Anda di halaman 1dari 20

1

LAPORAN
PENGUKURAN MENGGUNAKAN
JANGKA SORONG DAN MIKROMETER

Diajukan Guna Memenuhi Tugas Individu


Mata Kuliah Proses Manufaktur

Di Susun Oleh :

ULIL ABSHOR
NIM: 6421600064

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS PANCASAKTI TEGAL
TAHUN AJARAN 2021/2022
2

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Praktek Pengelasan SMAW disahkan pada :

Hari :………………………………..

Tanggal :………………………………..

Dosen Pengampu Laboran

Irfan Santosa ST.MT Arif Nurrahman

Mengetahui,

Kepala Laboratorium

Muhammad Fajar Sidik ST.MT

ii
3

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Pengukuran
Teknik ini sesuai yang telah direncanakan. Laporan ini diajukan guna memenuhi
tugas yang diberikan dosen mata kuliah Pengukuran Teknik.
Laporan ini tidak dapat tersusun tanpa adanya bimbingan, dorongan, dan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapakan terima kasih kepada: wali kelas dan dosen pembimbing
laboratorium dan teman teman seperjuangan yang telah mendukung dan
membantu dalam menyelesaikan pembuatan Laporan ini sehingga menjadi
bermanfaat utuksemua.
Kami menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan laporan
ini, untuk itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.
Semoga laporan ini dapat dipergunakan sebagai acuan dalam melaksanakan Tugas
Pengukuran Teknik.

Tegal, 2 januari 2022

Penulis

iii
4

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. RumusanMasalah..............................................................................................1
C. Tujuan ............................................................................................................1
BAB II DASAR TEORI.........................................................................................2
A. Jangka Sorong...................................................................................................2
1. Fungsi Jangka Sorong................................................................................2
2. Bagian bagian jangka sorong.....................................................................3
3. Cara penggunaan jangka sorong................................................................4
4. Cara pembacaan jangka sorong..................................................................5
5. Hasil pembacaan jangka sorong.................................................................5
B. Mikrometer........................................................................................................6
1. Fungsi micrometer sekrup..........................................................................6
2. Bagian bagian micrometer sekrup..............................................................6
3. Cara menggunakan micrometer sekrup......................................................7
BAB III PEMBAHASAN & HASIL PENGUKURAN.......................................9
A. Pembahasan.......................................................................................................9
B. Hasil pengukuran............................................................................................12
BAB IV KESIMPULAN......................................................................................13
A. Kesimpulan.....................................................................................................13
B. Saran ..........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................14

iv
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Mengukur adalah suatu perbandingan sebuah kuantitas yang tidak
diketahui nilainya dengan suatu nilai standar (dalam satuan tertentu). Alat ukur
adalah instrumen yang digunakan untuk membandingkan suatu parameter dengan
suatu standar. Ada beberapa hal yang perlu dicermati dalam penggunaan alat ukur
tersebut seperti jenis, spesifikasi, dan fungsi alat ukur.
Untuk penggunaan alat ukur dimensi seperti jangka sorong dan
mikrometer skrup yang keduanya mempunyai fungsi hampir sama yaitu untuk
mengukur ketebalan, panjang, diameter luar/dalam dan kedalaman objek, masing
masing alat ukur tersebut memiliki ketelitian dan keakuratan yang berbeda.
Pengukuran adalah serangkaian kegiatan yang bertujuan untuk menentukan nilai
suatu besaran dalam bentuk angka(kwantitatif).
B. RumusanMasalah
Berapakah ukuran benda yang sudah ditentukan sebelumnya?
C. Tujuan
Apa tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. Menghitung dan mengetahui ukuran suatubenda
2. Mengetahui kemampuan murid dalam proses pengukuran

1
2

BAB II
DASAR TEORI

A. Jangka sorong
Jangka sorong merupaakan salah satu alat ukur yang dilengkapi dengan
skala nonius, sehingga tingkat ketelitiannya mencapai 0,02 mm dan ada juga yang
ketelitiannya 0,05 mm. Tanpa nonius, jangka sorong mempunyai nst (nilai skala
terkecil) skala utama sebesar 1 mm dan batas ukur mencapai 150 mm. Pada
nonius jangka sorong biasanya didapatkan 49 skala utama sama dengan 50 bagian
skala nonius. Sehingga jarak antara 2 skala nonius yang berdekatan adalah 49/50
= 0,98 mm. Jadi, nst skala nonius sebesar :
Nst = 1 mm – 0,98 mm = 0,02 mm
Atau Nst = (nst tanpa nonius) = (1 mm) = 0,02 mm Ket: n = jumlah skala nonius
0,02 mm merupakan nst nonius dan besarnya ketelitian jangka sorong.
Jangka sorong terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.
Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian
pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan
bacaan digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm
untuk jangka sorong dibawah 30cm dan 0.01 untuk yang diatas 30cm.
1. Fungsi jangka sorong
a. Jangka sorong berfungsi mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian
sampai 0,1 mm. (rahang tetap dan rahang geserbawah)
b. Rahang tetap dan rahang geser atas bisa digunakan untuk mengukur
diameter benda yang cukup kecil seperti cincin, pipa,dll.
c. Tangkai ukur di bagian bawah berfungsi untuk mengukur kedalaman seperti
kedalaman tabung, lubang kecil, atau perbedaan tinggi yang kecil.

2
3

2. Bagian bagian jangka sorong


a. Rahang dalam Rahang dalam berfungsi mengukur sisi bagian luar benda.
Terdiri atas rahang geser serta rahangtetap.
b. Rahang luar Rahang luar berfungsi mengukur sisi bagian dalam benda.
Terdiri atas rahang geser serta rahangtetap
c. Depth probe Depth probe berfungsi mengukur kedalamanbenda.
d. Skala Utama (cm) Diskala utama jangka sorong, Terdapat angka nol - tujuh
belas Cm, dan pada bagian garis-garis yang pendeknya atau di sisinya yang
berjumlah empat satuanya adalah mm, serta garis kelima aau garis yang
lebih pendek dari (CM) dan lebih panjang dari MM) adalah menunjukan
setengahnya misalnya 1,5, 2,5, 3,5 DST. Sepuluh skala utama memiliki
panjang satu cm sehingga dua sekala utama yang berdekatan berukuran 0,1
cm atau sama dengan 1mm.
e. Skala utama (dalam inchi) Pada skala utama, angka 0 - 6 menunjukan skala
dalam inchi sedangkan garis - garis yang lebih pendeknya dalam fraksi.
f. Skala nonius (dalam 1/10 mm) Pada jangka sorong di atas, untuk setiap
garis skala menunjukan 1/10 mm. Tetapi ada juga yang memiliki skala 1/20,
dll. Sepuluh skala nonius memiliki panjang 9 mm, sehingga jarak dua skala
nonius yang saling berdekatan adalah 0,9 mm. Dengan demikian, perbedaan
satu skala utama dan satu skala nonius adalah 1 mm - 0,9 mm = 0, 1 mm
atau 0,01 cm. Dengan melihat skala terkecil dari jangka sorong ini, maka
ketelitian dari jangka sorong adalah setengah dari skala terkecil jangka
sorong tersebut,yaitu:
Δχ = ½ x 0.1 mm = 0.05
g. Skala Nonius (untuk inchi) Menunjukan skala pengukuran fraksi dari inchi.
h. Pengunci Digunakan untuk menahan bagian - bagian yang bergerak ketika
pengukuran seperti rahang atau Depthprobe.
4

3. Cara menggunakan jangka sorong


a. Mengukur diameter luar suatu benda
1) Membuka rahang jangka sorong dengan cara mengendorkan sekrup
pengunci, ng geser jangka sorong ke kanan sehingga benda yang
diukur dapat masuk diantara kedua rahang (antara rahang geser dan
rahangtetap).
2) Letakkan benda yang akan diukur diantara keduarahang.
3) Menggeser rahang geser ke kiri sedemikian sehingga benda yang
diukur terjepit oleh kedua rahang sekaligus mengunci sekrup
pengunci.
4) Membaca dan mencatat hasil pengukuran.
b. Mengukur diameter dalam suatubenda
1) Memutar pengunci ke kiri / mengendorkan sekruppengunci.
2) Menggeser rahang geser jangka sorong sedikitkekanan.
3) Meletakkan benda/cincin/tabung yang akan diukur sedemikian
sehingga keduarahang (atas) jangka sorong masuk ke dalam
benda/cincintersebut.
4) Menggeser rahang geser kekanan sedemikian sehingga kedua rahang
jangka sorong menyentuh kedua dinding dalam benda/cincin/tabung
yang diukur dan mengunci sekruppengunci.
5) Membaca dan mencatat hasil pengukuran.
c. Mengukur kedalaman suatubenda/tabung
1) Meletakkan tabung yang akan diukur dalam posisi berdiritegak
2) Memutar jangka (posisi tegak) kemudian meletakkan ujung jangka
sorong kepermukaan tabung yang akan diukurdalamnya.
3) Menggeser rahang geser kebawah sehingga ujung batang pada
jangka sorong menyentuh dasar tabung.
4) Mengunci sekruppengunci
5) Membaca dan mencatat hasil pengukuran
5

4. Cara pembacaan jangka sorong


Cara untuk membaca jangka sorong dengan baik, yaitu sebagai berikut:
a. Tentukan angka yang ditunjukkan skala utama yang tepat terbaca
sebelum angka nol skala nonius pada jangkasorong.
b. Tentukan angka dari skala nonius yang berimpit/segaris dengan skala
utama, kemudian kalikan dengan angka ketelitianalatnya.
c. Jumlahkan angka yang diperoleh dari skala utama dan skala nonius. Mari
kita praktekkan tips diatas melalui contoh pengukuran diameter silinder
aluminium seperti yang tampak pada gambar berikut ini:
1) Langkah pertama, tentukan terlebih dahulu skala utama. Pada
gambar terlihat skala nonius terletak diantara skala 2,2 cm dan 2,3
cm pada skala tetap. Jadi, skala tetap bernilai 2,2cm.
2) Langkah kedua, menentukan skala nonius. Skala nonius yang
berimpit dengan skala tetap adalah angka 4. Jadi Skala nonius 4 x
0,01 cm = 0,04cm.
3) Langkah ketiga, menjumlahkan skala tetap dan skala nonius. Hasil
pengukuran = 2,2 cm + 0,04 cm = 2,24cm.
4) Jadi, hasil pengukuran diameter silinder sebesar 2,24cm.

5. Hasil pengukuran jagka sorong


Ketelitian Jangka sorong adalah : 1 bagian Skala utama, dibagi sebanyak
jumlah skala nonius = 1/20 = 0,05 mm (maka : 1 skala nonius = 0,05 mm)
Tabel hasil pengukuran
NO. Skala utama (mm) Skala nonius (mm) Jumlah
1. 12 0,25 12,25
2. 15 0,75 15,75
3. 14 0,50 14,50
6

B. Mikrometer Sekrup
Mikrometer sekrup adalah sebuah alat ukur besaran panjang yang
cukup presisi. Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm.
Penggunaan mikrometer sekrup biasanya untk mengukur diameter benda
melingkar yang kecil seperti kawat atau kabel.
1. Fungsi micrometer sekrup
Mikrometer berfungsi untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter dari benda-
benda yang cukup kecil seperti lempeng baja, aluminium, diameter kabel, kawat,
lebar kertas, dan masih banyak lagi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas,
intinya adalah mengukur besaran panjang dengan lebihpresisi
2. Bagian bagian micrometer sekrup
Secara standar bagian-bagian mikrometer sekrup terdiri dari bagian-
bagian sebagai berikut:
Adapun bagian-bagian mikrometer sekrup adalah sebagai berikut:
a) Bingkai (Frame) Bingkai ini berbentuk huruf C terbuat dari bahan logam
yang tahan panas serta dibuat agak tebal dan kuat. Tujuannya adalah untuk
meminimalkan peregangan dan pengerutan yang mengganggu pengukuran.
Selain itu, bingkai dilapisi plastik untuk meminimalkan transfer panas dari
tangan ketika pengukuran karena jika Anda memegang bingkai agak lama
sehingga bingkai memanas Landasan (Anvil) Landasan ini berfungsi
sebagai penahan ketika benda diletakan diantara anvil danspindle.
b) Spindle (gelendong) Spindle ini merupakan silinder yang dapat digerakan
menujulandasan.
c) Pengunci (lock) Pengunci ini berfungsi sebagai penahan spindle agar tidak
bergerak ketika mengukurbenda.
d) Sleeve Tempat skalautama.
e) Thimble Tempat skala noniusberada
f) Ratchet Knob Untuk memajukan atau memundurkan spindel agar sisi
benda yang akan diukur tepat berada diantara spindle dananvil.
g) Skala utama skala mikrometer sekrup ini tiap satuannya sama dengan 1
mm, ditengah-tengah angka skala tersebut ada angka tengahnya. angka
7

