Anda di halaman 1dari 32

MODUL 3

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

JUDUL

“GAYA GESEKAN”
TANGGALPRAKTIKUM: 3 NOVEMBER 2020
ASISTEN : RAHMAD
NAMA : MUFLIHA ELMA SAEMBONA
NIM : 200106502004
JURUSAN/PRODI : KIMIA/SAINS
ANGGOTAKELOMPOK :1.HAMRIANI
2.MURSALIN AL HABSYI
3.YULIA SHINTA ARIMAMI
4.RESKI MULIANI
5.FATAHILLAH DWISYAH LEYING

LABORATORIUM FISIKA UNIT FISIKA DASAR


JURUSAN FISIKA FMIPA UNM
TAHUN 2020
1

Gaya Gesekan
A. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menyelidiki hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan.
2. Menyelidiki hubungan antara kekasaran permukaan dengan gaya gesekan.
3. Menentukan koefisien gesek statik pada bidang miring.

B. RUMUSANMASALAH
Berikan rumusan masalah yang sesuai dengan tujuan praktikum di atas!
1. Bagaimana hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan ?
2. Bagaimana hubungan antara kekasaran permukaan dengan gaya
gesekan ?
3. Berapakah nilai koefisien gesek statik yang diperoleh pada bidang
miring ?

C. IDENTIFIKASI DAN DEFINISI OPERASIONAL


VARIABEL
Uraikan variabel-variabel yang akan anda selidiki (variabel manipulasi,
respon dan kontrol), dan berikan definisi setiap variabel secara operasional!

Identifikasi Variabel
1. Kegiatan 1
● Variabel manipulasi : Gaya Normal (N)
● Variabel respon : Gaya Tarik (N)
● Variabel kontrol : Jenis Permukaan
2. Kegiatan 2
● Variabel manipulasi : Jenis Permukaan
● Variabel respon : Gaya Tarik (N)
● Variabel kontrol : Gaya Normal (N)
3. Kegiatan 3
● Variabel manipulasi : Masa Beban (gram)
●Variabel respon : Sudut Kritis (◦ )
● Variabel kontrol : Jenis Permukaan
Definisi Operasional Variabel
Kegiatan 1
1. Variabel manipulasi : gaya normal (N)
Gaya normal adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda yang
berada pada permukaan papan landasan diukur menggunakan
neraca pegas 0-5 N dengan satuan Newton (N). Gaya normal sama
besar dengan penunjukan besar gaya tarik yang diberikan pada
benda saat tepat akan bergerak dan pada saat benda bergerak lurus
beratuaran.
2. Variabel respon : gaya tarik (N).
Gaya tarik adalah besarnya gaya yang diberikan pada benda saat
benda tepat akan bergerak dan pada saat benda bergerak lurus
beraturan diukur menggunakan neraca pegas 0-5 N dengan satuan
Newton (N).
3. Variabel kontrol : jenis permukaan
Jenis permukaan merupakan bentuk/keadaan permukaan suatu
benda yang bergesekan dengan papan landasan atau bidang miring.
Jenis permukaan yang digunakan pada kegiatan satu adalah jenis
permukaan 2 yang tingkat kekasarannya sedang.
Kegiatan 2
1. Variabel kontrol : gaya normal (N)
Gaya normal adalah besarnya gaya yang bekerja pada benda yang
berada pada permukaan papan landasan diukur menggunakan
neraca pegas 0-5 N dengan satuan Newton (N). Gaya normal sama
besar dengan penunjukan besar gaya tarik yang diberikan pada
benda saat tepat akan bergerak dan pada saat benda bergerak lurus
beratuaran.
2. Variabel manipulasi : jenis permukaan
Jenis permukaan merupakan bentuk/keadaan permukaan suatu
benda yang bergesekan dengan papan landasan atau bidang miring
dapat dilihat dan dirasakan secara langsung. 3. Variabel respon :
gaya tarik (N) Gaya tarik adalah besarnya gaya yang diberikan
pada benda saat benda tepat akan bergerak dan pada saat benda
bergerak lurus beraturan diukur menggunakan neraca pegas 0-5 N
dengan satuan Newton (N).
3. Variabel respon : gaya tarik (N)
Gaya tarik adalah besarnya gaya yang diberikan pada benda saat
benda tepat akan bergerak dan pada saat benda bergerak lurus
beraturan diukur menggunakan neraca pegas 0-5 N dengan satuan
Newton (N).
Kegiatan 3
1. Variabel manipulasi : Massa Beban (gram)
Massa beban adalah besarnya massa beban yang diletakkan pada
bidang miring diukur menggunakan neraca pegas dengan satuan
gram.
2. Variabel respon : sudut kritis (˚)
Sudut kritis adalah besar sudut yang dibentuk oleh bidang miring
pada saat benda yang bermassa m diletakkan di atas permukaan
bidang miring dan benda itu tepat akan bergerak diukur
menggunakan busur derajat dengan satuan derajat (o ).
3. Variabel kontrol : jenis permukaan
Jenis permukaan merupakan bentuk/keadaan permukaan suatu
benda yang bergesekan dengan papan landasan atau bidang
miring dapat diamati secara langsung dan dapat dirasa/diraba.

