Peledakan
Tujuan
Level 0
No fume
Level 1
Fume
Level 2
Minor yellow/orange fume
Level 3
Moderate orange fume
Level 4
Significant orange fume
Level 5
Major red/purple fume
Pemeriksaan dan Pengamanan Terhadap
Lubang yang Gagal Meledak
volume prisma = luas alas x Tinggi Volume kerucut = 1/3 x luas alas × tinggi
Volume limas = 1/3 x luas alas × tinggi
Laporan Peledakan Rutin
Apabila
terlihat kawat utuh dari lubang yang
gagal ledak, periksa sistem listriknya
menggunakan galvanometer atau blastohmeter.
Apabila masih ada arus, berarti detonator masih
aktif, maka sambunglah kawat detonator
tersebut dengan kawat utama untuk
dihubungkan ke blasting machine.
Bersihkanlokasi sekitar burden dari batu-batu
kecil yang memungkin-kan berpotensi menjadi
batu terbang.
Ledakan sesuai prosedur peledakan.
Mengatasi Lubang Yang Gagal Ledak
Sistem Sumbu Ledak
Apabila terlihat sumbu ledak dari lubang yang gagal
ledak menanda-kan sumbu tersebut tidak meledak.
Pasang detonator listrik dengan kuat menggunakan
selotip dengan ujung detonator menghadap ke dalam
lubang ledak.
Sambunglah kawat detonator tersebut dengan kawat
utama untuk dihubungkan ke blasting machine.
Bersihkan lokasi sekitar burden dari batu-batu kecil yang
memungkin-kan berpotensi menjadi batu terbang.
Ledakan sesuai prosedur peledakan.
Mengatasi Lubang Yang Gagal Ledak
Sistem Sumbu Api dan Nonel
Pada sistem sumbu api:
➢ Periksa sumbu apinya dari kemungkinan lembab atau berair
➢ Dengan hati-hati keluarkan stemming sampai isian utama
terlihat
➢ Buat primer dengan sumbu api baru, kembalikan stemming
dan segera diledakkan
➢ Untuk sumbu api yang gagal ledak disarankan peledakkan
ulangnya per lubang
Pada sistem nonel:
➢ Setelah diyakini lubang gagal ledak dan sumbu nonel masih
terlihat, tempel detonator listrik dan ledakkan
➢ Bila sumbu nonel rusak, tapi primer belum meledak,
keluarkan dulu stemming dgn hati2
➢ Setelah handak utama terlihat buat primer baru dari
detonator listrik, kembalikan stemming dan ledakkan
Alternatif Penanganan Gagal Ledak
diledakkan ulang panjang ke arah posisi yang akan dibor. Ada juga yang berpendapat ked
lubang ledak antara 1
2 - 13 diameter bongkah.
2. Beri tanda pada bagian yang
akan dibor
3. Lakukan pengeboran meng-
gunakan diameter kecil sekitar
2/3 - 3/4 ketinggian atau
panjang ke arah posisi yang
akan dibor. Ada juga yang
berpendapat kedalaman
Gambar V. 2 Cara pengeboran bongkah batuan untuk peledakan ulang
lubang ledak antara 1/2 – 1/3
4. Pilihlah jenis bahan yang sesuai untuk peledakan bongkah, biasany
diameter bongkah. menggunakan ANFO, tapi cukup memakai bahan peledak peka detonat
cartridge, misalnya powergel, dinamit, emulite, dan sejenisnya serta d
secukupnya. Kemudian masukkan penyumbat.
5. Besarnya cartridge yang dipotong tergantung pada tipe batuan dan keda
lubang ledaknya. Sebagai acuan untuk mengperkirakan banyaknya
Langkah-Langkah Peledakan Boulder
45 cm 1⁄4 x tinggi = 5 cm
75 cm 1⁄4 x tinggi = 5 cm
100 cm 1⁄2 x tinggi = 10 cm
120 cm 1 x tinggi = 20 cm
1/2 –lubang
3/4 ledak
tinggi
antarabongkah batu yang dibor
- diameter bongkah.
1
2
1
3
1,0 1,5 2,0
Tujuan metode
Apabila bongkahnya sangatsnack holing
besar, kombinasi antaraadalah
snack holing untuk
dan mudcap-
mendorong batudengan
ping dapat diterapkan yang tertanam
peledakan dalamserentak.
untuk keduanya tanahGambar
ke 5.6
atas dan sekaligus
memperlihatkan memecahkannya
sketsa snack holing.
Teknik Peledakan Sekunder
2
3 − 34
arah
pengeboran
(A) (B)
”
Penggolongan Bahan Peledak
• Burden ( B )
•
H
Spasi ( S ) L PC
ledak ( )
J
OHT 12