Sifat-sifat bahan listrik perlu diketahui atau dikenal agar dalam penggunaannya tepat
sehingga tidak menimbulkan kerugian atau bahaya dalam penggunaannya. Dalam pemilihan
jenis bahan listrik, perlu dipertimbangkan beberapa sifat dari bahan listrik, yaitu :
1. Sifat Listrik.
Sifat listrik adalah kemampuan suatu benda untuk menghambat atau mengalirkan arus
listrik.
2. Sifat Mekanis.
Sifat fisis adalah perubahan bentuk suatu benda akibat adanya gaya-gaya dari luar yang
bekerja pada benda tersebut.
3. Sifat Kimia.
Sifat kimia adalah perubahan susunan bahan kimia suatu benda akibat adanya reaksi
antara benda tersebut dengan keadaan disekitar.
4. Sifat Fisis.
Sifat fisis adalah perubahan volume suatu benda akibat adanya perubahan suhu pada
benda tersebut.
1. Bahan Logam
Bahan logam ini terdiri dari logam ferro dan non ferro.Bahan logam ferro
besi,baja,dan besi cor,sedangkan logam non ferro (bukan besi) antara lain
emas,perak dan timah putih.
SIFAT-SIFAT LOGAM
1) Sifat Mekanis
Kemampuan suatu logam untuk menahan beban yang di berikan,baik pembebanan statis maupun
dinamis.
Yang termasuk sifat mekanis:
Titik lebur
Kepadatan
Daya hantar panas dan listrik
3) Sifat Pengerjaan
Sifat yang timbul setelah diadakan pengelolaan tertentu.
Pengerjaan panas
Pengerjaan dingin
4) Sifat Kimia
Kemampuan suatu logam dalam mengalami peristiwa korosi.
Bahan logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat yang khas
Logam Ferro (mengandung unsur besi)
Dalam bidang teknik,besi murni jarang digunakan karena terlampau lunak dan rapuh,besi banyak
digunakan dalam bentuk paduan dan digolongkan berdasarkan komposisi kimia,kadar karbon,sifat
fisis dan mekanis,dan tujuan penggunaan.
1. Besi tuang/cor
Cmpuran besi dengan karbon 4%,biasanya digunakan sebagai alas mesin,badan ragum,blok
silinder.dll
Sifat-sifat besi tunag adalah rapuh tidak dapat di tempa dan sukar di las.
2. Besi tempa
Campuran basi murni (99%) dengan sedikit besi rongsokan,mempunyai sifat liat tidak dapat di tuang
namun nisa digunakan untuk rantai jangkar,landasan kerja,dll
3. Baja lunak
Campuran besi dengan carbon (0,1%-0,3%) digunakan sebagai mur dan baut,skrup,sifatnya liat dan
mampu tempa.
Logam non ferro adalah logam yang tidak mengandung unsure besi (fe)logam ini di kelompokan
berdasarkan massa jenis logam-logam tersebut,berdasarkan massa jenis logam ini dapat dibagi
menjadi dua yaitu logam non ferro berat dan non ferro ringan.Logam non ferro berat mempunyai
massa jenis 3500 kg/lebih sedangkan non ferro biasanya tidak digunakan dalam keadaan murni
melainkan sudah dipadu dengan logam yang lainya.hal ini disebabkan sifatsifatnya belum sesuai
yang di inginkan,kecuali logam yang sudah memiliki sifat yang baik misalnya emas,platina dan perak.
Tembaga
Tembaga dipisahkan dari biji tembaga yang biasanya mengandung besi,seng,sedikit perak,serta
emas.
Sifat-Sifat Emas
Mempunyai sifat mekanik yang baik
Tahan terhadap korosi
Daya hantar listrik dan panas yang baik
Dapat dibersihkan dengan mesin
Mudah disambung dengan solder/di las
Titik leburnya 1,083 C
Dapat di gosok
Temperatur tempat lebih rendah disbanding dengan logam ferro digunakan untuk
alat diatur lain alat-alat listrik,telepon,telegraf,kawat listrik,refregator.
Mangan (M)
Sifat-sifat mangan yang digunakan sebagai unsur paduan dalam baja murni akan
memperbaiki sifat-sifat kekuatan tarik dan tahan aus.Jika digunakan dalam baja
perkatus,dapat memperbaiki sifat tahan ukur pegas.Sifat-sifat yang seperti itu mangan bila
di padu dengan baja masih digunakan untuk bekerja yang menginginkan kekuatan tarik dan
tahan aus adapun bila dipadu dengan baja perkakas dapat dipergunakan untuk pekerja yang
mrnginginkan tahan ukuran. Nikel (Ni)
Sifat-sifat nikel adalah sbb:
Kegunaan Nikel diantaranya untuk idustri kimia,alat listrik dan alat kedokteran.
Alumunium
Sifat-sifat alumunium
BAHAN KONDUKTOR
D. Karakteristik konduktor
Ada 2 (dua) jenis karakteristik konduktor , yaitu :
1. Karakteristik mekanik, yang menunjukkan keadaan fisik dari konduktor yang
menyatakan kekuatan tarik dari pada konduktor (dari SPLN 41-8:1981, untuk konduktor
70 mm berselubung AAAC-S pada suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimal dari
konduktor untuk menghantar arus adalah 275 A).
2. Karakteristik listrik, yang menunjukkan kemampuan dari konduktor terhadap arus listrik
yang melewatinya (dari SPLN 41-10 : 1991, untuk konduktor 70 mm2 berselubung AAAC-
S pada suhu sekitar 30 oC, maka kemampuan maksimum dari konduktor untuk
menghantar arus adalah 275 A).
Akan tetapi dengan kemajuan teknologi proses pembuatan tembaga yang dicapai dewasa
ini, dimana tingkat kemurnian tembaga pada kawat penghantar jauh lebih tinggi jika
dibandingkan pada tahun 1913, maka konduktivitas listrik kawat tembaga sekarang ini bisa
mencapai diatas 100% IACS. Untuk kawat Aluminium, konduktivitas listriknya biasa
dibandingkan terhadap standar kawat tembaga. Menurut standar ASTM B 609 untuk kawat
aluminium dari jenis EC grade atau seri AA 1350(*), konduktivitas listriknya berkisar antara
61.0 61.8% IACS, tergantung pada kondisi kekerasan atau temper. Sedangkan untuk kawat
penghantar dari paduan aluminium seri AA 6201, menurut standar ASTM B 3988 persaratan
konduktivitas listriknya tidak boleh kurang dari 52.5% IACS. Kawat penghantar 6201 ini
biasanya digunakan untuk bahan kabel dari jenis All Aluminium Alloy Conductor (AAAC).
Disamping persyaratan sifat listrik seperti konduktivitas listrik diatas, kriteria mutu lainnya
yang juga harus dipenuhi meliputi seluruh atau sebagian dari sifat sifat atau kondisi
berikut ini, yaitu:
a. Komposisi kimia.
b. Sifat tarik seperti kekuatan tarik (tensile strength) dan regangan tarik (elongation).
c. Sifat bending
d. Diameter dan variasi yang diijinkan.
e. Kondisi permukaan kawat harus bebas dari cacat, dan lain-lain.
Daya elektro-motoris termo dapat terjadi lebih tinggi, sehingga dalam pengaturan arus dan
tegangan dapat menyimpang meskipun sangat kecil. Besarnya perbedaan tegangan yang
dibangkitkan tergantung pada sifat-sifat kedua bahan yang digunakan dan sebanding
dengan perbedaan temperaturnya. Daya elektro-motoris yang dibangkitkan oleh perbedaan
temperatur disebut dengan daya elektro-motoris termo.
Besarnya kapasitansi bahan isolasi yang berfungsi sebagai dielektrik ditentukan oleh
permitivitasnya, di samping jarak dan luas permukaannya. Besarnya permitivitas udara
adalah 1,00059, sedangakan untuk zat padat dan zat cair selalu lebih besar dari itu. Apabila
bahan isolasi diberi tegangan bolak-balik maka akan terdapat energi yang diserap oleh
bahan tersebut. Besarnya kerugian energi yang diserap bahan isolasi tersebut berbanding
lurus dengan tegangan, frekuensi, kapasitansi, dan sudut kerugian dielektrik. Sudut tersebut
terletak antara arus kapasitif dan arus total (Ic + Ir).
Kemampuan larut bahan isolasi, resistansi kimia, higroskopis, permeabilitas uap, pengaruh
tropis, dan resistansi radio aktif perlu dipertimbangkan pada penggunaan tertentu.
Kemampuan larut diperlukan dalam menentukan macam bahan pelarut untuk suatu bahan
dan dalam menguji kemampuan bahan isolasi terhadap cairan tertentu selama diimpregnasi
atau dalam pemakaian. Kemampuan larut bahan padat dapat dihitung berdasarkan
banyaknya bagian permukaan bahan yang dapat larut setiap satuan waktu jika diberi bahan
pelarut. Umumnya kemampuan larut bahan akan bertambah jika suhu dinaikkan.
Ketahanan terhadap korosi akibat gas, air, asam, basa, dan garam bahan isolasi juga
nervariasi antara satu pemakaian bahan isolasi di daerah yang konsentrasi kimianya aktif,
instalasi tegangan tinggi, dan suhu di atas normal. Uap air dapat memperkecil daya isolasi
bahan. Karena bahan isolasi juga mempunyai sifat higroskopis maka selama penyimpanan
atau pemakaian diusahakan agar tidak terjadi penyerapan uap air oleh bahan isolasi, dengan
memberikan bahan penyerap uap air, yaitu senyawa P2O5 atau CaC12. Bahan yang
molekulnya berisi kelompok hidroksil (OH) higrokopisitasnya relative besar dibanding bahan
parafin dan polietilin yang tidak dapat menyerap uap air. Bahan isolasi hendaknya juga
mempunyai permeabilitas uap (kemampuan untuk dilewati uap) yang besar, khususnya bagi
bahan yang digunakan untuk isolasi kabel dan rumah kapasitor. Di daerah tropis basah
dimungkinkan tumbuhnya jamur dan serangga. Suhu yang tinggi disertai kelembaban dalam
waktu lama dapat menyebabkan turunnya kemampuan isolasi. Oleh karena bahan isolasi
hendaknya dipisi bahan anti jamur (paranitro phenol, dan pentha chloro phenol).
Pemakaian bahan isolasi sering dipengaruhi bermacam-macam energi radiasi yang dapat
berpengaruh dan mengubah sifat bahan isolasi. Radiasi sinar matahari mempengaruhi umur
bahan, khususnya jika bersinggungan dengan oksigen. Sinar ultra violet dapat merusak
beberapa bahan organic. T yaitu kekuatan mekanik elastisitas. Sinar X sinar-sinar dari
reactor nuklir, partikel-partikel radio isotop juga mempengaruhi kemampuan bahan isolasi.
Sifat mekanis bahan yang meliputi kekuatan tarik, modulus elastisitas, dan derajat
kekerasan bahan isolasi juga menjadi pertimbangan dalam memilih suatu jenis bahan isolasi.
Bahan penyekat listrik dapat dibagi atas beberapa kelas berdasarkan suhu kerja maksimum,
yaitu sebagai berikut:
BAHAN SEMIKONDUKTOR
Semikonduktor telah memberikan pengaruh besar dan menjadi bagian yang tak
terpisahkan dalam peradaban manusia saat ini. Kita bisa menemukan semikonduktor pada
jantung chip mikroprosesor hingga pada transistor. Nyaris semua peralatan elektronik
bergantung sepenuhnya pada keberadaan semikonduktor. Sementara itu, kebanyakan chip
dan transistor berbasis semikonduktor terbuat dari unsur semikonduktor silikon. Mungkin
kita pernah mendengar ekspresi seperti Silicon Valley dan Silicon Economy, itulah sebabnya
silikon merupakan unsur yang sangat penting pada setiap peralatan elektronik.
Silikon merupakan unsur yang mudah ditemui. Sebagai contoh, silikon merupakan penyusun
utama dari pasir dan quartz. Jika kita perhatikan silikon pada tabel periodik, kita bisa lihat
posisinya berada di sebelah aluminium, di bawah karbon, dan di atas germanium.
Karbon, silikon, dan germanium memiliki sifat yang unik pada struktur elektroniknya. Setiap
unsur ini memiliki 4 elektron valensi. Sifat tersebut memungkinkan karbon, silikon, dan
germanium membentuk kristal dengan keunggulan tertentu yang dapat dimanfaatkan dalam
peralatan elektronik. Keempat elektron valensi membentuk ikatan kovalen yang sempurna
dengan empat atom tetangga sehingga membentuk suatu kisi kristal. Pada karbon, bentuk
kristalnya adalah intan, sedangkan pada silikon, bentuk kristalnya keperakan dan tampak
seperti material logam.
Material logam cenderung bersifat sebagai konduktor yang baik untuk listrik karena biasanya
logam memiliki elektron-elektron bebas yang bisa bergerak dengan mudah di antara atom-
atom. Kelistrikan di sini tentunya melibatkan aliran elektron. Meskipun silikon tampak seperti
logam, namun pada dasarnya silikon bukanlah konduktor yang baik. Seluruh elektron valensi
pada kristal silikon terlibat dalam ikatan kovalen sempurna yang membuat elektron-elektron
tersebut tidak bisa bergerak dengan bebas. Kristal silikon murni lebih dekat kepada sifat
insulator, hanya sedikit arus listrik yang bisa melaluinya. Namun, kita bisa mengubah sifat
kristal tersebut hanya dengan melalui sebuah proses yang disebut sebagai doping.
