.
3) Meletakkan cawan dan sampel batubara di dalam oven dengan
temperatur 106o C selama 3 jam
4) Mengambil cawan yang berisi sampel kemudian mendinginkannya
dan meletakkan di dalam desikator selama 5 - 10 menit.
5) Menimbang berat cawan dan sampel setelah dikeringkan.

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

8.5. Data Hasil Pengamatan


Dari percobaan yang telah dilakukan diperoleh data hasil pengamatan
sebagai berikut:
Tabel 8.2.
Hasil Pengamatan Dengan Metode ASTM D-3022

Berat cawan Berat cawan


Berat Berat
Conto + conto + conto
cawan conto Keterangan
sebelum di setelah di
(gram) (gram)
oven (gram) oven (gram)
Waktu 1,5
ASTM
76,13 1 77,13 77,03 jam
I
Suhu 1060 C
Waktu 1,5
ASTM
77,23 1 78,23 78,15 jam
II
Suhu 1060 C

Tabel 8.3.
Hasil Pengamatan Dengan Metode ISO 11722

Berat cawan Berat cawan


Berat Berat
Conto + conto + conto
cawan conto Keterangan
sebelum di- setelah di-
(gram) (gram)
oven (gram) oven (gram)
Waktu 3
ISO I 73,09 1 74,09 74,08 jam
Suhu 1060 C
Waktu 3
ISO II 75,03 1 76,03 75,97 jam
Suhu 1060 C

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

8.6. Pengolahan Data


8.6.1. Pengolahan data menurut ASTM D-3302
Diketahui :
Berat conto I = 1 gram
Berat conto II = 1 gram
Berat cawan + conto I sebelum di-oven = 77,13 gram
Berat cawan + conto II sebelum di-oven = 78,23 gram
Berat cawan + conto I setelah di-oven = 77,03 gram
Berat cawan + conto II setelah di-oven = 78,15 gram
Ditanya :
a. Residual Moisture
b. Free Moisture
c. Total Moisture
Jawab :

a. Residual Moisture
1) Conto I
M3  M2
Mr I = x 100%
M1
77,13 gram  77,03 gram
= × 100%
1 gram
=1%
Jadi, residual moisture conto I sebesar 1 %.
2) Conto II
M3  M2
Mr II = x 100%
M1
78,23 gram  78,15 gram
= × 100%
1 gram
=8%
Jadi, residual moisture conto II sebesar 8 %
Keterangan:
M1 = Berat conto
M2 = Berat cawan + conto setelah di-oven
M3 = Berat cawan + conto sebelum di-oven

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Free Moisture
1) Conto I
M1  M 2
Mf I = x 100%
M2  M3
77,13 gram  77,03 gram
= × 100%
78,23 gram  78,15 gram
= 12,5 %
Jadi, free moisture conto I sebesar 12,5 %.
2) Conto II
M1  M 2
Mf II = x 100%
M2  M3
78,23 gram  78,15gram
= × 100%
77,13 gram  77,03gram
= 8%
Jadi, free moisture conto II sebesar 8 %.
Keterangan:
M1 = Berat cawan + conto sebelum di-oven
M2 = Berat cawan + conto setelah di-oven
M3 = Berat cawan

c. Total Moisture
1) Conto I
 Mf 
Mar I = Mf + Mr 1  
 100 
 12,5 
= 12,5 % + 10 % 1  
 100 
= 21,25 %
Jadi, total moisture conto I sebesar 21,25 %.
2) Conto II
 Mf 
Mar II = Mf + Mr 1  
 100 
 8 
= 8 % + 8 % 1  
 100 
= 15,36 %
Jadi, total moisture conto II sebesar 15,36 %.

