tv for more
D
I
C
I
P
T
A
K
A
N
O
L
E
H
FERMANDES SIMAMORA
ME-4E
0905012141
Ekstrusi
Pendahuluan
Ekstrusi adalah proses untuk membuat benda dengan penampang tetap.
Proses Ekstrusi yang diperkenalkan sekitar tahun 1700 bermula dengan memperkenalkan
ekstrusi bahan logam, dengan mengekstrusi pipa lead. Dalam prosesnya sebuah billet bulat di
tempatkan dalam sebuah chamber dan didorong melalui sebuah cetakan terbuka dengan
menggunakan sebuah ram. Hasil produk , keluar dari die dengan pengurangan penampang
permukaan. Proses ekstrusi sederhana ditunjukkan pada gambar 1 dibawah ini.
Proses ekstrusi dapat diperlakukan dalam bentuk kerja panas maupun dingin, walaupun
demikian, proses kerja panas lebih banyak dipraktekkan untuk berbagai jenis metal karena
mengurangi gaya dorong yang diperlukan. Logam-logam seperti lead, copper, aluminium,
magnesium dan paduan dari logam ini umumnya mudah dilakukan proses ektrusi karena
logam ini memiliki kekuatan luluh yang rendah dan begitu juga dengan suhu ekstrusinya.
Ekstrusi untuk bahan logam dibagi atas empat jenis tipe yaitu ekstrusi langsung (direct);
ekstrusi tidak langsung (indirect), ekstrusi hidrostatis dan ekstrusi impak.
Pada saat ini, proses ekstrusi bukan hanya sekedar pada bahan logam saja tetapi juga telah
dikembangkan untuk bahan polimer (tennoplastik) Dalam prosesnya, gaya dorong bukan lagi
dihasilkan melalui sebuah ram, melainkan sebuah poros berulir (screw) yang bertugas seperti
ram yaitu mendorong bahan polimer hingga keluar dari die.
atau kerja. Prinsip dasar dari teori ini adalah bahwa kerja eksternal yang dilakukan pada
proses pembentukan logam adalah sama dengan jumlah konsumsi energi untuk aliran logam
dan deformasi plastis.
proses
pembentukan logam dapat dianalisis. Asumsi-asumsi penting yang digunakan adalah bahwa:
1. Kerja eksternal yang diperlukan sama dengan kerja internal untuk
deformasi plastis.
Proses
Logam - Bahan baku dipanaskan terlebih dahulu agar menjadi lunak. Setelah itu
dimasukkan dalam container. Sebuah ram (stempel) menekan bahan tersebut melalui sebuah
die (cetakan). Akibatnya bahan menjadi mulur dan terbentuk sesuai dengan penampang die.
Perkiraan nilai faktor efisiensi pada beberapa proses pembentukan logam yang penting dapat
dilihat pada tabel berikut ini. Nilai-nilai tersebut diperoleh secara empiris dari percobaan :
Dari persamaan di atas kemudian dapat diturunkan persamaan umum untuk tekanan
ekstrusi, Pe menurut teori kerja ideal pada Gambar 2-5. Tegangan dan regangan yang
digunakan dalam persamaan tersebut adalah tegangan dan regangan efektif dari material.
Teori kerja ideal dapat pula diaplikasikan untuk proses pembentukan lainnya. Untuk
proses penempaan (forging), kondisi idealnya adalah pada pengujian tekan tanpa gesekan
(frictionless compression test), sedangkan untuk proses pengerolan (rolling) kondisi idealnya
adalah pada pengujian tarik regangan bidang (plane strain compression test).
ANALISIS SLAB
Secara umum seluruh teori analisis pembentukan logam dapat digunakan untuk
memprediksi beban eksternal yang diperlukan untuk terjadinya aliran logam atau deformasi
plastis. Pendekatan teoritis cukup berguna, khususnya untuk prosesproses pembentukan
logam utama seperti penempaan, pengerolan, ekstrusi, dan penarikan. Teori Kerja Ideal, yang
telah dibahas di dalam Bab sebelumnya cukup efektif untuk menganalisis proses
pembentukan logam, di mana deformasi yang terjadi adalah homogen. Seperti halnya Teori
Kerja Ideal, teori analisis slab yang akan dibahas dalam Bab ini juga menggunakan prinsipprinsip kesetimbangan gaya. Kelebihan teori ini dibandingkan dengan Teori Kerja ideal
adalah bahwa teori ini dapat digunakan untuk memprediksi tegangan dan regangan lokal pada
proses pembentukan logam, sehingga dapat digunakan untuk menganalisis kegagalan, baik
pada kegagalan pada produk akhir maupun kerusakan pada perkakas. Kelebihan lain dari
teori ini adalah dalam hal menentukan faktor efisiensi. Berbeda dengan Teori Kerja Ideal di
mana faktor efisiensi sepenuhnya ditentukan secara empiris, pada teori analisis slab,
parameter penting proses pembentukan logam yang dapat diukur atau telah diketahui secara
teoritis telah terakomodasi di dalam perhitungan. Proses-proses pembentukan utama seperti
penempaan, pengerolan,
ekstrusi, dan penarikan, dapat dianalisis secara teoritis dengan tingkat akurasi yang cukup
baik. Di samping itu, teori ini dapat juga membantu kita di dalam memahami berbagai rumus
dan formula empiris yang seringkali digunakan pada praktek pembentukan logam yang lebih
kompleks.
Mesin ektrusi ini mempunyai bagian utama berupa sebuah poros berulir (screw) yang
berfungsi untuk mendorong dan menekan bahan pellet hinnga keluar dari die. Bagan utama
alat ekstruder ini adalah seperti pada gambar dibawah ini.
Seperti proses kerja dari mesin mesin lain yang dapat mengalami kehilangan (loses), mesin
ekstrusi juga demikian. Kehilangan dalam mesin ekstrusi umumnya kecil dan nilainya dapat
diabaikan. Kehilangan ini biasanya terjadi pada celah antara poros dan barrel. Sebagai
batasannya, tekanan balik akan menjadi lebih tinggi dan menurunkan nilai output hingga ke
nol, pada saat ini, q = q karenanya, tekanan maksimum adalah :
dr
bp
Dimana :
Dd = diameter cetakan
L1= panjang daerah cetakan
a = viskositas apparensi
Proses Calendaring
Proses calendaring merupakan salah satu aplikasi (perlakuan) terhadap hasil produksi dari
die. Dalam hal ini hasil ekstrusi yang berupa lembaran yang baru keluar dari die dilewatkan
pada banyak roll. Dalam prosesnya, lembaran yang masih tebal yang melewati rol pertama
akan dilakukan pelebaran ukuran, rol yang kedua bekerja sebagai peralatan pengukur dan rol
yang ketiga mengeset dan mengatur agar bahan polimer didinginkan yang kemudian
diberikan hembusan udara melalui blower dan juga disini dilakukan kontrol ketika akan
dililitkan ke drum.
Bentuk dari proses calendaring diberikan pada gambar berikut :