Anda di halaman 1dari 24

Pertemuan - 2

ELEMEN MESIN

TEGANGAN &
REGANGAN
Priyo Ari Wibowo,ST.,MT
Beban (Load)
Beban merupakan muatan yang diterima oleh suatu elemen yang harus
diperhitungkan sehingga elemen tersebut aman.

Jenis-jenis beban

Berdasarkan sifatnya Berdasarkan cara kerja

Beban konstan (steady load) Gaya aksial (Fa)


Beban hidup (live load) Gaya geser (Fs)
Beban kejut (shock load) Torsi/Momen puntir (T)
Beban tumbukan (impact) Momen lentur (Mb)
P Sebuah poros dibebani gaya P pada ujungnya. Poros
ini mempunyai penampang yang seragam, dan luas
penampang A. Maka tegangan (σ) yang diakibatkan
oleh gaya (P) terhadap luas penampang (A) adalah:

Dimana:
σ = Tegangan (N/mm2)
P = Gaya atau beban (N)
A = Luas penampang (mm2)
P Sebuah poros dengan panjang mula-mula L dibebani
gaya P pada ujungnya dan mengalami pertambahan
panjang ∆L, maka besarnya regangan ε adalah:

Dimana:
ε = Regangan (mm/mm)
∆L = Pertambahan panjang (mm2)
L = Panjang mula-mula (mm2)
A = Batas proporsional
B = Batas elastis
C = Titik mulur
D = Tegangan luluh
E = Tegangan tarik maksimum
F = Tegangan Putus
G = Tegangan Putus
Dari diagram tegangan regangan, terdapat tiga daerah
kerja yaitu sebagai berikut.
•Daerah elastis merupakan daerah yang digunakan dalam
desain konstruksi mesin
•Daerah plastis merupakan daerah yang digunakan untuk
proses pembentukan material
•Daerah maksimum merupakan daerah yang digunakan
dalam proses pemotongan material
Kemiringan garis lurus dari diagram tegangan-regangan hingga batas
proporsional merupakan rasio tegangan terhadap regangan yang biasa
disebut modulus elastisitas (E).

Syarat yang harus dipenuhi dalam pemakaian persamaan di atas adalah


sebagai berikut :
Beban harus merupakan beban aksial
Batang harus memiliki penampang tetap dan homogen
Regang tidak boleh melebihi batas proporsional
Pada tahun 1675, Robert Hooke menyatakan bahwa tegangan sebanding
dengan regangan. Tetapi pada tahun 1807 Thomas Young
memperkenalkan konstanta kesebandingan (E) yang dikenal sebagai
modulus Young atau modulus elastisitas.
𝑃
𝜏𝑠 =
𝐴𝑠
Dimana:
𝜏𝑠 = Tegangan geser (N/m2)
P = Gaya atau beban tangensial (N)
𝐴𝑠 = Luas pergeseran (m2)
δ
Gambar di atas mendefinisikan bahwa tan 𝜙 = 𝑠 , tetapi karena sudut 𝜙
𝐿
biasanya sangat kecil, maka tan 𝜙 ≈ 𝜙 sehingga kita peroleh:
δ𝑠
𝜙=
𝐿
Dimana:
𝜙 = Regangan geser (m/m)
δ𝑠 = Deformasi total sepanjang L (m)
L = Panjang benda (m)
Hubungan antara tegangan geser dan regangan geser dengan
asumsi hukum Hooke berlaku terhadap tegangan geser, yaitu:

Dimana G merupakan sebuah konstanta yang biasa disebut


modulus elastisitas geser atau modulus kekakuan. Hubungan
antara deformasi geser dan gaya geser terpasang kemudian
dinyatakan dengan:
Harga modulus geser untuk beberapa material
Definisi umum faktor keamanan adalah rasio antara tegangan maksimum
dengan tegangan kerja:

Untuk material yang ulet seperti baja karbon rendah, faktor


keamanan didasarkan pada yield point stress (tegangan titik luluh).

