Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

”Rangkaian lampu sein dan menghitung


beban pada fuse”

Di susun oleh:
Bagas permadi : (173010082)
Raka wahyu wibowo : (173010031)
Bramadhan kurniawan : (173010034)
Alfianto : (173010097)
Dhian ikhsan : (173010032)

Yudi priyono : (173010058)


FAKULTAS TEKNIK
PROGAM STUDI TEKNIK MESIN
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
2017/2018

1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji ayukur kita panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, atas segala
rahmat dan bimbingannya, sehingga kami mampu menyusun karya ilmiah yang berjudul
“rangkaian lampu sein " ini dapat disuguhkan kepada pembaca.
Karya ilmiah ini kami susun dan kemas dengan ringkasan materi yang menarik sehingga
memungkinkan pembaca untuk kreatif, dan terpacu guna meningkatkan kemampuan daya pikir,
senantiasa kritis, berfikir logis, dan efektif.
Kami berharap karya ilmiah ini bermanfaat dan mampu menambah ilmu pengetahuan
kita mwngenai ilmu agama. Oleh karena itu, demi perbaikan karya ilmiah ini segala kritik, saran,
dan masukkan yang membangun akan senantiasa kami terima dengan lapang hati. Semoga karya
ilmiah ini berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 23 Mei 2018

penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
A. Latar belakang 3
B. Rumusan masalah 3
C. Tujuan penulisan 3
BAB II
A. Pengertian ..............................................................................................................................4

B. Langkah simulasi dan fungsi komponen 4


C. Karakteristik Transformator Dan Penerapannya 6
D. Analisa rangkaian 11
BAB III
Kesimpulan 13
Penutup ……………………………………………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I

SIMULASI RANGKAIAN LAMPU SEIN


DENGAN PROTEUS ISIS
A. Latar belakang

Rangkaian listrik adalah suatu kumpulan elemen atau komponen listrik yang saling
dihubungkan dengan cara-cara tertentu dan paling sedikit mempunyai satu lintasan tertutup.
Untuk mengetahui hambatan, tegangan dan arus dalam sebuah rangkaian elektronika tidak
harus menggunakan hardware. Hal tersebut dapat dibuat simulasi rangkaian elektronika,
dengan gambar sekaligus perhitungan aliran arus dan teganganya bisa diketahui. Dengan
simulasi yang kita lakukan di komputer, dengan fleksibel dan nilai komponen dengan bebas,
selain itu untuk mengatasi terjadinya kerusakan komponen atau keterbatasan alat, misal tidak
tersedianya komponen atau alat ukur. Dalam perkuliahan ini akan membahas bagaimana cara
melakukan simulasi hukum Ohm menggunakan software ISIS dari Proteus.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan lampu sein dan komponennya?
2. Bagaimana prinsip kerja lampu sein?
3. Bagaimana cara menghitung kuat arus rangkaian lampu sein?
C. Tujuan
1. Untuk mempelajari hubungan arus listrik
2. Untuk mempelajari prinsip kerja lampu sein
3. Mengetahui beban arus pada fuse di rangkaian lampu sein

4
BAB II
A. Pengertian reting motor
Lampu yang terdapat pada sepeda motor / mobil yang berfungsi sebagai tanda bahwa
kendaraan tersebut akan belok
Hampir semua kelistrikan moyor menggunakan sistim sekring paralel. Maksudnya, setiap beban
di suatu sistem disediakan sekring sendiri untuk mengamankan jalurnya.misal lampu utama
memiliki fuse seniri, lalu klakson pun demikian. Setiap fuse pasti mempuyai nolai dalam satuan
ampere (I) sesuai dengan bebanya .
Untuk menghidari terjadinya putusan arus listik kita harus mengetahuibeban fuse yang ideal,
dengan menghitung beban yang akan di tanggung oleh fuse. Berikut adalah rumus untuk
mengetahui bebn arus pada fuse:
I=P/E
I : Kuat Arus (Ampere)
P: Daya Listrik (Watt)
E: Tegangan Listrik (volt )
Namun perlu diketahui untuk menghitung besarnya kapasitas fuse diperlukan factor aman 2 kali
dari rumus diatas.
Misallnya lampu depan atau lampu headglith mempunyai daya listrik 55 Watt dengan tegangan
dimotor hamper semua menganut 12 V.
Maka untuk mencari berapa Ampere fuse yang hrus digunakan , masukkan kedalam rumus akan
ketemu 4,58 Ampere. Silahkan dikalikan 2 maka akan menghasilkan 9,16 Ampre.
Jadi kita harus mengetahui beban arus pada rangkaianlistrik agar dapat mengetahui berapa
ampere yang dibutuhan oleh fuse.
KOMPONE RANGKAIAN
1.Battray sjumlah 12 volt
2.Fuse
3.Dipsw 3
4.Led-biry
5.Relay2p

5
B. Langkah simulasi dan fungsi kompponen

Proses simulasi rangkaian hambatan sederhana ini dilakukan melalui thapan sebagai
berikut:

1. Buka software
Buka software proteus ISIS. jendela kosong di bagian tengah yang berfungsi sebagai
tempat membuat rangkaian. Jendela tools ada di sebelah kiri, Anda bisa mengambil
komponen dengan klik Component Mode – kemudian pada jendela device klik tombol
dengan huruf P / pick.

Gambar 1. 1Tampilan awal Proteus

6
2. Nama komponen
Dengan cara memasukkan nama komponen atau nilai komponennya.Yaitu battray,
dipsw_3, fuse, led_biry, relay2p

Gambar 1. 2 nama komponen

3. Ground
Untuk menampilkan terminal Ground, klik di toolbar Terminal, lalu pilih/dobel klik
di ground.

Gambar 1. 3 Simbol Ground

7
Pengertian sistem grounding pada peralatan kelistrikan dan elektronika adalah untuk
memberikan perlindungan pada seluruh sistem. Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah
beberapa fungsi dari grounding:

a) Untuk keselamatan, grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik langsung ke


bumi atau tanah saat terjadi kebocoran isolasi atau percikan api pada konsleting, misalnya
kabel grounding yang terpasang pada badan/sasis alat elektronik seperti setrika listrik
akan mencegah kita tersengat listrik saat rangkaian di dalam setrika bocor dan menempel
ke badan setrika.
b) Dalam instalasi penangkal petir, system grounding berfungsi sebagai penghantar arus
listrik yang besar langsung ke bumi. meski sifatnya sama, namun pemasangan kabel
grounding untuk instalasi rumah dan grounding untuk pernangkal petir pemasangannya
harus terpisah.
c) Sebagai proteksi peralatan elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah
kerusakan akibat adanya bocor tegangan.
d) Grounding di dunia eletronika berfungsi untuk menetralisir cacat (noise) yang disebabkan
baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas komponen yang tidak standar.

Bila kabel grounding berfungsi sebagai penghantar arus, maka alat yang mendeteksi
adanya arus sisa atau arus bocor adalah ELCB. ELCB ini adalah sebagai proteksi instalasi
listrik sebagai pencegah arus bocor. Untuk lebih jelasnya bisa lihat ulasannya
pada “ELCB Pengaman Arus Bocor”.

4. Baterai
Untuk menampilkan baterai, klik di toolbar Terminal, lalu pilih/dobel klik di baterai.

Gambar 1. 4 Simbol baterai

8
Pengertian Aki yang disebut juga accumulator adalah komponen penyimpan arus
listrik yang biasa digunakan untuk menyalakan sebuah rangkaian kelistrikan
ditempat dimana tidak ada sumber listrik.

Cara kerja Secara sederhana, aki menggunakan reaksi kimia untuk melakukan
discharge dan recharge. Saat aki melepas arus, terjadi reaksi kimia menjadi arus
listrik. Dan saat recharge/aki diisi, arus listrik akan mengembalikan reaksi kimia ke
keadaan semula.

Sehingga, proses discharge dan recharge aki akan terjadi secara terus menerus
selama volume elektrolit aki masih penuh.

5. Dipsw_3/ switch
Untuk menampilkan Dipsw_3, klik di toolbar Terminal, lalu pilih/dobel klik
di Dipsw_3.

Gambar 1. 5 Simbol Dipsw_3/ switch

Saklar atau lebih tepatnya adalah Saklar listrik adalah suatu komponen atau perangkat
yang digunakan untuk memutuskan atau menghubungkan aliran listrik. Saklar yang dalam
bahasa Inggris disebut dengan Switch ini merupakan salah satu komponen atau alat list rik

9
yang paling sering digunakan. Hampir semua peralatan Elektronika dan Listrik
memerlukan Saklar untuk menghidupkan atau mematikan alat listrik yang digunakan.

6. Fuse
Untuk menampilkan Fuse, klik di toolbar Terminal, lalu pilih/dobel klik di Fuse

Gambar 1. 6 Simbol fuse

Pengertian fuse dan cara kerja fuse. fuse atau sering disebut dengan sekering adalah
komponen elektronika yang berfungsi untuk mengamankan rangkaian listrik akibat
konsleting atau hubungan pendekataupun daya berlebih. Cara kerja sekering paling utama
adalah sebagai pemutus arus
Cara kerjanya adalah kawat pada fuse atau sekering akan putus saat terjadi hubungan
pendek dan arus listrik akan putus seketika sehingga dapat mencegah kerusakan pada
komponen lainnya

7. Lampu sein
Untuk menampilkan LED_BIRY, klik di toolbar Terminal, lalu pilih/dobel klik
di LED_BIRY

10
Gambar 1. 7 Simbol LED_BIRY
Lampu sein merupakan salah satu komponen terpenting dari sebuah kendaraan. Lampu sein
berfungsi sebagai indikator pada kendaraan ketika berbelok yang dibuat dengan tujuan untuk
mengurangi risiko kecelakaan. Lampu sein sekarang ini menjadi salah satu kelengkapan yang wajib
dimiliki oleh semua kendaraan. Lampu ini berwarna kuning yang akan menyala berkedip-kedip
ketika dihidupkan. Dipiih warna kuning sebagai warna lampu sein karena warna kuning kelihatan
dari jauh di siang hari atau pun malam hari. Selain itu ketika hujan warna kuning juga tetap dapat
dilihat dengan jelas.

8. Relay
Untuk menampilkan RELAY2P, klik di toolbar Terminal, lalu pilih/dobel klik
di RELAY2P

Gambar 1. 8 Simbol RELAY2P

11
Lampu sein merupakan salah satu komponen terpenting dari sebuah kendaraan. Lampu
sein berfungsi sebagai indikator pada kendaraan ketika berbelok yang dibuat dengan
tujuan untuk mengurangi risiko kecelakaan. Lampu sein sekarang ini menjadi salah satu
kelengkapan yang wajib dimiliki oleh semua kendaraan. Lampu ini berwarna kuning yang
akan menyala berkedip-kedip ketika dihidupkan. Dipiih warna kuning sebagai warna lampu
sein karena warna kuning kelihatan dari jauh di siang hari atau pun malam hari. Selain itu
ketika hujan warna kuning juga tetap dapat dilihat dengan jelas.

9. Sesudah selesai rangkaian


Jika pemasangan komponen dan alat ukur sudah benar, untuk memulai simulasi dengan
cara menekan tombol play di bagian bawah tools (jendela sebelah kiri)

Gambar 1. 9 compiler simulasi

10. Hasil simulasi


Hasil pengukuran akan tertampil pada setiap layar alat ukur.

Gambar 1. 6 hasil compiler simulasi [2]

C. Analisa rangkaian

Perhitungan analisa merupakan perhitungan dari persamaan-persamaan analitis


berdasarkan rumus yang ada. Untuk mengetahui hasil perhitungan secara teoritis maka
digunakan perhitungan secara manual. Adapun Hasil Perhitungan dari rangkaian arus beban
sederhana yang telah di buat adalah sebagai berikut:

12
Berdasarkan persamaan 1 Rumus dari Hukum Ohm adalah sebagai berikut :

I=P/E

di mana:
I=Kuat Arus (Ampere)

P=Daya Listrik (Watt)

E=Tegangan Listrik (Volt)

maka untuk besarnya kapasitas fuse adalah:

I=P/E
I=110/12
I=18,3 A

13
BAB III

D. Kesimpulan

Hasil simulasi tepat seperti hasil perhitungan manual. Perhitungan dengan analitis
menunjukkan hasil I=18,3 sesuai dengan hasil simulasi pada Proteus.Menggunakan simulasi
ini bisa mempermurah biaya, jika jika dibandingkan dengan melakukan eksperimen tentang
elektronika. ,Maka kita menggunakan fuse yang memiliki kapasitas 20 Ampere

Penutup

Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahanya, karena kurangnya
pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubunganya dengan judul makalah
ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman untuk memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah tersebut. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada umumnya.

14
Referensi
1. https://www.otomotifmax.com,pusatberitaotomotifindonesia
2. Mecaengine.blogspot.co.id
3. Hartono-exca.blogspot.com

15

Anda mungkin juga menyukai