D. ALAT DAN BAHAN


1. Neraca pegas0-5N 8. Papan landasan
2. Katrol meja 9. Bidang miring
3. Balok kasar 10. Stopwatch
4. Balok licin 11.Meteran
5. Beban @ 50gram
6. Tali/benang
7. Balok persegi (dengan steckerpenyambung)

E. TEORI SINGKAT
Sebuah balok yang didorong di atas meja akan bergerak Bila sebuah balok
massanya m, kita lepaskan dengan kecepatan awal Vo pada sebuah bidang
horizontal, maka balok itu akhirnya akan berhenti. Ini berarti di dalam gerakan
balok mengalami perlambatan, atau ada gaya yang menahan balok, gaya ini
disebut gaya gesekan. Besarnya gaya gesekan ditentukan oleh koefisien gesekan
antar kedua permukaanbenda dan gaya normal. Besarnya koefisien gesekan
ditentukan oleh kekasaran permukaan bidang dan benda.
Gaya gesekan dibagi dua yaitu: gaya gesekan statis (fs) dan gaya gesekan kinetik
(fk). Sebuah balok beratnya W, berada pada bidang mendatar yang kasar,
kemudian ditarik oleh gaya F seperti pada Gambar 4.1 di bawahini.

F
f

W
Gambar 3.1. Gaya-gaya yang bekerja pada benda
Arah gaya gesekan f berlawanan arah dengan gaya penyebabnya F, dan berlaku:
1. Untuk harga F <fsmaka balok dalam keadaandiam.
2. Untuk harga F = fsmaka balok tepat saat akanbergerak.
3. Apabila Fase diperbesar lagi sehingga F >fsmaka
benda bergerak dan gaya gesekan statis fsakan
berubah menjadi gaya gesekan kinetikfk.
Gaya gesekan antara dua permukaan yang saling diam satu terhadap yang lain
disebut gaya gesekan statis. Gaya gesekan statis yang maksimum sama dengan
gaya terkecil yang dibutuhkan agar benda mulai bergerak. Sekali gerak telah
dimulai, gaya gesekan antar kedua permukaan biasanya berkurang sehingga
diperlukan gaya yang lebih kecil untuk menjaga agar benda bergerak beraturan.
Gaya yang bekerja antara dua permukaan yang saling bergerak relatif disebut gaya
gesekan kinetik. Jika fs menyatakan besar gaya gesekan statik maksimum, maka:
𝑓𝑠
𝜇s = 𝑁 (3.1)

Dengan 𝜇 sadalah koefisien gesekan statik dan N adalah besar gaya normal. Jika
fkmenyatakan besar gaya gesekan kinetik, maka:
𝑓𝑘
𝜇k = 𝑁
(3.2)

Dengan𝜇 k adalah koefisien gesekan kinetik.


Bila sebuah benda dalam keadaan diam pada suatu bidang datar, dan kemudian
bidang tempat benda tersebut dimiringkan perlahan-lahan sehingga membentuk
sudut𝜃sampai benda tepat akan bergerak, koefisien gesekan statik antara benda
dan bidang diberikan olehpersamaan,
𝜇 S=tan𝜃c (3.3)
Dengan 𝜃cadalah sudut pada saat benda tepat akan bergerak, yang disebut sudut
kritis. Koefisien gesekan statik merupakan nilai tangen sudut kemiringan bidang,
dengankeadaanbendatepatakanbergerak/meluncur.Padasudut-sudutyanglebihbesar
dari 𝜃c, balok meluncur lurus berubah beraturan ke ujung bawah bidang miring
dengan percepatan :
ax = g ( sin 𝜃 - 𝜇 k cos 𝜃 ) (3.4)
di manaadalah sudut kemiringan bidang dan mk adalah koefisien gesek kinetik
antara benda dengan bidang. Dengan mengukur percepatan ax, maka koefisien
gesekan 𝜇 kdapat dihitung.

F. PROSEDUR KERJA
Kegiatan 1. Hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan

Tarik balok dengan neraca pegas seperti pada gambar 4.2 di bawah ini.
Neraca pegas

Balok
Tali Katrol

Meja

Gambar3.1.Rangkaianpercobaankegiatan2

Amati penunjukan neraca pegas pada saat balok tepat akan bergerak dan pada
saat balok bergerak lurus beraturan. Tambahkan beban di atas balok, dan
amati penunjukan neraca pegas pada saat balok tepat akan bergerak dan pada
saat balok bergerak lurus beraturan.
Lakukan beberapa kali dengan mengubah-ubah penambahan beban di atas
balok.
Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.
Kegiatan 2. Hubungan antara kekasaran permukaan dengan gaya gesekan
Ganti permukaan meja atau balok yang lebih kasar/halus. Amati penunjukan
pegas. Pada saat balok tepat akan bergerak dan pada saat balok bergerak lurus
beraturan. Lakukan kegiatan ini beberapa kali dengan mengganti permukaan
meja atau balok yang lebihkasar/halus.
Catat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

Kegiatan 3. Menentukan koefisien gesekan statik pada bidang miring


a. Siapkan alat dan bahan yang andabutuhkan.
b. Letakkan bidang di atas meja dengan posisi mendatar (q= 0).
c. Letakkan balok persegi di salah satu ujung bidangtersebut.
d. Angkat secara perlahan ujung bidang tempat balok persegi berada
sehingga sudut kemiringan bidang bertambah. Catat sudut kemiringan
bidang pada saat benda tepat akanbergerak.
e. Ulangi kegiatan (d) dengan menambah massa beban pada balok persegi
hingga anda peroleh sedikitnya lima datapengukuran.
G. HASIL PENGAMATAN

Hasil pengamatan atau pengukuran dapat dicatat/diisikan pada tabel hasil


pengamatan yang telah disediakan dalam modul ini.
HASIL PENGAMATAN
Hari/Tanggal : 3 November 2020

Jurusan/Prodi : Kimia/Sains

Kelompok : 3 (Tiga)

Nama/NIM Praktikan : Mufliha Elma Saembona/ 200106502004

AnggotaKelompok : 1. Hamriani

2. Musalin Al Habsyi

3. Yulia Shinta Arimami

4. Reski Muliani

5. Fatahillah Dwisyah Leying

Kegiatan 1
Jenis permukaan adalah bentuk/keadaan permukaan suatu benda yang bergesekan
dengan papan landasan atau bidang miring.
Tabel 3.1. Hubungan antara gaya tarik dengan gaya normal

No Gaya Normal (N) Keadaan benda Gaya Tarik (N)

1. |0.30 ± 0.05|
Tepat akan bergerak 2. |0.40 ± 0.05|
3. |0.40 ± 0.05|
Gaya tarik rata-rata |0.36± 0,05|
1
|0.60 ± 0.05| 1. |0.20 ± 0.05|
Bergerak lurus beraturan 2. |0.20 ± 0.05|
3. |0.20 ± 0.05|
Gaya tarik rata-rata |0.20± 0.05|
No Gaya Normal (N) Keadaan benda Gaya Tarik (N)

1. | 0,50 ± 0.05|
Tepat akan bergerak 2. | 0,50 ± 0.05|
3. | 0,60 ± 0.05|
Gaya tarik rata-rata |0,53 ± 0.05|
2
|1,10 ± 0.05| 1. | 0.30 ± 0.05|
Bergerak lurus beraturan 2. | 0.30 ± 0.05|
3. | 0.30 ± 0.05|
Gaya tarik rata-rata | 0.30 ± 0.03|
1. | 0,60 ± 0.05|
Tepat akan bergerak 2. | 0,60 ± 0.05|
3. | 0,70 ± 0.05|
Gaya tarik rata-rata |0,63 ± 0.07|
|1,60 ± 0.05|
3
1. | 0,40 ± 0.05|
Bergerak lurus beraturan 2. | 0,40 ± 0.05|
3. | 0,40 ± 0.05|
Gaya tarik rata-rata | 0,40 ± 0.05|
Kegiatan 2
Gaya Normal =|1,6 ± 0.01| N

Tabel 3.2.Hubungan antara jenis permukaan dengan gaya tarik


Jenis
Keadaan benda Gaya Tarik (N)
Permukaan

1. |0.30 ± 0.05|
Tepat akan bergerak 2. |0.30 ± 0.05|
3. |0.30 ± 0.05|

Gaya tarik rata-rata |0.30 ± 0.05|


I
1. |0.10 ± 0.05|
Bergerak lurus beraturan 2. |0.10 ± 0.05|
3. |0.10 ± 0.05|
Gaya tarik rata-rata |0.10 ± 0.05|

Jenis
Keadaan benda Gaya Tarik (N)
Permukaan

1. |0.30 ± 0.05|
Tepat akan bergerak 2. |0.40 ± 0.05|
3. |0.40 ± 0.05|
Gaya tarik rata-rata |0.36 ± 0.05|
II
1. |0.20 ± 0.05|
Bergerak lurus beraturan 2. |0.20 ± 0.05|
3. |0.20 ± 0.05|
Gaya tarik rata-rata |0.20 ± 0.03|
1. |0.50 ± 0.05|
Tepat akan bergerak 2. |0.40 ± 0.05|
3. |0.50 ± 0.05|
Gaya tarik rata-rata |0.46 ± 0.05|
III
1. |0.30 ± 0.05|
Bergerak lurus beraturan 2. |0.30 ± 0.05|
3. |0.30 ± 0.05|
Gaya tarik rata-rata |0.30 ± 0.03|

Kegiatan 3

Tabel 3.3. Gaya gesekan statik pada bidang miring


No Massa beban (gram) Sudut Kritis (0)

Balok 1. |26.0 ± 0.5|

1 | 60 ± 5 | 2. |26.0 ± 0.5|

3. |26.0 ± 0.5|

Sudut Kritis (0) rata-rata |26.0 ± 0.5|


Balok + massa beban 1 1. |27.0 ± 0.5|
2 |110 ± 5|

No Massa beban (gram) Sudut Kritis (0)

| 110 ± 5 | 2. |27.0 ± 0.5|

3. |27.0 ± 0.5|
Sudut Kritis (0) rata-rata |27,0 ± 0.7|
3
1. |26.0 ± 0.5|
Balok + massa beban 1+beban 2
|160 ± 5| 2. |26.0 ± 0.5|

3. |26.0 ± 0.5|
Sudut Kritis (0) rata-rata |26.0 ± 0.5|
4
1. |27.0 ± 0.5|
Balok + massa 1+ 2 + 3
|210 ± 5| 2. |27.0 ± 0.5|

3. |27.0 ± 0.5|
|27,7 ± 0.7|

Mengetahui,
Asisten Pembimbing

Rahmad
NIM: 1912141002
H. ANALISIS HASIL DATA PENGAMATAN

Kegiatan1 :Hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan

A. Gaya Tarik (N)

1. Jenis Permukaan Halus

a. Hasil pengukuran

𝐹1 +𝐹2 +𝐹3 0,30+0,40+0,40


𝐹̅ = = = 0,37 N
3 3

b. Ketidakpastian

𝛿1 = |𝐹1 − 𝐹̅ | N = |0,30– 0,37| N = 0,07 N

𝛿2 = |𝐹2 − 𝐹̅ | N = |0,40– 0,37| N = 0,03 N

𝛿3 = |𝐹3 − 𝐹̅ | N = |0,40– 0,37| N = 0,03 N

∆𝐹 = 𝛿𝑚𝑎𝑥 = 0,07 N

c. Kesalahan Relatif

∆F
KR = ×100%
𝐹̅

0,07
KR = ×100%
0,37

KR = 19 %

d. Pelaporan Fisika

𝐹 = |𝐹̅ ± ∆𝐹| N

𝐹 = |0,37±0,07| N
Dengan cara yang sama, maka diperoleh :

Tabel 1.Hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan

Gaya Normal Keadaan


No. 𝐹̅ (N) ∆𝐹 (N) KR (%) F (N)
(N) Benda
Tepatakan
0,37 0,07 19 |0,37±0,07|
bergerak
Tanpa beban
1. Bergerak
|0,50 ± 0,05|
lurus 0,20 0,05 0,25 |0,20±0,05|
beraturan
Tepatakan
Dengan 0,53 0,07 13,21 |0,53±0,07|
bergerak
beban 50
2. Bergerak
gram
lurus 0,30 0,05 16,7 |0,30±0,05|
|1,10 ± 0.05|
beraturan
Tepat akan
Dengan 0,63 0,07 11,1 |0,63±0,07|
bergerak
beban 100
3. Bergerak
gram
lurus 0,40 0,05 12,5 |0,40±0,05|
|1.50 ± 0.05|
beraturan

Kegiatan 2: Hubungan antara jenis permukaan dengan gaya tarik

A. Gaya Tarik (N)

1. Gaya Normal = |1,6 ± 0.1|N

a. Hasil pengukuran

𝐹1 +𝐹2 +𝐹3 0,30+0,30+0,30


𝐹̅ = = = 0,30 N
3 3

b. Ketidakpastian

𝛿1 = |𝐹1 − 𝐹̅ | N = |0,30– 0,30| N = 0N

𝛿2 = |𝐹2 − 𝐹̅ | N = |0,30– 0,30| N = 0N

𝛿3 = |𝐹3 − 𝐹̅ | N = |0,30– 0,30| N = 0N

∆𝐹 = 𝛿𝑚𝑎𝑥 = 0,05 N
c. Kesalahan Relatif

∆F
KR = ×100%
𝐹̅

0,05
KR = ×100%
0,30

KR = 16,7%

d. Pelaporan Fisika

𝐹 = |𝐹̅ ± ∆𝐹| N

𝐹 = |0,30±0,05| N

Dengan cara yang sama, maka diperoleh :

Tabel 2.Hubungan antara jenis permukaan dengan gaya tarik

JenisPermu 𝐹̅ ∆𝐹 KR
No. Keadaan Benda F (N)
kaan (N) (N) (%)
Tepat akan bergerak 0,30 0,05 16,7 |0,30±0,05|
1. Halus Bergerak lurus
0,10 0,05 50 |0,10±0,05|
beraturan
Tepat akan bergerak 0,37 0,07 19 |0,37±0,07|
2. Sedang Bergerak lurus
0,20 0,05 25 |0,20±0,05|
beraturan
Tepat akan bergerak 0,46 0,06 13 |0,46±0,06|
3. Kasar Bergerak lurus
0,30 0,05 16,7 |0,30±0,05|
beraturan

Kegiatan3 :Gaya gesekan static pada bidang miring

A. SudutKritis (o)

1. Hasil pengukuran

𝜃1 +𝜃2 +𝜃3 26,0+26,0+26,0


𝜃̅ = = = 26,0 N
3 3
2. Ketidakpastian

𝛿1 = |𝜃1 − 𝜃̅ | N = |26,0– 26,0| N = 0,0 N

𝛿2 = |𝜃2 − 𝜃̅| N = |26,0– 26,0| N = 0,0 N

𝛿3 = |𝜃3 − 𝜃̅| N = |26,0– 26,0| N = 0,0 N

∆𝜃 = 𝛿𝑎𝑙𝑎𝑡 = 0,5 N

3. Kesalahan Relatif

∆𝜃
KR = ̅ ×100%
𝜃

0,5
KR = ×100%
42,0

KR = 1,92 %

4. Pelaporan Fisika

𝜃 = |𝜃̅ ± ∆𝜃| N

𝜃 = |26,0 ±0,5| N

Dengancara yang sama, makadiperoleh:


A. ANALISIS DATA DANPEMBAHASAN
Tabel 3.Gaya gesekan statis pada bidang miring
Kegiatan 1 : Hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan
No. Massa beban (gram) 𝜃̅ (N) ∆𝜃 (N) KR (%) 𝜃 (N)
1. Tanpabeban
1. 26,0 0, 5 1,92 |26,0 ± 0, 5|
2. | 60 ± 5|
Denganbeban 50 gram
1.
2. 27,0 0,5 1,85 |27,0 ± 0,5|
|110 ± 5 |
1. Berikan
Denganbeban 100penjelasan
gram mengapa besar gaya tarik sama dengan gaya
3. 26,0 0,5 1,92 |26,0 ± 0,5|
| gesekan
160 ± 5 | pada saat benda tepat akan bergerak dan bergerak
lurusberaturan!
Denganbeban 200 gram
4. 27,0 0,5 1,85 | 27,0 ± 0,5|
| 210 ± 5 |
A. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Kegiatan 1 : Hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan
I. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Kegiatan 1 : Hubungan antara gaya normal dengan gaya gesekan

