Anda di halaman 1dari 9

Lembar Kerja Siswa

Pertemuan / Siklus I

Kompetensi Dasar : C.2. Menyajikan hasil pengukuran besaran panjang


Kelas/Semester : X/I
Alokasi Waktu : 180 Menit ( 2 x pertemuan)

A. Judul Praktikum

MISTAR DAN MIKROMETER

B. Tujuan Praktikum
1. Melalui praktikum, peserta didik mampu menentukan bagian-bagian alat ukur Mistar dan Mikrometer
beserta fungsinya dengan cara yang benar.
2. Melalui praktikum, peserta didik mampu menentukan nilai skala terkecil (NST) alat ukur yang digunakan
dengan benar.
3. Melalui praktikum, peserta didik mampu menuliskan hasil pengukuran dengan menggunakan kaidah
aturan angka penting secara tepat.

C. Teori
a. Mistar
Pada penggaris atau mistar, terdapat garis-garis yang menunjukkan skala pengukuran. Pada umumnya,
terdapat dua skala pengukuran pada mistar, yaitu sentimeter (cm) dan inci. Pada skala sentimeter, jarak
terdekat antara dua garis panjang yang berhimpit adalah sepuluh kali skala terkecil (milimeter). Skala
pengukuran terkecil pada mistar adalah 1 milimeter, sesuai dengan jarak garis terkecil yang terdapat pada
skala penggaris.
Mistar mempunyai tingkat ketelitian sebesar setengah dari skala terkecil yang dimiliki oleh mistar tersebut,
yaitu 0,5 mm atau 0,05 cm. Cara melakukan pengukuran panjang sebuah pensil dengan sudut pandang yang
benar yang benar seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

b. Langkah-langkah mengukur panjang benda dengan menggunakan penggaris atau mistar adalah sebagai
berikut.
1. Tempatkan skala nol pada mistar sejajar dengan salah satu ujung benda.
2. Perhatikan ujung benda lainnya, kemudian bacalah skala pada mistar yang sejajar dengan ujung benda
tersebut.
1
3. Untuk membaca skala pada mistar, matamu harus melihat tegak lurus dengan tanda garis skala yang akan
kamu baca seperti yang diilustrasikan pada gambar berikut ini. Hal ini untuk menghindari kesalahan
pembacaan hasil pengukuran akibat beda sudut kemiringan dalam melihat atau disebut dengan kesalahan
paralaks.

a. Cara mengukur dan membaca skala pada mistar

Beberapa hal pentin yang perlu kamu perhatikan dalam membaca skala mistar adalah mengenai angka pasti
dan angka taksiran. Angka pasti adalah angka yang terbaca oleh skala alat ukur. Sedangkan angka taksiran
adalah angka yang tidak terbaca oleh skala alat ukur. Angka taksiran ini diperlukan ketika ujung salah satu
benda tidak tepat berhimpit dengan skala, sehingga kita memerlukan angka taksiran.
Angka taksiran diperoleh dari setengah kali skala terkecil mistar. Angka taksiran ini disebut juga sebagai
nilai ketelitian dari suatu alat ukur. Skala mistar setiap 1 sentimeter memiliki 10 garis dengan lebar 1 mm
atau 0,1 cm, berarti skala terkecil mistar tersebut adalah 0,1 cm = 1 mm. Dengan demikian kita peroleh
angka taksiran sebesar ½ × 1 mm = 0,5 mm = 0,05 cm.

d. Contoh cara membaca skala hasil pengukuran panjang dengan penggaris atau mistar.

Dari gambar di atas, terlihat bahwa ujung benda (pensil) tidak tepat berhimpit dengan skala yang terdapat
pada penggaris melainkan terletak di antara 6,4 cm dan 6,5 cm, sehingga kita memerlukan angka taksiran.
Hasil dari pembacaan skala tersebut adalah sebagai berikut.
Angka pasti = 6,4 cm
Angka taksiran = ½ × 0,1 cm = 0,05 cm
Hasil pengukuran = Angka pasti + angka taksiran
Jadi, panjang pensil tersebut adalah 6,4 cm + 0,05 cm = 6,45 cm

