Anda di halaman 1dari 20

KELURUSAN (STRAIGHTNESS)

Oleh : Kelompok 5
THIRAFI TRI WISESA (1610913035)
ICKSAN WIMA PUTRA (1610913037)
FEBBY YOLANDA HARI (1710911001)
M. ARYA WAHYU PRATAMA (1710911004)
PENDAHULUAN

Kelurusan

• Suatu permukaan benda dikatakan lurus bila bidang permukaan tersebut


berbentuk garis lurus dan tidak ditemukan adanya penyimpangan bentuk ke
arah horizontal atau vertikal yang berarti.
Aplikasi kelurusan
Kelurusan biasanya digunakan pada:
• Komponen Poros
• Meja rata
• Conical shape atau komponen yang membentuk kerucut
• Komponen membentuk Balok
• Alat bantu pengukuran pelat lurus
• Meja mesin bubut
Aplikasi kelurusan
• Suatu komponen harus memiliki kelurusan yang sempurna, sebagai contoh :
1. Poros
Poros harus selaras sempurna untuk memaksimalkan kehandalan mesin, terutama untuk mesin yang
memiliki kecepatan yang tinggi. Hal ini penting karena jika terjadi ketidaklurusan dapat
mengakibatkan tingkat getaran yang tinggi, kebengkokan pada poros, gaya gesek tinggi yang dapat
menyebabkan mesin cepat panas, putaran mesin tidak teratur, dan mengakibatkan mesin sering
membutuhkan perbaikan. Kelurusan poros dapat mengurangi konsumsi daya dan tingkat kebisingan,
dan dapat membantu komponen lain seperti bantalan, segel, dan kopling lebih tahan lama.
2. Meja Mesin Bubut
Meja mesin bubut (kelurusan lathe-bed guide ways) yaitu tempat bergerak/berjalannya pembawa
pahat potong (carriage). Gerakan pahat potong dari mesin bubut sepanjang mejanya harus betul-
betul lurus (seolah-olah berada dalam satu garis lurus). Karena, sedikit saja ada penyimpangan dari
garis lurus akan mengakibatkan perubahan bentuk dan ukuran dari benda kerja yang diproduksi
melalui mesin bubut. Oleh karena itu, tingkat kelurusan meja mesin bubut (lathe-bed guide ways)
perlu diperiksa untuk menentukan apakah tingkat kelurusannya masih dalam batas-batas harga yang
diijinkan menurut standar yang berlaku sehingga mesin bubut masih boleh digunakan untuk
memproduksi suatu komponen.
ALAT UKUR
Alat ukur yang bisa digunakan untuk pemeriksaan kelurusan benda kerja yaitu :

Jam Ukur (Dial Indicator)


• Dengan menggunakan jam ukur maka bisa diketahui besarnya penyimpangan
dari kelurusan suatu permukaan benda ukur.
• Jam ukur lebih mudah digunakan dan lebih teliti dari pada alat ukur kelurusan
lainnya.
• Pemeriksaan kelurusan dengan jam ukur digunakan untuk melihat kelurusan
dalam arah horizontal (penyimpangan ke kiri atau ke kanan) dan kelurusan
dalam arah vertikal (penyimpangan ke atas atau ke bawah).
• Setiap perubahan jarak yang dialami oleh sensor jam ukur akan ditunjukkan oleh
jarum penunjuk jam ukur tersebut.
JAM UKUR

a. Memeriksa kelurusan untuk arah penyimpangan horisontal b. Memeriksa kelurusan untuk arah vertikal.
Cara Pengukuran
1. Antara benda ukur dengan landasan jam ukur harus diberi pelat lurus
(straight edge) atau yang sejenis agar gerakan dari jam ukur tetap stabil.
2. Jarum penunjuk harus menunjukkan skala pada posisi nol.
3. Panjang muka ukur pada benda ukur dibagi dalam beberapa bagian.
4. Antara bagian satu dengan yang lain diberi tanda titik atau garis
pendek/strip.
5. Dilakukan pengukuran dengan meletakkan jam ukur pada muka ukur yang
panjangnya telah dibagi beberapa bagian yang telah diberi titik.
6. Pada masing-masing titik inilah nantinya dapat digambarkan besarnya
penyimpangan dari kelurusan muka ukur.
7. Dengan demikian dapat diketahui bagian-bagian mana dari muka ukur yang
tidak lurus
Cara Menggambarkan Besarnya Penyimpangan Kelurusan
dalam Bentuk Grafik

• Menentukan nilai penyimpangan yang bertanda minus (-) dan penyimpangan


yang bertanda plus (+).
• Nilai penyimpangan plus (+) terjadi jika arah jarum ke arah atas atau ke
kanan dari tanda nol.
• Nilai penyimpangan minus (-) terjadi jika arah jarum ke arah bawah
atau ke kiri dari tanda nol.
• Masukkan nilai – nilai tersebut ke dalam grafik.
• Dilakukan pemeriksaan apakah nilai penyimpangan melewati harga-harga
batas yang diijinkan.
Contoh :
• Jika panjang muka ukur suatu benda diambil misalnya 150 milimeter yang
dibagi menjadi 15 bagian yang sama dengan panjang masing-masing bagian
10 milimeter. Dan dilakukan pemeriksaan kelurusan pada tiap-tiap bagian
dengan jam ukur. Didapatlah harga pengukuran pada tiap – tiap bagian.
Harga-harga ini lalu dapat dibuat pada grafik seperti tampak pada Gambar
berikut.
Grafik Hasil Pemeriksaan Kelurusan Permukaan Benda Ukur
Autokolimator

• Autokolimator adalah suatu alat optik untuk mengukur kelurusan komponen

• Autokolimator bekerja dengan memproyeksikan gambar ke target cermin.


dan mengukur defleksi dari gambar kembali terhadap skala, baik secara
visual atau dengan sarana detektor elektronik

• Pemeriksaan kelurusan dengan autokolimator kebanyakan digunakan untuk


memeriksa kelurusan meja-meja mesin produksi, baik dalam arah
memanjang (horizontal) maupun dalam arah tegak lurus (vertikal).
Autokolimator
Cara Pengukuran
1. Sebelum dilakukan pemeriksaan makasebaiknya dipasang sebuah pelat lurus atau yang sejenis
(straight edge)di atas benda ukur dengan posisi sedemikian rupa dengan maksud untuk
mendapatkan tempat cermin pantul (reflektor) selalu berada pada posisi garis lurus.

2. Cermin pantul (reflektor) pada benda ukur harus dipindah-pindahkan posisinya sepanjang muka
ukur.

3. Setiap titik ujung dari landasan cermin pantul yang terletak di atas benda harus diberi tanda agar
pemindahan cermin pantul tersebut ditunjukkan oleh A – B, B– C, C – D, D – E, dan seterusnya
sampai panjang muka ukur selesai diperiksa.

4. Selanjutnya dilakukan pengukuran pada setian bagian muka benda ukur dengan melihat harga
dalam bentuk menit atau detik yang ditunjukkan oleh jarum penunjuk mikrometer dari
autokolimator yang kemudian harus dikalikan dengan 0.03 mm untuk menentukan besarnya
harga penyimpangan.
Contoh
Dilakukan pemeriksaan kelurusan suatu benda dengan autokolimator.
Kemudian didapatkan hasil data sebagai berikut.
Keterangan Untuk Setiap Kolom pada Tabel Data
• Pada kolom 1, menunjukkan posisi pemeriksaan yaitu sebanyak 12 kali perpindahan cermin datar, Ini
berarti panjang muka adalah 12 x 103.5 mm= 1232 mm, atau kira-kira 1¼ meter.
• Kolom 2 menunjukkan hasil pembacaan mikrometer autokolimator dalam menit dan detik.
• Kolom 3 menunjukkan perbedaan harga tiap pemeriksaan dengan harga pemeriksaan pertama.
• Kolom 4 menunjukkan perbedaan naik turunnya didapat dari perkalian harga kolom 3 dengan 0.0005
mm. Angka 0.0005 mm diperoleh dari: 1 menit= 0.03 mm, berarti
1 detik= x 0.03 mm=0.0005 mm.
• Kolom 5 menunjukkan harga naik turunnya muka ukur secara kumulatif. Jumlah total harga naik turum
secara kumulatif adalah 24 mm. Berarti, untuk 12 kali pemeriksaan maka proporsi tiap pemeriksaan
mempunyai perbedaan (increment) kenaikan sebesar 2 mm.
• Kolom 7 menunjukkan harga penyimpangan terhadap garis lurus yang besarnya didapat dari hasil
pengurangan antara harga-harga pada kolom 5 dengan harga-harga pada kolom 6.
• Selanjutnya dengan melihat harga-harga pada kolom 5, 6, dan 7 maka dapat dibuat suatu grafik
penyimpangan terhadap kelurusan secara kumulatif.
Grafik Penyimpangan Terhadap Kelurusan secara Kumulatif.
Simbol Kelurusan Pada Gambar Teknik
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai