LANDASAN TEORI
2.1 GENERATOR
Generator adalah mesin yang dapat mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik
melalui proses induksi elektromagnetik. Generator arus bolak-balik sering disebut juga
generator sinkron karena jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan
magnet pada stator. Kecepatan sinkron ini dihasilkan dari kecepatan putar rotor dengan
kutub-kutub magnet yag berputar dengan kecepatan yang sama dengan medan putar stator.
Mesin ini tidak dapat dijalankan sendiri karena kutub-kutub rotor tidak dapat tiba-tiba
mengikuti kecepatan medan putar pada waktu sakelar terhubung dengan jala-jala.
5
6
Kontruksi generator arus bolak-balik ini terdiri dari 2 bagian utama yaitu :
menginduksikan ke stator
Stator terdiri dari badan generator terbuat dari bajayang berfungsi melindungi bagian dalam
generator, kotak terminal name plate pada generator. Inti stator yang terbuat dari bahan
feromagnetik yang berlapis-lapis dan terdapat alur-alur tempat meletakan lilitan stator.
Lilitan stator yang merupakan tempat untuk menghasilkan tegangan,. Sedangkan, rotor
berbentuk kutub sepatu (salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor selinder).
Stator : Rotor :
1. Rumah Stator 1. Kutub magnet
2. Inti satator 2. Lilitan penguat magnet
3. Lilitan stator 3. Cincin seret (slip ring)
4. Alur stator 4. Poros
5. Kontak hubung
6.Sikat
Keuntungan generator kutub dalam bahwa untuk mengambil arus tidak dibutuhkan
cincin geser dan sikat arang. Karena lilitan-lilitan tempat terjadinya GGL itu tidak berputar.
Generator sinkron sangat cocok untuk mesin-mesin dengan tegangan tinggi dan arus yang
a. Kutub magnet dengan bagian kutub yang menonjol (salient pole). Konstruksi
seperti ini digunakan untuk putaran rendah, dengan jumlah kutub yang banyak.
Kutub magnet dengan bagian kutub yang tidak menonjol (non salient pole).
Konstruksi seperti ini digunakan untuk putaran tinggi (1500 rpm atau 3000 rpm),
dengan jumlah kutub yang sedikit. Kira-kira 2/3 dari seluruh permukaan rotor
dibuat alur-alur untuk tempat lilitan penguat. Yang 1/3 bagian lagi merupakan
Prinsip kerja dari generator sesuai dengan hukum Lens yaitu arus listrik yang
diberikan pada stator akan menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan
putaran rotor sehingga menimbulkan electromotive force (EMF) atau GGL pada kumparan
rotor. Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime
mover akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan
medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan
tegangan pada stator. Karena ada dua kutub yang berbeda, utara dan selatan, maka
tegangan yang dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak-balik. Besarnya tegangan
E = Kd . Ks. ω. Φ . p .g . Nc (2.1)
E = 4,44 . Kd . Ks . f . Φ . p. g. Nc
Dimana:
f = frekuensi (hertz)
Nc = jumlah lilitan
atas stator yang merupakan elemen diam dan rotor yang merupakan elemen berputar dan
terdiri dari belitan-belitan medan. Pada generator AC jangkamya diam sedangkan medan
9
utamanya berputar dan lilitan jangkarnya dihubungkan dengan dua cincin geser.
a. Prime mover atau pengerak mula, dalam hal ini mesin diesel (dalam bahasa
b. Generator
pendukung agar dapat bekerja dengan baik dan tanpa mengalami gangguan.
bergerak dan untuk membuang panas, maka semua bearing dan dinding dalam
b. Sistem bahan bakar, dimana bahan bakar yang disemprotkan ke dalam ruang
silinder, sesaat sebelum piston mencapai titik mati atasnya (TMA). Untuk itu
pemasok bahan bakar atau injektor 7 yang terpasang dikepala silinder seperti
10
terlihat pada gambar 2.3. Karena melewati injektor tersebut, maka bahan
bakar masuk ke dalam ruang silinder dalam keadaan terbagi dengan bagian-
bagian yang sangat kecil (biasa juga disebut dengan proses pengkabutan).
Di dalam udara yang panas akibat pemadatan itu bahan bakar yang
Pompa bahan bakar 2 mengantar bahan bakar dari tangki harian 8 ke pompa
penyemprot bahan bakar. Bahan bakar yang kelebihan yang keluar dari
Keterangan :
1. Pompa penyemperot bahan bakar 6. Penutup bahan bakar otomatis
2. Pompa bahan bakar 7. Injektor
3. Pompa tangan untuk bahan bakar 8. Tanki
4. Saringan bahar/bakar penyarinnan 9. Pipa pengembalian bahan bakar
pendahuluan 10. Pipa bahan bakar tekanan tinggi
5. Saringan bahan bakar/penyaringan 11. Pipa peluap.
akhir
11
diberikan pada mesin dapat diubah menjadi tenaga mekanik sedang sebagian
lagi tersisa sebagai panas. Panas yang tersisa tersebut akan diserap oleh bahan
minyak pelumas dan panas yang diresap oleh minyak pendingin itu kemudian
disalurkan melewati alat pendingin minyak, dimana panas tersebut diserap oleh
bahan pendingin.
2.2.1 Battery
listrik yang berupa sel listrik. Pada dasarnya sel listrik terdiri dari dua buah
bereaksi secara kimia dan menghasilkan gaya gerak listrik antara kedua
arus melalui sel-sel dengan arah yang berlawanan dengan aliran arus dalam proses
yang digunakan pada sistem otomatis Gen Set berfungsi sebagai sumber arus
Charger ini biasanya dilengkapi dengan pengaman hubung singkat (Short Circuit)
b. Frekuensi : 50 / 60 Hz
Alat yang memiliki sumber energi kimia yang dapat menghasilkan energi listrik
disebut dengan electric cell (sel listrik). Dan ketika beberapa sel listrik tersebut
Baterai ini terdiri atas elektoda dan elektrolit. Elektroda berbentuk pelat (lapisan,
konduktor akan terjadi pergerakan arus dalam elektrolit tersebut. Elektoda ini ada dua
macam yaitu katoda dan anoda. Katoda adalah elektoda negatif berfungsi sebagai pemberi
elektron dan elektrolit. Anoda adalah elektoda positif berfungsi sebagai penerima elektron.
2.2.3 Relay
kontak untuk posisi membuka (normally closed - NO) maupun untuk posisi
Relay ada dua macam, yaitu relay biasa dan relay dengan timer. Kedua
jenis relay tersebut digunakan sesuai dengan fungsi dan keperluannya. Relay biasa
waktu, sedangkan relay dengan penundaan waktu digunakan pada saat start
diesel. Hal ini diperlukan karena bila start pertama maka dibutuhkan selang
waktu tertentu untuk start berikutnya sampai mesin diesel dapat beroperasi.
Ada beberapa jenis relay pengaman yang di pakai dalam instlasi genset :
a. Relay arus lebih ,thermal over load relay (TOLR) digunakan untuk melindungi
motor dan perlengkapan kendali motor dari kerusakan akibat beban lebih atau
terjadinya hubungan singkat antar hantaran yang menuju jaring atau antar fasa.
b. Relay tegangan lebih, bekerja bila tegangan yang dihasilkan generator melebihi
batas nominalnya.
14
perbandingan arus, yaitu besarnya arus sebelum lilitan stator dengan arus yang
d. Relay daya balik , berfungsi untuk mendeteksi aliran daya aktif yang masuk ke
arah generator.
2.3.1 Sekring
Sekering, sering disebut juga dengan pengaman lebur atau fuse. Fungsi sekering adalah
mengamankan peralatan atau instalasi listrik dari gangguan hubung singkat. Dalam
pemasangannya, sekering dihubungkan pada hantaran fasa yang tidak diketanahkan (R, S,
T). Pengaman lebur ini mempunyai karakteristik pemutusan lebih cepat dibandingkan
dengan MCB. Pengaman ini hanya dapat dipakai satu kali dan tidak bisa dioperasikan
kembali.
