Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RELE ARUS DAN RELE TEGANGAN

Dosen Pengampu : CARLOS RS, S.T., M.T

Disusun Oleh :
Kelompok 1 :
1. Alda Febriani (062130310836)
2. Elin Adelia (062130310839)
3. Hafiz Nurdianto Habibie (062130310842)
4. Ariansyah (062130310055)
5. M. Andika Hidayatullah (062130310847)
6. Bona Aryatama (062130310837)

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya

sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul “Rele Arus Dan Rele

Tegangan” Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki

sangat kurang. Oleh karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-

masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Penulis berharap semoga Allah SWT. memberikan imbalan yang setimpal pada mereka

yang telah memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan

makalah ini dan dapat menjadikan semua bantuan ini sebagai ibadah, Aamiin Yaa Rabbal Alamin.

Demikianlah semoga makalah ini bermanfaat bagi kita khususnya dan pembaca umumnya.

Aamiin.

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i

DAFTAR ISI............................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................................................ 1


1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................... 2
1.3 Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 RELE ARUS ..................................................................................................................... 3


2.1.1 Macam – Macam Rele Arus .................................................................................. 3
2.1.2 Prinsip Kerja Rele Arus .......................................................................................... 6
2.1.3 Karakteristik Rele Arus ........................................................................................ 6
2.1 RELE TEGANGAN .......................................................................................................... 7
2.1.4 Macam – Macam Rele Tegangan .......................................................................... 7
2.1.5 Prinsip Kerja Rele Tegangan .................................................................................. 8
2.1.6 Karakteristik Rele Tegangan ................................................................................ 9

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ..................................................................................................................... 10


3.2 Saran .............................................................................................................................. 10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam sistem penyaluran tenaga listrik baik pada tegangan tinggi (high voltage)

yakni jaringan tansmisi maupun untuk tegangan rendah (low voltage) yakni jaringan distribusi,

dibutuhkan menjadi sistem penyaluran yang baik dan sesuai standar yakni dapat menyalurkan

dengan baik dan kontinu, artinya berkelanjutan tanpa adanya ganguan baik secara teknis

maupun non teknis. Untuk mewujudkan hal tersebut maka dibutuhkan suatu alat proteksi yang

baik agar dapat mendeteksi kesalahan atau gangguan secara baik dan dapat pula

memperbaikinya dengan baik pula. Salah satu alat yang umum digunakan tersebut adalah

relay.

Relay (rele) merupakan suatu alat proteksi yang dapat memproteksi beberapa jenis

gangguan yang umum terjadi pada suatu jaringan transmisi maupun distribusi. Fungsi

utamanya adalah melepaskan atau memisahkan peralatan listrik yang terganggu oleh gangguan

listrik. Relai proteksi dapat mengurangi kerusakan pada peralatan listrik. Selain itu, keberadaan

relai proteksi meningkatkan keberlanjutan penyediaan energi listrik. Proses pengamanan oleh

relai proteksi dilakukan dengan waktu yang sangat cepat. Prosesnya juga dilakukan secara

otomatis. Relai proteksi ada yang bekerja menggunakan arus searah dan ada pula yang

menggunakan arus bolak-balik. Prinsip kerjanya memanfaatkan medan magnet. Relai proteksi

memiliki armatur yang dapat membuka atau menutup. Selain itu, nilai pengamanan pada relai

(rele) proteksi umumnya dapat diatur sesuai keperluan. Jenis relai (rele) proteksi ada banyak

diantaranya adalah rele arus dan rele tegangan.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan Macam – Macam Rele Arus ?

2. Jelaskan Prinsip Kerja Rele Arus ?

3. Jelaskan Karakteristik Rele Arus ?

4. Jelaskan Macam – Macam Rele Tegangan ?

5. Jelaskan Prinsip Kerja Rele Tegangan ?

6. Jelaskan Karakteristik Rele Tegangan ?

1.3 Tujuan

1. Untuk Menjelaskan Macam – Macam Rele Arus

2. Untuk Menjelaskan Prinsip Kerja Rele Arus

3. Untuk Menjelaskan Karakteristik Rele Arus

4. Untuk Menjelaskan Macam – Macam Rele Tegangan

5. Untuk Menjelaskan Prinsip Kerja Rele Tegangan

6. Untuk Menjelaskan Karakteristik Rele Tegangan

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 RELE ARUS


2.1.1 Macam – Macam Rele Arus

Rele arus adalah salah satu jenis relai proteksi yang digunakan untuk mendeteksi adanya arus yang

melebihi ambang batas yang telah ditentukan. Fungsi utama dari relai arus adalah untuk melindungi

peralatan listrik seperti trafo, motor listrik, generator, dan kabel listrik dari kerusakan akibat arus yang

terlalu besar. Berikut macam - macam Rele Arus berdasarkan besaran masukan :