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

8.6.2. Pengolahan data menurut ISO 11722


Diketahui :
Berat conto I = 1 gram
Berat conto II = 1 gram
Berat cawan + conto I sebelum di-oven = 74,09 gram
Berat cawan + conto II sebelum di-oven = 76,03 gram
Berat cawan + conto I setelah di-oven = 74,08 gram
Berat cawan + conto II setelah di-oven = 75,97 gram
Ditanya :
a. Residual Moisture
b. Free Moisture
c. Total Moisture
Jawab :

a. Residual Moisture
1) Conto I
M3  M2
Mr I = x 100%
M1
74,09 gram  74,08 gram
= × 100%
1 gram
= 10 %
Jadi, residual moisture conto I sebesar 10 %.
2) Conto II
M3  M2
Mr II = x 100%
M1
76,03 gram  75,97 gram
= × 100%
1 gram
=6%
Jadi, residual moisture conto II sebesar 6 %
Keterangan:
M1 = Berat conto
M2 = Berat cawan + conto setelah di-oven
M3 = Berat cawan + conto sebelum di-oven

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

b. Free Moisture
1) Conto I
M1  M 2
Mf I = x 100%
M2  M3
74,09 gram  74,08 gram
= × 100%
74,08 gram  73,03 gram
= 9,523 %
Jadi, free moisture conto I sebesar 9,523 %.
2) Conto II
M1  M 2
Mf II = x 100%
M2  M3
76,03 gram  75,97 gram
= × 100%
75,97 gram  75,03 gram
= 6,382 %
Jadi, free moisture conto II sebesar 6,382 %.
Keterangan:
M1 = Berat cawan + conto sebelum di-oven
M2 = Berat cawan + conto setelah di-oven
M3 = Berat cawan

c. Total Moisture
1) Conto I
 Mf 
Mar I = Mf + Mr 1  
 100 
 9,523 
= 9,523 % + 10 % 1  
 100 
= 18,570 %
Jadi, total moisture conto I sebesar 18,570 %.
2) Conto II
 Mf 
Mar II = Mf + Mr 1  
 100 
 6,382 
= 6,382 % + 6 % 1  
 100 
= 11,990 %
Jadi, total moisture conto II sebesar 11,990 %.

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

Tabel 8.4.
Hasil Pengolahan Data

Conto Residual Moisture (%) Free Moisture (%) Total Moisture (%)

ASTM I 1 12,5 13,375


ASTM II 8 8 15,36
ISO I 10 9,523 18,570
ISO I 6 6,382 11,990

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

8.7. Pembahasan
JANGAN LUPA BUAT PEMBAHASAAN........
8.8. Penutup
8.8.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum kali ini adalah:
a. Total moisture adalah seluruh jumlah air yang terdapat pada
batubara dalam bentuk inherent dan adherent pada kondisi saat
batubara tersebut diambil contohnya (as sample) atau pada kondisi
saat batubara tersebut diterima (as received).
b. Langkah kerja analisis ASTM :
1) Menimbang dan mencatat berat cawan kosong.
2) Menimbang berat batubara yang sudah dipreparasi seberat 1
gram (duplo) lalu catat dan beri label.
3) Meletakkan cawan dan sampel batubara di dalam oven dengan
temperatur 106oC selama 1,5 jam.
4) Mengambil cawan yang berisi sampel kemudian meletakkan di
dalam desikator selama 5 - 10 menit.
5) Menimbang berat cawan dan sampel setelah dikeringkan.
c. Langkah kerja analisis ISO :
1) Menimbang dan mencatat berat cawan kosong.
2) Menimbang berat batubara yang sudah dipreparasi seberat 1
gram (duplo) lalu catat dan beri label.
3) Meletakkan cawan dan sampel batubara di dalam oven denagn
temperatur 106o C selama 3 jam
4) Mengambil cawan yang berisi sampel kemudian
mendinginkannya dan meletakkan di dalam desikator selama 5
- 10 menit.
5) Menimbang berat cawan dan sampel setelah dikeringkan.
d. Perbedaan analisis metode ASTM dengan analisis metode ISO
adalah pada durasi peng-oven-an yaitu ASTM 1,5 jam sedangkan
ISO 3 jam.

Kelompok II
PRAKTIKUM BATUBARA
LABORATORIUM TEKNOLOGI MINERAL DAN BATUBARA
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

8.8.2. Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum kali ini
adalah:
a. Sebaiknya dalam praktikum pelaksanaan praktikum total moisture
waktunya lebih di efiensikan lagi.
b. Sebaiknya sebelum pelaksaan praktikum terlebih dahulu
diberitahukan materi praktikum.
c. Alat yang digunakan pada saat praktikum untuk tingkat akurasinya
lebih baik lagi, agar hasil yang di dapat lebih efektif.

Kelompok II

Anda mungkin juga menyukai