Anda di halaman 1dari 13

Makalah Prak.

Fisika Umum

Alat Ukur Mistar, Mikrometer Sekrup, dan Jangka Sorong

Dosen Pengampu : Rajo Hasim Lubis M.Pd.

Oleh

Kelompok 4 :

1. Debora S. Siringoringo 4203131023


2. Emia Agiska Ginting 4203131060
3. Juan Andreas Gultom 4203131005

JURUSAN KIMIA
PRODI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini. Laporan ini disusun untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliah Fisika Umum yang berjudul “Alat Ukur Mistar, Mikrometer
Sekrup, dan Jangka Sorong”.
Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dari beberapa pihak, Makalah ini tidak akan
selesai. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pengampu yaitu
Bapak “Rajo Hasim Lubis S.Pd., M.Pd’’yang telah memberikan tugas ini agar kami mampu
memahami materi tersebut.

Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari sempurna. Oleh karna itu kami menerima
kririk dan saran dari dosen serta teman teman yang membaca laporan ini, agar kami bisa lebih
menyempurnakan tugas selanjutnya. Kami berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi kami khususnya, dan pembaca pada umumnya.

Medan, 15 Februari 2021

Kelompok 4

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................1
1.3 Tujuan..............................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................2
2.1 MISTAR..........................................................................................................................2
2.2 MIKROMETER SEKRUP..............................................................................................4
2.3 JANGKA SORONG........................................................................................................7
BAB III PENUTUP..............................................................................................................10
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengukuran adalah suatu teknik untuk mengaitkan suatu bilangan pada suatu sifan fisis
yang membandingkannya dengan besaran standar yang telah diterima sebagai besaran.
Sebelum mengukur sesuatu, kita harus memiliki suatu satuan bagi masing-masing besaran
yang akan diukur untuk keperluan pengukuran. Dalam fisika, terdapat besaran dan satuan
fundamental yang diturunkan panjang, massa, waktu dan muatan listrik. Besaran yang
lainnya merupakan hasil turunan dari keempat besaran fundamental ini.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang digunakan pada makalah alat ukur panjang jangka sorong ini
adalah sebagai berikut :

a) Apa itu alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka sorong serta apa saja
kegunaannya ?
b) Bagaimana bentuk dan bagian-bagiannya?
c) Bagaimana prinsip kerja alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka sorong?
d) Bagaimana cara menggunakan alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka
sorong?
e) Bagaimana cara pembacaan hasil pengukuran alat ukur mistar, micrometer sekrup,
dan jangka sorong?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah alat ukur panjang jangka sorong ini adalah sebagai
berikut :

a) Mengetahui bentuk alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka sorong beserta
bagian-bagiannya.
b) Mengetahui bagian - bagian alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka sorong.
c) Mengetahui prinsip kerja alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka sorong.
d) Mengetahui cara menggunakan alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka
sorong.
e) Mengetahui cara menggunakan alat ukur mistar, micrometer sekrup, dan jangka
sorong.
f) Mengetahui cara pembacaan hasil pengukuran alat ukur mistar, micrometer sekrup,
dan jangka sorong.

iv
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mistar
a. Pengertian
Mistar yang sering dikenal sebagai meteran didefiniskan sebagai alat ukur yang
digunkan untuk mengukur besaran panjang. Terdapat berbagai macam mistar
yaitu mistar rol (mistar gulung), mistar bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris.
mistar dengan skala terkecil 1 mm disebut mistar berskala mm. Mistar dengan
skala terkecil cm disebut mistar berskala cm. Mistar mempunyai tingkat ketelitian
1 mm atau 0,1 cm.
Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak
lurus dengan skala mistar yang dibaca. Jika kedudukan mata pengamat tidak tegak
lurus dengan skala mistar yang dibaca bisa menyebabkan terjadinya kesalahan
paralaks.

b. Cara Penggunaan
1. langkah-langkah melakukan pengukuran panjang dengan menggunkan
mistar/penggaris dengan benar:
2. Letakan benda yang akan diukur pada tepi skala mistar (lihat gambar).
3. Pastikan bahwa benda telah sejajar dengan mistar dan salah satu ujung
benda tepat berada di angka nol (0)
4. Baca skala mistar yang terletak diujung lain benda (bukan ujung yang di
titik nol mistar).
5. Lihat angka yang dekat dengan akhir ujung benda, pada gambar tersebut
akhir ujung benda berada di skala 2, maka panjang benca adalah 2 cm
6. Lihat juga setelah angka 2 ada garis-garis, lihatlah garis-garis tersebut
dengan cara menghitungnya setelah angka 2. Maka ujung benda tersebut
berakhir di garis ke 5, maka skalnya di baca 5 mm atau 0,5 cm
7. Panjang benda tesebut adalah 2 cm + 5 mm atau 2 cm + 0,5 cm. Dengan
demikian panjang benda tersebut adalah 2,5 cm atau 25 mm.
8.
c. Jenis Mistar

