Anda di halaman 1dari 11

JURNAL PRAKTIKUM

SIMULASI TIE IN

KOORDINATOR LABORATORIUM

UMAR TRIADI RIVAI, S.T.

M.FAJRUL
09320200003
C2

LABORATORIUM PENGEBORAN DAN PELEDAKAN


PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA

MAKASSAR
2023
SIMULASI TIE IN

Catur Rahmad Syahbani1, Mirsan, S.T.2, Umar Triadi Rivai, S.T.3

Program Studi Teknik Pertambangan, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Muslim Indonesia
Makassar; Jl. Urip Sumoharjo KM 05, telp/fax (+62) 411 455666/(+62) 411455695.
Email:caturrahmadsy@gmail.com

SARI

Pertambangan merupakan sebuah kegiatan eksploitasi sumber daya alam yang salah satunya berupa pembukaan lahan
untuk mengambil potensi batubara yang terkandung di dalamnya. Kegiatan operasi penambangan dengan menggunakan
metode tambang bawah tanah sangat bergantung pada keberhasilan proses penggalian batuan itu sendiri. Kegiatan rock
excavation dilakukan dengan cara pemboran dan peledakan. Peledakan merupakan proses pemindahan batuan dalam
jumlah besar yang disebabkan oleh adanya reaksi dari bahan peledak. Kegiatan ini bertujuan untuk memahami prinsip
peledakan bawah tanah, macam-macam cut dan memahami tie in underground blasting. Metode yang digunakan dalam
praktikum kali ini yaitu metode pemahaman mengenai tie in underground blasting serta rancangan peledakan bawah
tanah dengan parameter desain yang sudah ditentukan serta menentukan pola peledakannya. Hasil mahasiswa dapat
menghitung rancangan peledakan bawah tanah dengan parameter desain yang sudah ditentukan atau ditentukan sendiri,
dengan menentukan hasil dari masing-masing box cut 1-4 dan bahan peledak yang digunakan serta burden dan LB yang
digunakan. Kesimpulan peledakan underground tujuannya adalah untuk melepaskan batuan dari batuan induknya,
macam bentuk cut yang dipergunakan diantaranya adalah parallel holes cut, v-cut, fan cut. Umumnya cut yang
digunakan adalah parallel hole cut. Tie in and underground blasting merupakan aktifitas peledakan yang di lakukan
untuk membuat terowongan untuk jalan atau untuk mengambil bahan galian yang berharga di area penambangan.

Kata kunci: batuan, geometri, peledakan, tambang, terowongan.

ABSTRACT

Mining is an activity of exploiting natural resources, one of which is in the form of clearing land to extract the potential
of the coal contained therein. Mining operations using the underground mining method are highly dependent on the
success of the rock excavation process itself. Rock excavation activities are carried out by means of drilling and
blasting. Blasting is the process of removing large amounts of rock caused by the reaction of explosives. This activity
aims to understand the principle of underground blasting, types of cuts and understand tie in underground blasting. The
method used in this practicum is the method of understanding tie in underground blasting and underground blasting
designs with predetermined design parameters and determining the blasting pattern. The results of the student can
calculate the underground blasting design with design parameters that have been determined or determined by
themselves, by determining the results of each box cut 1-4 and the explosives used as well as the burden and LB used.
The conclusion of underground blasting is to release rock from its parent rock, the various cut shapes used include
parallel holes cut, v-cut, fan cut. Generally the cut used is a parallel hole cut. Tie in and underground blasting is a
blasting activity carried out to make tunnels for roads or to extract valuable minerals in the mining area.

Keywords: rock, geometry, blasting, mine, tunnel.

