Anda di halaman 1dari 24

GAYA GESEKAN

Al-Irsyad, Irmawati Amir, Muhammad Rizal Fahlepy*), Novelita Tabita

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Fisika FMIPA


Universitas Negeri Makassar

Abstrak.Telah dilakukan praktikum atau percobaan gaya gesekan dimana tujuan dari praktikum
ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gesekan, memahami konsep gaya
gesekan statik dan kinetik, serta menentukan koefisien gesek statik dan kinetik. Adapun alat dan
bahan yang dibutuhkan adalah neraca pegas 0-5 N, katrol meja, balok dimana terdapat tiga
permukaan yang berbeda-beda dan diujungnya terdapat stecker, tali, tiga buah beban yang
massanya masing-masing 50 gram, papan lintasan, bidang miring, stopwatch, dan meteran.
Didalam percobaan kali ini terdapat empat kegiatan, pertama hubungan antara gaya normal dengan
gaya gesekan, kedua hubungan antar keadaan permukaan dengan gaya gesekan, ketiga
menentukan koefisien gesekan statis pada bidang miring, dan keempat menentukan koefifien
gesekan kinetik pada bidang mirimg. Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diambil
kesimpulkan bahwa besarnya gesek kinetik dan gaya gesek statis suatu benda itu dipengaruhi oleh
besar gaya normal, gaya tarik, koefisien gesek, dan permukaan benda.

Kata kunci: gaya normal, gaya gesek statik, gaya gesek kinetik, koefisien gesek statik, koefisien
gesek kinetik.

RUMUSAN MASALAH

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi gaya gesek?


2. Apa itu gaya gesekan statik dan kinetik?
3. Bagaimana cara menentukan koefisien gesek statik dan koefisien kinetik ?

TUJUAN

1. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gesekan


2. Memahami konsep gaya gesekan statik dan kinetik
3. Menentukan koefisien gesek statik dan kinetik

TEORI SINGKAT
Sebuah balok yang didorong diatas meja kana bergerak bila sebuah balok
masssanya m, kita lepaskan dengan kecepatan awal V0 pada sebuah bidang horizontal,
maka balok itu akhirnya akan berhenti. Ini berarti didalam gerakan balok mengalami
perlambatan, atau ada gaya yang menahan balok, gaya ini yang disebut dengan gaya
gesekan. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh koefisien gesekan antar kedua
permukaan benda dan gaya nurmal. Besarnya koefisien gesekan ditentukan oleh
kekasaran permukaan bidang dan benda.

Gaya gesekan dibagi menjadi dua yaitu: gaya gesekan statis (fs) dan gaya gesekan kinetik
(fk). Sebuah titik beratnya W, berada pada bidang mendatang yang kasar, kemudian
ditarik oleh gata F seperti pada Gambar 4.1 dibawah ini.
arah gaya gesekan f berlawanan arah dengan gaya penyebabnya F, dan berlaku:

Gambar 4.1. Gaya-gaya yang bekerja pada benda

1. Untuk harga F<fs, maka balok dalam keadaan diam.


2. Untuk harga F=fs, maka balok tepat saat akan bergerak.
3. Apabila fase diperbesar lagi sehingga F>fs, maka benda bergerak dan gaya
gesekan statis fs akan berubah menjadi gaya gesekan kinetik fk
Gaya gesekan antara dua permukaan yang saling diam satu terhadap yang lain disebut
gaya gesekan statis. Gaya gesekan statis yang maksimum sama dengan gaya terkecil yang
dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Sekali gerak telah dimulai, gaya gesekan antar
kedua permukaan biasanya berkurang sehingga diperlukan gaya yang lebih kecil untuk
menjaga agar benda bergerak beraturan. gaya yang bekerja antara dua permukaan yang
saling bergerak relatif disebut gaya gesekan kinetik. Jika fs menyatakan besar gaya
gesekan statik maksimum, maka:
𝑓𝑠
𝜇𝑠 = 𝑁
(1.1)
Dengan 𝜇𝑠 adalah koefisien gesekan statik dan N adalah besar gaya normal. Jika fs
menyatakn besar gaya gesekan kinetik, maka:
𝑓𝑘
𝜇𝑘 = (1.2)
𝑁
Dengan 𝜇𝑘 adalah koefisien gesekan kinetik.
Bila sebuah benda dalam keadaan diam pada suatu bidang datar, dan kemudian bidang
tempat benda tersebut dimiringkan perlahan-lahan sehingga membentuk sudut ɵ sampai
benda tepat akan bergerak, koefisien gesekan statik antara benda dan bidang diberikan
oleh persamaan,
𝜇𝑠 = tan 𝜃𝑐 (1.3)
Dengan 𝜃𝑐 adalah sudut pada saat benda tepat akan bergerak, yang disebut sudut kritis.
Koefisien gesekan statik merupakan nilai tangen sudut kemiringan bidang, dengan
keadaan benda tepat akan bergerak/meluncur. Pada sudut-sudut yang lebih besar dari 𝜃𝑐 ,
balok meluncur lurus berubah beraturan ke ujung bawah bidang miring dengan
percepatan:
𝑎𝑠 = 𝑔(𝑠𝑖𝑛 𝜃 − 𝜇𝑘 𝑐𝑜𝑠𝜃) (1.4)
Dimana 𝜃 adalah sudut kemiringan bidang dan 𝜇𝑘 adalah koefisien gesekan kinetik antara
benda dengan bidang. Dengan mengukur percepatan 𝑎𝑠 , maka koefisien gesekan 𝜇𝑘 dapat
dihitung.