Mistar berbentuk rol (mistar gulung)


Mistar berbentuk rol merupakan alat ukur besaran panjang yang bisa digulung,
biasanya mistar jenis ini terbuat dari logam yang dibentuk tipis dan di isi skala.

v
Mistar rol ini sering digunkan untuk mengukur suatu benda yang sangat panjang
(lebih dari 5 meter). Tidak mungkin mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari
5 meter menggunkan penggaris.Mistar rol atau mistar gulung ini sangat praktis
untuk di bawa ke mana-mana karena ukurannya yang sangat kecil namun mampu
mengukur sesuatu yang panjangnya lebih dari 5 meter. Makanya tukang bangunan
sering membawa mistar rol karena digunkan untuk mengukur panjang kayu atau
tinggi tembok.

Mistar bentuk pita


Selain yang bisa digulung, mistar ada juga yang berbentuk pita. Tujuan dibuatnya
mistar berbentuk pita adalah agar memudahkan mengukur diameter suatu benda
yang ukurannya besar. Mistar berebntuk pita ini sering digunkan oleh tukang jahit
pakaian, untuk mengukur diameter lingkaran lengan maupun pinggang
manusia.Tidak mungkin tukang jahit menggunakan mistar dalam bentuk rol untuk
mengukur tubuh manusia karena mistar rol terbuat dari logam yang jika
dilengkungkan terlalu melengkung akan menyebabkan patah. Walaupun
bentuknya beda mistar pita ini memiliki ketelitian yang sama yaitu 1 mm atau 0,1
cm.

Mistar Lipat
Selain yang bisa digulung dan berbentuk pita, ada juga mistar yang bisa dilipat.
Mistar lipat ini ditemukan oleh Anton Ullrich pada 1851. Mistar lipat ini digunkan
oleh tukang kayu, akan tetapi sekarang mistar seperti itu jarang ditemukan karena
sudah ada mistar rol yang lebih praktis. Mistar lipat juga terbuat dari kayu yang
tentu saja cepat rusak jika dibandingkan dengan mistar rol yang terbuat dari logam
(aluminium).

Penggaris
Siapa yang tidak tahu yang namanya penggaris? Hampir semua orang yang duduk
di banku sekolahan akan mengetahui yang namanya penggaris, karena hampir
semua siswa pernah membawa penggaris kesekolahnya.
Penggaris adalah sebuah alat pengukur dan alat bantu gambar untuk menggambar
garis lurus. Terdapat berbagai macam penggaris, dari mulai yang lurus sampai
yang berbentuk segitiga (biasanya segitiga siku-siku sama kaki dan segitiga siku-
vi
siku 30°–60°). Penggaris dapat terbuat dari plastik, logam, berbentuk pita dan
sebagainya.
Penggaris merupakan alat untuk mengukur garis, dan merupakan alat yang
digunakan dalam geometri, teknik menggambar, mencetak dan rekayasa/bangunan
untuk mengukur jarak dan/atau menggambar garis lurus. Penggaris bentuknya
adalah sejajar digunakan untuk menggaris baris, Tetapi biasanya penggaris juga
berisi garis dikalibrasi untuk mengukur jarak.
Dulunya penggaris terbuat dari Gading yang digunakan oleh periode Peradaban
Lembah Indus sebelum 1500 SM. Penggalian di Lothal (2400 SM) telah
menghasilkan satu penggaris seperti dikalibrasi berukuran sekitar 1 / 16 di (1,6
mm). Ian Whitelaw menyatakan bahwa pengaris Mohenjo-Daro dibagi menjadi
unit yang sesuai dengan 1,32 pada (33,5 mm) dan ini ditandai dalam subdivisi
desimal dengan akurasi yang luar biasa, untuk kedalaman 0,005 di (0,13 mm).
Batu bata kuno yang ditemukan di seluruh wilayah memiliki dimensi yang sesuai
dengan unit-unit.

