Anda di halaman 1dari 26

BAHAN GALIAN INDUSTRI

GYPSUM
NAMA : LARAS SEVTIE
NIM: 122.15.009
PRODI: TEKNIK PERTAMBANGAN
OUTLINE

• Proses pembentukan gypsum


• Pengolahan
• Pemasaran gypsum
• Modal
• Cara penambangan
• Sifat – sifat gypsum (kekerasan, berat jenis, titik lebur)
• Reklamasi
• Peningkatan mutu
• Peralatan
• Pemanfaatan (kadar, komposisi, sifat fisik dan warna)
• SNI
• Tenaga kerja
• Proses perizinan
PROSES PEMBENTUKAN GYPSUM

• Gypsum adalah mineral hidrous kalsium sulfat (CaSO4 2H2O) yang terjadi di alam,
berbentuk endapan sedimen mendatar dan dekat dengan permukaan bumi dan
memiliki sebaran yang luas.

• berasosiasi dengan batu kapur, batu serpih, batu pasir, marmer, dan lempung.
Mineral lain yang selalu berasosiasi dengan gipsum ialah anhidrit (CaSO4)

• Konsep utama terbentuknya Gypsum adalah terdapatnya Ca+2 dan SO4-2, yang
tersebut terakhir dapat berasal dari belerang (S) atau pirit (FS2).

• Adanya kondisi reduksi dari daerah sedimentasi yang bersifat karbonatan akan
menghasilkan gypsum yang berlembar pipih. Adanya fumarol (asap dari lubang di
dalam kerak bumi) dari daerah batuan yang bersifat karbonatan akan dihasilkan
gypsum kristal.
PENGOLAHAN GYPSUM

• Pada dasarnya garis besar pengolahan gipsum terdiri dari 3 tahap yaitu:

preparasi (pengecilan ukuran, pengayakan dan lain-lain), kalsinasi dan

formulasi.

• Kalsinasi atau pemanasan dilakukan untuk mereduksi gipsum dari bentuk

dehidrat menjadi hemihidrat, anhidrit dapat larut, dan anhidrit tidak dapat

larut.

• Formulasi dilakukan untuk mengatur waktu pengerasan dari produk hasil

kalsinasi, yaitu dengan penambahan suatu zat accelerator dan retarder.

Gipsum hasil kalsinasi yang ditambahkan air, akan mengeras kembali dalam

kurun waktu 15 - 25 menit, jika ditambahkan accelerator berupa pottasium

sulfat akan menjadi 3 - 4 menit.


Kalsinasi
PEMASARAN GYPSUM

Pemasaran bahan galian industri gypsum di indonesia


berorientasi kepada pasar komoditas primer bahan
mentah. Kelemahan dalam perdagangan komoditas
ini a.l:
a. Nilai komoditas dan nilai tambah yang rendah
b. Sering terjadi perubahan teknologi
MODAL

Gypsum tidak memerlukan modal yang besar,


dengan sedikit modalpun sudah bisa menjalankan
usaha Gypsum. Modal yang terpenting adalah
keuletan dalam menjalankan, dan tidak ketinggalan
bagaimana cara menerapkan sistem pemasaran
Usaha Gypsum itu saja sudah lebih dari cukup.
Dengan begitu usaha Gypsum bisa untuk
meningkatkan taraf hidup atau menjadi perkerjaan
keseharian guna mendapatkan keuntungan.
CARA PENAMBANGAN GYPSUM

• Penambangan gypsum dapat dilkakukan dengan 2 cara, yaitu dengan cara

penambangan terbuka (quarying) dan bawah tanah (underground).

Penentuan penggunaannya ditentukan oleh dimana endapan gypsum

berada.

• Penambangan gypsum dapat dilakukan dengan alat-alat yang sederhana.

• Penambangan gypsum bawah tanah dilkukan dengan metode gophering,

dimana menambang dengan mengikuti arah sebaran endapan gypsum.

• Umumnya penambangan terbuka gypsum menggunakan metode quarry.


penambangan terbuka (quarrying)

Bawah tanah (underground)


SIFAT – SIFAT/ KARAKTERISTIK
GYPSUM
Karakteristik Gypsum

Rumus kimia CaSO4. 2H20

Warna Putih, kuning, abu-abu, merah jungga, hitam

Spesific Gravity 2.3

kekerasan (Mosh) 1,5 -2

Kilap Sutra

Sistem kristal Minoklin

2.1 gr/L pada suhu 40° C


1.8 gr/L pada suhu 0° C
Kelarutan dalam air 1.9 gr/L pada suhu 70° C - 90° C

CaO : 32.6%
SO3 : 46.5%
Komposisi H2 0 : 20.9%
REKLAMASI

• Dalam penambangan gypsum ini, unsur hara penting seperti Ca


dan SO diambil untuk ditambang. Sedangkan mahluk hidup
seperti tumbuhan memerlukan unsur tersebut.
• Maka dalam proses reklamasi tambang gypsum ini, tanah untuk
menumbuhi tumbuhan harus dicampur dengan gypsum.
Penggunaan gypsum pada proses ini cukup menggunakan sisa-
sisa gypsum hasil penambangan, sisa-sisa gypsum tersebut
dicampur dengan lempung.
• Selain metode di atas, reklamasi juga dapat dilakukan dengan
menjadikan area bekas tambang menjadi tempat wisata (jika
penambangan dilakukan dengan penambangan terbuka).
PENINGKATAN MUTU