skala atas 1,2,3,4, dst angka skala bawah 0.5, 1.5, 2.5,dst
h) Skala Nonius/ Skala Putar di skala putar terdapat angka 1 sampai 5
(kelipatan 5). Tiap skala ini berputar mundur sekali maka skala utama
bertambah 0,5 mm. Sehingga 1 skala putar = 0,5/50 =0,01mm.
3. Cara menggunakan micrometer sekrup
Menggunakan mikrometer sekrup tidak sulit.
Berikut 5 langkah menggunakan alat ukur mikrometer sekrup :
a) astikan pengunci dalam keadaanterbuka.
b) Lakukan pengecekan ketika apakah poros tetap dan poros geser bertemu
skala dan skala nonius utama menunjukkan angkanol.
c) Buka rahang dengan menggerakkan pemutar ke arah kiri sampai benda
dapat masuk ke dalamrahang.
d) Letakkan benda dintara poros tetap dan poros geser lalu tutup kembali
rahang hingga tepat menjepitbenda.
e) Putarlah Pengunci agar pemutar tidak bisa bergerak lagi. Dengarkan
bunyi ―klik yangmuncul.
8

Ada dua skala dalam mikrometer sekrup yaitu:

Cara Membaca Mikrometer Sekrup Untuk membaca hasil pengukuran pada


mikrometer sekrup dapat dilakukan dengan langkah sebagai berikut : Menentukan
nilai skala utama yang terdekat dengan selubung silinder (bidal) dari rahang geser
(skala utama yang berada tepat di depan/berimpit dengan selubung silinder luar
rahang geser). Menentukan nilai skala nonius yang berimpit dengan garis
mendatar pada skala utama. Hasil pengukuran dinyatakan dalam persamaan :
Hasil = Skala Utama + (Skala Nonius x skala terkecil mikrometer sekrup) = Skala
Utama + (Skala Nonius yang berimpit x 0,01 mm) Contoh pengukuran
mikrometer sebagai berikut:

Panjang yang terbaca dari mikrometer sekrup di atas adalah Skala Utama
5,5 mm Skala Putar (26×0,01) 0,26 mm + Panjang Benda 5,76 mm 2.2.
Penyajian Data pada Hasil Pembacaan Mikrometer Sekrup Ketelitian mikrometer
sekrup atau skala terkecil mikrometer sekrup adalah seperseribu centimeter atau
0,001 cm atau 0,01 mm
BAB III
PEMBAHASAN & HASIL PENGUKURAN

