MURNIATI
09320200143
C5
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Murniati
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2.2.5 GPS..........................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
2.2.1 Kompas
Kompas adalah alat yang mendasar untuk bertahan hidup di alam liar. Bersama
dengan peta topografis yang berkualitas bagus dari wilayah yang sedang di jelajahi,
mengetahui cara menggunakan kompas akan memastikan kita tidak akan pernah
tersesat. Secara umum pengertian kompas adalah alat untuk menunjukkan arah mata
angin, yaitu utara, selatan, barat, dan timur. Kita dapat belajar untuk mengidentifikasi
komponen dasar kompas, membaca dengan akurat arah kita, dan mulai
mengembangkan keterampilan navigasi yang diperlukan dengan beberapa langkah
sederhana. Dalam pemetaan partisipatif, kompas digunakan untuk mengukur azimuth
atau besar sudut berdasarkan perhitungan arah magnetis utara bumi. Fungsi dan
manfaat utama dari kompas adalah untuk menentukan arah mata angin, terutama arah
utara dan selatan yang menjadi tempat medan magnetis bumi. Selain itu, kompas
juga berguna untuk mengukur besar sudut kompas, mengukur besar sudut peta
menentukan letak orientasi, dan mempermudah perhitungan dan pembacaan peta.
Dalam bidang maritim, kompas memberikan manfaat dalam menentukan arah untuk
menempuh perjalanan jauh secara aman dan efisien dibanding berpegangan terhadap
posisi bintang.
1 U Utara 0 / 360
3 TL Timur Laut 45
5 T Tenggara 90
7 TG Tenggara 135
13 B Barat 270
Gambar 2.3
Dial : Bagian permukaan Bagian-Bagian
yang Kompas
tertera angka atau huruf seperti jam
Visir : Pembidik Sasaran
Kaca Pembesar: Untuk melihat sasaran dan angka pada Dial agar lebih jelas
Jam Penunjuk : Menunjukkan lokasi magnet bumi
Tutup Dial : Mempunyai 2 garis bersudut 45 0 dan dapat diputar
Alat penggantung: Tempat mengaitkan tali dan dapat juga untuk menyangkut
ibu jari ketika melakukan pembidikan.
C. Cara Menggunakan Kompas dalam Pemetaan
Berikut ini adalah panduan menggunakan kompas agar mendapat arah
yang akurat, yaitu:
1. Pegang kompas di atas telapak tangan dengan posisi datar dan sejajar
dengan mata.
2. Posisi cermin agak dimiringkan ke dalam, sehingga dapat memudahkan
melihat angka dan jarum penunjuk arah yang terdapat dalam piringan
kompas.
3. Arahkan kompas pada objek yang diinginkan ~ untuk ketepatan,
gunakan garis bidik. 3. 4
4. Setelah sejajar, turunkan kompas untuk melihat angka derajat dari arah
yang ditunjukkan tersebut.
5. Angka derajat sesuai arah kompas disebut azimuth, sedangkan titik
balik dari angka arah bidik kompas disebut back azimuth.
6. Sambil membidik, perlahan~lahan putarlah piringan kompas untuk
menempatkan tanda utara (N) sejajar dengan jarum penunjuk kompas.
4. N N Back Azimuth 5
Meteran atau pita ukur biasanya berbentuk seperti pita yang memiliki panjang
tertentu. Meteran juga bisa disebut dengan rol meter, karena saat disimpan atau
dalam keadaan tidak digunakan, meteran akan digulung atau dirol. Terdapat 3 jenis
meteran:
Meteran yang berasal dari kain (metalic cloth): terbuat dari kain linen dan
Meteran yang terbuat dari baja aloy (steel alloy): campuran baja dan nikel.
2.2.3 Waterpass
Waterpass (penyipat datar) adalah suatu alat ukur tanah yang dipergunakan
untuk mengukur beda tinggi antara titik-titik saling berdekatan. Beda tinggi tersebut
ditentukan dengan garis-garis visir (sumbu teropong) horizontal yang ditunjukan ke
rambu-rambu ukur yang vertical. Sedangkan pengukuran yang menggunakan alat ini
disebut dengan Levelling atau Waterpassing. Pekerjaan ini dilakukan dalam rangka
penentuan tinggi suatu titik yang akan ditentukan ketiggiannya berdasarkan suatu
system referensi atau bidang acuan. Sistem referensi atau acaun yang digunakan
adalah tinggi muka air air laut rata-rata atau Mean sea Level (MSL) atau system
referensi lain yang dipilih.Sistem referensi ini mempunyai arti sangat penting,
terutama dalam bidang keairan, misalnya: Irigasi, Hidrologi, dan sebagainya.
Namun demikian masih banyak pekerjaan-pekerjaan lain yang memerlukan
system referinsi. Untuk menentukan ketinggian suatu titik di permukaan bumi tidak
selalu tidak selalu harus selalu mengukur beda tinggi dari muka laut (MSL), namun
dapat dilakukan dengan titik-titik tetap yang sudah ada disekitar lokasi oengukuran.
Titik-titik tersebut umumnya telah diketahui ketinggiannya maupun kordinatnya
(X,Y,Z) yang disebut Banch Mark (BM). Banch mark merupakan suatu tanda yang
jelas (mudah ditemukan) dan kokoh dipermukaan bumi yang berbentuk tugu atau
patok beton sehingga terlindung dari faktor-faktor pengrusakan. Manfaat penting
lainnya dari pengukuran Levelling ini adalah untuk kepentingan proyek-proyek yang
berhubungan dengan pekerjaan tanah (Earth Work) misalnya untuk menghitung
volume galian dan timbunan. Untuk itu dikenal adanya pengukuran sipat datar profil
memanjang (Long section) dan sipat datar profil melintang (Cross section).
Dalam melakukan pengukuran sipat datar dikenal adanya tingkat-tingkat
ketelitian sesuai dengan tujuan proyek yang bersangkutan. Hal ini dikarenakan pada
setiap pengukuran akan selalu terdapat kesalahan. Fungsi tingkat-tingkat ketelitan
tersebut adalah batas toleransi kesalahan pengukuran yang diperbolehkkan. Untuk itu
perlu diantisipasi kesalahan agar hasil pengukuran memenuhi batasan toleransi.
2.2.4 Klinometer
Salah satu alat ukur sederhana ini digunakan untuk mengukur sudut elevasi
antara garis datar dengan garis yang menghubungkan sebuah titik yang terdapat di
garis datar dengan titik puncak sebuah objek. Secara keseluruhan klinometer untuk
mengukur ketinggian atau panjang sebuah objek dengan cara memanfaatkan sudut
elevasi. Fungsi klinometer adalah untuk menentukan besaran sudut elevasi saat
mengukur tinggi objek secara tidak langsung.
Cara penggunaan alat ini sebaiknya dilakukan oleh 2 orang. Salah satu orang
memegang dan melakukan pengamatan atau membidik objek yang diukur.
Sedangkan yang lain membaca sudut dan mencatat hasil pengamatan.
Gambar 2.9 Klinometer
Kelebihan dari Klinometer ini sendiri yaitu, lebih mudah dalam pembelajaran
sudut elevasi dan deviasi menggunakan klinometer, terdapat kayu sebagai
penyangga, batu sebagai pemberat dan pipa sebagai teropong, tahan air, dan
harganya terjangkau / lebih murah. Sedangkan, kekurangan Klinometer ini sendiri
yaitu, penggunaan bisa dilakukan dengan 2 orang, jika sendiri akan sulit dilakukan,
kurang akurat, mudah terganggu jika terkena tiupan angin. Terdapat dua jenis
Klinometer yaitu , Klinometer yang berdiri sendiri dan tidak menjadi bagian dari alat
lain dan Klinometer yang merupakan bagian. Membuat Klinometer Sendiri.
Membuat sendiri alat klinometer. Bahan~bahan untuk membuat klinometer triplek,
busur derajat, tali. Cara Menggunakan Klinometer sendiri yaitu, pegang klinometer
yang salah satu ujungnya berdekatan langsung dengan mata, bidik objek yang kita
tuju, setelah objek terbidik dengan tepat, mintalah teman kita untuk mencatat sudut
kemiringan yang ditunjukkan oleh bandul penunjuk
GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan
posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk
memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu,
secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, kepada banyak
orang secara simultan. Pada saat ini, system GPS sudah banyak digunakan orang di
seluruh dunia. Di Indonesia pun, GPS sudah banyak diaplikasikan terutama yang
terkait dengan aplikasi-aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi.