PENDAHULUAN
Metode Penambangan. Di dunia pertambangan mengenal dua metode ekslpoitasi tambang, pertama tambang
terbuka (Surface Mining) dan kedua tambang bawah tanah (Underground Mining). Kedua metode penambangan
tersebut sangat dipengaruhi oleh karakteristik cebakan mineral/bijih. Hal tersebut ditambah lagi dengan persaingan dari
para kompetitor yang secara alamiah pasti akan terjadi (Zuhair dkk, 2019).
Operasi penambangan dengan menggunakan metode tambang bawah tanah,sangat bergantung pada keberhasilan
proses penggalian batuan itu sendiri. Kegiatan rock excavation,dilakukan dengan cara Kegiatan ini merupakan kegiatan
penggalian umum dilakukan pada setiap operasi penambangan dengan metode tambang bawah tanah. Kondisi
pandemi seperti sekarang ini, banyak perusahaan membatasi pengunjung atau siswa praktek lapangan, sehingga peluang
belajar semakin kecil. Apalagi untuk siswa-siswa sekolah menengah kejuruan, untuk memberikan pemahaman salah
satu metodenya adalah melalui pengabdian masyarakat oleh perguruan tinggi (Gauzy dkk, 2016).
Alasan dilakukannya atau kenapa harus belajar tentang alat tie in karena agar dapat tie in underground mining
serta menghitung rancangan peledakan bawah tanahdengan parameter desain yang sudah ditentukan atau di tentukan
sendiri, merangkai instalasi peledakan yang sudah di desain dan menentukan pola dari peledakannya.

MAKSUD DAN TUJUAN PRAKTIKUM


Maksud
1. Praktikum ini bermaksud agar praktikan dapat megetahui peralatan dan perlengkapan peledakan.
2. Mempermudah Praktikan dalam proses peledakan bawah tanah.
Tujuan
1. Memahami prinsip peedakan bawah tanah.
2. Memahami macam cut.
3. Memahami tie in underground blasting.

TINJAUAN PUSTAKA
Tie in and underground blasting merupakan aktifitas peledakan yang di lakukan untuk membuat terowongan
untuk jalan atau untuk mengambil bahan galian yang berharga di area penambangan. Pada peledakan tambang bawah
tanah dilakukan perancangan berdasarkan letak endapan bahan galian dan sangat berpengaruh terhadap struktur dari
batuan. Pada penambangan bawah tanah sistem peledakkan lebih kompleks dan rumit di bandingkan dengan peledakan
tambang permukaan. Berikut beberapa perbedaan yang paling mendasar dari peledakan tambang bawah tanah (Tim
Asisten,2023).
Tabel 1. Perbedaan tambang bawah tanah dan tambang terbuka
N Jenis Tambang Bawah Tanah Tambang Permukaan
o
1 Bahan Peledak Konsumsi bahan peledak lebih Konsumsi bahan peledak lebih
banyak. sedikit
2 Luas Area Tambang bawah tanah luas Pada tambang permukaan luas area
areanya sangat terbatas karena peledakan tidak menjadi kendala dan
kestabilan dari terowongan area mempunyai area yang tidak terbatas
penambangan
3 Volume Hasil Volume tambang bawah tanah Lebih besar tergantung beberapa
Ledakan lebih sedikit dan diameter lubang volume material yang akan di
bor lebih kecil dibandingkan ledakkan
tambang peledakan tambang
permukaan.
4 Suplai Udara Membutuhkan system ventilasi Tidak membutuhkan ventilasi karena
untuk ketersediaan udara segar berada di ruang terbuka
dan mengurangi gas beracun di
dalam terowongan
5 Lingkungan Dampak lingkungsn sangatlah Dampak lingkungan sangatlah besar
kecil karena berada di bawah karena membutuhkan area yang luas
permukaan sehingga mengubah ekosistem asli
dari area lahan yang akan di tambang
6 Keselamatan Kerja Kritis terhadap runtuhan batuan Relative lebih aman karena berada di
dan gas beracun area terbuka

Selain perbedaan yang di jelaskan di table diatas terdabat beberapa keistimewaan    peledakan tambang bawah
tanah diantaraya yaitu:
a. Burden pada bagian box cut sangat kecil sehingga membutuhkan kehati-hatian dalam melakukan pengeboran
untuk peledakkan.
b. Bahan peledak pada bagian lifters atau floor harus tahan terhadap air karena umumnya pada bagian lifter kondisi
batuannya lembab bahkan berair.
c. Pada bagian contour perlu dilakukan smooth blasting dengan menggunakan bahan peledak yang mempunyai
VOD rendah atau hanya diisi dengan detonator tanpa bahan peledak hal ini di lakukan untuk menghindari
terjadinya over break dari kegiatan peledakan.
d. Mempunyai satu bidang bebas dan dilakukan pembuatan lubang kosong dengan diameter yang lebih besar
dibanding lubang yang diisi bahan peledak.
Pada sistem peledakan terdapat dua kondisi peledakan yaitu, kondisi peledakan bawah tanah dan peledakan
permukaan, dimana perbedaan tersebut didasarkan atas:
a. Peledakan bawah tanah dilakukan ke arah satu bidang bebas (free face), sedangkan peledakan di permukaan
dilakukan ke arah dua bidang atau lebih.
b. Tempat peledakan atau ruang bawah tanah lebih terbatas. Oleh karena itu perlu dibuat suatu bidang bebas
(secondary free face).
Faktor - faktor utama dalam perancangan peledakan bukaan terowongan (development) adalah:
a. Tipe ledakan.
b. Diameter lubang bor.
c. Pola lubang, nomor, dan kedalaman.
d. Jumlah isian per lubang.
e. Ciri – ciri dan ketidakseragaman batuan.
f. Penyalaan dan diagram rangkaian kawat.
Peledakan terowongan diperlukan cut untuk membuat bidang bebas atau free face yang dalam pelaksanaanya
peledakan pada area cut diledakkan terlebih dahulu.Setelah bukaan cut terbentuk, maka peledakan diikuti dengan
lubang stoping yang mengarah ke arah cut yang diikuti dengan ledakan pada lubang atap (roof holes / back holes),
lubang dinding (rib holes / wall holes), dan lubang lantai (lifter holes). Area perimeter mencakup area pada lubang
ledak back holes dan rib holes, dimana pada area tersebut dilakukan prespillting dan smooth blasting untuk
menghasilkan permukaan terowongan yang sesuai dengan standar (Dwinagara, 2012).
Berbagai macam bentuk cut yang dipergunakan untuk membuat terowongan diantaranya adalah : parallel hole
cut yang merupakan pengembangan dari burn cut diman cut hole dibuat tegak lurus terhadap permukaan terowongan,
V-cut adalah cut hole yang ujung lubang bor saling bertemu tetapi tidak pada satu titik, dan fan cut adalah cut holes
yang berbentuk kipas (Dwinagara, 2012).
Cut yang dipergunakan untuk terowongan pada umumnya adalah parallel hole cut yang merupakan lubang cut
yang berbentuk burn cut yang mempunyai lubang kosong lebih dari satu. Penempatan cut dapat dilakukan di sembarang
tempat, tetapi cut mempengaruhi arah lemparan, konsumsi bahan peledak, dan jumlah lubang dalam setiap round, oleh
karena itu cut diletakkan di tengah penampang dan agak ke bawah, cut diposisikan tinggi untuk memudahkan pemuatan
hasli peledakan, dan umumnya posisi cut di deretan lubang tembak pertama di atas terowongan (Saptono, 2003).
Large hole cut adalah jenis cut dimana jumah cut hanya satu dengan diameter yang besar. Umumnya large hole
cut dipakai terdiri dari satu atau lebih lubang kosong yang berdiameter besar dikelilingi oleh lubang – lubang
berdiameter kecil yang berisi muatan bahan peledak. Ukuran lubang cut juga mempengaruhi keberhasilan suatu
peledakan round semakin besar dan semakin dalam lubang kosong maka kemajuan makin besar. Bila menggunakan
beberapa lubang kosong, maka dihitung terlebih dahulu lubang samarannya (fictious diameter) (Saptono, 2003).

1. Siklus terowongan
Siklus terowongan pada tambang bawah tanah diantaranya yaitu :
a. Pengeboran (Drilling).
b. Pemuatan (Charnging).
c. Peledakan (Blasting).
d. Pembersihan asap (Ventilasi).
e. Scalling.
f. Grouting (apabila diperlukan).
g. Penyanggaan.
h. Pemuatan (Loading) dan pengangkutan (Transport).
i. Persiapan pengeboran selanjutnya.
Gambar 1. Siklus Terowongan

2. Dasar peledakan bawah tanah


a. Tegangan insitu.
b. Air tanah.
c. Arah ledakan 1-2 maksimum bidang bebas.
d. Terbatas, ruang, udara, penerangan.
e. Specific charge 3-10 kali > SC permukaan.
f. Cut : burn cut, wedge cut, atau tipe cut lainnya.
g. Look out.

3. Cut lubang ledak bawah tanah


a. Cut terowongan: circular cut atau large hole cut atau parallel hole cut.
b. Pengeboran horizontal tegak lurus pada permukaan batuan.
c. Lubang bor parallel satu dan yang lainnya dan peledakkan diarahkan kelubang kososng yang bertindak sebagai
bukaan.
d. Posisi cut dapat sembarang akan tetapi dapat mempengaruhi : lemparan, PF, dan jumlah lubang ledak/round.
e. Agar arah peledakkan kedepan dan tumpukan ke tengah, cut diletakkan ketengah-tengah penampang dan agak
kebawah.
f. Posisi cut tinggi memudahkan pemuatann hasil peledakan.
g. Umumnya posisi cut di deretan lubang pertama diatas terowongan.

4. Parameter cut
a. Diameter lubang besar-kosong.
b. Burden.
c. Charge concentration.
Cut hole dapat diletakkan dibeberapa lokasi pada permukaan terowongan. Walaupun demikian lokasi cut
mempengaruhi jauh lemparan, jumlah lubang yang di bor dan total biaya per meter kubik. Sebagai contoh cut hole
diletakkan dekat dinding (gambar A dan B, pola akan membutuhkan sedikit lubang bor, brocken rock akan tidak
dipindahhkan jauh dari terowongan. Bagian bagian geometri peledakan tambang bawah tanah; Lubang kosong, Box
cut, Stopping, Wall, Contour, Drifter. (Koesnaryo S, 2015).

METODOLOGI
Pada praktikum ini kita menghitung box cut 1-4 dan kemudian di konversi. Dan menghitung roof, wall, floor
upwords, horizontal, bownwords menggunakan kalkulator ilmiah, alat tulis menulis dan kertas hvs. Langkah yang
perlu dilakukan untuk mendapatkan data pada saat praktikum yaitu menghitung rancangan peledakan bawah tanah
dengan parameter desain ditentukan atau ditentukan sendiri, merangkai instalasi peledakan yang sudah didesain, dan
yang terakhir yaitu menghitung pola peledakan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
1. Alat peraga Tie in
Gambar 2. Alat Peraga Tie In
2. Alat dan bahan

Gambar 3. Alat dan Bahan


3. Pemasangan alat ventilasi terowongan

Gambar 4. Alat Ventilasi Terowongan

4. Data bor
Gambar 5. Data Bor
5. Gambar desain terowongan

Gambar 6. Desain Terowongan


6. Pemasangan pipa di lubang bor

Gambar 7. Pemasangan Pipa Pada Lubang Bor

7. Rangkai bahan peledak dengan detonator


Gambar 8. Merangkai Bahan Peledak
8. Masukkan bahan peledak ke lobang bor

Gambar 9. Memasukkan Bahan Peledak ke Lubang Bor


9. Pasang kabel utama dengan detonator

Gambar 10. Sambungkan Detonator dengan Kabel Utama

10. Sambungkan kabel utama dengan blasting machine


Gambar 11. Sambungkan Kabel Utama dengan Blasting Machine
11. Nyalakan blasting machine

Gambar 12. Nyalakan Blasting Machine


12. Terowongan siap untuk diledakkan

Gambar 13. Terowongan Siap Diledakkan

PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini kita melakukan simulasi tie in adapun langkah-langkah yang dilakukan ketika simulasi
tie in ini yaitu persiapan alat dan bahan kemudian mempersiapkan data bor yang akan digunakan kemudian pemasangan
alat ventilasi udara kedalam alat peraga tie in agar sirkulasi udara lancar, kemudian dilanjutkan dengan penentuan titik
bor sesuai data yang telah ditentukan, setelah desain terowongan lubang bor telah selesai, selanjutnya masukkan pipa ke
dalam titik bor yang akan dimasukkan bahan peledak didalamnya, sebelum bahan peledak dimasukkan kedalam lubang
bor maka terlebih dahulu rangkai bahan peledak dengan merangkai dengan rangkaian primer dimana booster
dihubungkan dengan detonator listrik, setelah rangkaian peledak telah dirangkai maka masukkan rangkaian bahan
peledak tersebut kedalam lubang bor yang telah ditentukan, apabila bahan peledak telah dimasukkan ke dalam lubang
bor maka hubungkan kabel detonator setiap lubang ke kabel utama, setelah itu sambungkan kabel utama dengan
blasting mechine dan apabila semua telah terpasang maka terowongan siap untuk diledakkan maka nyalakan blasting
machine untuk memberikan efek kejut ke bahan peledak sehingga terjadi ledakan.

KESIMPULAN
1. Kegiatan peledakan tambang bawah tanah pada kegiatan penambangan tujuannya adalah untuk melepaskan batuan
dari batuan induknya agar menjadi fragmen-fragmen yang berukuran lebih kecil sehingga memudahkan dalam
pendorongan, pemuatan, pengangkutan dan konsumsi material pada crusher yang terpasang.
2. Berbagai macam bentuk cut yang dipergunakan untuk membuat terowongan diantaranya adalah parallel holes cut
yang merupakan pengembangan dari burn cut dimana cut holes dibuat tegak lurus terhadap permukaan
terowongan, v-cut adalah cut holes yang ujung lubang bor saling bertemu tetapi tidak pada satu titik dan fan cut
adalah cut hole yang berbentuk kipas. Cut yang dipergunakan untuk terowongan pada umumnya adalah parallel
hole cut yang merupakan lubang cut yang berbentuk burn cut yang mempunyai lubang kosong lebih dari satu.
3. Tie in and underground blasting merupakan aktifitas peledakan yang di lakukan untuk membuat terowongan
untuk jalan atau untuk mengambil bahan galian yang berharga di area penambangan. Pada peledakan tambang
bawah tanah dilakukan perancangan berdasarkan letak endapan bahan galian dan sangat berpengaruh terhadap
struktur dari batuan. Pada penambangan bawah tanah system peledakkan lebih kompleks dan rumit di bandingkan
dengan peledakan tambang permukaan. Berikut beberapa perbedaan yang paling mendasar dari peledakan
tambang bawah tanah.

SARAN
Saran Untuk Asisten
Saran saya untuk asisten agar bisa lebih meluangkan waktunya kepada praktikan yang ingin asistensi.
Saran Untuk Laboratorium
Saran saya untuk Laboratoriun mungkin bisa ditambahkan pendingin ruangan seperti AC atau kipas angin
ditambah 2 sampai 3 unit agar ruangan bisa lebih dingin lagi sehingga membuat praktikan dan kakak-kakak asisten
lebih nyaman lagi berada didalam ruangan dan juga untuk plafonnya agar kiranya bisa diperbaiki.
Saran Untuk Praktikum Selanjutnya
Saran saya untuk praktikum selanjutnya mungkin bisa dicari ruangan yang lebih luas atau ruangan yang
sebelumnya seperti meja, lemari dan yang lainnya digeser sedikit dikarenakan praktikum di mata acara sebelumnya bisa
dibilang praktikan duduk terlalu berdempetan.

UCAPAN TERIMAKASIH
Ucapan terima kasih sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Ir. Suriyanto Bakri, S.T., M.T., IPP., selaku Kepala Laboratorium Peledakan.
2. Bapak Ir. Arif Nurwaskito, S.T., M.Si., IPP., dan Ir. Suriyanto Bakri, S.T., M.T., IPP., selaku Dosen Pengampu
Mata Kuliah Pengeboran dan Peledakan.
3. Kakak Umar Triadi Rivai, S.T., selaku Koordinator Laboratorium Peledakan.
4. Kakak-kakak asiten Laboratorium Peledakan.
5. Teman-taman seperjuangan Angkatan 2020 yang bersemangat mengikuti Laboratorium Peledakan ini.

DAFTAR PUSTAKA
Barlian Dwinagara, 2012, Praktikum Teknik Peledakan, Buku Petunjuk, Laboratorium Pemboran & Peledakan, Jurusan
Teknik Pertambangan, FTM. UPN ‘Veteran’ Yogyakarta
Faizah, A. Al, Qadri, A., Okviyani, N., dan Mahyuni, E. T. (2020). Akibat Ledakan Pada Area Pit Sm-A Tambang
Batubara Pt Sims Jaya. 8(April), 74–79.
Inmarlinianto, Singgih Saptono, (2003), Praktikum Teknik Peledakan, Buku Petunjuk. Laboratorium Pemboran &
Peledakan, Jurusan Teknik Pertambangan, FTM, UPN ‘Veteran’ Yogyakarta
Koesnaryo S, (2001), Pemboran Untuk Penyediaan Lubang Ledak, Jurusan Teknik Pertambangan, FTM, UPN
‘Veteran’ Yogyakarta
Rizani, A., Umar, K., dan Cardu, M. (N.D.). (2020). Observasi Hasil Peledakan Menggunakan Metode Peledakan. 117–
120.
Tim Asisten, 2022, Modul Pratikum Laboratorium Peledakan, Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Muslim
Indonesia, Makassar.

Anda mungkin juga menyukai