• Diameter indentasi diukur. Dilakukan sekurang-kurangnya 2 kali secara tegak lurus satu
sama lain, kemudian dicari rata-rata diameter. Untuk melakukan pengujian, hal yang
harus diperhatikan pada spesimen uji antara lain ketebalan dan permukaan spesimen.
Standar pengujian kekerasan Brinell bagi material logam dapat dilihat pada ASTM
E10.Perhitungan kekerasan Brinell mengikuti rumus:
• di mana P adalah beban (kg), D diameter indentor (mm) dan d diameter jejak (mm).
UJI LAPANGAN
PT HESA LARAS CEMERLANG
Indonesia Engineering Consultant
PROSEDUR KERJA
• Prosedur pengujiannya yaitu dengan menggunkan indentor berbentuk bola dengan diameter D = 10 mm
terbuat dari baja atau karbida tungsten. Beban yang diaplikasikan dapat dipilih sebesar 500, 1500, atau 3000
kg, tergantung jenis bahan yang akan diuji (pada umumnya 3000 kg untuk logam-logam ferous dengan waktu
indentasi sekitar 10 detik dan 500 untuk logam-logam nonferous, dengan waktu indentasi sebesar 30 detik)
sehingga terbentuk jejak berupa lingkaran atau cekungan yang simetris dipermukaan bahan dengan diameter
d (mm).
• Pengujian Brinell tidak memerlukan surface preparation yang khusus, hal ini disebabkan Uji Brinell tidak
terlalu terpengaruh oleh kekasaran dan goresan pada permukaan spesimen, pengujian Brinell juga
menghasilkan rata-rata dari heterogenitas pada sampel. Pada sampel polimer yang terlalu elastis, BHN dapat
bernilai tak hingga apabila tidak ada jejak yang dihasilkan (elsastis), pengujian Brinell juga menjadi tidak valid
apabila pembacaan nilai menunjukan angka lebih dari 650 BHN.
INDENTER
• Indenter untuk Brinell Hardness test harus bola baja yang terbuat dari tungsten
karbida dan hanya 4 diameter yang diperbolehkan (1, 2.5, 5, dan 10mm).
Kekerasannya harus tidak boleh kurang dari 1500HV10 ketika diukur pada
permukaan spherical sesuai ASTM E92,atau tidak kurang dari 1500 HV 1 ketika
diukur pada permukaan rata sesuai ASTEM E92 atau metode tes E384.
• Material dari bola harus memiliki berat jenis 14.8 g/cm3 +- 0.2 g/cm3 dan
komposisi kimia:
• Mean dari kekeasaran permukaan dari bola tidak boleh lebih dari 0.00005mm
• Ketika bahan yang diuji tidak homogen. Permukaan benda uji saat menjalankan uji Brinell tidak harus sehalus
itu untuk jejak yang lebih kecil. Namun, menggunakan mikroskop untuk mengukur diameter jejak tidak
senyaman membaca dial gauge.
• Didapat kekerasan makro material atau bulk-hardness, khususnya material dengan struktur heterogen.
• Paling umum digunakan untuk menguji bahan yang memiliki struktur yang terlalu kasar atau yang memiliki
permukaan yang terlalu kasar untuk diuji menggunakan metode pengujian lain, misal Coran dan tempa.
Kekurangan:
• Brinell hardness number menggunakan bola standar terbatas untuk sekitar 500 HB,uji ini kurang akurat untuk
material yang memiliki kekerasan diatas 500 HB .
• Kerusakan pada spesimen diminimalkan dengan menggunakan bola indentor ringan. Indent kemudian kurang
dari Rockwell.
CONTOH GRAFIK BHN
CONTOH SAMPEL: TURBO CHARGER
MIKROSTRUKTUR TURBOCHARGER DENGAN MIKROSKOP
PADA ALAT UJI BRINELL SEBELUM PENGUJIAN
PENGUJIAN
MIKROSTRUKTUR TURBOCHARGER DENGAN MIKROSKOP
PADA ALAT UJI BRINELL SETELAH PENGUJIAN
HASIL DATA KEKERASAN SAMPEL UJI BRINELL
TURBOCHARGER
KESIMPULAN
Setiap metode uji hardness test memiliki kelebihan dan kekurangan dalam pengukuran kekerasan suatu
permukaan material. Keuntungan metode Brinell adalah bila ada sedikit scratch tidak akan terlalu
mempengaruhi hasil pengujian karena permukaan indentasinya yang luas. Namun metode ini memiliki
kelemahan yaitu spesimen uji tidak boleh terlalu lunak ,terlalu keras ataupun terlalu tipis. Karena apabila
terlalu lunak dan tipis penekanan akan sampai kebawah permukaan spesimen dan bukan lagi
mengukur kekerasan di permukaan.
REFERENSI
• https://fuelinstrument.com/brinell_hardness_testing_model_B3000O.html
• https://www.hardnesstesters.com/test-types/brinell-hardness-testing
• https://www.youtube.com/watch?v=RJXJpeH78iU
• ASTM E10-15 Standard test method for Brinell Hardness of Metallic Materials
• https://hesa.co.id/brinell-test/
• http://www.testingindonesia.com/metode-uji-kekerasan-brinell-brinell-hardness-test-164