2
e. Bagian bagian Mikrometer sekrup

f. Cara menggunakan mikrometer sekrup adalah:


a) Objek yang ingin diukur diletakkan menempel dengan bagian poros tetap.
b) Setelah itu, bagian thimble diputar hingga objek terjepit oleh poros tetap dan poros geser.
c) Bagian ratchet dapat diputar untuk menghasilkan perhitungan yang lebih presisi dengan
menggerakkan poros geser secara perlahan.
d) Setelah yakin bahwa objek benar-benar terjepit diantara kedua poros, hasil pengukuran dapat
dibaca di skala utama dan skala nonius.

g. Cara Membaca Mikrometer Sekrup

Pembacaan mikrometer sekrup dilakukan pada dua bagian, yaitu di skala utama dan di skala nonius
atau Vernier. Skala utama dapat dibaca di bagian sleeve dan skala nonius dapat dibaca di bagian
thimble.

h. Contoh soal
Jika pada suatu pengukuran didapatkan gambar skala utama dan skala nonius sebagai berikut, berapa
panjang dari benda yang diukur?

Jawaban
Skala utama = 4 mm
Skala nonius = 30 x 0,01mm = 0,30 mm
Maka, hasil pengukuran = Skala utama + skala nonius = 4 +0,3 = 4,30 mm

3
D. Kegiatan Pendahuluan
Berdasarkan kegiatan pendahuluan sebelumnya, lakukan pengukuran panjang benda
dengan menggunakan alat ukur mistar dan mikrometer. Ikutilah langkah-langkah dalam
lembar kerja ini!
1. Identifikasi
a. Alat dan Bahan:
1. ……………………
2. ……………………
3. …………………….
4. ……………………
5. ……………………
6. …………………..

b. Variabel yang akan diukur:

1. ………………………………………
2. ………………………………………
3. ………………………………………

c. Tentukan NST mistar dan mikrometer yang digunakan!


1. ………………………….
2. …………………………..

Tentukan hasil pengukuran anda dan catat hasilnya pada tabel yang telah disediakan!

Tabel 1. Hasil pengukuran Mistar


Benda yang Besaran Ketelitian Hasil pengukuran
No.
diukur yang diukur (mm)

4
Tabel 2. Hasil pengukuran Mikrometer

Penunjukkan Penunjukkan Hasil


Benda yang Besaran
No. Ketelitian skala skala pengukuran
diukur yang diukur
utama (skala) nonius (skala) (mm)

E. Analisa dan Pembahasan

1. Berdasarkan hasil pengukuran anda menggunakan mistar, bagaimana dengan angka


terakhir dengan satuan mm

…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………..
2. Berdasarkan hasil pengukuran anda menggunakan mikrometer, bagaimana dengan angka terakhir
dengan satuan mm

……………………..……………………………………………………..
……………………………………………………………………………
3. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan, jelaskan pengukuran yang mana yang paling
tepat dan lebih teliti! Mengapa

……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

F. Kesimpulan

Tuliskan kesimpulan dan saran anda!

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

5
Lembar Kerja Siswa
Pertemuan 2 / Siklus II

Kompetensi Dasar : C.2. Menyajikan hasil pengukuran besaran panjang


Kelas/Semester : X/I
Alokasi Waktu : 125 Menit

A. Judul Praktikum

JANGKA SORONG

B. Tujuan Praktikum
1. Melalui praktikum, peserta didik mampu menentukan bagian-bagian alat ukur Jangka Sorong beserta
fungsinya dengan cara yang benar.
2. Melalui praktikum, peserta didik mampu menentukan nilai skala terkecil (NST) alat ukur yang
digunakan dengan benar.
3. Melalui praktikum, peserta didik mampu menuliskan hasil pengukuran dengan menggunakan kaidah
aturan angka penting secara tepat.

A. Teori
Alat ukur ini sangat berguna bagi para insinyur karena kegunaannya dalam proses desain/perancangan,
manufaktur/pembuatan, hingga pengecekan akhir produk. Serta sangat mudah untuk dibawa karena
ukurannya yang tidak begitu besar dan memakan tempat.
Jangka sorong yang biasa kita gunakan saat ini dirancang dan dibuat oleh seorang ahli matematika dan
sains bernama Pierre Vernier. Beliau merupakan pencipta dari skala vernier atau lebih dikenal sebagai
skala nonius.