d. Kelebihan Mistar
Mampu mengukur benda yang cukup panjang (Tergantung ukuran Mistar)
Mistar memiliki ketelitian 0,5 mm

e. Kekurangan Mistar
Sering terjadi kesalahan saat membaca skala suatu alat ukur karena kedudukan
mata pengamat tidak tepat.
kurang teliti untuk benda-benda di bawah ketelitian

2.2 Mikrometer Sekrup

a. Pengertian Mikrometer sekrup


Sekrup mikrometer adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang cukup presisi.
Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Penggunaan mikrometer
sekrup biasanya untuk mengukur diameter benda melingkar yang kecil seperti kawat
atau kabel.
b. Fungsi dan Kegunaan
Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang / ketebalan / diameter dari benda-
benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat,

vii
lebar kertas, dan masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas,
intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebih presisi.
c. Bagian-Bagian dari Micrometer Sekrup
Secara standar bagian-bagian mikrometer sekrup terdiri dari bagian-bagian sebagai
berikut

Adapun bagian-bagian mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:


1. Bingkai (Frame)
Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam yang tahan panas serta
dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk meminimalkan peregangan
dan pengerutan yang mengganggu pengukuran. Selain itu, bingkai dilapisi plastik
untuk meminimalkan transfer panas dari tangan ketika pengukuran karena jika
Anda memegang bingkai agak lama sehingga bingkai memanas sampai 10 derajat
celcius, maka setiap 10 cm baja akan memanjang sebesar 1/100 mm.
2. Landasan (Anvil)
Landasan ini berfungsi sebagai penahan ketika benda diletakan diantara anvil dan
spindle.
3. Spindle (gelendong)
Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan menuju landasan.
4. Pengunci (lock)
Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak bergerak ketika
mengukur benda.
5. Sleeve
Tempat skala utama.
6. Thimble
Tempat skala nonius berada
7. Ratchet Knob
Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi benda yang akan diukur
tepat berada diantara spindle dan anvil.

d. Prinsip Kerja
Mikrometer sekrup memiliki ketelitian sepuluh kali lebih teliti yang diberi jangka
sorong. Ketelitiannya sampai 0,01 mm. Bentuk mikrometer yang ditunjukkan pada
gambar 1. Alat ukur ini mempunyai batang pengukur yang terdiri atas skala dalam

viii
milimeter, dan juga sekrup berskala satu putaran yang lebih besar dengan 0,5 mm dan
0,5 mm pada skala utama lain menjadi 100 skala kecil yang terdapat pada sekrup.
e. cara menggunakan mikrometer sekrup
Menggunakan mikrometer sekrup tidak sulit. Berikut 5 langkah menggunakan alat
ukur mikrometer sekrup
1. Pastikan pengunci dalam keadaan terbuka.
2. Lakukan pengecekan ketika apakah masih dan geser skala skala nonius utama
menunjukkan angka nol.
3. Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda dapat masuk
ke dalam rahang.
4. Letakkan benda dintara poros tetap dan geser lalu tutup kembali rahang hingga tepat
menjepit benda.
5. Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan bunyi “klik”
yang muncul.

f. Skala Mikrometer Sekrup


Ada dua skala dalam mikrometer dengan cara:

1. Skala utama
Skala mikrometer sekrup ini tiap satuannya sama dengan 1 mm, ditengah-tengah
angka skala tersebut ada angka tengahnya.
angka skala atas
1,2,3,4, dst
angka skala bawah
0,5, 1,5, 2,5, dst
2. Skala Nonius / Skala Putar
Di skala putar terdapat angka 1 sampai 5 (kelipatan 5). Tiap skala ini berputar
mundur sekali maka skala utama bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar =
0,5 / 50 = 0,01 mm.

g. Cara membaca
Untuk membaca hasil pengukuran pada mikrometer sekrup dapat dilakukan dengan
langkah sebagai berikut :

ix
Menentukan nilai skala utama yang terdekat dengan selubung silinder (bidal) dari
rahang geser (skala utama yang berada tepat di depan/berimpit dengan selubung
silinder luar rahang geser).
Menentukan nilai skala nonius yang berimpit dengan garis mendatar pada skala
utama.
Hasil pengukuran dinyatakan dalam persamaan :
Hasil = Skala Utama + (Skala Nonius x skala terkecil mikrometer sekrup) = Skala
Utama + (Skala Nonius yang berimpit x 0,01 mm)
Contoh pengukuran mikrometer sebagai berikut :