1) Relai Arus Lebih

Prinsip kerja dari relai arus lebih adalah membandingkan arus yang mengalir pada suatu saluran

dengan nilai arus referensi yang telah ditentukan. Jika nilai arus pada saluran melebihi nilai arus

referensi, maka relai akan memicu perintah untuk memutuskan arus dengan membuka kontaktor

atau sirkuit breaker. Jenis-Jenis Relay Arus Lebih yaitu :

a. Non-directional

b. Directional

c. Kontrol tegangan

d. Penahan tegangan

Karakteristik Relay Arus Lebih sebagai berikut :

a. Rele Waktu Seketika (Instantaneous Relay)

Relay yang bekerja seketika (tanpa waktu tunda) ketika arus yangmengalir melebihi nilai

settingnya, relay akan bekerja dalam waktubeberapa mili detik (10 - 20 ms).

3
Relay ini jarang berdiri sendiri tetapi umumnya dikombinasikan dengan relay arus lebih

dengan karakteristik yang lain.

b. Relay Arus Lebih Waktu Tertentu (Definite Time Relay)

Relay ini akan memberikan perintah pada PMT pada saat terjadi gangguanhubung singkat

dan besarnya arus gangguan melampaui settingnya (Is),dan jangka waktu kerja relay mulai

pick up sampai kerja relay diperpanjang dengan waktu tertentu tidak tergantung besarnya arus

yang mengerjakan relay, lihat gambar dibawah ini.

c. Relay arus lebih waktu terbalik (Inverse Time Relay)

Relay ini akan bekerja dengan waktu tunda yang tergantung dari besarnyaarus secara terbalik

(inverse time), makin besar arus makin kecil waktutundanya. Karakteristik ini bermacam-

macam dan setiap pabrik dapatmembuat karakteristik yang berbeda-beda,

4
karakteristik waktunya dibedakan dalam tiga kelompok :

1. Standar invers

2. Very inverse

3. Extremely inverse

2) Relai Arus Kurang

Prinsip kerja dari relai arus kurang adalah membandingkan arus yang mengalir pada suatu saluran

dengan nilai arus referensi yang telah ditentukan. Jika nilai arus pada saluran kurang dari nilai arus

referensi, maka relai akan memicu perintah untuk memutuskan arus dengan membuka kontaktor

atau sirkuit breaker.

Karakteristik relai arus kurang adalah:

1. Relai arus kurang digunakan untuk melindungi sistem kelistrikan dari kerusakan yang

disebabkan oleh arus yang kurang dari yang diharapkan, misalnya akibat kegagalan satu atau

beberapa fasa pada suatu saluran.

2. Relai arus kurang dapat diatur untuk mengatur besaran arus referensi yang dibandingkan

dengan arus yang mengalir pada saluran.

3. Relai arus kurang memiliki waktu respon yang cepat dalam mendeteksi dan memutuskan arus

yang kurang

5
2.1.2 Prinsip Kerja Rele Arus

Relai arus bekerja dengan membandingkan arus yang mengalir pada sistem kelistrikan dengan nilai

ambang batas yang telah ditentukan. Jika arus yang mengalir melebihi nilai ambang batas tersebut,

maka relai arus akan memicu rangkaian proteksi untuk memutus sirkuit dan menghindari kerusakan

pada sistem kelistrikan.

2.1.3 Karakteristik Rele Arus

Relai arus memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:

a) Karakteristik waktu: relai arus dapat memiliki karakteristik waktu yang berbeda-beda, seperti

karakteristik waktu cepat (instantaneous), waktu pengoperasian sangat cepat (very inverse), waktu

pengoperasian invers (inverse), atau waktu pengoperasian waktu tetap (definite time).

b) Karakteristik arus: relai arus dapat memiliki karakteristik arus yang berbeda-beda, seperti

karakteristik arus konstan (overcurrent), arus diferensial (differential), arus tanpa tegangan

(undercurrent), atau arus bocor (earth leakage).

c) Karakteristik sensitivitas: relai arus dapat memiliki sensitivitas yang berbeda-beda tergantung

pada kebutuhan, seperti sensitivitas tinggi (high sensitivity) atau sensitivitas rendah (low

sensitivity).

6
2.2 RELE TEGANGAN

2.2.1 Macam – Macam Rele Tegangan

Rele tegangan adalah jenis relai proteksi yang digunakan untuk mendeteksi ketidaknormalan

pada sistem tegangan listrik. Fungsi utama dari relai tegangan adalah untuk melindungi peralatan

listrik seperti transformator, motor listrik, dan kabel listrik dari kerusakan akibat tegangan yang

terlalu tinggi atau terlalu rendah. Berikut adalah macam macam dari rele tegangan :

1) Rele Tegangan Lebih

Prinsip kerja dari relai tegangan lebih adalah membandingkan tegangan pada suatu saluran

dengan nilai tegangan referensi yang telah ditentukan. Jika nilai tegangan pada saluran

melebihi nilai tegangan referensi, maka relai akan memicu perintah untuk memutuskan

tegangan dengan membuka kontaktor atau sirkuit breaker.

Karakteristik relai tegangan lebih sebagai berikut :

1. Relai tegangan lebih digunakan untuk melindungi sistem kelistrikan dari kerusakan yang

disebabkan oleh tegangan lebih besar dari yang diharapkan.

2. Relai tegangan lebih dapat diatur untuk mengatur besaran tegangan referensi yang

dibandingkan dengan tegangan yang terukur pada saluran.

3. Relai tegangan lebih memiliki waktu respon yang cepat dalam mendeteksi dan

memutuskan tegangan berlebih.

7
2) Rele Tegangan Kurang

Prinsip kerja dari relai tegangan kurang adalah membandingkan tegangan pada suatu

saluran dengan nilai tegangan referensi yang telah ditentukan. Jika nilai tegangan pada saluran

kurang dari nilai tegangan referensi, maka relai akan memicu perintah untuk memutuskan

tegangan dengan membuka kontaktor atau sirkuit breaker.

Karakteristik relai tegangan kurang sebagai berikut :

1. Relai tegangan kurang digunakan untuk melindungi sistem kelistrikan dari kerusakan yang

disebabkan oleh tegangan yang kurang dari yang diharapkan, misalnya akibat kegagalan

satu atau beberapa fasa pada suatu saluran.

2. Relai tegangan kurang dapat diatur untuk mengatur besaran tegangan referensi yang

dibandingkan dengan tegangan yang terukur pada saluran.

3. Relai tegangan kurang memiliki waktu respon yang cepat dalam mendeteksi dan

memutuskan tegangan yang kurang

2.2.2 Prinsip kerja Rele tegangan

Relai tegangan bekerja dengan membandingkan tegangan yang ada pada sistem kelistrikan

dengan nilai ambang batas yang telah ditentukan. Jika tegangan melebihi nilai ambang batas

tersebut, maka relai tegangan akan memicu rangkaian proteksi untuk memutus sirkuit dan

menghindari kerusakan pada sistem kelistrikan.

8
2.2.3 Karakteristik Rele tegangan

Relai tegangan memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:

a) Karakteristik waktu: relai tegangan dapat memiliki karakteristik waktu yang berbeda-beda,

seperti karakteristik waktu cepat (instantaneous), waktu pengoperasian sangat cepat (very

inverse), waktu pengoperasian invers (inverse), atau waktu pengoperasian waktu tetap

(definite time).

b) Karakteristik tegangan: relai tegangan dapat memiliki karakteristik tegangan yang berbeda-

beda, seperti tegangan konstan (overvoltage), tegangan bawah (undervoltage), atau

tegangan fase berganda (multi-phase voltage).

c) Karakteristik sensitivitas: relai tegangan dapat memiliki sensitivitas yang berbeda-beda

tergantung pada kebutuhan, seperti sensitivitas tinggi (high sensitivity) atau sensitivitas

rendah (low sensitivity).

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Relai arus dan relai tegangan merupakan perangkat penting dalam sistem proteksi listrik.

Relai arus digunakan untuk melindungi peralatan listrik dari kerusakan akibat arus yang terlalu

besar, sedangkan relai tegangan digunakan untuk melindungi peralatan listrik dari kerusakan

akibat tegangan yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Pemilihan jenis relai yang tepat sangat

penting untuk melindungi peralatan listrik dan memastikan keamanan sistem listrik.memiliki

fungsi yang penting untuk memastikan kinerja pemutus tenaga yang optimal.

3.2 Saran

Sekian makalah tentang “ Rele Arus Dan Rele Tegangan ” yang dapat kami sampaikan. Kami

menyadari bahwa makalah yang kami susun ini jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kami

memohon saran.

10

Anda mungkin juga menyukai