PENDAHULUAN
1
Mn. Dalam prosentase tertentu mineral pengotor kalsit akan membentuk mineral
kapur lain seperti dolomit, ankerit dan kutnakorit.
I.3 Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini antara lain :
a. Untuk mengetahui proses terbentuknya /genesa bahan galian industri kalsit.
b. Untuk mengetahui metode/tahapan eksplorasi bahan galian industri kalsit.
c. Untuk mengetahui metode penambangan bahan galian industri kalsit.
d. Untuk mengetahui pemanfaatan bahan galian industri kalsit.
e. Untuk mengetahui persebaran/keterdapatan bahan galian industri kalsit.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
II.2 Eksplorasi Kalsit
1. Survei Tinjau, yaitu kegiatan eksplorasi awal terdiri dari pemetaan
geologi regional, pemotretan udara, pengambilan citra satelit dan metode
survei tidak langsung lainnya untuk mengedintifikasi daerah-daerah
anomial atau meneraliasasi yang prospektif untuk diselidiki lebih lanjut.
Sasaran utama dari peninjauan ini adalah mengedintifikasi derah-daerah
mineralisasi/ cebakan skala regional terutama hasil studi geologi regional
dan analisis pengindraan jarak jauh (remote sensing) untuk dilakukannya
pekerjaan pemboran. Pekerjaan yang dilakukan pada tahap kegiatan ini
adalah pemetaan geologi dengan skala 1 : 25.000 sampai skala 1 : 10.000.
Penyelidikan geologi yang berkaitan dengan aspek-aspek geologi
diantaranya: pemetaan geologi, parit uji, sumur uji. Pada penyelidikan
geologi dilakukan pemetaan geologi yaitu dengan melakukan pengamatan
dan pengambilan conto yang berkaitan dengan aspek geologi di lapangan.
Adapun pengamatan yang dilakukan meliputi: Jenis litologi, mineralisasi,
ubahan dan struktur pada singkapan, sedangkan pengambilan conto berupa
batuan terpilih. Disamping itu juga dilakukan pembuatan Sumur Uji,
Survei Geofisika dengan Induced Polarization (IP) yang lebih dikenal
dengan survey geolistrik atau aeromagnetic survey, yaitu survei dari udara
menggunakan pesawat terbang (helicopter atau fixed wing) yang
dilengkapi dengan perekam magnetic. Hasil dari Survei Tinjau ini berupa
sumber daya emas hipotetik sampai tereka.
2. Prospeksi Umum, dilakukan untuk mempersempit dearah yang
mengandung cebakan mineral yang potensial. Kegiatan Penyelidikan
dilakukan dengan cara pemetaan geologi dan pengambilan conto awal,
misalnya puritan dan pemboran yang terbatas, studi geokimia dan
geofisika, yang tujuanya untuk mengidentifikasi besaran Sumber Daya
Mineral yang perkiraan dan kualitasnya dihitung berdasarkan hasil analisis
kegiatan di atas.
Tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap Survei Tinjau. Cakupan derah
yang diselidikii lebih kecil dengan skala peta antara 1 : 50.000 sampai
dengan 1 : 25.000. Data yang didapat meliputi morfologi (topografi) dan
4
kondisi geologi (jenis batuan/stratigrafi dan struktur geologi yang
berkembang). Pengambilan contoh pada derah prospek berdasarkan
alterasi dan mineralisasi dilakukan secara sistematis dan terperinci untuk
analisa di laboratorium, sehingga dapat diketahui kadar/kualitas cebakan
mineral suatu daerah yang akan dieksplorasi.
3. Eksplorasi awal, yaitu deliniasi awal dari suatu endapan yang
teridentifikasi.
4. Exsplorasi rinci, yaitu tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci
dalam tiga dimensi terhadap endapan mineral yang telah diketahui dari
dari percontohan singkapan, paritan, dan lubang bor.
5
b. Industry kimia
Di industry kimia, kalsit digunakan memproduksi kaustik soda dan alkali lainnya
dengan menggunakan solvany proses. Light calcite berfungsi sebagai filler,
extender coating pada industry kertas, cat, karet farmasi dan plastic. Heavy calcite
digunakan dalam industry keramik, gelas, barang-barang gelas, kimia, bahan
galian bukan logam, dan sebagainya.
c. Industry makanan
Kalsit digunakan untuk pemurnian gula bit. Digunakan juga untuk mengolah sisa
produk pada pabrik pengawetan, mengurangi keasaman buah kalengan dan
persiapan penggilingannya.
d. Industri metalurgi
Kalsit dengan kualitas tinggi diperlukan dalam pembuatan baja sebagai fluks yang
berfungsi untuk mengikat material pengotor atau sebagai slag, seperti fosfor,
belerang, silica dan alumina.
Dalam peleburan aluminium dengan metode Bayer, kalsit dan kaustik soda
merupakan bagian penting yang berfungsi untuk menghancurkan bijih bauksit.
Kalsit juga digunakan dalam flotasi logam non besi seperti tembaga, seng, timash
hitam, perak dan uranium.
e. Industry konstruksi
Batu kalsit termasuk sebagai material konstruksi, sebagai fondasi jalan atau
bangunan yang menstabilkan tanah.
6
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
a. Endapan kalsit merupakan hasil restrukturisasi batu gamping yang
mengkristal setelah mengalami proses pelarutan. Umumnya terjadi pada
batu gamping atau marmer dalam masa kristalin yang berlapis dan
berupa stalaktit dan stalakmit.
b. Eksplorasi kalsit dapat dilakukan dengan kegiatan pencarian singkapan
kalsit yang biasanya terdapat pada rongga rongga batu gamping.
c. Penambangan kalsit dapat dilakukan dengan metode tambang terbuka
sistem quarry.
d. Pemanfaatan kalsit dapat digunakan diberbagai industri, seperti industri
pertanian, konstruksi, metalurgi, dsb.
e. Persebaran kalsit meliputi Daerah Istimewa Yogyakarta : Samigaluh
Kab. Kulon Progo, Semanu, Ponjong, dan Tepus Kab. Gunung Kidul,
Jawa Timur : Klepu, Beji, Ledok Gelem, Poko Kec. Pringkuku, Talem,
Gn. Tumpuk, Kab. Pacitan, Trenggalek, Tulung agung, Wonogoro, Kab.
Malang, NTB : Desa Sari Kec. Sape Kab. Bima, Sulawesi Selatan :
Bojong Kab. Jenoponto, dan lain sebagainya.
7
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/182593098/Genesa-dan-mineralogy-kalsit
http://www.geologinesia.com/2016/02/deskripsi-genesa-dan-kegunaan-mineral-
kalsit.html