A. Pembahasan
1. Proses mengukur dengan jangka sorong
Setelah mengetahui pengertian, fungsi, dan jenis-jenis dan bagian-bagian
pada jangka sorong maka Gremeds perlu mengetahui cara mengukur dan
membaca hasil ukuran pada alat ukur jangka sorong ini. Jika Grameds berhasil
mengukur diameter atau kedalaman benda, namun tidak bisa membaca atau
menafsirkan hasilnya maka akan percuma saja. Berikut ini cara membaca hasil
ukur pada jangka sorong:
a. Pertama siapkan terlebih dahulu objek atau benda yang akan diukur, misalnya
kelereng, koin, atau lainnya
b. Setelah itu buka rahang geser pada jangka sorong ke bagian sebelah kiri
sampai benar-benar rapat agar bisa menghasilkan ukuran yang akurat
c. Pastikan lagi bahwa kedua rahang tertutup dan skala menunjukkan angka nol.
Hal ini perlu Grameds perhatikan agar tidak terjadi kesalahan pengukuran
atau biasa disebut zero error
d. Kendurkan pada bagian baut pengunci dan tarik rahang geser ke sebelah
kanan, sampai benda yang ingin diukur bisa sesuai ditempatkan diantara dua
rahangtersebut
e. Setelah itu letakkan benda antara kedua rahang dan pastikan kembali bahwa
posisinya sudah sesuai dantepat
f. Tarik bagian rahang geser ke sebelah kiri sampai mengapit benda yang akan
diukur, kemudian putar baut pengunci sampai terdengar suaraklik
g. Setelah itu perhatikan garis yang terhimpit antara skala atas dan bawah atau
skala nonius-nya. Temukan angka yang menyambungkan lurus dengan garis
dari skala noniustersebut.
h. Nah, hitunglah hasil pengukuran yang diperoleh dengan cara menjumlahkan
kedua angkanya, maka itulah diameter benda yang Gramedscari
Prinsip utama saat menggunakan alat ukur jangka sorong adalah jika kunci
10

yang ada pada jangka sorong dilonggarkan , maka papan skala nonius bisa
bergerak sesuai keperluan saat mengukur bentuk benda tertentu. Kemudian
untuk mengukur objek benda maka akan dijepit diantara dua penjepit atau
rahang yang ada pada jangka sorong seakurat mungkin atau posisi yang pas.
Hasil ukuran objek tersebut dapat ditentukan secara langsung dengan
membaca skala utama sampai sepersepuluh cm atau 0,1 cmm. Setelah itu
menambahkan dengan hasil pembacaan pada skala nonius sampai seperibu
cm atau 0,001 cm. Kalibrasi jangka sorong dilakukan dengan cara mendorong
rahang geser hingga menyentuh rahang atas.
Dikatakan telah terkalibrasi dengan sempurna jika rahang geser ada pada
posisi yang tepat di angka nol, yakni angka nol di skala utama dan angka nol
di skala nonius saling berhimpit total pada satu garis lurus. Maka jangka
sorong tersebut sudah siap digunakan untuk mengukur objek.
Dalam praktiknya prinsip kerja, jangka sorong kelebihan dan kekurangan saat
digunakan untuk mengukur objek tertentu.
Berikut ini kelebihan dan kekurangan alat ukur jangka sorong yang perlu
diketahui:
1) Kelebihan JangkaSorong
a. Memiliki kecermatan pembacaan yang lebih baik, yakni kecermatan
pembacaannya berkisar 0.05-0.01mm
b. Dapat mengukur diameter sisi luar dengan mudah, yakni caradijahit
c. Dapat mengukur diameter sisi dalam dengan mudah, yakni cara di ulur.
d. Dapat mengukur kedalaman denganakurat
e. Harga murah dan terjangkau dibandingkan alat ukur lainnya dengan
ketepatan dan keakuratan hasil
2) Kekurangan JangkaSorong
a. Tidak bisa mengukur benda yang ukurannyabesar
b. Bisa terjadi pemuaian pada material alat ukur jika tidak dirawat
c. Karena bentuk sensor yang berkontak langsung dengan benda kerja maka
akan memungkinkan muncul goresan yang dapat menimbulkan
ketidakrataan pada kedua sensor atau kedua rahang jangka sorong
11