Panjang yang terbaca dari mikrometer sekrup di atas adalah


Skala Utama ………………….. 5,5 mm
Skala Putar (26×0,01) …….. 0,26 mm
—————————————————– +
Panjang Benda ……………….. 5,76 mm

2.3Jangka Sorong
a. Pengertian dan Kegunaan Jangka Sorong
Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan
untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Jangka
sorong digunakan pula untuk mengukur panjang benda maksimum 20 cm. keuntungan
penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur diameter sebuah
kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin, maupun kedalam sebuah tabung.

b. Bentuk dan Bagian-Bagian Jangka Sorong


Selamat umum, jangka sorong terdiri atas 2 bagian yaitu rahang tetap dan rahang
geser. Jangka sorong juga terdiri atas 2 bagian yaitu skala utama yang terdapat pada
rahang tetap dan skala nonius (vernier) yang terdapat pada rahang geser. Bentuk
jangka sorong serta bagian-bagiannya ditunjukkan pada gambar berikut ini
Keterangan :
Rahang untuk mengukur diameter luar suatu benda
Rahang untuk mengukur diameter dalam suatu benda
Lidah pengukur kedalaman
Skala utama(dalam cm)
Skala utama(dalam inci)
Skala nonius (dalam mm)
Skala nonius (dalam inci)

x
Kunci peluncur
Macam-Macam Jangka Sorong
Adapun jenis-jenis jangka sorong yang dapat digunakan untuk mengukur panjang
adalah seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
* Jangka sorong manual dengan ketelitian 0,1mm = 0,01 cm
* Jangka sorong analog dengan ketelitian 0,05 mm = 0,005 cm
* Jangka sorong digital dengan ketelitian 0.01 mm = 0,001 cm

c. Prinsip Kerja Jangka Sorong


Jangka sorong terdiri dari dua skala yaitu skala utama dengan skala terkecil dalam
milimeter (1mm = 0,1 cm) dan skala nonius. Sepuluh skala utama memiliki panjang 1
cm, jadi jarak 2 skala utama yang saling berdekatan adalah 0,1 cm. Sedangkan
sepuluh skala nonius memiliki panjang 0,9 cm, jadi jarak 2 skala nonius yang saling
berdekatan adalah 0,09 cm. Jadi beda satu skala utama dengan satu skala nonius
adalah 0,1 cm – 0,09 cm = 0,01 cm atau 0,1 mm. Sehingga skala terkecil dari jangka
sorong adalah 0,1 mm atau 0,01 cm.
Ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil. Jadi x = ½ x 0,01 cm
= 0,005 cm. Dengan ketelitian jangka sorong adalah : ketelitian 0,005 cm, maka
jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter sebuah kelereng atau
cincin dengan lebih teliti (akurat). Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa
jangka sorong dapat dipergunakan untuk mengukur diameter luar sebuah kelereng,
diameter dalam sebuah tabung atau cincin maupun untuk mengukur kedalaman
sebuah tabung.
Prinsip utama menggunakan jangka sorong adalah apabila kunci yang terdapat pada
jangka sorong dilonggarkan, maka papan skala nonius dapat digerakkan sesuai
keperluan. Dalam kegiatan pengukuran objek yang hendak diukur panjangnya atau
diameternya maka objek akan dijepit diantara 2 penjepit (rahang) yang ada pada
jangka sorong. Panjang objek dapat ditentukan secara langsung dengan membaca
skala utama sampai sepersepuluh cm (0,1cm) kemudian menambahkan dengan hasil
pembacaan pada skala nonius sampai seperseribu cm (0,001cm).

d. Cara Menggunakan Jangka Sorong


1) Mengukur diameter luar suatu benda
a. Membuka rahang jangka sorong dengan cara mengendorkan sekrup pengunci,
menggeser rahang geser jangka sorong ke kanan sehingga benda yang diukur dapat
masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan rahang tetap).
b. Letakkan benda yang akan diukur diantara kedua rahang.
c. Menggeser rahang geser ke kiri sedemikian sehingga benda yang diukur terjepit
oleh kedua rahang sekaligus mengunci sekrup pengunci.
d. Membaca dan mencatat hasil pengukuran.

