Disusun Oleh:
NPM :1614210045
NPM :1614210093
TEKNIK ELEKTRO
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Pada kesempatan ini kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah mendukung penulisan dan pelaksanaan mini riset ini, sehingga penulisan dan
pelaksanaan mini riset ini dapat dijadikan referensi bagi para pembaca. Kami
menyadari bahwa penulisan dan pelaksanaan mini riset ini masih banyak kekurangan,
untuk ini kami mohon saran-saran dan perbaikan dari semua pihak.
Stabat, September2019
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR.......................................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................................
I.PENDAHULUAN
A.Latar Belakang................................................................................1
II.PEMBAHASAN
B.Klasifikasi Relay.............................................................................3
III. KESIMPULAN
A.Kesimpulan.....................................................................................6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebuah relay dioperasikan ketika mengukur perubahan kualitas, baik dari nilai normal
maupun hubungannya dengan kuantitas lainnya. Kuatitas yang dioperasikan dalam
kebanyakan perlindungan relay adalah arus listrik yang memasuki sirkit yang dilindungi.
Relay dapat dioperasikan pada tingkat arus listrik menurut bias atau kendala standar, atau ia
dapat dibandingkan dengan kuantitas lain dari sirkit seperti tegangan bis atau arus listrik yang
meninggalkan sirkit yang dilindungi.
Relay elektromagnetis yang sederhana, dipakai sebagai detektor level, gravitas atau
pegas yang dapat menunjukkan bias tetap atau kuantitas referensi, yang melawan kekuatan
yang diproduksi oleh arus yang dioperasikan dalam sebuah elektromagnet. Pegas ini
merupakan alat kalibrasi dari relay pengmabil arus listrik. Bila terjadi kesalahan tingkat arus
listrik maka akan terjadi perubahan pada kondisi pembangkit, maka jarang sekali ada
kemungkinan untuk mendapatkan cara yang selektif berdasarkan pada besaran arus listrik itu
sendiri. Biasanya fungsi waktu ditambahkan sehingga relay yang mendekati kesalahan, akan
berjalan sebelum relay dalam sirkit yang tidak salah.
Karakteristik pengoperasian yang paling penting dari relay input-tunggal (detektor
level) adalah hubungan diantara besar input dengan waktu operasi, umpamanya, kurva arus
waktu dari relay arus-waktu. Relay komprator-fasa dan amplitudo modern yang berlangsung
sesaat saja akan tetapi waktu lawan rasio input adalah menarik diperhatikan walaupun skala
waktunya berada dalam hitungan milidetik, umpamanya, kurva impedansi waktu jarak jauh.
Dalam setiap relay karakteristik yang paling penting diperhatikan adalah rasio dari dua input
kuantitas pada ambang pengoperasian.
Kuantitas pemberian energi akan membangkitkan fluks pada celah magnet, yang
mana sebuah disk aluminium ditempatkan. Bidang dari bagian depan kutup itu menjadi
subbagi Kedalam kutub subsider, salah satu kutup yang dikelilingi oleh loop tembaga yang
padat. Perputaran arus terinduksi dalam loop ini menyebabkan sebuah fasa digantikan
diantara fluks yang muncul dari kutub bayangan dan kutub yang berdekatan letaknya.
Effeknya adalah memproduksi medan yang bergerak kesamping sehingga menyapu disk relay
yang menghasilkan kekuatan penarikan pada disk mendatang sebab arus terinduksi pada disk
ini.
Relay arah juga memilki fungsi untuk mengontrol relay kelebihan arus-waktu dimana
sumber daya juga ditempatkan sedemikian rupa sehingga banyak arus melintasi relay karena
adanya kesalahan eksternal dan kesalahan internal dalam sirkit yang dilindungi. Jadi setiap
relay dapat disusun menurut perjalanan saja apabila arus mengaliur keluar dari bis.
Sebaiknya, dengan cara menyambungkan relay arah menurut serinya dimana setiap relay
kelebihan bebas pada dua ujung bagian kesalahan akan dioperasikan, jadi hal ini turut
mengisolasi kesalahan itu walaupun tidak menganggu saluran lainnya.
