Di dalam modul ini, akan disampaikan teknik dasar di dalam penggunaan beberapa alat
ukur, meliputi prosedur pemakaian, cara membaca skala hingga mengenalkan berbagai
kesalahan yang mungkin muncul di dalam penggunaan. Di samping itu, akan dilakukan
pula pengukuran langsung dan tak langsung dari beberapa besaran fisika. Teknik
penyampaian data dan perhitungan ketidakpastiaan di dalam pengukuran juga akan
dilatihkan kepada mahasiswa, sehingga diperoleh hasil ukur yang dapat dipercaya
tingkat presisi maupun akurasinya.
1.1 Tujuan Praktikum
1. Mampu menggunakan beberapa alat ukur dasar.
2. Mampu menentukan nilai skala terkecil (nst) dari alat ukur.
3. Mampu melakukan pengukuran langsung sebanyak satu kali dan menghitung
ketidakpastian hasil pengukuran menggunakan ralat nst.
4. Mampu melakukan pengukuran langsung secara berulang dan dan menghitung
ketidakpastian hasil pengukuran menggunakan ralat standart deviasi.
5. Mampu menentukan pengukuran tidak langsung dengan satu kali pengukuran
dan menentukan ralat nst.
6. Mampu menentukan pengukuran tidak langsung dengan pengukuran secara
berulang dan menggunakan ralat standart deviasi.
7. Mampu menentukan pengukuran tidak langsung secara gabungan yaitu
pengukuran secara berulang menggunakan ralat standart deviasi dan satu kali
pengukuran menggunakan ralat nst.
8. Mampu menentukan angka penting/berarti dan menjelaskan arti fisik dan
statistiknya
A. Jangka Sorong
Jangka sorong digunakan sebagai alat pengukur dari besaran panjang. Alat ini
dapat dipakai untuk mengukur panjang, lebar, tinggi, diameter luar dan dalam, serta
kedalaman lubang suatu benda dengan cukup teliti. Bentuk fisik dan bagian-bagian dari
sebuah jangka sorong ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Pada umumnya jangka sorong disediakan baik dalam bentuk digital maupun analog.
Pada jenis digital, anda dengan mudah dapat mencatat hasil ukur panjang yang tertera
pada display. Carilah informasi berkenaan dengan bentuk fisik dari sebuah jangka
sorong digital. Pada jenis analog, dibutuhkan teknik pembacaan khusus terhadap hasil
ukur yang diperoleh dengan memperhatikan ketelitian dari alat ukur.
B. Mikrometer
Mikrometer merupakan alat ukur yang digunakan khusus untuk mengukur
panjang, tebal ataupun diameter luar dari sebuah benda yang berukuran relatif kecil.
Bentuk fisik beserta bagian-bagian dari sebuah mikrometer ditunjukkan pada Gambar
1.2.
Gambar 1.2 Mikrometer
C. Neraca
Neraca merupakan standart alat pengukur dari besaran massa. Berdasarkan
sensitivitasnya, neraca dibedakan atas neraca digital dan neraca analog. Berbeda
dengan neraca digital, sebuah neraca analog memiliki beberapa macam bentuk
berdasarkan prinsip kerjanya. Seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.3, sebuah
neraca balance bekerja berdasarkan prinsip kesetimbangan sedangkan neraca pegas
menggunakan prinsip kesebandingan beban terhadap jangkauan perpindahan pegas
yang dihasilkan.