Dibandingkan dengan sistem dan metode penentuan posisi lainnya, GPS mempunyai
banyak kelebihan dan menawarkan lebih banyak keuntungan, baik dalam segi
operasionalisasinya maupun kualitas posisi yang diberikan. Sebelum hal tersebut
dijelaskan lebih lanjut, beberapa konsep dasar tentang posisi dan sistem koordinat
serta metode-metode dalam penentuan posisi akan dijelaskan terlebih dahulu secara
singkat.
GPS dapat digunakan setiap saat tanpa bergantung waktu dan cuaca. GPS dapat
digunakan baik pada siang maupun malam hari, dalam kondisi cuaca yang buruk
sekalipun seperti hujan ataupun kabut. Karena karakteristiknya ini maka penggunaan
GPS dapat meningkatkan efisiensi dan fleksibilitas dari pelaksanaan aktivitas-
aktivitas yang terkait dengan penentuan posisi, yang pada akhirnya dapat diharapkan
akan dapat memperpendek waktu pelaksanaan aktivitas tersebut serta menekan biaya
operasionalnya. SateIit-satelit GPS mempunyai ketinggian orbit yang cukup tinggi,
yaitu sekitar 20.000 km di atas permukaan bumi. dan jumlahnya relatif cukup
banyak, yaitu 24 satelit. Ini menyebabkan GPS dapat meliput wilayah yang cukup
luas.sehingga akan dapat digunakan oleh banyak orang pada saat yang sama, serta
pemakaiannya menjadi tidak bergantung pada batas-batas politik dan batas alam,
selama yang bersangkutan mempunyai alat penerima sinyal (receiver) GPS.
Dalam mengoperasikan GPS, dianjurkan untuk menggunakan baterai jenis
Alkaline. Hidupkan Receiver GPS dengan menekan tombol berwarna merah sampai
muncul logo Garmin 12XL. Tunggu sampai layar Receiver GPS memunculkan
sinyal satelit hingga bertuliskan angka 3D pada sisi pojok kiri atas dan nilai EPE
sekecil mungkin, di pojok kanan atas, jika bisa <10. Receiver Garmin 12XL siap
untuk digunakan. Global Positioning System (GPS)Men~set up Receiver GPS
Sebelum melakukan pengambilan data dalam pemetaan partisipatif, ada beberapa
hal yang harus diperhatikan yaitu, Sistem Koordinat Sistem Satelit Sistem Unit Jam
yang akan digunakan : UTM atau Bujur Lintang. yang cocok untuk daerah Indonesia.
yang digunakan : meter, mil, kaki, dan sebagainya. : harus disesuaikan dengan
waktu, di mana Anda menggunakan GPS.
Men~set up Sistem Koordinat Cara men~set up Menjadi Koordinat UTM
Tentukan sistem koordinat apa yang akan digunakan dalam pemetaan Anda! UTM
saja! Hidupkan Receiver GPS dengan menekan tombol merah. Kemudian, tekan
tombol PAGE beberapa kali sampai muncul layar berjudul MAIN MENU. Turunkan
tombol KURSOR sehingga menunjuk pada SET UP MENU. MAIN MENU
WAYPOINT WAYPOINT NEAREST WPTS. Pilih NAVIGATION dengan
menggunakan kursor, lalu tekan ENTER. Kemudian di layar akan muncul NAV
SETUP. Pilih POSITION FRMT, lalu tekan ENTER, kemudian cari sistem
UTM menggunakan tombol KURSOR . Setelah menunjuk sistem UTM, kemudian
tekan lagi enter. Maka Receiver GPS telah menggunakan sistem koordinat UTM.
SETUP MENU SISTEM NAVIGATION ALARMS NAV SETUP POSITION
FRMT Hddd mm’ss.s” MAP DATUM NAV SETUP POSITION FRMT UTM/UPS
MAP DATUM
Sistem Satelit Sistem satelit dalam receiver GPS biasa disebut MAP
DATUM. Sistem satelit yang biasa digunakan di Indonesia ialah WGS 84. Untuk
mendapatkan MAP DATUM WGS 84, caranya tekan PAGE beberapa kali sampai
muncul layar berjudul MAIN MENU. Pilih SETUP MENU, tekan ENTER sampai
muncul layar berjudul SETUP MENU. Pilih NAVIGATION lalu tekan ENTER.
di layar akan muncul NAV SETUP. MAIN MENU WAYPOINT WAYPOINT
NEAREST WPTS SETUP MENU SISTEM NAVIGATION ALARMS NAV
SETUP POSITION FRMT UTM/UPS MAP DATUM 18
Pilih MAP DATUM lalu tekan ENTER. Cari WGS 84 dengan menekan
tombol besar ke atas atau bawah. Bila ketemu, tekan lagi ENTER. Receiver GPS
Kita telah menggunakan sistem WGS 84. Sistem Units Sistem units yang biasa
digunakan di Indonesia adalah metric. Untuk mendapatkan sistem metric, Tekan
PAGE beberapa kali sampai muncul layar berjudul MAIN MENU. NAV SETUP
POSITION FRMT UTM/UPS MAP DATUM NAV SETUP POSITION FRMT
UTM/UPS MAP DATUM MAIN MENU WAYPOINT WAYPOINT NEAREST
WPTS 19. Pilih SETUP MENU, tekan ENTER sampai muncul layar berjudul
SETUP MENU. Pilih NAVIGATION lalu tekan ENTER. Di layar akan muncul
NAV SETUP. Pilih UNITS, lalu tekan ENTER. Cari METRIC dengan menekan
tombol besar ke atas atau ke bawah. Bila ketemu, tekan ENTER. Receiver GPS kita,
telah menggunakan sistem metric. SETUP MENU SISTEM NAVIGATION
ALARMS NAV SETUP POSITION FRMT UTM/UPS MAP DATUM Ternyata
mudah
Men~set up Jam Jam yang ada di receiver GPS menunjukkan waktu GMT di
Inggris. Untuk mengubahnya sesuai waktu Indonesia, maka waktu GMT harus
ditambah. Caranya Tekan PAGE beberapa kali sampai muncul layar berjudul
MAIN MENU. Pilih SETUP MENU, tekan ENTER sampai muncul layar berjudul
SETUP MENU. Pilih SYSTEM lalu tekan ENTER. Di layar akan muncul
SYSTEM SETUP. MAIN MENU WAYPOINT WAYPOINT NEAREST WPTS
SETUP MENU SISTEM NAVIGATION ALARMS SYSTEM SETUP MODE :
NORMAL DATE 20 JULY 21. Pilih OFFSET, lalu tekan ENTER. Tambahkan
waktu yang dibutuhkan, lalu tekan ENTER. Aturlah jam pada Receiver GPS, hingga
menggunakan jam waktu Indonesia. Sebagai catatan Waktu Indonesia Bagian Barat
(WIB) berbeda 7 jam (-7) lebih cepat dari waktu GMT. Untuk WITA, 8 jam (- 8)
lebih cepat dan untuk WIT, 9 jam (-9) lebih cepat dari waktu GMT (London) 4.
SYSTEM SETUP MODE : NORMAL DATE 20 JULY 22
Mengambil Titik Koordinat Secara umum, langkah praktis menggunakan
GPS untuk kegiatan pengambilan koordinat suatu tempat dalam proses pemetaan
adalah 1. Hidupkan GPS dengan menekan tombol berwarna merah. Tunggu hingga
muncul angka 3D di pojok kiri atas dengan EPE (tingkat kesalahan rata-rata sekecil
mungkin, jika bisa lebih kecil dari 10) Kualitas sinyal Nilai kesahan EPE Kualitas
batere Jumlah satelit Satelit di atas Nomor satelit 23. Kemudian tekan tombol PAGE
dan tunggu hingga SPEED menunjukan angka 0,0. Supaya angkanya nol usahakan
GPS tidak bergerak-gerak Angka SPEED harus 0,0 4. Setelah SPEED menunjukan
angka 0,0. Kemudian tekan tombol MARK. Setelah itu kemudian gerakan kursor
(warna hitam) dengan menekan tombol panah Pindahkan kursor ke AVERAGE
sehingga warna hitamnya pindah dari SAVE 24. Kemudian tekan tombol ENTER
dan tunggu hingga angka pada FOM (EPE) diam atau stabil (tidak berubah-rubah)
beberapa saat, lalu tekan tombol ENTER
Perhatikan juga nomor WAYPOINT (angka patok) pada setiap pengambilan
titik koordinat Angka ini harus diam/tidak berubah-ubah lalu cata di buku lapangan
sebagai titik EPE Menunjukan nomor patok yang titik koordinatnya diambil
Meskipun secara otomatis data-data koordinat suatu tempat atau patok tercatat
dalam GPS, tetapi anda diharuskan untuk mencatat angka koordinat tersebut pada
tabel data yang telah dibuat sebelumnya. Ini penting untuk menjaga data dari
kerusakan teknis yang terjadi pada GPS anda. Catatlah semuanya, terutama angka
EPE yang tidak terekam dalam GPS dan tentunya juga catatan lokasi yang berada
disekitar titik/patok tersebut 25