a. Bagian-Bagian Jangka Sorong


Gambar 2.1
Alat ukur besaran panjang jangka sorong dengan bagian bagiannya

6
Jangka sorong terdiri dari skala baca yang tercetak pada badan alat ini serupa dengan skala angka yang
biasa kita temukan di penggaris. Skala ini bisa diatur berdasarkan letak “rahang” jangka sorong.
Jangka sorong memiliki dua pasang rahang, yakni sepasang rahang luar atau rahang bawah yang digunakan
dalam mengukur jarak (pengukur utama) dan sepasang rahang dalam atau rahang atas untuk mengukur
‘diameter dalam’ seperti botol atau cincin. Kedua pasang rahang tersebut dapat digerakan untuk mengukur
menggunakan skala angka yang ada di badan jangka sorong, jarak antar rahang untuk kedua pasang rahang
tersebut dapat dibaca dengan cara yang sama.
Terdapat juga tangkai ukur kedalaman yang pergerakannya diatur dengan cara menggerakkan rahang.
Karena ketiga bagian-bagian jangka sorong tersebut saling bergerak bersamaan, maka ketiga fungsi tersebut
pengukurannya dibaca/dihitung dengan cara yang sama.
b. Cara Membaca Jangka Sorong

Gambar 2.2
Contoh hasil pengukuran panjang dengan jangka sorong

Coba perhatikan gambar mengenai hasil pengukuran di atas. Cara membaca jangka sorong agar dapat
melihat hasil pengukuran akan dibutuhkan dua langkah pembacaan:
Membaca skala utama
Lihat gambar diatas, 31 mm atau 3,1 cm (garis merah) merupakan angka yang paling dekat dengan garis
nol pada skala vernier, persis terletak di sebelah kanannya. Jadi, skala utama yang terukur adalah 31mm
atau 3,1 cm.
Membaca skala vernier
Perhatikan gambar di atas, terdapat satu garis skala utama yang yang bertemu dengan satu garis pada skala
vernier membentuk satu garis lurus. Pada gambar di atas, garis lurus tersebut merupakan angka 3 pada skala
vernier. Jadi, skala vernier yang terukur adalah 0,3 mm atau 0,03 cm.
Hasil pengukuran akhir
Untuk mendapatkan hasil pengukuran akhir, tambahkan kedua nilai pengukuran diatas. Sehingga hasil
pengukuran diatas sebesar 31 mm + 0,3 mm = 31,3 mm atau 3,13 cm.
Secara sistematis hasil pengukuran bisa ditulis dengan urutan sebagai berikut
Ketelitian : 1mm/10 skala = 0,1 mm = 0,01 cm
Skala utama : 31 mm atau 3,1 cm
7
Skala Nonius : 3 skala x 0,1 mm (ketelitian)
: 0,3 mm atau 0,03 cm
Hasil pengukuran : skala utama + skala nonius
: 31 mm + 0,3 mm
: 31,3 mm atau 3,13 cm

B. Kegiatan Pendahuluan
Berdasarkan kegiatan pendahuluan sebelumnya, lakukan pengukuran panjang benda
dengan menggunakan alat jangka sorong. Ikutilah langkah-langkah dalam lembar kerja ini!
1. Identifikasi
a. Alat dan Bahan:
1. ……………………
2. ……………………
3. …………………….
4. ……………………
5. ……………………
6. …………………..

b. Variabel yang akan diukur:

1. ………………………………………
2. ………………………………………
3. ………………………………………

c. Tentukan NST jangka sorong yang digunakan!


1. ………………………….
2. …………………………..

Tentukan hasil pengukuran anda dan catat hasilnya pada tabel yang telah disediakan!

Tabel 2. Hasil pengukuran Jangka sorong

Benda yang Besaran Ketelitian Penunjukkan Penunjukka Hasil


No.
diukur yang diukur skala n skala pengukuran
utama (skala) nonius (mm)
(Skala)

8
2

C. Analisa dan Pembahasan


1. Berdasarkan hasil pengukuran anda menggunakan jangka sorong, apa saja kelebihan dari alat ukur
jangka sorong ini

……………………..……………………………………………………..
……………………………………………………………………………
2. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan, jelaskan pengukuran menggunakan jangka
sorong dapat mengukur beberapa besaran dengan teliti

……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………

D. Kesimpulan

Tuliskan kesimpulan dan saran anda!

………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………

E. Tuliskan daftar rujukan yang anda gunakan dalam praktikum ini!


………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai