Disusun Oleh :
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
dan karunia-Nya kepada kita semua,sehingga terselesaikannya pembuatan makalah yang
berjudul “Macam Macam Relay Proteksi, Kontruksi Dan Fungsi Serta Prinsip Kerja”
ini dengan tepat waktu
Tugas makalah ini disusun dengan segala keterbatasan saya dan dengan beberapa
sumber yang saya cari sebagai bahan refrensi untuk menyusun makalah ini. Untuk itu
pada kesempatan ini saya sampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing. Saya
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Namun saya berharap
semoga makalah ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi para pembaca. Kritik
dan saran pembaca beserta pendengar akan saya sambut dengan baik, demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
COVER.....................................................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................................................1
B. Rumusan masalah..............................................................................................1
C. Tujuan ..............................................................................................................1
BAB II. TINJAUAN PUSTA
A.filosofi proteksi..................................................................................................2
B.macam macam relai ......................................................................................2
1.Rele jarak.........................................................................................................2
a.Fungsi rele jarak............................................................................................4
b.Prinsip kerja rele jarak..................................................................................4
A. Latar Belakang
Dalam sistem penyaluran tenaga listri baik dalam tegangan tinggi (high voltage)
yakni jaringan tansmisi maupun untuk tegangan rendah (low voltage) yakni jaringan
distribusi, dibutuhkan menjadi sistem penyaluran yang baik dan sesuai standar yakni
dapat menyalurka dengan baik dan kontinu, artinya berkelanjutan tanpa adanya ganguan
baik secara teknis maupun nonteknis. Untuk mewujudkanhal tersebut maka dibutuhkan
suatu alat proteksi yag baiak agar dapat mendeteksi kesalahan atau ganguan secara baik
dan dapat pula memperbaikinya dengan baik pula.
Salah satu alat yang umum digunakan tersebut adalah relay, relay merupakan
suatu alat proteksi yang dapat memproteksi beberapa jenis ganguan yang umum terjadi
pada suatu jaringan transmisi maupun distribusi.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kontruksi dari macam macam relai serta fungsi dan dari masing
masing relay?
2. Bagaimana prinsip kerja dari masing masing relay tersebut?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kontruksi dari macam macam relai serta fungsi dari masing
masing relai.
2. Untuk mengetahui prinsip kerja dari masing masing relay.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Filosofi proteksi
Proteksi dalam pengertian umum artinya sebagai pelindung atau pengaman. Proteksi
Sistem Tenaga Listrik adalah sistem proteksi yang dilakukan kepada peralatan-peralatan
listrik yang terpasang pada suatu sistem tenaga misalnya generator, transformator jaringan
dan lain-lain terhadap kondisi abnormal operasi sistem itu sendiri.
Kondisi abnormal itu dapat berupa antara lain: hubung singkat, tegangan lebih, beban
lebih, frekuensi sistem rendah, asinkron dan lain-lain.
B. Macam-macam reley
1. Relay jarak
a. Pengertian rele jarak
Rele jarak merupakan perangkat penting sebagai alat proteksi saluran transmisi
terhadap bahaya gangguan hubung singkat. Bagian utama dari rele jarak yang merasakan
atau mendeteksi adanya gangguan hubung singkat adalah bagian yang bekerja menentukan
perbandingan antara besaran tegangan dengan besaran ukur pada suatu tempat dimana
dipasang rele proteksi tersebut. Besaran yang didapat di sini dapat berupa impedansi,
resistansi, reaktansi saluran. Harga tersebut dipilih karena harga ini tidak tergantung
kondisi beban yang berubah-berubah.
Untuk kerja dari rele jarak ditentukan oleh perbandingan antara tegangan dan arus
pada jaringan yang diproteksinya. Pada rele jarak ada keseimbangan antara tegangan dan
arus yang dinyatakan sebagai impedansi. Rele akan beroperasi jika perbandingan tegangan
dan arus lebih kecil dari harga yang telah ditentukan sebelumnya yang merupakan harga
penyetelan dari rele tersebut.
Rele jarak bereaksi terhadap kuantitas-kuantitas input sebagai fungsi dari jarak
jaringan listrik antara lokasi rele dan titik gangguan. Rele jarak dirancang untuk beroperasi
hanya untuk gangguan yang terjadi antar lokasi rele dan suatu titik yang telah ditentukan
(titik setting). Sehingga rele ini dapat membedakan gangguan yang terjadi diantara seksi
saluran yang berbeda dengan membandingkan arus dan tegangan sistem tenaga untuk
menentukan apakah gangguan terjadi diantara atau diluar zone operasinya.
2
Prinsip dasar dalam proteksi jarak adalah bahwa impedansi yang dilihat oleh rele ke
suatu titik pada saluran yang diproteksinya selalu lebih kecil daripada impedansi
penyetelan rele (Zsetting) yang telah ditetapkan sebelumnya jika gangguan terjadi di dalam
jarak proteksi yang telah ditentukan maka rele akan bekerja. Sebaliknya jika gangguan
terjadi diluar jarak tersebut, maka rele tidak akan bekerja.
Untuk memproteksi suatu saluran transmisi, maka proteksi dengan rele jarak dibagi
menjadi tiga zona proteksi yang disebut karakteristik tangga proteksi jarak atau
karakteristik waktu-jarak, hal tersebut diperlihatkan pada gambar 2.4. Rele pada zone 1
meberikan perintah tripping dengan segera untuk semua gangguan pada jarak yang
merupakan daerah proteksinya (sekitar 80-85% dari panjang saluran). Karena adanya
ketidaktelitian pada trafo pengukuran, rele dan data-data hantaran, maka jangkauan zona 1
rele jarak tidak diset 100% dari panjang saluran. Sisa saluran (15-20%) dan untuk sekitar
20-30% saluran berikutnya diproteksi oleh rele pada zone 2 yang beroperasi dengan waktu
tunda. Zone 2 juga merupakan proteksi cadangan bagi zone 1. Dan setelah beberapa saat
waktu tunda maka jangkauan rele jarak diperluas ke zone 3 yang hanya diperpergunakan
sebagai proteksi cadangan saja. Waktu tunda untuk zone-zone tersebut dipilih berdasarkan
koordinasi dengan peralatan proteksi lainnya.
b. Jenis-jenis rele jarak
a) Rele impedansi
Rele ini mengukur jarak dengan membandingkan tegangan dan arus yang
dirasakan oleh rele itu pada saat terjadinya gangguan pada saluran yang
diamankan. Jika perbandingan tegangan dan arus (V/I) yang dirasakan pada
saat terjadinya gangguan mempunyai harga yang lebih kecil dari harga
impedansi saluran yang diamankan, maka rele akan bekerja.
3
b) Rele reaktansi
Rele jarak tipe reaktansi bekerja berdasarkan elemen arus lebih yang
kopelnya dibandingkan dengan kopel yang dihasilkan oleh kumparan arah
c) Rele reaktansi
Rele jarak tipe reaktansi bekerja berdasarkan elemen arus lebih yang
kopelnya dibandingkan dengan kopel yang dihasilkan oleh kumparan arah
Relai jarak mengukur tegangan pada titik relai dan arus gangguan yang terlihat dari
relai, dengan membagi besaran tegangan dan arus, maka impedansi sampai titik terjadinya
gangguan dapat ditentukan.
4
2. Rele Periksa Sinkron
Relay periksa sinkron adalah relay yang digunakan untuk proses sinkronisasi dua
sumber daya listrik yang berbeda secara otomatis. sebagai contoh dua sumber daya listrik
yang berbeda adalah: suatu generator/ genset dengan generator/genset lainnya, suatu
generator dengan sistem tenaga listrik, dan suatu sistem tenaga listrik dengan sistem
tenaga listrik. Dalam proses sinkron ada beberapa syarat yang harus dipenuhi:
1. Tegangan harus sama
2. Frekuensi harus sama
3. Sudut fasa harus sama
4. Urutan fasa harus sama
5
a. Fungsi relai periksa sinkron
Pengaman bantu generator untuk mendeteksi persaratan sinkronisasi (paralel).
b. Prinsip Kerja
Synchroscope dan Check Synchronising Relay adalah sebuah alat yang berbasis
mikroprosesor (single chip microprocessor) yang dapat mengukur semua hal yang
berhubungan dengan sinkronisasi sebuah generator pada sebuah busbar. Dilengkapi
dengan relay yang akan on bila semua syarat sinkronisasi telah terpenuhi. Digunakan pada
berbagai macam instalasi yang memerlukan sinkronisasi secara manual atau semi-
automatic.