METODE EKSPERIMEN
Alat dan Bahan
1. Neraca pegas 0-5 N (1 buah)
2. Katrol meja (1 buah)
3. Balok persegi dengan stecker dan mempunyai tiga permukaan yang berbeda (1
buah)
4. Beban 50gram (3 buah)
5. Tali/benang (secukupnya)
6. Papan landasan ( 1 buah)
7. Bidang miring (1 buah)
8. Stopwatch (1 buah)
9. Meteran (1buah)
Identifikasi Variabel
Kegiatan 1
1. Variabel manipulasi : gaya normal (N)
2. Variabel respon : gaya gesek (N)
3. Variabel kontrol : permukaan benda
Kegiatan 2
1. Variabel manipulasi : permukaan benda
2. Variabel respon : gaya gesek (N)
3. Variabel kontrol : gaya normal (N)
Kegiatan 3
1. Variabel manipulasi : gaya berat (N)
2. Variabel respon : sudut kritis (°)
3. Variabel kontrol : permukaan bidang
Kegiatan 4
1. Variabel manipulasi : jarak tempuh (m)
2. Variabel rrespon : waktu tempuh (s)
3. Variabel kontrol : massa beban (g) dan sudut kemiringan bidang (°)
Definisi Operasional Variabel
Kegiatan 1
1. Gaya normal adalah gaya yang dihitung dengan menggunakan massa balok
(m) dalam satuan kilogram (kg) dengan gaya gravitasi bumi (g) dalam satuan
(m/s2). Satuan gaya normal adalah Newton (N) dan alat yang digunakan
untuk mengukur gaya normal suatu benda adalah neraca pegas.
2. Gaya gesek adalah gaya yang terjadi pada permukaan dua benda yaitu antara
balok dan permukaan meja katrol yang saling bersentuhan dengan simbol (F)
dan satuan (N).
3. Permukaan balok dan permukaan meja yang memiliki katrol mempengaruhi
besar kecilnya gaya gesekan dan gaya tarikan yang terjadi pada benda.
Permukaan balok yang digunakan dalam kegiatan ini adalah jenis
permukaan balok yang halus.
Kegiatan 2
1. Permukaan balok adalah permukaan yang dimilki oleh balok yang
berpengaruh dalam penentuan gaya gesekan diatas katrol meja.
2. Gaya gesek adalah gaya yang terjadi pada permukaan dua benda yakni
permukaan balok dan permukaan meja yang saling bersentuhan dengan
memiliki simbol (F) dan satuan (N).
3. Gaya normal benda yang digunakan dalam kegiatan ini adalah 1,50 N. Alat
yang digunakan untuk mengukur gaya normal benda yaitu neraca pegas.
Kegiatan 3
1. Gaya berat adalah gaya tarik yang mengarah pada pusat bumi yang bekerja
pada benda dengan simbol (w) dan memiliki satuan Newton (N). Alat yang
digunakan untuk mengukur gaya berat yaitu neraca pegas.
2. Sudut kritis adalah sudut saat balok tepat akan bergerak pada saat papan
landasan diangkat secara perlahan-lahan dengan simbol (𝜃𝑐 ) satuan derajat
(o). Alat yang digunakan untuk mengukur sudut kemiringan suatu benda
adalah busur derajat yang telah terpasang di papan landasan.
3. Permukaan balok dan permukaan papan landasan mempengaruhi besarnya
gaya gesekan yang ditimbulkan.
Kegiatan 4
1. Jarak tempuh adalah jarak yang dibutuhkan balok dari titik tertentu meluncur
sampai ke ujung bawah papan landasan. Alat yang digunakan untuk
mengukur jarak pada papan landasan adalah meteran.
2. Waktu tempuh adalah waktu yang dibutuhkan balok meluncur dari titik
tertentu sampai ke ujung bawah papan landasan. Alat yang digunakan untuk
mengukur waktu tempuh balok dari titik tertentu sampai keujung bawah
papan landasan adalah stopwatch.
3. Massa benda yang digunakan adalah 60 gram dan sudut kemiringan bidang
yaitu 210.
Prosedur Kerja
Kegiatan 1
Menarik balok dengan neraca pegas seprti pada gambar di bawah ini

Neraca
Balok pegas
Tali Katol
Meja

Mengamati penunjukkan neraca pegas pada saat balok tepat akan


bergerak dan pada saat bbalok bergelak lurus beraturan. menambahkan
beban diatas balok, dan mengamati penunjukkan neraca pegas pada saar
balok tepat akan bergerak dan pada saat balok bergerak lurus beraturan.
Melakukan beberapa kali dengan mengubah-ubah penambahan beban
diatas balok. Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
Kegiatan 2
Mengganti permukaan balok dengan balok yang lebih kasar/halus. Mengamati
penunjukkan pegas pada saat balok tepat akan bergerak dan pada saat balok
bergerak lurus beraturan. melakukan kegiatan ini beberapa kali dengan
mengganti permukaan balok dengan yang lebih kasar/halus.
Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamtan.
Kegiatan 3
a. Menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.
b. Meletakkan bidang diatas meja dengan posisi mendatar (𝜃 = 0)
c. Meletakkan balok persegi disalah satun ujung bisang tersebut,
d. Mengangkat secara perlahan ujung bidang tempat balok persegi berada
sehingga sudut kemiringan bidang bertambah. Mencatat sudut kemiringan
bidang pada saat benda tepat akan bergerak.
e. Mengulangi kegiatan d dengan menambah beban pada balok persegi hingga
memperoleh 5 data pengukuran sudut.
Kegiatan 4
a. Mengatur kemiringan bidang dengan sudut yang lebih besar dari sudut kritis
yang telah diperoleh pada kegitan 3 untuk balok persegi tanpa beban tambahan.
Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
b. Meletakkan balok diujung atas bidang yanng telah diketahui panjangnya.
c. Melepaskan balok bersamaan dengan menjalankan stopwacth untuk mengukur
waktu tempuh balok persegi bergerak lurus berubah beraturan hingga keujung
bawah bidang mencatat waktu tempuhnya sebagai t.
d. Mengulangi kegiatan c dengan jarak tempug yang berbeda.
e. Mencatat hasil pengamatan pada tabel hasil pengamatan.

HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS DATA


Hasil Pengamatan
Kegiatan 1
Jenis permukaan adalah balok dengan 3 permukaan yang berbeda.
Tebel 2. Hubungan antara gaya tarik dengan gaya normal
No Gaya normal (N) Keadaan benda Gaya tarik (N)
1. |0,50 ± 0,05|
Tepat akan bergerak 2. |0,60 ± 0,05|
3. |0,60 ± 0,05|
1 |0,90 ± 0,05| Bergeak lurus beraturan 1. |0,03 ± 0,05|
2. |0,04 ± 0,05|
3. |0,04 ± 0,05|
2 |1,50 ± 0,05| 1. |0,09 ± 0,05|
Tepat akan bergerak 2. |0,08 ± 0,05|
3. |0,09 ± 0,05|
1. |0,05 ± 0,05|
Bergeak lurus beraturan 2. |0,06 ± 0,05|
3. |0,06 ± 0,05|
1. |1,40 ± 0,05|
Tepat akan bergerak 2. |1,50 ± 0,05|
3. |1,50 ± 0,05|
3 |2,20 ± 0,05|
1. |1,00 ± 0,05|
Bergeak lurus beraturan 2. |1,00 ± 0,05|
3. |1,10 ± 0,05|

Kegiatan 2
Gaya normal = |1,50 ± 0,05| 𝑁
Tabel 3. Hubungan antara jenis permukaan dengan gaya tarik.
Jenis permukaan Keadaan benda Gaya tarik (N)
1. |1,70 ± 0,05|
Tepat akan bergerak 2. |1,90 ± 0,05|
I 3. |1.65 ± 0,05|
1. |0,08 ± 0,05|
Bergerak lurus beraturan 2. |0,06 ± 0,05|
3. |0,07 ± 0,05|
1. |2,10 ± 0,05|
Tepat akan bergerak 2. |2,30 ± 0,05|
II 3. |2,40 ± 0,05|
1. |1,40 ± 0,05|
Bergerak lurus beraturan 2. |1,30 ± 0,05|
3. |1,50 ± 0,05|
1. |1,70 ± 0,05|
Tepat akan bergerak 2. |1,90 ± 0,05|
III 3. |1,70 ± 0,05|
1. |0,90 ± 0,05|
Bergerak lurus beraturan 2. |1,00 ± 0,05|
3. |0,90 ± 0,05|

Kegiatan 3
Tabel 4. Gaya gesekan statik pada bidang miring
No Gaya berat (N) Sudut kritis (º)
1. |13,0 ± 0,5|
1 |0,90 ± 0,05| 2. |12,0 ± 0,5|
3. |12,0 ± 0,5|
1. |11,0 ± 0,5|
2 |1,50 ± 0,05| 2. |10,0 ± 0,5|
3. |10,0 ± 0,5|
1. |9,0 ± 0,5|
3 |2,20 ± 0,05| 2. |9,0 ± 0,5|
3. |10,0 ± 0,5|
1. |9,0 ± 0,5|
4 |2,50 ± 0,05| 2. |8,0 ± 0,5|
3. |9,0 ± 0,5|

Kegiatan 4
Massa beban = |0,90 ± 0,05|N
Sudut kemiringan = |21,0 ± 0,5|°
Tabel 5. Gaya gesekan kinetik pada bidang miring
No Jarak tempuh (cm) Waktu tempuh (s)
1. |2,50 ± 0,1|
1 |120,00 ± 0,05| 2. |2,20 ± 0,1|
3. |2,20 ± 0,1|
1. |1,90 ± 0,1|
2 |80,00 ± 0,05| 2. |1,90 ± 0,1|
3. |1,80 ± 0,1|
1. |1,30 ± 0,1|
3 |50,20 ± 0,05| 2. |1,30 ± 0,1|
3. |1,30 ± 0,1|

ANALISIS DATA
a. Kegiatan 1
gaya gesek statik
1,2
y = 0,3031x + 0,3685
1 R² = 0,8978

0,8
Fs (N)

0,6

0,4

0,2

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
gaya normal(N)

Grafik 1. Hubungan antara gaya gesek statis dengan gaya normal


a. Kegiatan 1
1. Gaya Normal 0,90 N
Keadaan benda tepat akan bergerak
0,50+0,60+0,60
f̅s =
3
1,70
f̅s =
3
f̅s = 0,56 N
δ1 = | 0,56 – 0,50 | = 0,06 N
δ2 = | 0,56 – 0,60 | = 0,04 N
δ3 = | 0,56 – 0,60 | = 0,04 N
∆fs = δmaks = ∆fs alat = 0,06 N
∆fs
KR = x 100 %
fs
0,06
KR = x 100 %
0,56
KR = 0,107 x 100 %
KR = 10,71 % (2 AB)
fs = | 0,56 ± 0,06 | N
Keadaan benda bergerak lurus beraturan
0,03+0,04+0,04
f̅k =
3
1,11
f̅k =
3
f̅ = 0,036 N
k

δ1 = | 0,036 – 0,03 | = 0,006 N


δ2 = | 0,036 – 0,04 | = 0,004 N
δ3 = | 0,036 – 0,04 | = 0,004 N
∆fk = δmaks = 0,006 N
∆fk
KR = x 100 %
fk
0,006
KR = x 100 %
0,036
KR = 0,17 x 100 %
KR = 17 % (2 AB)
fk = | 0,036 ± 0,006 | N
2. Gaya Normal 1,50 N
Keadaan benda tepat akan bergerak
0,90+0,80+0,90
f̅s =
3
2,6
f̅s =
3
f̅= 0,87 N
s

δ1 = | 0,87 – 0,90 | = 0,03 N


δ2 = | 0,87 – 0,80 | = 0,07 N
δ3 = | 0,87 – 0,90 | = 0,03 N
∆fs = δmaks = 0,07 N
∆fs
KR = x 100 %
fs
0,07
KR = x 100 %
0,87
KR = 0,08 x 100 %
KR = 8,4 % (3 AB)
fs = | 0,870 ± 0,070 | N
Keadaan benda bergerak lurus beraturan
0,05+0,06+0,06
f̅k =
3
0,17
f̅k =
3
f̅ = 0,057 N
k

δ1 = | 0,057 – 0,05 | = 0,007 N


δ2 = | 0,057– 0,06 | = 0,003 N
δ3 = | 0,057– 0,06 | = 0,003 N
∆fk = δmaks = 0,007 N
∆fk
KR = x 100 %
fk
0,007
KR = x 100 %
0,057
KR = 0,123 x 100 %
KR = 12,30 % (2 AB)
fk = | 0,057 ± 0,007 | N
3. Gaya Normal 2,20 N
Keadaan benda tepat akan bergerak
1,40+1,50+1,50
f̅s =
3
4,4
f̅s =
3
f̅= 1,47 N
s

δ1 = | 1,47 – 1,40 | = 0,07 N


δ2 = | 1,47 – 1,50 | = 0,03 N
δ3 = | 1,47 – 1,50 | = 0,03 N
∆fs = δmaks = 0,07 N
∆fs
KR = x 100 %
fs
0,07
KR = x 100 %
1,47
KR = 0,047 x 100 %
KR = 4,76 % (3 AB)
fs = | 1,47 ± 0,07 | N
Keadaan benda bergerak lurus beraturan
1,00+1,00+1,00
f̅k =
3
3,00
f̅k =
3
f̅ = 1,00 N
k

δ1 = | 1,00 – 1,00 | = 0 N
δ2 = | 1,00 – 1,00 | = 0 N
δ3 = | 1,00 – 1,00 | = 0 N
∆fk = δmaks = 0,05 N
∆fk
KR = x 100 %
fk
0,05
KR = x 100 %
1,00
KR = 0,05 x 100 %
KR = 5,00 % (3 AB)
fk = | 1,00 ± 0,05 | N
Tabel 5. Gaya normal dengan gaya gesekan
Gaya Normal (N) Gaya gesek statis (N) Gaya gesek kinetik
|0,90 ± 0,05| |0,56 ± 0,06| |0,036 ± 0,06|
|1,50 ± 0,05| |0,870 ± 0,070| |0,057 ± 0,07|
|2,20 ± 0,05| |1,47 ± 0,07| |1,00 ± 0,05|

Gaya gesek statis

2,5

y = 1,3931x + 0,1867
R² = 0,9812
2

1,5
Fs (N)

0,5

0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2 1,4 1,6
gaya normal (N)

Gambar 1. Hubungan antara gaya gesek kinetik dengan gaya normal


𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
𝑦 = 0,9812𝑥 + 0,1867
𝑓𝑘 𝑦
𝜇𝑠 = = =𝑚
𝑁 𝑥
𝜇𝑘 = 𝑚
𝜇𝑘 = 0,1867
𝐷𝐾 = 0,9812 × 100% = 98,12%
𝐾𝑅 = 100% − 98,12 = 1,88% ( 3 angka penting )
𝐾𝑅𝜇𝑘 1,88% × 1,867
∆𝜇𝑠 = = = 0,035𝜇𝑘
100% 100%
𝜇𝑠 = |0,187 ± 0,035|

Gaya gesek kinetik


1,2

1 y = 0,4646x + 0,0457
R² = 0,9789
0,8
Fk (N)

0,6

0,4

0,2

0
0 0,5 1 1,5 2 2,5
gaya normal(N)

Grafik 2. Hubungan antara gaya gesek kinetik dengan gaya normal


𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
𝑦 = 0,4646𝑥 + 0,0457
𝑓𝑘 𝑦
𝜇𝑘 = = = 𝑚
𝑁 𝑥
𝜇𝑘 = 𝑚
𝜇𝑘 = 0,4646
𝐷𝐾 = 0,9789 × 100% = 97,89%
𝐾𝑅 = 100% − 97,89 = 2,11% ( 3 angka penting )
𝐾𝑅𝜇𝑘 2,11% × 0,4646
∆𝜇𝑘 = = = 0,0098𝜇𝑘
100% 100%
𝜇𝑘 = |0,465 ± 0,009|
b. Kegiatan 2
Permukaan I
Koefisien gesek statis
𝑓𝑠𝟏 = |1,70 ± 0,05|
𝑓𝑠𝟐 = |1,90 ± 0,05|
𝑓𝑠𝟑 = |1,60 ± 0,05|
1,70 + 1,90 + 1,60
𝑓𝑠̅ = = 1,73
3
𝛿 = |𝑓̅𝑠 − 𝑓𝑠 |

𝛿1 = |1,73 − 1,70| = 0,03

𝛿2 = |1,73 − 1,90| = 0,17

𝛿 3 = |1,73 − 1,60| = 0,13

∆𝑓𝑠 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,17

𝑓̅𝑠
𝜇𝑠 =
𝑁
1,73
= = 1,15 𝜇𝑠
1,50
𝜇𝑠 = 𝑓𝑠 𝑁 −1
𝜕𝜇𝑠 𝜕𝜇𝑠
𝑑𝜇𝑠 = | | 𝑑𝑓𝑠 + | | 𝑑𝑁
𝑑𝑓𝑠 𝑑𝑁
𝜕𝑓𝑠 𝑁 −1 𝜕𝑓𝑠 𝑁 −1
𝑑𝜇𝑠 = | | 𝑑𝑓𝑠 + | | 𝑑𝑁
𝑑𝑓𝑠 𝑑𝑁
𝑑𝜇𝑠 𝑁 −1 𝑑𝑓𝑠 + 𝑓𝑠 𝑁 −2
=| |
𝜇𝑠 𝑓𝑠 𝑁 −1
𝑑𝜇𝑠 𝑑𝑓𝑠 𝑑𝑁
=| + |
𝜇𝑠 𝑓𝑠 𝑁
∆𝑓𝑠 ∆𝑁
∆𝜇𝑠 = | + |𝜇
𝑓𝑠 𝑁 𝑠
0,17 0,05
∆𝜇𝑠 = | + | 1,15
1,73 1,50
= |0,10 + 0,03|1,15
= 0,15 𝜇𝑠
∆𝜇𝑠 0,15
𝐾𝑅 = 𝜇𝑠
× 100% = 1,15 × 100% = 13,04% ( 2 angka penting )
𝐷𝐾 = 100% − 13,04% = 86,96%
𝜇𝑠 = |1,2 ± 0,2|
Koefisien gesek kinetik
𝑓𝑘𝟏 = |0,08 ± 0,05|
𝑓𝑘𝟐 = |0,06 ± 0,05|
𝑓𝑘𝟑 = |0,07 ± 0,05|
0,08 + 0,06 + 0,07
𝑓𝑘̅ = = 0,07
3
𝛿 = |𝑓̅𝑘 − 𝑓𝑘 |

𝛿1 = |0,07 − 0,08| = 0,01


𝛿2 = |0,07 − 0,06| = 0,01

𝛿 3 = |0,07 − 0,07| = 0

∆𝑓𝑘 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,01

𝑓̅𝑘
𝜇𝑘 =
𝑁
0,07
= = 0,05 𝜇𝑘
1,50
𝜇𝑘 = 𝑓𝑘 𝑁 −1
𝜕𝜇𝑘 𝜕𝜇𝑘
𝑑𝜇𝑘 = | | 𝑑𝑓𝑘 + | | 𝑑𝑁
𝑑𝑓𝑘 𝑑𝑁
𝜕𝑓𝑘 𝑁 −1 𝜕𝑓𝑘 𝑁 −1
𝑑𝜇𝑘 = | | 𝑑𝑓𝑘 + | | 𝑑𝑁
𝑑𝑓𝑘 𝑑𝑁
𝑑𝜇𝑘 𝑁 −1 𝑑𝑓𝑘 + 𝑓𝑘 𝑁 −2
=| |
𝜇𝑘 𝑓𝑘 𝑁 −1
𝑑𝜇𝑘 𝑑𝑓𝑘 𝑑𝑁
=| + |
𝜇𝑘 𝑓𝑘 𝑁
∆𝑓𝑘 ∆𝑁
∆𝜇𝑘 = | + |𝜇
𝑓𝑘 𝑁 𝑘
0,01 0,05
∆𝜇𝑘 = | + | 0,05
0,07 1,50
= |0,14 + 0,03|0,05
= 0,01 𝜇𝑘
∆𝜇𝑘 0,01
𝐾𝑅 = 𝜇𝑘
× 100% = 0,05 × 100% = 20% ( 2 angka penting )
𝐷𝐾 = 100% − 20% = 80%
𝜇𝑘 = |0,050 ± 0,010|
Permukaan II
Koefisien gesek statis
𝑓𝑠𝟏 = |2,10 ± 0,05|
𝑓𝑠𝟐 = |2,30 ± 0,05|
𝑓𝑠𝟑 = |2.40 ± 0,05|
2,10 + 2,30 + 2,40
𝑓𝑠̅ = = 2,27
3
𝛿 = |𝑓̅𝑠 − 𝑓𝑠 |

𝛿1 = |2,27 − 2,10| = 0,17

𝛿2 = |2,27 − 2,30| = 0,03

𝛿3 = |2,27 − 2,40| = 0,13

∆𝑓𝑠 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,17


𝑓̅𝑠
𝜇𝑠 =
𝑁
2,27
= = 1,51 𝜇𝑠
1,50
∆𝑓𝑠 ∆𝑁
∆𝜇𝑠 = | + |𝜇
𝑓𝑠 𝑁 𝑠
0,05 0,05
∆𝜇𝑠 = | + | 1,51
2,27 1,50
= |0,02 + 0,03|1,51
= 0,07 𝜇𝑠
∆𝜇𝑠 0,07
𝐾𝑅 = 𝜇𝑠
× 100% = 1,51 × 100% = 4,63% ( 3 angka penting )
𝐷𝐾 = 100% − 4,63% = 95,37%
𝜇𝑠 = |1,51 ± 0,07|
Koefisien gesek kinetik
𝑓𝑘𝟏 = |1,40 ± 0,05|
𝑓𝑘𝟐 = |1,30 ± 0,05|
𝑓𝑘𝟑 = |1,50 ± 0,05|
1,40 + 1,30 + 1,50
𝑓𝑘̅ = = 1,40
3
𝛿 = |𝑓̅𝑘 − 𝑓𝑘 |

𝛿1 = |1,40 − 1,40| = 0

𝛿2 = |1,40 − 1,30| = 0,10

𝛿 3 = |1,40 − 1,50| = 0,10

∆𝑓𝑘 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,10

𝑓̅𝑘
𝜇𝑘 =
𝑁
1,40
= = 0,93 𝜇𝑘
1,50
𝜇𝑘 = 𝑓𝑘 𝑁 −1
∆𝑓𝑘 ∆𝑁
∆𝜇𝑘 = | + |𝜇
𝑓𝑘 𝑁 𝑘
0,10 0,05
∆𝜇𝑘 = | + | 0,93
1,40 1,50
= |0,07 + 0,03|0,93
= 0,09 𝜇𝑘
∆𝜇𝑘 0,09
𝐾𝑅 = 𝜇𝑘
× 100% = 0,93 × 100% = 9,68% ( 2 angka penting )
𝐷𝐾 = 100% − 9,68% = 90,32%
𝜇𝑘 = |0,93 ± 0,09|
Permukaan III
Koefisien gesek statis
𝑓𝑠𝟏 = |1,70 ± 0,05|
𝑓𝑠𝟐 = |1,90 ± 0,05|
𝑓𝑠𝟑 = |1,70 ± 0,05|
1,70 + 1,90 + 1,70
𝑓𝑠̅ = = 1,77
3
𝛿 = |𝑓̅𝑠 − 𝑓𝑠 |

𝛿1 = |1,77 − 1,70| = 0,07

𝛿2 = |1,77 − 1,90| = 0,13

𝛿3 = |1,77 − 1,70| = 0,07

∆𝑓𝑠 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,13

𝑓̅𝑠
𝜇𝑠 =
𝑁
1,77
= = 1,18 𝜇𝑠
1,50
∆𝑓𝑠 ∆𝑁
∆𝜇𝑠 = | + |𝜇
𝑓𝑠 𝑁 𝑠
0,13 0,05
∆𝜇𝑠 = | + | 1,18
1,77 1,50
= |0,07 + 0,03|1,18
= 0,19 𝜇𝑠
∆𝜇𝑠 0,19
𝐾𝑅 = × 100% = × 100% = 16,10% ( 2 angka penting )
𝜇𝑠 1,18
𝐷𝐾 = 100% − 16,10% = 83,90%
𝜇𝑠 = |1,2 ± 0,2|
Koefisien gesek kinetik
𝑓𝑘𝟏 = |0,90 ± 0,05|
𝑓𝑘𝟐 = |1,00 ± 0,05|
𝑓𝑘𝟑 = |0,90 ± 0,05|
0,90 + 1,00 + 0,90
𝑓𝑘̅ = = 0,93
3
𝛿 = |𝑓̅𝑘 − 𝑓𝑘 |

