Anda di halaman 1dari 18

ALAT-ALAT SURVEY PEMETAAN

OLEH :

WA ODE SITTI JUSMIANTI


A1P121102

DOSEN PENGAMPU MATA KULIAH SURVEI PEMETAAN


La Ode Muhammad Irsan, S.Pd., M.Sc

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunia-Nya makalah ini dapat penulis susun , makalah ini membahas mengenai “ALAT -
ALAT SURVEY PEMETAAN ”. penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
banyak kekurangan, oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis
harapkan.

Tidak lupa ucapan terimakasih penulis tujukan kepada pihak-pihak yang turut
mendukung terselesaikannya makalah ini antara lain bapak La Ode Muhammad Irsan, S.Pd.,
M.Sc. selaku dosen mata kuliah Survei pemetaan.

Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat Penulis harapkan
demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah
ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.

Kendari, 11 Juni 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3

BAB I......................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN......................................................................................................................................4

A. Latar Belakang...............................................................................................................................4

B. Rumusan Masalah.........................................................................................................................4

C. Tujuan............................................................................................................................................4

BAB II.....................................................................................................................................................5

PEMBAHASAN........................................................................................................................................5

A. Alat Ukur Survey dan Pemetaan....................................................................................................5

1. Meteran.....................................................................................................................................5

2. Kompas......................................................................................................................................7

3. Klinometer.................................................................................................................................8

4. Theodolit..................................................................................................................................10

5. Waterpass................................................................................................................................13

6. Global Positioning System (GPS)..............................................................................................14

7. Total Station.............................................................................................................................15

B. Manfaat Alat Survey dan Pemetaan............................................................................................16

BAB III..................................................................................................................................................17

PENUTUP.............................................................................................................................................17

A. Kesimpulan..................................................................................................................................17

B. Saran............................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam melakukan pengukuran lahan atau pemetaan suatu tanah tentu dibutuhkan
proses pengukuran. Penyedia jasa pengukuran biasanya akan datang langsung ke lokasi. Ini
tentu sebagai langkah untuk memastikan akurasi pengukuran serta melihat lokasi secara
langsung. Untuk melakukan kegiatan pengukuran lahan untuk konstruksi atau pembangunan,
tentu dibutuhkan peralatan survey dan pemetaan.

Pengukuran adalah kegiatan yang membandingkan suatu obyek yang awalnya belum
diketahui berapa nilainya terhadap objek yang lain yang ukurannya sudah diketahui
ukurannya atau lebih mudahnya perbandingan terhadap suatu nilai standar. Pengukuran juga
merupakan proses sains yang di dalamnya ada kegiatan pengumpulan dan informasi yang
baik dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif.

Menurut Wongsotjitro, (1980) Arti melakukan pengukuran yaitu penentu unsur-unsur


(Jarak dan sudut) titik yang ada disuatu daerah dalamj umlah yang cukup, sehingga daerah
tersebut dapat digambar dengan skala tertentu. (Dwi,2014).

B. Rumusan Masalah
Adapun beberapa rumusan masalah dalam makalah ini yaitu pengertian alat alat yang
digunakan dalam survey pemetaan serta cara-cara menggunakan alat tersebut.

C. Tujuan
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk mengetahui alat yang digunakan dalam penelitian
survey pemetaan serta mengetahui cara menggunakan alat survey pemetaan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Alat Ukur Survey dan Pemetaan

1. Meteran

Alat pengukur meteran, Sumber: serviceacjogja.pro

Meteran merupakan salah satu nama alat surveyor yang cukup sering kita dengar.
Meteran juga dikenal sebagai pita ukur, tape, atau roll meter yang memiliki 2 satuan ukur
yaitu satuan inggris (inch, feet, dan yard) dan satuan metrik (mm, cm, dan m). Umumnya,
meteran terbuat dari plastik tipis, kain, atau plat besi yang fleksibel dan memiliki ukuran
beragam.

Alat ukur yang satu ini berfungsi untuk mengukur panjang atau jarak, mengukur
sudut, membuat sudut siku-siku, serta dapat juga digunakan untuk membuat lingkaran. Alat
surveyor yang satu ini juga tergolong praktis karena dapat dibawa kemana-kemana dan tidak
memakan banyak tempat.