2) Mengukur diameter dalam suatu benda


a. Memutar pengunci ke kiri / mengendorkan sekrup pengunci.
b. Menggeser rahang geser jangka sorong sedikit kekanan.

xi
c. Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian sehingga kedua
rahang (atas) jangka sorong masuk ke dalam benda/cincin tersebut.
d. Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang jangka sorong
menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin/tabung yang diukur dan mengunci
sekrup pengunci
e.Membaca dan mencatat hasil pengukuran

3) Mengukur kedalaman suatu benda/tabung


a.Meletakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiri tegak
b.Memutar jangka (posisi tegak) kemudian meletakkan ujung jangka sorong ke
permukaan tabung yang akan diukur dalamnya.
c.Menggeser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada jangka sorong
menyentuh dasar tabung.
d. Mengunci sekrup pengunci
e.Membaca dan mencatat hasil pengukuran

e. Cara Pembacaan Hasil Pengukuran Jangka Sorong


Mula-mula perhatikan skala utama yang berhimpit dengan angka nol pada skala
nonius. Dari gambar ditunjukkan bahwa skala utama berhimpit diantara angka 4,7 cm
dengan 4,8 cm.
Selanjutnya perhatikan skala nonius yang segaris dengan skala utama. Dari gambar
ditunjukkan pada angka 4. Perhatikan pembagian skala pada skala nonius, apabila
skalanya dibagi menjadi 10 bagian yang sama maka hasil pengukuran skala nonius
dikali dengan 1/10mm. Apabila dibagi menjadi 20 bagian maka dikali dengan
1/20mm, dan apabila dibagi menjadi 50 bagian maka dikalikan dengan 1/50 mm.
Setelah diketahui skala utama serta skala noniusnya maka hasil pengukurannya adalah
jumlah keduanya. Dari contoh dapat dibaca hasil pengukuranya sebesar:

Hasil = Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x skala terkecil jangka sorong) =
Skala Utama + (skala nonius yang berimpit x 0,01 cm)

Karena Dx = 0,005 cm (tiga desimal), maka hasil pembacaan pengukuran (xo) harus
juga dinyatakan dalam 3 desimal. Tidak seperti mistar, pada jangka sorong yang
memiliki skala nonius, Anda tidak pernah menaksir angka terakhir (desimal ke-3)
sehingga anda cukup berikan nilai 0 untuk desimal ke-3. sehingga hasil pengukuran
menggunakan jangka sorong dapat anda laporkan sebagai :

Panjang L = xo + Dx
Maka, hasil pengukurannya menjadi :
4,7 cm + (0,4 x 0,01) cm = 4,7 cm + 0,004 cm = 4,704 cm
Jadi, L = (4,704 + 0,005) cm

xii
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
a. Mikrometer Sekrup
1. Mikrometer sekrup merupakan salah satu alat ukur panjang yang dapat digunkan
untuk mengatur ketebalan suatu benda
2. Ketelitian mikrometer sekrup adalah 0,01mm
3. Mikrometer sekrup memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius
4. Bagian- bagian mikrometer skrup antara lain : bingkai (frame) , landasan (anvil),
spindle (gelondong), pengunci (lock), sleeve, thimble dan ratchet knob yang masing-
masing memiliki fungsi yang berbeda
5. Mikrometer sekrup berfungsi untuk menghitung ketebakan benda- benda tertama
yang tipis karena keunggulan micrometer sekrup dalam ketelitian

b. Jangka Sorong

Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat digunakan untuk
mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm. Keunggulan penggunaan
jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur diameter luar, diameter dalam,
maupun kedalam benda.

Secara umum, jangka sorong terdiri atas rahang tetap dan rahang geser, rahang bawah untuk
mengukur diameter luar suatu benda, rahang atas untuk mengukur diameter dalam suatu
benda, lidah pengukur kedalaman, skala utama(dalam cm dan inci), skala nonius (dalam dan
inci), kunci peluncur.

c. Mistar

Mistar adalah alat ukur yang digunkan untuk mengukur besaran panjang dengan ketelitian 0,5
mm atau 0,05 cm. Terdapat berbagai macam mistar yaitu mistar rol (mistar gulung), mistar
bentuk pita, mistar lipat, dan penggaris.

Pembacaan skala pada mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak lurus
dengan skala mistar yang dibaca.

terdapat cara perawatan mistar diantaranya Sebelum dan sesudah menggunakan, mistar
bersihkan mistar dan Menggunakan mistar dengan baik dan benar, mistar tidak digunakan
untuk melakukan hal lain kecuali dalam pengukuran suatu benda.

xiii

Anda mungkin juga menyukai