Alat ini mengukur 2 sumber tegangan: generator (GEN) dan busbar (BB). Beda
phase antara GEN dan BB diproses pada mikroprosesor dan ditampilkan pada LED yang
disusun melingkar, terdiri dari 36 LED merah. Sebagai tambahan, terdapat indikator
`UGEN TOO HIGH? atau `UGEN TOO LOW (LED merah), beda phase `o OK(LED
kuning), dan synchronising output, `SYNC. (LED hijau). LED merah tersebut menyala
secara bergantian bergantung pada posisinya yang mengindikasikan beda phase antara
GEN dan BB. LED yang menyala mensimulasikan jarum pada alat ukur analog. Jika LED
menyala pada posisi jam 12, maka beda phasenya adalah 0 derajat. Pada posisi jam 6, beda
phasenya adalah 180 derajat. Dengan 36 buah LED, maka resolusinya 10 derajat. Dengan
alat ini diharapkan dapat mempermudah operator dalam melakukan kerja paralel generator
sehingga bisa mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan (human error).
6
Gambar: Reley tegangan kurang
Namun sebelumnya anda perlu mengetahui bahwa pada sebuah relay terdapat 4
bagian penting yaitu electromagnet (coil), Armature, Switch Contact Point (saklar) dan
spring. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar di bawah ini.
7
2. Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum diaktifkan akan
selalu berapa pada posisi open (terbuka).
Berdasarkan gambar diatas, iron core(besi) yang dililitkan oleh kumparan coil
berfungsi untuk mengendalikan iron core tersebut.Ketika kumparan coil di berikan arus
listrik, maka akan timbul gaya elektromagnet sehingga akan menarik Armature berpindah
posisi yang awalnya NC(tertutup) ke posisi NO(terbuka) sehingga menjadi saklar yang
dapat menghantarkan arus listrik di posisi NO.
Posisi Armature yang tadinya dalam kondisi CLOSE akan menjadi OPEN atau
terhubung. Armature akan kembali keposisi CLOSE saat tidak dialiri listrik. Coil yang
digunakan untuk menarik Contact Point ke posisi CLOSE umunnya hanyak membutuhkan
arus llistrik yang relatif kecil.
Rele daya balik berfungsi untuk mendeteksi aliran daya balik aktif yang masuk
pada generator. Berubahnya aliran daya aktif pada arah generator akan membuat generator
menjadi motor, dikenal sebagai peristiwa motoring. Pengaruh ini disebabkan oleh
pengaruh rendahnya input daya dari prime mover. Bila daya input ini tidak dapat
mengatasi rugi-rugi daya yang ada maka kekurangan daya dapat diperoleh dengan
menyerap daya aktif dari jaringan. Selama penguatan masih ada maka aliran daya aktif
generator sama halnya dengan saat generator bekerja sebagai motor, sehingga daya aktif
masuk ke generator dan daya reaktif dapat masuk atau keluar dari generator.
8
Gambar: lingle lane reverse power relay.
Pada gambar tersebut, apabila terjadi gangguan pada F1, maka rele akan men-trip
CB2, apabila gangguan terjadi pada F2, maka rele tidak akan men-trip CB2 karena arah
aliran arus yng terbalik dari kanan ke kiri.
Reverse Power Relay untuk menditeksi adanya daya balik/aliran arus dari sistem
jaringan yang akan menyebabkan generator bekerja sebagai motor.
9
b. Prinsip kerja
Reverse power relay bekerja dengan mengukur komponen aktif arus beban, I x cos
. Ketika generator beroperasi dan menghasil kan daya listrik maka komponen arus beban
I x cos bernilai positif ,sedangkan dalam kondisi reverse power maka komponen beben
aktif Ix co akan berubah menjadi bernilai negatif.dan jika nilai negatif ini melampaui set
point dari relay,maka relay reverse power akan bekerja dan beberapa saat kemudian
memerintahkan circuitbreaker untuk membuka.