Untuk relay elektromekanis, sudut torsi maksimum didefinisikan sebagai sudut
dimana arus dipergunakan pada relay itu harus digantikan dari tegangan yang dipakai pada
relay itu untuk memproduksi torsi maksimum.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Relay adalah suatu alat yang bekerja secara otomatis untuk mengatur /memasukan
suatu rangkaian listrik (rangkaian trip atau alarm) akibat adanya perubahan lain. Perangkat
relay proteksi dibagi dalam beberapa elemen diantranya adalah elemen pegindraan, elemen
pembanding, elemen pengukur atau elemen penentu.
Dalam perencanaan sistem proteksi, maka untuk mendapatkan suatu sistem proteksi
yang baik diperlukan persyaratan-persyaratan sebagai berikut :
1. Sensitif.
Suatu relay proteksi bertugas mengamankan suatu alat atau suatu bagian tertentu
dari suatu sisitem tenaga listrik, alat atau bagian sistem yang termasuk dalam
jangkauan pengamanannya.
2. Selektif.
Selektivitas dari relay proteksi adalah suatu kualitas kecermatan pemilihan dalam
mengadakan pengamanan. Bagian yang terbuka dari suatu sistem oleh karena
terjadinya gangguan harus sekecil mungkin, sehingga daerah yang terputus menjadi
lebih kecil.
3. Cepat.
Makin cepat relay proteksi bekerja, tidak hanya dapat memperkecil kemungkinan
akibat gangguan, tetapi dapat memperkecil kemungkinan meluasnya akibat yang
ditimbulkan oleh gangguan.
4. Handal.
Dalam keadaan normal atau sistem yang tidak pernah terganggu relay proteksi
tidak bekerja selama berbulan-bulan mungkin bertahun-tahun, tetapi relay proteksi
bila diperlukan harus dan pasti dapat bekerja, sebab apabila relay gagal bekerja dapat
mengakibatkan kerusakan yang lebih parah pada peralatan yang diamankan atau
mengakibatkan bekerjanya relay lain sehingga daerah itu mengalami pemadaman
yang lebih luas. Untuk tetap menjaga keandalannya, maka relay proteksi harus
dilakukan pengujian secara periodik.
5. Ekonomis.
Dengan biaya yang sekecilnya-kecilnya diharapkan relay proteksi mempunyai
kemampuan pengamanan yang sebesar-besarnya.
6. Sederhana.
Perangkat relay proteksi disyaratkan mempunyai bentuk yang sederhana dan
fleksibel.
2
3
B. Klasifikasi Relai
Beberapa macam relai yang ada kita dapat membedakan menurut
b) Relai termis
c) Relai eIektronis
2) Berdasarkan Konstruksinya:
a) Relai tegangan
b) Relai arus
c) Relai impedansi
d) Relai frekwensi
5) Berdasarkan karakteristiknya :
waktu.
KEUNTUNGANNYA
1.Torsinya halus pada besaran arus bolak-balik, dan tidak ada vibrasinya (tidak bergetar)
2.Kecepatannya tinggi
3.Dapat dioperasikan untuk satu besaran;untuk jumlah ataupun selisih dua besaran; atau juga
untuk perkalian antara kedua besaran dengan sinus sudut apit antara fluksi yang dihasilkan
oleh kedua besaran itu sendiri.
4.Dapat dioperasikan secara terus menerus pada kondisi picked-up
5.Mempunyai drop-off yang tinggi
6.Dapat mengontrol arah
7.Pick-upnya sama untuk besaran gelombang berbentuk off-set, rnaupun untuk gelombang
bolak-balik simetris
8.Karakteristiknya stabiI
9.Kontruksinya tidak sederhana
KERUGIANNYA
1.Tidak dapat dipergunakan untuk besaran arus searah
2.Kerjanya dipengaruhi olen frekuensi
3.Pada setting yang sensitif, kontaktornya dapat bergetar(vibrasi) sewaktu penutupan,
diakibatkan ole
hadanya shock.
6
Kesimpulan
Proteksi Relay adalah alat yang memonitor besarnya Arus Gangguan dengan
menggunakan Current Transformer sebagai Tranducernya.Apabila Arus yang mengalir
melebihi nilai setting, maka Proteksi Relay akan membuka PMT sesuai dengan nilai
waktu yang diinginkan.Nilai Setting yang ada terlalu besar, sebaiknya disesuaikan
dengan kebutuhan Beban maksimal Operasional yang ada.Sensitivitas dan Reability
Proteksi Relay di Outgoing Quarry Feeder