Anda di halaman 1dari 5

Modul 5 : Koefisien Gesek Bahan

Kecepatan pergerakan sebuah benda sangat dipengaruhi oleh karakteristik permukaan


dari landasan. Salah satu karakteristik yang menjadi faktor penentu gerak benda adalah
tingkat kehalusan/kekasaran permukaan landasan. Parameter yang digunakan untuk
menganalisis pengaruh faktor tersebut adalah nilai koefisien gesek dari permukaan.
Sebuah ban mobil ataupun ban sepeda motor dibuat sedemikian hingga selalu terjadi
gesekan antara ban dengan permukaan landasan. Di dalam modul ini, Anda akan
melakukan serangkaian percobaan untuk menghitung besarnya koefisien gesekan dari
berbagai permukaan. Koefisien gesekan yang ditentukan meliputi koefisien gesekan
saat benda dalam keadaan diam dan saat benda dalam keadaan bergerak.
5.1 Tujuan Praktikum
Menentukan koefisien gesek statis (s) dan koefisien kinetis (k) benda.

5.2 Peralatan dan Bahan Praktikum


1. Benda dan bahan yang akan ditentukan koefisien 1 buah
geseknya
2. Set alat bidang miring 1 set
3. Neraca 1 buah
4. Stopwacth 1 buah
5. Mistar 1 buah
6. Busur derajat 1 buah
7. Benang bol 1 buah

5.3 Dasar Teori


Bila permukaan sebuah benda meluncur di atas permukaan lain, masing-masing
benda akan saling melakukan gaya gesekan, sejajar dengan permukaan itu. Gaya
gesekan pada tiap benda berlawanan arah dengan arah geraknya. Secara empiris
diperoleh bahwa gaya gesek bahan di atas sebuah permukaan sebanding dengan gaya
normalnya dan dengan konstanta perbandingan yang disebut koefisien gesek. Bila
sebuah benda yang berada di atas suatu permukaan dalam keadaan diam atau tepat akan
bergerak ketika dikenakan gaya luar sejajar permukaannya, maka pada benda tersebut
bekerja gaya gesek statis ( fs ), dan koefisien geseknya disebut koefisien gesek statis
(s)
fs ≤ s N (5.1)
Jadi gaya gesek statis dapat memiliki semua harga antara nol (bila tidak ada gaya
sejajar bidang permukaan) dan harga maksimum s N (pada saat benda tepat akan
mulai bergerak).
Begitu benda mulai meluncur diatas permukaan, ternyata gaya gesek ini
berkurang. Gaya gesek pada saat benda bergerak disebut gaya gesek kinetik (f k), dan
sebanding dengan gaya normalnya. Konstanta perbandingannya disebut koefisien gesek
kinetik (k ).
fk = k N (5.2)
Perhatikan gambar berikut :
Gambar 5.1 Sebuah balok meluncur di atas permukaan kasar akan
merasakan gaya gesekan

Keterangan :
N = gaya normal permukaan terhadap benda
W = gaya berat benda
fs = gaya gesek statis
 = sudut bidang permukaan terhadap bidang datar.

Benda bermassa m berada di atas permukaan yang membentuk sudut  terhadap bidang
horisontal dan tepat akan bergerak (Gambar 5.1). Dengan hukum I Newton dapat
ditunjukkan bahwa saat benda tepat akan bergerak maka berlaku :

s = tan  (5.3)

Jadi koefisien gesek statis benda di atas permukaan tidak tergantung sama sekali
terhadap massa benda tersebut. Gambar di atas dapat pula dimodifikasi menjadi seperti
Gambar 5.2 berikut :

Gambar 5.2 Dua buah benda dihubungkan satu sama lain dengan
menggunakan sebuah tali yang dilalukan pada katrol tak
bermassa

Jika benda mengalami percepatan seperti pada gambar dan gaya gesekan pada katrol
diabaikan, dengan Hukum II Newton diperoleh hubungan

 1   m2    
μk     1 1 - a  - 1  - tan θ (5.4)
 cos θ  m  g   
  1  
bila sudut  = 00 maka persamaan diatas tereduksi menjadi

m  a
μ k   2  1  1 -  - 1 (5.5)
 m1  g

Keterangan :
k = koefisien gesek kinetik
a = percepatan system (m/s2)
g = percepatan gravitasi bumi = 9,81 (m/s2)
m1 = massa bahan (kg)
m2 = massa beban (kg)

5.4. Prosedur Percobaan


a. Menentukan Koefisien Gesek Statis (s)
1. Timbanglah bahan yang akan ditentukan koefisien geseknya. Catatlah
massanya.
2. Letakkan bahan di atas bidang miring berlandasan kayu dengan kemiringan
awal 00.
3. Secara perlahan-lahan perbesarlah sudut kemiringan bidang miring hingga
bahan tepat mulai meluncur turun. Ukurlahlah sudut yang dibentuk bidang
miring dengan horizontal pada saat itu (tanyakan asisten).
4. Lakukan langkah 2 dan 4 hingga mendapatkan 5 data pengamatan untuk massa
pertama.
5. Di atas bahan, tambahkan beban yang telah diketahui massanya, kemudian
ulangi langkah 2 sampai dengan 5 untuk 3 kali penambahan beban.
6. Ulangi langkah 1 sampai dengan 6 untuk bahan landasan yang berbeda.

b. Menentukan Koefisien Gesek Kinetik.


1. Timbanglah beban 1.
2. Susunlah peralatan seperti Gambar 5.2, dengan kemiringan sudut tertentu
(tanyakan pada asissten)
3. Letakkan benda 1 pada posisi tertentu (sesuai petunjuk asisten), catat 2 buah
titik acuan pada landasan, titik awal benda 1 dan titik lain pada jarak tertentu.
4. Berilah beban benda 2 (Gambar 5.2) sedemikian rupa sehingga sistem bergerak
dipercepat.
5. Catat waktu yang perlukan benda 1 untuk bergerak dari titik awal ke titik acuan
yang telah ditentukan (langkah 3)
6. Timbanglah beban benda 2, catat massanya.
7. Ulangi langkah 1 s/d 6 untuk beban yang berbeda.
8. Ulangi langkah 1 s/d 7 untuk sudut kemiringan yang berbeda.
9. Ulangi 1 s/d 8 untuk beban landasan yang berbeda.

5.5 Tugas Pendahuluan


1. Turunkan persamaan 5.3 dan 5.4
2. Jika waktu yang dibutuhkan benda M yang mula-mula diam dari A ke C adalah
5 detik berapa percepatannya ?

A M
3m
B 4 cm C

3. Gambar 5.2 dapat juga digunakan untuk mencari koefisien gesek statis bahan.
Bagaimanakah bentuk persamaan yang digunakan ?
4. Berikanlah masing-masing 3 contoh gaya penerapan gesekan yang
menguntungkan dan yang merugikan dalam kehidupan sehari-hari.

5.6 Tugas Laporan Resmi


Catatan : untuk setiap analisa data harus disertai dengan ralatnya
1. Hitung koefisien gesek statik bahan (s) berdasarkan persamaan (5.3) untuk
setiap massa beban yang berbeda. Berikan ralatnya.
2. Hitung pula koefisien gesek statis bahan untuk landasan yang berbeda berikut
ralatnya.
3. Bandingkan dan berikan interpretasi anda tentang hasil pada point (1) di atas.
4. Hitunglah koefisien gesek kinetik bahan (k) berdasarkan persamaan (5.4)
untuk semua perlakuan.

Anda mungkin juga menyukai