2. Proses mengukur dengan mikrometer


a. Animasi dari penggunaan mikrometer. Objek yang diukur berwarna hitam.
hasil pengukurannya adalah 4.140 ± 0.005mm.
b. Karena keuntungan mekanisme yang disebabkan oleh laras halus pada ulir
sekrup yang menggerakkan bidal dan batang pengukur di sebelah kanan,
membuat sekrup mudah diputar dan dapat menutupi objek yang diukur
secara tepat.Sehingga membuat objek yang diukur menjadi lebih akurat
danpresisi.
c. Secara umum, mikrometer sekrup mempunyai dua jenis skala. Skala
pertama tertera pada gagang utama mikrometer yang merupakan skala
tetap Skala jenis kedua adalah skalaputar yang terletak pada silinder yang
dapat diputar. Hasil pengukuran dapat diketahui dengan menggabunggkan
pembacaan skala tetap dan skala putar.Caranya adalah sebagaiberikut
d. Tentukan pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar. Jika tidak
tepat berhimpit, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil.
Misalkan, pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar lebih dari
8 tetapi belum tepat 9. Besarnya pengukuran yang digunakan adalah 8
mm.
e. Cari angka pada skala putar yang sejajar dengan garis mendatar pada skala
tetap. Misalkan, garis 43 pada skala putar sejajar dengan garis mendatar
pada skala tetap. Besarnya hasil pengukuran yang diperoleh adalah 43 kali
skala putar (43 x 0,01 = 0,43mm).
f. Jumlahkan kedua hasil pengukuran. Kita peroleh panjang benda yang
dimaksud adalah (8 + 0,43) mm = 8,43mm.
g. Animasi dari penggunaan mikrometer. Objek yang diukur berwarna hitam.
hasil pengukurannya adalah 4.140 ± 0.005mm.
h. Karena keuntungan mekanisme yang disebabkan oleh laras halus pada ulir
sekrup yang menggerakkan bidal dan batang pengukur di sebelah kanan,
membuat sekrup mudah diputar dan dapat menutupi objek yang diukur
secara tepat.Sehingga membuat objek yang diukur menjadi lebih akurat
danpresisi.
12

i. Secara umum, mikrometer sekrup mempunyai dua jenis skala. Skala


pertama tertera pada gagang utama mikrometer yang merupakan skala
tetap Skala jenis kedua adalah skalaputar yang terletak pada silinder yang
dapat diputar. Hasil pengukuran dapat diketahui dengan menggabunggkan
pembacaan skala tetap dan skala putar.Caranya adalah sebagaiberikut
j. Tentukan pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar. Jika tidak
tepat berhimpit, gunakan pembacaan skala terdekat yang lebih kecil.
Misalkan, pembacaan skala tetap yang dibatasi oleh skala putar lebih dari
8 tetapi belum tepat 9. Besarnya pengukuran yang digunakan adalah 8
mm.
k. Cari angka pada skala putar yang sejajar dengan garis mendatar pada skala
tetap. Misalkan, garis 43 pada skala putar sejajar dengan garis mendatar
pada skala tetap. Besarnya hasil pengukuran yang diperoleh adalah 43 kali
skala putar (43 x 0,01 = 0,43mm).
l. Jumlahkan kedua hasil pengukuran. Kita peroleh panjang benda yang
dimaksud adalah (8 + 0,43) mm = 8,43mm.
B. Hasil pengukuran
 Tabel hasil pengukuran alumunium parfey menggunakan jangka sorong
Kedalama Ketebalan Diameter Panjang Lebar tinggi
n
15,20 mm 3,30 mm 9,70 mm 30,10 mm 15.70 16,50
mm mm

 Tabel hasil pengukuran menggunakan micrometer sekrup


Panjang Lebar diameter Kedalaman
30,20 15,55 9,45 15,20
BAB IV
KESIMPULAN

A. Kesimpulan
1. Perlu diketahui dalam suatu pengukuran jika terjadi kesalahan dan akan
mempengaruhi hasil dari pengukuran tersebut
2. Dalam melakukan pengukuran harus lurus bidang dan arah pandangan
mata
3. Dalam pengukuran melibatkan ketelitian.
B. Saran
1. Sebaiknya sangat teliti dalam suatu pengukuran agar mendapatkan hasil
yang akurat\
2. Jika kurang yakin dengan hasilnya, sebaiknya melakukan pemgukuran
ulang.

13
DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/pengukuran https://teknikmesinmanufakur.com
https://baixardoc.com/preview/teori-jangka-sorong-5dc9c5026dec5
https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/03/130000969/mikrometersekrup-
definisi-bagian-jenis-dan-prinsip-kerjanya
https://www.ruangguru.com/blog/alat-ukur-jangka-sorong
https://brainly.com

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai