DISUSUN OLEH:
MURNIATI
09320200143
C1
MAKASSAR
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa menjadi bahan acuan dalam proses pembelajaran.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Sampul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
2.1 Batubara
3.1 Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah
preparasi dan pencucian batubara serta bertujuan untuk mengetahui serta
mempelajari prosedur analisis proksimat batubara dan cara menentukan nilai total
sulfur pada batubara.
Adapun rumusan masalah yang ingin dijelaskan dalam makalah ini yaitu:
1. Mengetahui definisi dari batubara.
2. Mengetahui serta dapat mempelajari lebih dalam mengenai analisis
proksimat pada batubara.
3. Mengetahui cara menentukan nilai total sulfur pada batubara.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Batubara
Keterangan :
Ash : Ash Content (Kadar Abu)
m1 : berat wadah
m2 : berat wadah + sample
m3 : berat wadah + sample (setelah dari oven)
m4 : berat wadah bersih (setelah dari oven)
Perhitungan selanjutnya adalah perhitungan kandungan zat terbang pada
batubara. Pada pengujian ini masih menggunakan 1 gram sample batubara, namun
pembakaran dilakukan dengan suhu 900°C selama 7 menit dan tanpa kontak udara
(ventilasi oven/furnace ditutup). Setelah selesai, gunakan rumus dibawah ini untuk
menghitung persentase zat terbang batubara tersebut.
Keterangan :
VM : Volatile Matters (Zat terbang)
m1 : berat wadah
m2 : berat wadah + sample
m3 : berat wadah + sample (setelah dari oven)
Setelah kandungan air bawaan, kandungan abu, dan zat terbang telah
berhasil didapat, maka perhitungan terakhir dalam analisis proksimat adalah
menghitung karbon tertambat (fixed carbon). Rumusnya adalah sebagai berikut :
Keterangan :
FC : Fixed Carbon, %
IM : Inherent Moisture, %
AC : Ash Content, %
VM : Volatile Matters, %
Fixed carbon tidak dapat dihitung dengan pengujian secara langsung di
laboratorium, melainkan dengan pengurangan kandungan pengotornya, yaitu kadar
air, kadar abu dan zat terbang. Berikut beberapa istilah dalam perhitungan energy.
1. BCURA (British Coal Utilisation Research Association) yaitu rumus
untuk menghitung bahan mineral dalam batubara (MM/mineral matter
(%) = 1,1A (Ash) + 0,053S (Sulphur) + 0,74 CO2 – 0,36.
2. BOE (Barrel of Oil Equivalen) yaitu konversi barrel minyak terhadap
batubara. 1 BOE setara dengan 0,2004 Ton Batubara.
3. BTU (British Thermal Unit) yaitu jumlah panas yang dibutuhkan untuk
menaikkan suhu 1 pound air sebanyak 1°F, untuk berat jenis maksimum
(=1) pada suhu 39,1°F. 1 BTU ekuivalen dengan 1054,35 joule atau
0,25199 Kcal.
Hasil dan pembahasan pada makalah ini diambil dari salah satu jurnal hasil
penelitian dengan judul “ANALISIS PROKSIMAT TERHADAP KUALITAS
BATUBARA DI KECAMATAN TANAH GROGOT KABUPATEN PASER
PROVINSI KALIMANTAN TIMUR” .
Berdasarkan dari hasil pengamatan yang dilakukan terhadap hasil uji
analisis proksimat pada batubara di laboratorium dari 5 sampel yang telah diuji
maka didapatkanlah hasil persentase kandunganair, kandungan abu, zat terbang
dan karbon padat serta mengetahui pengaruhnya terhadap nilai kalori batubara.
2.4.1 Pengaruh Kandungan Air
Berdasarkan gambar yang ada di bawah dapat dilihat bahwa, pada sampel
kedua menunjukan persentase kandungan air yang tinggi sebesar 18,45% dengan
nilai kalori hanya 5380 Kcal/kg, persentase ini menunjukan bahwa nilai kalori
batubara rendah karena memiliki kandungan air yang tinggi. Sedangkan pada
sampel pertama menunjukan bahwa persentase kandungan air lebih rendah dengan
persentase hanya 15,82% dengan nilai kalori 5680 kcal/kg. ini menunjukan
bahwa semakin tinggi kandungan air maka nilai kalori akan semakin turun.
Dari hasil analisis proksimat yang dilakukan pada lima sampel, dapat di
dilihat pada gambar grafik di bawah pada sampel kedua, persentase kandungan
abusebesar 3,65% dengan nilai kalori 5380 kcal/kg. Persentase ini menunjukan
bahwa rendahnya nilai kalori karena memiliki kandungan abu yang tinggi.
Sedangkan pada sampel pertama persentase kandungan abusebesar 2,90% dengan
nilai kalori 5680 kcal/kg. Dari gambar yang ada di bawah dapat diliat bahwa salah
satu yang menyebabkan rendahnya nilai kalori adalah karna tingginya
kandungan abu.
2.4.3 Pengaruh Zat Terbang
Dari hasil analisis proksimat yang dilakukan dari lima sampel yang diamati
dapat dilihat berapa besar pengaruh persentase kandungan zat terbang pada gambar
diatas. Pada sampel keempat persentase kandungan zat terbangsebesar 41,40%
dengan nilai kalori 5380 kcal/kg. Kemudian pada sampel kelima persentase
kandungan zat terbang sebesar 42,91% dengan nilai kalori 5643 kcal/kg.
Berdasarkan gambar grafik yang ada diatas maka disimpulkan semakin tinggi
kandungan zat terbang maka nilai kalori semakin naik.
2.4.4 Pengaruh Karbon Padat
Hasil analisis proksimat yang dilakukan dari lima sampel dapat dilihat
berapa besar pengaruh persentase kandungan karbon terhadap nilai kalori
batubara. Berdasarkan gambar dibawah ini pada sampel pertama menunjukan
bahwa persentase kandungan karbon sebesar 38,6% dengan nilai kalori sebesar
5683 kcal/kg. Kemudian pada sampel kedua menunjukan bahwa persentase
kandungan karbon sebesar 36,1% dengan nilai kalori 5380 kcal/kg. Berdasarkan
gambar dibawah maka disimpulkan bahwa semakin tinggi kandungan karbon, maka
nilai kalori semakin naik.
3.1 Kesimpulan
Dari hasil analisis uji proksimat yang dilakukan terhadap lima sampel
maka disimpulkanlah bahwa semakin tinggi kandungan air dan kandungan abu
maka nilai kalori pada batubara akan semakin turun, dan pengaruh zat terbang
menunjukan bahwa kadungan zat terbang yang rendah memiliki nilai kalori yang
rendah. Sedangkan pengaruh karbon menunjukan semakin rendah kandungan
karbon batubara maka nilai kalori batubara semakin turun.
DAFTAR PUSTAKA
Aich, S., Behera, D., Nandi, B. K., & Bhattacharya, S. (2020). Relationship between
proximate analysis parameters and combustion behaviour of high ash
Aldinardian-blog
Annisa, A. (2017). Diterminasi Sebaran Kuat Pengaruh Nilai Kandungan Abu
Terhadap Nilai Zat Terbang dan Nilai Kalori Dalam Presntasi. Jurnal
Geosapta, 3(2), 127–131.
Arif, Irwandy, 2014, Batubara Indonesia, Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Arisandy, A. A., Nugroho, W., & Winaswangusti, A. U. (2017). Peningkatan
Kualitas Batubara Sub Bituminous Menggunakan Minyak Residu Di PT. X
Samarinda, Kalimantan Timur (Upgrading The Quality of Sub Bituminous
Coal by Using Recycle Oil at PT. X Samarinda, East Kalimantan Province).
Buku Petunjuk Praktikum Analisis Kualitas Batubara, UPN Veteran Yogyakarta,
2009, Yogyakarta.
Indian coal. International Journal of Coal Science and Technology, 7(4), 766–777.
https://doi.org/10.1007/s40789-020-00312-5
Sukandarrumidi, 2004, Batubara dan Gambut, Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Sukandarrumidi, 2006, Batubara dan Pemanfaatannya, Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.