10
c. Prinsip Kerja Rele kehilangan Medan Penguat
Prinsip kerja relay ini adalah dengan cara mendeteksi dengan kumparan yang
dipasang paralel dengan main exciter dan kumparan rotor generator. Pada kumparan ini
akan mengalir arus yang apabila nilainya kurang dari arus setting yang diinginkan, maka
akan membuat relay mengeluarkan sinyal alarm atau trip.
Kontruksi relay urutan negatif ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Z 1 , Z 2 ,
Z 3 , dan Z 4 adalah empat impedansi dari rangkaian yang terhubung dalam bentuk
jembatan. Impedansi diberikan energi oleh transformator arus. Koil operasi relai terhubung
ke titik tengah sirkuit seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Z1 dan Z 3 adalah murni resistif dan Z 2 dan Z 4 keduanya resistif dan induktif di
alam. Impedansi Z 2 dan Z 4 disesuaikan sedemikian rupa sehingga arus yang mengalir
melalui mereka selalu tertinggal oleh sudut 60º dari yang saat ini yang mengalir melalui
Z 1 dan Z 3 . Arus yang mengalir melalui persimpangan A dibagi menjadi dua bagian yaitu
I 1 dan I 4 . I 4 tertinggal dengan sudut 60º salam I 1 . Demikian pula, arus dari fasa B
terpecah pada persimpangan C menjadi dua komponen yang sama I 3 dan I 2 , I 2 tertinggal
di belakang I 3 sebesar 60º. I 4 saat ini tertinggal dengan sudut 30º ke I 1 . Demikian pula, I
2 tertinggal oleh sudut 30º tentang I B dan I 3 mengarah I B sebesar 30º. Arus yang melalui
persimpangan B adalah sama dengan jumlah dari I 1 , I 2 , dan aku Y .
11
a. Fungsi relay fasa urutan negatif
Untuk mendeteksi arus urutan negatif yang disebabkan oleh beban tidak seimbang
pada batas batas yang tidak diizinkan.
Relay urutan fase adalah relay tipe pergantian elektronik, yang menyediakan
output tipe normal terbuka atau normal tertutup, ketika urutan fase yang benar dari sistem
tiga fase terganggu. Mereka banyak digunakan dalam aplikasi pemantauan daya tiga fase,
di mana kita harus memantau dan mengontrol daya mentah yang dipasok dari sumbernya.
fase negatif atau relay tidak seimbang pada dasarnya disediakan untuk melindungi
generator dan motor terhadap pembebanan tidak seimbang yang mungkin timbul karena
gangguan fase ke fase. Relay urutan fase negatif memiliki rangkaian filter yang hanya
bertanggung jawab atas komponen urutan negatif.
Relay yang bekerja seketika (tanpa waktu tunda) ketika arus yang mengalir
melebihi nilai settingnya, relay akan bekerja dalam waktu beberapa mili detik (10 – 20
ms). Dapat kita lihat pad a gambar dibawah ini.
Pada relay arus lebih memiliki 2 jenis pengamanan yang berbeda antara lain:
Pengamanan hubung singkat fasa. Relay mendeteksi arus fasa. Oleh karena itu,
disebut pula “Relay fasa”. Karena pada relay tersebut dialiri oleh arus fasa, maka
12
settingnya (Is) harus lebih besar dari arus beban maksimum. Ditetapkan Is = 1,2 x In (In =
arus nominal peralatan terlemah).
Pengamanan hubung tanah. Arus gangguan satu fasa tanah ada kemungkinan lebih
kecil dari arus beban, ini disebabkan karena salah satu atau dari kedua hal berikut:
Gangguan tanah ini melalui tahanan gangguan yang masih cukup tinggi. Pentanahan netral
sistemnya melalui impedansi/tahanan yang tinggi, atau bahkan tidak ditanahkan Dalam hal
demikian, relay pengaman hubung singkat (relay fasa) tidak dapat mendeteksi gangguan
tanah tersebut.
1. Fungsi relay arus lebih seketika
Untuk mendeteksi besaran arus yang melebihi batas yang ditentukan dalam waktu
seketika.
2. Prinsip Kerja OCR Waktu Seketika
Prinsip Kerja Relai Arus lebih atau Over Current Relay (OCR)
Relai arus lebih bekerja dengan membaca input berupa besaran arus kemudian
membandingankan dengan nilai setting, apabila nilai arus yang terbaca oleh relai melebihi
nilai setting, maka relai akan mengirim perintah trip (lepas) kepada Pemutus Tenaga
(PMT) atau Circuit Breaker (CB) setelah tunda waktu yang diterapkan pada setting. Relai
arus lebih seketika (instanstaneous over current relay). Relai arus lebih dengan
karakteristik waktu kerja seketika ialah jika jangka waktu relai mulai saat relai arusnya
pick up (kerja) sampai selesainya kerja relai sangat singkat (20-100 ms), yaitu tanpa
penundaan waktu. Relai ini pada umumnya dikombinasikan dengan relai arus lebih dengan
karakteristik waktu tertentu (definite time) atau waktu terbalik (inverse time) dan hanya
dalam beberapa hal berdiri sendiri secara khusus.
14
penyetelannya, dan jangka waktu relai ini mulai pick up sampai kerja diperpanjang dengan
waktu tidak tergantung besarnya arus.
Relay penguat labih (over excitation) adalah relay yang digunakan untuk proteksi,
apabila arus yang masuk ke generator melebihi batas maksimum maka rele inilah yang
mendateksi serta sebagai pemberi perintah untuk memutuskan (trip),supaya perangkat
sistem ketenagalistrikan tidak rusak.
15
bekerja di dalam sistem,karena rele ini berfugsi untuk mendeteksi gangguan lebih pada
generator itu sendiri.
1. bila terpasang di titik netral generator atau trafo tegangan yang di hubungkan
segitiga terbuka untuk mendeteksi gangguan stator hubungan tanah.
2. bila terpasang pada terminal generator untuk mendeteksi tegaang lebih.
b. Prinsip kerja rele tegangan lebih (over voltage relay) dalam koordinasi sistem
pengaman
Ketika tegangan output generator sama dengan atau lebih dari 5% maka trafo
tegangan atau PT akan membaca tegangan sehingga jika terjadi perubahan pada sisi primer
maka sekundernya juga akan terjadi perubahan sehingga dari perubuhan itu akan
memerintahkan relay untuk menggerakkan lock out relay untuk membuka CB, sehingga
aliran system akan terputus dari generator.Tegangan yang muncul pada sisi sekunder
transformator tegangan akan membuat relay tegangan berada pada kondisi mendeteksi
apabila perubahan tegangan melebihi nilai settingnya dan generator akan trip. Rangkaian
ini sangat baik karena dapat membatasi aliran arus nol yang mengalir ke dalam generator
ketika terjadi hubung singkat fasa ke tanah di sisi tegangan tinggi transformator tegangan.
16
Akan tetapi karena efek kapasitansi pada kedua belitan transformator dapat
menyebabkan adanya arus bocor urutan nol yang dapat mengaktifkan relay tegangan lebih
di sisi netral generator. Dengan demikian relay tegangan lebih yang dipasang harus
mempunyai waktu tunda yang dapat dikoordinasikan dengan relay di luar generator.
Relay frekuensi merupakan relay yang berfungsi untuk membaca besar frekuensi
sekaligus memberikan perintah ketika menanggapi terjadinya perubahan frekuensi yang
mencapai nilai diluar batas yang telah diatur.
Relay frekuensi dibagi menjadi OFR (Over Frequency Relay ) yang berfungi
sebagai pengaman pada generator dan UFR (Under Frequency Relay) yang berfungsi
mengamankan jika frekuensi sistem menurun hingga berada diluar batas yang dijinkan
atau nilai setting pada relay UFR.
Pada intinya rele UFR berfungsi sebagai pelindung ketika frekuensi system tenaga
listrik menurun. Penurunan frekuensi ini berarti ada sebab dan akibat.
19
Gambar: Prinsip Hukum Khirchof.
Pada relay ini terjadi gangguan, diantara gangguan didalam daerah pengamanan. Seperti
berikut yaitu: transformator disuplai dari satu arah
Relai deferensial adalah relai yang bekerja bilamana dua atau lebih besaran listrik
yang sama mempunyai hasil jumlah vector yang lebih besar dari nilai setelan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada penggunaan relai deferensial, adalah:
Polaritas transformator arus harus sesuai, sedemikian hinga pada kondisi
normal, tidak aka nada arus yang mengalir pada operating coil.
Perbandingan transformasi serta kapasitas transformator arus harus sesuai.
Penempatan relai dam pemilihan penghantar yang sesuai sehingga tidak
akan terjadi kondisi dimana salah satu transformator arus menjadi jenuh
arus gangguan yang besar.
20
Prinsip kerja relai deferensial longitudinal digambarkan pada gambar berikut
ini :
Keterangan ;
CT1 dan CT2 = transformator arus 1 dan 2
I1 dan I2= arus primer CT1 dan CT2
i1 dan i2= arus sekunder CT1 dan CT2
Dengan transformator bahwa CT1 dan CT2 merupakan dua transformator arus
dengan perbandingan transformator dan kapasitas yang sesuai, maka untuk kondisi-
kondisi berikut :
Kondisi Normal
I1 dan I2 ditransformasikan oleh CT1 dan CT2 menjadi i1 dan i2 dengan harga
yang secara teoritis sama, sehingga berdasarka gambar diperoleh persamaan i = i 1-
i2 = 0 hal ini berarti I lebih kecil dari harga i p sehingga relai blocking Kondisi
Gangguan F1
Seperti pada kondisi normal I1 dan I2 akan ditransformasikan menjadi i1 dan i2
yang juga secara teoritis sama. i = i1- i2 = 0 dan karena i sama dengan nol, maka
relai tetap blocking
Kondisi Gangguan F2
21
sekunder arus gangguan yang nilainya cukup jauh lebih besar dari Ip, sehingga relai
akan pick- up. Namun beberapa masalah praktis yang sering mempengaruhi
keandalan system proteksi ini, yaitu :
Ketidakmudahan memperoleh transformator arus yang benar-benar identik.
Pada umumnya peletakan transformator arus dan unit relai doferensial
sedemikian rupa. Sehingga biasanya burden dari transformator arus yang
digunakan menjadi berbeda.
Dengan demikian, harus dipasangkan nilai setelan (ip) untuk relai ini yang lebih
besar dari hasil jumlah vector arus (i) pada kondisi normal. Termasuk kondisi bila mana
terjadi though fault current (arus gangguan yang besar tetapi berinteraksi di luar daerah
proteksi).
Penentuan nilai setelan dengan cara seperti ini, pada akhirnya akan berarti mengurangi
sensitivitas relai. Hal ini menjadi kelemahan relai deferensial longitudinal.
Untuk mengatasi gangguan, maka relay differensial dilengkapi dengan kumparan kerja dan
xds3xds3 restraining coil (kumparan penahan) atau lebih dikenal dengan Relay
Differensial Persentase (Relay Differensial Bias).
Dengan melakukan pembaharuan relay defferensial yang berdasarkan Prinsip
Sirkulasi arusnya adalah untuk mengatasi gangguan yang timbul diluar dari
pada perbedaan dalam hal ratio terhadap nilai arus hubung singkat External
22
yang tinggi. Relai deferensial dengan presentase memiliki coil (belitan)
peredam tambahan yang dihubungkan delan pilot wire seperti pada gambar
dbawah :
Didalam relay ini kumparan kerjanya dihubungkan dengan titik tengah kumparan
penahan (peredam), total jumlah impedansi belitan didalam kumparan peredam
sama dengan jumlah ampere belitan yang ada pada kedua ½ bagian kumparan yaitu
belitan N. untuk gangguan luar I1 dan I2 semakin besar dan karenannya kopel
peredam bertambah besar yang bisa mencegah kesalahan operasi. Berikut
persamaan kopel:
Dimana :
K = Konstanta
S = Kopel lawan mekanis
i1 , i2 = arus sekunder CT1 dan CT2
Nr, No = Jumlah lilitan restraining coil dan operating
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Rele jarak adalah perangkat penting sebagai alat proteksi saluran transmisi
terhadap bahaya gangguan hubung singkat. Bagian utama dari rele jarak yang
merasakan atau mendeteksi adanya gangguan hubung singkat adalah bagian yang
bekerja menentukan perbandingan antara besaran tegangan dengan besaran ukur
pada suatu tempat dimana dipasang rele proteksi tersebut.