Dalam struktur kristal silikon, seluruh atom silikon berikatan secara sempurna dengan
empat atom tetangganya. Tidak ada elektron bebas tersisa untuk mengalirkan arus. Hal ini
mengakibatkan kristal silikon secara mendasar merupakan sebuah insulator.
Dalam proses doping, pada dasarnya kita mencampurkan sejumlah kecil ketidakmurnian
(impurity) ke dalam kristal silikon. Ada dua macam ketidakmurnian ini:
1) Tipe-n: Pada doping tipe-n, unsur fosfor atau arsenik ditambahkan ke dalam silikon dengan
jumlah yang kecil. Fosfor dan arsenik masing-masing memiliki 5 elektron valensi sehingga ada
1 elektron yang tidak bisa memiliki tempat untuk berikatan di dalam kristal silikon. Elektron
ini bebas bergerak ke sekitarnya. Kita hanya memerlukan sedikit saja ketidakmurnian untuk
menghasilkan cukup banyak elektron bebas yang bisa membuat arus listrik mengalir di dalam
silikon. Silikon tipe-n merupakan konduktor listrik yang baik. Karena elektron memiliki muatan
negatif, dari situlah sebutan tipe-n berasal.
2) Tipe-p: Pada doping tipe-p, unsur boron dan galium merupakan pendoping yang biasa
digunakan. Boron dan galium hanya memiliki 3 elektron valensi. Ketika unsur ini bercampur
dengan kristal silikon, akan terbentuk suatu lubang (hole) pada kisi kristal. Lubang ini
merupakan tempat yang tidak bisa terbentuk ikatan dari elektron silikon di dalamnya.
Ketidakhadiran elektron pada lubang tersebut memberikan efek muatan positif. Oleh karena
itu nama doping ini adalah tipe-p. Hole bisa mengalirkan arus. Sebuah hole akan menerima
sebuah elektron dari tetangganya sehingga hole tampak bergerak sepanjang ruang. Silikon
tipe-p dalam hal ini juga merupakan konduktor yang baik.
Meski hanya sejumlah kecil doping yang diberikan pada struktur kristal silikon murni, doping
tipe-n ataupun tipe-p dapat mengubah kristal silikon dari sifat insulator menjadi konduktor.
Oleh karena itu, kita menyebutnya sebagai semikonduktor. Sebenarnya silikon tipe-n ataupun
tipe-p tidaklah istimewa-istimewa amat, namun jika kita menggabungkan keduanya, akan
muncul sifat yang sangat menarik pada persambungan semikonduktor tersebut. Sifat unik ini
muncul pada perangkat elektronik bernama diode.
Diode merupakan perangkat semikonduktor paling sederhana yang mungkin dibuat. Sebuah
diode memungkinkan arus untuk mengalir pada satu arah, tetapi tidak pada arah sebaliknya.
Barangkali kita pernah melihat pintu putar pembatas di stadion atau pusat perbelanjaan yang
hanya bisa dilalui ke satu arah tertentu dan menghambat orang untuk bergerak mundur
kembali ke arah sebelumnya. Nah, diode bisa dibayangkan seperti pintu tersebut.
Pada skema ini arus listrik tidak akan mengalir di persambungan diode (gambar dari
http://howstuffworks.com).
Meskipun semikonduktor tipe-n pada prinsipnya merupakan konduktor dan tipe-p juga
merupakan konduktor, namun kombinasi keduanya pada persambungan diode seperti pada
gambar tidak akan memberikan arus listrik. Elektron bermuatan negatif pada semikonduktor
tipe-n akan tertarik ke kutub positif baterai, sedangkan hole bermuatan positif pada
semikonduktor tipe-p akan tertarik ke kutub negatif baterai. Arus tidak mengalir karena
masing-masing hole dan elektron bergerak di arah yang salah.
Nah, jika kita sekarang balikkan arah kutub baterai, arus listrik dapat mengalir dengan
sempurna. Alasannya adalah elektron bebas di dalam semikonduktor tipe-n akan ditolak oleh
kutub negatif baterai, demikian pula hole di dalam semikonduktor tipe-p akan ditolak oleh
kutub positif baterai. Pada persambungan diode, elektron bebas dan hole tersebut kemudian
dapat bertemu. Elektron akan mengisi lubang kekosongan yang dibuat hole. Peristiwa ini
terjadi terus-menerus di sepanjang sambungan sehingga sebagai efeknya arus listrik dapat
mengalir.
Diode dapat dimanfaatkan dalam berbagai cara. Salah satu contohnya, setiap perangkat yang
menggunakan baterai biasanya menyisipkan diode untuk mencegah kesalahan operasi yang
terjadi akibat aliran arus pada arah yang salah. Diode secara sederhana akan memblok setiap
arus yang meninggalkan baterai jika baterai tersebut dibalik arahnya. Dengan cara ini,
perangkat elektronik yang sensitif terhadap arah aliran arus dapat terlindungi dan bekerja
dengan optimal.
Tentunya ada pula keterbatasan diode disebabkan ketidaksempurnaan respon arus terhadap
tegangan pada diode. Sebuah diode yang ideal diharapkan dapat memblok seluruh arus ketika
diberikan panjar mundur (reverse-bias) dari suatu baterai. Namun, diode pada kenyataannya
rata-rata masih membiarkan sekitar 10 mikroampere arus melewati dirinya pada kondisi
tersebut. Bahkan, jika kita memberikan tegangan balik yang terlalu besar pada diode, bisa jadi
sambungan diode tersebut rusak total dan akhirnya seluruh arus akan mengalir. Untungnya
pada kebanyakan kasus, tegangan yang dibutuhkan untuk merusak diode tersebut masih jauh
lebih besar daripada tegangan yang lazim dijumpai suatu sirkuit elektronik.
Sementara itu, jika diode diberi panjar maju (forward-bias), pada kenyataannya kita tetap
membutuhkan tegangan minimal agar arus dapat mengalir melalui persambungan diode.
Untuk silikon, nilai tegangan tersebut berkisar 0,7 volt. Tegangan ini dibutuhkan untuk
memulai proses kombinasi elektron dan hole pada persambungan diode.
Karakteristik arus dan tegangan pada kebanyakan diode.
Selain diode, perangkat elektronik lainnya yang sangat bergantung pada teknologi
semikonduktor adalah transistor. Transistor dan diode memiliki beberapa kesamaan sifat.
Namun transistor memiliki sifat unik lain yang dihasilkan dari 3 komponen semikonduktor
yang menyusunnya. Transistor paling sederhana dapat dibentuk sebagai suatu sandwitch
semikonduktor bertipe n-p-n ataupun p-n-p. Dengan struktur tersebut, transistor bisa
berfungsi sebagai sakelar (switch) serta penguat (amplifier) sinyal listrik, yang disesuaikan
dengan tegangan yang diberikan.
Dalam bentuk paling sederhananya, transistor tampak seperti dua buah diode yang
disambungkan dan berimpit di tengahnya. Kita bisa menebak bahwa jika kita mengalirkan
arus dari salah satu ujung transistor ke ujung lainnya tidak akan ada arus yang mengalir.
Namun, jika kita berikan sedikit arus pada bagian tengah transistor, sejumlah arus yang lebih
besar dapat mengalir melalui keseluruhan transistor.
Dengan sifat seperti itu, transistor menjadi komponen elektronik paling mendasar dalam
berbagai rangkaian elektronik yang sangat kompleks. Chip pada perangkat-perangkat
elektronik yang kita miliki saat ini tersusun dari jutaan transistor yang terintegrasi dengan
sangat rapat dalam ruang yang kecil. Perkembangan fabrikasi chip ini, yang pada dasarnya
bergantung pada sifat semikonduktor penyusunnya, kemudian menghasilkan beragam
peralatan elektronik yang digunakan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Bahan Nuklir. Bahan nuklir sering dipakai sebagai bahan baker reaktor nuklir. Reaktor nuklir adalah pesawat yang
mengandung bahan-bahan nuklir yang dapat membelah, yang disusun sedemikian sehingga suatu reaksi berantai
dapat berjalan dalam keadaan dan kondisi terkendali. Dengan sendirinya syarat agar suatu bahan dapat
dipergunakan sebagai bahan bakar nuklir adalah bahan yang dapat mengadakan fisi (pembelahan atom). Dalam
reaktor nuklir digunakan bahan bakar uranium 235, plutonium-239, uranium-233.
http://elektronika-kelistrikan.blogspot.co.id/2016/06/elektronika-dasar-bahan-listrik.html
http://dunia-listrik.blogspot.co.id/2009/03/ilmu-bahan-listrik-dasar.html