𝛿1 = |0,93 − 0,90| = 0,03

𝛿2 = |0,93 − 1,00| = 0,07

𝛿 3 = |0,93 − 0,90| = 0,03

∆𝑓𝑘 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,07


𝑓̅𝑘
𝜇𝑘 =
𝑁
0,93
= = 0,62 𝜇𝑘
1,50
𝜇𝑘 = 𝑓𝑘 𝑁 −1
∆𝑓𝑘 ∆𝑁
∆𝜇𝑘 = | + |𝜇
𝑓𝑘 𝑁 𝑘
0,07 0,05
∆𝜇𝑘 = | + | 0,62
0,93 1,50
= |0,07 + 0,03|0,62
= 0,06 𝜇𝑘
∆𝜇𝑘 0,06
𝐾𝑅 = 𝜇𝑘
× 100% = 0,62 × 100% = 9,68% ( 2 angka penting )
𝐷𝐾 = 100% − 9,68% = 90,32%
𝜇𝑘 = |0,62 ± 0,06|
c. Kegiatan 3
Untuk gaya berat = 0,90 N
𝜃𝑐𝟏 = |13,0 ± 0,5|°
𝜃𝑐𝟐 = |12,0 ± 0,5|°
𝜃𝑐𝟑 = |12,0 ± 0,5|°
13,0 + 12,0 + 12,0
𝜃𝑐̅ = = 12,3°
3
𝛿 = |𝜃̅𝑐 − 𝜃𝑐 |

𝛿1 = |12,3 − 13,0| = 0,7°

𝛿2 = |12,3 − 12,0| = 0,3°

𝛿3 = |12,3 − 12,0| = 0,3°

∆𝜃𝑐 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,7°


𝜋
∆𝜃𝑐 = 0,7 × = 0,012 𝑟𝑎𝑑
180

𝜇𝑠 = tan 𝜃̅𝑐
= tan 12,3
= 0,218
2∆𝜃𝑐
∆𝜇𝑠 = | 2 | 𝜇𝑠
𝑠𝑖𝑛 𝜃𝑐
2(0,012)
=| 2 | 0,218
𝑠𝑖𝑛 12,3
0,024
=| | 0,218
0,045
= 0,12
∆𝜇𝑠 0,12
𝐾𝑅 = 𝜇𝑠
× 100% = 0,218 × 100% = 55,04% ( 2 angka penting )
𝐷𝐾 = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 55,04% = 44,96%
𝜇𝑠 = |0,29 ± 0,12|
Untuk gaya berat = 1,50 N
𝜃𝑐𝟏 = |11,0 ± 0,5|°
𝜃𝑐𝟐 = |10,0 ± 0,5|°
𝜃𝑐𝟑 = |10,0 ± 0,5|°
11,0 + 10,0 + 11,0
𝜃𝑐̅ = = 10,7°
3
𝛿 = |𝜃̅𝑐 − 𝜃𝑐 |

𝛿1 = |10,7 − 11,0| = 0,3°

𝛿2 = |10,7 − 10,0| = 0,7°

𝛿3 = |10,7 − 11,0| = 0,3°

∆𝜃𝑐 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,7°


𝜋
∆𝜃𝑐 = 0,7 × = 0,012 𝑟𝑎𝑑
180

𝜇𝑠 = tan 𝜃̅𝑐
= tan 10,70
= 0,189
2∆𝜃𝑐
∆𝜇𝑠 = | 2 | 𝜇𝑠
sin 𝜃𝑐
2(0,012)
=| 2 | 0,189
sin 10,70
0,024
=| | 0,189
0,034
= 0,13
∆𝜇𝑠 0,13
𝐾𝑅 = 𝜇𝑠
× 100% = 0,189 × 100% = 68,78% ( 2 angka penting )
𝐷𝐾 = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 68,78% = 31,22%
𝜇𝑠 = |0,19 ± 0,13|
Untuk gaya berat = 2,20 N
𝜃𝑐𝟏 = |9,0 ± 0,5|°
𝜃𝑐𝟐 = |9,0 ± 0,5|°
𝜃𝑐𝟑 = |10,0 ± 0,5|°
9,0 + 9,0 + 10,0
𝜃𝑐̅ = = 9,3°
3
𝛿 = |𝜃̅𝑐 − 𝜃𝑐 |

𝛿1 = |9,3 − 9,0| = 0,3°

𝛿2 = |9,3 − 9,0| = 0,3°


𝛿3 = |9,3 − 10,0| = 0,7

∆𝜃𝑐 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,7°


𝜋
∆𝜃𝑐 = 0,7 × = 0,012 𝑟𝑎𝑑
180

𝜇𝑠 = tan 𝜃̅𝑐
= tan 9,3
= 0,164
2∆𝜃𝑐
∆𝜇𝑠 = | |𝜇
sin 2𝜃𝑐 𝑠
2(0,012)
=| 2 | 0,164
sin 9,33
0,012
=| | 0,164
0,026
= 0,076
∆𝜇𝑠 0,076
𝐾𝑅 = 𝜇𝑠
× 100% = 0,164 × 100% = 46,34% ( 2 angka penting )
𝐷𝐾 = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 46,34% = 53,66%
𝜇𝑠 = |0,16 ± 0,01|
Untuk gaya berat = 2,50 N
𝜃𝑐𝟏 = |9,0 ± 0,5|°
𝜃𝑐𝟐 = |8,0 ± 0,5|°
𝜃𝑐𝟑 = |9,0 ± 0,5|°
9,0 + 8,0 + 9,0
𝜃𝑐̅ = = 8,7°
3
𝛿1 = |8,7 − 9,0| = 0,3°

