Fisika Umum
Oleh
Kelompok 4 :
JURUSAN KIMIA
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Fisika Umum yang berjudul “Alat Ukur Mistar, Mikrometer
Sekrup, dan Jangka Sorong”.
Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dari beberapa pihak, Makalah ini tidak akan
selesai. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yaitu
Bapak “Rajo Hasim Lubis S.Pd., M.Pd’’yang telah memberikan tugas ini agar kami mampu
memahami materi tersebut.
Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karna itu kami menerima
kririk dan saran dari dosen serta teman teman yang membaca laporan ini, agar kami bisa lebih
menyempurnakan tugas selanjutnya. Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya, dan pembaca pada umumnya.
Kelompok 4
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 MISTAR..........................................................................................................................2
2.2 MIKROMETER SEKRUP..............................................................................................4
2.3 JANGKA SORONG........................................................................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengaitkan suatu bilangan pada suatu sifan fisis
yang membandingkannya dengan besaran standar yang telah diterima sebagai besaran.
Sebelum mengukur sesuatu, kita harus memiliki suatu satuan bagi masing-masing besaran
yang akan diukur untuk keperluan pengukuran. Dalam fisika, terdapat besaran dan satuan
fundamental yang diturunkan panjang, massa, waktu dan muatan listrik. Besaran yang
lainnya merupakan hasil turunan dari keempat besaran fundamental ini.
Adapun rumusan masalah yang digunakan pada makalah alat ukur panjang jangka sorong ini
adalah sebagai berikut :
a) Apa itu alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka sorong serta apa saja
kegunaannya ?
b) Bagaimana bentuk dan bagian-bagiannya?
c) Bagaimana prinsip kerja alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka sorong?
d) Bagaimana cara menggunakan alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka
sorong?
e) Bagaimana cara pembacaan hasil pengukuran alat ukur mistar, micrometer sekrup,
dan jangka sorong?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah alat ukur panjang jangka sorong ini adalah sebagai
berikut :
a) Mengetahui bentuk alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka sorong beserta
bagian-bagiannya.
b) Mengetahui bagian - bagian alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka sorong.
c) Mengetahui prinsip kerja alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka sorong.
d) Mengetahui cara menggunakan alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka
sorong.
e) Mengetahui cara menggunakan alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka
sorong.
f) Mengetahui cara pembacaan hasil pengukuran alat ukur mistar, micrometer sekrup,
dan jangka sorong.
iv
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Mistar
a. Pengertian
Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang
digunkan untuk mengukur besaran panjang. Terdapat berbagai macam mistar
yaitu mistar rol (mistar gulung), mistar bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris.
mistar dengan skala terkecil 1 mm disebut mistar berskala mm. Mistar dengan
skala terkecil cm disebut mistar berskala cm. Mistar mempunyai tingkat ketelitian
1 mm atau 0,1 cm.
Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak
lurus dengan skala mistar yang dibaca. Jika kedudukan mata pengamat tidak tegak
lurus dengan skala mistar yang dibaca bisa menyebabkan terjadinya kesalahan
paralaks.
b. Cara Penggunaan
1. langkah-langkah melakukan pengukuran panjang dengan menggunkan
mistar/penggaris dengan benar:
2. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar).
3. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung
benda tepat berada di angka nol (0)
4. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di
titik nol mistar).
5. Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar tersebut
akhir ujung benda berada di skala 2, maka panjang benca adalah 2 cm
6. Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut
dengan cara menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda tersebut
berakhir di garis ke 5, maka skalnya di baca 5 mm atau 0,5 cm
7. Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm. Dengan
demikian panjang benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm.
8.
c. Jenis Mistar
v
Mistar rol ini sering digunkan untuk mengukur suatu benda yang sangat panjang
(lebih dari 5 meter). Tidak mungkin mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari
5 meter menggunkan penggaris.Mistar rol atau mistar gulung ini sangat praktis
untuk di bawa ke mana-mana karena ukurannya yang sangat kecil namun mampu
mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari 5 meter. Makanya tukang bangunan
sering membawa mistar rol karena digunkan untuk mengukur panjang kayu atau
tinggi tembok.
Mistar Lipat
Selain yang bisa digulung dan berbentuk pita, ada juga mistar yang bisa dilipat.
Mistar lipat ini ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851. Mistar lipat ini digunkan
oleh tukang kayu, akan tetapi sekarang mistar seperti itu jarang ditemukan karena
sudah ada mistar rol yang lebih praktis. Mistar lipat juga terbuat dari kayu yang
tentu saja cepat rusak jika dibandingkan dengan mistar rol yang terbuat dari logam
(aluminium).
Penggaris
Siapa yang tidak tahu yang namanya penggaris? Hampir semua orang yang duduk
di banku sekolahan akan mengetahui yang namanya penggaris, karena hampir
semua siswa pernah membawa penggaris kesekolahnya.
Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar
garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai
yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-
vi
siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan
sebagainya.
Penggaris merupakan alat untuk mengukur garis, dan merupakan alat yang
digunakan dalam geometri, teknik menggambar, mencetak dan rekayasa/bangunan
untuk mengukur jarak dan/atau menggambar garis lurus. Penggaris bentuknya
adalah sejajar digunakan untuk menggaris baris, Tetapi biasanya penggaris juga
berisi garis dikalibrasi untuk mengukur jarak.
Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban
Lembah Indus sebelum 1500 SM. Penggalian di Lothal (2400 SM) telah
menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6
mm). Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi
unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi
desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm).
Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai
dengan unit-unit.
d. Kelebihan Mistar
Mampu mengukur benda yang cukup panjang (Tergantung ukuran Mistar)
Mistar memiliki ketelitian 0,5 mm
e. Kekurangan Mistar
Sering terjadi kesalahan saat membaca skala suatu alat ukur karena kedudukan
mata pengamat tidak tepat.
kurang teliti untuk benda-benda di bawah ketelitian
vii
lebar kertas, dan masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas,
intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebih presisi.
c. Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup
Secara standar bagian-bagian mikrometer sekrup terdiri dari bagian-bagian sebagai
berikut
d. Prinsip Kerja
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti yang diberi jangka
sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm. Bentuk mikrometer yang ditunjukkan pada
gambar 1. Alat ukur ini mempunyai batang pengukur yang terdiri atas skala dalam
viii
milimeter, dan juga sekrup berskala satu putaran yang lebih besar dengan 0,5 mm dan
0,5 mm pada skala utama lain menjadi 100 skala kecil yang terdapat pada sekrup.
e. cara menggunakan mikrometer sekrup
Menggunakan mikrometer sekrup tidak sulit. Berikut 5 langkah menggunakan alat
ukur mikrometer sekrup
1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.
2. Lakukan pengecekan ketika apakah masih dan geser skala skala nonius utama
menunjukkan angka nol.
3. Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda dapat masuk
ke dalam rahang.
4. Letakkan benda dintara poros tetap dan geser lalu tutup kembali rahang hingga tepat
menjepit benda.
5. Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi “klik”
yang muncul.
1. Skala utama
Skala mikrometer sekrup ini tiap satuannya sama dengan 1 mm, ditengah-tengah
angka skala tersebut ada angka tengahnya.
angka skala atas
1,2,3,4, dst
angka skala bawah
0,5, 1,5, 2,5, dst
2. Skala Nonius / Skala Putar
Di skala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap skala ini berputar
mundur sekali maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar =
0,5 / 50 = 0,01 mm.
g. Cara membaca
Untuk membaca hasil pengukuran pada mikrometer sekrup dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut :
ix
Menentukan nilai skala utama yang terdekat dengan selubung silinder (bidal) dari
rahang geser (skala utama yang berada tepat di depan/berimpit dengan selubung
silinder luar rahang geser).
Menentukan nilai skala nonius yang berimpit dengan garis mendatar pada skala
utama.
Hasil pengukuran dinyatakan dalam persamaan :
Hasil = Skala Utama + (Skala Nonius x skala terkecil mikrometer sekrup) = Skala
Utama + (Skala Nonius yang berimpit x 0,01 mm)
Contoh pengukuran mikrometer sebagai berikut :
2.3Jangka Sorong
a. Pengertian dan Kegunaan Jangka Sorong
Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan
untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka
sorong digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. keuntungan
penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah
kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung.
x
Kunci peluncur
Macam-Macam Jangka Sorong
Adapun jenis-jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur panjang
adalah seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
* Jangka sorong manual dengan ketelitian 0,1mm = 0,01 cm
* Jangka sorong analog dengan ketelitian 0,05 mm = 0,005 cm
* Jangka sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm = 0,001 cm
xi
c. Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua
rahang (atas) jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut.
d. Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin/tabung yang diukur dan mengunci
sekrup pengunci
e.Membaca dan mencatat hasil pengukuran
Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong) =
Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm)
Karena Dx = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasil pembacaan pengukuran (xo) harus
juga dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka sorong yang
memiliki skala nonius, Anda tidak pernah menaksir angka terakhir (desimal ke-3)
sehingga anda cukup berikan nilai 0 untuk desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran
menggunakan jangka sorong dapat anda laporkan sebagai :
Panjang L = xo + Dx
Maka, hasil pengukurannya menjadi :
4,7 cm + (0,4 x 0,01) cm = 4,7 cm + 0,004 cm = 4,704 cm
Jadi, L = (4,704 + 0,005) cm
xii
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
a. Mikrometer Sekrup
1. Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur panjang yang dapat digunkan
untuk mengatur ketebalan suatu benda
2. Ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01mm
3. Mikrometer sekrup memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius
4. Bagian- bagian mikrometer skrup antara lain : bingkai (frame) , landasan (anvil),
spindle (gelondong), pengunci (lock), sleeve, thimble dan ratchet knob yang masing-
masing memiliki fungsi yang berbeda
5. Mikrometer sekrup berfungsi untuk menghitung ketebakan benda- benda tertama
yang tipis karena keunggulan micrometer sekrup dalam ketelitian
b. Jangka Sorong
Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Keunggulan penggunaan
jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam,
maupun kedalam benda.
Secara umum, jangka sorong terdiri atas rahang tetap dan rahang geser, rahang bawah untuk
mengukur diameter luar suatu benda, rahang atas untuk mengukur diameter dalam suatu
benda, lidah pengukur kedalaman, skala utama(dalam cm dan inci), skala nonius (dalam dan
inci), kunci peluncur.
c. Mistar
Mistar adalah alat ukur yang digunkan untuk mengukur besaran panjang dengan ketelitian 0,5
mm atau 0,05 cm. Terdapat berbagai macam mistar yaitu mistar rol (mistar gulung), mistar
bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris.
Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus
dengan skala mistar yang dibaca.
terdapat cara perawatan mistar diantaranya Sebelum dan sesudah menggunakan, mistar
bersihkan mistar dan Menggunakan mistar dengan baik dan benar, mistar tidak digunakan
untuk melakukan hal lain kecuali dalam pengukuran suatu benda.
xiii