Selain itu, ketika sedang tidak digunakan, alat ukur satu ini dapat disimpan dengan
cara digulung atau di roll. Cara menggunakan meteran juga tergolong mudah, karena cukup
merentangkannya saja dari satu titik ke titik lainnya pada bidang yang akan diukur.

Meteran atau pita ukur biasanya berbentuk seperti pita dengan panjang tertentu.
Meteran juga dapat disebut dengan rol meter karena ketika disimpan atau meteran akan
digulung atau dirol ketika tidak digunakan. Ada tiga jenis meteran yaitu

1) Meteran dari kain (metallic cloth): terbuat dari kain linen dan anyaman kawat halus
yang berasal dari tembaga atau kuningan

2) Meteran yang terbuat dari baja

3) Meteran yang terbuat dari baja alloy: campuran baja serta nikel

5
Fungsi meteran yaitu mengukur panjang serta jarak. Satuan yang digunakan biasanya
digunakan ada 2 ukuran yaitu ukuran satuan metrik dan satuan inggris. Pembacaan angka 0
ada yang dibaca tepat di ujung meteran ada juga yang dinyatakan pada jarak tertentu di ujung
meteran.

Cara menggunakan meteran cukup dengan merentangkan meteran dari suatu titik ke titik
lainnya pada suatu objek bidang yang akan diukur. Untuk mendapatkan hasil yang valid, ada
baiknya dilakukan oleh dua orang dimana salah satu ada di titik awal atau angka 0 sedangkan
yang lain bergerak menuju ke titik lainnya pada obyek yang akan diukur.

6
2. Kompas

Kompas sebagai alat bantu surveyor, Sumber: rakasmada.org

Kompas merupakan alat surveyor sederhana yang komponen utamanya adalah jarum
dari magnet dan lingkaran berskala. Bagian tengah jarum dipasang sebuah sumbu yang dapat
membuat jarum bergerak bebas ke arah horizontal ke utara dan selatan.

Fungsi utama dari kompas yaitu untuk membantu menunjukkan arah mata angin,
khususnya arah mata angin utara dan selatan dengan memanfaatkan medan magnet bumi.
Selain itu, kompas juga berfungsi untuk melakukan orientasi lapangan atau kegiatan untuk
mengenal area yang akan disurvei serta mengetahui pula seberapa luas daerah tersebut.

Cara menggunakan kompas yaitu dengan memegang dan mengatur kompas agar
dalam keadaan mendatar, sehingga jarum dapat bergerak dengan bebas. Akan lebih baik jika
menggunakan kompas yang memiliki cairan nivo, karena cairan nivo dapat menstabilkan
gerakan jarum dan juga alat pembidik atau visir.

Komponen utama yang ada pada alat ukur ini yaitu jarum serta lingkaran berskala
dimana salah satu ujung jarum terbuat dari magnet atau besi sembrani, bagian tengah jarum
dipasang sumbu sehingga jarum bisa bergerak dengan bebas ke arah horizontal sesuai
dengan arah medan magnet bumi yaitu selatan dan utara. Ada baiknya menggunakan kompas
yang punya cairan nivo yang berfungsi menstabilkan Gerakan jarum serta alat pembidik atau
visir.

7
3. Klinometer

Gambar 1. Suunto Clinometer

Salah satu alat klinometer yang modern yang digunakan adalah Suunto Clinometer.
Alat ini dapat digunakan untuk mengukur ketinggian, sudut vertikal dan lereng dengan cepat
dan mudah. Alat ini cukup kecil dan portable serta mempunyai keakuratan cukup tinggi,
dengan cacatan digunakan secara benar (lihat gambar 1).

Gambar 2. Skala Suunto Clinometer

Dalam Suunto Clinometer terdapat roda yang berputar bebas dan mempunyai dua
skala yang berbeda. Skala pada sebelah kanan menunjukan satuan pengukuran sudut vertikal
dalam persen (%), sedang sebelah kiri mencantumkan satuan sudut dalam derajat. Sudut di
atas bidang horizontal diberi tanda pulus “+” , sedang sudut dibawah bidang tersebut diberi
tanda minus “–” (lihat gambar 2).

Gambar 3. Sudut Kemiringan 24%

8
Pemberian tanda ini merupakan hal penting ya ng seringkali dilupakan oleh para
pengukur pemula. Satuan sudut vertikal dalam persen (%) menggambarkan perbandingan
antara jarak vertikal (beda tinggi) dengan jarak datar dalam persen. Contohnya kemiringan
24% berarti perbandingan antara jarak vertikal dengan jarak datar adalah 0.24 . Kalau jarak
datar diketahui 100 m, maka beda tingginya 24 m. Sebagaimana derajat, semakin besar
persen kemiringan suatu lereng maka semakin curam lerengnya.

Cara menggunakan Suunto clinometer adalah dengan dua mata terbuka. Satu mata
melihat ke lensa, sedang mata yang lain melihat ke obyek yang dibidik. Otak kita akan
menggabungkan skala pada lensa dengan obyek yang dibidik. Sebagaimana pengukuran
jarak, kemiringan harus diukur pada tinggi yang sama.

Salah satu alat surveyor sederhana ini digunakan untuk mengukur sudut elevasi atau
sudut kemiringan antara garis datar dan sebuah garis yang menghubungkan sebuah titik pada
garis datar tersebut dengan titik puncak (ujung) sebuah objek.

Dalam pengaplikasiannya klinometer digunakan untuk mengukur tinggi atau panjang


suatu objek dengan memanfaatkan sudut elevasi atau sudut kemiringan. Atau dengan kata
lain, klinometer berfungsi untuk menentukan besar sudut elevasi dalam mengukur tinggi
objek secara tidak langsung.

Penggunaan klinometer ini akan lebih efektif jika dilakukan oleh dua orang. Satu
orang melakukan pengamatan objek yang diukur dan yang lainnya membaca sedut dan
mencatat hasil pengamatan.

Alat ukur sederhana ini digunakan untuk mengukur sudut elevasi antara garis datar
dengan garis yang menghubungkan titik yang ada di garis data dengan titik puncak sebuah
objek. Secara umum, klinometer untuk mengukur ketinggian atau panjang objek dengan cara
memanfaatkan sudut elevasi. Fungsi klinometer yaitu menentukan besar sudut elevasi ketika
mengukur tinggi obyek secara tidak langsung.

9
4. Theodolit

Contoh gambar theodolit

Alat surveyor yang satu ini bisa dikatakan sebagai alat paling canggih yang digunakan
pada proses survei. Pada dasarnya, alat ini berupa teleskop yang diletakkan pada suatu dasar
atau alas berbentuk piringan. Sehingga dapat dengan mudah diputar yang membantunya
untuk dapat membidik ke segala arah.

Secara umum, alat survey ini berfungsi untuk menentukan tinggi tanah dengan sudut
mendatar dan sudut tegak. Survei dengan menggunakan theodolit dilakukan jika situs yang
akan dipetakan luas dan cukup sulit untuk dilakukan pengukuran. Terutama situs tersebut
memiliki relief atau perbedaan tinggi yang cukup signifikan.

Karena dengan menggunakan alat ini, keseluruhan kenampakan atau gejala akan
dapat dipetakan dengan cepat dan mudah. Dalam pekerjaan yang berhubungan dengan ukur
tanah, alat ini sering digunakan untuk pengukuran poligon, pemetaan situasi, dan pengamatan
matahari.

Sedangkan pada gedung dan bangunan, theodolit sering digunakan untuk menentukan
sudut siku-siku pada perencanaan pondasi dan mengukur ketinggian sebuah bangunan.

Alat ukur optic ini dibuat untuk menentukan tinggi dari tanah pengukuran sudut yang
berupa sudut tegak dan sudut mendatar. Fungsi dari theodolite adalah untuk pengukuran
polygon, pemetaan situasi serta pengamatan matahari. Theodolit juga dapat berfungsi seperti
PPD kalau sudut vertikalnya diubah menjadi 90 derajat.

Teropong yang ada di theodolite memungkinkan peralatan ini bisa membidik ke


segala arah. Pada konstruksi bangunan, theodolite berfungsi menentukan sudut siku-siku pada
pondasi serta mengukur ketinggian bangunan yang bertingkat.

10
CARA MENGGUNAKAN THEODOLIT

 Pengaturan Theodolite

Langkah 1

Temukan sepetak tanah tingkat dengan pandangan yang bagus diantara lahan yang
akan diukur.

Langkah 2

Memperpanjang kaki tripod sehingga theodolite akan berada pada tingkat yang
nyaman untuk Anda gunakan, sejauh mungkin (kebanyakan tripod theodolite akan memiliki
mekanisme yang akan mengunci mereka ketika mereka mencapai pemisahan dan ekstensi
maksimum) , dan tempelkan ujung kaki ke tanah.

Langkah 3

Sesuaikan tiga sekrup pengatur di dasar teodolit sehingga rata. Tingkat sekrup yang
dipasang pada theodolite akan memberi Anda gambaran bidang yang sejajar.

Langkah 4

Sejajarkan tingkat panjang dengan dua dari tiga sekrup dan atur ulang dengan kedua
sekrup tersebut untuk mencapai tingkat yang lebih akurat pada sumbu tersebut. Kemudian
putar theodolite 90 derajat pada alasnya dan sesuaikan lagi menggunakan sekrup ketiga.

Langkah 5

Lepaskan dua klem pengatur horisontal (biasanya kenop besar di kedua sisi
theodolite, sedikit diimbangi secara vertikal).

Langkah 6

Sejajarkan bagian atas teodolit dengan tanda pada cincin di antara kedua sisi yang
terhubung ke klem horisontal, kemudian kunci klem atas.
11
Langkah 7

Buka penutup lensa di sisi teodolit, dan lihat melalui lensa mata kecil. Anda akan
melihat tiga skala: penyesuaian horizontal, vertikal, dan halus. Gunakan tombol penyesuaian
di bagian atas theodolite untuk menyesuaikan tanda dengan 0’00 “(0 menit dan 0 detik dari
busur).

Langkah 8

Gunakan tombol penyesuaian horisontal atas untuk menyelaraskan garis tunggal yang
Anda lihat dalam ruang lingkup di bagian bawah skala horizontal tepat di antara garis ganda
yang duduk di bawah angka 0.

Langkah 9

Buat garis referensi dengan menyusun theodolite secara horizontal dengan tengara
tinggi dalam tampilan yang mudah. Buka kunci klem bawah untuk membuat rotasi ini,
luruskan pandangan dengan tengara, dan kunci klem bawah lagi. Pengukuran horizontal akan
tetap nol. Mulai sekarang, hanya kendurkan klem atas untuk membuat penyesuaian
horizontal.

12
5. Waterpass

Alat surveyor waterpass, Sumber: darmasakti.com

Secara umum, alat ukur yang satu ini memiliki tiga macam atau jenis, yaitu waterpass
manual, waterpass digital, dan waterpass auto level. Meskipun memiliki beberapa jenis, tetapi
secara keseluruhan waterpass berfungsi untuk mengukur perbedaan ketinggian dan
kemiringan suatu benda atau garis, baik pada posisi vertikal maupun posisi horizontal.

Waterpass manual. Tipe manual yang terdapat fitur gelembung pada bagian
tengahnya sebagai acuan saat proses pengukuran sedang dilakukan. Jika gelembung sudah
berada di level datar, maka kedua bidang yang diukur sudah berada di posisi yang sejajar.

Waterpass digital. Tipe ini memanfaatkan laser untuk menentukan kesejajaran dan
ketepatan posisi sebuah objek.

Waterpass auto level. Waterpass tipe ini memanfaatkan teropong yang dilengkapi
dengan nivo dan sumbu mekanis tegak sehingga teropong dapat berputar ke arah horizontal.
Untuk hasil yang lebih optimal dan detail, biasanya waterpass auto level menggunakan
bantuan dari tripod.

Ini termasuk ke dalam alat ukur optic konsultan geofisika yang berfungsi mengukur
beda tinggi dari satu titik atau lebih, penggunaan waterpas sangat luas saat ini. Ada beberapa
syarat dalam menggunakan waterpas yaitu syarat dinamis (sumbu 1 vertikal) dan syarat statis
(garis yang mendatar pada bagian diafragma sejajar sumbu 1, garis nivo tegak lurus sumbu 1,
garis bidik pada teropong sejajar dengan garis arah nivo).

13
6. Global Positioning System (GPS)

Global Positioning System (GPS), Sumber: learnz.org.nz

Alat surveyor di atas adalah GPS. GPS atau Global Positioning System adalah sistem
yang terdiri atas konstelasi satelit radio navigasi dan segmen kontrol tanah. GPS sendiri
berfungsi untuk mengelola operasi satelit dan pengguna dengan penerima khusus
menggunakan data satelit untuk memenuhi persyaratan dari posisi.

Untuk hasil yang diberikan GPS berupa gambar permukaan bumi dalam bentuk 3D.
GPS tidak hanya dapat digunakan untuk kepentingan militer dan survey pemetaan saja.
Namun juga dapat digunakan untuk penelitian geofisika. Sayangnya, alat ini tidak dapat
digunakan pada tempat-tempat yang tidak mampu menerima sinyal.

GPS adalah suatu sistem yang terdiri atas konstelasi satelit radio navigasi serta
segmen control tanah yang berfungsi mengelola operasi satelit dan pengguna dengan
penerima khusus, menggunakan data satelit untuk memenuhi persyaratan dari posisi. Hasil
yang diberikan gambar permukaan bumi dalam bentuk 3 dimensi (3D).

GPS juga bisa digunakan untuk penelitian geofisika. Di balik kelebihan yang dimiliki
oleh GPS, alat ini juga memiliki kelemahan yaitu tidak bisa digunakan pada tempat yang
tidak bisa menerima sinyal GPS oleh antena alat penerima.

14
7. Total Station

Contoh gambar total station sumber:google

Total station adalah alat ukur elektronik yang berasal dari pengembangan theodolite.
Tetapi alat ini dilengkapi oleh pengukuran jarak serta sudut secara elektronik dengan bantuan
dari reflector sebagai target serta pengganti rambu ukur. Agar lebih mudah digunakan, total
station harus dihubungkan dengan computer. Fungsi total station untuk survey geoteknik
yaitu bisa digunakan untuk menghitung arah, jarak, titik koordinat serta beda tinggi secara
elektronis.

Total station merupakan alat ukur elektronik yang berasal dari pengembangan
theodolit. Total station sendiri dirancang untuk mengukur jarak horizontal, sudut dan
ketinggian horizontal dan vertikal secara otomatis dalam survey topografi dan pekerjaan
geodetik.

Alat surveyor yang satu ini dilengkapi dengan chip memori, sehingga data
pengukuran sudut dan jarak dapat disimpan dan dapat ditransfer ke komputer untuk diolah.
Fungsi keseluruhan total station ialah untuk menghitung jarak, arah, titik koordinat, dan juga
beda tinggi secara elektronis. Dengan menggunakan alat ini, tingkat akurasi pengukuran
cukup tinggi, perhitungan koordinat cepat dan akurat, serta pengumpulan data akan relatif
lebih cepat. Sehingga lebih banyak pula pekerjaan yang dapat diselesaikan.
15
B. Manfaat Alat Survey dan Pemetaan

1. Menentukan posisi sembarang bentuk yang berbeda di atas permukaan bumi

2. Menentukan letak ketinggian (elevasi) segala sesuatu yang berbeda di atas atau di
bawah suatu bidang yang berpedoman pada permukaan air laut rata-rata

3. Menentukan bentuk atau relief permukaan tanah serta benda yang ada di permukaan
tanah

4. Menentukan panjang, arah/sudut dan koordinat suatu titik dari titik lain yang ada pada
permukaan bumi serta menghitung luas daerah yang telah dibatasi area tertentu

16
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengukuran merupakan suatu aktifitas dan atau tindakan membandingkan suatu
besaran yang Belum di ketahui niainya atau harganya terhadap besaran lain yang sudah
diketahui dia, misalnya dengan besaran standar. Pekerjaan membandingkan tersebut tiada lain
adalah pengukuran pengukuran atau pengukuran.

Sedangkan pembandingnya yang disebut sebagai alat ukur. Pengukuran banyak sekali
dilakukan dalam bidang teknik atau industri. Sedangkan alat ukurnya sendiri banyak sekali
jenisnya, tergantung dari banyak faktor, misalnya objek yang diukur serta hasil yang
diinginkan.

Ilmu ukur tanah adalah bagian dari ilmu geodesi yang belajar cara-pengukuran cara di
permukaan bumi dan di bawah tanah untuk berbagai keperluan seperti hutan dan lokasi posisi
relatif pada daerah yang relatif sempit sehingga unsur kelengkungan permukaan buminya
dapat diabaikan.

B. Saran
Dalam makalah ini tentunya masih banyak kekurangan penjelasan tentang Materi dan
beberapa kalimat yang tidak dapat di mengerti. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.

17
DAFTAR PUSTAKA
https://antesena-geosurvey.com/survey-dan-pemetaan/

https://eticon.co.id/alat-surveyor/

https://nadibogorterestris.blogspot.com/p/cara-penggunaan-theodlite.html?m=1

18

Anda mungkin juga menyukai