𝛿2 = |8,7 − 8,0| = 0,7°

𝛿3 = |8,7 − 9,0| = 0,3

∆𝜃𝑐 = 𝛿𝑚𝑎𝑘𝑠 = 0,7°


𝜋
∆𝜃𝑐 = 0,7 × = 0,012 𝑟𝑎𝑑
180

𝜇𝑠 = tan 𝜃̅𝑐
= tan 8,70
= 0,153
2∆𝜃𝑐
∆𝜇𝑠 = | 2 | 𝜇𝑠
sin 𝜃𝑐
2(0,012)
=| 2 | 0,153
sin 8,70
0,024
=| | 0,153
0,023
= 0,016
∆𝜇𝑠 0,016
𝐾𝑅 = × 100% = × 100% = 10,45% ( 2 angka penting )
𝜇𝑠 0,153
𝐷𝐾 = 100% − 𝐾𝑅 = 100% − 10,46% = 89,54%
𝜇𝑠 = |0,15 ± 0,02|

d. Kegiatan 4

gaya gesekan kinetik pada bidang miring


300

250 y = 56,7x + 38,311


R² = 0,9962
200
s (cm)

150

100

50

0
0 1 2 3 4 5 6
t^2 (s)

Grafik 3. Hubungan antara jarak dan waktu tempuh


𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
𝑦 = 56,7𝑥 + 38,311
𝑦 2𝑠
𝑚= = 2 =𝑎
𝑥 𝑡
𝑎 = 56,7
𝐷𝐾 = 100% × 0,9962 = 99,62%
𝐾𝑅 = 100% − 99,62% = 0,38% ( 4 angka penting )
𝐾𝑅.𝑎 0,38% . 56,7
∆𝑎 = 100%
= 100%
= 0,21
𝑃𝐹 = |56,70 ± 0,21|
Mencari koefisien gesekan kinetik
Persamaan 4.4
ax = g (sin θ- μk cos θ)
a
μk cos θ = sin θ-
g
a
sin θ- g
μk =
cos θ
δμ δμ
∆ μk = | k ∆a| + | k ∆θ|
δa δθ
1 cos θ . cos θ- (sin θ-a/g)(- sin θ)
= |- ∆a| + | ∆θ|
g cos θ cos2 θ
a
1 cos2 θ- (- sin2 θ+ g sin θ)
= |- ∆a| + | ∆θ|
g cos θ cos2 θ
a
1 cos2 θ+ sin2 θ- sin θ
g
= |- ∆a| + | ∆θ|
g cos θ cos2 θ
a
1 1- sin θ
g
= |- ∆a| + | ∆θ|
g cos θ cos2 θ
a
- g sin θ
1
|- g cos θ ∆a| + | |
cos2 θ
∆ μk
=
μk sin θ-a/g
cos θ
a
1 1- g sin θ
∆ μk = {|- ∆a| + | ∆θ|} μk
g (sin θ-a/g) cos θ (sin θ-a/g)
a
∆a 1- g sin θ
∆ μk = {| |+ | ∆θ|} μk
g (sin θ-a/g) cos θ (sin θ-a/g)
a
sin θ-
g
μk =
cos θ
56,70 cm/s2
sin 21° -
= 980 cm/s2
cos 21°
0,454 - 0,0578
=
0,933
0,3962
=
0,933
= 0,4246

Dimana ∆𝜃dalam rad


π = 180°
3,14 = 180°
3,14
1° =
180
°
1 = 0,017 rad
∆θ = 0,4246 × 0,017
= 0,0072
a
∆a 1- g sin θ
∆ μk = {| |+ | ∆θ|} μk
g (sin θ-a/g) cos θ (sin θ-a/g)
56,70
0,21 1- 980 sin 21
= {| |+ | 0,0072|} 0,4246
980 (sin 21 – 56,70/980) cos 21 (sin 21-47,55/980)
0,21 1- 0,0578(0,358)
= {| |+ | 0,0072|} 0,4246
980 (0,358 - 0,05785) 0,933 (0,358 -0,04852)
0,21 1 - 0,02069
= {| |+ | 0,0078|} 0,4246
980 (0,30015) 0,933 (0,30948)
0,21 0,97931
= {| |+ | 0,0078|} 0,4246
294,147 0,28874
= {0,0007 + 0,02645} 0,4262
= 0.0116
∆ μk
KR = .100%
μk
0,0116
= .100%
0,4262
= 2,72 % ( 3 angka penting )
DK = 100% - 2,72 % = 97,28%
𝜇𝑘 = |0,425 ± 0,017|

PEMBAHASAN

Pada percobaan kali ini yaitu gaya gesekan yang mempunyai dua tujuan yaitu
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi gaya gesekan,dan memahami konsep gaya
gesekan statik dan kinetik, menentukan koefisien gesek statik dan kinetik. Adapun alat
dan bahan yang dibutuhkan adalah neraca pegas 0-5 N, katrol meja, balok dimana
terdapat tiga permukaan yang berbeda-beda dan diujungnya terdapat stecker, tali, tiga
buah beban yang massanya masing-masing 50 gram, papan lintasan, bidang miring,
stopwatch, dan meteran. Didalam praktikum ini telah dilakukan empat kegiatan, yang
pertama menentukan hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan, kedua
menentukan hubungan antara jenis permukaan dengan gaya gesekan, ketiga menentukan
besarnya gaya gesek statis pada bidang miring, dan yang keempat menentukan besarnya
gaya gesekan kinetik pada bidang miring. Dari kegiatan yang telah kami lakukan kami
memperoleh data yang berbeda dari kegiatan pertama sampai dengan kegiatan terakhir
hal ini disebabkan karena adanya berbagai faktor yang mempengaruhi gesekan yang
dialami oleh benda yakni diantaranya gaya normal, gaya tarik, jenis permukaan benda,
koefisien gesekan statik dan koefisien gesekan kinetik.

Pada kegiatan pertama yang menjadi variable kontrol adalah jenis permukaan,dan
variabel manipulasinya adalah gaya normal benda, dimana gaya normal yang kami
gunakan adalah 0,90 N; 1,50 N; 2,20 N; 2,50 N serta variabel responnya adalah gaya tarik
(N). Pada kegiatan ini kami menghitung besar koefisien gesekan statik yang dihasilkan
ketika benda tepat akan bergerak dan menghitung koefisien gesekan kinetik ketika benda
bergerak lurus beraturan. Dari hasil pengamatan, kami peroleh koefisien gesekan statik
ketika benda tepat akan bergerak yaitu 𝜇𝑠 = |0,187 ± 0,035| dengan KR = 1,88% dan
DK= 98,12%, dan besar koefisien gesekan kinetik yang dihasilkan oleh balok ketika
bergerak lurus beraturan adalah 𝜇𝑘 = |0,465 ± 0,009| dengan KR = 2,11% dan DK =
97,89%.

Pada kegiatan kedua yang menjadi variabel manipulasi adalah jenis permukaan
benda, dimana besar koefisien gesek statis dan kinetik setiap permukaan berbeda
tergantung dari tingkat kekasaran suatu permukaan benda tersebut, sehingga dari hasil
pengamatan dapat diperoleh bahwa pada jenis permukaan I memiliki koefisien gesek
statis sebesar 𝜇𝑠 = |1,2 ± 0,2| dengan KR = 13,04% dan DK= 86,96% sedangkan
koefisien kinetik yang dihasilkan yakni 𝜇𝑘 = |0,050 ± 0,010| dengan KR = 20% dan DK
= 80%. Pada jenis permukaan II memiliki koefisien gesek statik sebesar 𝜇𝑠 =
|1,51 ± 0,07| dengan KR = 4,63% dan DK = 95,37% sedangkan koefisien gesekan
kinetik yang dihasilkan adalah 𝜇𝑘 = |0,93 ± 0,09| dengan KR = 9,68 dan DK = 90,32.
Pada jenis permukaan III memiliki koefisien gesekan statik sebesar 𝜇𝑠 = |1,2 ± 0,2|
dengan KR = 16,10% dan DK = 83,90%, sedangkan koefisien gesekan kinetik yang
dihasilkan sebesar 𝜇𝑘 = |0,62 ± 0,06| dengan KR = 9,68% dan DK = 90,32%. Dari
koefisien gesekan statik dan keofisien kinetik yang diperoleh dari jenis permukaan yang
memiliki koefisien gesek statik terbesar adalah permukaan II sebesar 𝜇𝑠 = |1,51 ±
0,07|dan yang memiliki koefisien gesek statik yang terkecil adalah permukaan I sebesar
𝜇𝑠 = |1,2 ± 0,2| sedangkan yang memiliki koefisien gesek kinetik terbesar adalah jenis
permukaan II sebesar 𝜇𝑘 = |0,93 ± 0,09| dengan KR = 9,68% dan DK = 90,32%
sedangkan yang memiliki koefisien gesek kinetik yang terkecil adalah jenis permukaan I
sebesar 𝜇𝑘 = |0,050 ± 0,010| dengan KR = 20% dan DK = 80 %.

Pada kegiatan ketiga yang menjadi variabel manipulasi adalah gaya berat dan
variabel responnya adalah sudut kritis, berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data
besar koefisien gesek statik yang dihasilkan benda bergantung pada besarnya gaya berat
benda. Untuk gaya berat benda = 0,90 N memiliki koefisien gesek statik sebesar 𝜇𝑠 =
|0,29 ± 0,012|𝜇𝑠 dengan KR = 55,04% dan DK = 44,69%. Untuk gaya berat benda =
1,50 N memiliki koefisien gesek statik sebesar 𝜇𝑠 = |0,19 ± 0,13| dengan KR = 68,78%
dan DK = 31,22%. Untuk gaya berat benda = 2,20 N memiliki koefisien gesek statik
sebesar 𝜇𝑠 = |0,16 ± 0,01| dengan KR = 46,34% dan DK = 53,66%. Untuk gaya berat
benda = 2,50 N memiliki koefisien gesek statik sebesar 𝜇𝑠 = |0,15 ± 0,02| dengan KR =
10,45% dan DK = 89,54%.

Pada kegiatan keempat yang menjadi variable manipulasi adalah jarak tempuh
dan variabel responnya adalah waktu tempuh, semakin besar jarak tempuh maka semakin
besar pula waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak tersebut dan besar koefisien
gesekan kinetik yang dihasilkan |0,425 ± 0,017|𝜇𝑘 dengan KR = 2,72% dan DK = 97,28
%. Dari semua data yang telah diperoleh dalam praktikum gaya gesekan yang telah kami
peroleh itu memiliki data yang berbeda-beda dari kagiatan I sampai dengan kegiatan IV,
hal ini dikarenakan gaya gesek yang bekerja pada benda dipengaruhi oleh beberapa
faktor yaitu gaya normal, gaya tarik, koefisien gesekan, dan permukaan benda.

SIMPULAN

Dari hasil pengamatan yag telah kami lakukan bahwa setiap gesekan yang terjadi
yang diakibatkan oleh gesekan antara dua permukaan benda itu dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor yang mempengaruhi gaya gesekan tersebut adalah gaya normal,
gaya tarik, koefisien gesekan statik, koefisien gesekan kinetik dan permukaan benda.

Melalui praktikum atau hasil pengamatan dapat diketahui bahwa konsep gaya
gesek statis adalah gaya yang terjadi antara permukaan dua benda yang saling
berinteraksi tepat akan bergerak, sedangkan konsep gaya gesek kinetik adalah gaya yang
terjadi antara permukaan dua benda yang saling berinteraksi ketika suatu benda sudah
bergerak. Gaya yang dihasilkan oleh gesekan statis lebih besar dari gesekan kinetik, hal
itu dipengaruhi oleh jenis permukaan, gaya tarik, dan gaya berat suatu benda.

Koefisien gesekan statik dan koefisien gesekan kinetik dapat di tentukan dengan
𝑓𝑠 𝑓𝑘
menggunakan persamaan 𝜇𝑠 = 𝑁
dan 𝜇𝑘 = 𝑁
serta 𝜇𝑠 = 𝑡𝑎𝑛𝜃𝑐 . Besar kecilnya nilai
koefisien gesekan statik dan koefisien gesekan kinetik itu dipengaruhi oleh gaya gesekan
statik, gaya gesekan kinetik dan gaya normal serta besarnya sudut yang dibentuk.

DAFTAR RUJUKAN
Buku Penuntun Praktikum Fisika Dasar 1 Unit Laboratorium Fisika Dasar
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Makassar

Anda mungkin juga menyukai