Untuk material yang getas seperti besi cor, faktor keamanan didasarkan
pada ultimate stress (kekuatan tarik)
Pemilihan faktor keamanan harus didasarkan pada beberapa
hal, yaitu: jenis beban, jenis material, proses pembuatan, jenis
tegangan, dan bentuk komponen. Makin besar kemungkinan adanya
kerusakan pada komponen mesin, maka angka keamanan diambil
makin besar.
Akibat torsi, pada Gambar di atas setiap bagian yang terpotong
menerima tegangan geser torsi. Persamaan rumus torsi adalah
sebagai berikut:
𝜏 𝑇 𝐺. 𝜃
= =
𝑟 𝐽 𝑙
Akibat torsi, pada Gambar di atas setiap bagian yang terpotong
menerima tegangan geser torsi. Persamaan rumus torsi adalah
sebagai berikut:
𝜏 𝑇 𝐺. 𝜃
= =
𝑟 𝐽 𝑙
Pada banyak pemakaian praktis, poros digunakan untuk mentransmisikan
daya. Dari dinamika, diketahui bahwa daya P ditransmisikan dengan torsi
tetap T yang berotasi pada kecepatan sudut tetap 𝜔 persamaannya adalah:
𝑃 = 𝑇. 𝜔
Dimana 𝜔 dalam radian per detik, apabila poros berputar dengan frekuensi
putaran per detik f, maka 𝜔 = 2𝜋𝑓, dan kita peroleh:
𝑃 = 𝑇. 2𝜋𝑓
Dengan
T = Torsi yang ditransmisikan (N.m)
f = frekuensi kecepatan kecepatan putar (rad/s).
P = Daya yang ditransmisikan (Watt)
Ketika balok menerima momen bending, bagian atas balok akan
memendek akibat kompresi dan bagian bawah akan memanjang akibat
tarikan. Persamaan bending adalah:

𝑀 σ 𝐸
= =
𝐼 𝑦 𝑅
Ketika balok menerima momen bending, bagian atas balok akan
memendek akibat kompresi dan bagian bawah akan memanjang
akibat tarikan. Persamaan bending adalah:

𝑀 σ 𝐸
= =
𝐼 𝑦 𝑅
𝑀 σ 𝐸
= =
𝐼 𝑦 𝑅
Dari persamaan di atas, rumus tegangan bending adalah:
𝐸
σ = 𝑦.
𝑅
Karena E dan R adalah konstan, oleh karena itu dalam batas elastis,
tegangan pada sembarang titik adalah berbanding lurus terhadap y,
yaitu jarak titik ke sumbu netral.
Dari persamaan di atas, rumus turunan tegangan bending adalah:
𝑀 𝑀 𝑀
σ = 𝑦. = =
𝐼 𝐼/𝑦 𝑍
Latihan Soal
Dua buah pelat dibebani gaya tarik P sebesar 80 kN yang
disambung oleh paku keling (rivet joint) seperti pada Gambar.
Jika bahan yang digunakan untuk paku keling adalah ST 37
dengan tegangan tarik maksimum 370 MPa dan tegangan luluh
240 MPa. Tentukan diameter minimal paku keling jika
pembebanan bersifat konstan.
Latihan Soal
1. Sebuah batang baja dengan diameter yang berbeda – beda,
d1 = (6+A) cm , d2 = (5+A) cm. Hitung tegangan tarik
penampang normal masing – masing batang, jika diatarik oleh
gaya sebesar 700 kg? (satuan tegangan tarik N/mm²)
2. Sebuah pipa baja ujung atasnya dijepit dan ujung bawahnya
dibebani gaya 6 ton. Panjang pipa l = 6 meter. Diameter luar
(d1) = (55+A) mm dan diameter dalam (d0) = (35+A) mm.
Modulus Elastisitas pipa E = 2.2 x 106 kg/cm2. Hitunglah
tegangan tarik (N/mm²) yang terjadi, perpanjangan pipa ∆l
(mm) dan regangan ε (%)?
Ket : A = dua angka terakhir NIM
Latihan Soal
Sebuah poros ditunjukkan pada Gambar dibebani gaya-gaya
sebesar 25 kN dan 35 kN yang dipusatkan pada 150mm dan
200mm berturut-turut dari kiri dan kanan bantalan. Tentukan
diameter poros, jika tegangan tidak boleh melebihi 100 Mpa.

Anda mungkin juga menyukai