Saat proses pengambilan titik di lapangan, tidak perlu menghidupkan dan
mematikan GPS berulang-ulang, cukup menghidupkan satu kali dan bisa digunakan
satu hari selama proses pemetaan. Untuk setiap pengambilan titik ulangi langkah 2
sampai 5 pada tiap-tiap pengambilan titik. Karena menggunakan sistem satelit, GPS
hanya bekerja dengan baik jika digunakan di tempat terbuka, sehingga sinyal dapat
diterima dengan baik. Hal-hal yang dapat mempengaruhi penggunaan alat GPS saat
di lapangan adalah kanopi (tajuk pohon hutan), awan yang tebal, lembah, kabut dan
ruang tertutup. Jika terjadi kesalahan saat pengambilan titik pada suatu tempat, bisa
kita abaikan saja dan melakukan pengambilan ulang. Misalnya pada titik 008 terjadi
kesalahan tetapi terlanjur terekam dalam GPS, kita dapat memberi keterangan pada
tabel data (catatan lapangan) bahwa titik tersebut salah. Kemudian kita ambil
koordinat pada titik yang sama dengan nomor patok 009. Untuk melihat data
koordinat semua patok yang terekam dalam GPS, tekanlah tombol PAGE beberapa
kali hingga dilayar muncul MAIN MENU. Gerakan kursor ke WAYPOINT LIST
dengan tombol panah kemudian tekan ENTER. Setelah itu cari nomor waypoint
(patok) dengan tombol panah lalu tekan ENTER. Untuk kembali ke awal tekan
PAGE atau QUIT beberapa kali hingga muncul tampilan awal. Untuk menghapus
data dalam GPS, arahkan kursor pada DELETE WPTS kemudian tekan ENTER.
Pilih DELETE BY SYMBOL untuk menghapus satu persatu atau DELETE ALL
jika ingin menghapus semua data MAIN MENU WAYPOINT WAYPOINT
NEAREST WPTS 26.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam melakukan survey dan pemetaan banyak hal hal yang perlu diperhatikan
dengan teliti agar survey yang akan kita lakulan berjalan dengan baik dan
menghasilkan hasil sesuai yang di harapkan. Salah satu hal yang paling penting
adalah mempersiapkan alat-alat survey itu sendiri. Global Position System (GPS).
GPS dibutuhkan untuk mengetahui lokasi titik pengukuran acuan (BM). Dengan
diketahui lokasi absolut titik ikat pengukuran maka pengukuran lainnya akan mudah
untuk dihitung. Penggunaan GPS dala survey dapat digunakan tipe hand held, namun
pada kasus tertentu yang membutuhkan kedetilan rinci dibutuhkan GPS geodetik.
Salah satu contohnya adalah perencanaan pembuatan jalur pipa, pengukuran
topografi yang dilakukan harus skala detil sehingga membutuhkan GPS geodetik
karena selisih 1 cm saja akan berperngaruh terhadap tekana air dalam pipa yang akan
dibangun nantinya. Pita ukur. Nama lainnya adalah meteran, digunakan untuk
melakukan pengukuran tinggi alat ukur yang dipasang terhadap tanah. Tinggi ini
penting untuk mengetahui selilist tinggi alat yang ditembakkan.
Alat ukur topografi. Banyak jenis yang digunakan, antara lain waterpass,
theodolite, kompas survey, ataupun total station. Masing – masing memiliki
kelebihan dan kekurangan. Setiap jenis alat survey memiliki tingkat ketelitian yang
berbeda pula. Metode yang digunakan juga berbeda – beda, sehingga bagi surveyor
yang melakukan pengukuran harus sudah paham di luar kepala mengenai
karakteristik alat survey beserta metodenya. Metode dalam melakukan pengukuran
pun bermacam – macam. Penentuan pemilihan metode juga perlu
mempertimbangkan kondisi wilayah yang dipetakan serta kedetilan informasi yang
ingin diperoleh. Untuk itu, sebagian besar orang memilih menggunakan jasa
survey untuk membantu dalam melakukan pemetaan dan perencanaan sebelum
pembangunan untuk meminimalkan resiko kesalahan dalam pengukuran dan
penggambaran topografi suatu tempat.
DAFTAR PUSTAKA