• Untuk peningkatan mutu pada gypsum dilakukan


dengan pembuatan gypsum yang sesuai dengan
SNI dan memilih kualitas bahan yang bagus.
PERALATAN

• Untuk menambang gypsum skala besar di lakukan


dengan alat pembongkaran dengan alat dragline,
scraper.
• Untuk muat angkut dengan menggunakan
backhoe dan dump truck.
• Untuk menambang gypsum skala kecil dilakukan
dengan alat yang sederhana.
PEMANFAATAN

Gypsum merupakan salah satu jenis mineral dengan


kadar kalsium yang tinggi. Mineral ini memiliki
berbagai manfaat dalam sektor kehidupan seperti
sebagai bahan obat-obatan, produk kecantikan,
hingga material bangunan.
1.Industri Semen portland 17 % ; sebagai retarder
2. Pertanian 8,5 % ; bahan pupuk
3.Industri kaca, gigi, plester 2,5 % ; bahan campuran
4. Sementasi 24 % ; bahan campuran
5. Wallboard 48 % ; bahan campuran
PEMANFAATAN GYPSUM

Gypsum

Crude
Terkalsinasi
(mentah)

Bahan Campuran
Konstruksi
Industri Industri campuran Bidang Industri Industri untuk
Industri cat (plafon,
pertanian kertas semen kedokteran pasta gigi keramik barang
partisi, dll)
protland tahan api
SNI GYPSUM

• SNI
 SNI 715:2016 Tentang Gypsum buatan merupakan revisi dari
SNI 15-0715-1989
SNI GYPSUM

Standar penggunaan Gypsum belum dikalsinasi


Industri semen portland dengan persyaratan:
• SO3 : minimum 35%
• CaO : minimum 2/3 berat SO3
• Garam Na dan Mg : maksimum 0.1%
• Hilang pijar : maksimum 9%
• Ukuran partikel : 95% (-14 mesh)
SNI GYPSUM

Standar penggunaan Gypsum sudah dikalsinasi

Industri pasta gigi dengan persyaratan:

• CaSO4 1/2H2O : >93%

• Waktu pengerasan : 5 – 20 menit

• Ukuran partikel : -30 mesh (>100%) -100 mesh (95%)


Industri keramik/sanitar, untuk cetakan dengan
persyaratan:
CaSO4 1/2H2O : >80%
Waktu pengerasan : 20 -40 menit
Kuat tekan : > 1800 psi
Ukuran partikel : -30 mesh (>100%)
-100 mesh (90%)
TENAGA KERJA

• Tenaga kerja untuk penambangan gypsum tidak


harus melibatkan tenaga kerja yang mempunyai
keahlian khusus.
• Tenaga kerja lokal dapat dilibatkan dalam
penambangan gypsum.
PROSES PERIZINAN

Persyaratan Untuk Memperoleh IUP Operasi Produksi


Pasal 23 PP 23/2010 mengatur bahwa persyaratan
untuk memperoleh IUP Operasi Produksi meliputi
persyaratan:
1. Administratif;
2. Teknis;
3. Lingkungan; dan
4. Finansial
Persyaratan perseorangan untuk IUP Operasi Produksi
mineral bukan logam dan batuan:

1. surat permohonan;
2. kartu tanda penduduk;
3. nomor pokok wajib pajak; dan
4. surat keterangan domisili.
Persyaratan administratif untuk perusahaan:

1. Surat permohonan
2. Profil perusahaan
3. Akta pendirian perusahaan yang bergerak di
bidang usaha pertambangan
4. Nomor pokok wajib pajak
5. Susunan pengurus dan daftar pemegang saham
6. Surat keterangan domisili.
DAFTAR PUSTAKA

• https://interiorkantor.com/bagaimana-memulai-
bisnis-gypsum-ukm/ (di unduh pada tanggal
16/03/2019)
• http://eprints.upnjatim.ac.id/5459/1/file1.pdf (di
unduh pada tanggal 16/03/2019)
• http://repository.unissula.ac.id/9552/4/File%204_BAB
%20I.pdf (di unduh pada tanggal
• 16/03/2019)

Anda mungkin juga menyukai