Dosen Pengasuh :
1. Imam Syofei, M.Eng
2. Elpahmi D.K, S.Pd,. M.Pd.T
Disusun Oleh :
Kelompok 3
1. Adam Salam Rudiyantoro
(06121281320002)
2. Ahmad syajari
(06121181320020)
3. Ricco Aprito
(06121181320002)
(06121281320005)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan ini dengan judul
Perancangan bodi kendaraan ergonomi dalam bentuk maupun isinya yang sangat
sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi sehingga kedepannya
dapat lebih baik. Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan - masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat bagi semua yang membaca.
DAFTAR ISI
.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
........................................................................................1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi saat ini begitu pesat, sehingga peralatan sudah menjadi
kebutuhan pokok pada lapangan pekerjaan.Artinya peralatan dan teknologi merupakan
salah satu penunjang yang penting dalam upaya meningkatkan produktivitas untuk
berbagai jenis pekerjaan. Disamping itu,akan terjadi dampak negatifnya bila kita kurang
waspada menghadapi bahaya potensial yang mungkin akan timbul. Hal ini tentunya dapat
di cegah dengan adanya antisipasi berbagai resiko. Antara lin kemungkinan terjadinya
penyakit akibat kerja, penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan dan kecelakaan
akibat kerja yang dapat menyebkan kecacataan dan kematian. Antisipasi ini harus
dilakukan oleh semua pihak dengan cara penyesuaian antara pekerja, proses kerja dan
lingkungan kerja. Pendekatan ini dikenal sebagai pendekatan ergonomi.
Dalam dunia kerja terdapat Undang-Undang yang mengatur tentang ketenagakerjaan
yaitu Undang-Undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan pokok tenaga
kerja merupakan subyek dan obyek pembangunan. Ergonomic yang bersasaran akhir
efisiensi dan keserasian kerja memiliki arti penting bagi tenaga kerja, baik sebagai
subyek maupun obyek. Akan tetapi sering kali suatu tempat kerja mengesampingkan
aspek ergonomic bagi para pekerjanya, hal ini tentunya sangat merugikan para pekerja itu
sendiri.
1.2 Rumusan Masalah
1. Perancangan bodi kendaraan ergonomi.
1.1 Apa yang dimaksud dengan ergonomi dan mengetahui sejarahnya ?
1.2 Apa sajakah aspek aspek dari ergonomi ?
1.3 Apa tujuan dari ergomoni ?
1.4 Apa saja kerugian dari ergonomi ?
1.5 Apa yang dimaksud biomikanik ?
1.6 Apa saja tujuan dari biomikanik?
2. Antropometri
2. Antropometri.
1. Dapat mengetahui apa itu antropometri..
2. Dapat mengetahui aspek aspek dari antropometri.
3. Dapat mengetahui klasifikasi dari anrtopometri.
4. Dapat mengetahui pengukuran dimensi antropometri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perancangan Bodi Kendaraan dari Ergonomi
2.1.1 Pengertian dari Ergonomi dan Sejarahnya
Sejarah perkembangan ergonomi dimulai pada tahun 1949 di Oxford
Inggris, dimana hal itu terlahir dari hasil pertemuan sekelompok individu (yang
pada akhirnya menamakan perkumpulan peneliti ergonomi) yang mendiskusikan
tentang kinerja manusia. Dari hasil pertemuan tersebut munculah ergonomi yang
berasal dari bahasa Yunani yaitu ergos berarti bekerja dan nomos yang berati
hukum-hukum alam (Lehto & Buck 2008: 2)
Menurut Soenandi, dkk. (2012) dalam jurnalnya yang mengutip dari
Nurmianto (1991) ergonomi juga dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspekaspek manusia dalam lingkungan kerjanya yaitu ditinjau secara anatomi, fisiologi,
psikologi, engineering, manajemen dan desain/perancangan. Sedangkan Dalam
jurnal Nurfajriah dan Zulaihah (2010)
Ergonomi adalah suatu cabang ilmu sistematis untuk memanfaatkan informasi
informasi mengenai kemampuan dan keterbatasan manusia untuk merancang
sistem kerja, sehingga manusia dapat hidup dan bekerja dalam sistem yang baik,
efektif, aman, dan nyaman
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ergonomi adalah
ilmu yang mempelajari penerapan teknologi mengenai aspek aspek manusia baik
secara fisik maupun mental dengan lingkungan kerjanya.
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan
lingkungan kerjanya. Misalnya dalam kendaraan, pengendara sopir ( maupun
penumpang pada hakikatnya adalah orang yang melakukan aktivitas atau bekarja.
Ergonomi mempelajari bagaimana orang yang bekerja didalam kendaraan tersebut
terasa aman, nyaman dan selamat selama melakukan kegiatan kerjanya.
Analisis ergonomi dibedakan menjadi empat kelompok, yakni :
1. Analisis tampilan.
Pengamatan terhadap suatu fasilitas pendukung yang mempunyai informasi
tentang unsur-unsur ergonomi di sekitarnya.
2. Analisis kekuatan fisik manusia.
Dengan cara mengukur kekuatan dan ketahanan fisik operator/pekerja, serta
faktor lainnya yang mempengaruhi kekuatan dan ketahanan fisik operator
seperti beban peralatan dan perlengkapan.
3.
3. Analisis ukuran tempat/area kerja.
Dengan menganalisa area kerja dapat menghasilkan rancangan area kerja yang
sesuai dengan lingkungan (ukuran tubuh operator, mesin).
4. Analisis lingkungan kerja.
Dengan cara memnganalisa kondisi lingkungan fisik area kerja seperti: Tingkat
cahaya, kebisingan, dan temperatur (Luthfianto,2008).
2.1.2
2.1.3
2.1.4
Kerugian Ergonomi
Pada umumnya
kerugian yang muncul dari aktivitas yang tidak
memperhatikan ergonomi
adalah musculoskeletal disorders (MSDs) atau
gangguan otot yang meliputi meliputi berbagai kondisi peradangan
4.
dan yang mempengaruhi kondisi otot, tendon, ligamen, sendi, saraf , dan juga
termasuk yeri punggung bawah (Low Back Pain). Daerah tubuh yang paling
sering terkena (MSDs) adalah punggung bawah, leher, bahu, lengan, dan tangan.
dan tungkai bagian bawah.
Berdasarkan Bridger (2003: 96) dalam bukunya Introduction to Enginering
menyatakan bahwa jumlah pekerja dengan posisi duduk lebih banyak
dibandingkan dengan pekerja pada posisi berdiri. Namun lamanya duduk pada
kerja mempunyai hubungan/resiko terhadap low back pain. Maka dari itu untuk
mengetahui kerugian dari aktivitas yang tidak ergonomi ergonomi pada posisi
duduk dapat di ukur oleh metode pengukuran RULA (Rapid Upper Limb
Assessment). RULA merupakan suatu metode dalam ergonomi untuk mengetahui
adanya keluhan muskuloskeletal pada daerah leher, badan, anggota gerak atas,
dan sangat cocok untuk pekerjaan-pekerjaan yang statis atau menetap.
2.2 Biomikanik.
2.2.1 Pengertian dari Biomekanik
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang ilmu aplikasi mekanika pada
system biologi. Biomekanika merupakan kombinasi antara disiplin ilmu mekanika
terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi. Biomekanika menyangkut tubuh
manusia dan hampir semua tubuh mahluk hidup. Dalam biomekanika prinsipprinsip mekanika dipakai dalam penyusunan konsep, analisis, disain dan
pengembangan peralatan dan sistem dalam biologi dan kedoteran.
Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan sedang
berkembang secara dinamis.
Akan tetapi sebenarnya bidang ilmu sudah eksis sejak abad ke lima belas
masehi ketika Leonardo Da Vinci (1452-1519) membuat catatan akan siginikansi
mekanika dalam penelitian-penelitian biologi yang dialakukan. Kontribusi dari para
peneliti dalam bidang ilmu biologi, kedokteran, ilmu-ilmu dasar, dan teknik mewarnai
perkembangan biomekanika akhir-akhir ini.
Biomekanika dan cara kerja adalah pengaturan sikap tubuh dalam bekerja.
Sikap kerja yang berbeda akan menghasilkan kekuatan yang berbeda pula dalam
melakukan tugas.
5.
Dalam hal ini penelitian biomekanika mengukur kekuatan dan ketahanan fisik
manusia dalam melakukan pekerjaan tertentu, dengan sikap kerja tertentu. Tujuannya
untuk mendapatkan cara kerja yang lebih baik, dimana kekuatan/ketahanan fisik
maksimum dan kemungkinan cidera minimum.
2.2.2
Tujuan Biomekanik
1. Mengetahui mekanisme cidera.
2. Menduga keterlukaan yang ada.
3. Waspada pada terlukaan tertentu.
4. Dapat menyiapkan tindakan yang akan dilakukan.
2.2 Antropometri
2.3.1 Pengertian dari Antropometri
Menurut Wignjosoebroto (2000), antropometri berasal dari anthro yang berarti
manusia dan metri yang berarti ukuran. Penerapan data ini adalah untuk penanganan
masalah desain maupun ruang kerja. Hal-hal yang berhubungan dengan dimensi tubuh
manusia seperti keadaan, frekuensi dan kesulitan, sikap badan, syarat-syarat untuk
memudahkan bergerak.
Manusia pada umumnya mempunyai perbedaan bentuk dan ukuran tubuh.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bentuk dan ukuran tubuh manusia
antara lain:
a. Umur
Secara umum dimensi tubuh manusia akan tumbuh dan bertambah besar seiring
dengan bertambahnya umur yaitu sejak awal kelahirannya sampai dengan umur
sekitar 20 tahun keatas.
b. Jenis Kelamin
Dimensi ukuran tubuh laki-laki umumnya akan lebih besar dibandingkan dengan
wanita, terkecuali untuk beberapa bagian tubuh tertentu seperti pinggul, dan
sebagainya.
c. Suku/Bangsa
Setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karakteristik fisik yang
akan berbeda satu dengan yang lainnya.
6.
d. Posisi Tubuh
Sikap (postur) ataupun posisi tubuh akan berpengaruh terhadap ukuran tubuh oleh
sebab itu, posisi tubuh standar harus diterapkan untuk survei pengukuran (Haslindah,
2007).
Data antropometri yang menyajikan data ukuran dari berbagai macam anggota
tubuh manusia dalam persentil tertentu akan sangat besar manfaatnya pada saat suatu
rancangan produk ataupun fasilitas kerja akan dibuat. Agar rancangan suatu produk
nantinya bisa sesuai dengan ukuran tubuh manusia yang akan mengoperasikannya,
maka prinsip-prinsip apa yang harus diambil didalam aplikasi data antropometri
tersebut harus ditetapkan terlebih dahulu seperti berikut ini:
a. Prinsip perancangan produk dengan ukuran yang ekstrim
b. Prinsip perancangan produk diantara rentang ukuran tertentu.
c. Prinsip perancangan produk dengan ukuran rata-rata.
Selanjutnya untuk memperjelas mengenai data antropometri untuk bisa diaplikasikan
dalam berbagai racangan produk ataupun fasilitas kerja menurut Nurmianto (1996)
dalam bukunya, maka pada gambar tersebut dibawah ini akan memberikan informasi
tentang berbagai macam anggota tubuh yang perlu diukur pada gambar 2.
7.
1.3.2
Aspek aspek yang harus diperhatikan dari Antropometri dalam desain jok.
Menurut Pheasant (2003:75) aspek antropometri dalam desain jok terdiri dari :
1. Tinggi Kursi
8.
Sumber: Pheasant, Stephen Body Space Anthropometry, Ergonomics and the Design of Work.
(2003).
1.3.4
Sumber: Chuan, Markus, & Naresh., Anthropometry of the Singaporean and Indonesian
Populations. (2010).
Sumber: Chuan, Markus, & Naresh., Anthropometry of the Singaporean and Indonesian
Populations. (2010).
Gambar 2.2 Pengukuran Tubuh Pada Posisi Telapak Tangan & Kaki
10.
Sumber: Chuan, Markus, & Naresh., Anthropometry of the Singaporean and Indonesian
Populations. (2010).
11.
12.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan
lingkungan kerjanya. Misalnya dalam kendaraan, pengendara sopir ( maupun
penumpang pada hakikatnya adalah orang yang melakukan aktivitas atau bekarja.
Ergonomi mempelajari bagaimana orang yang bekerja didalam kendaraan tersebut
terasa aman, nyaman dan selamat selama melakukan kegiatan kerjanya.
Pada dasarnya biomekanika adalah cabang ilmu yang relatif baru dan sedang
berkembang secara dinamis.
Anthropometri merupakan bagian dari ilmu ergonomi yang mempelajari
tentang pengukuran dimensi tubuh manusia. Sikap (posture) ataupun posisi tubuh akan
berpengaruh terhadap ukuran tubuh.
13.
DAFTAR PUSTAKA
14.