1. Berikan penjelasan mengapa besar gaya tarik sama dengan gaya gesekan
pada saat benda tepat akan bergerak dan bergerak lurusberaturan!

a. Pada saat benda tepat akanbergerak, gaya tarik sama dengan gaya static

karena ketika benda pertama kali akan bergerak, maka benda akan

melakukan gaya tarik maksimal sebagai tolakan atau reaksi dari gaya tarik,

sehingga benda seolah-olah tidak bergerak. Ketika benda tepat akan

bergerak benda masih dalam keadaan diam, F= 0 maka gaya tarik F benda

diperlukan FS yang sama besar agar benda tepat akan bergerak

(berlaku∑ 𝐹=0) sehingga, F = Fgs.

b. Saat benda bergerak lurus beraturan (konstan), gaya tarik benda sama

dengan gaya gesekan kinetiknya. Hal tersebut terjadi karena pada saat

benda bergerak lurus beraturan, benda mendapa treaksi baru dari gesekan

pada permukaannya. Artinya, gaya tarik sama dengan gaya gesek kinetik,

F = Fgk.
2. Buatlah grafik hubungan gaya normal terhadap gaya gesek statik dan gaya
normal terhadap gaya gesek kinetic!

0.7

0.6
y = 0,26x + 0,224
Gaya Gesek Statik (N)

R² = 0,9826
0.5

0.4

0.3

0.2

0.1

0
0 0.5 1 1.5 2
Gaya Normal (N)

Grafik3.1. Hubungan antara gaya normal (N) dan gaya gesek statik(N)

0.45
0.4 y = 0,2x + 0,08
Gaya Gesek Kinetik (N)

0.35 R² = 1
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1
0.05
0
0 0.5 1 1.5 2
Gaya Normal (N)

Grafik3.2. Hubungan antara gaya normal (N) dan gaya gesek kinetik(N)
3. Dari grafik 3.1 dan 3.2 jelaskan bagaimana hubungan antara gaya normal dan
gaya gesek!
a.
Berdasarkan grafik 3.1 dan 3.2, hubungan antara gaya normal dan gaya gesek

ialah sebanding. Dikatakan sebanding karena semakin besar gaya normalnya,

maka semakin besar pula gaya geseknya. Sebaliknya, semakin kecil gaya

normalnya, maka semakin kecil pula gaya geseknya. Hal ini sesuai dengan

persamaan:

Fgesek= . N

Fgesek~Fnormal

Dimana :

Fg = Gaya gesek (N) 𝜇 = Koefisiengesekan (N)

Fn = Gaya normal (N) N = Gaya normal (kg m/s) (Tripler,1998)

Pada grafik 3.1 hubungan antara gaya normal dan gaya gesek static

berbanding lurus, semakin besar gaya normalnya, maka semakin besar pula

gaya geseknya. Hal ini dapat dilihat pada persamaan Fs = 𝜇 s . N. Sedangkan

pada grafik 3.2, hubungan antara gaya normal dengan gaya gesek kinetic sama

dengan grafik 3.1, yaitu berbanding lurus. Dengan kata lain, semakin besar

gaya normalnya, maka semakin besar pula gaya gesek kinetiknya. Rumusnya

yaitu Fk = 𝜇k . N.

Ket: Fk = Gaya gesek kinetik (N) 𝜇 s = Koef.gaya gesek statik (N)

Fs = Gaya gesek statik (N) N = Gaya Normal (N)

𝜇 k = Koef.gaya gesek kinetik (N)


4. Bagaimana cara menentukan koefisien gesekan statik dan kinetik
berdasarkan grafik 3.1 dan3.2?
Berdasarkangrafik 3.1, cara menentukan koefisien gesek static yaitu :

a. Koefisien gesek statik

• y = mx + C

y = 0,26x + 0,224

• R2 = k

R2 = 0,9826

𝑦 𝐹𝑠
• m = = = 𝜇𝑠
𝑥 𝑁

𝜇𝑠 = 0,26

b. Derajat kebenaran

𝐷𝐾 = 𝑅 2 × 100 %

𝐷𝐾 =0,9826 × 100 %

𝐷𝐾 = 98,26%

c. Kesalahan relatif

KR = 100% − 𝐷𝐾

KR = 100% − 98,26%

KR = 1,74%

d. Ketidak pastian

∆𝜇𝑠
KR = × 100%
𝜇𝑠

𝐾𝑅
∆𝜇𝑠 = 𝜇𝑠 × 100%
1,74%
∆𝜇𝑠 = 0,26 × 100%

∆𝜇𝑠 = 0,004524

e) Pelaporan fisika

𝜇𝑠 = |𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 |

𝜇𝑠 = |0,026 ± 0,004|

b. Berdasarkan grafik hubungan antara gaya normal (N) dan gaya

gesek statik (N)

2. Grafik 3.2

a) Koefisien gesek kinetik

• y = mx + C

y = 0,2 + 0,08

• R2 = k

R2 = 1

𝑦 𝐹𝑘
• m = = = 𝜇𝑘
𝑥 𝑁

𝜇𝑘 = 0,2

b) Derajat kebenaran

𝐷𝐾 = 𝑅 2 × 100 %

𝐷𝐾 = 1 × 100 %

𝐷𝐾 = 100%
c) Kesalahan relatif

KR = 100% − 𝐷𝐾

KR = 100% − 100%

KR = 0%

d) Ketidak pastian

∆𝜇𝑘
KR = × 100%
𝜇𝑘

𝐾𝑅
∆𝜇𝑘 = 𝜇𝑘 × 100%

0%
∆𝜇𝑘 = 0,2 × 100%

∆𝜇𝑘 = 0

e) Pelaporan fisika

𝜇𝑘 = |𝜇𝑘 ± ∆𝜇𝑘 |

𝜇𝑘 = |0,2 ± 0 |

5. Berapa besar koefisien gesekan statik dan kinetik berdasarkan


grafik3.1dan3.2. Mana yang lebih besar,mengapa demikian?
6.
Berdasarkan grafik3.1 dan grafik 3.2, diperoleh :

𝜇𝑠 = |0,26 ± 0,004|

𝜇𝑘 = |0,2 ± 0|

Menurut Tripler 1998, koefisien dari gesek kinetik (𝜇𝑘 ) lebih kecil dari pada

keofisien gesekan statik (𝜇𝑠 ), hal ini disebabkan karena koefisien gesekan

statis membesar mulai dari nol (0) hingga nilai maksimumnya.Sedangkan

koefisien gesek kinetiknya cendrung tetap nilainya.


Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa koefisien kinetic lebih kecil dari
pada keofisien statik.Hal ini sudah sesuai dengan teori dimana koefisien static
lebih besar dari pada koefisien kinetik.Ketika suatu benda tepat akanbergerak,
maka dibutuhkan gaya yang besar untuk menggerakkan benda itu sehingga
gaya gesek statiknya menjadi maksimal. Sedangkan ketika benda mulai
bergerak, gaya gesek yang terjadi mulai berkurang.
𝜇𝑠 >𝜇𝑘

Kegiatan 2 : Hubungan antara keadaan permukaan dengan gaya gesekan


6.Berdasarkan hasil pengamatan, bagaimana hubungan kekasaran permukaan
dengan gayagesekan?
Pada percobaan mengamati suatu balok yang memiliki jenis permukaan halus,
sedag dan kasar, diperoleh besar gaya gesek untuk jenis ppermukaan benda
yang halus berada pada kisaran 0,30 N untuk benda
tepat akan bergerak dan 0,10 N untuk benda bergerak lurus beraturan. Pada
jenis permukaan sedang,besar gaya gesekan yakni berada pada kisaran 0,37 N
untuk benda tepat akan bergerak dan 0,20 N untuk benda bergerak lurus
berubah beraturan. Sedangkan untuk jenis permukaan benda kasar, memiliki
Gaya gesek yakni pada kisaran 0,48 N untuk benda tepat akan bergerak dan
0,30 N untukk benda bergerak lurus beraturan. Hasil yang diperoleh tidak
sesuai dengan teori bahwa semakin kasar suatu permukaan benda, maka gaa
gesengkan yang di timbulkan semakin besar, maka gaya gesekan yang terjadi
akan semakin kecil.(Tripler, 1998)
kekasaran permukaan merupakan saah satu faktor ang sangat berpengaruh
terhadap gaya gesek, pengaruh itu sendiri yaitu semakinn besar permukaan
yang dilintasi oleh sebuah benda , maka semakin besar pula gaya gesek yang
terjadi di antarkeduanya. Hal ini sesuai dengan teori Tripler 1998, sehingga
dapat dikatakan bahwa koefisien gesekan berbanding lurus dengan gaya
gesek.
7. Hitung besar koefisien gesekan statik dan kinetik untuk setiap permukaan!
8.a. Koefisien gesekan statik (tepat akan bergerak)

1) Jenis permukaan halus

𝐹𝑆
𝜇𝑠 = = 𝐹𝑆 𝑁 −1
𝑁

0,30 𝑁
𝜇𝑠 =
1,6𝑁
𝜇𝑠 = 0,1875

Rambat ralat

𝜕𝜇𝑠 𝜕𝜇𝑠
𝑑𝜇𝑠 = | | 𝑑𝐹𝑠 + | | 𝑑𝑁
𝜕𝐹𝑠 𝜕𝑁

𝜕𝜇𝑠 𝑁 −1 𝜕𝜇𝑠 𝑁 −1
𝑑𝜇𝑠 = | | 𝑑𝐹𝑠 + | | 𝑑𝑁
𝜕𝐹𝑠 𝜕𝑁

𝑑𝜇𝑠 = |𝑁 −1 𝑑𝐹𝑆 | + |𝐹𝑆 𝑁 −2 𝑑𝑁|

𝑑𝜇𝑠 𝑑𝐹𝑠 𝑑𝑁
=| |+| |
𝜇𝑠 𝐹𝑠 𝑁

∆𝜇𝑠 ∆𝐹𝑠 ∆𝑁
=| |+| |
𝜇𝑠 𝐹𝑠 𝑁

∆𝐹 ∆𝑁
∆𝜇𝑠 = {| 𝐹 𝑠 | + | 𝑁 |} 𝜇𝑠
𝑠

0,05 0,1
∆𝜇𝑠 = {|0,30| + |1,6|}x 0,1875

∆𝜇𝑠 = {|0,1666| + |0,0625|}0,1875

∆𝜇𝑠 = 0,0429
Kesalahan relatif

∆𝜇𝑠
KR = × 100%
𝜇𝑠

0,0429
KR = 0,1875 ×100%

KR =22,88 % (2 AB)

Derajat kebenaran

DK = 100% − KR

DK = 100% − 22,88%

DK = 77,12%

Pelaporan fisika

𝜇𝑠 = |𝜇𝑠 ±∆𝜇𝑠 |

𝜇𝑠 = |0,2±0,0429 |

Dengan analisis yang sama, maka diperoleh:

Tabel 3.3 Nilai koefisien gesek static untuk semua jenis permukaan

No Jenis 𝝁𝒔 ∆𝝁𝒔 KR DK PF
permukaan (%) (%)
.

1. Halus 0,1875 0,0429 22,88 77,12 |0,20± 0,04|

2. Sedang 0,2312 0,0581 25,12 74,88 |0,20 ± 0,06|

3 Kasar 0,2875 0,0554 19,26 80,74 |0,3 ± 0,06|


b. Koefisien gesekan kinetik (tepat akan bergerak)

1) Jenis permukaan halus

𝐹𝑘
𝜇𝑘 = = 𝐹𝑘 𝑁 −1
𝑁
0,10 𝑁
𝜇𝑘 =
1,6 𝑁

𝜇𝑘 = 0,0625

Rambat ralat

𝜕𝜇𝑘 𝜕𝜇𝑘
𝑑𝜇𝑘 = | | 𝑑𝐹𝑘 + | | 𝑑𝑁
𝜕𝐹𝑘 𝜕𝑁

𝜕𝜇𝑘 𝑁 −1 𝜕𝜇𝑘 𝑁 −1
𝑑𝜇𝑘 = | | 𝑑𝐹𝑘 + | | 𝑑𝑁
𝜕𝐹𝑘 𝜕𝑁

𝑑𝜇𝑘 = |𝑁 −1 𝑑𝐹𝑘 | + |𝐹𝑘 𝑁 −2 𝑑𝑁|

𝑑𝜇𝑘 𝑑𝐹𝑘 𝑑𝑁
=| |+| |
𝜇𝑘 𝐹𝑘 𝑁

∆𝜇𝑘 ∆𝐹𝑘 ∆𝑁
=| |+| |
𝜇𝑘 𝐹𝑘 𝑁

∆𝐹 ∆𝑁
∆𝜇𝑘 = {| 𝐹 𝑘 | + | 𝑁 |} 𝜇𝑘
𝑘

0,05 0,1
∆𝜇𝑘 = {|0,10| + |1,6|} 0,0625

∆𝜇𝑘 = {|0,5| + |0,0625|} 0,0626

∆𝜇𝑘 = 0,0351

Kesalahan relatif
∆𝜇𝑘
KR = × 100%
𝜇𝑘

0,0351
KR = ×100%
0,06

KR = 56,16 % (2 AB)
Derajat kebenaran

DK = 100% − KR

DK = 100% − 56,16%

DK = 43,84%

Pelaporan fisika

𝜇𝑘 = |𝜇𝑘 ±∆𝜇𝑘 |

𝜇𝑘 = |0,06±0,04 |

Dengan analisis yang sama, maka diperoleh:

Tabel 3.4Nilai koefisien gesek kinetic untuk semua jenis permukaan

No. Jenis 𝝁𝒔 ∆𝝁𝒔 KR DK PF


permukaan (%) (%)
1. Halus 0,0625 0,0351 56,16 43,84 |0,06± 0,04|

2. Sedang 0,125 0,0429 22,88 77,12 |0,10 ± 0,04|

3 Kasar 0,1875 0,0429 22,88 77,12 |0,20 ± 0,04|


8. Berdasarkan hasil analisis pada no.7, apakah nilai koefisien gesek
kinetik dan statik untuk setiap jenis permukaan sama atau berbeda?
Jelaskan berikan penjelasan mengapademikian!
𝐹𝑆 𝐹𝑘
Rumus koefisien gesekan yaitu: 𝜇𝑠 = dan𝜇𝑘 =
𝑁 𝑁

Berdasarkan hasil analisis pada nomor 7, nilai koefisien pada static untuk

setiap jenis permukaan berbeda. Hal ini dikarenakan pada setiap jenis

permukaan menghasilkan besar gaya tarik yang berbeda-beda dan percobaan

gaya tarik akan mempengaruhi koefisien gesekan (koefisien gesekan ~ gaya

gesekan). Nilai koefisien gesekan kinetic pada jenis permukaan halus, sedang

dan kasar berbeda. Hasil ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa

koefisien gesekan memiliki nilai yang berbeda-beda untuk setiap permukaan

(Tripler,1998). Adapun pengaruh atau penyebab data hasil analisis berbeda

karena permukaannya.Semakin kasar permukaan, semakin besar pula gaya

geseknya, begitu pun sebaliknya, makin halus permukaan maka akan semakin

kecil pula gaya geseknya. Teori tersebut tidak sesuai dengan hasil yang

diperoleh, hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan pada data hasil

pengukuran ataupun kesalahan dalam perhitungan.Rumus koefisien gesekan

yaitu: μ_s= F_S/Ndanμ_k= F_k/N


9. Berdasarkan hasil praktikum kegiatan 1 dan 2, faktor-faktor apa saja
yangmempengaruhi gaya gesekan dan jelaskan perbedaan gaya gesekan

Dari kegiatan 1 dan 2, diperoleh hasil yang menjelaskan bahwa faktor yang

mempengaruhi gaya gesek adalah gaya normal dan tingkat kekasaran

permukaan benda. Adapun perbedaan gaya gesek statik dan kinetik yaitu, gaya

gesek static merupakan gaya gesek yang akan bekerja pada benda yang diam.
statik dan kinetik?
Tingkat kekasaran gaya gesekan static diketahui koefisien gesekannya pada

saat benda diam dan tepat akanbergerak. Sedangkan gaya gesekan kinetic

adalah gaya gesek yang bekerja pada benda yang bergerak, dimana untuk

mengetahui koefisien gesekannya yaitu pada saat benda bergerak dan bergerak

lurus beraturan berdasarkan teori dari hasil eksperimen koefisien gesekan .