2. Relay periksa sinkron adalah relay yang digunakan untuk proses sinkronisasi dua
sumber daya listrik yang berbeda secara otomatis.
4. Rele daya balik adalah berfungsi untuk mendeteksi aliran daya balik aktif yang
masuk pada generator.
6. Relay urutan fase adalah relay tipe pergantian elektronik, yang menyediakan
output tipe normal terbuka atau normal tertutup, ketika urutan fase yang benar dari
sistem tiga fase terganggu.
7. Relay arus lebih seketika yang bekerja seketika (tanpa waktu tunda) ketika arus
yang mengalir melebihi nilai settingnya, relay akan bekerja dalam waktu beberapa
mili detik (10 – 20 ms).
24
8. Relay definite adalah relai baru akan bekerja bila yang mengalir pada relai tersebut
melebihi besarnya arus setting (Is) yang telah ditentukan. Daln lamanya selang
waktu relai bekerja untuk memberikan komando trippinh adalah sesuai dengan
waktu setting (Ts) yangg diinginkan. Pada relai ini waktu bekerjanya (Tripping =
Ts) tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh besarnya arus yang mengerjakan relai
tersebut.
9. Relay penguat labih (over excitation) adalah relay yang digunakan untuk proteksi,
apabila arus yang masuk ke generator melebihi batas maksimum maka rele inilah
yang mendateksi serta sebagai pemberi perintah untuk memutuskan (trip),supaya
perangkat sistem ketenagalistrikan tidak rusak.
10. Relay tegangan lebih adalah relay yang bekerja berdasarkan kenaikan tegangan
yang mencapai atau melebihi nilai setting nya.
11. Relay frekuensi adalah relay yang berfungsi untuk membaca besar frekuensi
sekaligus memberikan perintah ketika menanggapi terjadinya perubahan frekuensi
yang mencapai nilai diluar batas yang telah diatur.
12. Relay differensial merupakan pengaman utama pada generator, transformator dan
bus-bar, sangat selektif, cepat bekerja tidak perlu berkoordinasi dengan relay lain
dan tidak dapat digunakan sebagai pengaman cadangan untuk seksi atau daerah
berikutnya.
B. Saran
Makalah ini merupakan salah satu dari sekian banyak bahan bacaan mengenai relay
proteksi, tentu makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu penulis menyarankan kepada
pembaca agar dapat membaca atau menambah pengetahuan mengenai relay proteksi
dengan membaca refernsi lain seperti refeensi dari buku cetak maupun secara online di
internet.
25
DAFTAR PUSTAKA
1. https://deviahrianiamri.wordpress.com/2009/05/17/wajah-pendidikan-tahun-ajaran-baru/
2. http://blog.unnes.ac.id/antosupri/gangguan-pada-sistem-tenaga-listrik/
3. https://www.teknik-otomotif.com/2017/09/fungsi-relay-dan-macam-macam-relay.html
4. https://www.slideshare.net/syahrulramazan/makalah-pak-maimun
5. https://id.scribd.com/doc/148515406/relay-jarak-PLN
6. http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/09/relai-jarak-distance-relay.html
7. http://stdelaboratory.blogspot.com/2013/11/relai-differensial-dan-relai-jarak.html
8. http://sakarepenyong.blogspot.com/2012/02/pemasangan-synchron-check-relay-
http://sakarepenyong.blogspot.com/2012/02/pemasangan-synchron-check-
http://sakarepenyong.blogspot.com/2012/02/pemasangan-synchron-check-relay-
mlj.htm
9. https://www.slideshare.net/syahrulramazan/makalah-pak-maimun
10. https://dokumen.tips/documents/prinsip-operasi-over-under-voltage-
relay.html
11. https://slideplayer.info/slide/3637038/
12. Pembangkit Listrik Tenaga Disel PPSDM MIGAS 2018
13. PT.Sinar Elektrindo Perkasa Data Sheet Power Reverse Relay
14. https://direktorilistrik.blogspot.co.id/2015/01/pengenalan-fungsi-dan-operasional-
relay-reverse-power.html
26