Berdasarkan pada cara pemutusannya, sekering dibagi menjadi dua macam yaitu
Sekring sebagai pengaman lebur berfungsi untuk mengamankan instalasi dari gangguan
hubung singkat. Jika suatu sekering dilewati arus di atas arus kerjanya, maka pada waktu
tertentu sekering tersebut akan lebur (putus). Besarnya arus yang dapat meleburkan suatu
sekering dalam waktu 4 jam dibagi arus kerja disebut faktor peleburan berkisar 1 hingga
1,5. Hubungan antara arus dan waktu putus berbanding terbalik, artinya bila arus yang
melalui patron lebur makin besar maka waktu pemutusan semakin singkat seperti terlihat
pada gambar 2.5, sehingga patron lebur ini merupakan gawai proteksi arus lebih (GPAL)
15
dengan karakteristik waktu terbalik (invers). Arus penguat sebuah pengaman lebur tidak
sama dengan arus yang menyebabkan pengaman putus. Sebuah proteksi harus dapat
dibebani dengan arus nominalnya secara kontinyu tanpa batas waktu. Arus nominalnya
kira-kira 70 % dari batas arus maksimalnya (Ig). Kalau dibebani dengan batas ini terus-
apabila arusnya melebihi setting dari MCB tersebut. Pengaman otomatis dapat langsung
dioperasikan kembali setelah mengalami pemutusan (trip) akibat adanya gangguan arus
hubung singkat dan beban lebih. Bagian – bagian MCB dapat di lihat seperti pada gambar
2.6. Spesifikasi MCB pada umumnya dibagi dalam 3 parameter operasi yang terdiri atas :
c. Icn (kapasitas arus pemutusan), spesifikasi standar MCB digambarkan sebagai berikut:
Icn = 4.5kA-25kA
16
Keterangan gambar :
a. Thermis, prinsip kerjanya berdasarkan pada pemuaian atau pemutusan dua jenis logam
yang koefisien jenisnya berbeda. Kedua jenis logam tersebut dilas jadi satu keping
(bimetal) dan dihubungkan dengan kawat arus. Jika arus yang melalui bimetal tersebut
melebihi arus nominal yang diperkenankan maka bimetal tersebut akan melengkung
b. Magnetik, prinsip kerjanya adalah memanfaatkan arus hubung singkat yang cukup
besar untuk menarik sakelar mekanik dengan prinsip induksi elektromagnetis. Semakin
besar arus hubung singkat, maka semakin besar gaya yang menggerakkan sakelar
tersebut sehingga lebih cepat memutuskan rangkaian listrik dan gagang operasi akan
kembali ke posisi off. Busur api yang terjadi masuk ke dalam ruangan yang berbentuk
pelat-pelat, tempat busur api dipisahkan, didinginkan dan dipadamkan dengan cepat.
17
MCCB atau Moulded Case Circuit Breaker adalah alat pengaman yang berfungsi
sebagai pengamanan terhadap arus hubung singkat dan arus beban lebih. MCCB memiliki
rating arus yang relatif tinggi dan dapat disetting sesuai kebutuhan, konstruksi MCCB
dapat di lihat pada gambar 2.7. Spesifikasi MCCB pada umumnya dibagi dalam 3
A.
ACB atau Air Circuit Breaker adalah alat pengaman yang berfungsi sebagai
pengamanan terhadap arus hubung singkat dan arus beban lebih menggunakan sistem
tenaga udara. ACB memiliki rating arus yang relatif tinggi dan dapat disetting sesuai
kebutuhan, konstruksi ACB dapat di lihat pada gambar 2.8. Spesifikasi ACB pada
Ue = 50 V dan 690 V
c. Icn (kapasitas arus pemutusan), spesifikasi standar ACB digambarkan sebagai berikut:
berikut :
ACB/MCCB bisa bekerja secara normal close (ON)/Open (OFF) tanpa ada
hambatan. Bila tegangan dilepas maka togle mekanik akan kembali normal
ACB akan trip (bila posisi sebelumnya ON) atau akan mengunci sistim
b. XF = Closing Release, sistem operasi, bila diisi tegangan maka coil akan
agar togle kembali diposisi semula dan tidak mengunci sistim OFF/Open, ini
biasa di lakukan dengan cara menginterlock salah satu cable control yang
menuju ke coil melalui Auxiliary Contact yang tersedia (NC) sehingga sewaktu
ACB sudah Close/ON, sistim ke Coil terputus dan XF tidak bekerja lagi.
c. MX = Shunt trip, sistim operasi, sistem kerja persis sama dengan XF, biasanya
ACB/Open, pada saat diisi tegangan, coil akan mendorong togle mekanik yang
ACB. Karena sistim kerja hanya sesaat maka wiring cable harus dilewatkan
OFF/Open. Dan harus Contact pada saat ACB pada posisi ON/Close.
dengan NO/NC) .
Pada prinsipnya sama dengan OF/SD, hanya saja Auxiliary jenis ini hanya akan
lainnya. Fungsi Auxiliary ini adalah untuk memberikan proteksi tambahan agar
bila terjadi Fault semacamnya maka motor ACB/MCCB, MN,MX,XF akan secara
automatis tidak dapat difungsikan kecuali di reset secara manual atau melalui
Remote Reset.
Sistem operasi, berupa sistem mekanik dan motor yang berfungsi untuk
atau OFF (Open). Biasanya sudah dilengkapi dengan fasilitas pemutus tegangan
bila kondisi motor sudah selesai tugasnya, maka motor tidak akan bekerja lagi.
Fasilitas lain yang tersedia adalah biasanya motor MCCB/ACB setelah melakukan
dilengkapi dengan fasilitas tambahan NO, sehingga apabila motor selesai energize
maka akan keluar tegangan pula (Aux NO) yang bisa dimanfaatkan lagi untuk
Closing/Open.
21
TOLR adalah suatu pengaman beban lebih menurut PUIL 2000 bagian 5.5.4.1
yaitu proteksi beban lebih (arus lebih) dimaksudkan untuk melindungi motor dan
perlengkapan kendali motor, terhadap pemanasan berlebihan sebagai akibat beban lebih
atau sebagai akibat motor tak dapat diasut. Beban lebih atau arus lebih pada waktu motor
berjalan bila bertahan cukup lama akan mengakibatkan kerusakan atau pemanasan yang
berbahaya pada motor tersebut. TOLR memiliki rating yang berbeda-beda tergantung dari
kebutuhan biasanya tiap-tiap TOLR batas ratingnya dapat diatur, untuk lebih jelasnya lihat
Pada prinsipnya TOLR terdiri atas 2 buah macam logam yang berbeda tingkat
pemuaian yang ber beda pula. Kedua logam tersebut dilekatkan menjadi satu yang disebut
bimetal. Apabila bimetal tersebut dipanasi maka akan membengkak karena perbedaan
tingkat pemuaian kedua logamnya. Bimetal tersebut diletakan didekat sebuah elemen
pemanas yang dilalui oleh arus menuju beban ujung yang satu dipasang tetap sedangkan
22
yang lainnya dipasang bebas bergerak dan membengkok dan dapat membukakan kontak-
kontaknya dengan demikian rangkaian beban atau motor akan terputus. Besarnya arus yang
diperlukan untuk mengerjakan bimetal sebanding dengan besarnya arus yang diperlukan
Di dalam penggunaanya sesuai dengan PUIL 2000 pasal 5.5.4.3 bahwa gawai proteksi
beban lebih yang digunakan adalah tidak boleh mempunyai nilai pengenal, atau disetel
pada nilai yang lebih tinggi dari yang diperlukan untuk mengasut motor pada beban penuh.
2.3.7 Kontaktor
dan pemutus rangkaian, yang dapat dikendalikan dari jarak jauh pergerakan kontak-
sakelar yang bekerja berdasarkan kemagnetan, artinya bekerja bila ada gaya kemagnetan.
Magnet berfungsi sebagai penarik dan pelepas kontakkontak. Arus kerja normal adalah
arus yang mengalir selama pemutaran tidak terjadi. Kumparan/belitan magnet (coil) suatu
kontaktor magnet dirancang untuk arus searah (DC) saja atau arus bolak-balik (AC) saja .
Sedangkan menurut kerjanya, kontak-kontak dibedakan menjadi dua yaitu Normally Open
(NO) dan Normally Close (NC), lihat gambar 2.10 dan 2.11 simbol dan konstruksi
kontaktor .
Sesuai standard IEC 439, VDE 0100-520 dan BS 5486 Bus-bar support
terdiri dari unipolar/multi polar. Isolasi support harus sesuai dengan ukuran
copper (tembaga). Kapasitas dari Bus bar harus sesuai dengan standard Puil dan
Sistem pengaman harus dapat bekerja cepat dan tepat dalam mengisolir
gangguan agar tidak terjadi kerusakan fatal. Proteksi pada mesin generator ada
sesuatu yang tidak normal dalam operasi mesin generator dan agar operator
segera bertindak.
kemungkinan kerusakan karena ada sistem yang berfungsi tidak normal maka
mesin akan stop secara otomatis. Jenis pengaman trip antara lain :
• Emergency stop
• Reverse power
menjaga agar tegangan generator tetap konstan dengan kata lain generator akan
tetap mengeluarkan tegangan yang selalu stabil tidak terpengaruh pada perubahan
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada
generator, maka AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter.
nominal generator maka AVR akan mengurangi arus penguatan (excitacy) pada
akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis dikarenakan dilengkapi dengan
bisa beragam model, ukuran, kualitas dan jenis material yang terpasang
didalamnya, seperti terlihat pada gambar 2.13 panel ATS/AMF, dari berbagai
macam panel ATS/AMF fungsi utamanya tetaplah sama yaitu melakukan perintah
dari sumber tenaga utama yang sedang bermasalah ke sumber tenaga listrik
cadangan yaitu genset. Letak perbedaannya adalah dari segi kualitas material
Panel ATS/AMF standar relay adalah panel ATS dan AMF mempergunakan
maupun circuit breaker (MCCB) yang dilengkapi dengan motor penggerak, panel
jenis ini adalah peletak dasar dari perkembangan sistim AMF yang beredar
sekarang ini. Kelebihan dari panel ATS standard relay ini adalah biaya perawatan
yang cukup murah, apabila terjadi kerusakan salah satu komponennya cukup
dilakukan penggantian pada unit yang bermasalah tersebut, bisa relay atau
timernya, akan tetapi rendahnya biaya perawatan ini belum tentu seiring dengan
sistim proteksi makin banyak pula jumlah relay dan timer. Akan sangat
bermanfaat sekali apabila wiring cable control panel yang terinstal dilengkapi
27
menyelesaikan masalah.
Generator set terdiri atas bagian yang disebut engine/mesin diesel atau
sejenisnya sebagai media penggerak bagian lain yang biasa disebut dengan
2.6.2.1 Panel AC
energi listrik dari generator ke sisi beban, umumnya terdiri atas rangkaian meter
ampere, volt, frequency (Hz), kW maupun cos phi meter dan juga ada optional
seperti selector volt, selector ampere, current transformer (CT), pilot lamp, dan
MCB control/fuse.
Sebagai pemutus power biasanya dipasang ACB yang langsung terhubung dengan
alternator yang selain berfungsi sebagai pemutus tegangan juga berfungsi sebagai
(pemakaian).
2.6.2.2 Panel DC
unit engine/ mesin diesel atau sejenisnya, panel ini biasanya terdiri atas meter-
28
meter indikator untuk memonitor parameter yang terpasang di sisi mesin seperti
tegangan charger battery (V DC), power charge (A DC) maupun jam pemakaian
(hour counter) seperti terlihat pada gambar 2.14. Yang semuanya biasa
battery, oil pressure indikator, water temperature indikator dan hour conter.
tekanan oli / low oil pressure (LOP), bilamana tekanan minyak yang diperlukan
mesin untuk pelumasan berkurang maka switch secara otomatis akan bekerja dan
resiko keausan pada bagian mesin yang dinamis/bergerak) dan temperatur media
29
meningkat sampai batas toleransi (umumnya 90-95°C, maka switch akan bekerja
pula memutuskan system sehingga genset akan berhenti untuk mencegah efek
struktur metal engine yang bisa memuai). Untuk genset dalam kapasitas besar
biasanya juga disertai proteksi untuk kelebihan kecepatan putaran mesin (over
speed). (bila kecepatan putaran mesin melebihi batas toleransi setting putaran
operasi standard 1500 rpm untuk frequency 50 Hz dan 1800 rpm untuk 60 Hz
maka switch akan bekerja menghentikan putaran mesin untuk mencegah resiko
kerusakan mesin).
biasanya sudah dikemas dalam satu modul sederhana dan praktis serta memiliki
pada seting angka nominal parameter yang dibaca dari unit sender/tranduscer dan
saja.
ACOS (Automatic Change Over Switch) seperti terlihat pada gambar 2.15
secara otomatis
tanpa beban
manual
indikator
apabila berbunyi
yang menyala
bekerja
lampu indikator
1. Sistem Magnetik
prinsip elektromagnetik.
2. Sistem Elektronik
Sistem ini menggunakan perangkat elektronik baik yang bekerja secara analog
maupun digital.
3. Sistem Manual
Dalam hal ini menggunakan peralatan sakelar manual key contact dan lain
sebagainya.
sebagai berikut :
3. Mempunyai tingkat keamanan yang sangat tinggi, hal ini sangat diperlukan