Kegiatan 3. Menentukan koefisien gesekan statik pada bidang miring
10.Hitung koefisien gesekan statik untuk setiap massa beban yang digunakan
a. mb= | 60 ± 5 | gram

𝜃̅ = |26,0±0,5 |o

𝜇𝑠 = tan 𝜃̅

𝜇𝑠 = tan 26o

𝜇𝑠 = 0,49

𝜋
∆θ = 180𝑜

3,14
∆θ = 180𝑜

∆θ =0,017 o

Rambat ralat

𝜕 tan 𝜃
𝑑𝜇𝑠 = | | 𝑑𝜃
𝜕𝜃

𝑑𝜇𝑠 = |𝑠𝑒𝑐 2 𝜃|𝑑𝜃

𝑑𝜇𝑠 𝑠𝑒𝑐 2
=| | 𝑑𝜃
𝜇𝑠 𝑡𝑎𝑛 𝜃
yangdigunakan!
𝑑𝜇𝑠 1
= |𝑐𝑜𝑠 𝜃 𝑠𝑖𝑛𝜃| 𝑑𝜃
𝜇𝑠

𝑑𝜇𝑠 1
= | 𝑠𝑖𝑛 2𝜃 | 𝑑𝜃
𝜇𝑠
2

𝑑𝜇𝑠 2 𝑑𝜃
=| |
𝜇𝑠 𝑠𝑖𝑛 2𝜃

2 ∆𝜃
∆𝜇𝑠 = | |𝜇
𝑠𝑖𝑛 2𝜃 𝑠
2 (0,017°)
∆𝜇𝑠 = | 𝑠𝑖𝑛 2(26,0°)|0,49

∆𝜇𝑠 = |0,430| 0,49

∆𝜇𝑠 = 0,217

Kesalahan relatif

∆𝜇𝑠
KR = × 100%
𝜇𝑠

0,217
KR = × 100%
0,49

KR =44,3 %

Derajat kebenaran

DK = 100% − KR

DK = 100% − 44,3%

DK = 55,7 %

Pelaporan fisika

𝜇𝑠 = |𝜇𝑠 ± ∆𝜇𝑠 |

𝜇𝑠 = |0,490±0,217 |
Dengan cara sama maka diperoleh :

Tabel 3.5 Nilai koefisien gesekan statis pada bidang miring

No Massa KR DK
∆θ 𝜇𝑠 ∆𝜇𝑠 PF
. (gr) (%) (%)
1 |60±5| 0,017 0,49 0,217 44,3 55,7 |0,490±0,217 |

2 |110±5| 0,017 0,50 0,212 43,0 57,0 |0,500±0,212 |

3 | 160±5 | 0,017 0,49 0,217 44,3 55,7 |0,490±0,217 |

4 |210±5 | 0,017 0,50 0,212 43,0 57,0 |0,500±0,212 |


11.Berdasarkan hasil analisis no.10, apa massa di atas bidang
miring berpengaruh terhadap koefisien gesekan statik, berikan
penjelasan berdasarkan teori kemudian bandingkan dengan
hasil yang ada peroleh dari praktikumini ?

Berdasarkan hasil analisis no.10, massa diatas bidang miring miring tidak
berpengaruh terhadap koefisien gesekan statik, dari buku tripler, 1998:125 di
jelaskan bahwa koefisien gesekan statik sama dengan tangan sudut kemiringan
ketika balok tepat mulai meluncur dengan persamaan :
𝜇𝑠 = 𝑡𝑎𝑛𝜃

Dari teori tersebut, hasil praktikum telah sesuai karena yang mempengaruhi
koefisien gesekannya statik adalah tangan sudut kemiringan sedangkan massa
beban tidak berpengaruh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil praktikum
kami sudah sesuai dengan teori yang ada.
J. KESIMPULAN DAN SARAN
Berikan kesimpulan dan saran anda berdasarkan analisis dan
pembahasan yang telah diperleh!
KESIMPULAN

1. Hubungan antara gaya normal dengan gaya gesek adalah bertanding lurus,
yaitu semakin besar pula gaya gesekan, begitupun sebaliknya.
2. Hubungan antara kekesaran permukaan dengan gaya gesek yaitu bertanding
lurus. Semakin besar permukaan benda, maka semakin besar gaya geseknya
begitupun sebaliknya.
3. Koefisien gesek statik dapat ditentukan dengan mengetahui besar sudut
miring, dimana koefisien statik sama dengan nilai 𝑡𝑎𝑛𝜃. Semakin besar nilai
𝑡𝑎𝑛θ, maka semakin besar pula koefisien gesek statiknya, begitupun sebaliknya.

SARAN

1. Praktikan sebaiknya mengetahui dan memahami betul produser kerja


dan fungsi alat yang akan digunakan.
2. Asisten sebaiknya menjelaskan lebih detail lagi terutama pada saat
praktikum online seperti saat ini
3. Laboran sebaiknya menyiapkan alat-alat yang akan digunakan, agar
pada saat praktikum, tidak kebingungan mencari alatnya.

K. SUMBERPUSTAKA
1. Halliday, David dan Resnick, Robert. 1999. Fisika Jilid 1
EdisiKetiga
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.
2. Tipler,PaulA.2001.FisikauntukSainsdanTeknikEdisiKetigaJilid1
(Terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai